PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Kasus Pada Kebun Komoditi Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero.

(1)

No Skripsi : 305/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada Kebun Komoditi Teh

PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi

pada Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh:

Vany Wibowo Rakhmat

Nim. 1002939

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada Kebun Komoditi Teh

PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero)

Oleh

Vany Wibowo Rakhmat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Vany Wibowo Rakhmat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

No Skripsi : 305/UN40.7.D1/LT/2014

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

TERHADAP PROFITABILITAS

(STUDI KASUS PADA KEBUN KOMODITI TEH

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII PERSERO)

SKRIPSI

Disusun Oleh: Vany Wibowo Rakhmat

1002939

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si NIP. 1961.0405.1986.09.1.001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si NIP. 1961.0405.1986.09.1.001


(4)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

PERKEBUNAN TEH TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada Kebun Komoditi Teh

PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero)

Oleh:

Vany Wibowo Rakhmat NIM 1002939 Skripsi ini dibimbing oleh: Dr. H. Nono Supriatna, M.Si

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap tingkat profitablitas dengan gross profit margin sebagai indikator nya pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sample jenuh. Populasi dalam penelitian ini adalah kebun-kebun berkomoditi teh dan aktif dalam kegiatan operasional produksi teh yang berjumlah 22 kebun. Alat analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 20.0. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

.


(5)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF PRODUCTION COST EFFICIENCY

TEA PLANTATION TO PROFITABILITY

(Case Study On Commodity Tea Garden

PT. PTPN VIII Persero)

By:

Vany Wibowo Rakhmat NIM 1002939 Guidance by :

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si

The purpose of this study was to determine the extent of the influence of the efficiency of production costs on the profitability level of gross profit margin as an indicator at PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). The sampling method in this study using saturated sample. The population in this study is commodity tea gardens and is active in the production operations totaling 22 tea gardens. Statistical analysis tool used to test the hypothesis of this study is a simple linear regression analysis using SPSS 20.0. Results of hypothesis testing showed that the positive effect of production cost efficiency on profitability.

.


(6)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(7)

v

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HAK CIPTA

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not defined.i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Keguanaan Teoritis ... 10


(8)

vi

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Biaya Produksi ... 12

2.1.1.1 Pengertian Biaya ... 12

2.1.1.2 Klasifikasi Biaya ... 13

2.1.1.3 Kegunaan Biaya bagi Manajemen ... 15

2.1.1.4 Biaya Produksi ... 16

2.1.1.5 Elemen Biaya Produksi ... 16

2.1.1.6 Biaya Produksi Perkebunan ... 17

2.1.1.7 Pengertian Anggaran ... 20

2.1.1.8 Anggaran Produksi ... 20

2.1.1.9 Efisiensi Biaya Produksi ... 21

2.1.1.10 Rumusan Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi ... 22

2.1.2 Laba (Profit) ... 23

2.1.3 Profitabilitas ... 24

2.1.4 Rasio Profitabilitas ... 26

2.1.4.1 Gross Profit Margin ... 26

2.1.4.2 Operating Profit Margin ... 26

2.1.4.3 Net Profit Margin ... 27

2.1.4.4 Earning Per Share ... 27

2.1.4.5 Return On Assets ... 27


(9)

vii

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.4 Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Objek Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.3 Definisi dan Operasional Variabel ... 35

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.4.1 Populasi ... 37

3.4.2 Sampel Penelitian ... 39

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 40

3.6.1 Hipotesis Statistik ... 41

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil penelitian ... 46

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subjek Penelitian... 46

4.1.1.1 Profil PTPN ... 46


(10)

viii

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.1.3 Sejarah ... 48

4.1.1.4 Komoditi ... 50

4.1.2 Deskripsi Biaya Produksi Perkebunan Teh ... 50

4.1.3 Deskripsi Anggaran Biaya Produksi ... 53

4.1.4 Deskripsi Data Efisiensi Biaya Produksi ... 53

4.1.5 Deskripsi Data Tingkat Profitabilitas Kebun ... 55

4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 56

4.1.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.1.7.2 Analisis Koefisien Determinasi ... 60

