EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DALAM PERLUASAN PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG

  

EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

SOSIAL KESEHATAN DALAM PERLUASAN PESERTA BUKAN

PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian Pada Konsentrasi Manajemen Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara Disusun oleh :

AKUN TANJUNG PRAYOGO

  6661131316

  

PRORAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Akun Tanjung Prayogo. 6661131316. Efektivitas Strategi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan

Penerima Upah di Kota Serang. Pembimbing 1 : Rahmawati S.Sos, M.SI.

Pembimbing 2 : Maulana Yusuf S.IP, M.Si

  Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri atau pekerja diluar hubungan kerja yang iuran kepesertaannya ditanggung sendiri.

  Untuk mengukur efektivitas peneliti menggunakan teori Efektivitas menurut Makmur. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian kuantitatif dengan teknik Deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah Peserta Bukan Penerima Upah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yang terdiri dari 100 sampel penelitian. Dari Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat Efektivitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang adalah sebesar 63,31%.

  Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi Faktor Pendorong antara lain : (1) Adanya keterlibatan RT/RW (2) Dibutuhkan oleh beberapa masyarakat (3) Pelayanan medis yang diberikan terdapat keunggulan yang dimiliki (4) Masyarakat dibebaskan memilih tempat fasilitas pelayanan kesehatan dan (5) Memiliki manfaat yang cukup banyak bagi masyarakat. Faktor Penghambat antara lain : (1) Penetapan komposisi premi dengan tiga kategori pembayaran (2) Ketidak patuhan masyarakat (3) Tidak adanya sanksi yang tegas (4) terjadinya penolakan terhadap kelas terendah. Rekomendasi yang diberikan (1) Menghapus sistem denda (2) Menetapkan standar indikator bantuan iuran (3) Melakukan pengawasan bersama Ombudsman (4) Memberikan sanksi pencabutan hak-hak sipil

  Kata Kunci : Efektivitas, Strategi, Peserta Bukan Penerima Upah

  

ABSTRACT

Akun Tanjung Prayogo. 6661131316. The effectiveness of the Strategy of the

Organizer Body of Social Security of Health in the Expansion of Non-

Beneficial Participants in Serang City. Supervisor 1 : Rahmawati S. Sos,

M.SI. Supervisor 2 : Maulana Yusuf S.IP, M.Si

  Participant of National Health Insurance (JKN) Category Not Receiver Wage Workers (PBPU) is any person who works or undertaking at own risk or workers outside working relationship borne membership dues. To measure the effectiveness of researchers using the theory of Effectiveness according to Makmur. The research method used is Quantitative Research Method with Descriptive approach. The sample in this study is Non-Beneficiary. The sampling technique used is random sampling consisting of 100 research samples. From the results of the study note that the level of Effectiveness of Health Insurance Administering Body in the Expansion of Non-Beneficial Participants in Serang City is 63.31%. There are 2 factors that affect the Effectiveness of Strategy of Health Insurance Administering Body in Expansion of Non Wage Member in Serang City. Drivers are: (1) The involvement of RT / RW (2) Needed by some communities (3) Medical services provided there are advantages possessed (4) Communities are free to choose health facility facilities and (5) For the community. Inhibiting factors include: (1) Determination of the composition of premiums with three categories of payments (2) Disobedience of the community (3) Absence of strict sanctions (4) the occurrence of rejection of the lowest class.

  Recommendations (1) Deleting the system of fines (2) Establishing standards of contribution assistance indicators (3) Conducting joint oversight of the Ombudsman (4) Providing sanctions for the revocation of civil rights

  Keywords: Effectiveness, Strategy, Participant Not Wage Receiver

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “Hargailah Hasil Usaha Sendiri Walaupun Tidak Memuaskan, Setidaknya Sudah Berusaha dan Ikhtiar” – Akun Tanjung Prayogo

  Skripsi ini Saya Persembahkan Kepada Pemerintah Pusat selaku pembuat kebijakan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku lembaga pendidikan dimana penulis menimba ilmu untuk dimanfaatkan sebagaimana semestinya.

