Usaha mewujudkan gagasan Santa Angela Merici tentang pendidikan dalam karya Ursulin di zaman ini melalui katekese - USD Repository

  

USAHA MEWUJUDKAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG

PENDIDIKAN DALAM KARYA URSULIN DI ZAMAN INI

MELALUI KATEKESE

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Maria Kristofora Bhoko NIM: 011124001

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  • Tarekat Ordo Santa Ursula • Para Pendidik Ursulin

  MOTTO

  “Semakin anda menghargai mereka, semakin anda mencintai mereka, semakin anda mencintai mereka, semakin besar kesanggupan anda untuk melayani mereka dan melindungi mereka”

  (Prakata Nasehat art. 10)

  

ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah USAHA MEWUJUDKAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN DALAM KARYA URSULIN DI ZAMAN INI MELALUI KATEKESE. Penulis memilih judul ini untuk mendalami gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dan menggali perwujudannya dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini.

  Persoalan mendasar skripsi ini adalah bagaimana usaha lembaga pendidikan Ursulin menanggapi keprihatinan dunia pendidikan di zaman ini yang diwarnai dengan pergeseran nilai-nilai hidup. Pendidikan nilai merupakan salah satu usaha yang penting dilakukan oleh para pendidik baik di keluarga, sekolah maupun masyarakat. Yang menjadi ciri khas pendidikan Ursulin adalah adanya usaha menanamkan pendidikan nilai kepada anak didik. Penanaman Pendidikan nilai terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan yang tujuan utamanya adalah pembentukan pribadi anak didik. Bagi St. Angela Merici pendiri Ordo Santa Ursula, pendidikan itu harus memungkinkan perkembangan pribadi anak didik yang berorientasi pada manusia. Aktivitas pendidikan harus berpedoman pada intisari pendidikan yakni memanusiakan manusia yang tujuan utamanya adalah demi perkembangan pribadi utuh yang mencakup aspek intelektualitas, keterampilan, kepribadian dan kepekaan sosial.

  Lembaga pendidikan Ursulin yang berpola pada St. Angela Merici ini terus berusaha mewujudkan gagasan-gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini.

  Dalam tatanan kehidupan masyarakat yang penuh dengan gejolak tuntutan kehidupan masyarakat yang bergerak maju dengan pesat, relevansi pendidikan menurut St. Angela Merici merupakan suatu langkah positif yang harus diwujudkan demi tercapainya pribadi-pribadi yang dewasa, mandiri, memiliki hati nurani yang jernih dan peduli terhadap kebutuhan sesama.

  ABSTRACT

  The title of this Thesis is that “An Effort to Realize the Concept of Saint Angela Merici on Education in Deeds of Ursulin on Education in this Era through Catechism. The writer has chosen this Title to go deep into the concept of St. Angela Merici on Education and to delve deep to realize this, in the Deeds of Ursuline on Education in this Era.

  In this modern world, where the value of life has been deterioated in the world of education, the main discussion of this Thesis is as to how the person responsible of Ursulines education institute make an effort to achieve the values of life. Because value education is one of the main effort of the educators both in the family, schools and in the society. The distinctive feature of Ursulines education is that there is sincere effort to plant the value education on students. And implementation of value education is an integral part of the whole system of education, aim of which is to form the personality of the students. For St. Angela Merici, the Founder of the Congregation of St. Ursula, Education must make possible, the personal development of the student who is oriented towards humanity. Educational activities mustbe oriented towards the prime principle. To make man more human, the main aim of which is personal development as whole and covers all aspects of intellectual, skills, personality and social mind.

  Ursuline Education institute which has the same aim of St. Angela Merici, must make continues effort to achieve this vision of St. Angela Merici on Education in the deeds of Ursuline on Education in this modern era.

  In the social order of the life of people who struggles with demands of people who move very fast, relevance of Education according to St. Angela Merici seem to be one of the positive step which must be concretized to realize individual maturity, self reliance, having the inner self, which is pure and to be sensitive to the needs of others.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan atas rahmat-Nya yang berlimpah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: USAHA MEWUJUDKAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN DALAM KARYA URSULIN DI ZAMAN INI MELALUI KATEKESE. Dalam proses penulisan dengan segala jerih payah, suka dan duka serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung memberi petunjuk, nasehat, kritikan dan saran, penulis terus terdorong untuk menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. F.X. Heryatno W.W.S.J.,M.Ed., sebagai Kaprodi dan segenap staf dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, yang dengan caranya masing-masing telah mendidik, membimbing dan memberikan bekal pengetahuan yang sangat berharga dan berguna dalam penulisan skripsi ini.

