PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER NHT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII SMPN 2 SIBOLANGIT TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN

PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN PKn

KELAS VIII SMPN 2 SIBOLANGIT

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Destaria NIM. 3103311013

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

iii

ABSTRAK

Destaria. NIM 3103311013. “Penerapan Model Pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam

Mengemukakan Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VIII SMPN 2

Sibolangit Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Sibolangit, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn di kelas VIII SMPN 2 Sibolangit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Sibolangit tahun pelajaran 2013/2014 yaitu sebanyak 103 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh observer. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil observasi dengan menyimpulkan apakah dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat

pada mata pelajaran PKn. Pada pelaksanaan siklus I, keseluruhan aspek penilaian terhadap kemampuan siswa maka rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,2 dan tergolong ke dalam kriteria penilaian sedang dengan persentase 56,0%. Kemudian dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, pada siklus II ini terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat yang dapat dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh siswa berdasarkan kesepuluh aspek penilaian yaitu 32,24 dengan persentase 80,61%. Dalam hal ini dapat dilihat peningkatan yang terjadi dari hasil pembelajaran siklus I dengan pembelajaran siklus II yaitu sebesar 24,60%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMPN 2 Sibolangit.


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada mata Pelajaran PKn di Kelas VIII SMPN 2 Sibolangit Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Unversitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

v

6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing, mengarahkan serta memotivasi penulis dalam pengerjaan Skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, serta Staf Pegawai di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah mengajari dan mendidik penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Trikora J. Tarigan, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu Ernawati Br Tarigan, S.Pd selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIc di SMPN 2 Sibolangit.

9. Teristimewa untuk orang tua penulis, ayahanda S. Ginting dan ibunda R. Br Ketaren yang telah membesarkan, memberikan semangat, motivasi dan pengorbanan dan dukungan yang luar biasa serta selalu menyertai penulis dalam doa selama menjalani perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini. 10. Untuk kak Uwa ku tersayang Evi Ester Lina Br. Ginting Jawak yang selalu

ada memberikan dukungan, doa dan semangat serta motivasi kepada penulis.

11. Sahabat-sahabat penulis Elshadai Small Group (kak Melda, Lien Kastari, Anna Yanti, Andre, Idris dan Helena). Terima kasih untuk semangat dan doa dari teman-teman.

12. Teman-teman Stambuk 2010 khususnya Ekstensi A dan B Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan dukungan kepada


(7)

vi

penulis serta terima kasih untuk kebersamaan selama kurang lebih 4 tahun bersama.

13. Teman-teman kost Bang Toyib, gang Obat II no. 26a. Terima kasih untuk dukungan dari teman-teman dan selalu memberikan semangat serta doa bagi penulis.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

Dalam penulisan Skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2014

Destaria


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 5

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 8

2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) ... 10

3. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ... 11

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ... 12


(9)

viii

6. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 15

B. Kerangka Berpikir ... 18

C. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELIITAN ... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Lokasi Penelitian ... 20

C. Variabel Peneliitan ... 21

D. Populsi dan Sampel ... 21

1. Populasi ... 21

2. Sampel ... 21

E. Desain Penelitian ... 21

F. Prosedur Penelitian ... 22

1. Siklus I ... 23

2. Siklus II ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 28

H. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Skor Siswa dari Hasil Obsrvasi Pada Siklus I ... 36 Tabel 2. Hasil Observasi Berdasarkan Frekuensi Pada Setiap Aspek Penilaian

SiklusI ... 38 Tabel 3. Jumlah Skor Siswa dari Hasil Obsrvasi Pada Siklus II ... 45 Tabel 4. Hasil Observasi Berdasarkan Frekuensi Pada Setiap Aspek Penilaian

SiklusI ... 47 Tabel 5. Tabulasi Hasil Observasi Siklus I ... 55 Tabel 6. Tabulasi Hasil Obsrvasi Siklus II ... 57


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ... 22

Gambar 2. Grafik Frekuensi Siswa pada Siklus I ... 39

Gambar 3. Grafik tingkat persentase aspek-aspek penilianan Siklus I ... 40

Gambar 4. Grafik Frekuensi Siswa pada Siklus II ... 48

Gambar 5. Grafik tingkat persentase aspek-aspek penilaian Siklus II ... 49

Gambar 6. Peningkatan Kemampuan Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 51

