PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI
SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN
2013/2014

SKRIPSI

OLEH:
STANISLAUS TRISMAN DS LAROSA
NIM: 109151060

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI
SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN
2013/2014


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:
STANISLAUS TRISMAN DS LAROSA
NIM: 109151060

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan, melimpahkan rahmat, karunia-Nya serta petunjuk kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri se-Kota Medan
Tahun Ajaran 2013/2014”
Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada jurusan Psikologi Pendidikan
Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan
ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut serta
membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini, antara lain:
1.

Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Unimed.

2.

Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP, Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu
Dekan I FIP, Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II FIP dan
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP dan Dosen
Pembimbing Skripsi.

3.


Prof. Dr. Abdul Munir, M. Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Unimed serta Dra. Nurarjani, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing
Akademik.

4.

Tim Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang membangun dalam
penyelesaian skripsi ini, yaitu: Dra. Kemali Syarief, M. Pd dan
Dra. Rahmulyani, M. Pd, Kons.

5.

Seluruh dosen di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak
memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis
selama berada di dalam maupun di luar aktivitas perkuliahan.

6.

Ibu Rosana dan seluruh staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan atas

kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam bidang surat-menyurat.

7.

Dinas Pendidikan Kota Medan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.

8.

Orangtua tercinta, Valentinus Suardin Larosa (ayah) dan Delima Laoli (ibu).
ii

9.

Edward Jupen Herianto DS Larosa (abang), Yovitha Yusniar Wendri DS Larosa
(kakak), Maira Antika Sitorus (kakak angkat) dan Zion Front Johar DS Larosa
(adik).

10. Rekan-rekan bimbingan skripsi: Romy Putra, Novasari Br. Bukit, Rika Hardianti
dan Novrika Seven Nenda Sembiring.

11. Reguler B 2009 (Daniel Ardyan Situmorang, Hananda Fitra Pranatha, Dianson
Sinaga, Boris Becker Manurung, Frendo Sitepu, Febrianta Bangun, Imanuel
Menangna Sinurat, Fahruzy Munthe, Doddy Hutagalung, Romy Putra
Bawamenewi, Syahri Romadona Siregar).
12. Teman-teman Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan stambuk 2009 (A, B,
Ekstensi) yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.
13. Teman-teman PPLT 2012 SMK N 1 Talawi Kabupaten Batubara.
Penulis berharap agar nantinya materi-materi yang tertuang di dalam skripsi
ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya
bidang bimbingan dan konseling.

Medan, 27 Januari 2014
Penulis

Stanislaus Trisman DS Larosa
NIM. 109151060

iii

ABSTRAK


Stanislaus Trisman DS Larosa. NIM: 109151060. Pengaruh Supervisi Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri se-Kota
Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh
supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pembimbing. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja
guru pembimbing. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dan
subjek penelitiannya ini adalah guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Medan.
Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Data yang
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh supervisi dikumpulkan
melalui angket yang diisi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah dapat dikategorikan baik dengan rata-rata 3,24. (2) Hasil penelitian
memberikan gambaran bahwa guru pembimbing memiliki kinerja yang sangat baik
dengan rata-rata 3,58. (3) Dari hasil perhitungan diperoleh rxy > rtabel dimana 0,89 >
0,329, skor thitung dan ttabel yaitu 11,36> 2,05. Dapat disimpulkan bahwa supervisi
kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru pembimbing.


i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha membantu individu dalam
mengembangkan potensinya agar mencapai perwujudan diri. Perwujudan diri
akan tampak dari pemilikan kesadaran individu terhadap diri dan lingkungannya,
baik lingkungan fisik maupun metafisik. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Defenisi tersebut mengarah pada paradigma bahwa praktik pendidikan
lebih ditekankan pada pembelajaran yaitu proses mengajar. Proses pendidikan
mencakup dunia kehidupan peserta didik secara individual. Namun, hal ini tidak

cukup hanya dilakukan oleh guru, tapi juga memerlukan bantuan profesi pendidik
lain yaitu guru pembimbing atau konselor. Bimbingan dan konseling (BK)
merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan menjadi salah satu
komponen penting yang menentukan kualitas pelayanan pendidikan pada siswa.
Sejarah bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan Indonesia mulai
dirintis pada tahun 1960-an dengan istilah bimbingan dan penyuluhan. Namun
sesuai dengan perkembangan pengetahuan, pada awal tahun 1980-an, gerakan
bimbingan mulai digalakkan dengan penggunaan istilah konseling. Bimbingan
1

