Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Modernization of tax administration was made to achieve a high level of : (1) voluntary compliance, (2) tax administration trustworthiness, and (3) good performance of tax employee in order to increase tax income through account

representative’s service.

The purpose of this research is to determine whether account representative’s service has a significant influence towards taxpayer’s compliance. This research

uses associative quantitive method with a simple regression analysis. Data were collected through questionnaires from 46 respondens.

The conclusion of this research shows that account representative’s service has a significant influance towards taxpayer’s compliance at KPP Bandung Bojonagara.

Keywords: tax administration modernazition, account representative’s services, and taxpayer’s compliance.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Modernisasi Administrasi Perpajakan dimaksudkan untuk mencapai: (1) tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi, (2) tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan (3) kinerja yang baik dari aparat, agar penerimaan pajak meningkat melalui pelayanan Account Representative.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelayanan Account

Representative berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang bersifat asosiatif dengan analisis regresi sederhana. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 46 responden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelayanan Account Representative berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

Kata Kunci : modernisasi administrasi perpajakan, pelayanan account representative, kepatuhan wajib pajak.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR………...….. iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR…... xiii

DAFTAR TABEL…... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Dasar-dasar Pajak ... 11

2.1.1 Pengertian Pajak ... 11

2.1.2 Fungsi Pajak ... 12

2.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ... 13

2.1.4 Teori-teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak.…. 14 2.1.5 Pengelompokan Pajak ... 15

2.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 17

2.1.7 Asas Pemungutan Pajak ... 18

2.1.8 Sistem Pemungutan Pajak ... 19

2.1.9 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak... 20


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.11 Tarif Pajak ... 22

2.1.12 Reformasi Perpajakan ... 24

2.2 Pelayanan Pajak ... 26

2.2.1 Pengertian Pelayanan ... 26

2.2.2 Pelayanan Perpajakan Sebagai Pelayanan Publik ... 27

2.2.3 PelayananDiKantor Pelayanan Pajak Modern ... 28

2.3 Account Representative ... 30

2.3.1 Pengertian Account Representative... 30

2.3.2 Peranan Account Representative... 31

2.4 Konsep Kepatuhan Wajib Pajak ... 38

2.4.1 Pengertian Kepatuhan ... 38

2.4.2 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 40

2.5 Pengertian Wajib Pajak ... 43

2.6 Rerangka pemikiran ... 44

2.7 Hipotesis... 47

BAB III METODE PENELITIAN... 50

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.2 Penetapan Populasi dan Sampel ... 50

3.2.1 Populasi ... 50

3.2.2 Sampel ... 50

3.3 Metode penelitian ... 51

3.3.1 Operasional Variabel ... 52

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 56

3.5 Pengujian Data ... 56

3.5.1 Uji Validitas ... 57

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 58

3.6 Metode Analisis Data ... 59

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 59


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.7 Penetapan Tingkat Signifikansi ... 63

3.8 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Bojonagara ... 65

4.1.1 Visi dan Misi KPP Pratama Bojonagara ... 67

4.1.1.1 Visi ... 67

4.1.1.2 Misi ... 68

4.1.2 Struktur Organisasi KPP Pratama ... 69

4.1.3 Tugas dan Fungsi Organisasi ... 70

4.2 Hasil Penelitian ... 71

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 75

4.3.1 Variabel Pelayanan Account Representative (X) ... 75

4.3.2 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 83

4.4 Pengaruh Pelayanan Account Representative (X) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y)... 89

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 89

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 89

4.4.1.2 Uji Heterokedastisitas ... 90

4.4.2 Regresi Linier Sederhana ... 92

4.4.2.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 92

4.4.2.2 Analisis Persamaan regresi Linier Sederhana 95 4.4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 96

4.4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 98

5.2 Saran... 98

DAFTAR PUSTAKA... 100


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Rerangka Pemikiran………..47


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Indikator Variabel Independen dan Dependen………... 55

Tabel II Skala Likert………... 56

Tabel III Kriteria Koefisien Reliabilitas………... 59

Tabel IV Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel pelayanan Account Representative dan Kepatuhan Wajib Pajak... 74