  2. Dr. J. Darminta, S.J., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan setia membimbing, mengarahkan dan memberikan semangat serta peneguhan dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

  3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., selaku dosen pembimbing akademik dan penguji

  II yang telah dengan setia memberikan bimbingan, saran, serta dukungan selama penulis menjalani studi dan yang telah bersedia menjadi dosen penguji II untuk skripsi ini.

  4. Ibu Dra. Yulia Supriyati, M.Pd., yang telah bersedia sebagai dosen penguji III untuk skripsi ini.

  5. Sr. Martini Suwitahartana, O.S.U., dan Para Suster sekomunitas yang dengan caranya masing-masing memberikan dukungan, semangat dan peneguhan selama penyusunan skripsi ini.

  6. Sr. Maria Dolorosa Sasmita, O.S.U., dan Para Dewan yang telah memberikan

  DAFTAR ISI Halaman JUDUL …………… ……………………………………………………. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………. ………………………. ii PENGESAHAN ……………….…………………………………………. iii PERSEMBAHAN ……………..………………………………………… iv MOTTO …………………………………………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi

ABSTRAK ………………………………………………………………… vii ABSTRACT ……………………………………………………………… viii KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ix DAFTAR ISI …………………………………………………………….. x DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………….. xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ….…………………………………………………..

  1 B. Rumusan Masalah …...……………………………………………….

  7 C. Tujuan Penulisan …..…………………………………………………

  7 D. Manfaat Penulisan ….. ……………………………………………..

  8 E. Metode Penulisan …. ……………………………………………….

  9 F. Sistematika Penulisan ……. …………………………………………

  9

BAB II: GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN A. Tinjauan Historis ….…………………………………………………

  27

  31

  30 3. Tanggung Jawab: Sebagai Gembala, Ibu, Hamba ……………….

  30 2. Kegembiraan ……………………………………………………..

  1. Teladan ……………………………………………………………

  30

  29 G. Sarana Pendidikan ……… …………………………………………..

  28 4. Membangun Relasi dengan Tuhan ……………………………….

  27 3. Pembentukan Sikap Sosial yang Terlibat ………………………….

  27 2. Pembentukan Keluarga …………………………………………….

  1. Pembentukan Pribadi ………………………………………………

  12

  1. Autobiografi Santa Angela Merici ………………………………… 12 2. Angela Merici dan Misinya ……………………………………….

  24 E. Prioritas Pendidikan Angela Merici: Gadis-Gadis ……………….…

  23 D. Tujuan Pendidikan: Perkembangan Pribadi ………...……………

  19 C. Tuhan Adalah Pendidik Utama ……… …………………………….

  2. Pendidik ……………………………………………………………

  18

  1. Anak Didik: Anak Allah ……………………………………………

  18

  16 B. Subyek Pendidikan Menurut St. Angela Merici ……………….…….

  3. Angela Merici dan Persekutuan Santa Ursula ………………………

  15

  26 F. Aspek-Aspek Pendidikan Menurut St. Angela Merici …………………

BAB III. KARYA PENDIDIKAN URSULIN DI INDONESIA A. Gagasan St. Angela Merici Tentang Pendidikan Menjadi Dasar Pendidikan Ursulin ………………………………………………….

  46 3. Proses Pendidikan ………………………………………………….

  53

  52 1). Perbuatan Pendidikan (Software) ……………………………..

  4. Sarana Pendidikan …………………………………………………

  50

  50 e. Evaluasi ………………………………………………………….

  49 d. Aksi ……………………………………………………………..

  49 c. Refleksi ………………………………………………………….

  b. Pengalaman ………………………………………………………

  48

  a. Konteks Anak Didik ………………………………………………

  48

  34 B. Bentuk-Bentuk Pendidikan Ursulin ………….. ……………………..

  37 1. Pendidikan Formal ……………………………………………….....

  b. Sekolah ……………………………………………………………

  43

  43 a. Keluarga …………………………………………………………..

  2. Komunitas Pendidikan ………………………………………………

  41

  40 b. Pendidik ………………………………………………………….

  40 a. Anak Didik ……………………………………………………….

  1. Subyek Pendidikan …………………………………………………

  40

  38 C. Faktor-Faktor Pendukung Pendidikan Ursulin ……………….. …….

  37 2. Pendidikan Nonformal ……………………………………………..