2

dan konseling telah banyak melewati perkembangan, sejak perintisan, penataan
ulang, pemantapan hingga tahap profesionalisasi. Walaupun demikian, profesi
bimbingan dan konseling masih dirundung banyak masalah terutama pada tataran
praksisnya.
Hasil penelitian sebelumnya (Hakim, 2011) menunjukkan bahwa
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dewasa ini
dirasakan cukup memberikan manfaat bagi siswa dalam pengembangan dirinya.
Namun masih ditemukan kelemahan dalam implementasi layanan bimbingan dan

konseling. Terbukti dijumpai anggapan yang menyatakan bahwa peranan konselor
di sekolah adalah sebagai polisi sekolah yang bertugas untuk menjaga dan
mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Selain itu, berbagai
hasil penelitian menunjukkan kinerja guru pembimbing sekolah yang belum
optimal.
Profesi guru pembimbing perlu dikembangkan agar dapat memberikan
layanan konseling dengan baik. Dan juga, guru pembimbing dituntut untuk
menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu
keharusan untuk kinerja dan layanan yang berkualitas. Peningkatan kinerja guru
pembimbing bisa dilaksanakan dengan bantuan supervisor, yaitu orang ataupun
instansi yang melaksakan kegiatan supervisi terhadap guru pembimbing.
Perlunya bantuan supervisi terhadap guru pembimbing berakar mendalam
dalam kehidupan masyarakat. Hakim (2011), menyatakan bahwa ada dua hal yang
mendasari pentingnya supervisi dalam proses pendidikan:

3

1.

2.


Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan.
Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun
fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian
yang terus menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa
guru pembimbing senantiasa harus mengembangkan kreativitasnya agar daya
upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana dengan baik.
Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal
yang menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan
sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak
mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus
ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai.
Pengembangan personil, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya
yang terus menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat
dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi
tanggung jawab lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar,
loka karya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan
tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau
bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan
ilmiah, percobaan suatu metode mengajar dan lain sebagainya. Kegiatan

supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Supervisi yang dilaksanakan secara profesional diyakini merupakan alat

yang sangat efektif untuk menangani permasalahan tersebut. Tuntutan dan
tantangan terhadap kinerja profesional yang semakin bermutu mengimplikasikan
kebutuhan yang semakin nyata terhadap praktik supervisi yang efektif. Siswa
sangat membutuhkan bantuan dari para guru pembimbing yang terampil dalam
upaya mengelola situasi yang rumit. Selain siswa, guru juga memerlukan bantuan
konsultatif dari guru pembimbing sekolah.
Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang
diperlihatkan seorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
Dengan demikian istilah kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu
tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh seseorang dalam melaksanakan
aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan nampak pada situasi dan kondisi kerja
sehari-hari.

Aktivitas-aktivitas

yang

dilakukan

oleh

seseorang

dalam

4

melaksanakan pekerjaannya menggambarkan cara ia berusaha mencapai tujuan
yang telah ia tetapkan.
Keterampilan diperlukan dalam kinerja karena keterampilan merupakan
aktivitas yang muncul dari seseorang akibat suatu proses dari pengetahuan,
kemampuan, kecakapan interpersonal dan kecakapan teknis. Upaya dapat
digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Tingkat keterampilan berhubungan dengan “dapat dilakukan”, sedangkan “upaya”
berhubungan dengan yang “akan dilakukan”.
Guru pembimbing dalam kapasitas keilmuan dan kemampuan yang
dimiliki dituntut untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang
profesional. Kinerja yang dapat ditampilkan merupakan bukti seorang guru
pembimbing profesional atau tidak. Pada lingkungan sekolah, guru pembimbing
berperan sebagai sistem pendukung proses pendidikan dan pembelajaran. Setiap
kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah memerlukan akses layanan
bimbingan dan konseling sehingga mencapai hasil yang optimal. Akses tersebut
merupakan pertimbangan dan bantuan dalam dimensi psikologis pendidikan.
Kinerja layanan yang tinggi dapat ditampilkan apabila guru pembimbing
setiap saat meningkatkan wawasan dan kemampuan diri baik secara formal
maupun informal. Pemahaman yang baik terhadap berbagai konsep bimbingan
dan konseling akan memberikan kerangka dasar tindakan. Latihan yang spesifik
dan berkesinambungan akan meningkatkan keterampilan dalam memberikan
layanan.

