Pengaruh Upaya Ekstensifikasi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonegara.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of extending the tax effort of individual taxpayer compliance at Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.
This research used a quantitative associative method. Data was collected using a questionnaire, a simple regression method for data processing, and signifficance test at 5% standars error.
The results of this research shows that the extension of tax effort does not have a significant impact on taxpayer compliance by 1.08%, the remaining 98.92% influenced by other variables not examined.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari upaya ekstensifikasi pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.
Dimana metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuatitatif yang bersifat asosiatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner, metode regresi sederhana untuk memproses data, dan uji signifikan t satu pihak pada tingkat kesalahan sebesar 5%.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa upaya ekstensifikasi pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar 1.08%, sisanya 98.92% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...……….. i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………..…. iii
KATA PENGANTAR ………. iv
ABSTRACT ……….……… vii ABSTRAK ………..……….. viii
DAFTAR ISI ………...……… ix
DAFTAR GAMBAR ………...………….. xii
DAFTAR TABEL ……….. xv
DAFTAR LAMPIRAN ………. xvi
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1Latar Belakang …………...………. 1
1.2Identifikasi Masalah ……..………. 5
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ………...… 5
1.4Kegunaan Penelitian ………..………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ……….………. 7
2.1 Dasar-dasar Pajak ………..………. 7
2.1.1 Pengertian Pajak ………..……….. 7
2.1.2 Fungsi Pajak……….……….. 7
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ……….……… 9
2.1.4 Asas Pemungutan Pajak ………..……… 10
2.1.5 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak……….. 11
2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ………...………. 13
2.2.1 Fungsi NPWP ……….. 13
(4)
x Universitas Kristen Maranatha 2.3 Upaya Ekstensifikasi Pajak Yang Mempengaruhi Peningkatan
Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi ………...……... 14
2.4 Ekstensifikasi ………...……. 17
2.4.1 Pengertian Ekstensifikasi ………... 17
2.4.2 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Ekstensifikasi ………...……… 19
2.4.3 Ruang Lingkup dan Jangka Waktu Pemeriksaan ………...…. 19
2.4.4 Unit Organisasi dan Petugas Pelaksana Kegiatan Ekstensifikasi …… 21
2.4.5 Data dan Pencarian Data yang Digunakan Untuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi ………... 22
2.4.6 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi ……….. 25
2.4.6.1 Persiapan Kegiatan Ekstensifikasi ………... 25
2.4.6.2 Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi ………... 26
2.4.6.3 Pengawasan ………...….. 28
2.4.7 Dasar Hukum Dilaksanakan Kegiatan Ekstensifikasi ………...…….. 30
2.4.7.1 Peraturan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Nomor : PER-175/PJ./2006 ………...…… 30
2.4.7.2 Surat Edaran Nomor : SE-13/PJ/2007 Tentang penjelasan Peraturan Dirjen Pajak Nomor : PER-175/PJ./2006 ………… 34
2.4.7.3 Peraturan Dirjen Pajak Nomor : 16/PJ/2007 ………...… 35
2.4.7.4 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-4/PJ.01/2007 ………. 37
2.5 Kepatuhan Wajib Pajak ……… 38
2.5.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ……….… 38
2.6 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ……….……… 42
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ……….…. 46
3.1 Objek Penelitian ………..………. 46
3.1.1 Gambaran Umum KPP Pratama Bandung Bojonagara …………...… 46
3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ……….... 48
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2 Metode Penelitian ………. 53
3.2.1 Operasional Variabel ………...… 54
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ………...…… 56
3.2.2.1 Populasi Penelitian ……….. 56
3.2.2.2 Sampel Penelitian ……… 57
3.2.3 Pengumpulan Data ………...…… 58
3.2.3.1 Teknik Pengumpulan data ………...… 58
3.2.3.2 Teknik Analisis Data ………...… 59
3.2.4 Pengujian Data ………...…….. 61
3.2.4.1 Uji Validitas ………...….. 61
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ………...……….. 61
3.2.5 Pemilihan Tes Statistik dan Pengujian Hipotesis ………...……. 62 3.2.5.1 Pengujian Asumsi Klasik Regresi ………...…… 63
