PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF PADA

POKOK BAHASAN HIDROKARBON DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK TERINTEGRASI

PENDIDIKAN KARAKTER

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

JUNANDO PANDIANGAN

NIM. 8136142012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Junando Pandiangan: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif pada Pokok Bahasan Hidrokarbon dengan Pendekatan Saintifik Terintegrasi Pendidikan

Karakter. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia inovatif dengan pendekatan saintifik terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan hidrokarbon. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan hidrokarbon. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 dosen kimia dan 6 orang guru kimia kelas XI di kota Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Bahan ajar penerbit A dianalisis berdasarkan kurikulum 2013 oleh dosen dan guru kimia. Hasil analisis bahan ajar penerbit A berdasarkan kurikulum 2013 diperoleh rata-rata 2,66 adalah valid, artinya sudah layak dan sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Bahan ajar yang telah dikembangkan dinilai oleh dosen dan guru kimia. Penilaian dilakukan dengan 2 cara, yaitu berdasarkan kurikulum 2013 dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Hasil analisis berdasarkan kurikulum 2013 diperoleh rata-rata sebesar 3,42 adalah valid artinya sangat layak digunakan dan tidak perlu revisi. Hasil analisis berdasarkan BSNP diperoleh, aspek kelayakan isi 3,32 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan bahasa 3,37 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan penyajian 3,38 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi. Bahan ajar yang telah dikembangkan kemudian diuji kepada siswa. Pengujian terhadap siswa dilakukan dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terhadap siswa kelas eksperimen diberikan bahan ajar kimia inovatif yang telah dikembangkan, sedangkan siswa kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang telah ada sebelumnya. Nilai rata-rata gain ternormalisasi pada kelas kontrol yaitu sebesar 0,52 sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,72 dan efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan hidrokarbon terintegrasi pendidikan karakter diperoleh sebesar 13,7%

Kata Kunci: Bahan Ajar Kimia, Hidrokarbon, Pendekatan Saintifik, Pendidikan

karakter


(6)

ii ABSTRACT

Junando Pandiangan: Innovative Development of Teaching Material Chemistry In Hidrocarbon Through Saintific Approach Integrated Character Education. Thesis. Medan: Chemistry Education Studies Program

Postgraduate School of University of Medan, 2015

This study aims to obtain innovative teaching materials chemistry through Saintific Approach integrated character Education on the subject of Hidrocarbon. Forms of research is a descriptive study. This type of research, including research and development (research and development). Subjects were subject teaching materials Hidrocarbon. Meanwhile, the sample used in this study consists of 3 chemistry lecturers of state university of Medan and 6 class XI chemistry teacher in the city of Medan. Selection of the sample using purposive sampling technique. A publisher of teaching materials is analyzed based curriculum in 2013 by professors and teachers. The results of the analysis of a publisher of teaching materials based on the curriculum in 2013 gained an average of 2.62 is valid, meaning that it deserves and some of the contents of teaching materials need to be revised. Teaching materials that have been developed assessed by lecturers and teachers. Assessment is done in 2 ways, namely based curriculum in 2013 and BSNP (National Education Standards Agency). The results of the analysis based on the curriculum in 2013 gained an average of 3,38 is a valid means very feasible to use and does not need to be revised. The results of the analysis based on BSNP obtained, feasibility aspects of the content of 3.32 is valid, it means very feasible and does not need to be revised, language feasibility 3.37 is valid, it means very feasible and does not need to be revised, presenting the feasibility of 3.38 is valid, it means very feasible and do not need to be revised. Teaching materials that have been developed and then tested to students. Testing of students is done by using the 2 classes, experimental and control classes. Against the experimental class students are given an innovative chemistry teaching materials have been developed, while the control class using teaching materials that have been there before. The average value of the normalized gain control class that is equal to 0.52, while the experimental class average value of the normalized gain of 0.72 and efektivity of innovative chemistry teaching materials in hidrocarbon integrated character education uses is 13,7%

Keywords: Teaching materials, Hidrokarbon, Scientific Approach, Character


(7)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan limpahan kasih dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Berdasarkan Pendekatan Saintifik Terintegrasi Pendidikan Karakter” ini disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak. Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Si, bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran-saran kepada penulis, juga kepada kak Desi yang telah membantu dalam proses pengurusan administrasi serta kepada seluruh bapak dan ibu Dosen Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan motivasi penulis serta memberikan kemudahan dan bantuan selama mengikuti perkuliahan.

