Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Camelliasinensis L.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Pria Dewasa.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM

(Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI

SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Veronica Tanuji, 2013, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, Drs, dr.,AIF Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes

Waktu reaksi sederhana merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan. Waktu reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mempengaruhi aktifitas. Teh hitam (Camellia sinensis L.) merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat. Teh hitam mengandung kafein dan theanin yang dapat merangsang SSP, sehingga dapat memperpendek waktu reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederehana pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan memakai rancangan pre-test dan post-pre-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-23 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah menggunakan kronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit dalam satuan detik. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan program komputer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada Januari 2013- Desember 2013.

Rerata WRS suara frekuensi tinggi dan frekuenssi rendah, sebelum dan sesudah munum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 0,056/0,126 dan 0,058/0,133 detik. Hasil uji t berpasangan pada WRS frekuensi tinggi dan frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01)

Simpulan seduhan teh hitam memperpendek WRS.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF BREWED BLACK TEA (Camellia sinensis L.)

ON SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE

Veronica Tanuji, 2013, 1st Tutor: Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr.,AIF 2nd Tutor: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes

Simple reaction time is respon to a given stimulus. The reaction time is needed in daily life as it can affect the activity. Black tea (Camellia sinensis L.) is the second most consumed-beverage in the society. Black tea contains caffeine and theanin that stimulate CNS which shortened reaction time.

The purpose of this research was to know the effect of brewed black tea on the simple reaction time of adult male.

The research design is a quasi experimental method using the design of pre-test and post-test, conducted on 30 adult male aged 18-23 years old.

The data measured is the simple reaction time for high and low frequencies of sound using chronoscope before and after drinking brewed black tea in 60 minutes with 15 minutes interval is in seconds. Analysis of data used the paired "t" test with α = 0.05, using a computer program. Research is located at Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine Maranatha Christian University.

Average simple reaction time for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea in 60 minutes is 0.056/0.126 and 0.058/0.133. Statistical result using paired t for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea is very significant differences (p<0.01).

Conclusion brewed black tea shorten the simple reaction time.


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.6Metodologi Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Waktu Reaksi ... 5

2.1.1 Pengertian Waktu Reaksi... 5

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Waktu Reaksi ... 4

2.1.3 Bentuk-bentuk Waktu Reaksi ... 12

2.2Proses Pengolahan Stimulus Suara Menjadi Respon dalam Susunan Saraf Manusia ... 12

2.3Formatio Reticualris ... 15

2.4Teh ... 16

2.4.1 Toksonomi Teh ... 17


(4)

ix

2.4.3 Manfaat Teh ... 20

2.4.4 Efek Samping Akibat Konsumsi Teh Berlebihan ... 20

2.4.5 Pengaruh Teh Terhadap Waktu Reaksi ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 22

3.2Bahan dan Alat-alat yang Digunakan ... 22

3.3Metode Penelitian ... 23

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3.3 Variabel Penelitian ... 23

3.3.4 Persiapan Penelitian ... 24

3.3.5 Sampel Penelitian ... 24

3.4Prosedur Kerja ... 25

3.4.1 Penyiapan Bahan Uji ... 25

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 26

3.4.3 Data yang Diukur ... 26

3.4.4 Metode Analisis ... 26

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil dan Pembahasan... 28

4.1.1 Hasil ... 28

4.1.2 Pembahasan ... 31

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 33

5.2Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

LAMPIRAN ... 36


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Komposisi Teh Hitam dan Teh Hijau... 18 Tabel 2.2 Komposisi Kafein pada Makanan dan Minuman ... 19 Tabel 4.1 Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tingg dan

SuaraFrekuensi Rendah Selama Pengamatan 60 Menit ... 28 Tabel 4.2 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi Dan suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 15 Menit ... 29 Tabel 4.3 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 30 Menit ... 29 Tabel 4.4 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 45 Menit ... 30 Tabel 4.5 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 60 Menit ... 30


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Intensitas Stimulus dengan Waktu Reaksi... 6

Gambar 2.2 Hubungan Tingkat Kewaspadaan dengan Waktu Reaksi ... 6

Gambar 2.3 Korteks Auditorik ... 14

Gambar 2.4 Proses Pengolahan Suara ... 15

Gambar 2.5 Area Eksitatori dan Area Inhibitori yang Mengatur Tingkat Aktivitas Otak ... 16