3.2.5.2 Analisis Regresi linier dan Analisis Korelasi Sederhana …… 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...… 71
4.1 Hasil Penelitian ………. 71
4.1.1 Gambaran Umum Responden ………..… 71
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ……… 73
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ………….………...… 76
4.2.1 Karakteristik Responden ………. 76
4.2.1.1 Tanggapan Responden tentang Ekstensifikasi Terhadap Wajib Pajak ………. 77
4.2.1.2 Tanggapan Responden Tentang Kepatuahan Wajib Pajak Di KPP Pratama Bandung Bojonagara ……… 82
4.3 Pengaruh Ekstensifikasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ………... 85
4.3.1 Uji Normalitas ………. 85
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ……… 87
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
4.5 Analisis Korelasi ……….…. 89
4.6 Pengujian Hipotesis ……….. 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...……….. 92
5.1 Kesimpulan ………...……… 92
5.2 Saran ……….……… 93
DAFTAR PUSTAKA ……….………… 95
LAMPIRAN ………..……. 97
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rerangka Pemikiran ………...…….... 44 Gambar 2 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Bojonagara ………...…. 49
Gambar 3 Grafik P-P Plot ……...……… 86
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kantor Pelayanan Pajak di daerah Bandung ……...………...…… 48
Tabel 3.2 Operasional Variabel ………...…... 56
Tabel 3.3 Pemberian Kode/Kategori untuk Jawaban Pertanyaan Positif Tertutup ………...… 60
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Nilai r ………...…………... 67
Tabel 4.1 Wajib Pajak Tahun 2009,2010,2011 ………...………...… 72
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……….... 75
Tabel 4.3 Usia Responden ……….. 76
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ………...… 76
Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Responden ………. 77
Tabel 4.6 Ekstensifikasi Pajak Mengenai Iklan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Memenuhi Kewajiaban Perpajakan ………...…….. 78
Tabel 4.7 Sosialsiasi Perpajakan Oleh Fiskus Kepada Wajib Pajak ……….. 78
Tabel 4.8 Upaya Penyisiran Ke Sentra Ekonomi Mewah Oleh Fiskus ………….. 79
Tabel 4.9 Upaya Penyisiran Melalui Sensus Pajak ………...…. 80
Tabel 4.10 Sumber Daya Yang Berkualitas ………. 80
Tabel 4.11 Petugas Pajak Yang Mempunyai Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Pajak ………...………...…… 81
Tabel 4.12 Wajib Pajak Tidak Pernah Melakukan Tindak Pidana Karena Adanya Upaya Ekstensifikasi Pajak ……… 82
(9)
xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Wajib Pajak Memiliki Kesadaran Dalam Melakukan
Perhitungan Dan Pelaporan ……… 83 Tabel 4.14 Wajib Pajak Tepat Waktu dalam menyampaikan SPT …………...…… 83 Tabel 4.15 Wajib Pajak Tepat Waktu Dalam Menyampaikan SPT Masa ………… 84 Tabel 4.16 Wajib Pajak Tidak Mempunyai Tunggakan Pajak Untuk Semua Jenis
Pajak ………...… 85
(10)
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Variabel Penelitian Lampiran B Kuesioner Peneliti
Lampiran C Surat Izin Penelitian dari Kanwil DJP I Lampiran D Surat Keterangan Penelitian
(11)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang perpajakan Indonesia menganut self assessment system dimana wajib pajak diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya. Dalam hal penerapan self assessment system ini, kepatuhan Wajib Pajak diharapkan dapat meningkatkan yang ditandai dengan pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak secara sukarela. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berusaha menjadikan kepatuhan tersebut sebagai hal yang mudah dan murah tetapi di lain pihak bersikap adil dan tegas kepada Wajib Pajak yang tidak patuh. Peran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajaknnya berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan pemerintah, namun kenyataannya masih dijumpai masyarakat yang seharusnya telah ber NPWP, namun mereka belum mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP.
Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan terhadap pembayaran pajak termasuk tertib terhadap hukum perpajakan dimana disebutkan hukum perpajakan tidak pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian baik dimana saja serta siapa saja semua sama berdasarkan ketentuan hukum perpajakan yang berlaku untuk menghindari sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak sendiri.