  45 c. Masyarakat ……………………………………………………….

  5. Suasana Pendidikan ………………………… ………………………

  67

  73 a. Pengakuan dan Kepercayaan Pemerintah dan Masyarakat ……...

  72 2. Peluang …………………………………………………………….

  71 c. Kurikulum ……………………………………………………….

  70 b. SDM yang Kurang Memadai …………………………………...

  70 a. Situasi Persaingan dan Kerja Sama Global ……………………..

  1. Tantangan ……………………………………………………………

  70

  69 C. Tantangan dan Peluang Pendidikan Ursulin di Zaman ini …………...

  d. Pembentukan Tanggung Jawab Sosial ……………………………

  c. Pembentukan Keluarga …………………………………………. 68

  65 b. Pembinaan Iman ……………………………………………….

  56 BAB IV. PERWUJUDAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI

  a. Pembentukan Pribadi ……………………………………………

  65

  64 2. Pembentukan yang Diupayakan dalam Pendidikan Ursulin ………..

  1. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Ursulin …………………………

  64

  1 B. Perwujudan Gagasan St. Angela Merici Tentang Pendidikan dalam Karya Pendidikan Ursulin di Zaman ini …………………………….

  58 2. Dampak Positif dan Negatif ……………………………………….

  57 1. Perkembangan dalam Pelbagai Bidang Kehidupan ………………..

  A. Dampak Arus Zaman …………………… ……………………………

   TENTANG PENDIDIKAN DALAM KARYA PENDIDIKAN URSULIN DI ZAMAN INI

  73 c. Sumber Daya Manusia Guru ..…………………………………

  76 c. Komunitas Peduli Pendidikan Ursulin …………………………..

  76 d. Penanaman Nilai ……………………………………………….

  77 BAB V. PERANAN KATEKESE DALAM USAHA MEWUJUDKAN

TUJUAN PENDIDIKAN URSULIN DI ZAMAN INI

  A. Pengertian, Tujuan dan Model Katekese …………… ………………

  76

  1. Pengertian ……………………………………………………………

  76

  2. Tujuan ………………………………………………………………

  77

  3. Model – Model Katekese ……………………………………………

  78 B. Peranan Katekese dalam Usaha Mewujudkan Tujuan Pendidikan Ursulin di Zaman ini ………………………………………………….

  82

  1. Katekese Membantu Perkembangan Anak Didik ……………………

  82 2. Katekese Membantu Meningkatkan Relasi dengan Tuhan ………… .

  83 3. Katekese Membantu Menumbuhkan Kepekaan Sosial …………….. .

  84 4. Katekese Membantu Berkembangnya Komunitas Pendidikan ……….

  85

  5. Katekese Membantu Pendidik untuk Mencapai Kedewasaan dalam Iman dan Kepribadian …………………………………………….

  86 C. Model Shared Christian Praxis adalah Model Katekese yang Cocok untuk Meningkatkan Pemahaman Pendidikan St. Angela Merici dalam Karya Pendidikan Ursulin di Zaman ini …………………….. .……..

  87 D. Program Katekese sebagai Sarana Mendalami Gagasan Pendidikan St. Angela Merici dalam Karya Pendidikan Ursulin di Zaman ini …

  91

  2. Usulan Tema Katekese ………………………………………………

  92

  3. Pedoman Pelaksanaan Program Katekese …………………………. 93

  4. Susunan Acara Sarasehan …………………………………………… 94

  5. Usulan Program Sarasehan bagi Para Pendidik Ursulin …………….. 95

  6. Contoh Katekese ……………………………………………………. 98

BAB VI: PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 111 B. Saran ……………………………………………………………………. 115 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 117 LAMPIRAN Lambang dan Arti SERVIAM …………………………………….. (1) Mars “Serviam” ………………………………………………………. (2) Lagu “Angela Doakan Kami ………………………………………….. (3) Cuplikan Cerita Bergambar “Kisah Tentang St. Angela Merici” ……….. (4) Kata-Kata St. Angela …………………………………………………… (5) Lagu “Kembali Ke Yesus Kristus” ……………………………………. (6)

DAFTAR SINGKATAN A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru; dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (dipersembahkan kepada Umat Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA III). Ende: Arnoldus, 1981/1982. halaman 8.

B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini,

  16 Oktober 1979.

  Gravissimum Educationis,

  GE : Dekrit tentang Pendidikan Katolik, 28 Oktober 1965.