4.1.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 61

4.2 Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(11)

ix

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 4.1 Capaian Efisiensi Biaya Produksi Kebun Tiap Semester... 54

Gambar 4.2 Capaian gpm Kebun Tiap Semester ... 55


(12)

x

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Komoditi Teh

tahun 2009 ... 4

Tabel 1.2 Total Penjualan PT. Perkebunan Nusantara VIII 3 Tahun Terakhir ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 3.2 Daftar Kebun yang memproduksi teh di PT. Perkebunan Nusantara VIII ... 38

Tabel 4.1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ... 57

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikoloniaritas ... 58

Tabel 4.3 Interpretasi Hasil Uji Autokorelasi ... 59

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi (Koefisien Determinasi) ... 61


(13)

xi

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat dan Formulir

Lampiran B Daftar Kebun Komoditi Teh Lampiran C Hasil Penelitian


(14)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Undang-Undang dasar 1945 pasal 33 ayat 2 menyebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Sesuai dengan pengertian dari pasal tersebut maka dapat diketahui bahwa pemerintah mempunyai tugas menjaga perekonomian negara Indonesia, terutama dalam hal menjaga faktor-faktor produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak agar dapat disalurkan kepada rakyat tanpa ada monopoli dari pihak swasta.

Negara sebagai badan hukum publik dapat mendirikan badan hukum publik lain (daerah) dan badan hukum privat. Untuk melaksanakan amanat tersebut negara perlu membentuk suatu badan hukum privat. Badan hukum privat tersebut di suatu sisi diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi negara dalam rangka mensejahterakan rakyat dan sisi lain harus berorientasi kepada kepentingan publik. Badan hukum privat tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 butir (a), tujuan dari dibentuknya BUMN ini adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.


(15)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BUMN memliki banyak sektor-sektor usaha yang dijalankan, diantaranya agro industri, telekomunikasi, semen, pertambangan, energi, logistik, pariwisata, konstruksi dan konsultan engineering, kehutanan, dan jasa keuangan. PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII termasuk BUMN perkebunan yang merupakan perseroan BUMN. Perseroan BUMN adalah perusahaan negara yang modalnya terdiri dari saham-saham yang dimiliki oleh pemerintah (seluruh atau sebagian besar), yang bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Karakteristik kegiatan operasional PT. Perkebunan Nusantara VIII yaitu melakukan kegiatan usaha di bidang perkebunan yang meliputi kegiatan pengusahaan budidaya tanaman, kegiatan produksi, kegiatan perdagangan, kegiatan pengembangan usaha di bidang perkebunan, agrowisata, dan agrobisnis. Dalam melakukan usaha di bidang perkebunan, jenis-jenis kegiatan perkebunan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara meliputi budidaya tanaman dan proses produksi. Proses produksinya melalui pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan inti sawit, pabrik fraksionasi yaitu pengolahan minyak sawit, pabrik pengolahan karet, pabrik teh kemasan, pabrik gula, pabrik spirtus/alkohol, pabrik pengeringan kakao, pengolahan teh dan lainnya.


(16)

3

Produk utama PTPN VIII ini adalah teh. Dari 41 perkebun, PTPN VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.512,02 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni sukabumi (2 perkebunan), Bogor (2 perkebunan), Cianjur (3 perkebunan), Subang (2 perkebunan), Kab.Bandung dan Kab. Bandung Barat (12 perkebunan) dan Kab.Garut (3 perkebunan). Dari total area konsesi perkebunan PTPN VIII, area tanaman teh mencapai 26.072 hektar, yang terdiri dari Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 22.862 hektar, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 2.330 hektar, dan Tanaman Tahun Ini (TTI) seluas 880 hektar.

Tanaman Menghasilkan merupakan tanaman teh yang sudah cukup umur untuk diproduksi pucuk tehnya. Rata-rata tanaman teh membutuhkan waktu kurang lebih 4 tahun dari bibit sebelum menjadi tanaman teh yang dapat menghasilkan pucuk. Tanaman menghasilkan tersebut bisa dipanen pucuk nya 2 atau 3 kali sebulan tergantung dari kesehatan tanaman dan lingkungan pendukung sekitarnya.