Apabila melihat kondisi masyarakat, ada yang sudah ber-NPWP dan ada yang belum, hal ini merupakan diskriminasi bagi masyarakat yang sudah ber-NPWP. Merasa
(12)
2 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha tidak diperlakukan sama dalam perpajakan dan kewajiban bernegara. Masyarakat yang tidak ber-NPWP bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti: calon WP (masyarakat) enggan atau merasa sulit mendaftarkan diri sebagai WP, sistem prosedur yang ada butuh waktu panjang, atau ada saja yang jawabannya sudah dipotong pajaknya oleh pemberi kerja, sehingga tidak perlu lagi mendaftarkan diri sebagai WP. Selain statusnya sebagai karyawan, masih memperoleh penghasilan lain, seperti menerima bonus, membuka usaha (misalnya restoran, rental mobil, dll). Semua ini harus dimasukan dalam surat pemberitahuan tahunan (SPT), setelah itu dihitung Pajak Penghasilan (PPh) tahunannya. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan oleh masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, maka dapat dikenakan pasal 38 dan 39 UU KUP, yakni sebagai suatu tindak pidana perpajakan.
Pendapatan Negara yang salah satunya berasal dari pajak inilah yang nantinya digunakan pemerintah untuk mewujudkan tujuannya yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Perwujudan dari pendapatan ini digunakan pemerintah untuk membiayai program pembangunan di segala bidang yang akan dilaksanakan secara bertahap untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Program pembangunan tersebut membutuhkan dana dan biaya yang besar, dimana sumber dana dan pembiayaannya diperoleh dari APBN. Salah satu sumber penerimaan APBN adalah berasal dari pajak.
Ekstensifikasi adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh DJP untuk menambah wajib pajak baru dan untuk mencari objek pajak yang harus diperluas/diperbesar. Ekstensifikasi dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti sosialisasi, penyisiran (canvassing), peningkatan SDM. Sosialisasi
(13)
3 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha adalah upaya untuk meningkatkan jumlah wajib pajak yang mendaftar dengan cara meningkatkan kesadaran dalam diri masyarakat. Contoh dari sosialisasi adalah penyuluhan langsung, seminar dan iklan di media massa mengenai pentingnya membayar pajak. Sedangkan penyisiran (canvassing) dapat dimulai dari wilayah yang merupakan sentra orang-orang kaya dan ekonomi tertentu dengan kerjasama dengan RT/RW/Kelurahan di daerah pemukiman mewah atau masyarakat mampu supaya setiap kepala keluarga diberi NPWP. Peningkatan SDM yang dimaksud adalah dengan dipilihnya petugas pajak yang memenuhi kualifikasi sehingga dapat melaksanakan upaya ekstensifikasi secara optimal. Kegiatan ekstensifikasi wajib pajak orang pribadi telah banyak menjadi sorotan untuk dilakukan penelitian. Berikut beberapa hasil penelitian sebelumnya.
Menurut hasil penelitian Hidayat Abu Gandjar Aritosa (2008) yang berjudul Pengaruh Kegiatan Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Bandung-Tegalega), menyimpulkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung-Tegallega, dapat dikategorikan sangat baik yang ditunjukkan oleh hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X (Kegiatan Ekstensifikasi) dengan variabel Y (Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi) yang bersifat searah, artinya bila peningkatan kegiatan ekstensifikasi akan mengakibatkan peningkatan enerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Kegiatan ekstensifikasi dengan kata lain berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.
(14)
4 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha Menurut hasil penelitian Adityo Megantoro (2006) yang berjudul Evaluasi upaya ekstensifikasi wajib pajak dalam rangka meningkatkan wajib pajak terdaftar (NPWP) di kantor pelayanan pajak (KPP) Kota Surabaya, dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi dari upaya ekstensifikasi wajib pajak melalui penyisiran atau pendataan, sosialisasi atau penyuluhan, kerjasama dan pembentukan nota kesepakatan (MoU) dengan instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta, berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah wajib pajak orang pribadi pada KPP Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh upaya ekstensifikasi terhadap peningkatan jumlah wajib pajak orang pribadi. Upaya ekstensifikasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan mengingat jumlah wajib pajak yang telah memiliki NPWP di Indonesia berdasarkan data dari DJP per 7 September 2011 belum mencapai target yaitu sekitar 20 juta orang dimana DJP berharap WP orang pribadi mencapai sekitar 40-50 juta pada 2014 (Sumber: www.pajak.go.id). Melalui kegiatan ekstensifikasi diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah wajib pajak untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.