Teristimewa saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (St.T.H.Pandiangan) dan Ibunda (J. Simanjuntak) yang telah memberikan doa, dukungan moral dan materi yang sangat berlimpah hingga tesis ini selesai, Kakanda ( Pretty & Fransiska ) dan Adinda ( Berta Novita & Edi Putra) Keponakanku yang cantik dan ganteng – ganteng ( Indah, Jhosua dan Samuel ) yang telah memberikan doa, dukungan, kasih dan semangat dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Terimakasih juga penulis ucapkan buat Kepala


(8)

iv sekolah, Wakasek, guru-guru dan para staf pegawai yang ada di SMA N 2 Medan yang telah membantu penelitian tesis ini.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para sahabat yang telah memberikan semangat dan inspirasi, rekan-rekan mahasiswa prodi kimia angkatan XXIII terkhusus kepada Sri Gustinawati Sinaga, Elisabeth Singarimbun, Ciany Avolita Marpaung, Lamtiur Dermawan Sihotang, Salim Efendi, Bronika Septiani Sianturi, Sahabat terbaikku Nova Irawati Simatupang, Beany Simanungkalit, Hisar Marulitua Manurung, Jelita Sitorus, Nova Manik dan seluruh rekan mahasiswa lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan Doa dan motivasi serta bantuan yang diberikan selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya jurusan kimia dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis,


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah 1

1.2 Identifikasi masalah 6

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 10

2.1.1 Pengertian Belajar 10

2.1.2 Hasil Belajar 11

2.2 Bahan Ajar 13

2.2.1 Pengembangan Bahan Ajar 17

2.2.2 Unsur-Unsur Bahan Ajar 18

2.2.3 Prinsip Pengembangan Bahan Ajar 19

2.2.4 Sumber Bahan Ajar Kimia 22

2.2.5 Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar dalam Kegiatan 23 Pembelajaran

2.2.6 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar Kimia yang Baik 24 2.2.7 Komponen-Komponen Bahan Ajar Kimia 25

2.3 Teori Pengembangan Bahan Ajar 26

2.4 Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) 27 2.5 Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 32

2.5.1 Problem Based Learning 33

2.5.2 Project Based Learning 37

2.5.3 Inquiry Learning 41

2.6 Pendidikan Karakter 50

2.7 Penelitian yang Relevan 53

2.8 Kerangka Konseptual 54

2.9 Hipotesis Penelitian 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Penelitian 58


(10)

vi

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 59

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 59

3.5 Prosedur Penelitian 60

3.6 Instrumen Penelitian 63

3.6.1 Angket Validasi Bahan Ajar 63

3.6.2 Tes Soal 63

3.6.2.1 Validitas Tes 63

3.6.2.2 Reliabilitas 64

3.6.2.3 Taraf Kesukaran 65

3.6.2.4 Daya Pembeda Test 65

3.6.3 Angket Karakter 66

3.7 Teknik Analisa Data 66

3.7.1 Uji Normalitas 66

3.7.2 Uji Homogenitas 67

3.8 Uji Hipotesis 67

3.8.1 Hipotesis Verbal Kedua 67

3.8.2 Hipotesis Verbal Ketiga 67

3.9 Data Hasil Belajar 68

3.10 Data Karakter Siswa 69

3.11 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 69 3.12 Uji % Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Penelitian 71

