PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

DI SEKOLAH DASAR

TESIS

Disetujui untuk diajukan dalam ujian mempertahankan tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan

OLEH:

HEVY ANNA LUBIS

NIM : 8126122019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

HEVY ANNA LUBIS, Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan untuk pembelajaran kosaka Bahasa Inggris pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa usia SD dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi Bahasa Inggris berada pada kualifikasi sangat sesuai (95,08 %), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat sesuai (93,96 %), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat sesuai (86,70 %), uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat sesuai (91,43 %), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat sesuai (93,63 %), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat sesuai (97.96%). Dengan demikian, pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran buku teks.

ABSTRACT

HEVY ANNA LUBIS, Development of Interactive Multimedia Learning English Vocabulary In Primary School. Thesis. Education Technology Department, The State University of Medan School of Postgraduate Studies, 2014.

This research aims to : (1) generate an interactive learning media to use, easy to learn and can be used for individual learning. (2) determine the effectiveness of interactive learning media which is developed for English vocabulary learning in elementary school students. This type of research uses a product development model by Borg and Gall which is combined with the model of learning development by Dick and Garey. This learning product development model is a model with pre-arranged in a systematic order and meet the characteristics of elementary students’ age in learning. The results showed: (1) English test materials experts are at a very appropriate qualifications (95.08%), (2) test instructional design experts are at a very appropriate qualifications (93.96%), (3) test of software and graphic design are at a very appropriate qualifications (86.70%), individual trials are at a very appropriate qualifications (91.43%), small groups of trials are at a very appropriate qualifications (93.63%), and also field trials are at a very appropriate qualifications (97.96%). The test results prove the hypothesis that there are significant differences between the learning outcomes of students who learned with using interactive learning media with the learning outcomes of students who learned with using instructional textbook media.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih, karena berkat rahmat-Nyalah Tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun Tesis ini berjudul :

“Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar”.

Disadari bahwa penulis masih memiliki keterbatasan kemampuan dan pengalaman sehingga menemukan kendala dalam menyelesaikan tesis ini, namun hal itu dapat teratasi dikarenakan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, sudah sepantasnyalah disampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan rasa hormat kepada :

1. Para Pembimbing, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. dan Bapak Dr. R. Mursid, ST, M.Pd., yang telah banyak meluangkan waktu di sela-sela kesibukan tugas sehari-hari dengan memberikan pemikiran yang sangat berguna kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika Universitas Negeri medan.

3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. ; Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd; Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan Dr. R. Mursid, ST, M.Pd; Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SD IT Al Iklas Medan Hj. Syaifah, S. Psi


(7)

iv

atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti studi Program Magister (S2) di Universitas Negeri Medan.

4. Suami tercinta Drs. Booni Tauhid, M. Hum serta Ananda tersayang Rifki Akmal yang senantiasa memberikan semangat, mengiringi langkah penulis

dengan do’a restu, serta cinta kasih yang tiada batas sehingga penulis dapat

mengakhiri perkuliahan di Sekolah Pascasarjana Unimed.

5. Para Dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah mendedikasikan ilmu serta wawasan pengetahuan yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

6. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M Pd, Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd dan Prof. Dr. Busmin Gurning, M. Pd sebagai nara sumber yang dengan tulus dan sabar memberi masukan kepada penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

7. Para staf Administrasi Program Studi TP Unimed, khususnya Fahraini, SE. Yang sangat banyak membantu penulis.

8. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan pada Program Studi TP Unimed yang sama-sama saling mendengar keluh kesah, berbagi suka dan duka, canda serta pengalaman di saat-saat kuliah.

9. Rekan-rekan sesama guru di SD IT Al Iklas Medan, dan para kolega yang telah banyak memberikan inspirasi selama penulisan tesis ini.

10. Kedua orang tua penulis yang sangat mulia, yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik dan menyekolahkan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang tiada hentinya.


(8)

v

11. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tidak akan pernah dapat membalas semua kebaikan yang telah penulis dapatkan, mudah-mudahan segala bantuan, perhatian dan dorongan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis berharap kiranya tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terima Kasih.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Identifikasi Masalah... 9

C.Pembatasan Masalah... 10

D.Rumusan Masalah... 10

E. Tujuan Penelitian Pengembangan... 11

F. Manfaat Penelitian... 11

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Deskripsi Teoretis... 13

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Bahasa Inggris... 13

2. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Inggeris... 20

3. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar... 24


(10)

vii

4. Pengertian Kosa Kata... 26

5. Karakteristik Anak Usia SD... 32

B.Hakikat Multimedia Interaktif Pembelajaran... 36

1. Defenisi Multimedia Pembelajaran... 36

2. Klasifikasi Multimedia Pembelajaran... 40

C.Pengembangan Multimedia Interaktif dalam Kawasan Teknologi Pembelajaran... 43 D.Manfaat Media Pembelajaran... 46