Tabel V Persentase Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Account Representative... 76

Tabel VI AR membimbing WP dalam membantu menyelesaikan permasalahan... 77

Tabel VII Dengan adanya AR permasalahan perpajakan WP dapat segera ditangani dengan efektif... 77

Tabel VIII AR telah melakukan pelayanan yang prima ... 78

Tabel IX AR memberikan penyuluhan tentang kebijakan... 79

Tabel X AR memiliki kemampuan dalam menangkap permasalahan WP... 79

Tabel XI WP mudah berkonsultasi langsung dengan AR... 80

Tabel XII AR memberikan penjelasan mengenai pentingnya membayar pajak... 81

Tabel XIII AR memberikan pelayanan secara langsung... 82

Tabel XIV AR menjaga kerahasiaan informasi dan data WP... 82


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XVI Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak... 84

Tabel XVII WP tidak pernah melakukan tindak pidana... 85

Tabel XVIIIWP jujur dalam melakukan penghitungan sendiri... 86

Tabel XIX WP tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan... 86

Tabel XX Tingkat keterlambatan penyampaian SPT WP berkurang setelah adanya AR... 87

Tabel XXI WP tidak mempunyai tunggakan pajak kecuali telah memperoleh izi... 88

Tabel XXII WP tepat waktu dalam membayar pajak... 88

Tabel XXIII Hasil Uji Normalitas... 90

Tabel XXIV Hasil Uji Heterokedastisitas... 91

Tabel XXV Tabel Bantu Perhitungan Korelasi... 93


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabulasi Data……………102

LampiranBKuesioner………...……….……..104 Lampiran C Output Uji Validitas dan Reliabilitas X dan Y …...…...108 Lampiran D Output Regresi Sederhana X Terhadap Y………..111


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Pengadaan dana merupakan masalah yang penting bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh suatu negara kepada warga negaranya berdasarkan Undang-undang dimana atas pungutan tersebut negara tidak memberikan kontribusi langsung kepada si pembayar wajib pajak. Pada umumnya negara yang memiliki administrasi pemerintahan yang modern seperti Indonesia mengandalkan penerimaan pajak sebagai penopang APBNnya untuk membiayai pelayanan publik dan pembangunan seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sampai belanja untuk pembelian alat pertahanan negara. Hasil pemanfaatan dari penerimaan pajak dinikmati oleh semua rakyat Indonesia.

Kesadaran membayar pajak dimulai dari pemahaman bahwa kita telah dahulu menikmati dan memanfaatkan barang dan jasa publik dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian dilanjutkan dengan pemahaman bahwa sarana dan prasarana tersebut


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha memerlukan pemeliharaan dan pengembangan untuk kehidupan sekarang dan masa mendatang. Setelah mengetahui dan memahami pentingnya pajak bagi pembangunan, diharapkan kesadaran membayar pajak bagi warga negara akan meningkat.

Visi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah “Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia, dipercaya dan dibanggakan masyarakat”. DJP menetapkan sejumlah misi dibidang

fiskal, ekonomi, politik dan kelembagaan. Misi di bidang fiskal, yaitu “Menghimpun

penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat

efektivitas dan efisiensi yang tinggi”. Dalam bidang ekonomi Direktorat Jenderal

Pajak memiliki misi, yaitu “Mendukung proses demokratisasi”, dan dibidang

kelembagaan memiliki misi, yaitu “senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat serta administrasi perpajakan mutakhir”. Tugas berat yang dipikul oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka mengemban tugas dalam mengoptimalkan target penerimaan dari sektor pajak mendorong untuk segera merealisasikan secara menyeluruh sistem administrasi pajak modern yang efektif, terpadu dan efisien. Modernisasi diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran yang tinggi bagi segenap masyarakat, khususnya Wajib Pajak untuk menunaikan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar. Realisasi modernisasi pajak dilakukan dengan membentuk pajak modern yang dimotori oleh sumber daya yang mampu mengoperasikan organisasi secara modern pula. Beberapa sasaran reformasi administrasi perpajakan adalah meningkatkan kepatuhan pembayar pajak dan melaksanakan ketentuan perpajakan secara beragam untuk mendapatkan penerimaan


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha yang maksimal dengan biaya yang optimal. Pelayanan perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak dengan sistem administrasi perpajakan modern dilakukan secara profesional sehingga memberikan kepastian, rasa aman dan nyaman bagi wajib pajak.