Gambar 2.6 Teh ... 17


(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Komisi Etik ... 35 Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(Informed Consent) ... 37 Lampiran 3. Lembar Kerja Penelitian ... 38 Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ... 39 Lampiran 5. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Untuk Suara Frekuensi Tinggi ... 41 Lampiran 6. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari, waktu reaksi sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi aktivitas kita. Konsentrasi atau kewaspadaan yang menurun dapat menyebabkan waktu reaksi melambat yang nantinya akan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Waktu reaksi ada dua macam, yaitu waktu reaksi sederhana dan waktu reaksi majemuk. Waktu reaksi sederhana yang merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan (Kolsinski, 2012). Salah satu senyawa yang dapat memperpendek waktu reaksi adalah kafein dan theanin. Di dunia luas, banyak orang dewasa yang mengonsumsi kefein yang terkandung dalam berbagai produk sebagai kebiasaan maupun kebutuhan. Survei US FDA menyatakan bahwa 90% populasi global mengonsumsi minuman berkafein (Schellack, 2012).

Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh, kopi, dan lain-lain. Efek stimulan SSP ringan dari kafein yang menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaanlah yang membuat minuman berkafein banyak dikonsumsi. Sedangkan theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam bebas. Namun theanin dapat ditemukan pada spesies Camellia (Nobre, et al., 2008).

Teh merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi teh hitam (Camellia sinensis L.) di dunia lebih banyak dibandingkan teh hijau. Teh hitam dikonsumsi oleh 72% warga di dunia, sedangkan teh hijau oleh 27% (Garton, 2006). Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari . Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat bekerja (Cabrera, et al., 2006).


(9)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, indentifikasi masalah adalah sebagai berikut:

Apakah seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) pada pria dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian untuk mengetahui pengaruh teh hitam yang mengandung senyawa berefek stimulan SSP. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek seduhan teh hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada pria dewasa.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis: untuk memperluas pengetahuan mengenai efek tanaman teh, khususnya yang berefek stimulan SSP terhadap waktu reaksi . Manfaat praktis : memberi informasi kepada masyarakat terutama yang membutuhkan kewaspadaan tinggi dan waktu reaksi yang cepat dalam aktivitasnya bahwa dengan meminum seduhan teh hitam dapat meningkatkan kewaspadaan dan waktu reaksi saat beraktivitas.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsang diberikan sampai timbulnya respon dari subjek yang menerima rangsangan (Houssay, 1955). Waktu reaksi dipengaruhi oleh beberapa keadaan, salah satunya adalah keadaan waspada tingkat menengah yang akan memperpendek waktu reaksi (Kolsinski, 2012).


(10)

3

Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh, kopi, coklat, dan lain-lain. Teh hitam memiliki komposisi kafein sebanyak 40-70 mg/150mL seduhan teh hitam. Efek ringan stimulan SSP dari kafein yang menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan (Cabrera, et al., 2006). Kandungan kafein yang terdapat dalam teh hitam akan meningkatkan aktivasi pusat eksitasi batang otak di formatio reticularis. Kafein bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor adenosine pada permukaan sel tanpa mengaktifkannya. Berkurangnya aktivitas adenosine menyebabkan peningkatan aktivitas neurotransmiter dopamin sehingga kewaspadaan meningkat (Katzung, 2007; Howland, 2006). Selain itu kafein juga berefek meningkatkan suplai darah dan oksigen ke otak yang akan menyebabkan peningkatan kewaspadaan. Kewaspadaan yang meningkat akan menyebabkan pemendekan waktu reaksi (Guyton & Hall, 2010).

Theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam bebas, namun theanin dapat ditemukan pada teh. Kandungan theanin dalam teh memberikan rasa dan yang khas pada minuman teh. Theanin bekerja menstimulasi

produksi gelombang α di otak sehingga timbul keadaan jaga yang santai (Nobre, et al., 2008), di mana keadaan jaga yang santai dapat memperpendek waktu reaksi seseorang (Kolsinski, 2012).

Hipotesis penelitian:

Seduhan teh hitam memperpendek waktu reaksi sederhana pada pria dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Desain penelitian bersifat prospektif eksperimental quasi dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah waktu reaksi sederhana dalam milidetik (mdet) untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah, sebelum dan sesudah minum teh hitam selama 60 menit dengan interval 15 menit.


(11)

4

Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α= 0.05, menggunakan program piranti lunak komputer.


(12)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) laki-laki dewasa.

5.2Saran

Penelitian “Pengaruh Seduhan Teh Hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS) pada Pria Dewasa” perlu dilanjutkan dengan:

-memperpanjang waktu penelitian

-mempersingkat interval waktu pengamatan -mengganti tipe stimulus yang diamati -mengganti bentuk sediaan teh


(13)

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camelliasinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Veronica Tauji1, Pinandojo Djojosoewanro2, Sijani Prahastuti3

1Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2Bagian Ilmu Faal Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3Bagian Biokimia Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia Abstrak

Waktu reaksi sederhana merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan. Waktu reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mempengaruhi aktifitas. Teh hitam (Camellia sinensis L.) merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat. Teh hitam mengandung kafein dan theanin yang dapat merangsang SSP, sehingga dapat memperpendek waktu reaksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederehana pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan memakai rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-23 tahun.

Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah menggunakan kronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit

dalam satuan detik. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan program komputer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada Januari 2013- Desember 2013.

Rerata WRS suara frekuensi tinggi dan frekuenssi rendah, sebelum dan sesudah munum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 0,056/0,126 dan 0,058/0,133 detik. Hasil uji t berpasangan pada WRS frekuensi tinggi dan frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01)

Simpulan seduhan teh hitam memperpendek WRS. Kata kunci : teh hitam, waktu reaksi

Abstract

Simple reaction time is respon to a given stimulus. The reaction time is needed in daily life as it can affect the activity. Black tea (Camellia sinensis L.) is the second most consumed-beverage in the society. Black tea contains caffeine and theanin that stimulate CNS which shortened reaction time.

The purpose of this research was to know the effect of brewed black tea on the simple reaction time of adult male.

The research design is a quasi experimental method using the design of pre-test and post-test, conducted on 30 adult male aged 18-23 years old.

The data measured is the simple reaction time for high and low frequencies of sound using chronoscope before and after drinking brewed black tea in 60 minutes with 15 minutes interval is in seconds. Analysis of data used the paired "t" test with α = 0.05, using a computer program. Research is located at Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine Maranatha Christian University.

Average simple reaction time for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea in 60 minutes is 0.056/0.126 and 0.058/0.133. Statistical result using paired t for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea is very significant differences (p<0.01).

Conclusion brewed black tea shorten the simple reaction time. Keywords: black tea, reaction time


(14)

Pendahuluan

Pada kehidupan sehari-hari, waktu reaksi sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi aktivitas kita. Konsentrasi atau kewaspadaan yang menurun dapat menyebabkan waktu reaksi melambat yang akan menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Waktu reaksi ada dua macam, yaitu waktu reaksi sederhana dan waktu reaksi majemuk. Waktu reaksi sederhana yang merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan [1].

Salah satu senyawa yang dapat memperpendek waktu reaksi adalah kafein dan theanin. Survei US FDA menyatakan bahwa 90% populasi global mengonsumsi minuman berkafein [2]. Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh, kopi, dan lain-lain. Efek stimulan SSP ringan dari kafein yang menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaanlah yang membuat minuman berkafein banyak dikonsumsi. Sedangkan theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam bebas. Namun theanin

dapat ditemukan pada spesies Camellia

[3].

Teh merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi teh hitam (Camellia sinensis L.) di dunia lebih banyak dibandingkan teh hijau. Teh hitam dikonsumsi oleh 72% warga di dunia, sedangkan teh hijau oleh 27% [4]. Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari . Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat bekerja [5]

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek seduhan teh hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada pria dewasa.

Alat, Bahan, Dan Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental semu dengan rancangan

pre-test dan post-test. Alat dan Bahan:

 Teh hitam

 Air putih

 Alat pemanas air

 Gelas minum 200mL

 Kronoskop dengan suara frekuensi tinggi dan rendah

Cara Kerja :

Persiapan Bahan Uji

2 gram teh hitam diseduh dengan 200 mL air panas bersuhu 100oC selama

2-3 menit untuk satu subjek penelitian.

Prosedur penelitian:

1. Subjek penelitian duduk dan istirahat selama 10 menit

2. Subjek penelitian diberikan rangsangan berupa suara frekuensi tinggi dan rendah

3. Lakukan masing-masing 5 kali setiap frekuensi suara dan dihitung rerata waktu reaksi

4. Subjek penelitian istirahat 5. Subjek penelitian diberi

minuman teh hitam sebanyak 200 mL

6. Setelah 15 menit lakukan kembali langkah nomor 2 dan 3 untuk semua subjek penelitian 7. Pengukuran waktu reaksi

dilakukan setiap 15 menit sekali yang dipantau selama 60 menit

Hasil dan Diskusi

Penelitian efek seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pria dewasa telah dilakukan terhadap 30 subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan alat kronoskop dengan stimulus yang diberikan berupa rangsang suara frekuensi tinggi dan rangsang suara frekuensi rendah yang dilakukan sebelum dan sesudah subjek penelitian meminum seduhan teh hitam sebanyak 200 mL (mengandung 2g teh


(15)

hitam). Percobaan ini dilakukan dengan cara menghitung waktu reaksi subjek pada menit ke 0 (sebelum perlakuan), 15, 30, 45, 60 (sesudah perlakuan).

Tabel 1 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Selama Pengamatan 60 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,056 7,416 0,000** Rendah 30 0,133 0,058 6,984 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Dari tabel 4.1 diperoleh rerata WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sesudah meminum seduhan teh hitam lebih pendek dibandingkan WRS sebelum meminum seduhan teh hitam. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan p < 0,01. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam. Hasil uji statistik WRS dilakukan selama 60 menit dengan interval 15 menit dapat dilihat pada Tabel 4.2 sampai Tabel 4.5

Tabel 2 Hasil Uji t Berpasangan dari

Rerata WRS pada Pria

Dewasa Untuk Suara

Frekuensi Tinggi Dan suara

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 15 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,066 8,236 0,000** Rendah 30 0,133 0,069 7,274 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Tabel 3 Hasil Uji t Berpasangan dari

Rerata WRS pada Pria

Dewasa Untuk Suara

Frekuensi Tinggi dan Suara

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 30 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,040 8,672 0,000** Rendah 30 0,133 0,040 8,845 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Tabel 4 Hasil Uji t Berpasangan dari

Rerata WRS pada Pria

Dewasa Untuk Suara

Frekuensi Tinggi dan Suara

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 45 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,047 7,787 0,000** Rendah 30 0,133 0,050 7,034 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan (p < 0,01)

Tabel 5 Hasil Uji t Berpasangan dari

Rerata WRS pada Pria

Dewasa Untuk Suara

Frekuensi Tinggi dan Suara

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 60 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,078 4,384 0,000** Rendah 30 0,133 0,086 4,455 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Berdasarkan tabel 4.2-4.5 rerata WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah, sebelum dan sesudah perlakuan pada menit 15, 30, 45 dan 60


(16)

menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01)

Kafein dalam teh hitam bekerja dengan cara stimulasi jantung, pernapasan dan SSP serta bekerja sebagai antagonis reseptor adenosin sehingga menurunkan aktivitas adenosin sehingga waktu reaksi menjadi lebih singkat. Selain itu kandungan L-theanin dalam teh hitam berkerja dengan meningkatkan produksi gelombang α di otak sehingga terdapat kondisi jaga yang santai yang kemudian mempersingkat waktu reaksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahel (2009) didapatkan hasil rerata WRS untuk warna merah, kuning, hijau, dan biru, sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 135,88/96,29; 139,45/101,63; 146,96/101,78; 166,5/114,04 mdetik. Hasil uji t berpasangan pada WRS untuk wanra merah, kuning, hijau, dan biru sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), hal ini menunjukkan bahwa minum seduhan teh hitam memperpendek waktu reaksi [6].

Simpulan

Seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) laki-laki dewasa

Saran

Penelitian perlu dilanjutkan dengan: - memperpanjang waktu penelitian - mempersingkat interval waktu

pengamatan

- mengganti tipe stimulus yang diamati - mengganti bentuk sediaan teh

- membandingkan pengaruh perbedaan konsentrasi teh

Daftar Pustaka

[1] R. J. Kolsinski, September 2012. [Online]. Available: http://biae.clemson.edu/bpc/bp/l ab/110/reaction.htm. [Accessed 10 January 2013].

[2] G. Schellack, "Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”," Prof Nurs Today, vol. 2, 2012.

[3] "L-theanine, a Natural Contituent in Tea, and Its Effect on Mental State," Asia Pac J Clinical Nutrition,

pp. 167 - 168, 2008.

[4] L. Garton, "Black and Green Tea: How do they differ?," January 2006. [Online]. Available: www.tea.co.uk. [Accessed 16 January 2013].

[5] C. Cabrera, R. Artacho and R. Gimenez, "Beneficial Effects of Green Tea-A Review," Journal of the American College of Nutrition,, vol. 25, no. 2, pp. 79-99, 2006

[6] R. M. F. Sigiro, "Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Black Tea) Terhadap Waktu Reaksi (WRS) pada Wanita Dewasa," 2009


(17)

34

DAFTAR PUSTAKA

Cabrera, C., Artacho, R. & Gimenez, R., 2006. Beneficial Effects of Green Tea-A Review. Journal of the American College of Nutrition,, 25(2), pp. 79-99.

Garton, L., 2006. Black and Green Tea: How do they differ?. [Online] Available at: www.tea.co.uk

[Accessed 16 January 2013].

Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th edition ed. Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Saunders.

Harbowy, M. E. & Balentine, D. A., 1997. Tea Chemistry. Critical Reviews in Plant Sciences, pp. 415-480.

Houssay, 1955. Human Physiology. 2nd ed. s.l.:Mc Graw Hill Company. Inc.. Kolsinski, R. J., 2012. [Online]

Available at: http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm [Accessed 10 January 2013].

Medline Plus, 2012. Medline Plus. [Online]

Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/997.html [Accessed 19 November 2013].

Nobre, A. C., Rao, A. & Owen, G. N., 2008. L-theanine, a Natural Contituent in Tea, and Its Effect on Mental State. Asia Pac J Clinical Nutrition, pp. 167 - 168. Rasmussen, W. & Rhinehart, R., 1999. Tea Basics: A Quick and Easy Guide. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Ratini, M., 2013. WebMD. [Online]

Available at: http://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/black-tea-uses-and-risks?page=2


(18)

35

Schellack, G., 2012. Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”. Prof Nurs Today, Volume 2.

Schottelius, B. A., 1978. Textbook of Physiology. 18th ed. Japang: Mosby company..

Spiller, G. A., 1998. Caffeine. Boca Raton: CRC Press LLC.

Taylor, N., 1998. Green Tea: The Natural Secret for a Healthier Life.

Thorne Research, Inc., 2005. L-Theanine. Alternative Medicine Review, pp. 136-138.

USDA, 2013. USDA : Classification. [Online] Available at:

http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=COCA3 9

[Accessed 5 August 2013].

Wibowo, D., 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia publishing


(1)

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM

(Camelliasinensis

L.) TERHADAP

WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Veronica Tauji

1

, Pinandojo Djojosoewanro

2

, Sijani Prahastuti

3 1Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2Bagian Ilmu Faal Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3Bagian Biokimia Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

Abstrak

Waktu reaksi sederhana merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan. Waktu reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mempengaruhi aktifitas. Teh hitam (Camellia sinensis L.) merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat. Teh hitam mengandung kafein dan theanin yang dapat merangsang SSP, sehingga dapat memperpendek waktu reaksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederehana pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan memakai rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-23 tahun.

Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah menggunakan kronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit

dalam satuan detik. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan

program komputer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada Januari 2013- Desember 2013.

Rerata WRS suara frekuensi tinggi dan frekuenssi rendah, sebelum dan sesudah munum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 0,056/0,126 dan 0,058/0,133 detik. Hasil uji t berpasangan pada WRS frekuensi tinggi dan frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01)

Simpulan seduhan teh hitam memperpendek WRS. Kata kunci : teh hitam, waktu reaksi

Abstract

Simple reaction time is respon to a given stimulus. The reaction time is needed in daily life as it can affect the activity. Black tea (Camellia sinensis L.) is the second most consumed-beverage in the society. Black tea contains caffeine and theanin that stimulate CNS which shortened reaction time.

The purpose of this research was to know the effect of brewed black tea on the simple reaction time of adult male.

The research design is a quasi experimental method using the design of pre-test and post-test, conducted on 30 adult male aged 18-23 years old.

The data measured is the simple reaction time for high and low frequencies of sound using chronoscope before and after drinking brewed black tea in 60 minutes with 15 minutes interval is in seconds. Analysis of data used the paired "t" test with α = 0.05, using a computer program. Research is located at Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine Maranatha Christian University.

Average simple reaction time for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea in 60 minutes is 0.056/0.126 and 0.058/0.133. Statistical result using paired t for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea is very significant differences (p<0.01).

Conclusion brewed black tea shorten the simple reaction time. Keywords: black tea, reaction time


(2)

Pendahuluan

Pada kehidupan sehari-hari, waktu reaksi sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi aktivitas kita. Konsentrasi atau kewaspadaan yang menurun dapat menyebabkan waktu reaksi melambat yang akan menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Waktu reaksi ada dua macam, yaitu waktu reaksi sederhana dan waktu reaksi majemuk. Waktu reaksi sederhana yang merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan [1].

Salah satu senyawa yang dapat memperpendek waktu reaksi adalah kafein dan theanin. Survei US FDA menyatakan bahwa 90% populasi global mengonsumsi minuman berkafein [2]. Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh, kopi, dan lain-lain. Efek stimulan SSP ringan dari kafein yang menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaanlah yang membuat minuman berkafein banyak dikonsumsi. Sedangkan theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam bebas. Namun theanin

dapat ditemukan pada spesies Camellia

[3].

Teh merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi teh hitam (Camellia sinensis L.) di dunia lebih banyak dibandingkan teh hijau. Teh hitam dikonsumsi oleh 72% warga di dunia, sedangkan teh hijau oleh 27% [4]. Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari . Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat bekerja [5]

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek seduhan teh hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada pria dewasa.

Alat, Bahan, Dan Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental semu dengan rancangan

pre-test dan post-test. Alat dan Bahan:

 Teh hitam

 Air putih

 Alat pemanas air

 Gelas minum 200mL

 Kronoskop dengan suara frekuensi tinggi dan rendah

Cara Kerja :

Persiapan Bahan Uji

2 gram teh hitam diseduh dengan 200 mL air panas bersuhu 100oC selama 2-3 menit untuk satu subjek penelitian.

Prosedur penelitian:

1. Subjek penelitian duduk dan istirahat selama 10 menit

2. Subjek penelitian diberikan rangsangan berupa suara frekuensi tinggi dan rendah

3. Lakukan masing-masing 5 kali setiap frekuensi suara dan dihitung rerata waktu reaksi

4. Subjek penelitian istirahat 5. Subjek penelitian diberi

minuman teh hitam sebanyak 200 mL

6. Setelah 15 menit lakukan kembali langkah nomor 2 dan 3 untuk semua subjek penelitian 7. Pengukuran waktu reaksi

dilakukan setiap 15 menit sekali yang dipantau selama 60 menit

Hasil dan Diskusi

Penelitian efek seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pria dewasa telah dilakukan terhadap 30 subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan alat kronoskop dengan stimulus yang diberikan berupa rangsang suara frekuensi tinggi dan rangsang suara frekuensi rendah yang dilakukan sebelum dan sesudah subjek penelitian meminum seduhan teh hitam sebanyak 200 mL (mengandung 2g teh


(3)

hitam). Percobaan ini dilakukan dengan cara menghitung waktu reaksi subjek pada menit ke 0 (sebelum perlakuan), 15, 30, 45, 60 (sesudah perlakuan).

Tabel 1 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Selama Pengamatan 60 Menit Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,056 7,416 0,000** Rendah 30 0,133 0,058 6,984 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Dari tabel 4.1 diperoleh rerata WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sesudah meminum seduhan teh hitam lebih pendek dibandingkan WRS sebelum meminum seduhan teh hitam. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan p < 0,01. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam. Hasil uji statistik WRS dilakukan selama 60 menit dengan interval 15 menit dapat dilihat pada Tabel 4.2 sampai Tabel 4.5

Tabel 2 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi Dan suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 15 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,066 8,236 0,000** Rendah 30 0,133 0,069 7,274 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Tabel 3 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 30 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,040 8,672 0,000** Rendah 30 0,133 0,040 8,845 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Tabel 4 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 45 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,047 7,787 0,000** Rendah 30 0,133 0,050 7,034 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan (p < 0,01)

Tabel 5 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 60 Menit

Frekuensi N

WRS (detik)

thit p

Sebe-lum

Sesu-dah

Tinggi 30 0,126 0,078 4,384 0,000** Rendah 30 0,133 0,086 4,455 0,000**

Keterangan

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Berdasarkan tabel 4.2-4.5 rerata WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah, sebelum dan sesudah perlakuan pada menit 15, 30, 45 dan 60