Dalam proses produksi pucuk teh ini, dikeluarkan biaya-biaya yang sesuai dengan ketentuan dari Pedoman Akuntansi Perkebunan BUMN. Berikut data berupa tabel biaya produksi dari PT. Perkebunan Nusantara VIII:


(17)

4

Tabel 1.1

Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Komoditi Teh tahun 2009

Dari tabel tersebut terdapat biaya produksi yang termasuk biaya tenaga kerja langsung (pemeliharaan lainnya, panen), biaya bahan baku langsung (pemupukan, pengangkutan ke pabrik, pembelian daun basah), dan biaya

overhead produksi (Gaji, Tunjangan pegawai staf, biaya umum, biaya


(18)

5

Fenomena yang terjadi berdasarkan Laporan Manajemen Tahunan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menunjukkan terjadi penurunan penjualan pada tahun 2012 yang menyebabkan laba berada di bawah anggaran. Dapat dilihat perkembangan pencapaian penjualan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1.2

Total Penjualan PT. Perkebunan Nusantara VIII 3 Tahun Terakhir

Total Penjualan Biaya Produksi GPM

2010 Rp. 1.805.036.178 Rp. 986.607.397 45,34%

2011 Rp. 1.947.244.876 Rp. 999.713.253 48,66%

2012 Rp. 1.773.807.231 Rp. 1.058.332.016 40,33%

Dari ilustrasi tersebut kenaikan biaya produksi dari tahun ke tahun tidak menjamin kenaikan produksi teh. Penurunan nilai penjualan pada tahun 2012 disebabkan tidak tercapainya produksi teh pada tahun tersebut yang di sebabkan oleh musim kemarau pada bulan Juli sampai dengan September yang berdampak pada kesehatan tanaman dan lambatnya pertumbuhan pucuk di lapangan (Laporan Tahunan PTPN VIII tahun 2012).

Profit (laba) merupakan nominal sisa dari hasil ahir kegiatan usaha yang


(19)

6

semakin bagus. Sedangkan profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu.

Ada banyak pengukuran profitabilitas. Sebagai satu kelompok, langkah-langkah ini memungkinkan pengamat untuk mengevaluasi laba perusahaan sehubungan dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aset tertentu, atau investasi pemilik. Tanpa keuntungan, berarti suatu perusahaan tidak bisa mempertahankan kepercayaan pemegang saham. Apalagi perusahaan-perusahaan dibawah BUMN yang sudah jelas keuntungan usahanya menyumbang dalam pendapatan negara.

Tingkat keuntungan tersebut bisa tercapai dengan dukungan dari efisiensi-efisiensi biaya, terutama efisiensi-efisiensi biaya produksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Charles T Horngren et al (2008:263) yang menyebutkan “varians yang menguntungkan memiliki pengaruh meningkatkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang di anggarkan dan varians yang tidak menguntungkan memiliki pengaruh menurunkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang di anggarkan”. Oleh karena itu laba operasi dari suatu perusahaan akan meningkat apabila biaya produksinya telah efisien. Begitu pula apabila terjadi sebaliknya.

Pengukuran keberhasilan manajemen dapat dilihat dari perbandingan realisasi dengan anggaran yang telah di tetapkan, standar laba, atau dibandingkan dengan realisasi periode akuntansi sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Charles T Horngren et al (2008:212) “anggaran sebagai pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk periode tertentu dan alat yang membantu mengkordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan


(20)

7

Penganggaran akan sangat bermanfaat bila menjadi bagian integral dari analisis strategi perusahaan. Strategi perusahaan menentukan cara organisasi menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan peluang-peluang di pasar guna mencapai tujuannya. Tujuan ahir dari anggaran itu sendiri tentu saja tercapainya tingkat profitabilitas yang tinggi.

Beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti tentang profitabilitas perusahaan diantaranya Sandi Purnama (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan, dan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan ROI (Return On Investment).