E. Spesifikasi Multimedia yang dikembangkan... 49

F. Hasil Penelitian Yang Relevan... 50

G.Kerangka Berpikir... 52

H.Hipotesis Penelitian... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian Tahap I... 59

1. Lokasi dan Waktu Peneltian... 59

2. Langkah-langkah Penelitian... 59

3. Model Pengembangan... 63

4. Prosedur Pengembangan... 65

5. Tahap Uji Coba Produk... 68

B. Metode Penelitian Tahap II... 76


(11)

viii

2. Populasi dan Sampel Penelitian... 76

3. Metode Rancangan Eksperimen... 77

4. Teknik Pengumpulan Data... 80

5. Teknik Analisa Data... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian Pengembangan Produk... 82

1. Deskripsi Produk Awal... 82

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba... 87

1) Data Hasil Validasi Ahli Materi... 87

2) Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran... 93

3) Data Hasil Validasi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak dan Desain Grafis... 99

3. Analisis Data... 112

1) Analisis Data hasil Evaluasi Ahli Materi... 112

2) Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain – Pembelajaran... 115

4. Revisi Produk... 122

a. Revisi Pertama... 122

b. Revisi Kedua... 125

c. Revisi Ketiga... 125


(12)

ix

B.Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk... 126

1. Deskripsi Data Penelitian... 126

2. Pengujian Persyaratan Analisis... 129

a. Uji Normalitas Data... 129

b. Uji Homogenitas... 130

3. Pengujian Hipotesis... 130

C.Pembahasan Hasil Penelitian... 132

1. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Pengembangan Produk 132 2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk 133 D. Keterbatasan Penelitian... 136

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan... 137

B.Implikasi... 137

C.Saran... 138


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kawasan Teknologi Pembelajaran... 45 Gambar 3.1 Skema prosedur pengembangan hasil adaptasi dari prosedur

pengembangan Borg & Gall... 61 Gambar 3.2 Diagram Pengembangan Desain Pembelajaran Model Dick, Carey, &

Carey... 64 Gambar 3.3 Langkah-langkah Pengembangan Media Ajar Pembelajaran Kosakata

(vocabulary) Bahasa Inggris Kelas IV SD... 67 Gambar 4.1 Tahap-tahap uji coba Produk Pengembangan Media Pembelajaran

Kosakata ( vocabulary) Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Siswa Kelas IV SD... 86 Gambar 4.2 Diagram batang perolehan skor empiris media pembelajaran Kosakata

Bahasa Inggris berbasis multimedia interaktif oleh Ahli Materi... 113 Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Bahasa

Inggris berbasis Multimedia Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran.. 116 Gambar 4.4 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Bahasa

Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Oleh Ahli Rekayasa Perangkat

Lunak... 117 Gambar 4.5 Diagram batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi MediaPembelajaran

Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba

PeroranganSD IT Al Iklas Medan... 119 Gambar 4.6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SD Al Iklas Kelas IV... 120 Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SD Al Iklas Kelas IV... 121 Gambar 4.8 Histogram Frekuensi Nilai Pembelajaran dengan Media... 127 Gambar 4.9 Histogram Frekuensi Nilai Pembelajaran Tanpa Media... 128


(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Kelas IV SD IT Al-Ikhlas

Kecamatan Medan Selayang... 7 Tabel 2 Klasifikasi Kelas Kata ( Parts of Speech )... 29 Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi Pembelejaran,

Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi

Pembelajaran... 72 Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi,

Desain Interaksi, dan Desain Presentasi untuk Ahli Desain Pembelajaran... 73 Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan

Kualitas Teknis/Tampilan... 74 Tabel 6 Kriteria Penilaian ... 75 Tabel 7 Data Analisis Kebutuhan... 82 Tabel 8 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Mater Tentang

Kualitas Materi Pembelajaran ... 88 Tabel 9 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang

Kualitas Strategi Pembelajaran ... 89 Tabel 10 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang

Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 90 Tabel 11 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Materi Pembelajaran... 90 Tabel 12 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Strategi Pembelajaran... 91 Tabel 13 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem

Penyampaian Pembelajaran... 91 Tabel 14 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif

Mata Pelajaran Bahasa Inggris Oleh Ahli Materi... 92 Tabel 15 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Pembelajaran... 93

Tabel 16 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Informasi... 94

Tabel 17 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran

Tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi... 95

Tabel 18 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Presentasi... 96

Tabel 19 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Desain Pembelajaran... 96

Tabel 20 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Desain Informasi... 97

Tabel 21 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Interaksi... 97

Tabel 22 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Presentasi... 98 Tabel 23 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Oleh Ahli


