PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN
TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN
STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK
BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :
DEVI ANRIANI SIREGAR
NIM : 8136141002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN

TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN
STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK
BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :
DEVI ANRIANI SIREGAR
NIM : 8136141002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

ABSTRAK

DEVI ANRIANI SIREGAR. Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif
dan Terintegrasi Karakter Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik
Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
2015.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif terintegrasi
karakter pada pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik berdasarkan
kurikulum 2013. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
Jenis penelitian merupakan penelitian dan pengembangan (research and
development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan struktur atom
dan tabel periodik. Sampel yang digunakan adalah bahan ajar yang telah
dikembangkan dan 40 siswa SMA/MA kelas X di kota Medan. Bahan ajar
penerbit A dan B pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik dianalisa
terlebih dahulu menggunakan format kurikulum 2013. Dari hasil analisa diperoleh
rerata A (2,34) sebagian perlu direvisi, B (2,35) sebagian perlu direvisi.
Berdasarkan hasil analisa tersebut dilakukan pengembangan bahan ajar. Penilaian
pada bahan ajar yang telah dikembangkan dilakukan dengan 2 cara yaitu
menggunakan format kurikulum 2013 dan BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan). Hasil analisa berdasarkan kurikulum 2013 diperoleh nilai rerata 3,24
(cukup valid) artinya tidak perlu revisi. Hasil analisa berdasarkan BSNP
diperoleh, aspek kelayakan isi 3,25 (cukup valid) artinya tidak perlu revisi,

kelayakan bahasa 3,44 (valid) artinya tidak perlu revisi, kelayakan penyajian 3,48
(valid) artinya tidak perlu revisi. Isi bahan ajar yang telah dikembangkan
kemudian diuji kepada siswa. Pengujian terhadap siswa dilakukan dengan
menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terhadap siswa
kelas eksperimen diberi bahan ajar yang telah dikembangkan, sedangkan kelas
kontrol menggunakan bahan ajar yang dibawanya. Setelah masing-masing siswa
membaca bahan ajar, berikutnya dilakukan tes. Berdasarkan hasil tes terlihat
bahwa nilai rerata siswa kelas eksperimen 88,50 lebih tinggi dibandingkan nilai
rerata siswa kelas kontrol yaitu 80,75.
Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan, Struktur Atom dan Tabel Periodik,
Pendidikan karakter, Kurikulum 2013.

ii

ABSTRACT
DEVI ANRIANI SIREGAR. Development of Chemical Teaching Materials and
Integrated SMA Innovative Character on Topic Atomic Structure and the Periodic
Table Based
Curriculum 2013. Postgraduate School of the State University of Medan, 2015.
This study aimed to obtain the integrated character of innovative teaching

materials on the subject of the structure of atoms and the periodic table based
curriculum 2013. Forms of research is a descriptive study. This type of research
is a research and development (research and development). Subjects are subject
teaching materials atomic structure and the periodic table. The samples are
teaching materials that have been developed and 40 high school students / MA
class X in Medan. Publisher of teaching materials A and B subjects atomic
structure and the periodic table analyzed first using the curriculum format of
2013. The result of the analysis, a mean of A (2.34) in part needs to be revised, B
(2.35) most in need of revision. Based on the analysis performed development of
teaching materials. Assessment on teaching materials that have been developed
done in 2 ways: using the curriculum in 2013 and BSNP format (National
Education Standards Agency). The results of the analysis based on the curriculum
in 2013 obtained a mean value of 3.24 (quite valid) means do not need revision.
The results of the analysis based BSNP obtained, feasibility aspects of the content
of 3.25 (quite valid) means do not need revision, language feasibility 3.44 (valid)
means do not need to be revised, the feasibility of presenting 3.48 (valid) means
do not need to be revised. The contents of teaching materials that have been
developed are then tested to students. Testing of students is done by using the 2
classes, experimental and control classes. Against the experimental class students
were given teaching materials that have been developed, while the control class

using teaching materials that it carries. After each student read teaching materials,
subsequent tests. Based on the test results shows that the average value of 88.50
experimental class students is higher than average value control class is 80.75.