  PC : Perfectae Caritatis, Dekrit tentang Pembaharuan dan penyesuaian hidup religius, 28 Oktober 1965.

  VC : Vita Concecrata, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Hidup Bakti bagi para religius, 25 Maret 1996.

C. SINGKATAN LAIN

  Art : Artikel CSA : Congregatio Sancti Aloysii KB : Kelompok Bermain Konst. : Konstitusi NTT : Nusa Tenggara Timur OSU : Ordo Santa Ursula PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa SCP : Shared Christian Praxis SD : Sekolah Dasar SDM : Sumber Daya Manusia SJ : Serikat Yesus SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SMP : Sekolah Menengah Pertama ST : Santa STPM : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat TK : Taman Kanak-Kanak UU : Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak ada yang menyangkal bahwa dunia kita saat ini, berada dalam proses

  globalisasi, yang ditandai dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang canggih. Perkembangan ini di satu pihak merupakan peluang untuk maju dan berkembang, tapi di lain pihak juga menghadapkan manusia pada budaya baru seperti adanya perubahan-perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, cara menghargai hidup dan kenyataan. Nilai-nilai budaya leluhur yang diwarnai persaudaraan, komunikasi dan solidaritas dalam keluarga, makin lama makin pudar.

  Keluarga sulit berkumpul, karena anggota keluarga sibuk dengan sinetron/film dalam televisi. Situasi pun mendukung orang untuk semakin individualistis, orang tua sibuk mencari nafkah, anak dibiarkan dan diperbolehkan memiliki televisi sendiri di kamar, memiliki handphone. Cara hidup ini juga ikut membentuk anak zaman ini menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Demikian juga dengan yang terjadi di masyarakat, di mana-mana terjadi kerusuhan, pembakaran, bentrok dan aneka kekerasan, ketidakadilan bahkan tawuran antar pelajar sering disaksikan atau dialami melalui media massa dan pengalaman hidup sehari-hari yang membentuk kecerdasan emosional seseorang kurang terolah sehingga generasi muda mudah rapuh dan terpengaruh dalam pengaruh arus zaman ini (Martasudjita, Fenomena, Edisi IX/2001, hal. 1). Selain itu, terjadi juga perubahan sikap hidup seperti kemandirian, tanggung jawab, daya kritis, daya juang serta sekian banyak kualitas pribadi yang sudah makin langka di miliki oleh generasi muda di zaman ini. Bertolak dari kenyataan ini, maka pertanyaannya adalah apa yang menyebabkan semuanya ini bisa terjadi? Salah satu jawabannya adalah praktek pendidikan di Indonesia yang dirasa kurang mendukung untuk diadakannya penanaman nilai-nilai hidup pada anak didik.

  Melihat kompleksitas dan pluralitas problem atau permasalahan yang mempengaruhi proses pendewasaan diri generasi muda, Gereja sadar bahwa pendidikan merupakan cara yang efektif untuk membantu dan mengarahkan generasi muda untuk menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, bertanggungjawab atas pilihan dan masa depan hidupnya. Gereja secara tegas mengungkapkan bahwa generasi muda merupakan sosok harapan dan tulang punggung Gereja dan masyarakat.

  Darminta mengatakan bahwa, ada dua hal dalam hidup yang dapat diberikan oleh orang tua dan pendidik. Yang pertama: perlu membekali generasi muda dengan sebuah perangkat tata nilai, agar mampu berdiri tegak dan tak lapuk menghadapi topan kehidupan serta mampu membedakan realitas dan bayangan, membedakan mana yang tahan lama dan mana yang hanya sekadar “mode” belaka. Generasi muda perlu memiliki dasar yang kuat, kokoh dan benar, sehingga mereka memiliki arah dalam hidup dan mampu mengarungi perjalanan dalam dunia yang begitu cepat berubah tanpa terperangkap oleh segala bentuk modernitas. Sedangkan hal yang kedua adalah mengembangkan sayap sebagai dimensi kemerdekaan dalam hidup yang memampukan generasi muda untuk mengadakan pilihan-pilihan secara bertanggung jawab atas nilai-nilai (Darminta, 2006: 10-11).