Untuk melaksanakan ketentuan pemerintah di bidang perpajakan dan memberikan kemudahan bagi para pembayar pajak, Direktorat Jenderal Pajak menjalankan sejumlah kebijakan strategis dalam pemungutan pajak. Salah satu kebijakan strategis Direktorat Jenderal Pajak adalah yang tertuang dalam cetak biru (blue print). Kebijakan Direktorat Jenderal Pajak tahun 2001 sampai dengan 2010 yang diundangkan dengan keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor KEP-17&PJ/2004 tanggal 22 Desember 2004, dimana disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan pengawasan, fokus kegiatan dan langkah atau

implementasi pada tahun 2002 adalah dengan mewujudkan konsep “Kenalilah Wajib Pajakmu” (Knowing Your Taxpayers), selain itu dengan mendirikan Kantor Pajak

Wajib Besar (Large Tax Office-LTO) yang merupakan cikal bakal kantor pajak yang memiliki administrasi pajak modern.

Sebagai instrumen penerimaan negara, maka pajak sangat bergantung pada perkembangan perekonomian. Pajak akan menjadi beban masyarakat ketika kemampuan dan potensi masyarakat secara nyata tidak lagi efektif untuk memenuhi kewajiban membayar pajak. Apabila potensi Wajib Pajak makin berkurang, secara kumulatif pasti berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

Sejak awal tahun 2000, “modernisasi” telah menjadi salah satu kunci yang melekat dan bahan pembicaraan di lingkungan Direktorat Jendral Pajak. Hal itu dilakukan bertujuan untuk menerapkan pelayanan yang prima kepada masyarakat,


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha demikian juga dengan tuntutan pelayanan yang lebih baik. Terdapat beberapa kondisi yang menjadi dasar dilakukannya modernisasi perpajakan. Rendahnya kepatuhan masyarkat melaksanakan kewajiban pajak seperti membayar pajak menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak. Jumlah wajib pajak terdaftar masih rendah apabila dibandingkan dengan potensi yang ada, karena masih banyak masyarakat yang jumlah penghasilannya diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) akan tetapi masih belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pertambahan jumlah Wajib Pajak adalah salah satu agenda utama peningkatan kinerja penerimaan pajak. Salah satu program Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka meningkatkan jumlah Wajib Pajak adalah dengan menjalankan langkah-langkah modernisasi perpajakan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan angka penerimaan pajak. Selain berusaha meningkatkan jumlah Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak juga memberikan perhatian kepada kepatuhan Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak masih rendah yang tercermin dari pelaksanaan kewajiban perpajaknnya.

Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai wujud nyata kepedulian pada pentingnya kualitas pelayanan adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta mengoptimalkan penerimaan pajak. Untuk itu, pada awal tahun 2003 dibentuk Tim Modernisasi Administrasi Perpajakan Jangka Menengah yang menyusun administrasi perpajakan modern dengan sasaran:

1. Tercapainya tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi

2. Tercapainya tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi 3. Tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi, sehingga diharapkan


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Untuk mencapai sasaran tersebut ditunjuklah Account Representative (AR), yaitu aparat pajak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan dan pengawasan secara langsung untuk sejumlah wajib pajak tertentu yang telah ditugaskan kepadanya. Bagi Wajib Pajak, AR berfungsi sebagai komunikator sekaligus wakil dari citra kantor pajak. Pada prinsipnya, seluruh Wajib Pajak akan mempunyai AR yang bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh Wajib Pajak, antara lain mengenai:

1. Rekening Wajib Pajak (Taxpayers Account) untuk semua jenis pajak. 2. Kemajuan proses pemeriksaan dan restitusi.

3. Interprestasi dan penegasan atas suatu peraturan. 4. Perubahan data identitas Wajib Pajak.

5. Tindakan pemeriksaan dan penagihan pajak. 6. Kemajuan proses keberatan dan banding.

7. Perubahan peraturan perpajakan berkaitan dengan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

Pengertian Account Representative (AR) di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diberikan kepercayaan, wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan, pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Wajib Pajak tertentu. Penunjukkan Account

Representative merupakan karakteristik utama penerapan sistem administrasi

perpajakan modern sebagai salah satu wujud reformasi perpajakan yang telah digulirkan oleh Direktorat Jendral Pajak sejak tahun 2002. Account Representative yang juga disebut staf pendukung pelaksana dalam tiap Kantor Pelayanan Pajak Modern, bertanggung jawab dan berwenang untuk memberikan pelayanan secara


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha langsung, menyampaikan informasi perpajakan secara efektif atas pertanyaan dan permasalahan yang disampaikan Wajib Pajak serta mendorong dan mengawasi pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak. Konsep modernisasi perpajakan meliputi pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan pelaksanaan good

governance untuk meningkatkan kepatuhan dan kepercayaan terhadap perpajakan,

serta memacu produktivitas pegawai pajak yang tinggi.

Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern adalah:

1. Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang berbasis teknologi terkini (sistem informasi).

2. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerimaan pembayaran secara on line.

3. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan kewajiban perpajakannya dengan menggunakan media komputer (e-SPT).

4. Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara insentif dengan pemanfaatan profit Wajib Pajak.

5. Wajib Pajak yang diadministrasikan di KPP Madya hanya Wajib Pajak tertentu saja, yaitu 500 WP.

Kepatuhan Wajib Pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.

Penelitian yang berhubungan dengan pelayanan Account Representative yang penulis ketahui telah dilakukan sebelumnya Dian Yuanti (2008) yang berjudul


(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

Pelayanan Pajak Modern”. Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis regresi sederhana. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kinerja Account

Representative berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan Wajib

Pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Faisal Akbar (2009) yang berjudul “Pengaruh

Account Representative (AR) terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak”. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi linear sederhana. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, yaitu Account Representative berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Fany Yulinda (2010) dengan

judul penelitian “Pengaruh Pelayanan dan Pengawasan yang Dilaksanakan oleh

Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” yang dilakukan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Cibitung, menunjukkan hasil penelitian bahwa pelayanan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh Account Representative memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan dan pengawasan yang dilakukan oleh Account

Representative telah terlaksana dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif analisis dan metode statistikanya digunakan regresi linear berganda.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Wira Buana Putra (2010) dengan juduk penelitian “Pengaruh Account Representative terhadap Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak”. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama


(18)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang bersifat asosiatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dalam meneliti populasi sampel tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner sebagai alat penelitian. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan metode regresi sederhana. Menurut hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Account Representative terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana efektivitas pelayanan Account Representative pada KPP Pratama Bandung Bojonagara, serta menelaah pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian yang sebelumnya adalah objek penelitiannya. Dimana pada penelitian-penelitian sebelumnya memakai Wajib Pajak Badan, sedangkan pada penelitian ini memakai Wajib Pajak Orang Pribadi. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

PELAYANAN ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Survei Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).”

1.2Identifikasi Masalah

Untuk memudahkan penelitian, penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu :

1. Bagaimana efektivitas pelayanan Account Representative pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.


(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama

Bandung Bojonagara.

3. Apakah pelayanan Account Representative berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.3Maksud dan Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui sejauh mana efektivitas pelayanan Account Representative pada KKP Pratama Bandung Bojonagara.

2. Mengetahui sejauh mana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

3. Mengetahui sejauh mana pengaruh pelayanan Account Representative terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan mengenai manfaat pelayanan Account Representative dalam rangka implementasi organisasi perpajakan modern dan bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumber pemikiran, dan sumbang saran mengenai efektivitas penerapan sistem administrasi perpajakan modern dalam mengoptimalkan penerimaan pajak khususnya melalui pelayanan

Account Representative.

3 Bagi Pihak Lainnya

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya. Khususnya yang akan membahas topik mengenai kualitas pelayanan Account Representative dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak.


(21)

98 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Pelayanan Account

Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka penulis dalam Bab ini akan

menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Pelayanan

Account Representative, maka dapat disimpulkan bahwa Pelayanan Account Representative termasuk dalam kategori cukup baik.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak termasuk dalam kategori cukup baik.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 24,38% sedangkan sisanya sebesar 75,62% adalah pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

5.1. Saran

Saran yang dikemukan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. KPP Pratama Bandung Bojonagara


(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99

Universitas Kristen Maranatha memberikan pelayanan prima serta mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak, serta perbaikan budaya organisasi agar lebih kondusif dalam memberikan layanan kepada wajib pajak. Untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai, sebaiknya perlu dikeluarkan kebijakan mengenai pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

b. Kualitas pelayanan di KPP Pratama Bandung Bojonagara dapat ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai. Adapun manfaat dari pemberian pelatihan dan pendidikan tersebut sebagai berikut:

a) Agar pegawai dapat menguasai aturan perpajakan dan dapat menerapkannya secara konsisten kepada semua wajib pajak.

b) Memberikan bekal yang cukup untuk menangani perilaku wajib pajak yang berbeda-beda.

c) Mempermudah dan menyederhanakan sistem dan prosedur layanan agar mudah dimengerti oleh semua wajib pajak.

2. Bagi Peneliti Mendatang

Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambahkan variabel yang lain untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain kualitas dari pelayanan yang diberikan KPP.


(23)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chaizi, Nasucha.(2004). Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi.Grasindo.Jakarta.

Erly Suandy.(2005). Perencanaan Pajak.Penerbit Salemba Empat.Jakarta. Liberti Pandiangan.(2008). Perpajakan.Penerbit ANDI.Yogjakarta. Waluyo.(2007).Perpajakan Indonesia,Dua,Jakarta: Salemba Empat.

Soemitro, Rochmat (2009). Asas dan Dasar Perpajakan 2, Penerbit PT. Eresco, Bandung.

Boediono B. (2003). Pelayanan prima Perpajakan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Penerbit ANDI. Yogjakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kesepuluh, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Sony Devano.(2006).Perpajakan Konsep, Teori & Isu. Penerbit Kencana Prenada Media Group : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006. Account Representative Pada KPP Yang Telah Mengimplementasikan Organisasi Modern.

Lawrence H. Summer, JohannesF. Linn, Shankar N. Acharya. (1991). Lesson of Tax

Reform, Washington, D.C., U.S.A: World Bank Publication.

Safri, Nurmantu. (2005). Pengantar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor. Undang Undang Pajak No.28 Tahun 2007.


(24)

101

Universitas Kristen Maranatha Internet

Rusman,M.(2011).Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Pelayanan. Diakses

melalui

http://www.rusmanmalili.com/MENINGKATKAN-KEPATUHAN-WAJIB-PAJAK-MELALUI-KUALITAS-PELAYANAN.html pada tanggal 19 MARET 2011.

Indra Sufian (2011). Pengertian Pelayanan. Mimpi Kemerdekaan, 12 September 2007 diakses melalui http://indrasufian.wordpress.com/2007/09/12/pengertian-pelayanan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Gunawan Setiyaji (2011). Reformasi Perpajakan. Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia, 3 0ktober 2010 diakses melalui http://iiangzceiidifa.wordpress.com /2010/10/03/reformasi-perpajakan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Repository UPI (2011). Keputusan Menteri Keuangan Nomor 195/KMK.03/2007 diakses melalui http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607805_ chapter4.pdf pada tanggal 12 juni 2011.


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 9

2. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

3. Apakah pelayanan Account Representative berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.3Maksud dan Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui sejauh mana efektivitas pelayanan Account Representative pada KKP Pratama Bandung Bojonagara.

2. Mengetahui sejauh mana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

3. Mengetahui sejauh mana pengaruh pelayanan Account Representative terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan mengenai manfaat pelayanan Account Representative dalam rangka implementasi organisasi perpajakan modern dan bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.


(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumber pemikiran, dan sumbang saran mengenai efektivitas penerapan sistem administrasi perpajakan modern dalam mengoptimalkan penerimaan pajak khususnya melalui pelayanan Account Representative.

