PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Indonesia di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :

Ita Fuji Apriyani 1003383

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

Oleh Ita Fuji Apriyani

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Ita Fuji Apriyani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa seijin dari penulis


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS” ini beserta seluruh isinya benar -benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang Membuat Pernyataan,


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II

2013/2014)

Oleh, Ita Fuji Apriyani

1003383

Disetujui dan Disahkan oleh : Pembimbing I

Dra. Ani Hendriani, M.Pd. NIP. 196006241986032001

Pembimbing II

Drs. Eded Tarmedi, MA NIP. 195801051980021002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Indonesia

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP.195905081984031002


(5)

iv

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Hipotesis Tindakan... 8

F. Definisi Operasional... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif... 10

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dalam Pembelaran IPS... 17

C. Penelitian yang Relevan... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26


(6)

v

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Peneltian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitan ... 34

F. Pengolahan Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 100

B. Rekomendasi ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A : InstrumenPembelajaran & Penelitian ... 106

Lampiran B : Hasil Penelitian ... 143

Lampiran C : Administrasi Penelitian ... 215


(7)

vi

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil post test mata pelajaran IPS kelas V SDN 5 Cikidang... 3

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas V SDN 5 Cikidang... 28

Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Pencapaian Siswa... 37

Tabel 4.1 Aktivitas Guru Siklus I... 46

Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I... 48

Tabel 4.3 Hasil Post Test Siswa Siklus I... 49

Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kemampuan Siswa Siklus I... 51

Tabel 4.5 Hasil Nilai Kelompok Siklus I... 51

Tabel 4.6 Hasil Angket Siswa Siklus I... 52

Tabel 4.7 Aktivitas Guru Siklus II... 61

Tabel 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II... 63

Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II... 64

Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kemampuan Siswa Siklus II.... 66

Tabel 4.11 Hasil Nilai Kelompok Siklus II... 66

Tabel 4.12 Hasil Angket Siswa Siklus II... 67

Tabel 4.13 Aktivitas Guru Siklus III... 75

Tabel 4.14 Aktivitas Siswa Siklus III... 77

Tabel 4.15 Hasil Post Test Siswa Siklus III... 78


(8)

vii

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.17 Hasil Nilai Kelompok Siklus III ... 80

Tabel 4.18 Angket Siswa Siklus III ... 81

Tabel 4.19 Aktivitas Guru Siklus I, II, dan III ... 83

Tabel 4.20 Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 85

Tabel 4.21 Hasil Post Test Siswa Siklus I, II, dan III ... 86

Tabel 4.22 Rata-rata Nilai Kelompok Siklus I, II, dan III ... 87

Tabel 4.23 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa Siklus I, II, dan III... 88


(9)

viii

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model siklus PTK Kemmis & Mc. Taggart... 27

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 50

Diagram 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 65

Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 79

Diagram 4.4 Peningkatan Aktivitas Guru ... 85

Diagram 4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa ... 86

Diagram 4.6 Rata-rata Post Test Siswa Siklus I, II, dan III ... 87

Diagram 4.7 Rata-rata Nilai Kelompok Siklus I, II, dan III ... 87

Diagram 4.8 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa .. 89


(10)

ix

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Instrumen Pembelajaran & Penelitian ... 106

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 107

A.2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 111

A.3 Lembar Tugas Individu Siklus I ... 112

A.4 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus I... 113

A.5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 115

A.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 117

A.7 Lembar Angket Siswa Siklus I ... 118

A.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 119

A.9 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 123

A.10 Lembar Tugas Individu Siklus II ... 124

A.11 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus II ... 125

A.12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 127

A.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 129

A.14 Lembar Angket Siswa Siklus II ... 130

A.15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 131

A.16 Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 135

A.17 Lembar Tugas Individu Siklus III ... 136

A.18 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus III ... 137

A.19 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III... 139

A.20 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 141


(11)

x

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran B : Hasil Penelitian ... 143