Kemudian penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Nusa Muktiajdi dan Samuel Soemantri (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 10 tahun data yang ada bahwa tahun 1999 merupakan tahun yang paling optimal atas kinerja perusahaan dalam mengendalikan HPP dalam penjualan dan laba kotor (kemampulabaan), yaitu dengan tingkat HPP mempengaruhi dalam meningkatkan penjualan sebesar dan mempengaruhi laba kotor (kemampulabaan) perusahaan sebesar. Dan tahun yang dilihat kurang optimal yaitu pada tahun 2003 dimana dengan tingkat HPP yang menurun yaitu sebesar mempengaruhi meningkatkan penjualan sebesar dan juga mempengaruhi laba kotor perusahaan. Kemudian Shinta Ferranti (2009) menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efisiensi biaya produksi dengan tingkat profitabilitas pada bidang usaha Workshop Glass Door Merchandise (GDM) di CV. Tita Karya Mandiri.


(21)

8

Terakhir penelitian yang dilakukan oleh Riska Olivia Febriana (2013) dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi memiliki pengaruh positif terhadap laba kotor. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi efisiensi biaya produksi maka semakin tinggi pula laba kotor yang diperoleh. Dengan demikian untuk memperoleh laba kotor yang tinggi maka sebaiknya manajemen terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi biaya.

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan produksi. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2010:849), “Manufacturing

consist of activities and processes that convert raw materials into finished goods”.

Dan menurut Carter dan Usry (2002:40),“Manufacturing cost also called production cost is usually defined as the sum of three cost elements : direct

materials, direct labor, and factory overhead”.Dengan kata lain biaya manufaktur

juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, didefinisikan sebagai aktivitas atau proses untuk merubah bahan baku menjadi barang jadi dan juga jumlah dari tiga elemen biaya: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead pabrik.

Namun, menjadi permasalahan yang unik dalam perhitungan biaya produksi di perusahaan yang berjenis agro industri ini. Karena penggolongan unsur biaya produksi nya (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead) berbeda dengan industri-industri manufaktur yang biasanya. Oleh karena itu akuntansi untuk perkebunan ini mempunyai aturan tersendiri yang tertuang pada Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.


(22)

9

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh pengaruh efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), maka judul yang di ambil adalah “Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Perkebunan Teh terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada kebun komoditi teh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero)”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum capaian efisiensi biaya produksi perkebunan teh pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2013.

2. Bagaimana gambaran umum capaian profitabilitas yang di ukur menggunakan gross profit margin (gpm) pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2013.

3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang kemudian akan diolah dan dianalisis.


(23)

10

1.3.2. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai efisiensi biaya produksi perkebunan teh pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

2. Untuk mengkaji dan menganalisis mengenai profitabilitas yang di ukur menggunakan gross profit margin (gpm) pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

1.4.Kegunaan penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis

1. Merupakan sarana belajar untuk mengidentifikasikan, menganalisis dan merencanakan masalah yang nyata sehingga lebih memperluas pengetahuan dan dapat mengaplikasikan teori-teori profitabilitas yang telah didapat saat mengikuti perkuliahan di kampus.

2. Mempunyai gambaran yang jelas bagi para pembaca mengenai bagaimana peranan efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap produktifitas perusahaan.


(24)

11

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Memberikan masukan efisiensi biaya produksi perkebunan teh yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan anggaran yang mampu memaksimalkan laba perusahaan dan membantu dalam membuat keputusan di masa mendatang.

2. Data empiris mengenai efisiensi biaya produksi dapat dijadikan sebagai input PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dalam rangka meningkatkan profitabilitas yang akan dicapai.

3. Memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat profitabilitas perusahaan sehingga pihak internal PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dapat melihat prospek untuk meningkatkan bahkan mengembangkan perusahaannya di masa mendatang.


(25)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:38), “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas PT. Perkebunan Nusantara VIII.

3.2.Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode asosiatif dalam melakukan penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 55) “Penelitian asosiatif adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi perkebunan teh terhadap profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).