  Pendidikan merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Apapun Pendidikan adalah suatu usaha untuk menciptakan kader-kader manusia yang mau membangun dunia ini dan mampu melihat ke depan dan mengarahkan anak didik untuk lebih bersikap kritis terhadap situasi yang dialaminya untuk sampai pada pilihan alternatif menyongsong masa depan. Pendidikan juga membantu anak didik untuk mampu menyesuaikan diri dengan arus dan pengaruh yang ada (Banawiratma, 1991: 13). Lebih lanjut Driyarkara mengatakan bahwa pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda artinya pendidikan membantu seseorang agar tahu dan mau bertindak sebagai manusia: membantu seseorang untuk menangkap nilai-nilai hidup manusia dan mewartakannya (Driyarkara, 1980: 69).

  Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk membantu seseorang untuk menangkap nilai-nilai hidup manusia dan menciptakan kader-kader manusia yang mau membangun dunia dan mengarahkan seseorang untuk bersikap kritis terhadap situasi yang dialaminya sehingga mampu menyesuaikan diri dengan arus dan pengaruh yang ada.

  Pendidikan merupakan salah satu segi kehidupan manusia yang mendapat perhatian besar dari Gereja. Gereja memberi perhatian karena pendidikan mempunyai makna penting bagi kehidupan manusia dalam segala seginya. Di samping itu, pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dari tugas Gereja sekaligus menjadi medan untuk mewartakan penyelamatan Allah kepada manusia dan memulihkannya di dalam Kristus. Pada dasarnya tujuan pendidikan mengarah pada pembentukan manusia pembangun yang utuh dan mengadakan komunikasi kebudayaan manusia secara kritis yang berpedoman pada Kristus. Mengingat kenyataan bahwa manusia ditebus oleh Kristus maka sekolah-sekolah Katolik memungkinkan dia menghayati hidup baru dalam Kristus dan membantunya memainkan peranan dengan setia dalam membangun Kerajaan Allah (GE, art. 2).

  Santa Angela Merici sebagai pendiri Ordo Santa Ursula menyadari pendidikan sebagai bagian penting dalam kehidupan manusia dan mempunyai dampak besar dalam pembentukan pribadi. Walaupun St. Angela Merici tidak mendapat kesempatan menikmati pendidikan, namun ia memahami bahwa pendidikan sangat penting bagi manusia khususnya dalam menghadapi situasi dan perubahan yang terjadi. Bagi Angela Merici, Pendidikan itu harus memungkinkan perkembangan pribadi anak didik yang berorientasi pada manusia dan aktivitas pendidikan harus berpedoman pada intisari pendidikan yakni memanusiakan manusia (Sasmita Maria Dolorosa, 1980: 20). Angela Merici adalah tokoh wanita pertama yang membuka tirai baru dalam sejarah Gereja dengan mendobrak sistem monastik.

  Ia mulai menghimpun gadis-gadis pada waktu-waktu tertentu untuk berdoa bersama dan membekali mereka dengan ajaran iman sebagai kegiatan utama, membaca, menulis dan menjahit (Sasmita Maria Dolorosa, 1980: 37).

  St. Angela Merici sendiri tidak pernah mendapatkan pendidikan secara formal. Tetapi Angela Merici memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal pendidikan. Melalui ajaran iman, membaca, menulis, menjahit, Angela mendidik dan mempersiapkan puteri-puterinya untuk menjalani hidup yang murni dan benar.

  Angela Merici ingin agar puteri-puterinya mendapat pengajaran iman, karena hanya iman yang teguh akan Yesus Kristus mereka tetap kuat dan bertahan dalam menghadapi tantangan zaman. Selain itu, Angela ingin agar puteri-puterinya menyadari potensi yang dimiliki agar bisa hidup mandiri, tanggung jawab serta menjadi saksi dan terang bagi sesamanya baik dalam keluarga maupun masyarakat sekitarnya (Marie de Saint Jean Martin, 1946: 60).

  Sesuai dengan semangat awal pendiri, Para Suster Ursulin menanggapi harapan Gereja dengan mendirikan sekolah sebagai kerasulan di bidang pendidikan yang memberi perhatian besar pada pembentukan hidup religius yaitu penanaman nilai-nilai Kristiani (Konst. Ordo, art. 96). Salah satu pola pendidikan yang digunakan adalah pola pendidikan St. Angela Merici sebagai sumber inspirasi sekaligus menjadi dasar dalam pendidikan Ursulin.