Gambar 7. Persentase peningkatan pada setiap aspek penilaian dari siklus I dan siklus II ... 51


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 3. Lembar Soal Siklus I

4. Lembar Soal Siklus II 5. Lembar Obsrvasi Siklus I 6. Lembar Observasi Siklus II 7. Daftar Nama Siswa

8. Nota Tugas

9. Kartu Tanda Mengikuti Seminar 10. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan 11. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

12. Surat Penelitian dari Sekolah Tempat Penelitian 13. Surat Keterangan bebas perpustakaan Jurusan PPKn 14. Surat Keterangan bebas perpustakaan UNIMED 15. Dokumentasi Penelitian

16. Pernyataan Keaslian Tulisan 17. Daftar Riwayat Hidup


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan individu-individu yang cerdas dan mampu bersaing di kalangan masyarakat. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 1 tertulis :

Pendidkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang dimaksudkan di atas, diperlukan persiapan-persiapan yang matang dan peserta didik harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas. Di samping itu, diperlukan adanya suatu perencanaan yang sistematis bahkan setiap orang yang berkecimpung di dunia pendidikan dituntut untuk terlibat dan berperan aktif dalam menciptakan kualitas pendidikan dan untuk menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran wajib diajarkan untuk peserta didik mulai dari pendidikan dasar, menengah dan atas. Penguasaan materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dapat menjadi bekal bagi siswa untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan dan juga mampu menempatkan diri di dalam masyarakat sebagai calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang agar menjadi warga negara yang


(14)

2

bermoral. Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Karena salah satu tujuan Pembelajaran PKn yaitu untuk menanamkan nilai dan moral sehingga peserta didik memiliki kesadaran untuk ikut dalam usaha membangun bangsa dan negara. Di samping itu, mata pelajaran PKn juga merupakan mata pelajaran yang menarik sebab apabila dilihat dari substansi kajian mata pelajaran PKn itu sendiri, mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang mampu mengikuti pola perkembangan zaman, artinya setiap topik yang dibahas pada materi pelajaran PKn ini berhubungan dengan kondisi negara dan yang ada di dalamnya. Salah satunya yaitu pendidikan tentang bagaimana seharusnya masyarakat mengaplikasikan kegiatan demokrasi dengan baik, bagaimana membangun moral seseorang, bagaimana hukum yang mengatur suatu peraturan dalam masyarakat dan yang paling penting adalah membangun masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Namun pada saat sekarang ini kebanyakan siswa merasa jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran PKn. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala yang masih ditemukan pada proses penyampaian materi pelajaran PKn, salah satu kendala tersebut yaitu kurangnya kepedulian guru PKn untuk memperbaiki cara mengajar yang efektif dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Peserta didik hanya menjadi penerima tanpa ada feedback (umpan balik) dari peserta didik tersebut. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang terlatih untuk berani mengemukakan pendapat karena kesempatan untuk berbicara hanya berpusat pada guru saja.


(15)

3

Untuk dapat memperbaiki proses belajar mengajar yang tidak efektif, peran guru sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung. Keterampilan guru dalam mengajar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyampaian materi pembelajaran. Guru harus dapat mengubah cara mengajarnya agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan sehingga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru berkaitan dengan cara belajar yang menyenangkan yaitu dengan mengembangkan metode mengajarnya. Misalnya melalui metode mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan model pembelajaran alternatif yang diharapkan mampu mengaktifkan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain siswa harus aktif saling bekerjasama untuk memecahkan masalah sehingga tidak ada siswa yang hanya mendengar dan menerima materi pelajaran dari guru dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Berbagai model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) ini merupakan salah satu contoh dari berbagai

model pembelajaran kooperatif.

Menurut Istarani (2012: 12) model pembelajaran kooperatif tipe


(16)

4

Rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini memberikan suasana belajar yang berbeda kepada siswa. Siswa akan merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat dan lebih berani berbicara di depan kelas. Di samping itu, cara belajar dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) ini akan membuat siswa lebih semangat dalam

belajar karena penerapan model pembelajarannya yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga melalui model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan dapat

memotivasi siswa untuk belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat

penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan

Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VIII SMPN 2 Sibolangit Tahun Pelajaran 2013/2014”


(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman guru mata pelajaran PKn terhadap model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.