5

Supervisi yang dilaksanakan secara profesional merupakan alat yang
sangat efektif untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing di sekolah. Tuntutan
dan

tantangan

terhadap

kinerja

professional

yang

semakin

bermutu

mengimplikasikan kebutuhan yang semakin nyata terhadap supervisi yang efektif.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian dan mengangkat masalah : “Pengaruh Supervisi
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri SeKota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah
Masalah penelitian di atas, dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1.

Ada anggapan yang menyatakan bahwa peranan guru pembimbing di sekolah
adalah sebagai polisi sekolah.

2.

Guru pembimbing bertugas untuk menjaga dan mempertahankan tata tertib,
disiplin serta keamanan sekolah.

3.

Berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan
bahwa kinerja guru pembimbing masih belum berjalan dengan optimal.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka
penulis perlu melakukan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah. Pembatasan masalah dalam penelitian difokuskan pada pengaruh

6

supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pembimbing di SMA Negeri sekota Medan tahun ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas maka masalah pokok penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Bagaimana gambaran supervisi kepala sekolah di SMA Negeri se-Kota
Medan tahun ajaran 2013/2014?

2.

Bagaimana gambaran kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota
Medan tahun ajaran 2013/2014?

3.

Apakah ada pengaruh supervisi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja
guru pembimbing di SMA Negeri se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1.

Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan di SMA Negeri se-Kota Medan
tahun ajaran 2013/2014.

2.

Kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan tahun
ajaran 2013/2014.

3.

Pengaruh supervisi kepala terhadap kinerja guru pembimbing di SMA Negeri
se-Kota Medan tahun ajaran 2013/2014.

7

1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, hasil penelitian ini
memiliki kegunaan baik secara teoretis maupun praktis, sebagai berikut:
a.

Manfaat Teoritis

1.

Menemukan dasar-dasar konseptual yang berimplikasi secara metodologis
bagi studi tentang supervisi dan berbagai variabel yang terkait.

2.

Sebagai bahan informasi yang bermanfaat implementatif terhadap upaya
melatih dan atau mempertinggi tingkat kepekaan anggota masyarakat
professional sehingga muncul profil guru pembimbing dan supervisor yang
efektif.

3.

Menambah informasi yang menyangkut topik perkembangan supervisi.

b.

Manfaat Praktis

1.

Bagi guru pembimbing, program supervisi yang secara hipotetik diharapkan
dapat membantu meningkatkan kinerja dalam memberikan layanan yang
berkualitas.

2.

Bagi pengawas (supervisor) bimbingan dan konseling, dapat mengembangkan
profesionalisme sebagai pengawas bimbingan dan konseling di sekolah
dengan melaksanakan program yang efektif untuk meningkatkan kinerja guru
bimbimgan dan konseling di sekolah.

3.

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
mengenai permasalahan tentang supervisi dan signifikan untuk dikaji pada
penelitian selanjutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Secara umum guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan
Tahun Ajaran 2013/2014 memiliki tingkat kinerja yang tergolong baik.

2.

Kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan Tahun
Ajaran 2013/2014, jika dilihat dari keenam aspek, keseluruhan berada pada
presentase sangat baik, yaitu: aspek motivasi, kemampuan dan persepsi,
aspek penyusunan program kerja, aspek instrumentasi bimbingan, aspek
penyelenggaraan

layanan

bimbingan,

aspek

kemampuan

memahami

perkembangan dan karakter siswa, aspek kemauan menjalankan komitmen
sesuai dengan janji konselor dan aspek kemampuan mencegah dan
mengentaskan masalah siswa.
3.

Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan oleh supervisor di SMA Negeri
se-Kota Madya Medan memiliki 5 aspek yang mempunyai presentase sangat
baik, diantaranya: aspek mengelola, aspek perbaikan, aspek peningkatan dan
aspek penilaian. Aspek lainnya yang berada pada kategori baik adalah aspek
membimbing.

63

64

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa
rekomendasi yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1.

Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya selalu memantau dan mengontrol perkembangan
kualitas yang diperlihatkan oleh masing-masing guru pembimbing di
sekolahnya, sehingga baik bimbingan dan konseling maupun pihak-pihak
terkait yang berada di sekolah mampu memberikan sumbangsih yang
bermanfaat untuk kemajuan pendidikan.

2.