KATA PENGANTAR

  Bismillahir rahma nir rahim Assalamu alaikum wr. wb

  Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta kepada keluarga, dan sahabatnya.

  Alhamdulillah puji syukur dengan izin Allah swt pembuatan skripsi ini dapat diselesaikan dengan Judul

  EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DALAM

  

PERLUASAN PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG”

  Pembuatan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari banyak pihak yang turut membantu dan mendukung penulis secara moril dan materil dalam pembuatannya, Maka dengan segala hormat dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

  1. Prof. Dr. Shaleh Hidayat, M.Pd selaku rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis selama masa aktif perkuliahan.

  3. Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai Dosen Pembimbing I dalam penyusunan Skripsi dan pemberian arahan kepada penulis.

  4. Iman Nurakhman, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Maulana Yusuf, M.Si selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan skripsi dan pemberian arahan kepada penulis.

  8. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku pemberi pembekalan ilmu pengetahuan kepada penulis dan pemberi pelayanan selama masa aktif perkuliahan.

  9. Yuanda S.H selaku humas BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Serang yang telah Bersedia untuk Memberikan Data dan Informasi Penelitian.

  10. Kepala UPTD Puskesmas yang telah Bersedia untuk Mengizinkan Melakukan Penelitian.

  11. Amir Syarifudin dan Siti Rahmawati selaku kedua orang tua penulis yang telah membesarkan penulis hingga saat ini dan turut memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan skripsi.

  12. Adi irfan, Jaka Permana, dan Agung Sudradjat selaku sahabat yang turut serta dalam memberikan dukungan.

13. Seluruh Teman-Teman Angkatan 2013 Ilmu Administrasi Negara

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku teman, sahabat, motivator dan inspirator penulis selama masa aktif perkuliahan.

  Peneliti Menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena hal tersebut peneliti berharap kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi. Dalam kesempatan ini penulis meminta maaf sebesar besarnya kepada semua pihak bilama terdapat hal hal yang tidak berkenan dalam penyusunan penelitian ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambahkan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca. Demikian hal yang dapat penulis sampaikan, Terima Kasih.

  Wassalamu alaikum wr. wb

  Serang, Akun Tanjung Prayogo

  DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

  1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

  2.1.4 Konsep Program .................................................................. 36

  2.1.3 Konsep Pembangunan ........................................................... 30

  24

  2.1.1 Konsep Efektivitas ................................................................ 20 2.1.2 Konsep Manajemen Strategi .............................................

  20

  20 2.1 Konsep Teori .................................................................................

  18

  1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................

  1.6.1 Manfaat Praktis ................................................................... 17 1.6.2 Manfaat Teoritis .................................................................

  17

  17 1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................

  17 1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................

  16 1.4 Rumusan Masalah .........................................................................

  15 1.3 Batasan Masalah ...........................................................................

  1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................

  2.1.5 Konsep Jaminan Kesehatan Nasional .................................. 38

  2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................

  49 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................

  50 2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................

  53 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................

  55 3.1 Metode Penelitian ..........................................................................

  55 3.2 Fokus Penelitian ............................................................................

  55 3.3 Lokasi Penelitian ...........................................................................

  56 3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................

  56

  3.4.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ........................................ 59

  3.5 Populasi dan Sampel ....................................................................... 61

  3.5.1 Populasi ................................................................................. 61 3.5.2 Sampel ...............................................................................

  62 3.6 Variabel Penelitian .........................................................................

  63 3.6.1 Definisi Konsep ..................................................................

  64 3.6.2 Definisi Operasional ...........................................................

  64 3.7 Teknik Pengelolaan Data ...............................................................

  66

  3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 66

  3.7.1 Uji Validitas Data ................................................................ 66

  3.7.2 Uji Reliabilitas Data ............................................................ 67 3.7.3 Uji T-Test ...........................................................................