Untuk saat ini, pemerintah belum mengetahui apakah upaya ekstensifikasi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan jumlah wajib pajak terdaftar atau tidak. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul PENGARUH UPAYA EKSTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK : Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.
(15)
5 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis mengadakan sebuah penelitian guna membahas masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya-upaya ekstensifikasi pajak yang dilakukan oleh fiskus dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi?
2. Apakah upaya ekstensifikasi pajak berupa sosialisasi, penyisiran (canvassing) dan peningkatan kualitas SDM berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh fiskus terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari upaya ekstensifikasi pajak memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
1.4 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Bagi Akademisi
Dengan penelitian ini penulis dapat memenuhi tugas akhir untuk menyelesaikan perkuliahan. Selain itu penulis dapat mengetahui bagaimanakah pengaruh upaya ekstensifikasi yang meliputi sosialisasi, penyisiran (canvassing) dan peningkatan kualitas SDM terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak KPP Pratama X serta
(16)
6 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
2. Manfaat Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah pengetahuan.
3. Direktorat Jenderal Pajak
Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui cara meningkatkan wajib pajak yang terdaftar sehingga penerimaan dalam negeri yang berasal dari pajak meningkat.
(17)
92 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analsis yang telah dilakukan oleh penulis untuk menjawab identifikasi masalah yang telah dikemukakan pada Bab 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara dengan tujuan untuk perluasan/ penambahan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam meningkatkan penerimaan penghasilan pajak orang pribadi dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat dikategorikan sangat baik yang ditunjukan oleh hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment yang menghasilkan korelasi positif sebesar 1.08%, sisanya 98.92% dari kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi faktor lain diluar kegiatan ekstensifikasi pajak yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Yang berarti tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel X (Kegiatan Ekstensifikasi Pajak) dengan variabel Y (Kepatuhan Wajib Pajak) yang bersifat searah, artinya bila terjadi kenaikan aktivitas kegiatan ekstensifikasi tidak akan mengakibatkan kenaikan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
(18)
93 Bab V Kesimpulan dan saran
Universitas Kristen Maranatha kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini dibuktikan oleh hasil perhitungan secara statistik yang menunjukan thitung > ttabel (0.728 > 1.677).
5.2 Saran
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak
a. Sebaiknya masalah sosilaisasi mengenai UU perpajakan dan peraturan perpajakan masih belum dipahami secara baik. Maka, sosialisai pajak harus terus dioptimalkan (kampanye sadar dan peduli pajak seperti ke: Pemda, assosiasi profesi , seminar-seminar pajak dll) dan ditendaklanjuti dengan pelayanan prima, diikuti bimbingan dan konsultasi kepada Wajib Pajak sehingga ketidaktahuan dan ketidakpahaman Wajib Pajak dan calon Wajib Pajak dapat diminimalkan. b. Peningkatan profesionalisme aparat pajak perlu dilaksanakan terus menerus,
diikuti dengan penciptaan iklim kerja yang kondusif serta perlu ditingkatkan koordinasi yang efektif sehingga tercipta keselarasan yang sinergis dengan prinsip saling menguntungkan.
2. Bagi Wajib Pajak
a. Wajib Pajak harus bisa bekerja sama dengan aparat perpajakan dalam rangka kegiatan ekstensifikasi dengan memberikan data-data, catatan-catatan, dan
(19)
94 Bab V Kesimpulan dan saran
Universitas Kristen Maranatha dokumen yang sesuai dengan kondisi usaha.
b. Wajib Pajak harus dapat membantu proses kegiatan ekstensifikasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya agar dilakukan penelitian mengenai ekstensifikasi dengan lebih memperlihatkan karakter dari Wajib Pajak berdasarkan property base sasarannya pertokoan, mall, pusat perdagangan, perumahan, apartemen, dan lainnya serta professional based sasarannya seperti dokter, notaries/PPAT, pengacara, artis dan factor lain selain ekstensifikasi.