Keywords: Research and Development, Atomic Structure and the Periodic Table,
character education, Curriculum 2013.

iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif dan
Terintegrasi Karakter Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik
Berdasarkan Kurikulum 2013” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr.
Iis Siti Jahro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ramlan
Silaban sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih
kepada ayahanda Makmur Siregar, M.Pd dan ibunda Sarmaida Harahap, S.Pd

yang telah bekerja keras dan tidak pernah lelah memanjatkan doa demi selesainya
studi penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana
Unimed.

2.

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia, sekaligus dosen pembimbing tesis ini.

3.

Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Kimia, sekaligus sebagai narasumber.

4.


Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku
Dosen Narasumber

iv

5.

Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku
validator ahli

6.

Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu
administrasi kepada penulis

7.

Bapak/Ibu guru SMAN 1 Medan, SMAN 2 Medan, SMAN 3 Medan, SMAN
5 Medan, MAN 1 Medan, SMA Dharmawangsa, SMA CT Foundation.


8.

Dirjen Dikti Kemdikbud atas bantuan dana yang diberikan untuk proyek
hibah tim Pascasarjana tahun 2015 yang diketuai oleh Prof. Dr. Ramlan
Silaban,M.Si.

9.

Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa
disebut satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis

ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Semoga tesis ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Februari 2015


Penulis

v

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iv
vi
viii

ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
5
6
7
8
8

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1. Buku Ajar
2.1.2. Pengertian Bahan Ajar
2.1.3. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
2.1.4. Jenis Bahan Ajar
2.1.5. Kriteria Bahan Ajar yang Baik
2.1.6. Evaluasi dan Revisi Pengembangan Bahan Ajar
2.1.7. Penelitian Pengembangan (Riset and Development)
2.1.8. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia
2.1.9. Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif
2.2. Pendidikan Karakter
2.3. Kurikulum
2.3.1. Kurikulum 2013
2.3.2. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Kimia
2.4. Penelitian yang Relevan
2.5. Kerangka Konseptual

9
9
9
10
11
11
13
14
18
22
23
26
26
29
32
33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Peneitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data

35
35
36
36
38
38

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit A
dan B Berdasarkan Kurikulum 2013
4.1.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit A
4.1.2. Analisis Bahan Ajar Penerbit B
4.2. Analisis Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan
berdasarkan Kurikulum 2013 dan BSNP
4.2.1. Berdasarkan Kurikulum 2013
4.2.2. Berdasarkan BSNP
4.3. Hasil Uji Coba Tingak Penguasaan Siswa terhadap
Isi Bahan yang telah Dikembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

vii

41
41
43
45
45
47
57

61
61

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1.

Kriteria validitas analisis nilai rata-rata

40

Tabel 4.1.

Tingkat penguasaan siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol

58

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1.

Model pengembangan oleh Dick dan Carey

14

Gambar 3.1. Skema desain penelitian mulai dari survei sampai
menghasilkan produk bahan ajar

37

Gambar 4.1.

Hasil analisis bahan ajar A

41

Gambar 4.2.

Hasil analisis bahan ajar B

43

Gambar 4.3.

Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan

45

Gambar 4.4.

Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan

47

berdasarkan komponen kelayakan isi
Gambar 4.5.

Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan

51

berdasarkan komponen kelayakan bahasa
Gambar 4.6.

Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan
Berdasarkan komponen kelayakan penyajian

ix

55

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1.

Silabus

67

Lampiran 2.

Penjabaran indikator berdasarkan kompetensi dasar

70

Lampiran 3.

Format analisis bahan ajar berdasarkan kurikulum
2013

76

Lampiran 4.

Format analisis bahan ajar berdasarkan BSNP

78

Lampiran 5.

Hasil analisis bahan ajar penerbit Tiga Serangkai
pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik
unsur berdasarkan kurikulum 2013

88

Lampiran 6.

Hasil analisis bahan ajar penerbit Jatra pokok
bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur
berdasarkan kurikulum 2013

89

Lampiran 7.

Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan
pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur
berdasarkan kurikulum 2013

90

Lampiran 8.

Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan
pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur
berdasarkan BSNP (kelayakan isi)

91

Lampiran 9.

Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan
pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur
berdasarkan BSNP (kelayakan bahasa)

92

Lampiran 10. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan
pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur
berdasarkan BSNP (kelayakan penyajian)

93

Lampiran 11. Kisi-kisi soal uji pemahaman siswa

94

Lampiran 12. Nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Lampiran 13. Bahan ajar yang telah dikembangkan

x

102

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa salah satunya bergantung pada sumber daya
manusianya (SDM). Sumber daya manusia berkaitan erat dengan kualitas
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia didalam studi Internasional Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assesment (PISA) sejak tahun 1999 hingga sekarang masih
menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia belum menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan. Berdasarkan laporan National
Foundation for Educational Research,

hasil terakhir TIMSS tahun 2011

menunjukkan peringkat anak-anak Indonesia berada di posisi 38 dari 42 negara
untuk prestasi matematika. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia juga dapat
dilihat dalam laporan studi PISA tahun 2003 untuk literasi Sains dan Matematika
peserta didik usia 15 tahun berada di ranking ke 38 dari 41 negara peserta
(Arlitasari, dkk., 2013).
Dalam lampiran 1 PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2014 dikatakan hal
ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan
PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia, sehingga sudah selayaknya
diadakan perbaikan kurikulum di Indonesia. Perbaikan kurikulum bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan adalah melalui pengadaaan bahan ajar bermutu (Hosler dan Boomer.,
2011; Lee, dkk., 2010).

2

Kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini sangat berkembang cepat.
Bahan ajar yang baik harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, seni dan
realitas kehidupan di dalam masyarakat yang semakin mengglobal (Ho, dkk.,
2009;

Corrigan,

dkk;

2009;

Howe,

2009).

Pendidikan

harus

mampu

menyelaraskan diri dengan kemajuan teknologi dan informasi. Buku yang berisi
bahan ajar yang baik harus mampu menyajikan materi pelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan
dapat tercapai (Jippes, dkk., 2010; Jungnickel, dkk., 2009).
Teknologi informasi sangat membantu didalam pengembangan bahan ajar
kimia SMA/MA karena ketersediaan berbagai software yang baik memungkinkan
untuk menyediakan ilustrasi yang sesuai sehingga memudahkan dalam
mempelajari konsep kimia (Situmorang, H., dan Situmorang, M., 2009).
Kehadiran teknologi pembelajaran dalam dunia pendidikan pada umumnya
dimaksudkan untuk memudahkan belajar (Harijanto, 2007). Namun, selain
dampak positif yang ditimbulkan, kemajuan teknologi dan informasi juga
mempengaruhi pola pikir dan karakter siswa.
Dari pemberitaan di media massa, terdapat beberapa kasus pergeseran
perilaku dan moral peserta didik, misalnya kasus tawuran antar pelajar, tindak
kekerasan saat ospek, demo yang berujung kericuhan, kasus Bullying di sekolah,
kecurangan siswa saat ujian, dan yang paling sering adalah pelanggaran disiplin
sekolah. Fenomena perilaku peserta didik seperti ini menuntut perbaikan kualitas
pendidikan di bidang karakter.

3

Untuk mengatasi masalah kualitas pendidikan dan karakter peserta didik,
salah satu dari upaya pemerintah adalah melaksanakan penyempurnaan dan
perubahan kurikulum. Mulai tahun ajaran 2013 /2014 pemerintah memberlakukan
kurikulum 2013. Didalam pembelajaran kurikulum 2013, selain tujuan kognitif,
bahan ajar juga harus memuat nilai sikap dan karakter serta keterampilan yang
akan dicapai oleh peserta didik didalam pembelajaran.
Pemberlakuan kurikulum 2013 menjadi tantangan terhadap guru SMA/MA.
Salah satu upaya yang perlu mendapat perhatian adalah melakukan inovasi
pembelajaran sesuai materi pelajaran yang diajarkan (Gravagna, 2009). Inovasi
pembelajaran dapat dituangkan dalam bahan ajar kimia agar kesan pembelajaran
lebih lama diingat oleh siswa (Bain, dkk., 2005; Ebert., 2005; Goto, dkk., 2010).
Menurut Machtmes, dkk (2009) inovasi dalam pembelajaran kimia sangat perlu
dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam
mengisi lapangan kerja bidang kimia.
Buku ajar menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun
2005 adalah buku acuan wajib yang digunakan disekolah yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti
dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan (Ratnawati, dkk., 2014). Perbaikan
kurikulum harus mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan meliputi standar
isi (tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi), standar proses (pendekatan
saintifik), standar kompetensi lulusan (dimensi pengetahuan, sikap, dan