(4)

menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01)

Kafein dalam teh hitam bekerja dengan cara stimulasi jantung, pernapasan dan SSP serta bekerja sebagai antagonis reseptor adenosin sehingga menurunkan aktivitas adenosin sehingga waktu reaksi menjadi lebih singkat. Selain itu kandungan L-theanin dalam teh hitam berkerja dengan meningkatkan produksi gelombang α di otak sehingga terdapat kondisi jaga yang santai yang kemudian mempersingkat waktu reaksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahel (2009) didapatkan hasil rerata WRS untuk warna merah, kuning, hijau, dan biru, sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 135,88/96,29; 139,45/101,63; 146,96/101,78; 166,5/114,04 mdetik. Hasil uji t berpasangan pada WRS untuk wanra merah, kuning, hijau, dan biru sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), hal ini menunjukkan bahwa minum seduhan teh hitam memperpendek waktu reaksi [6].

Simpulan

Seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) laki-laki dewasa

Saran

Penelitian perlu dilanjutkan dengan: - memperpanjang waktu penelitian - mempersingkat interval waktu

pengamatan

- mengganti tipe stimulus yang diamati - mengganti bentuk sediaan teh

- membandingkan pengaruh perbedaan konsentrasi teh

Daftar Pustaka

[1] R. J. Kolsinski, September 2012.

[Online]. Available:

http://biae.clemson.edu/bpc/bp/l ab/110/reaction.htm. [Accessed 10 January 2013].

[2] G. Schellack, "Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”," Prof Nurs Today, vol. 2, 2012.

[3] "L-theanine, a Natural Contituent in Tea, and Its Effect on Mental State," Asia Pac J Clinical Nutrition,

pp. 167 - 168, 2008.

[4] L. Garton, "Black and Green Tea: How do they differ?," January 2006. [Online]. Available: www.tea.co.uk. [Accessed 16 January 2013].

[5] C. Cabrera, R. Artacho and R. Gimenez, "Beneficial Effects of Green Tea-A Review," Journal of the American College of Nutrition,, vol. 25, no. 2, pp. 79-99, 2006

[6] R. M. F. Sigiro, "Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Black Tea) Terhadap Waktu Reaksi (WRS) pada Wanita Dewasa," 2009


(5)

34

DAFTAR PUSTAKA

Cabrera, C., Artacho, R. & Gimenez, R., 2006. Beneficial Effects of Green Tea-A

Review. Journal of the American College of Nutrition,, 25(2), pp. 79-99.

Garton, L., 2006. Black and Green Tea: How do they differ?. [Online]

Available at: www.tea.co.uk

[Accessed 16 January 2013].

Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th edition

ed. Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Saunders.

Harbowy, M. E. & Balentine, D. A., 1997. Tea Chemistry. Critical Reviews in

Plant Sciences, pp. 415-480.

Houssay, 1955. Human Physiology. 2nd ed. s.l.:Mc Graw Hill Company. Inc..

Kolsinski, R. J., 2012. [Online]

Available at: http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm

[Accessed 10 January 2013].

Medline Plus, 2012. Medline Plus. [Online]

Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/997.html

[Accessed 19 November 2013].

Nobre, A. C., Rao, A. & Owen, G. N., 2008. L-theanine, a Natural Contituent in

Tea, and Its Effect on Mental State. Asia Pac J Clinical Nutrition, pp. 167 - 168.

Rasmussen, W. & Rhinehart, R., 1999. Tea Basics: A Quick and Easy Guide. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Ratini, M., 2013. WebMD. [Online]

Available at:

http://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/black-tea-uses-and-risks?page=2


(6)

35

Schellack, G., 2012. Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”.

Prof Nurs

Today, Volume 2.

Schottelius, B. A., 1978. Textbook of Physiology. 18th ed. Japang: Mosby

company..

Spiller, G. A., 1998. Caffeine. Boca Raton: CRC Press LLC.

Taylor, N., 1998. Green Tea: The Natural Secret for a Healthier Life.

Thorne Research, Inc., 2005. L-Theanine. Alternative Medicine Review, pp.

136-138.

USDA, 2013. USDA : Classification. [Online]

Available at:

http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=COCA3

9

[Accessed 5 August 2013].

Wibowo, D., 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Bayumedia publishing