  68 3.9 Jadwal Penelitian ...........................................................................

  68 BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 69 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................

  69

  4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang ............................................ 69

  4.1.2 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ........................................................................................... ......,,,. 71 4.2 Pengujian Persyaratan Statistik ....................................................

  79 4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen ............................................

  79

  4.2.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen .......................................... 81 4.3 Deskripsi Data Responden ...........................................................

  82

  4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................... 87

  4.5 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 123

  4.6 Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................... 125

  4.7 Pembahasan ................................................................................ 126

  BAB V PENUTUP ................................................................................. 138

  5.1 Kesimpulan ................................................................................. 138

  5.2 Saran ........................................................................................... 140

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  1.1 Komponen Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang ..................................................................................................

  2

  1.2 Data Iuran Peserta PBI dan non-PBI .................................. ........... 9

  1.3 Data Jumlah Peserta Program JKN di Kota Serang ......... ........... 10 1.4 Jumlah Penduduk Kota Serang Tahun 2016 ...............................

  12

  1.5 Komposisi Penduduk yang Berkerja Menurut Status Pekerjaan di Kota Serang Tahun 2016 ...................................................................

  13 2.1 Tabel Perbedaan Sosial dan Konvensional ..................................

  39

  2.2 Kriteria Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional ........... 43 3.1 Skala Likert ..............................................................................

  55 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ...........................................................

  59

  3.3 Indikator Variabel .......................................................................... 61 3.4 Jadwal Penelitian ..........................................................................

  65

  DAFTAR GAMBAR

  2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 50

  4.1 Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ............................... 125

  

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 83 Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Rentang Usia ................... 84 Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan ....................

  84 Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 85 Diagram 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ...................... 86 Diagram 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Kelas Perawatan ............... 87 Diagram 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam meningkatkan pesertanya sudah tepat dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan yang sudah lama ada di masyarakat .....................................................................................

  88 Diagram 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat melalui televisi dalam setiap waktunya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan sudah tepat ...........................................................................

  89 Diagram 4.9 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku pihak yang menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam melakukan perluasan cakupan dengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat ......................

  90 Diagram 4.10 Tanggapan Responden nmengenai Strategi Penetapan BPJS Kesehatan dalam hal pembayaran iuran bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10 untuk mempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat ........... 91 Diagram 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat dalam perluasan peserta dikarenakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dalam memberikan Jaminan Kesehatan Kepada Masyarakat..................................................

  92

  Diagram 4.12 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kemampuan ekonomi masyarakat sudah tepat..........................................

  93 Diagram 4.13 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat ...... 94 Diagram 4.14 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Pembagian tiga kategori kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran yang ditentukan sudah tepat...................................................................

  95 Diagram 4.15 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan bantuan iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakir miskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah.................................

  96 Diagram 4.16 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan denda ketika terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan sudahlah tepat ......................................................................................................

  97 Diagram 4.17 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Komposisi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada peserta sudah tepat..................................................................................

  98 Diagram 4.18 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan denda sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam setiap keterlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhan dalam pembayaran iurannya sudah tepat ............................................................

  99

  Diagram 4.19 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan tiga kategori kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada peserta berdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat ............................................................................................................. 100 Diagram 4.20 Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan peserta yang berhak dibantu oleh pemerintah dalam Biaya/iuran yang dilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat .............................................................................................................. 101 Diagram 4.21 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional lebih unggul dalam ruang akses pelayanan medis daripada asuransi konvensional ..................................... 102 Diagram 4.22 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan kesehatan Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang telah ditetapkan daripada premi asuransi konvensional............................... 103 Diagram 4.23 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional menetapkan tiga kategori besaran bayaran iuran premi bulanannya sudah tepat ........................................... 104 Diagram 4.24 Tanggapan Responden BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional lebih menekankan kepada masyarakat untuk berkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudah tepa.......... 105 Diagram 4.25 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional memberikan kesempatan masyarakat untuk memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakat sudah tepat............................................................................................. 106