(15)

xi

Tabel 24 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak dan Desain Grafis Pada Aspek Pemrograman... 99

Tabel 25 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Rekayasa Perangkat

Lunak dan Desain Grafis Pada Aspek Kualitas Teknis atau Tampilan... 100

Tabel 26 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak dan

Desain Grafis Terhadap Pemrograman... 101

Tabel 27 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak dan

Desain Grafis Terhadap Kualitas Teknis atau Tampilan... 101

Tabel 28 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris

Berbasis Multimedia Interaktif Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak... 102 Tabel 29 Skor Penilaian Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Perorangan di SD Al Iklas Kelas IV

tentang Kualitas Materi Pembelajaran... 103 Tabel 30 Skor Penilaian Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Perorangan di SD Al Iklas Kelas

IV Tentang Aspek Kualitas Teknis/Tampilan... 104 Tabel 31 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Perorangan di SD Al

Iklas Kelas IV... 104 Tabel 32 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis

Atau Tampilan Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Perorangan di SDIT Al Iklas

Kelas IV... 105 Tabel 33 Skor penilaian Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SDIT Al Iklas

Medan... 106 Tabel 34 Skor Penilaian Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Pada Mata

Pelajaran Bahasa Inggris Uji Coba Kelompok Kecil di SD IT Al Iklas

Medan Pada Aspek Kualitas Teknis atau Tampilan... 107

Tabel 35 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SD IT Al

Iklas Medan... 108 Tabel 36 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis atau

Tampilan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia

Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SDIT Al Iklas Kelas IV... 108 Tabel 37 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata

Pelajaran Bahasa Inggris Pada Uji Coba Kelompok Kecil... 109

Tabel 38 Skor Penilaian Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif di SD Al Iklas Kelas IV pada Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran ... 109

Tabel 39 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktfi Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Uji Coba Lapangan di SD Al Iklas Kelas IV Pada

Aspek Kualitas Teknis atau Tampilan... 110

Tabel 40 Tingkat kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas materi Pembelajaran Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Lapangan di SD IT Al Iklas Kelas IV Medan...

111


(16)

xii

Tampilan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia

Interaktif Pada Uji Coba Lapangan di SD IT Al Iklas Kelas IV Medan... 111

Tabel 42 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Oleh Ahli Materi... 112

Tabel 43 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis multimedia interaktif Mata Pelajaran Bahasa Inggris Oleh Ahli Desain Pembelajaran... 115

Tabel 44 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Perorangan... 118

Tabel 45 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil... 119

Tabel 46 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Lapangan di SD Al Iklas Kelas IV... 120

Tabel 47 Data Hasil Revisi Pada 2Topik Oleh Ahli Materi... 122

Tabel 48 Data Hasil Revisi Pada Topik Things in The Class and House Oleh Ahli Materi... 123

Tabel 49 Data Hasil Revisi Pada Topik Parts of Body Oleh Ahli Materi... 124

Tabel 50 Data Hasil Revisi Ahli Desain Pembelajaran... 124

Tabel 51 Data Hasil Revisi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak... 125

Tabel 52 Frekuensi nilai hasil belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif... 126

Tabel 53 Frekuensi nilai hasil belajar yang dibelajarkan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif... 128


(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pelajaran Bahasa Inggris Kelas IV... 143

Lampiran 2 RPP ... 146

Lampran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar... 157

Lampiran 4 Nilai Pretest dan Postest, Uji Normalitas ... 166

Lampiran 5 Angket Penilaian Ahli Desain Pembelajaran, Ahli Materi Bahasa Inggris, dan Ahli Media Desain Grafis... 174 Lampiran 6 Langkah-langkah teknik analisa data... 196

Lampiran 7 Uji Keefektifan media pembelajaran interaktif... 199

Lampiran 8 Storyboard... 200


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan dari waktu ke waktu seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan bahwa pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, UU No. 20 Th. 2003: Pasal 3). Pada hakikatnya tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan daya saing generasi muda dalam masyarakat global. Sehingga perlu adanya pertimbangan untuk meletakkan dasar yang kuat bagi peserta didik kita pada masa periode emas atau di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional karena melalui pembelajaran diharapkan tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk perubahan tingkah laku peserta didik.

Dalam pandangan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat


(19)

2

mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dilihat dari aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk kehidupannya dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan kehidupan umat manusia. Karena itu suatu kegiatan pembelajaran seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan.

Untuk mencapai kualitas seperti yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran seharusnya menggunakan prinsip yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai seperti etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan juga menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Pada suatu pembelajaran, guru menyediakan pengalaman belajar untuk siswa sehingga siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam melakukan beragam aktivitas yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan potensinya menjadi suatu kompetensi, seperti yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum 2013. Pengalaman belajar semakin lama semakin meningkat hingga akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan belajar mandiri dan tetap sebagai salah satu pondasi untuk menjadi pebelajar sepanjang hayat (lifelong learner).