B.1 Hasil LKS Siklus I ... 144

B.2 Hasil Tugas Individu Siklus I ... 148

B.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 153

B.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 157

B.5 Hasil Angket Siswa Siklus I ... 161

B.6 Hasil LKS Siklus II ... 166

B.7 Hasil Tugas Individu Siklus II ... 170

B.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 175

B.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 179

B.10 Hasil Angket Siswa Siklus II ... 183

B.11 Hasil LKS Siklus III ... 188

B.12 Hasil Tuas Individu Siklus III ... 192

B.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 197

B.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 201

B.15 Hasil Angket Siswa Siklus III ... 205

B.16 Dokumentasi ... 210

Lampiran C : Administrasi Penelitian ... 214

C.1 SK Fakultas ... 215

C.2 SK Universitas ... 216

C.3 SK Dosen Pembimbing ... 217

C.4 Surat Balikan dari SDN 5 Cikidang ... 218


(12)

xi

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


(13)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Indonesia Di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II 2013/2014)

Ita Fuji Apriyani 1003383

Penelitian ini berawal dari kesulitan siswa dalam memahami maksud ataupun menjawab pertanyaan-pertanyaan mata pelajaran IPS yang berdampak pada perolehan nilai siswa. Dari 16 orang siswa, terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS yaitu 65. Pembelajaran IPS yang berlangsung selama ini lebih banyak bersifat individual demikian juga cara guru dalam menyampaikan materi selalu menggunakan metode ceramah saja. Hal ini menimbulkan perasaan bosan pada siswa, ditambah lagi dengan materi IPS yang berupa hapalan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut maka dibutuhkan pembelajaran yang variatif. Untuk penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis & Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek dari penelitian ini berjumlah 16 orang siswa. Pada pelaksanaan siklus I siswa masih belum terbiasa untuk belajar secara berkelompok namun pada siklus II & III siswa mulai terbiasa dengan belajar berkelompok. Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil post test pada setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS (65) dengan rata-rata nilai 55,625. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang dapat mencapai KKM adalah sebanyak 10 orang siswa (62,5%) dengan rata-rata nilai 70. Pada siklus III terdapat 15 orang siswa (93,75%) yang dapat mencapai KKM dengan rata-rata nilai 80,31. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa. Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan, yaitu : (1) bagi guru diharapkan agar model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat menjadi alternatif dalam melaksanakan

pembelajaran (2) bagi penelitian agar senantiasa memperhatikan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, Numbered Heads Together, pemahaman siswa


(14)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract: Implementing of Cooperative Learning Model Type Numbered Heads Together to Improve Students Understanding of Social Studies. This

study began from the student’s difficulty in understanding the intent nor the students answer the questions of social studies that impact on student grades. From16 students, there are 4 students (25%) were able to achieve the minimum completeness criteria of Social Studies which is 65. The Social Studies learning is more individualistic up till now and also the teacher’s style in presenting the material always use the lecture method. It makes the students feel bored, and also the material of Social Studies is only memorizing. In order to solve these problems, the varied learning is needed. This study is using cooperative learning model Numbered Heads Together. The method used in this study was Classroom Action Research with Kemmis & Taggart model. This study was conducted in three cycles. The subject of this study amounted to 16 students. In the implementation of the first cycle, the students are still not addapt it to learning in groups but in cycle II & III students are getting used to learn in groups. The understanding improvement of the students can be seen from the results of post-test on each cycle. In the first cycle there are 4 students (25%) were able to achieve the minimum completeness criteria of Social Studies (65) with an average 55,625. While the number of students in the second cycle which can reach the minimum completeness criteria of Social Studies are 10 students (62.5%) with an average 70. In the third cycle there are 15 students (93.75%) which can reach the minimum completeness criteria of Social Studies with an average 80.31. Based on these results it can be concluded that the application of cooperative learning model Numbered Heads Together has improved students' understanding. The recommendations can be submitted for the teachers are expected to use cooperative learning model Numbered Heads Together as an alternative to implementing the learning, for research is expected to always pay attention to the steps of cooperative learning model Numbered Heads Together in order to achieve the learning objectives.


(15)

1

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang No. 22 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional maka diperlukan ilmu-ilmu pengetahuan yang dapat merefleksikan tujuan pendidikan nasional. Salah satunya yaitu melalui pendidikan IPS. Pendidikan IPS memegang peranan dalam upaya mewujudkan pendidikan nasional. Hal ini karena IPS mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab, sebagai mana yang menjadi tujuan pendidikan nasional, juga merupakan tujuan pendidikan IPS.