  Diagram 4.26 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dimana seluruh masyarakat memperoleh hak yang sama dalam kesehatan............................................................................................... 107 Diagram 4.27 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem Asuransi sosial sudah tepat dikarenakan dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan disangka-sangka .................................................................................... 108 Diagram 4.28 Tanggapan Responden Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem gotong royong sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan masyarakat dibalik mahalnya biaya berobat............................................... 109 Diagram 4.29 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan besaran Biaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat ............................................................................................................... 110 Diagram 4.30 Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah tepat dikarenakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh kesehatan yang layak................................ 111 Diagram 4.31 Tanggapan Responden mengenai Sistem rujukan yang dibuat oleh BPJS Kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat......... 112 Diagram 4.32 Tanggapan Responden mengenai Penetapan status wajib kepada masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat ................................................................................................................ 113

  Diagram 4.33 Tanggapan Responden mengenai Pemberian sanksi penon-aktifan peserta oleh BPJS Kesehatan sudah tepat.................................................. 114 Diagram 4.34 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional ..................................... 115 Diagram 4.35 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak untuk seluruh masyarakat........................................................................ 116 Diagram 4.36 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan cita-cita negara indonesia sehat 2020....... 117 Diagram 4.37 Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan tujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar .................................................... 118 Diagram 4.38 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah efektif dalam membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan yang layak khususnya masyarakat menengah ke bawah...................................................................................................... 129 Diagram 4.39 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah efektif dalam menjawab permasalahan sosial yang berketerkaitan dengan kesehatan...... 130 Diagram 4.40 Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup membantu dalam mencegah penyakit yang akan berakibat jangka panjang ......................... 131

  Diagram 4.41 Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup dirasakan manfaatnya kepada masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan...... 132

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial merupakan usaha yang terencana dan melembaga meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan Manusia, mencegah dan mengatasi permasalahan sosial, serta memperkuat Institusi-Institusi sosial, Pembangunan dalam Negara berkembang terutama di Indonesia yang pada umumnya masih memiliki permasalahan yang banyak dalam kegiatan pembangunannya, hal ini mendasari dengan keterbatasan infrastruktur yang dimiliki, dengan melihat potensi sumber daya modal dan sumber daya manusia yang masih rendah.

  Pembangunan dalam suatu Negara akan mudah tercapai apabila infrastruktur yang diberikan oleh Pemerintah sudah memadai dan Masyarakat sudah dianggap mampu dari aspek kualitas sumber daya manusia untuk berpartisipasi dalam proses Pembangunan sehingga Pemerintah dan Masyarakat saling bersinergi dalam melakukan Pembangunan, akan tetapi hal tersebut faktanya di Indonesia tidak mendapat dukungan dari sumber daya manusia itu sendiri hal ini dapat dibuktikan dimana data Indeks Pembangunan Manusia masih rendah, hal ini dapat dilihat dari tabel seperti berikut :

Tabel 1.1 Komponen Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia

  

Kota Serang

Komponen Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

  Angka Tahun 67,22 67,23 67,23 67,23 67,33 Harapan Hidup

  Harapan Lama Tahun 11,27 11,82 11,92 12,34 12,36 Sekolah

  Rentang Lama Tahun 8,39 8,48 8,56 8,58 8,59 Sekolah

  Pengeluaran Ribu 11.834 11.880 11.950 12.091 12.289 Per-Kapita Rupiah

  Indeks Tahun 68,69 69,43 69,69 70,26 70,51 Pembangunan

  Manusia (sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016)