3 Bagi Pihak Lainnya

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya. Khususnya yang akan membahas topik mengenai kualitas pelayanan Account Representative dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka penulis dalam Bab ini akan menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Pelayanan Account Representative, maka dapat disimpulkan bahwa Pelayanan Account Representative termasuk dalam kategori cukup baik.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak termasuk dalam kategori cukup baik.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 24,38% sedangkan sisanya sebesar 75,62% adalah pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

5.1. Saran


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99

Universitas Kristen Maranatha

memberikan pelayanan prima serta mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak, serta perbaikan budaya organisasi agar lebih kondusif dalam memberikan layanan kepada wajib pajak. Untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai, sebaiknya perlu dikeluarkan kebijakan mengenai pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

b. Kualitas pelayanan di KPP Pratama Bandung Bojonagara dapat ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai. Adapun manfaat dari pemberian pelatihan dan pendidikan tersebut sebagai berikut:

a) Agar pegawai dapat menguasai aturan perpajakan dan dapat menerapkannya secara konsisten kepada semua wajib pajak.

b) Memberikan bekal yang cukup untuk menangani perilaku wajib pajak yang berbeda-beda.

c) Mempermudah dan menyederhanakan sistem dan prosedur layanan agar mudah dimengerti oleh semua wajib pajak.

2. Bagi Peneliti Mendatang

Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambahkan variabel yang lain untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain kualitas dari pelayanan yang diberikan KPP.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chaizi, Nasucha.(2004). Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi.Grasindo.Jakarta.

Erly Suandy.(2005). Perencanaan Pajak.Penerbit Salemba Empat.Jakarta. Liberti Pandiangan.(2008). Perpajakan.Penerbit ANDI.Yogjakarta. Waluyo.(2007).Perpajakan Indonesia,Dua,Jakarta: Salemba Empat.

Soemitro, Rochmat (2009). Asas dan Dasar Perpajakan 2, Penerbit PT. Eresco, Bandung.

Boediono B. (2003). Pelayanan prima Perpajakan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Penerbit ANDI. Yogjakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kesepuluh, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Sony Devano.(2006).Perpajakan Konsep, Teori & Isu. Penerbit Kencana Prenada Media Group : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006. Account Representative Pada KPP Yang Telah Mengimplementasikan Organisasi Modern.

Lawrence H. Summer, JohannesF. Linn, Shankar N. Acharya. (1991). Lesson of Tax Reform, Washington, D.C., U.S.A: World Bank Publication.

Safri, Nurmantu. (2005). Pengantar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor. Undang Undang Pajak No.28 Tahun 2007.


(6)

101

Universitas Kristen Maranatha

Internet

Rusman,M.(2011).Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Pelayanan. Diakses melalui http://www.rusmanmalili.com/MENINGKATKAN-KEPATUHAN-WAJIB-PAJAK-MELALUI-KUALITAS-PELAYANAN.html pada tanggal 19 MARET 2011.

Indra Sufian (2011). Pengertian Pelayanan. Mimpi Kemerdekaan, 12 September 2007 diakses melalui http://indrasufian.wordpress.com/2007/09/12/pengertian-pelayanan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Gunawan Setiyaji (2011). Reformasi Perpajakan. Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia, 3 0ktober 2010 diakses melalui http://iiangzceiidifa.wordpress.com /2010/10/03/reformasi-perpajakan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Repository UPI (2011). Keputusan Menteri Keuangan Nomor 195/KMK.03/2007 diakses melalui http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_0607805_ chapter4.pdf pada tanggal 12 juni 2011.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Self Assessment Dan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survei pada wajib pajak orang pribadi di KPP pratama Bandung Tegallega)

0 9 31

Pengaruh Account Representative (AR) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

0 0 19

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative (AR) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama "X".

1 1 21

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

2 6 21

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative (AR) terhadap Kepuasan dan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus di KPP Pratama Bandung Karees).

0 0 18

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 21

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Prbadi pada KPP Pratama Bojonegara.

0 0 20

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Cimahi.

1 15 22

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 20

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Cibeunying.

0 0 27