  Karya kerasulan pendidikan Ursulin saat ini pada dasarnya menekankan apa yang telah menjadi cita-cita St. Angela Merici yakni terlibat aktif dalam mewartakan Injil Tuhan melalui karya pendidikan. Yang dimaksudkan di sini adalah pendidikan dalam arti umum, bukan hanya secara formal saja tetapi juga bidang nonformal dan informal. Hal ini ditekankan dalam Konstitusi Ordo, art. 5:

  Misi yang dipercayakan Gereja kepada Ursulin untuk dilakukan adalah karya pendidikan dalam bentuknya yang bermacam ragam demi pewartaan Injil. Ursulin mau mewartakan Yesus Kristus dan setia pada tradisi misioner, meluaskan Kerajaan-Nya sampai ke ujung-ujung bumi supaya Kristus “dikenal, dicintai, dan disembah oleh semua bangsa (Konst. Ordo, art. 5).

  Pendidikan yang bermacam ragam tersebut mengarahkan anak didik untuk memperdalam relasi dengan Tuhan, mencapai kesadaran pribadi yang bermartabat, tangguh, mandiri, peka terhadap situasi dan mampu terlibat dalam Gereja dan Masyarakat. Adalah merupakan tanggung jawab kaum religius untuk menyediakan, dengan perantaraan sekolah-sekolah, apa yang diharapkan Allah dan Gereja dari karya pelayanan menurut keyakinan iman akan Kristus. Semangat Serviam (terlampir) yang artinya saya mengabdi dan sikap peduli St. Angela terhadap sekelilingnya sudah seharusnya mewarnai karya pendidikan Ursulin (Francesco, 2002: 49).

  Salah satu cara untuk menghadapi tantangan di era globalisasi ini adalah kembali kepada visi atau warisan pendiri. Dalam Dekrit Perfectae Caritatis dikatakan bahwa: “Akan bermanfaat bagi Gereja, bila tarekat-tarekat mempunyai corak serta perannya yang khas. Maka hendaknya diakui dan dipelihara dengan setia semangat para Pendiri serta maksud-maksud mereka yang khas” (PC, art. 2). Dalam hal ini para pengikut Angela hendaknya tetap berusaha untuk menghidupi dan menjiwai semangat dan kharisma pendiri dalam hidup dan karya pendidikan. Tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan pada umumnya juga mempengaruhi pendidikan Ursulin. Sebagai suatu gerakan, pendidikan Ursulin harus mulai secara kritis merefleksikan kembali gagasan-gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dan dijadikan inspirasi dalam mempersiapkan generasi muda: nilai-nilai apa saja yang dibutuhkan generasi muda dan bagaimana nilai itu ditanamkan dalam diri mereka dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini. Upaya untuk merefleksikan ini dapat dilakukan melalui katekese. Katekese diharapkan dapat membantu para pendidik untuk lebih menyadari tugas dan peran yang dilakukan demi perkembangan anak didik. Adapun model katekese yang dirasa cocok adalah SCP (Shared Christian Praxis) karena model ini dapat membantu pendidik untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam mendidik, mendalami nilai-nilai yang terkandung dalam gagasan St.

  Angela tentang pendidikan kemudian diharapkan dapat berusaha mewujudkannya dalam tugasnya sebagai pendidik. Untuk itu sebagai pengikut St. Angela dan sebagai calon pendidik, penulis tergerak untuk mengkaji lebih jauh usaha para suster Ursulin dalam skripsi dengan judul: USAHA MEWUJUDKAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN DALAM KARYA URSULIN DI ZAMAN INI MELALUI KATEKESE.

  Melalui skripsi ini penulis ingin mengajak para pengelola pendidikan Ursulin untuk semakin mengenal, memperdalam dan mewujudkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini. Dengan demikian dapat dijadikan inspirasi dalam menjalankan tugas dalam mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan bersedia mengabdi nusa dan bangsa.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan pokok yang muncul dalam penulisan ini adalah “Bagaimana usaha para suster Ursulin menanggapi keprihatinan dunia pendidikan di zaman ini?” Pertanyaan ini kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penulisan sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha mewujudkan gagasan-gagasan St. Angela Merici tentang

  Pendidikan dalam karya Ursulin di zaman ini? 2. Bagaimana peranan katekese dalam usaha mewujudkan gagasan-gagasan St.

  Angela Merici tentang pendidikan dalam karya Ursulin di zaman ini?

C. Tujuan Penulisan 1.

  Memaparkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan.

2. Memaparkan karya pendidikan Ursulin Indonesia di zaman ini.

  3. Menggali usaha lembaga pendidikan Ursulin dalam mewujudkan gagasan St.

  Angela Merici tentang pendidikan, tantangan dan peluang dalam karya pendidikan di zaman ini.