  Berdasarkan tabel tersebut diperoleh data indeks pembangunan manusia tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kota Serang mengalami peningkatan yang signifikan dalam setiap tahunnya dimana pada tahun 2011 Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang diperoleh sebesar 68,69 dan pada tahun 2015 mencapai 70,51, Indeks Pembangunan Manusia peningkatan Indeks Pembangunan Manusia tidak luput dari berbagai macam cara yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Kota Serang dengan kebijakan ataupun Program-program yang telah diluncurkan untuk bidang kesejahteraan seperti Pendidikan dan Kesehatan, berdasarkan pada Tabel 1.1 tersebut masih dapat dikatakan bahwa posisi kualitas sumber daya manusia Kota Serang masih belum baik hal ini dikarenakan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia mengalami kenaikan rata-rata sebesar 1% dalam setiap tahunnya adapun faktor-faktor yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan adalah kesehatan masyarakat yang membaik, Partisipasi Pendidikan Masyarakat yang meningkat, dan Kesejahteraan Masyarakat yang mengalami Peningkatan dalam setiap tahunnya yang didorong oleh beberapa komponen seperti Angka Harapan Hidup Masyarakat Kota Serang dimana secara umum mengalami peningkatan, komponen Harapan Sekolah dimana Pemerintah Kota Serang mengharapkan masyarakat Kota Serang bersekolah hingga jenjang Sekolah Menengah Atas atau Sederajat namun realisasi dilapangan rata-rata masyarakat Kota Serang berpendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama dan selain itu juga dapat dilihat dari Pengeluaran Perkapita Masyarakat Kota Serang yang mengalami Peningkatan signifikan hingga jumlahnya mencapai 12 Juta pertahun, Akan tetapi dalam fakta di lapangan Kesehatan di Kota Serang masih dapat dikatakan dalam posisi dibawah rata-rata Provinsi Banten, hal tersebut diperoleh dengan data Indeks Angka Harapan Hidup sebagai berikut :

Tabel 1.2 Data Indeks Angka Harapan Hidup

  Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota (Tahun) 2010 2011 2012 2013 2014 2015

  Kab Pandeglang

  62.26

  62.46

  62.66

  62.83

  62.91

  63.51 Kab Lebak

  65.49

  65.63

  65.74

  65.83

  65.88

  66.28 Kab Tangerang

  68.79

  68.86

  68.92

  68.96

  68.98

  69.28 Kab Serang

  62.56

  62.75

  62.90

  63.03

  63.09

  63.59 Kota Tangerang

  71.07

  71.08

  71.09

  71.09

  71.09

  71.29 Kota Cilegon

  65.72

  65.78

  65.84

  65.84

  65.85

  66.15 Kota Serang

  67.20

  67.22

  67.23

  67.23

  67.23

  67.33 Kota Tangerang

  72.04

  72.07

  72.09

  72.10

  72.11

  72.12 Selatan Provinsi Banten

  68.50

  68.68

  68.86

  69.04

  69.13

  69.43 Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa kondisi Kesehatan Masyarakat Kota Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten mengalami sedikit peningkatan dengan kualitas kesehatan Sumber Daya Manusia yang dimiliki pada tahun 2010 sampai 2013, dan tidak mengalami kenaikan pada tahun 2013 sampai 2015, rendahnya indeks angka harapan hidup masyarakat Kota Serang hal ini disebabkan oleh kesehatan lingkungan masyarakat yang belum bersih, dan pemenuhan kebutuhan Gizi dan Kalori yang belum tercukupi, tabel tersebut juga menjelaskan bahwa terselenggaranya Program Jaminan Kesehatan Nasional masih belum mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Serang.

  Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan kesehatan nasional yang dirancang pada tahun 2004 dan diimplementasikan pada tahun 2014 dengan landasan hukum Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional yang diperuntukan bagi seluruh rakyat Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan sebagai upaya memberikan perlindungan kesehatan kepada peserta untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dasar dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, Sesuai dengan falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke 5 mengakui hak asasi warga atas kesehatan, dimana hal tersebut termaktud dalam pasal 28 H ayat 1 dan 3yang berbunyi “setiap orang

  

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

  

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat” dan

pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 ayat 2 dan 3 yang berbunyi “negara

  

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan

masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan

  dan “negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

  

dan fasilitas pelayanan umum yang layak”, dimana dalam hal ini juga ditegaskan

  dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.