4. Keterbatasan Penelitian
Jumlah sampel minimum yang seharusnya adalah 100 sampel, akan tetapi peneliti hanya mengambil 50 sampel karena keterbatasan waktu. Sehingga adanya keterbatasan dalam pengolahan data maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak, sehingga dalam proses pengolahan datanya lebih akurat.
(20)
95 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2009). Akuntansi Perpajakan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Abu, Hidayat Gandjar Aritosa. (2008). Pengaruh Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan
pajak penghasilan Orang Pribadi. Skripsi Akuntansi S1, Universitas Widyatama. Bandung
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang
http://faktor-faktor-yang-mempengaruhi-ekstensifikasi-wajib-pajak-orang-pribadi-tahun-pajak-2005-studi-kasus-pada-kantor-pelayanan-pajak-batu-pdf.htmpada tanggal 5 November 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstensifikasi_pajak Pada Tanggal 5 November 2011
http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/331 Pada tanggal 3 Januari 2012
http://belajarakuntansi.blogspot.com/2008/10/asas-dan-sistem-pemungutan-pajak.html
Pada Tanggal 30 oktober 2011
Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta
Keputusan Mentri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007. Kriteria Kepatuhan Wajib Pajak, diakses dari
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13038&hlm=271pada tanggal 3 Januari 2012
Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Edisi Revisi 2008. Penerbit Andi. Yogyakarta
Megantoro, Adityo. (2006). Evaluasi Upaya Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Rangka Meningkatkan Wajib Pajak Terdaftar (NPWP) Di Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya. Skripsi Akuntansi S1. Universitas Kristen Petra. Surabaya
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: 16/PJ/2007
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-116/PJ./2007 tentang ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi melalui pendapatan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor; PER-175/PJ./2006
(21)
96
Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. Penerbit CV Alfabeta. Bandung
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ./2007 tentang penjelasan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-175/PJ./2006
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 angka 2 tentang pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi pajak
Surat edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 3, dan angka 4
Surat edaran direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 5, dan angka 6
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 7, 8, 10, dan angka 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan
Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 7, 8, 10, dan angka 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan
Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensikasi Pajak angka 7,8,10, dan angka 11 Surat Edaran Nomor: SE-13/PJ/2007 tentang Penjelasan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor: PER-175/PJ./2006
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-4/PJ.01/2007
Tax Review Volume I/Edisi2008 tentang Upaya Ekstensifikasi yang meliputi Sosialisasi, Canvassing (Penyisiran), dan sumber Daya Manusia
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
(1)
6 Bab I Pendahuluan
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
2. Manfaat Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah pengetahuan.
3. Direktorat Jenderal Pajak
Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui cara meningkatkan wajib pajak yang terdaftar sehingga penerimaan dalam negeri yang berasal dari pajak meningkat.
(2)
92 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analsis yang telah dilakukan oleh penulis untuk menjawab identifikasi masalah yang telah dikemukakan pada Bab 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara dengan tujuan untuk perluasan/ penambahan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam meningkatkan penerimaan penghasilan pajak orang pribadi dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat dikategorikan sangat baik yang ditunjukan oleh hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment yang menghasilkan korelasi positif sebesar 1.08%, sisanya 98.92% dari kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi faktor lain diluar kegiatan ekstensifikasi pajak yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Yang berarti tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel X (Kegiatan Ekstensifikasi Pajak) dengan variabel Y (Kepatuhan Wajib Pajak) yang bersifat searah, artinya bila terjadi kenaikan aktivitas kegiatan ekstensifikasi tidak akan mengakibatkan kenaikan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
(3)
Bab V Kesimpulan dan saran
kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini dibuktikan oleh hasil perhitungan secara statistik yang menunjukan thitung > ttabel
(0.728 > 1.677).