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang penting bagi peserta didik. Menurut Gunawan (2011: 3) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.

IPS di Sekolah Dasar merupakan suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan Sejarah, Geografi,


(16)

2

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Gunawan, 2011: 36). Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD yaitu :

1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat.

2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.

4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mencapai tujuan mata pelajaran IPS, maka diperlukan adanya suatu konsep pembelajaran yang tepat. Solihatin dan Raharjo (2008: 3) memberikan gambaran mengenai situasi pembelajaran IPS pada saat ini diantaranya :

1. Model pembelajaran konvensional (ceramah).

2. Tujuan dan peran kritis/misi IPS untuk mempersiapkan warga negara yang baik dan mampu bermasyarakat sulit dicapai.

3. Pembelajaran bersifat teacher centered

4. Pelajaran IPS bersifat hafalan semata dan kurang bergairah dalam mempelajarinya

Situasi pembelajaran yang sudah digambarkan di atas juga terjadi pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang yang salah satunya bersifat


(17)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teacher centered. Pembelajaran ini, menyebabkan siswa menjadi pasif.

Melalui pengamatan yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran mengenai pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah ceramah dan tanya jawab.

2. Pembelajaran IPS berlangsung secara individual bukan pembelajaran kelompok

3. Sikap siswa saat pembelajaran IPS kurang antusias. Beberapa siswa terlihat mengantuk saat pembelajaran IPS berlangsung

4. Guru tidak selalu menggunakan media pembelajaran sebagai alat penunjang pembelajaran.

Berbekal dari hasil pengamatan tersebut, peneliti membagikan angket kepada siswa kelas V. Dari 16 siswa, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebanyak 3 orang siswa (18,75%) merasa bosan selama belajar IPS, 8 orang siswa (50%) terkadang merasa bosan, dan 5 orang siswa (31,25%) menjawab tidak merasa bosan. Siswa merasa bosan karena mata pelajaran IPS berisi hapalan saja. Hasil angket lainnya menunjukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran IPS. Sebanyak 11 siswa (68,75%) menjawab sulit dan 5 orang siswa (31,25%) menjawab kadang-kadang. Untuk mengetahui kesulitan yang dirasakan siswa, peneliti memberikan post test. Selama siswa mengerjakan post test, siswa mengeluhkan tidak memahami pertanyaan yang diajukan. Hal ini karena siswa kesulitan untuk memahami kata maupun kalimat berbahasa Indonesia karena keterbatasan kosakata Bahasa Indonesia yang dimiliki siswa. Hasilnya dari 16 orang siswa yang hadir, terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran IPS yaitu 65, sebanyak 8 orang siswa (50%) tidak dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS dan 4 orang siswa lainnya (25%) tidak mengerjakan tugasnya.


(18)

4

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Nama Siswa Nilai

1 An 65

2 Da 80

3 Dl 40

4 Kn 35

5 Mn 40

6 Ma Tidak mengerjakan

7 Rw Tidak mengerjakan

8 Sf 50

9 Sa 45

10 Sp 100

11 Yl 50

12 Sv 60

13 Ar Tidak mengerjakan

14 Cd Tidak mengerjakan

15 Sr 80

16 Nd 40

Berdasarkan hasil observasi di atas, maka pembelajaran IPS di kelas V kurang menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Salah satu penyebab dari kurang tercapainya keberhasilan belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS, yaitu mengenai pemahaman siswa terhadap materi maupun soal-soal mata pelajaran IPS. Pemahaman merupakan domain dari ranah kognitif yang satu tingkat lebih tinggi dari kemampuan mengingat materi pengajaran sebagai tingkatan yang rendah dari mencerna suatu pengertian. Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap arti suatu materi pengajaran, dapat berupa menjelaskan pengertian kata-kata, angka-angka, menjelaskan atau membuat ringkasan, menjelaskan sebab-akibat (Joesmani, 1998: 40).

Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki posisi yang menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran. Oleh karena itu peran guru sebagai fasilitator hendaknya dapat menyediakan


(19)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar peserta didik salah satunya yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Slamento (2003: 97) bahwa dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pembelajaran IPS di kelas V, maka peneliti mencari alternatif pembelajaran dengan menerapkan pembelajaraan kooperatif tipe

Numbered Heads Together. Pembelajaran kooperatif memberikan

kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana belajar yang kondusif kepada siswa agar siswa dapat memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang melibatkan banyak komponen seperti siswa, guru, dan realitas sosial. Dalam pembelajaran kooperatif yang ditekankan adalah pembelajaran model kelompok, pada pelaksanaannya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar, hal ini bertujuan agar mereka dapat saling berinteraksi satu sama lain. Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa untuk saling memberi informasi, saling mengajar anggota kelompok yang belum mampu, dan saling menghargai anggota kelompoknya. Proses pencapaian kesepakatan kelompok ini dipraktikan dan ditumbuhkan selama diskusi berlangsung. Abdullah dalam Isjoni,dkk (2007: 22) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui berbagai proses antara peserta didik sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta belajar itu sendiri.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa yaitu Numbered Heads Together.


(20)

6

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Numbered Heads Together adalah model pembelajaran di mana siswa belajar

secara berkelompok saling bekerja sama untuk memecahkan suatu permasalahan agar mereka mempunyai tanggung jawab atas permasalahan yang dihadapinya. Melalui NHT siswa dapat terlibat secara aktif berinteraksi dengan teman kelompoknya dalam merumuskan suatu jawaban juga dapat memiliki pemahaman yang sama karena dalam menjawab pertanyaan, jawaban yang diajukan oleh siswa merupakan hasil kesepakatan dari kegiatan diskusi bersama kelompoknya. Sehingga dalam satu kelompok, seluruh anggota dalam kelompok tersebut memiliki jawaban yang sama. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Solihatin & Raharjo (2008: 5) bahwa melalui belajar dari teman sebaya dan bimbingan guru, maka proses penerimaan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together di kelas V SDN 5 Cikidang, diharapkan dapat membantu

guru untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS yang juga akan berdampak pada perolehan nilai post test siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS dalam konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ?

Dari rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa bentuk pertanyaan, diantaranya :


(21)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together pada mata pelajaran IPS di kelas V dalam konsep

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ?

2. Bagaimana pemahaman siswa kelas V dalam konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran IPS setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together pada mata pelajaran IPS di kelas V dalam konsep

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V dalam konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran IPS setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah sebagai berikut :


(22)

8

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi peneliti, dapat memperluas dan menambah wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran IPS yang lebih baik

3. Bagi siswa, pembelajaran tidak lagi monoton, dapat membuat siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini :

Serangkaian tindakan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada upaya optimalisasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran IPS dalam konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 5 Cikidang.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Numbered Heads Together adalah salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif. Dalam Numbered Heads Together, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berisikan 3-5 anggota. Setiap siswa diberi nomor sesuai dengan jumlah atau banyaknya anggota kelompok.


(23)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa berdiskusi mencari jawaban dan menentukan jawaban yang paling tepat untuk dijadikan jawaban kelompok. Siswa yang nomornya dipanggil oleh guru akan menyampaikan jawaban hasil diskusinya di depan kelas. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diketahui keberhasilannya dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Pemahaman

Pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengerti benar apa yang sedang dikomunikasikan atau mengerti benar isi dari apa yang sedang disampaikan. Pada penelitian ini, pemahaman yang akan diteliti berkaitan dengan pemahaman siswa dalam menjawab soal IPS dengan menggunakan bahasa sendiri. Siswa dikatakan paham apabila dapat menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara pengungkapannya melalui pertanyaan, soal dan tes tugas. Penilaian pemahaman dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dalam post test yang hasilnya disajikan secara kuantitatif.


(24)

100

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Terhadap Mata Pelajaran IPS Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan materi pokok Perjuangan Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 5 Cikidang, telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads

Together pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang dinilai

cukup baik. Pada siklus I, tahapan-tahapan Numbered Heads Together dapat terlaksana walaupun belum terlaksana secara maksimal. Akan tetapi pada siklus-siklus berikutnya, pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together sebagaimana yang telah dirancang dalam RPP. Walaupun pada

awalnya siswa harus beradaptasi dengan kelompok belajarnya namun pada pelaksanaan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads

Together memberikan dampak yang baik pada siswa yaitu siswa menjadi

lebih terampil dalam berdiskusi dan bekerjasama, selain itu meningkatkan rasa setia kawan diantara siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa dituntut untuk saling membantu teman kelompoknya untuk sama-sama dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran pada jam pelajaran pertama sedikitnya memberikan


(25)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas. Karena saat belajar pada jam pertama, keadaan fisik siswa dalam keadaan yang lebih segar sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk berkonsentrasi pada materi yang diajarkan oleh guru.

2. Pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa. Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil post test pada setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS (65) dengan rata-rata nilai 55,625. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang dapat mencapai KKM adalah sebanyak 10 orang siswa (62,5%) dengan rata-rata nilai 70. Persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebanyak 37,5%. Pada siklus III terdapat 15 orang siswa (93,75%) yang dapat mencapai KKM dengan rata-rata nilai 80,31. Persentase peningkatan dari siklus II ke siklus III adalah sebanyak 56,25%.

B. Rekomendasi

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran IPS. Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi guru, dalam kegiatan pembelajaran diharapkan tidak terpaku pada satu metode pembelajaran saja. Model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat menjadi alternatif untuk mengatasi

pembelajaran yang konvensional dan monoton. Selain itu, Numbered

Heads Together dapat menjadi alternatif ataupun solusi untuk

mengubah pandangan sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran IPS itu membosankan karena berdasarkan penelitian ini, Numbered


(26)

102

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Setiap siswa menjadi siap semua dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

b. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

c. Siswa yang pandai dapat membimbing siswa yang kurang pandai. d. Meningkatkan kerjasama sesama anggota kelompok.

e. Menimbulkan rasa setia kawan.

f. Menimbulkan rasa saling menghormati ketika anggota kelompok menyampaikan pendapat.

g. Meningkatkan komunikasi antar siswa.

Oleh karena itu guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan pada mata pelajaran lain juga, tidak hanya pada mata pelajaran IPS saja. Selain itu diharapkan guru tidak hanya menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dalam tiga siklus sesuai dengan yang sudah dilakukan oleh

peneliti melainkan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan hal ini mengingat bahwa dalam upaya keberhasilan belajar siswa dibutuhkan banyak tindakan dan perbaikan yang harus dilakukan. Dalam menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Heads Together ini diharapkan guru dapat lebih memperhatikan alokasi waktu agar pembelajaran dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan yang telah tercantum dalam perencanaan mengingat bahwa pelaksanaan diskusi kelompok pada penelitian ini membutuhkan waktu cukup lama.

2. Bagi peneliti lain, dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hendaknya lebih memperhatikan tahapan-tahapan pembelajarannya sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan harapan. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan pemahaman siswa, untuk itu peneliti menyarankan agar peneliti lainnya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered


(27)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertanya karena pada penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan untuk membuat siswa ingin bertanya. Selain itu untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together seperti yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu :

a. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru. b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

c. Tidak semua siswa dapat memberikan pendapat dalam diskusi kelompok, beberapa siswa hanya mengandalkan jawaban dari teman kelompoknya saja.

Oleh karena itu sebaiknya guru menyiapkan dua buah kocokan yang terdiri dari kocokan berisi nama kelompok dan kocokan yang berisi nomor siswa. Sehingga semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Selain itu guru harus lebih baik dalam memotivasi dan mengawasi kegiatan diskusi siswa agar jumlah siswa yang menyampaikan pendapat menjadi lebih banyak. Sebagaimana menurut Slamento (2003: 92) yang menyatakan bahwa :

Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar. Bila motivasi guru tepat mengenai sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Dengan tujuan yang jelas siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat, dan bersemangat.

Selain itu, perbedaan waktu pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together memberikan dampak terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan yang berdampak pada perolehan nilai post test siswa dalam penelitian ini. Hal ini merupakan temuan bagi peneliti, oleh karena itu peneliti berharap agar temuan ini dapat dijadikan bahan penelitian secara lebih lanjut dan mendalam oleh peneliti lain.

3. Bagi siswa, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads


(28)

104

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dapat dijadikan sebagai suatu cara agar siswa dapat belajar

untuk bekerja sama, menyampaikan pendapat serta menghargai pendapat orang lain.


(29)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S., dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Badriyah. (2011). Tolak Ukur Dalam Mengetahui Pemahaman Siswa. [Online].

Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137420-tolak-ukur-dalam-mengetahui-pemahaman/#ixzz2kxQRqiZT. (13 Maret 2014). Darmayanti, M. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Skripsi jurusan Pedagogik

Program Studi PGSD FIP UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Dimyati., dan Mudjiono. (2010). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Evertson, C M., dan Edmund T E. (2011). Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah

Dasar. Jakarta: KENCANA.

Isjoni, dkk. (2007). Paradigma Pembelajaran Bermakna. Bandung: Falah. Jacobsen, D A., dkk. (2009). Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kusmanago, A. (2010). Aspek-aspek Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia: http://aguskusmanago.blogspot.com/2010/04/aspek-aspek pemahaman-konsep.html. (12 Maret 2014).

Muhammad. (2011). Pengertian Pemahaman. [Online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian-pemahaman/. (12 Maret 2014).

Sapriya, H., dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS.

Slamento. (2003). Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(30)

105

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Solihatin, E., dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Suprijono, A. (2009). Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suwasti, W. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA. Skripsi jurusan Pedagogik Program Studi PGSD FIP

UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Syah, M. (1999). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Usman, M U., dan Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, N S. (2011). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Gaya. Skripsi jurusan Pedagogik Program Studi

PGSD FIP UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Wardhani, I., dan Kuswaya W. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wulandari, L. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Untuk Meingkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas VI SDN INPRES Lembang Keamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi jurusan Pedagogik Program


(31)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi

Saat guru menjelaskan materi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab


(32)

211

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(33)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa yang dipanggil nomornya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru


(34)

213

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(35)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


(36)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


(37)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


(38)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN


(39)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Hari/Tanggal : Selasa, 22 April 2014 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

3. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan menggunakan bahasa sendiri

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan guru dan kegiatan diskusi, siswa dapat membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negaraSetelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan

3. Setelah berlatih menjawab soal bersama kelompok, siswa dapat menjelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekan dengan menggunakan secara mandiri dengan menggunakan bahasa sendiri

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Usaha mempersiapkan kemerdekaan

A.Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan A.1


(40)

106

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi

Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting

untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila..

2. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

B. Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru. PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama terbentuk PPKI melakukan empat kali sidang.

PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

Perumusan Dasar Negara

Perlunya perumusan dasar negara

Hal-hal yang menjadi alasan mengapa suatu dasar negara perlu dirumuskan, antara lain:

1. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.

Semua bangsa di dunia ini mempunyai nilai-nilai kepribadian luhur. Nilai-nilai itu telah dihayati dari zaman ke zaman sebagai pandangan dan penghayatan hidup. Namun, nilai-nilai itu belum nyata jika belum dirumuskan secara resmi. Nilai-nilai Pancasila seperti pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, bela negara, musyawarah, hidup bersama dalam perbedaan, dan nilai-nilai lainnya telah ada sejak dahulu. Dengan perumusan dasar negara nilai-nilai itu diakui secara resmi.


(41)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju.

Negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya jika sudah ada dasar negara yang dirumuskan dan ditetapkan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan :

a) Siapa tokoh pahlawan yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia ? Sebutkan !

b) Apakah Indonesia merdeka dengan cara tidak sengaja atau dirundingkan terlebih dahulu oleh para pahlawan kemerdekaan ?

c) Apa kira-kira yang dilakukan oleh para pahlawan agar Indonesia merdeka ?

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

3) Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” bersama

-sama

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Usaha Mempersiapkan Kemerdekaan dan Perumusan Dasar Negara

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered

Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

8) Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya

9) Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberikan pendapat c. Konfirmasi (15 menit)

1) Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa


(42)

108

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Guru memberikan bintang kepada setiap kelompok yang sudah menjawab dengan benar

3) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor)

2. Metode Pembelajaran : a. Ceramah

b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional J. PENILAIAN

1. Prosedur Tes : Post Test 2. Jenis Tes : Tes Tertulis 3. Bentuk Tes : Essay

Mengetahui, Lembang, 22 April 2014

Wali Kelas V Praktikian Kelas V

Eti Suryati Ita Fuji Apriyani

NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383

Kepala SD Negeri Cikidang 5 Popon Suhartini, S.Pd.