  Kesadaran akan pentingnya Jaminan perlindungan sosial terus bekembang sesuai amanat pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 134 ayat 2 yang menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia, dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraaan sosial bagi seluruh rakyatnya dimana pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sesuai dengan falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hal ini juga termaktub dalam pasal

  28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak

  memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang sesuai amanat pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal l34 ayat 2, yaitu menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

  Dengan dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, kemudian terbitnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial, pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi World Health Association (WHA) ke-58 tahun 2005 di Jenewa yang menginginkan setiap negara mengembangan Universal Health

  

Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab

  atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

  Usaha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan, diantaranya adalah melalui PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian, skema-skema tersebut masih terfragmentasi, terbagi-bagi sehingga biaya Kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 inis mengamanatkan bahwa program jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Program Jaminan Kesehatan melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

  Badan penyelenggara jaminan sosial telah diatur dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Untuk program Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, implementasinya telah dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut selanjutnya disebut sebagai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

  Pengaturan teknis pelaksanaan lebih lanjut program Jaminan Kesehatan Nasional dituangkan dalam berbagai peraturan sebagai turunan dari kedua Undang-Undang tersebut diatas, baik dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes), Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan (Manlak), Petunjuk Teknis (Juknis), Panduan Praktis dan lain-lain. memuat berbagai ketentuan pokok yang selanjutnya dijabarkan dalam berbagai petunjuk teknis sehingga diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional. Tujuan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memberikan perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

  Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah program Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau dibayarkan iurannya oleh pemerintah dalam setiap bulannya, program ini pada tujuannya merupakan program yang diselenggarakan untuk memperoleh kesehatan yang layak dengan biaya berobat yang cukup relatif murah dan diwajibkan untuk seluruh warga negara Indonesia dan warga negara asing yang berkerja dan menetap di Indonesia selama lebih dari enam bulan untuk berpartisipasi dengan membayar iuran setiap bulannya sesuai dengan kesanggupan dan kemampuan peserta, pada dasarnya Peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meliputi kepesertaan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang iurannya dibayar pemerintah.

  Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas 2 kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan, Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (non-PBI) Jaminan kesehatan adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta bukan Pekerja dan anggota keluarganya. Dalam mekanisme pembayaran yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional peserta kategori Pekerja Penerima Upah (PPU) iurannya dibayarkan oleh pemberi kerja dan pekerja yang bersangkutan, Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) iurannya dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan, dan Peserta Bukan Pekerja iurannya dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan, adapun khusus Bukan Pekerja dimana penerima pensiunan pemerintah iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan penerima pensiun, sedangkan veteran dan perintis kemerdekaan dibayarkan oleh pemerintah. Dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, Kepesertaan paling lambat pada tanggal 1 januari 2019 seluruh penduduk indonesia terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional, untuk lebih jelas peneliti menjabarkan aturan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI) sebagai berikut :

Tabel 1.3 Data Iuran Peserta PBI dan Non-PBI

  Pekerja Penerima Upah PBPU Bukan Pekerja Sasaran TNI/Polri/Pejabat

  Peserta Negara/PNS/Pegawai Pegawai Pekerja Pensiunan Pensiunan Veteran/Perintis Non-PBI

  Pemerintah Non- Swasta Mandiri Pemerintah Swasta Kemerdekaan Pegawai Negeri

  Presentase Nilai Nilai 5% dari 45%

  5% 4% 5% Upah

  Nominal Nominal Gaji Pokok 4%

  3% 3% Pemerintah Pemberi

  Rp.25.500 Pemerintah Rp.25.500 Kerja

  5% dari 45% Kontribusi Rp.51.000 Rp.51.000

  2% Gaji Pokok Rp.80.000 Rp.80.000

  1% 2% Pekerja Penerima

  Pekerja Pensiun

  Gaji Gaji Pokok Kelas 3 Kelas 3

  Gaji Pokok dan Pokok dan dan Keterangan Kelas 2 Kelas 2 Gaji Pokok

  Tunjangan Keluarga Tunjangan Tunjangan Kelas 1 Kelas 1

  Tetap Keluarga (Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang, Tahun 2016)