4.2 Analisis Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrokarbon 72 Penerbit A Berdasarkan Kurikulum 2013

4.3 Analisis Bahan Ajar Kimia Inovatif 73 4.3.1 Berdasarkan Kurikulum 2013 74

4.3.2 Berdasarkan BSNP 76

4.3.2.1 Standarisasi Kelayakan Isi 77 4.3.2.2 Standarisasi Kelayakan Bahasa 79 4.3.2.3 Standarisasi Kelayakan Penyajian 80 4.4 Aplikasi Bahan Ajar Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon

Terhadap hasil belajar 83

4.4.1 Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian 83

4.4.1.1 Validitas Instrumen Tes 83

4.4.1.2 Reliabilitas Instrumen Tes 84 4.4.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 84 4.4.1.4 Daya Pembeda Instrumen Tes 84

4.4.1.5 Angket Karakter 85

4.4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 85 4.4.3 Uji Persyaratan Analisis Data 86

4.4.3.1 Uji Normalitas Data 87

4.4.3.2 Uji Homogenitas Data 88


(11)

vii

4.4.4.1 Hipotesis Kedua 89

4.4.4.2 Hipotesis Ketiga 90

4.4.5 Persen Peningkatan Hasil Belajar 93 4.4.6 Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar 93

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 94

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 97

5.2 Saran 98


(12)

viii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Manfaat Bahan Ajar Bagi Guru dan Siswa 24 Tabel 2.2 Nilai Karakter dalam Pendidikan Indonesia 52 Tabel 3.1 Kriteria Validasi Bahan Ajar 63 Tabel 4.1 Rincian Rangkaian Bentuk Pengembangan Isi dan Inovasi

yang Terintegrasi dalam Bahan Ajar yang Dikembangkan Pokok Bahasan Hidrokarbon 75 Tabel 4.2 Hasil Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Ajar 80 Tabel 4.3 Hasil Standarisasi Kelayakan Bahasa Bahan Ajar 82 Tabel 4.4 Hasil Standarisasi Kelayakan Penyajian Bahan Ajar 84 Tabel 4.5 Data Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen 88 Tabel 4.6 Data Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol 88 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data 89 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data 90 Tabel 4.9 Deskripsi Data Pengujian Hipotesis kedua 91 Tabel 4.10 Data Pengujian Hipotesis kedua dengan T-Test 92 Tabel 4.11 Deskripsi Data Pengujian Hipotesis ketiga 93 Tabel 4.12 Data Pengujian Hipotesis ketiga dengan T-Test 94


(13)

ix DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Penelitian 58

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian 62

Gambar 4.1 Hasil Analisis Bahan Ajar Penerbit A 72 Gambar 4.2 Hasil Analisis Bahan Ajar Kimia Inovatif 76 Gambar 4.3 Kurva Standarisasi Kelayakan Isi Bahan Ajar 79 Gambar 4.4 Kurva Standarisasi Kelayakan Bahasa Bahan Ajar 81 Gambar 4.5 Kurva Standarisasi Kelayakan Penyajian Bahan Ajar 83 Gambar 4.6 Kurva Data Pretest dan Postest 88


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah kualitas pendidikan merupakan salah satu masalah krusial yang sedang dihadapi oleh negara – negara berkembang termasuk Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut seperti peningkatan kualifikasi guru, perubahan/perbaikan kurikulum dan pengadaan sarana dan prasarana. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melakukan inovasi – inovasi atau terobosan baru dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran yang dapat menyentuh aspek – aspek tertentu pada diri seseorang sehingga ia mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal

Pemerintah telah berusaha untuk mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional. pengembangan dan penyempurnaan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan cara mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas pada tahun pelajaran 2013/2014 adalah sebagai usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang bersifat preventif dalam peranannya membangun generasi baru yang lebih baik dan berkarakter.


(15)

2 Terkait dengan perbaikan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik pengadaan falisitas belajar yang memadai perlu dilakukan, bahan ajar bermutu merupakan salah satu akses pendidikan dan fasilitas yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan (Hosler, 2011), bahan ajar yang baik harus dapat menyajikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan (Jungnickel, 2009 ; Jippes, 2010)

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis (Depdiknas, 2008). Bahan ajar juga diartikan sebagai bahan – bahan atau materi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip – prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Sungkono, 2003).