3. Siswa kurang termotivasi untuk menanggapi ataupun memberikan pendapat dalam proses belajar mengajar materi pelajaran PKn.

4. Siswa malas membaca materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

5. Guru kurang mempersiapkan diri dan bahan yang akan diajarkan sebelum mengajarkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat diteliti dengan baik dan terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :

Penerapan model pembelajaran koopratif tipe Numbered Heads Together

(NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebaggai berikut :


(18)

6

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan

pendapat?

E. Tujuan Penelitian

Setiap pembelajaran dan pengajaran yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tertentu yang merupakan sasaran penelitian ingin dicapai.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dengan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terkait di dalamnya, seperti :

1. Manfaat bagi siswa, yaitu :

a. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam

memberikan tanggapan ataupun pendapat

b. Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepercayaan diri di dalam diri siswa

c. Siswa mampu menjalin kerjasama dalam tim

d. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir termasuk kemampuan menganalisis


(19)

7

e. Dapat membangun sikap saling menghargai perbedaan pendapat diantara siswa yang satu dengan yang lainnya.

2. Manfaat bagi guru, yaitu :

a. Sebagai pendorong bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih inovatif

b. Memberikan gambaran faktual kepada guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

3. Manfaat bagi peneliti, yaitu :

a. Mempersiapkan diri sebagai calon guru yang inovatif dalam mengajar b. Menambah pengalaman dalam mengembangkan model pembelajaran


(20)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru selama siklus I dan siklus II berlangsung di kelas VIIIc SMP Negeri 2 Sibolangit dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn dengan Standar Kompetensi Memahami Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia.

2. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat. Di samping itu, tujuan penerapan model pembelajaran ini agar kegiatan belajar yang berlangsung lebih menarik dan interaktif karena melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. 3. Pada pelaksanaan siklus I, skor rata-rata yang diperoleh dari hasil

observasi adalah 2,24 yang tergolong dalam penilaian sedang dengan persentase 56,0%. Dan kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan


(21)

61

pendapat, hal ini dapat dilihat dari hasil skor yang diperoleh pada siklus II yaitu 32,24 dengan persentase 80,61%.

4. Adapun peningkatan skor yang diperoleh dari siklus I dan siklus II yaitu sebesar 24,60% sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan.

5. Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, tidak semua model pembelajaran kooperatif dapat digunakan. Oleh sebab itu, guru harus dapat menyesuaikan model pembelajaran yang akan digunakan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa

6. Sesuai dengan hasil penelitian oleh penulis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan


(22)

62

B. Saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan beberapa kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, kususnya guru mata pelajaran PKn dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.

2. Apabila masih ada siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi ataupun masih ditemukan siswa yang belum berani untuk mengemukan pendapat maka guru dapat memberikan motivasi dan terus melatih keberanian siswa tersebut untuk berani berbicara di depan kelas.

3. Guru diharapkan agar lebih aktif dalam sebagai fasilitator bagi siswa terutama ketika diskusi sedang berlangsung agar diskusi dapat berjalan dengan baik.

4. Siswa diharapkan agar lebih aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung seperti kemampuan bertannya, memberikan tanggapan atas pertanyaan guru ataupun teman dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok apabila pembelajaran yang diterapkan dengan bentuk pembagian kelompok-kelompok.


(23)

64

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Ambarita, Melvaria. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered

Heads Together (NHT)dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran PKn Kleas VII SMP Negeri 2 Panei Tahun Pelajaran 2012/2013.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED.