  4. Menggali peranan katekese dalam usaha mewujudkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini.

  5. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

D. Manfaat Penulisan

  Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1.

  Bagi Para Pengelola Pendidikan Ursulin Menjadi salah satu pendorong bagi para pengelola pendidikan Ursulin agar semakin bersemangat dalam usaha mengenal, memperdalam, menghayati, dan mewujudkan gagasan St. Angela Merici mengenai pendidikan dalam karya pendidikan.

2. Bagi Penulis

  Membantu penulis untuk semakin memperdalam, menghayati dan mewujudkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dalam karya pelayanan yang akan dijalani.

3. Bagi Mahasiswa IPPAK

  Membantu mahasiswa untuk mengenal gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dan semakin diperkaya dalam usaha mewartakan Kerajaan Allah sebagai pendidik dan katekis.

  E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif analisis berdasarkan apa yang muncul dalam dokumen-dokumen Ordo Santa Ursula yaitu Konstitusi Ordo St. Ursula dan Kata-Kata St. Angela, mendialogkannya dengan studi pustaka, menginterpretasikannya dan kemudian mengambil maknanya untuk meningkatkan penghayatan nilai-nilai hidup dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini.

  F. Sistematika Penulisan

  USAHA MEWUJUDKAN GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN DALAM KARYA URSULIN DI ZAMAN INI MELALUI KATEKESE adalah judul skripsi yang disusun penulis. Skripsi ini terbagi menjadi enam bagian yaitu:

  Bab I merupakan bagian pendahuluan, dengan menguraikan latar belakang permasalahan yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Pada bab II menguraikan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan yang terbagi menjadi enam bagian yakni, pertama, tentang tinjauan historis yang menguraikan tentang autobiografi St. Angela Merici, Angela Merici dan misinya, dan Angela Merici dan Persekutuan Santa Ursula. Yang ke dua, tentang subyek pendidikan menurut St. Angela Merici yang membahas tentang anak didik, pendidik, Yang ke tiga, tentang Tuhan sebagai pendidik utama dalam pendidikan. Yang ke empat membahas mengenai tujuan pendidikan: perkembangan pribadi anak didik.

  Pada bagian ke lima akan menguraikan tentang prioritas pendidikan Angela Merici yakni bagi gadis-gadis. Selanjutnya, akan diuraikan tentang aspek-aspek pendidikan Angela Merici yakni pembentukan kepribadian, pembentukan keluarga, pembentukan sikap sosial yang terlibat dan aspek membangun relasi dengan Tuhan.

  Pada bagian akhir dari bab ini akan diuraikan mengenai sarana pendidikan yakni teladan, kegembiraan, tanggung jawab sebagai gembala, ibu dan hamba.

  Bab III menguraikan karya pendidikan Ursulin Indonesia di zaman ini yang membahas tiga hal yakni, pertama, tentang gagasan St. Angela Merici yang menjadi dasar pendidikan Ursulin, yang ke dua, tentang bentuk-bentuk pendidikan (formal dan nonformal dan yang ke tiga membahas tentang faktor-faktor yang mendukung pendidikan Ursulin yakni subyek pendidikan, komunitas pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan proses pendidikan Ursulin dan sarana pendidikan.

  Pada bab IV ini menguraikan perwujudan pendidikan menurut St. Angela dalam karya pendidikan Ursulin di zaman in. Bab ini akan dibagi menjadi tiga bagian yakni, tentang dampak arus zaman yang menguraikan tentang pelbagai perkembangan dalam bidang kehidupan, dampak positif dan negatif dari tentang pendidikan dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini yang terdiri dari visi, misi dan tujuan pendidikan Ursulin, macam-macam pembentukan yang diupayakan dalam pendidikan Ursulin dan yang terakhir menguraikan tentang tantangan dan peluang pendidikan Ursulin di zaman ini.

  Salah satu upaya untuk membantu perkembangan anak didik dan untuk merefleksikan, mendalami dan mewujudkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan bagi para pengelola pendidikan Ursulin di zaman ini adalah melalui katekese. Maka, dalam bab V ini akan diuraikan mengenai peranan katekese dalam pendidikan Ursulin. Bagian pertama yang diuraikan adalah mengenai pengertian, tujuan, model dalam katekese. Yang ke dua membahas tentang peranan katekese dalam usaha membantu perkembangan pribadi anak didik, meningkatkan relasi dengan Tuhan, membantu menumbuhkan kepekaan sosial, berkembangnya komunitas pendidikan dan membantu pendidik agar dewasa dalam iman dan kepribadian. Selanjutnya akan diuraikan mengenai model SCP sebagai model katekese yang dirasa cocok untuk meningkatkan pemahaman gagasan pendidikan St. Angela Merici tentang pendidikan, program katekese yang terdiri dari dasar pemilihan tema, usulan tema katekese, pedoman pelaksanaan program katekese, susunan acara, usulan program katekese bagi pendidik Ursulin dan contoh katekese.