Proses pembelajaran itu sendiri merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu


(20)

3

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pengajaran, metode dan strategi belajar mengajar, alat atau media, sumber pelajaran dan evaluasi.

Menurut Sadiman (2007:11-12), proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses berkomunikasi. Proses berkomunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan. Pesan-pesan tersebut berupa isi ajaran dan didikan yang dituangkan di dalam kurikulum dan oleh guru dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual maupun verbal.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Bahasa Inggris adalah bahasa global yang sangat berperan dalam interaksi dan komunikasi (lingua franca) global seiring dengan kemajuan dan persaingan globalisasi. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa resmi di lebih dari 60 negara di dunia. Ini menunjukkan bahwa Bahasa Inggris adalah alat komunikasi yang sangat penting untuk banyak orang di seluruh dunia.

Mengingat pentingnya peranan Bahasa Inggris di abad 21, pemerintah telah menetapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang wajib dipelajari di sekolah untuk tingkatan SMP dan SMA. Berbeda dengan tingkatan Sekolah Dasar (SD), pendidikan bahasa Inggris di tingkat SD dikembangkan sebagai salah satu pelajaran muatan lokal sejak 1994.


(21)

4

Mata pelajaran tambahan (muatan lokal) biasanya merupakan mata pelajaran yang memang dibutuhkan oleh sekolah dan masyarakat sekitarnya. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang program bahasa Inggris diberikan sebagai mata pelajaran muatan lokal bagi siswa SD, dan dapat dimulai pada kelas empat (4). Kurikulum mata pelajaran muatan lokal ini tidak disusun oleh Pusat Kurikulum Depdiknas tetapi dikembangkan di tingkat provinsi. Sesuai panduan dari pemerintah, pendidikan bahasa Inggris dapat dilakukan mulai kelas 4 SD. Penetapan mata pelajaran muatan lokal seperti pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan hak kewenangan sekolah, untuk SD Swasta dan juga untuk SD Negeri. Hal yang perlu dipersiapkan dengan cermat adalah berkaitan dengan tenaga pengajar dan bahan ajarnya. Kenyataan ini menyebabkan hanya sekolah swasta yang ada di kota-kota besarlah yang mampu menyelenggarakan pendidikan bahasa Inggris untuk

pembelajar muda siswa SD usia 6-12 tahun. Pemerolehan bahasa kedua khususnya bahasa asing yang dilakukan di

kelas tentunya lebih banyak dilakukan dengan sistem pembelajaran. Pembelajaran bahasa Inggris mulai jenjang sekolah dasar (SD) memberikan kesempatan kepada peserta didik sejak dini untuk belajar bahasa Inggris. Pemerintah secara khusus memberikan perhatian pada pembelajaran bahasa Inggris dengan memberlakukan kurikulum 2004 melalui kurikulum muatan lokal, tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompentensi Kelulusan


(22)

5

Tujuan pengajaran bahasa Inggris di SD mencakup (1) Mendengarkan, yaitu memahami instruksi, informasi, dan cerita yang sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (2) Berbicara, yaitu mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional yang sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (3) Membaca, yaitu membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (4) Menulis, yaitu menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek yang sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.

Penguasaan bahasa Inggris sangat penting karena hampir semua sumber informasi global dalam berbagai aspek kehidupan menggunakan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional yang diajarkan secara luas di berbagai negara di dunia ini. Banyak penduduk di berbagai negara memakai bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam berbagai pertemuan penting pada tingkat internasional.

Keterbatasan pemahaman kosakata bahasa Inggris mengakibatkan terhambatnya pencapaian kompetensi berbahasa. Dalam pemerolehan bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa asing, diperlukan proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural (alami) dan belajar di dalam kelas, yaitu siswa yang diajar oleh guru.


(23)

6

Dalam upaya meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan bagi siswa masih diperlukan berbagai terobosan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Seorang guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam mengajar, menguasai bahan yang diajarkan dan terampil utnuk mengajarkannya.

Pembelajaran Bahasa Inggris di SD haruslah sederhana, mudah, dan menyenangkan. Pembelajaran tidak boleh membebani siswa karena itu akan sangat berpengaruh pada prestasi siswa. Hendaknya pembelajaran disajikan dalam bentuk visual karena lebih mudah diserap dan diingat daripada sekedar narasi. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu penyampaian informasi melalui paradigma learning by seing, hearing and doing misalnya dengan memanfaatkan teknologi multimedia.

Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran bahasa Inggris yang menarik, efektif dan menyenangkan bagi siswa SD.

Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar IT Al-Ikhlas Jl.Jamin Ginting Pasar 7 No.56 Padang Bulan Medan dimulai sejak tahun 2006. Pelajaran Bahasa Inggris ini merupakan muatan lokal, diajarkan dari Kelas I-VI (Satu sampai dengan Enam). Pelajaran ini disampaikan atau diajarkan oleh guru dengan latar belakang pendidikan Bahasa Inggris. SD IT Al-Ikhlas tetap memberlakukan kebijakan Bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal dikarenakan Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting untuk berkomunikasi dan juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.


(24)

7

Berdasarkan pada kebijakan ini, stakeholder (Kepala Sekolah dan Komite Sekolah), guru dan warga sekolah turut mendukung dengan diadakannya program pembelajaran Bahasa Inggris di SD IT Al-Ikhlas. Hal ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal di SD.

Perkembangan proses pembelajaran Bahasa Inggris yang terjadi di SD IT Al-Ikhlas ini, dari tahun ke tahun memang belum memiliki perkembangan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata Bahasa Inggris kelas IV(empat) yang masih rendah. Dalam 3 tahun terakhir, hasil belajar siswa untuk pelajaran bahasa Inggris masih belum dapat mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan oleh sekolah (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Kelas IV SD IT Al-Ikhlas Kecamatan Medan Selayang

No. TahunAjaran N Rata-rata KKM

Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2

1 2009/2010 5,0 5,5 6,5 6,5

2 2010/2011 6,5 6,5 7,0 7,0

3 2011/2012 6,5 6,5 7,0 7,0

Sumber : Daftar kumpulan nilai semester kelas IV SD IT Al-Ikhlas, Kecamatan Medan Selayang

Dari data yang didapat peneliti pada observasi analisis sebelumnya, diketahui dari 55 orang siswa pada kelas IV SD ternyata 40% siswa mengalami kesulitan untuk menuliskan kosakata (vocabulary). Siswa menyatakan sulit untuk menuliskan kosakata (vocabulary) bahasa Inggris karena penulisan kosakata


(25)

8

(vocabulary) bahasa Inggris tidak sama dengan pengucapan kosakata tersebut. Penyebab kesulitan yang dialami siswa adalah karena pemahaman bahasa Inggris yang mereka miliki memang masih rendah. Faktor-faktor penyebab rendahnya pemahaman bahasa Inggris mereka di antaranya adalah karena siswa hanya menggunakan buku teks tanpa ada media interaktif dan guru menyampaikan materi hanya dengan metode konvensional.

Sejak kurikulum tahun 2006 sampai saat ini, pembelajaran Bahasa Inggris di SD IT Al-Ikhlas diajarkan dengan bidang studi (bukan tematik), artinya pembelajaran tidak disatukan atau digabungkan dengan mata pelajaran lainnya. Nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris kelas IV yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 tidaklah terlepas dari hasil penguasaan kosakata (vocabulary) yang dikuasai anak mulai dari kelas 1 SD.

Lebih kurang 3 (tiga) tahun siswa sudah belajar Bahasa Inggris tetapi mereka masih belum fasih dalam berbahasa Inggris, walaupun hanya sebatas mengucapkan dan menuliskan benda-benda yang berada di ruangan kelas. Nilai rata-rata Bahasa Inggris siswa Kelas IV SD IT Al-Ikhlas masih rendah. Faktor rendahnya pencapaian hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas IV disebabkan karena beberapa siswa merasa bahasa Inggris cukup sulit dan terasa asing sehingga kurang menarik minat belajar siswa. Sumber belajar yang dipakai selama ini di dalam pembelajaran ternyata hanya terbatas pada buku-buku cetak saja.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti (Anna, 2013) melalui tes angket terhadap 60 orang siswa kelas IV sebagai sampel dan 15 orang guru di SD IT Al-Ikhlas Jl.Jamin Ginting Pasar 7 No.56 Padang Bulan Medan menunjukkan


(26)

9

bahwa 100% siswa dan 75 % dari guru- guru yang mengajar di SD IT Al-Ikhlas membutuhkan media pembelajaran dengan multimedia interaktif yang merupakan sumber belajar alternatif sebagai upaya dalam membantu proses pembelajaran yang lebih menarik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran tersebut akan dikembangkan dalam bentuk CD (compact Disk).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada yaitu : (1) para siswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris khususnya untuk menuliskan kosakata karena pengucapan berbeda dengan penulisan, (2) karena sulit untuk menuliskan apa yang didengarnya mengakibatkan minat belajar siswa menurun sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa, (3) materi untuk pembelajaran Bahasa Inggris masih banyak disajikan dalam bentuk media cetak berupa buku sehingga siswa merasa bosan, (4) guru mengajar masih menggunakan metode konvensional, (5) belum ada media interaktif (terutama untuk pembelajaran Bahasa Inggris) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan kreativitas dan kemandirian, dan (6) lemahnya pemahaman siswa pada proses pengembangan kosakata Bahasa Inggris sehingga perlu dikembangkan media yang dapat membantu siswa dalam penguasaan kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris.


(27)

10

C. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang sudah teridentifikasi seperti yang telah diuraikan, menunjukkan diperlukannya sebuah media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai salah satu upaya mengatasi masalah-masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu serta biaya, maka pengembangan media pembelajaran interaktif dibatasi pada :

1) Media pembelajaran Bahasa Inggris yang akan dikembangkan adalah berbasis multimedia interaktif pada kelas IV SD.

2) Materi Bahasa Inggris yang akan dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah hanya meliputi salah satu bagian dari parts of speech dalam Bahasa Inggris, yaitu kata benda (Noun) yang meliputi (1) benda-benda universal di dalam kelas dan rumah yang dapat dihitung tunggal ( singular ) dan bersifat nyata, dan (2) nama bagian tubuh manusia.

3) Dilakukan eksperimen untuk mengetahui keefektifan produk pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran kosakata Bahasa Inggris di SD dengan meminta tanggapan siswa dan guru

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(28)

11

1) Apakah pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran kosakata Bahasa Inggris sudah sesuai dan layak untuk siswa kelas IV SD ?

2) Apakah pembelajaran kosakata Bahasa Inggris dengan menggunakan multimedia interaktif lebih efektif daripada pembelajaran dengan menggunakan media konvensional (buku teks ) terhadap hasil belajar kosakata siswa kelas IV SD ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu :

1) Untuk mengembangkan media pembelajaran kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris berbasis Multimedia Interaktif yang sesuai dan layak digunakan pada siswa kelas IV SD.

2) Untuk mengetahui efektivitas hasil belajar siswa kelas IV SD pada pembelajaran kosakata Bahasa Inggris dengan menggunakan Multimedia Interaktif daripada pembelajaran dengan menggunakan buku teks.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat hasil penelitian secara teoretis diharapkan: (1) dapat menambah khasanah pengetahuan dan ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa multimedia interaktif, (2) dapat juga dijadikan bahan masukkan bagi para guru dalam melakukan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan


(29)

12

kualitas belajar siswa, dan (3) sebagai rujukan penelitian yang lebih mendalam tentang media pembelajaran kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris.

Manfaat penelitian secara praktis adalah sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran interaktif yang tepat dalam mengajarkan Bahasa Inggris, sehingga siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari Bahasa Inggris.

Peneliti melihat bahwa pengembangan multimedia interaktif untuk pembelajaran kosakata Bahasa Inggris merupakan alternatif yang tepat dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk CD (Compact Disk) yang dilengkapi dengan fitur-fitur gambar animasi yang menarik dan tombol eksekusi, dapat membuat suasana pembelajaran berlangsung menarik dan terciptalah proses pembelajaran yang tidak berkesan monoton dan membosankan serta mudah dipahami. Selain itu juga dapat membantu daya tangkap siswa terhadap materi yang akan disampaikan, dan tentu saja dapat diaplikasikan langsung tanpa harus menunggu pembelajaran yang disampaikan atau diawasi oleh guru. Dengan demikian siswa dapat belajar secara mandiri untuk mengembangkan potensi berbahasa Inggris.


(30)

136

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan kualitas dan hasil implementasi multimedia interaktif kosakata Bahasa Inggris yang telah teruji pada siswa kelas IV SD IT Al Iklas Medan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran dan ahli desain grafis menyatakan bahwa multimedia interaktif yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

2) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan multimedia interaktif lebih efektif.

B.Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1) Multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran akan mempermudah guru untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(31)

137

siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan multimedia interaktif secara efektif.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:

a) Kepala sekolah sebagai creator dan motivator harus mampu melihat dan mau mendengar keinginan guru, mau belajar untuk menciptakan perubahan-perubahan penerapan teknologi pembelajaran sehingga dapat mengupayakan pengadaan dana untuk pengadaan modul pembelajaran.

b) Media pembelajaran kosakata Bahasa Inggris berbasis multimedia interaktif memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer sekolah ditambah sesuai dengan jumlah siswa.


(32)

139

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Apriliantoro. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Macromedia Flash. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Arsyad. (2002). Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada Arsyad. ( 2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Astutik. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia Flash.Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Basuki. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Mata Kuliah Menggambar Teknik

Borg, W R & Gall, M D. (2003). Educational Research: an Introduction(7. ed).

New York: Logman Inc.

Borg, W R & Gall, M D. (2005). Educational research: an introduction, Fourth Edition. New York: Longman. Inc.

Brown, J. W., Lewis, R. B., & Harcleroad, F. F. (1977). AV instruction Techno- logy, media, and methods. New York: McGraw-Hill.

Budiningsih, C. A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyadi, V. (2004). The effect of interactive engagement teaching on student

understanding of introductory physics at the faculty of engineering, University of Surabaya, Indonesia. Jurnal Vol. 23, No. 4, November 2004.

Higher Education Research & Development 2004. DOI:

10.1080/0729436042000276468

Cameron. (2001). Teaching Languages to Young Learners. UK: Cambridge University Press.

Darmawan. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Offset. Dick, W., Carey, L. & Carey, J. O. (2005). The systematic design of instruction.

Boston: Harper Collin College Publisher


(33)

140

Droga, L., & Humphrey, S. (2003). Grammar and Meaning: an Introduction for Primary Teachers. Berry, Australia: Target Texts.

Hamalik, O. (2006). Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit Citra Bakti.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Heinich, R., & Heinich, R. (2011). Instructional media and technologies for

Learning. Englewood Cliffs, N.J: Merrill.

Heinich, R., et al (1993). Instructional media and technologies for learning. Englewood Cliffs, N.J: Merrill

Hurlock. (2005), Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Ikasari, D.W.S. & Zaerofi, A. (2005). Eglish friendly: fun engglish for the elementary school students for grade 4. Solo: Tiga Serangkai. Just another WordPress.com site. June 5, 2011. Materi mata kuliah media.

wordpress.com/2011/06/05/materi-mata-kuliah-media/

Kridalaksana, Harimurti. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lehrer, K. (2000). Theory of Knowledge. 2nd Edition. Boulder: Westview Press. Lie, Anita, (2004). Pengajaran bahasa asing: antara sekolah dan kursus,

[Teaching of Foreign Language: Between school and privatecourse]. Kompas, 2004, accessed on October 6, 2006 from

http://www.kompas.com/k.ompas-cetak/0407/08/PendiN/1129942.htm. Miarso. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Nunan, D. (1992). Research Method in Education. Cambridge University Press. Nunan, David. (1991). Language Teaching Methodology. New York: Prentice

Hall.

Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun2003tentangSistem Pendidikan Nasional.. http//www hukumonline.com

Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Penerbit, Rineka Cipta.


(34)

141

Rusman, (2005). Model-model Multimedia Interaktif Berbasis Komputer. Jakarta: UPI.

Sadiman, dkk. (2010 ). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sadiman. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Garafindo Persada Cipta. Sardiman, A. M. (2004). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada Rajawali Pers.

Seels, B.B. & Richey, R.C. (1994). Instructional technology: the definition and domains of the field. (Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, Dewi S

Prawiradilaga & Raphael Rahardjo. IPTPI, Unit Percetakan UNJ). Sharon, et al.(2011). Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta :

Prenada Media Group.

SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993.Jakarta: Depdiknas

Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R.E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. 6th. Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Suardiman. (1995). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY. Suardiman. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY. Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Ramaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. (1984). Metodologi Penelitian. Jakarta : CV. Rajawali. Suyanto. (2005). Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Tarigan. (1997). Tehnik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Thorn. 2006. ____________, diakses pada alamat http://pk.ut.ac.id/jp/52sept04/

52benny.html, pada tanggal 20 April 2006 Jurnal Invotek Vol. VIII. No. 1 Februari 2007, ISSN 1411-3414

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Pustaka.


(35)

142

Undang-undang RI No. 20 (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Cornely, V. (2014). The Influence Of Using Crossword Puzzle On The Students Writing (An Experimental Study at the Fourth Grade of SDN Picung Remuk 2 Tasikmalaya). Jurnal Universitas Siliwangi

Winkel, W. S. (2004). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia.

Wood, J. (2001). Can software support children's vocabulary development? [versi elektronik]. Journal of Language Learning & Technology, 5, 166-265. Yunisah, Aris. (2007). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. FBS-UNY.

Yusuf. (2005). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung, Indonesia: Remaja Rosdakarya.


(1)

136 A.Simpulan

Berdasarkan kualitas dan hasil implementasi multimedia interaktif kosakata Bahasa Inggris yang telah teruji pada siswa kelas IV SD IT Al Iklas Medan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran dan ahli desain grafis menyatakan bahwa multimedia interaktif yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

2) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan multimedia interaktif lebih efektif.