4

keterampilan), standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Berdasarkan 8 standar pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah
menunjuk beberapa penerbit untuk menerbitkan buku berbasis kurikulum 2013.
Salah satunya adalah penerbit Tiga Serangkai (A) dan penerbit Jatra (B) yang
menerbitkan buku Kimia SMA. Buku ajar yang beredar seharusnya sudah
memenuhi standar pengembangan buku yang dianjurkan menurut Badan Standar
Nasional Pembelajaran (BNSP), namun berdasarkan penelitian yang dilakukan
masih terdapat kekurangan pada buku yang beredar tersebut (Millah, dkk., 2012).
Dari hasil survei buku ajar kimia SMA/MA dibeberapa toko buku di
Provinsi Sumatera Utara diketahui bahwa buku umumnya belum mengikuti
kurikulum 2013 ( Situmorang, M., 2013; Simatupang dan Situmorang., 2013).
Tidak tersedianya buku ajar standar sesuai tuntutan kurikulum 2013 semakin
membuat siswa sulit belajar kimia (Situmorang, M.,2013; Buxton, dkk., 2003).
Berdasarkan hasil analisis beberapa pakar (guru dan dosen) terhadap beberapa
buku ajar berbasis kurikulum 2013 ( analisis yang dilakukan pada buku ajar
penerbit A dan B), hasilnya menunjukkan buku ajar belum sepenuhnya sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013.
Dalam beberapa buku ajar tersebut materi struktur atom dan tabel periodik
unsur, materinya belum sepenuhnya menggambarkan kompetensi dasar yang
harus dicapai seperti perkembangan model atom yang tidak dijelaskan dari
pertama kali istilah atom ditemukan, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran

5

untuk meningkatkan motivasi siswa karena dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi pengembangan buku ajar dapat lebih dimaksimalkan dengan
penambahan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
melalui kata-kata atau kalimat tertentu (Djamarah, 2000). Selain itu uraian materi
yang belum menggambarkan pendekatan saintifik sehingga dimungkinkannya
dilakukan penilaian autentik seperti tuntutan kurikulum 2013.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian pengembangan
bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik
Unsur sesuai dengan kurikulum 2013, dalam hal ini penulis mengangkat judul
penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif dan Terintegrasi
Karakter pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik
Berdasarkan Kurikulum 2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Apakah judul bahan ajar materi kelas X semester I beberapa buku ajar
berbasis kurikulum 2013 sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang harus
dicapai?
2. Apakah materi dan cakupan materi pada bahan ajar kimia kelas X semester
I beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013 sesuai dan memenuhi
kebutuhan pencapaian kompetensi dasar (KD) dan sistematika keilmuan?

6

3. Apakah pendahuluan bab bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa
buku ajar berbasis kurikulum 2013 dapat memotivasi siswa untuk belajar?
4. Apakah uraian materi pada bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa
buku ajar berbasis kurikulum 2013 memfasilitasi pembelajaran dengan
pendekatan saintifik?
5. Apakah penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam bahan ajar
kimia kelas X semester I beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?
6. Apakah tugas dalam bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa buku
ajar berbasis kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?
7. Apakah bahan ajar beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013 sudah
memenuhi kriteria untuk digunakan pada proses pembelajaran Struktur
Atom dan Tabel Periodik?
8. Bagaimana pendapat guru terhadap kualitas bahan ajar beberapa buku ajar
berbasis kurikulum 2013?
9. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap isi bahan ajar yang
dikembangkan?