Sitepu, BP (2005) dalam tulisannya : memilih buku pelajaran, mengatakan bahwa buku pelajaran yang baik mengandung bahan ajar yang seharusnya disusun secara tepat dan benar dilihat dari disiplin ilmu, metode belajar dan pembelajaran, bahasa, ilustrasi dan grafikanya memberikan kontribusi yang cukup berarti pada peserta didik.

Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membatu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan


(16)

3 ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas pendidik untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak pendidik dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak peserta didik.

Ilmu kimia merupakan suatu cabang ilmu yang didalamnya mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan – perubahannya. Kimia merupakan mata pelajaran disekolah menengah atas yang dianggap sulit oleh sebagian siswa, ini dikarenakan materi yang terdapat dalam mata pelajaran kimia mencakup hal – hal abstrak, hafalan dan hitungan sehingga sangat sulit bagi peserta didik dapat memahaminya hanya dengan membaca buku semata. Laporan hasil ujian nasional (UN) 2014 yang di rilis pusat penilaian pendidikan (Puspendik) kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan fakta yang sungguh mengejutkan. Hasil UN tahun 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan UN 2012 dan UN 2013, terlihat adanya penurunan daya capaian dari 9 kompetensi kimia yang diujikan dalam UN 2014. Untuk kompetensi kimia karbon daya serap peserta UN pada tahun 2014 sebesar 54,82. Artinya dari seluruh peserta UN tahun 2014 hanya 54,82 persen yang dapat menjawab soal pada kompetensi tersebut dengan benar.

Untuk mengatasi hal yang demikian maka sudah semestinya dilakukan inovasi terhadap pembelajaran kimia (Hutabalian, T.,2014). Inovasi ini meliputi penggunaan pendekatan pembelajaran yang sesuai, penggunaan media yang up to


(17)

4 date seperti computer, multimedia dan media online. Penggunaan virtual labs dan peralatan lainnya yang berbasis web yang dapat mempermudah pembelajaran (Dunham, 2012)

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan terutama untuk menghasilkan pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Agar pembelajaran optimal maka pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan didalam meningkatkan prestasi belajar siswa (Situmorang, dkk. 2012). Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia sangat perlu dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia (Mahtnes, 2009). Inovasi pada buku teks dapat dilakukan dengan mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan isi, ilustrasi, presentasi dan grafis. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pengembangan buku ajar dapat lebih dimaksimalkan dengan penambahan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata – kata atau kalimat tertentu (Situmorang, dkk. 2013) pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran juga telah mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri sehingga kesan pemahaman pembelajaran akan lebih lama dipahami dan di ingat siswa (Tompkins, 2006 ; Montelongo, 2010)

Bentuk inovasi lainnya dalam pengembangan bahan ajar kimia yaitu dengan pemanfaatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Proses pembelajaran kurang memotivasi siswa jika penyampaiannya menggunakan


(18)

5 model/pendekatan yang kurang tepat. Inovasi pembelajaran dalam bahan ajar dan sesuai dengan kurikulum 2013 dapat berupa pemodelan dengan Problem Based Learning, Project Based Learning dan mengintegrasikan IT berbasis web. Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menerapkan langkah – langkah pendekatan saintifik. Problem Based Learning membantu siswa dalam memilih masalah, mendefenisikan masalah, memecahkan masalah, menyelesaikan masalah, membantu mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dalam mengerjakan kerja kelompok (Killey dalam Mellyzar, 2013).

Pengembangan bahan ajar juga harus memperhatikan prasyarat dari badan yang berwenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan kurikulum yang sedang berlaku yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, terdapat rumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang memasukkan pendidikan karakter dan harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar harus dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam kurikulum 2013.

Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai – nilai karakter kedalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa disamping menguasai kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat berkembang nilai – nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan pendidikan nasional segera terwujud. Selama ini pelaksanaan proses pembelajran disekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar saja. Sedangkan nilai – nilai karakter anak didik tidak pernah menjadi perhatian pendidik.


(19)

6 Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolah yang selama ini berjalan mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (Suharta dan Luthan, 2013).

Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mempengaruhi segala bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan. Kita dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menyediakan bahan ajar yang mudah diperoleh, mudah dimengerti dan dapat menarik minat pembaca.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya suatu pengembangan bahan ajar kimia yang dapat mengubah pola pembelajaran yang berupa Teacher Centered menjadi Student Centered. Peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar yang ada belum mengacu terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Bahan ajar yang ada belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran kimia

3. Penyajian materi yang terdapat dalam bahan ajar yang ada kurang menarik, monoton dan membosankan


(20)

7 4. Bahan ajar yang ada hanya berisikan materi tanpa melibatkan media

pembelajaran

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bahan ajar kimia yang dikembangkan adalah pokok bahasan hidrokarbon 2. Komponen yang diintegrasikan dalam bahan ajar kimia inovatif adalah

pendekatan saintifik dan media berbasis web

3. Karakter yang akan dikembangkan dalam bahan ajar adalah : Kreatifitas, Tanggung Jawab dan Komunikatif

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah persepsi guru kimia atas buku-buku teks kimia yang diterbitkan oleh beberapa penerbit yang dirujuk oleh pemerintah?

2. Apakah bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan hidrokarbon yang dikembangkan telah memenuhi standar kelayakan merujuk pada kurikulum 2013 dan BSNP?


(21)

8 3. Apakah penggunaan bahan ajar kimia inovatif hasil pengembangan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif?

4. Apakah penggunaaan bahan ajar kimia inovatif hasil pengembangan dapat menumbuhkembangkan karakter yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa penggunaan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan? 5. Bagaimanakah efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif hasil

pengembangan terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui persepsi guru kimia atas buku-buku teks kimia yang diterbitkan oleh beberapa penerbit yang dirujuk oleh pemerintah

2. Mengetahui bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan hidrokarbon yang dikembangkan telah memenuhi standar kelayakan merujuk pada kurikulum 2013 dan BSNP?

3. Mengetahui apakah penggunaan bahan ajar kimia inovatif hasil pengembangan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif? 4. Mengetahui apakah penggunaaan bahan ajar kimia inovatif hasil


(22)

9 dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa penggunaan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan?

5. Mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif hasil pengembangan terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi siswa, sebagai sumber ilmu yang mempermudah pemahaman akan ilmu kimia khususnya pada materi hidrokarbon untuk siswa SMA kelas XI pada semester I.

2. Bagi guru, sebagai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 sehingga mempermudah terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta mampu memotivasi minat belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bahan ajar kimia yang layak untuk kurikulum 2013

4. Bagi peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

5. Bagi pengarang dan penerbit buku,merupakan masukan untuk memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.


(23)

99 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Buku ajar kimia yang diterbitkan oleh penerbit yang dirujuk pemerintah untuk pokok bahasan hidrokarbon sudah layak namun perlu dikembangkan materinya berserta strategi pembelajarannya.

2. Bahan ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA kelas XI semester 1 telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yaitu dosen dan guru untuk analisis standar kelayakan isi, bahasa dan penyajian berturut-turut adalah adalah 3,32; 3,37; dan 3,38 yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan bahan ajar kimia inovatif standar yang diajukan telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013 dan BSNP

3. Berdasarkan hasil analisis data di sekolah menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMAkelas XI semester 1 berdasarkan kurikulum 2013 memberikan hasil belajar kimia yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif.


(24)

100 4. Terdapat perbedaan yang signifikan Perkembangan karakter siswa SMA/MA Kelas XI semester I yang diajarkan dengan penggunaan bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan hidrokarbon yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangan karakter siswa yang diajarkan dengan tanpa penggunaan bahan ajar kimia inovatif

5. Efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif dalam pembelajaran kimia pada pokok bahasan hidrokarbon sebesar 13,7%

5.2.Saran

Berdasarkan simpulan diatas, peneliti menyarankan:

1. Bagi para pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar sehingga tidak ada lagi pengguna bahan ajar yang tidak memunuhi standar kelayakan isi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

2. Melihat penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMA/MA kelas XI semester 1 ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon, seharusnya guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semsester I hasil pengembangan.

3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya dan secara khusus pada proses pembelajaran kimia.


(25)

101

DAFTAR PUSTAKA

Ahyan, S., (2012), Penelitian Pengembangan dalam Pendidikan,

www.yekamath.wordpress.com diakses Januari 2015

BSNP, (2006), Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA, BSNP, Jakarta

BSNP, (2008), Standar Penilaian Buku Teks

Pelajaran,http://telaga.cs.ui.ac.id/~heru/bsnp/13oktober08/Bahan%20Sos

ialisasi%20Standar%20Penilaian%20Buku%20Teks%20Pelajaran%20TI K.pptdiakses tanggal Januari 2015

Draper, A.J., (2004), Integrating Project-Based Service-Learning Into An

Advance Enviromental Chemistry Course, J.Chem. Educ., 81(2): 221

Firman, H., (2000), Beberapa Pokok Pikiran Tentang Pembelajaran Kimia di

SLTA, Makalah Diskusi Guru Mata Pelajaran Kimia Madrasah Aliyah

se Jawa Barat di Balai Penataran Guru Bandung.

Gibson, F.Y., Kincade, D.H., dan Frasier, P.Y., (2013), Using Classroom Competitions to Prepare Students For the Competitive Business World,

The Journal of Effective Teaching, 13(1): 64-77.

Harahap, S.J., (2013), Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi SMA Berbasis

Literasi Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan

Hosler,J., dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books An Effective Way to

Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE- Life

Science Educational 10:309-317

Jipper, E., Van Engelen, J.M., Brand, P.L.P., dan Oudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) Residency Training Programme in Radiology: Systemic Design Procedure, Curriculum and Success factors,

Eur Radiol20(4): 967-977.

Kemendikbud, (2013), Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar Sekolah Menengah

Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta.

Lee, A.D., Green, B.N., Johson, C.D., dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Received Journal A

Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education 24(1):


(26)

102 Makewa, L.N., Role, E., dan Ngussa, B., (2012), Usefulness of Media Resources in English Instruction: A Case of Adventist Secondary Schools in

Tanzania, Journal of Education and Practice3(15): 163-172

Matchmes, K., Johnson, E., Fox, J. Dan Burke, M.S., (2009) Teaching Qualitative

Research Methods through Service-Learning, The Qualitative

Report4(1): 155-165.

Mihardi, S., Harahap, M.B., dan Sani, R.A., (2013), The Effect of Project Based Learning Model with KWL Worksheet on Student Creative Thinking

Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice4(25):

188-200

Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), using Technology to support

Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47:

89-102

Narayanan, S., dan Adithan, M., (2012), Alternative Learning Approaches for

Enhanced Students’ Engagement in Engineering Courses, Journal of

Education and Practice3(15): 27-37

Navel, M., (2012), Penelitian Pengembangan (Research Development),

www.navelmangelep.wordpress.com akses Desember 2014

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran.

Prastowo, A., (2012), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Penerbit

Diva Press, Jogyakarta

Purworini, S.E., (2006), Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Upaya

Mengembangkan Habit of Mind Studi Kasus di SMP Nasional KPS

Balikpapan, Jurnal Pendidikan Inovatif, 4(1): 17-19

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles of The Secondary School Science Textbook

Development, Journal of The Science Education, 4: 88-92

Silalahi, A., (2013), Penerapan Model Contextual Instruction yang Merupakan

Industrial Practice dalam Pembelajaran Kimia Sangat Rasional

Menumbuhkembangkan Soft Skills Peserta Didik, Jurnal Pendidikan

Kimia, 5(2): 129-131

Simatupang, N.I., Situmorang, M., dan Silaban, R., (2013), Pengembangan Buku

Ajar Kimia Inovatif untuk SMA/MA kelas X Semester II, Jurnal


(27)

103

Sisdiknas, (2012), Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21,

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2diakses Maret 2015

Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-model Pembelajaran Bidang Sains untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konaspi V Surabaya tahun 2004,

http://prosiding.unesa.ac.id/download/konaspi-unesa-v/146.pdf

Situmorang, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi

Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M., Retno,D.W., dan Sri, M, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan

Karakter, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8

Siwa, I.B, Muderawan, I.W., dan Tika, I.N., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan

Proses Sains Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa, e-Jurnal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3: 1-13

Skalnik, P.C., dan Skalnik, J.R., (2012), Active Learning and Innovation in

Marketing Education: A Case Review, Journal of Research in Innovative

Teaching, vol.5: 117-124

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Alfabeta,

Bandung

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan

Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan,

Medan.

Sukmadinata, N.S., (2012), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H., (2006), Guest Editorial: An Analysis of Social Work Textbooks for Aging content: How Well do Social Work

Foundation Texts Prepare Students for Our Aging Society?, Journal of

Social Work Education42(1): 3-24.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu, PT. Imperial Bakti


(1)

9 dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa penggunaan bahan ajar kimia yang telah dikembangkan?

5. Mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif hasil pengembangan terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi siswa, sebagai sumber ilmu yang mempermudah pemahaman akan ilmu kimia khususnya pada materi hidrokarbon untuk siswa SMA kelas XI pada semester I.

2. Bagi guru, sebagai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 sehingga mempermudah terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta mampu memotivasi minat belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bahan ajar kimia yang layak untuk kurikulum 2013

4. Bagi peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

5. Bagi pengarang dan penerbit buku,merupakan masukan untuk memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.


(2)

99 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Buku ajar kimia yang diterbitkan oleh penerbit yang dirujuk pemerintah untuk pokok bahasan hidrokarbon sudah layak namun perlu dikembangkan materinya berserta strategi pembelajarannya.

2. Bahan ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA kelas XI semester 1 telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil rata-rata yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yaitu dosen dan guru untuk analisis standar kelayakan isi, bahasa dan penyajian berturut-turut adalah adalah 3,32; 3,37; dan 3,38 yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan bahan ajar kimia inovatif standar yang diajukan telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013 dan BSNP

3. Berdasarkan hasil analisis data di sekolah menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMAkelas XI semester 1 berdasarkan kurikulum 2013 memberikan hasil belajar kimia yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif.


(3)

100 4. Terdapat perbedaan yang signifikan Perkembangan karakter siswa SMA/MA Kelas XI semester I yang diajarkan dengan penggunaan bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan hidrokarbon yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangan karakter siswa yang diajarkan dengan tanpa penggunaan bahan ajar kimia inovatif

5. Efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif dalam pembelajaran kimia pada pokok bahasan hidrokarbon sebesar 13,7%

5.2.Saran

Berdasarkan simpulan diatas, peneliti menyarankan:

1. Bagi para pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar sehingga tidak ada lagi pengguna bahan ajar yang tidak memunuhi standar kelayakan isi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

2. Melihat penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMA/MA kelas XI semester 1 ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon, seharusnya guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semsester I hasil pengembangan.

3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya dan secara khusus pada proses pembelajaran kimia.


(4)

101 DAFTAR PUSTAKA

Ahyan, S., (2012), Penelitian Pengembangan dalam Pendidikan, www.yekamath.wordpress.com diakses Januari 2015

BSNP, (2006), Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA, BSNP, Jakarta

BSNP, (2008), Standar Penilaian Buku Teks

Pelajaran,http://telaga.cs.ui.ac.id/~heru/bsnp/13oktober08/Bahan%20Sos ialisasi%20Standar%20Penilaian%20Buku%20Teks%20Pelajaran%20TI K.pptdiakses tanggal Januari 2015

Draper, A.J., (2004), Integrating Project-Based Service-Learning Into An Advance Enviromental Chemistry Course, J.Chem. Educ., 81(2): 221 Firman, H., (2000), Beberapa Pokok Pikiran Tentang Pembelajaran Kimia di

SLTA, Makalah Diskusi Guru Mata Pelajaran Kimia Madrasah Aliyah

se Jawa Barat di Balai Penataran Guru Bandung.