Ansori, Arfan. 2012. Pengaruh Profesionalisme Guru PKn Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn di Rayon SMA Negeri 5 Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan:Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, Syaiful B. 2010. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jhon, dkk. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Banung: PT Remaja Rosdakarya Solihatin, dkk. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. ALFABETA

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: PUSTAKA PELAJAR

Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif.Jakarta: Kencana Prenanda Media Group


(24)

65

Taniredja, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Nurhayati Ritonga. 2012. Perbedaan hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran NHT dengan TGT pada materi Atmosfer Kelas X SMA AL-Wasliyah 3 Medan T.A 2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

(http://belajar-sabar-ikhlas.blogspot.com/2012/09/model-pembelajaran-cooperatife. html. Diakses pada hari Rabu, 15 Januari 2014 Pukul 14.35 WIB)

(http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/ model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/. Diakses pada hari Rabu, 15 Januari 2014 Pukul 15.15 WIB)


(1)

e. Dapat membangun sikap saling menghargai perbedaan pendapat diantara siswa yang satu dengan yang lainnya.

2. Manfaat bagi guru, yaitu :

a. Sebagai pendorong bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih inovatif

b. Memberikan gambaran faktual kepada guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

3. Manfaat bagi peneliti, yaitu :

a. Mempersiapkan diri sebagai calon guru yang inovatif dalam mengajar b. Menambah pengalaman dalam mengembangkan model pembelajaran


(2)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru selama siklus I dan siklus II berlangsung di kelas VIIIc SMP Negeri 2 Sibolangit dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata pelajaran PKn dengan Standar Kompetensi Memahami Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan di Indonesia.

2. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat. Di samping itu, tujuan penerapan model pembelajaran ini agar kegiatan belajar yang berlangsung lebih menarik dan interaktif karena melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. 3. Pada pelaksanaan siklus I, skor rata-rata yang diperoleh dari hasil

observasi adalah 2,24 yang tergolong dalam penilaian sedang dengan persentase 56,0%. Dan kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan


(3)

pendapat, hal ini dapat dilihat dari hasil skor yang diperoleh pada siklus II yaitu 32,24 dengan persentase 80,61%.

4. Adapun peningkatan skor yang diperoleh dari siklus I dan siklus II yaitu sebesar 24,60% sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan.

5. Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, tidak semua model pembelajaran kooperatif dapat digunakan. Oleh sebab itu, guru harus dapat menyesuaikan model pembelajaran yang akan digunakan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa

6. Sesuai dengan hasil penelitian oleh penulis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.


(4)

62

B. Saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan beberapa kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, kususnya guru mata pelajaran PKn dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.

2. Apabila masih ada siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi ataupun masih ditemukan siswa yang belum berani untuk mengemukan pendapat maka guru dapat memberikan motivasi dan terus melatih keberanian siswa tersebut untuk berani berbicara di depan kelas.

3. Guru diharapkan agar lebih aktif dalam sebagai fasilitator bagi siswa terutama ketika diskusi sedang berlangsung agar diskusi dapat berjalan dengan baik.

4. Siswa diharapkan agar lebih aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung seperti kemampuan bertannya, memberikan tanggapan atas pertanyaan guru ataupun teman dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok apabila pembelajaran yang diterapkan dengan bentuk pembagian kelompok-kelompok.


(5)

64

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Ambarita, Melvaria. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT)dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kleas VII SMP Negeri 2 Panei Tahun Pelajaran 2012/2013.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED.

Ansori, Arfan. 2012. Pengaruh Profesionalisme Guru PKn Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan Pendapat Pada Mata Pelajaran PKn di Rayon SMA Negeri 5 Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan:Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, Syaiful B. 2010. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jhon, dkk. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Banung: PT Remaja Rosdakarya Solihatin, dkk. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. ALFABETA

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: PUSTAKA PELAJAR

Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif.Jakarta: Kencana Prenanda Media Group


(6)

65

Taniredja, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Nurhayati Ritonga. 2012. Perbedaan hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran NHT dengan TGT pada materi Atmosfer Kelas X SMA AL-Wasliyah 3 Medan T.A 2011/2012. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

(http://belajar-sabar-ikhlas.blogspot.com/2012/09/model-pembelajaran-cooperatife. html. Diakses pada hari Rabu, 15 Januari 2014 Pukul 14.35 WIB)

(http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/ model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/. Diakses pada hari Rabu, 15 Januari 2014 Pukul 15.15 WIB)


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

0 12 238

Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pada Pelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kedungbanteng Tahun Pelajaran 2010 1011

0 2 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS X MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MATA PELAJARAN PKN PADA KDHAKIKAT KEBEBASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA KELAS VII SMPN 5ADIANKOTING TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 25

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1