B.Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1) Multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran akan mempermudah guru untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

137

siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan multimedia interaktif secara efektif.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:

a) Kepala sekolah sebagai creator dan motivator harus mampu melihat dan mau mendengar keinginan guru, mau belajar untuk menciptakan perubahan-perubahan penerapan teknologi pembelajaran sehingga dapat mengupayakan pengadaan dana untuk pengadaan modul pembelajaran.

b) Media pembelajaran kosakata Bahasa Inggris berbasis multimedia interaktif memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium komputer sekolah ditambah sesuai dengan jumlah siswa.


(3)

139

Berbasis Macromedia Flash. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Arsyad. (2002). Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada Arsyad. ( 2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Astutik. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia Flash. Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Basuki. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Mata Kuliah Menggambar Teknik

Borg, W R & Gall, M D. (2003). Educational Research: an Introduction (7. ed). New York: Logman Inc.

Borg, W R & Gall, M D. (2005). Educational research: an introduction, Fourth Edition. New York: Longman. Inc.

Brown, J. W., Lewis, R. B., & Harcleroad, F. F. (1977). AV instruction Techno- logy, media, and methods. New York: McGraw-Hill.

Budiningsih, C. A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyadi, V. (2004). The effect of interactive engagement teaching on student

understanding of introductory physics at the faculty of engineering, University of Surabaya, Indonesia. Jurnal Vol. 23, No. 4, November 2004.

Higher Education Research & Development 2004. DOI:

10.1080/0729436042000276468

Cameron. (2001). Teaching Languages to Young Learners. UK: Cambridge University Press.

Darmawan. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Offset. Dick, W., Carey, L. & Carey, J. O. (2005). The systematic design of instruction.

Boston: Harper Collin College Publisher


(4)

140

Droga, L., & Humphrey, S. (2003). Grammar and Meaning: an Introduction for Primary Teachers. Berry, Australia: Target Texts.

Hamalik, O. (2006). Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit Citra Bakti.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Heinich, R., & Heinich, R. (2011). Instructional media and technologies for

Learning. Englewood Cliffs, N.J: Merrill.

Heinich, R., et al (1993). Instructional media and technologies for learning. Englewood Cliffs, N.J: Merrill

Hurlock. (2005), Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Ikasari, D.W.S. & Zaerofi, A. (2005). Eglish friendly: fun engglish for the elementary school students for grade 4. Solo: Tiga Serangkai. Just another WordPress.com site. June 5, 2011. Materi mata kuliah media.

wordpress.com/2011/06/05/materi-mata-kuliah-media/

Kridalaksana, Harimurti. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lehrer, K. (2000). Theory of Knowledge. 2nd Edition. Boulder: Westview Press. Lie, Anita, (2004). Pengajaran bahasa asing: antara sekolah dan kursus,

[Teaching of Foreign Language: Between school and private course]. Kompas, 2004, accessed on October 6, 2006 from

http://www.kompas.com/k.ompas-cetak/0407/08/PendiN/1129942.htm. Miarso. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Nunan, D. (1992). Research Method in Education. Cambridge University Press. Nunan, David. (1991). Language Teaching Methodology. New York: Prentice

Hall.

Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.. http//www

hukumonline.com

Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Penerbit, Rineka Cipta.


(5)

Rusman, (2005). Model-model Multimedia Interaktif Berbasis Komputer. Jakarta: UPI.

Sadiman, dkk. (2010 ). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sadiman. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Garafindo Persada Cipta. Sardiman, A. M. (2004). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada Rajawali Pers.

Seels, B.B. & Richey, R.C. (1994). Instructional technology: the definition and domains of the field. (Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, Dewi S

Prawiradilaga & Raphael Rahardjo. IPTPI, Unit Percetakan UNJ). Sharon, et al.(2011). Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta :

Prenada Media Group.

SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993.Jakarta: Depdiknas

Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R.E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. 6th. Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Suardiman. (1995). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY. Suardiman. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY. Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Ramaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. (1984). Metodologi Penelitian. Jakarta : CV. Rajawali. Suyanto. (2005). Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Tarigan. (1997). Tehnik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Thorn. 2006. ____________, diakses pada alamat http://pk.ut.ac.id/jp/52sept04/

52benny.html, pada tanggal 20 April 2006 Jurnal Invotek Vol. VIII. No. 1 Februari 2007, ISSN 1411-3414

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Pustaka.


(6)

142

Undang-undang RI No. 20 (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Cornely, V. (2014). The Influence Of Using Crossword Puzzle On The Students Writing (An Experimental Study at the Fourth Grade of SDN Picung Remuk 2 Tasikmalaya). Jurnal Universitas Siliwangi

Winkel, W. S. (2004). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia.

Wood, J. (2001). Can software support children's vocabulary development? [versi elektronik]. Journal of Language Learning & Technology, 5, 166-265. Yunisah, Aris. (2007). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. FBS-UNY.

Yusuf. (2005). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung, Indonesia: Remaja Rosdakarya.