  Bab VI merupakan kesimpulan dari keseluruhan permasalahan skripsi dan saran yang sebaiknya dilakukan untuk semakin mewujudkan gagasan St. Angela Merici tentang pendidikan dalam karya pendidikan Ursulin di zaman ini.

BAB II GAGASAN SANTA ANGELA MERICI TENTANG PENDIDIKAN A. Tinjauan Historis

1. Autobiografi Santa Angela Merici Angela Merici lahir pada tahun 1474 di Desenzano di tepi danau Garda.

  Ayahnya, Giovanni Merici adalah seorang petani, tidak kaya, tetapi cukup terdidik. Ibunya, Caterina Biancosi tergolong keluarga terpandang di kota kecil Desenzano, Italia Utara. Kendati cukup terpandang, ibunya tetap menanamkan kesederhanaan terhadap anak-anaknya. Berbagai keterampilan seperti pelajaran merenda, merajut dan pekerjaan tangan lainnya diajarkan kepada Angela. Angela dibesarkan dalam keluarga Kristen sejati. Orang tuanya sangat gigih menjaga keutuhan dan kesejahteraan keluarga mereka di tengah kemerosotan moral. Mereka selalu berusaha memberikan teladan dan nasehat yang baik kepada Angela dan adiknya (hingga kini belum diketahui secara jelas nama adik perempuan Angela ini). Bagi mereka, teladan merupakan faktor penting dalam pendidikan. Kesalehan orang tua sangat mempengaruhi penghayatan hidup rohani Angela. Sikap saleh juga ditanamkan ayahnya melalui cerita tentang para kudus yang diceritakan pada malam hari menjelang tidur (Luciana Mariani, 2004: 5).

  Keharmonisan keluarga, ketenangan dan keindahan alam sekitar sangat membantu menyuburkan benih panggilan yang ditanamkan Tuhan dalam hati Angela, sehingga dia memiliki pribadi yang kuat, tidak mudah terjerumus dalam arus pengaruh-pengaruh negatif di zaman itu. Kebahagiaan Angela bersama keluarganya tidak berlangsung lama. Wabah penyakit menular yang melanda kota Desenzano memusnahkan keluarganya, sehingga orang tua dan adiknya meninggal dunia.

  Angela akhirnya hidup sebagai yatim piatu. Ia kemudian pindah ke rumah pamannya Biancosi di Salo. Segala sesuatu yang dibutuhkannya selalu terjamin karena pamannya tergolong kaya. Namun, Angela tetap bersikap sederhana. Ia melakukan pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukannya sewaktu masih di Desenzano (Luciana Mariana, 2004: 16-17).

  Di Salo, Angela memiliki banyak kesempatan untuk membina persatuan dengan Tuhan. Kehausan untuk menyambut Komuni Kudus setiap hari menggerakkan Angela untuk bergabung dengan anggota ordo ke tiga Fransiskan. Rahmat ini merupakan kesempatan bagi Angela untuk dapat meningkatkan hidup sederhana, tekun dalam doa, puasa dan matiraga yang menjadi dasar bagi Angela untuk menjadi saksi kebaikan Tuhan di mana pun dia berada. Hal itu nampak dalam iman dan sikap Angela yang menaruh perhatian besar kepada orang lain karena cinta, penghargaannya terhadap setiap pribadi dan keyakinannya yang kuat akan bimbingan dan kasih Allah (Luciana Mariana, 2004: 19-21).

  Pada masa itu emansipasi dan gerakan feminis belum berkembang seperti zaman ini. Para gadis dan kaum wanita tidak boleh mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Para gadis sangat tergantung pada kemauan orang tua (masuk biara atau menikah) dan wanita yang bersuami tergantung pada suami mereka. Angela memberikan pilihan ke tiga pada para wanita yang tidak mau menikah dan juga tidak mau masuk biara. Maka Pada tanggal 25 November 1535 dibentuklah suatu persekutuan bagi para wanita itu di bawah perlindungan Santa Ursula dengan jumlah