Bagi Guru Pembimbing
Kiranya kepada para guru pembimbing agar terus melakukan pembaharuan di
masing-masing aspek yang dianggap kurang optimal, dengan mengikuti
berbagai pelatihan baik resmi maupun tidak resmi, mampu berinovasi dengan
kemajuan-kemajuan teknologi masa kini supaya tidak kalah saing dengan
kemajuan sumber daya manusia yang saat ini sudah sangat maju.

3.

Bagi Mahasiswa PPB/BK
Kepada mahasiswa Unimed khususnya mahasiswa jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan, agar senantiasa memanfaatkan kesempatan yang
diberikan sesaat masih menginjak bangku kuliah, membekali diri dengan
berbagai kegiatan yang berarti, turut berperan aktif dalam mengembangkan
ilmunya demi kemajuan diri sendiri maupun kemajuan fakultas. Dan mampu
mengapresiasikan diri dalam membentuk disiplin-disiplin ilmu yang baru
dalam dunia bimbingan dan konseling.

65

4.

Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, peneliti
selanjutnya diharapkan untuk mengkaji ulang aspek-aspek yang telah diulas
sebelumnya dalam penelitian ini sehingga dapat diketahui seberapa besar
manfaat yang diberikan dalam pengembangan kinerja guru pembimbing.

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Bangunlah-bangunlah
Hidup manusia
Hanyalah 50 tahun di bawah langit
Jelaslah bahwa dunia ini
Tak lebih dari mimpi yang sia-sia
Hidup hanya sekali
Adakah yang tidak hancur?
Kembang-kembang merah tua
Buah prem wangi
Pohon-pohon hijau
Nilai manusia tergantung dari hati nuraninya
Laki-laki di antara laki-laki
Itulah kami
Kembang di antara kembang
Itulah kami
Hidup manusia berlalu seperti ini?
Apa artinya tanpa kesenangan
Biarpun kita tidak melihat hari esok..”

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. Rambu-rambu
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan
Formal. Bandung: ABKIN
Awalya, 2012. Optimalisasi Kinerja Konselor, Melalui Peningkatan Kualitas
Kinerja Kepengawasan dan Kompetensi Konselor Sekolah. Makalah
disampaikan dalam Seminar Internasional Konseling Malindo-2, Padang
November 2012.
Badrujaman, A. 2012. Akuntabilitas Program Bimbingan dan Konseling (Sebuah
Upaya Menuju Konselor Yang Profesional). Makalah disampaikan dalam
Seminar Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012.
Bahri, S. 2010. Optimalisasi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta: Gibon Books.
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).
Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Fakultas Ilmu Pendidikan, 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FIP
Universitas Negeri Medan.
Gunawan, A. H. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta:
Rineka Cipta.
Hakim, I A. 2011. Program Supervisi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. Skripsi dipublikasikan.
Haksasi, B S., & Marliyah, L. 2012. Pengembangan Model Supervisi Akademik
Pada Sekolah Menengah Atas Berstatus RSBI/SBI Di Kota Semarang.
Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Konseling Malindo-2,
Padang November 2012.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara
Henderson, Patricia. 2009. The New Handbook of Administrative Supervision in
Counseling. Madison Ave, New York: Routledge.
Husaini, U. (Ed.). 2010. Manajemen: Teori, Praktek dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.

66

Kemendiknas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK
Guru). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Makawimbang, J H. 2013. Supervisi Klinis Teori dan Pengukurannya (Analisis di
Bidang Pendidikan). Bandung: Alfabeta.
Mangkunegara, A. P. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Martono, N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Morissan, M. A. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Mulyadi. 2012. Kompetensi Konselor. Makalah disajikan dalam Seminar
Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012.
Newman, W L. 1997. Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approache. Boston: Allyn & Bacon.
Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.
Sahertian, P A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Aditama
Media.
Supandi. 1986. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Suprapto, John. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk
Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, M. 1994. Dasar-dasar Konseling Pendidikan
Konsep).Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang.

(Teori

dan

Trimo, 2008. Pembinaan Profesional Melalui Supervisi Pengajaran Sebagai
Upaya
Peningkatan
Profesionalisme
Guru,
(http://researchengines.com/trimo70708.html diakses 6 Juni 2013).
Uno, H. B dan Lamatenggo, N. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wahyudi, Imam. 2012. Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif dan Kreatif
Dalam Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif). Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya.

67

Yusri. 2012. Meningkatkan Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
Profesional di Sekolah. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional
Konseling Malindo-2, Padang November 2012.

68