  Berdasarkan tabel tersesbut dapat dilihat dimana terdapat perbedaan dalam penetapan presentase konstribusi yang diberikan dalam penetapan besaran iuran kepada masing-masing kategori Peserta dari Program Jaminan Kesehatan Nasional dimana presentase dari pembayaran peserta PPU pegawai pemerintahan adalah sebesar 5% dimana 3% ditanggung oleh pemerintah dan 2% nya ditanggung oleh pekerja, selain itu presentase pembayaran pada PPU pegawai swasta ditetapkan sebesar 5% dimana 4% ditanggung oleh perusahaan selaku pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja, sedangkan untuk Peserta kategori PBPU mereka menanggung seluruh iuran pembayaran dengan menetapkan kelas atau kategori yang diinginkan oleh peserta, adapun jumlah Kepesertaan dari program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan adalah Sebagai Berikut :

Tabel 1.3 Data Jumlah Peserta BPJS Kesehatan di Kota Serang Per-September 2016

  Jumlah No Kategori

  Peserta

  1 Bukan Pekerja 13.400

  2 Peserta Bantuan Iuran APBD 37.472

  3 Peserta Bantuan Iuran APBN 124.517

  4 Pekerja Bukan Penerima Upah 24.180

  5 Pekerja Penerima Upah 150.223

  Jumlah Peserta Keseluruhan 349.792 jumlah Peserta PBI 161.989 Jumlah Peserta Non-PBI 187.803

  (Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Tahun 2016) Program ini merupakan program yang dirancang sebagai asuransi kesehatan nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan asas gotong royong yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, kehadiran program ini merupakan angin segar untuk seluruh masyarakat Indonesia mengingat dengan mahalnya jumlah uang biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat. untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS kesehatan) yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan atau yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional, untuk menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional pemerintah berkerjasama dengan berbagai pihak seperti rumah sakit, klinik, puskesmas dan apotik untuk menyelenggarakan program tersebut di seluruh Indonesia, dengan adanya program tersebut merupakan langkah kebijakan yang dimana masyarakat dapat terbantu dengan adanya program tersebut untuk berobat tanpa mengeluarkan biaya cukup dengan berpartisipasi untuk berobat ke fasilitas kesehatan yang berkerja sama dengan program Jaminan Kesehatan Nasiona Nasional.

  Dengan diterapkannya program Jaminan Kesehatan Nasional diharapkan kesenjangan sosial masyarakat dalam hal memperoleh hak kesehatan yang layak dapat diatasi terutama permasalahan untuk memperoleh berobat bagi masyarakat kurang mampu, namun dalam pelaksanaan program tersebut tidak luput dari permasalahan yang dihadapi mengingat program tersebut dijalankan secara serentak dan berjalan sudah 3 tahun, sehingga hal ini merupakan tugas berat pemerintah dalam menjalankan program tersebut agar lebih efektif dan efesien. adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut :

  , Kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat tentang

  Pertama

  Program Jaminan Kesehatan Nasional. kurangnya sosialisasi yang dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat, hal ini penulis amati dimana sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada masyarakat hanya melalui media massa sehingga publik merasa kurang paham sepenuhnya secara mendetail mengenai program Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini dikuatkan juga oleh pak yuanda selaku Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Serang dimana beliau menjelaskan mengenai keterkendalaan dalam meningkatkan jumlah kepesertaan adalah kompetensi dan kualitas dari pemasarannya yang belum dilakukan secara efektif, mengingat yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara