ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN
LINGKUNGAN

Seluruh program investasi infrastuktur bidang PU/Cipta Karya yang
diusulkan oleh Kabupaten Solok Selatan harus sesuai dan
memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
RPIJM

bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal

lingkungan dan sosial untuk meminimalisir pengaruh negatif pembangunan
infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di
perkotaan

maupun

di


perdesaan. Kajian aspek lingkungaPn dan sosial

meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan
dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan
rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.

4-1

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

4.1 ASPEK LINGKUNGAN

Kajian lingkungan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

Solok Selatan ,

dalam penyusunan dokumen RPIJM bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya ini,

telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang, Peraturan Presiden,
Peraturan Menteri, yaitu sebagai berikut :
1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
Analisis

Mengenai

Dampak

Lingkungan

(AMDAL),

dan

Upaya


Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPLH)”
2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu
penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara
konsisten di segala bidang”
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah
perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di
perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan
peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan
kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”

4-2

Rencana Program Investasi I

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

4. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian
Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS
digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan,
rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang
tidak diharapkan dapat diminimalkan
5. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun
dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan dengan SPPL bagi
kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL dan UPL
4.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Sistematis, menyeluruh, dan partiispatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/ atau program.

Tahapan awal pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan terhadap usulan
rencana/program dalam RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kab.
Solok Selatan per masing-masing sektor dengan mempertimbangkan isu-isu
pokok seperti ;
1. Perubahan iklim
2. Kerusakan, kemorosotan dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati
3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,
kekeringan dan/atau kebakaran hutan dan lahan
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan

4-3

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat
7. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia

Berikut dapat dilihat pada tabel 4.1, dapat dilihat penapisan kebijakan/rencana/
program yang ada dalam RPI2JM bidang Cipta Karya di Kabupaten Solok
Selatan

Tabel 4.1
Penapisan Usulan Program/ Kegiatan RPI 2 -JM
Bidang Cipta Karya Kabupaten Solok Selatan
Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Uraian Pertimbangan

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

Sektor Pengembangan Permukiman


1
Perubahan iklim

Kerusakan,
kemerosotan dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati

Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah
bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau
kebakaran hutan dan
lahan

Kebijakan/Program/Kegiatan dalam RPI2JM
Kab Solok Selatan tidak menimbulkan dampak
langsung terhadap terjadinya perubahan iklim,
yang perlu diperhatikan, rencana lokasi untuk

program/kegiatan yang direncanakan, telah
sesuai dengan RTRW
Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan berdampak negatif terhadap
kemungkinan terjadinya kerusakan,
kemorosotan dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati, jika pembangunan
infrastruktur dilakukan tanpa memperhatikan
kesesuaian dengan RTWR, namun besaran
dampaknya skala kecil
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan tidak berdampak negatif terhadap
kemungkinan peningkatan intensitas dan
cakupan wilayah bencana (banjir, kekeringan,
dll), asalkan dalam perencanaannya
mempertimbangkan kesesuaian dengan RTRW

Tidak
Signifikan


Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

4-4

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Uraian Pertimbangan

Penurunan mutu dan

kelimpahan sumber
daya alam

2

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan dapat berdampak negatif
terhadap kemungkinan penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya alam, jika rencana
lokasi untuk program/kegiatan yang
direncanakan tidak sesuai dengan RTRW
Peningkatan alih fungsi Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
kawasan hutan
Selatan berdampak negatif terhadap
dan/atau lahan

kemungkinan terjadinya peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan, karena adanya
desakan memenuhi kebutuhan lahan untuk
permukiman
Peningkatan jumlah
Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
penduduk miskin atau
Solok Selatan tidak berdampak negatif
terancamnya
terhadap kemungkinan peningkatan jumlah
keberlanjutan
penduduk miskin atau terancamnya
penghidupan
keberlanjutan penghidupan sekelompok
sekelompok
masyarakat, asalkan pembangunan dilakukan
masyarakat
secara adil dan merata
Peningkatan resiko
Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
terhadap kesehatan
Solok Selatan dapat berdampak negatif
dan keselamatan
terhadap peningkatan resiko terhadap
manusia
kesehatan dan keselamatan manusia, jika
dalam realisasi program/kegiatan tidak
mempertimbangkan kondisi lingkungan
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

Tidak
Signifikan

Perubahan iklim

Tidak
Signifikan

Kerusakan,
kemerosotan dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati

Kebijakan/Program/Kegiatan dalam RPI2JM
Kab Solok Selatan tidak berdampak negatif
terhadap kemungkinan terjadinya perubahan
iklim, bahkan dengan adanya program/kegiatan
untuk penataan RTH, diharapkan memberi
dampak positif
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan olok tidak memiliki dampak besar dan
penting terhadap kemungkinan terjadinya
kerusakan, kemorosotan dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati, asalkan dalam proses
pembangunannya, mempertimbangkan kondisi

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

4-5

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Uraian Pertimbangan

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

lingkungan

Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah
bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau
kebakaran hutan dan
lahan
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber
daya alam

Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan dapat berdampak negatif terhadap
peningkatan intensitas dan cakupan wilayah
bencana (banjir, kekeringan, dll), jika dalam
proses penataan bangunan dan lingkungannya
tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup
Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan tidak berdampak terhadap
kemungkinan penurunan mutu dan kelimpahan
sumber daya alam,
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan tidak berdampak terhadap peningkatan
alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan

Tidak
Signifikan

Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan tidak berdampak negatif
terhadap kemungkinan peningkatan jumlah
penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok
masyarakat

Tidak
Signifikan

Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan tidak berdampak negatif
terhadap peningkatan resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan manusia
Sektor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Tidak
Signifikan

Kebijakan/rencana/program dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan , tidak berdampak langsung
terhadap perubahan iklim, justru perubahan
iklim dapat mengancam kontinuitas SPAM yang
dibangun, terutama untuk sumber air

Tidak
Signifikan

Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan
dan/atau lahan
Peningkatan jumlah
penduduk miskin atau
terancamnya
keberlanjutan
penghidupan
sekelompok
masyarakat
Peningkatan resiko
terhadap kesehatan
dan keselamatan
manusia
3
Perubahan iklim

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

4-6

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Kerusakan,
kemerosotan dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati

Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah
bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau
kebakaran hutan dan
lahan
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber
daya alam

Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan
dan/atau lahan

Peningkatan jumlah
penduduk miskin atau
terancamnya
keberlanjutan
penghidupan
sekelompok
masyarakat

Uraian Pertimbangan

Kebijakan/rencana/program dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan , dapat berdampak negatif
terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan,
kemerosotan dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati, hal ini terutama
berkaitan dengan lokasi dan sumber air yang
digunakan dalam SPAM
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan dapat berdampak negatif terhadap
peningkatan intensitas dan cakupan wilayah
bencana (banjir, kekeringan, dll), hal ini
terutama berkaitan dengan lokasi dan sumber
air yang digunakan dalam SPAM
Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan berdampak negatif terhadap
kemungkinan penurunan mutu dan kelimpahan
sumber daya alam, jika dalam pemanfaatan
sumber daya air sebagai sumber air baku SPAM
tidak mempertimbangkan kondisi daya
dukungnya
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
Selatan dapat berdampak terhadap
peningkatan alih fungsi kawasan hutan
dan/atau lahan, misalnya, dari kegiatan
pemasangan jaringan transmisi/bangunan
penangkap air di kawasan hutan
Kebijakan/Rencana/program RPI2JM Kab Solok
Selatan , secara tidak langsung, dapat
berdampak terhadap peningkatan jumlah
penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok
masyarakat, jika dalam pemanfaatan sumber
daya air untuk air baku SPAM, kurang
memperhatikan kepentingan pengguna air
lainnya

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

4-7

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Peningkatan resiko
terhadap kesehatan
dan keselamatan
manusia

4

Uraian Pertimbangan

Kebijakan/rencana/program RPI2JM Kab Solok
Selatan dapat berdampak negatif terhadap
peningkatan resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia, jika kualitas air yang
dihasilkan dari perencaanaan SPAM tidak
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan
Sektor Penyehatan Lingkungan dan Permukiman
Perubahan iklim
Kebijakan/rencana/program dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan , tidak berdampak terhadap
perubahan iklim, namun pada tahap
operasional, aktivitas di TPA berpotensi
meningkatkan gas rumah kaca, yang pada
akhirnya berpengaruh pada perubahan iklim
Kerusakan,
Kebijakan/rencana/program dalam RPI2JM Kab
kemerosotan dan/atau
Solok Selatan dapat berdampak negatif
kepunahan
terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan,
keanekaragaman hayati kemerosotan dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati jika dalam
perencanaanya kurang memperhatikan kaedah
lingkungan, terutama persoalan pengelolaan air
limbah dan penanganan sampah
Peningkatan intensitas
Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
dan cakupan wilayah
Selatan dapat berdampak negatif terhadap
bencana banjir, longsor, peningkatan intensitas dan cakupan wilayah
kekeringan, dan/atau
bencana (banjir, kekeringan, dll), jika dalam
kebakaran hutan dan
tahap perencaanaan, terutama untuk kegiatan
lahan
drainase, tidak dilakukan secara tepat
Penurunan mutu dan
Kebijakan/rencana/program dalam RPI2JM Kab
kelimpahan sumber
Solok Selatan , dapat berdampak terhadap
daya alam
kemungkinan penurunan mutu dan kelimpahan
sumber daya alam, terutama persoalan
pengelolaan air limbah dan penanganan
sampah
Peningkatan alih fungsi Kebijakan/Rencana/Progam RPI2JM Kab Solok
kawasan hutan
Selatan tidak berdampak terhadap peningkatan
dan/atau lahan
alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

Tidak
Signifikan

4-8

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Peningkatan jumlah
penduduk miskin atau
terancamnya
keberlanjutan
penghidupan
sekelompok
masyarakat
Peningkatan resiko
terhadap kesehatan
dan keselamatan
manusia

Uraian Pertimbangan

Kesimpulan
(signifikan/
Tidak
signifikan)

Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan tidak berdampak negatif
terhadap kemungkinan peningkatan jumlah
penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan sekelompok
masyarakat

Tidak
Signifikan

Kebijakan/Rencana/Progam dalam RPI2JM Kab
Solok Selatan dapat berdampak negatif
terhadap peningkatan resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan manusia, jika
pengelolaan terhadap air limbah dan sampah
tidak dilakukan secara benar

Tidak
Signifikan

4.1.2 Amdal, UKL-UPL dan SPPLH

Penjelasan dari uraian Amdal, UKL –UPL dan SPPLH di Kabupaten Solok
Selatan dilakukan dengan maksud sebagai salah satu upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
Besaran kegiatan untuk dokumen AMDAL, UKL-UPL maupun SPPLH, diatur
oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 10 tahun 2008 tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup. Pada tabel 5.2 ditampilkan jenis kegiatan yang wajib AMDAL, mengacu
kepada Permen LH No. 5 Tahun 2012.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

4-9

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Tabel 4.2
Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
No
A.

Jenis Kegiatan

Skala Besaran

Alasan I lmiah Khusus

Persampahan
a. Pembangunan TPA sampah
domestic dengan sistem
controlled landfill/ sanitary
landfill termasuk instalasi
penunjangnya
- luas kawasan TPA, atau
- kapasitas total

b. TPA di daerah pasang surut,
- luas landfill, atau
- kapasitas total

> 10 ha
≥ 100.000 ton

Semua
kapasitas/ besaran

a. penyesuaian terhadap luas
kawasan TPA dengan daya
tampung TPA
b. Perubahan paradigma dari
tempat
pembuangan/ penampungan
akhir menjadi tempat
pengolahan akhir.
c. UU 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah dimana
konsep 3R menjadi bagian
dari deskripsi kegiatan Amdal
TPA. Bukan lagi “open
dumping” tapi sebagai tempat
pengolah akhir, sehingga ada
composting dan landfill gas
(waste to energy). untuk
insinerator biasanya untuk
kapasitas yang kecil (< 100 ton
per hari) prosesnya kurang
sempurna sehingga
dampaknya dapat lebih
penting
Pengaturan TPA ini lebih ketat
dari pada di wilayah lain. secara
teknis, daerah pasang surut
tidak direkomendasikan untuk
menjadi lahan TPA.
Tetapi untuk beberapa wilayah
yang tidak punya pilihan wilayah
lain maka tetap dapat
diperbolehkan membangun TPA
di daerah pasang surut

4-10

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

No

Jenis Kegiatan
c. Pembangunan transfer station
- kapasitas

d. Pembangunan instalasi
Pengolahan Sampah Terpadu
- Kapasitas

B.

Skala Besaran

≥ 500 ton/ hari

Alasan I lmiah Khusus
lokasi transfer station pada
umumnya terletak di dalam atau
di pinggiran kota dan dibangun
pada luas lahan yang terbatas
guna mendorong minat
swasta/ masyarakat

≥ 500 ton/ hari

e. Pengolahan dengan
insinerator
- kapasitas

Semua kapasitas

f. Composting Plant
- kapasitas

≥ 500 ton/ hari

g. Transportasi sampah dengan
kereta api
- kapasitas

≥ 500 ton/ hari

pengolahan sampah domestik
berapapun kapasitasnya harus
dilengkapi dengan amdal karena
saat ini sampah domestik masih
tercampur dengan limbah B3.
kapasitas composting plant
diperbesar untuk mendorong
minat swasta/ masyarakat dalam
komposting

Pembangunan
Perumahan/ permukiman
dan Kaw asan
Permukiman dengan pengelola
tertentu :
a. Kota Metropolitan, luas
b. Kota besar, luas
c. Kota sedang dan kecil, luas
d. Untuk keperluan settlement
transmigrasi

> 25 ha
> 50 ha
> 100 ha
> 2000 ha

Pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman
berdasarkan:
a. Hubungan antar kawasan
fungsional sebagai bagian
lingkungan hidup diluar
kawasan lindung;
b. Keterkaitan lingkungan
hunian perkotaan dengan
lingkungan hunian perdesaan;
c. Keterkaitan antara
pengembangan lingkungan
hunian perkotaan dengan
pengembangan lingkungan

4-11

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

No

Jenis Kegiatan

Skala Besaran

Alasan I lmiah Khusus
hunian perdesaan;
d. Keserasian tata kehidupan
manusia dengan lingkungan
hidup;
e. Keseimbangan antara
kepentingan publik dan
kepentingan privat.
f. Analisis teknis, meliputi:
g. Tingkat pembebasan lahan.
h. Daya dukung lahan, seperti
daya dukung tanah, kapasitas
resapan air tanah, tingkat
kepadatan bangunan perhektar
i. Tingkat kebutuhan air seharihari.
j. Limbah yang dihasilkan
sebagai akibat hasil kegiatan
perumahan dan permukiman.
k. Efek pembangunan terhadap
lingkungan sekitar (mobilisasi
material, manusia, dan lalu
lintas)
l. KDB (Koefisien dasar
bangunan) dan KLB (Koefisien
luas bangunan).
m. Peningkatan air larian (runoff) yang mengakibatkan
banjir dihilirnya.

C.

Air Limbah Domestik
a. Pembangunan I nstalasi
Pengolahan Lumpur Tinja
(I PLT), termasuk fasilitas
penunjangnya
- Luas, atau
- Kapasitasnya

≥ 2 ha
≥ 11 m3/ hari

a. Setara dengan layanan untuk
100.000 orang.
b. Dampak potensial berupa
bau, gangguan kesehatan,
lumpur sisa yang tidak diolah
dengan baik dan gangguan
visual.

4-12

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

No

Jenis Kegiatan
b. Pembangunan I nstalasi
Pengolahan Air Limbah (I PAL)
limbah domestik termasuk
fasilitas penunjangnya
- Luas, atau
- Beban organik
c. Pembangunan sistem
perpipaan air limbah, luas
layanan
- Luas layanan, atau
- Debit air limbah

D.

Alasan I lmiah Khusus
Setara dengan layanan untuk
100.000 orang.

≥ 3 ha
≥ 2,4 ton/ hari

≥ 500 ha
≥ 16.000 m3/ hari

a. Setara dengan layanan
100.000 orang.
b. Setara dengan 20.000 unit
sambungan air limbah.
c. Dampak potensial berupa
gangguan lalu lintas,
kerusakan prasarana umum,
ketidaksesuaian atau nilai
kompensasi

Pembangunan saluran
drainase ( primer dan/ atau
sekunder) di permukiman
a. kota besar/ metropolitan,
panjang
b. kota sedang, panjang

E.

Skala Besaran

≥ 5 km
≥ 10 km

Berpotensi menimbulkan
gangguan lalu lintas, kerusakan
prasarana dan sarana umum,
pencemaran di daerah hilir,
perubahan tata air di sekitar
jaringan, bertambahnya aliran
puncak dan perubahan perilaku
masyarakat di sekitar jaringan.
Pembangunan drainase
sekunder di kota sedang yang
melewati permukiman padat

Jaringan air bersih di kota
besar / metropolitan
a. pembangunan jaringan
distribusi
- luas layanan

> 500 ha

b. pembangunan jaringan
transmisi
- panjang

> 10 km

Berpotensi menimbulkan
dampak hidrologi dan persoalan
keterbatasan air
Konflik sosial pemakaian air di
sepanjang jaringan pipa

4-13

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

No

Jenis Kegiatan

Skala Besaran

Alasan I lmiah Khusus

Sumber : Permen LH No. 5 Tahun 2012

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang skala/ besarannya masih di bawah batas
wajib dokumen AMDAL, maka tidak perlu menyusun dokumen AMDAL, tetapi
wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan Bidang Cipta Karya
yang wajib dokumen UKL-UPL, sesuai dengan Permen PU No. 10 Tahun 2008
tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan Bidang Pekerjaan
Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup,

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas
wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL, tidak wajib dilengkapi dengan dokumen
UKL-UPL, tapi dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

Program/ kegiatan dalam RPI JM Bidang Cipta karya Kabupaten Solok Selatan
disesuaikan dengan Permen LH No. 5 Tahun 2012 dan Permen PU No. 10
Tahun

2008,

teridentifikasi,

ada

beberapa

program/ kegiatan

yang

membutuhkan analisis perlindungan lingkungan, yang produknya berupa
AMDAL,

UKL-UPL

atau

SPPL.

Namun,

ada

beberapa

kegiatan

yang

skala/ besarannya masih belum detail, maka pada tahap realisasi RPI JM ini,
perlu dicek kebutuhan analisis perlindungan lingkungannya sesuai dengan
ketentuan Permen LH No. 5 Ttahun 2012, dan Permen PU No. 10 Tahun 2004.

4-14

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Seluruh program investasi infrastuktur bidang PU/Cipta Karya yang diusulkan
oleh Kabupaten Solok Selatan harus sesuai dan memenuhi prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1) Penilaian lingkungan (environment assessment) dan rencana mitigasi
dalam sub proyek, dirumuskan dalam bentuk:

• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (atau Analisis
Dampak

Lingkungan-ANDAL

dikombinasikan

dengan

Rencana

Pengelolaan Lingkungan-RKL dan Rencana Pemantauan LingkunganRPL);

• Upaya Pengelolaan Lingkungan – UKL dan Upaya Pemantauan
Lingkungan – UPL; atau

• Standar Operasi Baku - SOP;
• Tergantung pada kategori dampak sub proyek yang dimaksud.
2) AMDAL harus dilihat sebagai alat peningkatan kualitas lingkungan. Format
AMDAL atau UKL/UPL merupakan bagian tidak terpisahkan dari analisis
teknis, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan keuangan subproyek;
3) Sejauh mungkin, sub proyek harus menghindari atau meminimalkan
dampak negative terhadap lingkungan. Selaras dengan hal tersebut,
subproyek harus dirancang untuk dapat memberikan dampak positif
semaksimal mungkin. Subproyek yang diperkirakan dapat mengakibatkan
dampak negatif yang besar terhadap lingkungan, dan dampak tersebut
tidak dapat ditanggulangi melalui rancangan dan konstruksi sedemikian
rupa, harus dilengkapi AMDAL;
4) Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat
dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak
negatif terhadap habitat alamiah, warga terasing dan rentan, wilayah yang
dilindungi, alur laut internasional atau kawasan sengketa. Disamping itu dari

4-15

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

usulan RPIJM juga tidak membiayai pembelian, produksi, atau penggunaan
:

• Bahan-bahan yang merusak ozon, tembakau atau produk-produk
tembakau;

• Asbes, bahan-bahan yang mengandung asbes;
• Bahan/material yang mengandung unsur B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya).

Rencana

menggunakan,

investasi

menghasilkan,

tidak

membiayai

menyimpan,

atau

kegiatan

yang

mengangkut

bahan/material beracun, korosif atau eksplosif atau bahan/material yang
termasuk dalam kategori B3 menurut hukum yang berlaku di Indonesia;

• Pestisida, herbisida, dan insektisida. RPI2JM tidak diperuntukkan
membiayai kegiatan yang melakukan pengadaan pestisida, herbisida
atau insektisida;

• Pembangunan bendungan. RPI2JM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya
tidak membiayai pembangunan atau rehabilitasi bendungan atau
investasi yang mempunyai ketergantungan pada kinerja bendungan yang
telah ada ataupun yang sedang dibangun;

• Kekayaan budaya. RPIJM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak
membiayai kegiatan yang dapat merusak atau menghancurkan kekayaan
budaya baik berupa benda dan budaya maupun lokasi yang dianggap
sakral atau memiliki nilai spiritual; dan Penebangan kayu. RPI2JM
bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak membiayai kegiatan yang
terkait dengan kegiatan penebangan kayu atau pengadaan peralatan
penebangan kayu.
4.1.3 Prosedur Keamanan Lingkungan

Prosedur pelaksanaan AMDAL terdiri dari beberapa kegiatan utama, yakni
pentapisan awal subproyek sesuai dengan kriteria sesuai dengan persyaratan

4-16

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

safeguard, evaluasi dampak lingkungan; pengklasifikasian/kategorisasi dampak
lingkungan dari subproyek yang diusulkan, perumusan dokumen SOP,
UKL/UPL atau AMDAL (KA-ANDAL, ANDAL, dan RKL/RPL), pelaksanaan, dan
pemantauan pelaksanaan.
Tabel 4.1
Subproyek menurut Dampak Lingkungan
Kategori
A

B

C

Dampak
Subproyek dapat mengakibatkan dampak
lingkungan yang buruk, berkaitan dengan
kepekaan dan keragaman dampak yang
ditimbulkan, upaya pemulihan kembali
sangat sulit dilakukan
Subproyek dengan ukuran dan volume
kecil, mengakibatkan dampak lingkungan
akan tetapi upaya pemulihannya sangat
mungkin dilakukan
Subproyek yang tidak memiliki komponen
konstruksi dan tidak mengakibatkan
pencemaran udara, tanah, dan air.

Persyaratan
Pemerintah
ANDAL dan RKL/RPL
*)

UKL/UPL

Tidak diperlukan
ANDAL atau UKL/UPL

Catatan :
ANDAL

: Analisis Dampak Lingkungan

RPL

: Rencana Pemantauan Lingkungan

UKL

: Upaya Pengelolaan Lingkungan

UPL

: Upaya Pemantauan Lingkungan

*) lihat Lampiran 1 bagian III SK Menteri Lingkungan hidup No. 17/2001; SK
Menteri PU No. 17/KPTS/M/2003; UU No. 23/1997, Pasal 15(1), dan PP No.
27/1999, pasal 5(1).

4.1.4 Kelembagaan Safeguard
PEMRAKARSA KEGIATAN

Pemrakarsa kegiatan adalah perumus dan pelaksana RPIJM Kabupaten Solok
Selatan. Pemrakarsa kegiatan bertanggung jawab untuk melaksanakan :

4-17

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

1. Perumusan KA-ANDAL, draft ANDAL dan RKL/RPL atau draft UKL/UPL,
melaksanakan serta melakukan pemantauan pelaksanaannya. Bila
diperlukan Bappedalda dapat membantu pemrakarsa kegiatan dalam
melaksanakan pemantauan;
2. Konsultasi dengan warga yang secara potensial dipengaruhi dampak
lingkungan atau PAP dalam forum stakeholder, baik pada saat
perumusan KA-ANDAL, draft ANDAL atau RKL/RPL. Sebelum kegiatan
konsultasi dilakukan, pemrakarsa kegiatan perlu menyediakan semua
bahan yang relevan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum kegiatan
dilakukan yang setidaknya mencakup : ringkasan tujuan kegiatan, rincian
kegiatan,

dan

gambaran

menyeluruh

potensi

dampaknya.

Hasil

konsulatasi dalam forum stakeholder tersebut harus dicatat sebagai
bagian dari laporan ANDAL. Disamping itu, kegiatan konsultasi dengan
PAP bila perlu juga dilakukan selama pelaksanaan subproyek;
3. Melaporkan pelaksanaan RKL/RPL dan hasil pemantauannya ke
Bappedalda, Bupati;
4. Keterbukaan informasi mengenai draft ANDAL dan RKL/RPL atau
UKL/UPL pada publik dalam waktu yang tidak terbatas; dan
Penanganan keluhan publik secara transparan. Perlu dikembangkan
prosedur penyampaian keluhan publik yang transparan. Keluhan harus
dijawab sebelum tahap pelelangan kegiatan dimulai. Keluhan yang diajukan
sebelum konstruksi, selama konstruksi dan/atau operasi kegiatan perlu
diselesaikan secara musyawarah antara pemrakarsa kegiatan dengan
pihak-pihak yang mengajukan keluhan.

4-18

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

4.2

ASPEK SOSIAL

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta
Karya dikabupaten Solok Selatan dapat melihat kepada masyarakat pada taraf
perencanaan, pembangunan, maupun pasca pembangunan/pengelolaan.
Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya
menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang
marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan
gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena
dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan
pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian pada pasca
pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan
infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan
taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dengan tetap mempedomani :
1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan
Kemiskinan
5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional

4-19

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

4.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan

Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang
perlu

ditindak-lanjuti adalah

isu

kemiskinan

sesuai

dengan

kebijakan

internasional MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat
sesuai direktif presiden. Kajian Apek ini dapat diidentifikasi dengan melihat
tabel berikut
Tabel 4.2
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupeten Solok Selatan
No

Lokasi

Jumlah
Penduduk
Miskin

Kondisi Umum

Permasalahan

Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan

Kebutuhan
Penangananan

1.

Ket : data dalam proses klarifikasi oleh Kabupaten

4.2.2 Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan
responsif gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter

Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW),

Penyediaan

Air

Minum

dan

Sanitasi

Berbasia

Masyarakat

(PAMSIMAS), Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural
Infrastructure

Support

(RIS)

to

PNPM,

Sanitasi

Berbasis Masyarakat

(SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi
Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.

4-20

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Data terkait uraian penagrusatamaan gender masih dalam tahap idnetifikasi
oleh SKPD yang terkait
Tabel 4.3
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan
Gender di Kabupaten Solok Selatan

N
o

Program/
kegiatan

Lokasi

Tahun

1.

Pemberdayaan Masyarakat

a

Pamsimas

Kab
Solok
Selatan
(terseba
r)

2012

Bentuk
Keterlibatan
/ Akses

Pemberdaya
an

Tingkat
Partisipas
i
Perempu
an
(jumlah)

30 %

Kontrol
Pengambil
an
Keputusan
oleh
Perempua
n

Cukup
Baik

Manfaat

Permasalah
an yang
Perlu
Diantisipasi
di Masa
Datang

- Masyarakat

- Lambatny

disekitar

a

lebih peduli

administr

terhadap

asi

kaum

pencairan

miskin

dana

- Terbangun

proses

DDUB

nya

(APBD) di

fasilitas

instansi

lingkungan

terkait

permukima
n

dasar

khususnya
bagi
masyarakat
miskin
yang belum
terakomodi
r

oleh

Pemda
Pembanguna
n
I nfrastruktur
Perdesaan

2012

Pemberdaya
an

2.

Non Pemberdayaan Masyarakat

a

Pengemban

30 %

Cukup
Baik

-

-

2011

4-21

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

gan
I KK

SPAM

Ket : data dalam proses klarifiaksi di kab Solsel

4.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta karya

Aspek Sosial pada Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di
kabupaten Solok Selatan

secara lokasi, besaran kegiatan, dan durasi

berdampak terhadap masyarakat.

Untuk meminimalisir terjadinya konflik

dengan masyarakat penerima dampak maka perlu dilakukan beberapa langkah
antisipasi, seperti konsultasi, pengadaan lahan dan pemberian kompensasi
untuk tanah dan bangunan, serta permukiman kembali.
Kegiatan sosial pada pelaksanaan pembangunan Bidang Cipta Karya untuk
Kabupaten Solok Selatan dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1.

Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak
akibat pembangunan bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini sangat
penting untuk menampung aspirasi mereka berupa pendapat, usulan serta
saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses perencanaan.
Konsultasi masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program
bidang Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan

2.

Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas
tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya
berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati

4-22

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

oleh swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama
pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus
dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar
kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah
ini.

3.

Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh

proyek

yang

memerlukan

pengadaan

lahan

harus

mempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman kembali penduduk
sejak tahap awal proyek.

Bilamana pemindahan penduduk tidak dapat

dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang ikut
menikmati manfaat proyek. Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang
wajar

atas

kerugiannya,

pembangunan kembali

serta

bantuan

dalam

pemindahan

dan

kehidupannya di lokasi yang baru. Penyediaan

lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yang
dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.

Tabel 4.4
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan Konsultasi,
Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi
serta Permukiman Kembali
Tahap I
Komponen Program dan Kegiatan
No.
Konsultasi

1.

Pengembangan Permukiman

2.

Penataan Bangunan dan

T
Arahan Lokasi
Pemindahan a
Sebelu
Setelah
Penduduk/ h Permukiman
a
m
Pemberian
Kemb
Pemindahan
Kompensasi p
ali
Pemindahan
II

Lingkungan
-

4-23

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

3.

Pengembangan Air minum
1). Pengembangan distribusi air Minum
2). Penambahan sumber air baku

4.



Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman
1) Pembangunan IPAL
2)Pengembangan
TPA
Regional
bekerjasama dengan Kab/kota Kawasan
Sekitar





3) pembangunan TPST
Keterangan: Untuk kolom konsultasi, pemindahan penduduk dan permukiman kembali diberi tanda
centang (v) apabila telah dilaksanakan.
*) Informasi Kegiatan Mencakup Lokasi

Untuk kegiatan Cipta karya yang dilakukan atau yang direncanakan, telah
dilakukan konsultasi publik di semua kegiatan, biasanya konsultasi publik
diadakan sekitar 3 kali dalam pelaksanaan. Untuk rencana Bidang Air Minum
sudah Hampir dalam 5 tahun berturut-turut kegiatan ini dilaksanakan di
Kabupaten Solok Selatan
Begitu juga dengan setiap usulan program investasi infrastruktur bidang
PU/Cipta Karya yang akan memberi dampak lingkungan perlu disiapkan
Analisis Dampak Lingkungan terlebih dahulu sebelum tahun usulan program
tersebut.
Dari penjelasan bab terdahulu pembangunan investasi bidang keciptakaryaan
Kabupaten Solok Selatan dibagi menjadi 2 (dua) kawasan yakni kawasan
hinterland Padang Aro (Kec. Sangir, Kec. Sangir Jujuan, Kec. Sangir Balai
Janggo dan Kec. Sangir Batang Hari) dan kawasan hinterland Muara Labuh
(Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kec. Sungai Pagu dan Kec. Pauh Duo).
Usulan program berdasarkan bidang keciptakaryaan sebagai berikut :

4-24

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

1. Pengembangan Pemukiman (Bangkim)
Pola pengembangan pemukiman di Kabupaten Solok Selatan dilakukan
secara individual maupun kolektif. Saat sekarang ini belum tersedia
Infrastruktur pemukiman kawasan kumuh, pemukiman RSH dan
kawasan pemukiman pedesaaan serta pemukiman rawan bencana
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)
Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka
perlu peningkatan kwalitas bangunan untuk bangunan pelayanan publik
sepertihalnya

peningkatan

aksesibilitas

RSUD

Solok

Selatan,

Puskesmas Balun dan Peskesmas Lubuk gadang serta pemeliharaan
dan

rehabilitasi

bangunan

dan

tempat

bersejarah

sepertihalnya

Rehabilitasi Gedung PDRI, Makam syeh Maulana Syafe’i, makam Syeh
Muhammad Zein, makam Syeh Sampu, disamping itu penyedian sarana
dan prasarana dasar penanggulangan kebakaran, peningkatan sarana
dan prasarana revitalisasi kawasan, peningkatan sarana dan prasarana
penataan RTH serta penataan lingkungan pemukiman tradisional seribu
rumah gadang.
3. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)
Usulan program dari sub bidang Penyehatan Lingkungan Pemukiman
yaitu penyusunan perencanaan teknis air limbah, penyusuna masterplan
drainase padang aro dan muara labuh, Pembangunan infrastruktur
drainase Padang Aro, Muara Labuh, pasar Sungai kalu, Nagari pasir
Talang, Lubuk Jaya, Pasar pakan Salasa, Pasar Lubuk malako serta
drainase Pasar Abai, pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
untuk pasar baru Muara Labuh dan pembangunan untuk pasar Padang
Aro, serta Lubuk malako Pembangunan TPA tersebut sedini mungkin
harus dilakukan studi/kajian mengenai persampahan dan lingkungannya
dikarenakan sampah merupakan limbah yang sangat berbahaya, akan
menimbulkan

pencemaran

tanah,

udara

disekitar

lokasi

4-25

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

pembuangannya. Pembangunan TPA tersebut diatas perlu dilakukan
kajian lingkungannya berupa penyusunan dokumen UKL-UPL. Kegiatan
pembangunan investasi untuk drainase dan air limbah di kawasan
hinterland Padang Aro dan Muara Labuh perlu dibuatkan studi berupa
dokumen UKL-UPL pembangunan drainase serta dengan melakukan
kajian teknis terhadap air limbah.
4. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih
Usulan program dari sub bidang Penyehatan Lingkungan Pemukiman
yaitu Pembangunan IPA kapasitas 20 l/det di liki kecamatan sangir,
pembuatan reservoar kapasitas 20 l/dt di pekonina, pembangunan
SPAM

IKK

padang

aro,

Bidar

Alam,

Malus

serta

Pekonina,

Pembangunan SPAM pedesaan untuk Sangir Jujuan dan Mudik lawe,
sera PAMSIMAS.
4.2.3 Aspek Sosial pada pasca Pembangunan Bidang Cipta karya

Aspek Sosial pada pasca pembangunan Bidang Cipta Karya seharusnya
memberi manfaat bagi masyarakat.

Manfaat tersebut diharapkan minimal

dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti
kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang
menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan
oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.

4-26

Rencana Program Investasi I
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016-2020

Tabel 4.5
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Cipta Karya
Program/ Kegiatan
No.

Sektor

Lokasi

1
.

Pengembangan
Permukiman

2
.

Penataan Bangunan dan -

3
.

Pengembangan
Minum

Pelaksanaan

Jumla
h
Penduduk yang
memanfaatkan

Ket

-

Lingkungan
Air
Pengembangan SPAM Perdesaan Kawasan

Pembangunan SPAM Perdesaan

4
.

Tahun

Pengembangan

Kaw. Mudik Lawe 2012
Kec. Sei Sungai
Pagu
Kaws. Sangir Balai 2012
janggo Nagari
Talao Sungai
Kunyit

Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
Sumber
: Data olahan Laporan Evaluasi DDUB Satker Randal

Ket : (-) tidak ada data kegiatan cipta karya di tahun 2010-2014

4-27