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal
dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:

7

1. Buku ajar berbasis kurikulum 2013 yang dianalisis adalah buku terbitan A
dan B. Adapun materi yang dianalisis untuk kelayakan bahan ajar penerbit
A dan B adalah materi Struktur Atom dan Tabel Periodik.
2. Validator terhadap tingkat kelayakan beberapa buku ajar berbasis
kurikulum 2013 dan juga bahan ajar yang telah dikembangkan adalah guru
kimia SMA kelas X yang telah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013
dan memiliki kelayakan akademis SI pendidikan kimia, dan juga dosen
Kimia Universitas Negeri Medan dengan kriteria pendidikan minimal S2,
sedang aktif mengajar dan menguasai materi kimia dasar yang relevan
dengan materi kimia SMA sebanyak 2 orang.
3. Responden terhadap tingkat pemahaman bahan ajar yang telah
dikembangkan adalah siswa SMA yang telah mempelajari materi struktur
atom dan tabel periodik.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah:
1. Apakah bahan ajar penerbit A dan B pada materi struktur atom dan
tabel periodik memerlukan adanya revisi?
2. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan
secara inovatif dan terintegrasi karakter?
3. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap isi bahan ajar yang
telah dikembangkan?

8

1.5 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini
secara umum adalah :
1. Mengetahui perlu tidaknya revisi pada bahan ajar struktur atom dan tabel
periodik penerbit A dan B.
2. Memperoleh data tentang tingkat kelayakan bahan ajar yang telah
dikembangkan
3. Memperoleh data tentang tingkat pemahaman siswa terhadap isi bahan
ajar yang telah dikembangkan

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyusun bahan ajar kimia SMA yang inovatif dan terintegrasi karakter
2. Bahan ajar yang telah disusun dapat dijadikan sebagai buku pegangan bagi
siswa
3. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar
sesuai dengan tuntutan kurikulum

61

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Bahan ajar struktur atom dan sistem periodik unsur yang terdapat dalam
bahan ajar A dan B memiliki kriteria penilaian 2,34 dan 2,35 artinya
sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengembangan pada bahan ajar tersebut.
2. Bahan ajar inovatif terintegrasi pendidikan karakter yang disusun memiliki
tingkat kelayakan valid untuk digunakan sebagai sumber belajar.
3. Penguasaan siswa terhadap isi bahan yang telah dikembangkan lebih
tinggi dibandingkan dengan beberapa buku kimia berbasis kurikulum
2013.

5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan maka
peneliti menyarankan:
1. Bagi guru dan pengguna bahan ajar sebaiknya terlebih dahulu
memperhatikan standar kelayakan isi, bahasa dan penyajian dari bahan
ajar yang akan digunakan sehingga dapat meminimalkan penggunaan
bahan ajar yang tidak memenuhi standar BSNP.
2. Bagi penulis bahan ajar hendaknya memperhatikan kelayakan buku
dengan kurikulum yang berlaku.

62

3. Bagi peneliti berikutnya hendaknya melakukan inovasi-inovasi yang baru
lagi dalam pengembangan bahan ajar.

63

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cita.
Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Ilmu
Pengetahuan Alam Terpadu dengan Tema Biomassa Sumber Energi
Alternative Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika, 1(11): 82.
Bain, R., Jacobsen, J.J., Maynard, J.H., dan Moore, J.W., (2005), Chemistry
Comes Alive, Journal of Chemical Education, 82: 1102-1104.
Bandono, ( 2009), Pengembangan Bahan Ajar, http://bandono.web.id. Diakses
12 Oktober. 2014.
Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006), Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Buxton, C.A., dan Austin, P., (2003), Better books, better teaching, Science and
Children, 41(2): 28-32.
Corrigan, M.J., Bill, M.L., dan Slater, J.R., (2009) The Development of A
Substance Abuse Curriculum In A Master’s of Social Work Program,
Journal of Social Work Education, 45(3): 513-521.
Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Pedoman Pengembangan Buku
Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
________, (2006), Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New
York : Omegatype Typography, Inc.
Djamarah, S.B., (2008), Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ebert, J., (2005), Georgia court bans biology textbook stickers, Nature 433: 182.
Goto, K., Pelto, H., Pelletier, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened
My Eyes” The Effects on Youth Peer Educators of Participating in an
Action Research Project, Human Organization, 69(2): 192-200.
Gravagna, N.G., (2009), Creating alternatives in science, Journal of Commercial
Biotechnology, 15(2): 161-171.

64

Harijanto, M., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Program Pendididkan Pembelajar Sekolah Dasar, Jurnal
Didaktika, 2(1): 216-217.
Hosler, J. dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books an Effective Way to
Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE-Life
Sciences Education, 10: 309-317.
Ho, S.S.S., Kember, D., Lau, C.B.S., Yeung, M.Y.M.A., Leung, D.Y.P., dan
Chow, M.S.S., (2009), An Outcomes-based Approach to Curriculum
Development in Pharmacy, Am J Pharm Educ, 73(1): 14-19.
Howe, E.M., (2009), Henry David Thoreau, Forest Succession & The Nature of
Science: A Method for Curriculum Development, The American
Biology Teacher, 71(7): 397-405.
Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand, P.L.P. dan Qudkerk, M., (2010),
Competency-based (CanMEDS) residency training programme in
radiology: systematic design procedure, curriculum and success
factors, Eur Radiol, 20(4): 967-977.
Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F.,
(2009), Addressing Competencies for the Future in the Professional
Curriculum American, Journal of Pharmaceuticat Education, 73(8):
1-15.
Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), How to Write a
Scholarly Book Review for Publication in a Peer Reviewed Journal A
Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education,
24(1): 57-69.
Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu
Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.
Listryarti, R., (2012), Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan
Kreatif, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Lubis, R.K., (2014), Pengembangan buku ajar kimia SMA/MA. kelas X Semester
I Berdasarkan Kurikulum 2013, Program Studi Pendidikan Kimia,
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

65

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J. dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative
Research Methods through Service-Learning, The Qualitative Report,
4(1): 155-165.
Millah, E.S., Budipramana, S.L., dan Isnawati, (2012), Pengembangan Buku Ajar
Materi Bioteknologi di Kelas XII SMA IPIEMS Surabaya
Berorientasi Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Masyarakat (SETS),
ejournal.unesa.ac.id, 1(1): 21.
Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPAKimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan Kimia, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Munthe, S.D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Berdasarkan
Standar Isi KTSP, Program Studi Pendidikan Kimia, Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
National Foundation for Educational Research., (2011),
International

Results

TIMSS 2011

in

Mathematics,

(https://www.google.com/#q=+TIMSS+2011+, diakses 20 Oktober
2014).
Nugraha, D.A., Binadja, A., dan Supartono, (2013), Pengembangan Bahan Ajar
Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik, Journal of
Innovative Science Education, 2(1): 28.
Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar
Melalui

Teknologi

Pembelajaran,

Ciputat:

Pusat

Teknologi

Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (2014), Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah
Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Perbukuan Depdiknas, (2003), Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains,
(http-//www.dikdaski.go.id, diakses 5 September 2014).
Rahardjo, S.B., dan Ispriyanto, (2013), Kimia Berbasis Eksperimen, Solo: Tiga
Serangkai.

66

Ratnawati, B.M., Silaban, R., dan Eddiyanto. (2014), Analisis dan Pengembangan
Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP,
Jurnal Pendidikan Kimia, 6(1): 1.
Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:
Alfabeta.
Setyosari, P, (2010), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School
Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry,
Proceeding of The 2nd International Conference of the Indonesian
Chemical Society 2013 October, 22-23th 2013,p.44-52.
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS
PTN-B Bidang MIPA di Bandar Lampung, Tgl 10-12 Mei 2013,
p.237-246.
Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam
Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains, 3(1):45-51.
Susilowati,E., dan Harjani,T., (2013), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Solo:
Jatra.
Tim Pascasarjana Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Administrasi dan
Penulisan

Tesis

& Disertasi.

Medan:

Program

Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.
Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, DIKLAT/BIMTEK KTSP DIT,
Pembinaan SMA: Departemen Pendidikan Nasional.