(43)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(44)

105

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Kerja Siswa Siklus I

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Apa tugas BPUPKI ? Menurutmu apakah BPUPKI sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Berikan alasannya !

... ... ... 2. Mengapa pada sidang pertama BPUPKI dikenang dengan sebutan

detik-detik lahirnya Pancasila ?

... ... 3. Apa tugas PPKI ? Menurutmu apakah PPKI sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik ? Berikan alasannya !

... ... ... 4. Kemukakan pendapatmu tentang perlunya perumusan dasar negara sebelum

kemerdekaan !

... ... ... A.2


(45)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Tugas Individu Siklus I

Nama :

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan ?

... ... ... ... ... 2. Ceritakanlah kembali tentang BPUPKI dan PPKI secara singkat dengan

menggunakan bahasamu sendiri !

... ... ... ... ... ... ... ...


(46)

107

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kunci jawaban dan penskoran soal tes Siklus I Kunci Jawaban

A.Kelompok

1. Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan meyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena BPUPKI membahas hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia yaitu bentuk negara, wilayah negara, dasar negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang, ekonomi, dan keuangan.

2. Karena pada sidang pertama, dibahas dasar Negara dan banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar Negara yaitu Pancasila

3. Tugas PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan serta landasan politik. PPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang merdeka.

4. Karena di dalam dasar negara tercantum Nilai-nilai kepribadian bangsa yang menjadi jati diri bangsa. Dan karena negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya.

B.Individu

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan adalah dengan membentuk panitia persiapan kemerdekan yaitu BPUPKI dan PPKI serta merumuskan dasar negara

2. BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi yaitu pada tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945 dan sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945.

PPKI adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Ketua PPKI adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh A.4


(47)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatta. PPKI melaksanakan sidang sebanyak empat kali. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

PENSKORAN

A. Kelompok B. Individu

No. Soal Skor

1 25

2 25

3 25

4 25

Jumlah 100

No. Soal Skor

1 40

2 60


(48)

109

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan

Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok


(49)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru memberi nomor kepada setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan

 Guru memanggil salah satu nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban-jawaban siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa

menyimpulkan kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Lembang, April 2014 Observer


(50)

111

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan

Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam

bertanya

2 Keberanian siswa dalam

menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa sendiri

Lembang, April 2014 Observer A.6


(51)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Angket Siswa Siklus I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ? 4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu

merasa senang ?

5

Apakah materi “Usaha mempersiapkan kemerdekaan” & “Perumusan Dasar Negara” lebih mudah dipahami dengan cara belajar berkelompok ?


(52)

113

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Hari/Tanggal : Selasa, 29 April 2014 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Menguraikan peristiwa perumusan dasar negara sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menguraikan peristiwa perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI

BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Selama berdiri, BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi. Sebagai A.8


(53)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

badan yang bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka, BPUPKI sudah berhasil merumuskan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Ada 3 tokoh yang mengemukakan pendapat Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1. Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar Negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah

1) Perikebangsaan, 2) Perikemanusiaan 3) Periketuhanan, 4) Perikerakyatan, dan 5) Kesejahteraan Rakyat.

2. Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:

1) Persatuan, 2) Kekeluargaan, 3) Keseimbangan lahir dan batin, 4) Masyarakat, dan 5)Keadilan rakyat

3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut:

1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil lainnya yang berjumlah 9 orang. Bung Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat

pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Panitia kecil ini disebut

Panitia Sembilan dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Anggota Panitia Sembilan yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut:

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya; 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3) Persatuan Indonesia;

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Panitia Sembilan mengalami perubahan. Rakyat Indonesia wilayah Timur rasa keberatan atas kata-kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” dalam Piagam Jakarta. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir. Sukarno meminta empat tokoh Islam, yakni Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hassan untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang


(54)

115

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan : a) Apa dasar negara Indonesia ? b) Mengapa perlu ada dasar negara ?

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered

Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok belajar pada siklus 1.

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

8) Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya 9) Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberikan pendapat c. Konfirmasi (15 menit)

1) Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa


(55)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian indikator

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor) 2. Metode Pembelajaran :

a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

b. Yuliati & Munajat. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

J. PENILAIAN

1. Prosedur Tes : Post Test 2. Jenis Tes : Tes Tertulis

3. Bentuk Tes : Essay dan Benar-Salah

Mengetahui, Lembang 29 April 2014

Wali Kelas V Praktikan Kelas V

Eti Suryati, S.Pd. Ita Fuji Apriyani

NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383

Kepala SD Negeri Cikidang 5

Popon Suhartini, S.Pd. NIP. 1962060119082042002


(56)

117

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Kerja Siswa Siklus II

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Uraikanlah perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila seperti sekarang ini dengan menggunakan bahasa sendiri!

2. Mengapa sila pertama dalam pancasila dirubah dari Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa ?

3. Bagaimana pendapatmu mengenai perubahan pada sila pertama pada Pancasila ? Jelaskan !

4. Adakah perbedaan antara gagasan dasar negara menurut Moh. Yamin dan Ir. Soekarno ? Jelaskan !


(57)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Tugas Individu Siklus II

Nama :

1. Tentukanlah mana yang benar !

a. BPUPKI bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.[Benar / Salah]

b. Pada Sidang pertama BPUPKI dibahas mengenai dasar negara. [Benar/ Salah]

c. Ada tiga tokoh yang mengemukakan pendapat mengenai dasar negara yaitu Muh. Hatta, Otto Iskandar Dinata, dan Mr. Ahmad Subarjo. [Benar/ Salah]

d. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila. [Benar/Salah]

e. Sila pertama Pancasila pada Piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan Yang

Maha Esa” [Benar/Salah]

f. Agar tidak terjadi perselisihan dengan masyarakat Indonesia di wilayah

Timur, sila pertama dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

[Benar/ Salah]

g. Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI bukan dasar negara rumusan-rumusan individual yang dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, maupun Ir. Sukarno.[Benar / Salah]

2. Buatlah kesimpulan dari pernyataan-pernyataan di atas dengan menggunakan bahasa sendiri !


(1)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Menjelang kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden. Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

LAMPIRAN PENILAIAN

B. Kelompok B. Individu

No. Soal Skor No. Soal Skor

1 25 1 50

2 25 50

3 25 Jumlah 100

4 25


(2)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok


(3)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Guru memberi nomor kepada

setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan  Guru memanggil salah satu

nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat  Guru memberikan penguatan

terhadap jawaban-jawaban siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Lembang, Mei 2014 Observer


(4)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada kolom “Keterangan”.

Kelompok yang diteliti :

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam bertanya

2 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa sendiri

Lembang, Mei 2014 Observer A.20


(5)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Angket Siswa Siklus III Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang

Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Hari / Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ? 4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu

merasa senang ?

5

Apakah materi “Usaha Perjuangan Persiapan Kemerdekaan dan Para Tokoh Persiapan Kemerdekaan” lebih mudah dipahami dengan cara belajar berkelompok ?


(6)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RIWAYAT HIDUP

Ita Fuji Apriyani, lahir di Bandung pada tanggal 18 April 1992. Anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Toha Salim dan Ibu Imas Wati. Penulis menempuh pendidikan di RA Al-Amanah (1997-1998), SD Negeri Cibiru 5 (1998-2004), SMP Negeri 8 Bandung (2004-2007), SMA Negeri 1 Cileunyi (2007-2010), dan melanjutkan studi jenjang S-1 di Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada tahun 2010. Selama menempuh pendidikan, penulis aktif mengikuti organisasi khususnya organisasi bidang olahraga seperti basket. Penulis pernah menjadi kapten basket ketika masih duduk di bangku SMA, dan pada saat masuk universitas bergabung dengan tim basket PGSD Bumi Siliwangi. Bersama tim basket putri PGSD Bumi Siliwangi pernah menjadi juara I pada TCA tahun 2011 di kampus PGSD daerah Tasikmalaya dan juara II pada TCA tahun 2013 di kampus PGSD daerah Purwakarta. Penulis juga bergabung dengan tim basket putri Fakultas Ilmu Pendidikan dan bersama tim basket putri FIP pernah menjadi juara III pada IBBAF (Invitasi Bola Basket Antar Fakultas) yang diselenggarakan oleh UBBBS (Unit Bola Basket Bumi Siliwangi) pada tahun 2012.


Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA

0 12 238

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI SEKOLAH DASAR.

0 3 32

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 0 15