Gibson, F.Y., Kincade, D.H., dan Frasier, P.Y., (2013), Using Classroom Competitions to Prepare Students For the Competitive Business World,

The Journal of Effective Teaching, 13(1): 64-77.

Harahap, S.J., (2013), Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi SMA Berbasis

Literasi Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan

Hosler,J., dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books An Effective Way to

Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE- Life

Science Educational 10:309-317

Jipper, E., Van Engelen, J.M., Brand, P.L.P., dan Oudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) Residency Training Programme in Radiology: Systemic Design Procedure, Curriculum and Success factors,

Eur Radiol20(4): 967-977.

Kemendikbud, (2013), Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar Sekolah Menengah

Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta.

Lee, A.D., Green, B.N., Johson, C.D., dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Received Journal A Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education 24(1): 57-69


(5)

102 Makewa, L.N., Role, E., dan Ngussa, B., (2012), Usefulness of Media Resources in English Instruction: A Case of Adventist Secondary Schools in Tanzania, Journal of Education and Practice3(15): 163-172

Matchmes, K., Johnson, E., Fox, J. Dan Burke, M.S., (2009) Teaching Qualitative

Research Methods through Service-Learning, The Qualitative

Report4(1): 155-165.

Mihardi, S., Harahap, M.B., dan Sani, R.A., (2013), The Effect of Project Based Learning Model with KWL Worksheet on Student Creative Thinking Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice4(25): 188-200

Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), using Technology to support Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47: 89-102

Narayanan, S., dan Adithan, M., (2012), Alternative Learning Approaches for Enhanced Students’ Engagement in Engineering Courses, Journal of

Education and Practice3(15): 27-37

Navel, M., (2012), Penelitian Pengembangan (Research Development),

www.navelmangelep.wordpress.com akses Desember 2014

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran.

Prastowo, A., (2012), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Penerbit Diva Press, Jogyakarta

Purworini, S.E., (2006), Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Upaya

Mengembangkan Habit of Mind Studi Kasus di SMP Nasional KPS

Balikpapan, Jurnal Pendidikan Inovatif, 4(1): 17-19

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles of The Secondary School Science Textbook Development, Journal of The Science Education, 4: 88-92

Silalahi, A., (2013), Penerapan Model Contextual Instruction yang Merupakan

Industrial Practice dalam Pembelajaran Kimia Sangat Rasional

Menumbuhkembangkan Soft Skills Peserta Didik, Jurnal Pendidikan

Kimia, 5(2): 129-131

Simatupang, N.I., Situmorang, M., dan Silaban, R., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif untuk SMA/MA kelas X Semester II, Jurnal


(6)

103

Sisdiknas, (2012), Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21,

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2diakses Maret 2015

Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-model Pembelajaran Bidang Sains untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konaspi V

Surabaya tahun 2004,

http://prosiding.unesa.ac.id/download/konaspi-unesa-v/146.pdf

Situmorang, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi

Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa,Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M., Retno,D.W., dan Sri, M, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed, 1-8 Siwa, I.B, Muderawan, I.W., dan Tika, I.N., (2013), Pengaruh Pembelajaran

Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa, e-Jurnal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3: 1-13

Skalnik, P.C., dan Skalnik, J.R., (2012), Active Learning and Innovation in Marketing Education: A Case Review, Journal of Research in Innovative

Teaching, vol.5: 117-124

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Alfabeta, Bandung

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia

Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan,

Medan.

Sukmadinata, N.S., (2012), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H., (2006), Guest Editorial: An Analysis of Social Work Textbooks for Aging content: How Well do Social Work Foundation Texts Prepare Students for Our Aging Society?, Journal of

Social Work Education42(1): 3-24.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu, PT. Imperial Bakti