5.2 Saran
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak
a. Sebaiknya masalah sosilaisasi mengenai UU perpajakan dan peraturan perpajakan masih belum dipahami secara baik. Maka, sosialisai pajak harus terus dioptimalkan (kampanye sadar dan peduli pajak seperti ke: Pemda, assosiasi profesi , seminar-seminar pajak dll) dan ditendaklanjuti dengan pelayanan prima, diikuti bimbingan dan konsultasi kepada Wajib Pajak sehingga ketidaktahuan dan ketidakpahaman Wajib Pajak dan calon Wajib Pajak dapat diminimalkan. b. Peningkatan profesionalisme aparat pajak perlu dilaksanakan terus menerus,
diikuti dengan penciptaan iklim kerja yang kondusif serta perlu ditingkatkan koordinasi yang efektif sehingga tercipta keselarasan yang sinergis dengan prinsip saling menguntungkan.
2. Bagi Wajib Pajak
a. Wajib Pajak harus bisa bekerja sama dengan aparat perpajakan dalam rangka kegiatan ekstensifikasi dengan memberikan data-data, catatan-catatan, dan
(4)
94 Bab V Kesimpulan dan saran
Universitas Kristen Maranatha
dokumen yang sesuai dengan kondisi usaha.
b. Wajib Pajak harus dapat membantu proses kegiatan ekstensifikasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya agar dilakukan penelitian mengenai ekstensifikasi dengan lebih memperlihatkan karakter dari Wajib Pajak berdasarkan property base sasarannya pertokoan, mall, pusat perdagangan, perumahan, apartemen, dan lainnya serta professional based sasarannya seperti dokter, notaries/PPAT, pengacara, artis dan factor lain selain ekstensifikasi.
4. Keterbatasan Penelitian
Jumlah sampel minimum yang seharusnya adalah 100 sampel, akan tetapi peneliti hanya mengambil 50 sampel karena keterbatasan waktu. Sehingga adanya keterbatasan dalam pengolahan data maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak, sehingga dalam proses pengolahan datanya lebih akurat.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2009). Akuntansi Perpajakan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Abu, Hidayat Gandjar Aritosa. (2008). Pengaruh Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan
pajak penghasilan Orang Pribadi. Skripsi Akuntansi S1, Universitas Widyatama. Bandung
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang
http://faktor-faktor-yang-mempengaruhi-ekstensifikasi-wajib-pajak-orang-pribadi-tahun-pajak-2005-studi-kasus-pada-kantor-pelayanan-pajak-batu-pdf.htmpada tanggal 5 November 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstensifikasi_pajak Pada Tanggal 5 November 2011
http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/331 Pada tanggal 3 Januari 2012
http://belajarakuntansi.blogspot.com/2008/10/asas-dan-sistem-pemungutan-pajak.html
Pada Tanggal 30 oktober 2011
Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta
Keputusan Mentri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007. Kriteria Kepatuhan Wajib Pajak, diakses dari
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13038&hlm=271pada tanggal 3 Januari 2012
Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Edisi Revisi 2008. Penerbit Andi. Yogyakarta
Megantoro, Adityo. (2006). Evaluasi Upaya Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Rangka Meningkatkan Wajib Pajak Terdaftar (NPWP) Di Kantor Pelayanan Pajak Kota Surabaya. Skripsi Akuntansi S1. Universitas Kristen Petra. Surabaya
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: 16/PJ/2007
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-116/PJ./2007 tentang ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi melalui pendapatan Objek Pajak Bumi dan Bangunan
(6)
96
Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. Penerbit CV Alfabeta. Bandung
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ./2007 tentang penjelasan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-175/PJ./2006
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 angka 2 tentang pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi pajak
Surat edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 3, dan angka 4
Surat edaran direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 5, dan angka 6
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 7, 8, 10, dan angka 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan
Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak angka 7, 8, 10, dan angka 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 tentang pelaksanaan
Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensikasi Pajak angka 7,8,10, dan angka 11 Surat Edaran Nomor: SE-13/PJ/2007 tentang Penjelasan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor: PER-175/PJ./2006
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-4/PJ.01/2007
Tax Review Volume I/Edisi2008 tentang Upaya Ekstensifikasi yang meliputi Sosialisasi, Canvassing (Penyisiran), dan sumber Daya Manusia
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)