(26)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Operasional variabel ini dibutuhkan untuk memenuhi jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dengan penelitian ini. Sujoko Effrin dkk (2008:57) mengemukakan bahwa, “variabel adalah sesuatu yang berbeda atau membedakan antara suatu hal dengan hal lainnya”.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Efisiensi Biaya Produksi perkebunan teh (X) Efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana biaya sumber-sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output (Vincent Gasperz dalam buku Manajemen Produktivitas Total (Strategi Peningkatan Bisnis Global) yang diterjemahkan oleh Kisdarto, 2000).

Penghitungan efisiensi biaya produksi dilakukan dengan cara menentukan varians antara realisasi dan

anggaran, dan kemudian di ubah datanya menjadi bentuk rasio dengan menggunakan biaya anggaran sebagai pembanding (Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan:2005)


(27)

37

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= Profitabilitas

(Y)

comparative analysis of two crucial

dimensions of firms performance: profitability and productivity, and find independently from the particular sector of activity and from financial conditions, there seems to be weak market pressure and little behavioral inclination for the more efficient and more profitable firms to grow faster (Giulio Battazzi, Angelo Secchi, and Federico

Tamagni, July 2008).

Mengacu pada perhitungan profitabilitas yang di ungkapkan oleh Gitman (2013;79)

Gross Profit Margin

=

Rasio ini menghitung persentasi dari setiap nominal penjualan yang tersisa setelah perusahaan menutupi COGS nya.

Rasio

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan


(28)

38

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi pada penelitian ini adalah semua unit kebun yang memproduksi komoditi teh di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) setiap bulan pada tahun 2013. Dipilihnya waktu tersebut karena pertimbangan praktis ketersediaan data.

Pada tahun 2013, PT. Perkebunan Nusantara VIII memiliki 24 unit kebun yang memproduksi komoditi teh. Berikut adalah kebun-kebun yang penulis jadikan populasi dari penelitian ini,

Tabel 3.2

Daftar Kebun yang memproduksi teh di PT. Perkebunan Nusantara VIII

No Nama Kebun Lokasi (Kabupaten/Kota)

1 Parakansalak Sukabumi

2 Gedeh Cianjur

3 Cianten Bogor

4 Gunungmas Bogor

5 Panglejar Bandung

6 Goalpara Sukabumi

7 Panyairan Cianjur

8 Pasirnangka Cianjur


(29)

39

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10 Sinumbra Bandung

11 Rancabali Bandung

12 Rancabolang Bandung

13 Pasirmalang Bandung

14 Kertamanah Bandung

15 Malabar Bandung

16 Purbasari Bandung

17 Talunsantosa Bandung

18 Sedep Bandung

19 Papandayan Garut

20 Cisaruni Garut

21 Dayeuhmanggung Garut

22 Ciater Subang

23 Tambaksari Subang

24 Bukittunggul Bandung

3.4.2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:116), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Kemudian menurut Sugiyono (2010: 61) juga, “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua


(30)

40

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh unit kebun yang memproduksi komoditi teh PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero). Namun karena ada dua kebun yang memulai produksi nya dari kuartal ke dua, oleh karena itu yang menjadi sampel dalam penelitian ini hanya 22 kebun. Adapun 2 kebun tersebut yaitu kebun dayeuh manggung dan gunungmas.

3.5.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Metode pengumpulan data menurut Riduwan (2010:51), “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunakan melalui : angket (kuesioner), wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi”. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara telaah dokumen yang didukung oleh wawancara dan telaah pustaka. Jenis data yang dikumpulkan


(31)

41

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berupa Laporan Bulanan Biaya Produksi Unit Kebun, dan beberapa data dari situs resmi perusahaan terkait maupun situs-situs terpercaya lainnya.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan metode-metode atau catatan laporan tertulis dari peristiwa yang telah lalu didapat dari perusahaan terkait, selanjutnya dilakukan dengan cara menyalin data-data yang dibutuhkan dalam penelitian yang sedang dilakukan atau mengutip langsung dari sumber

3.6.Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui teknik-teknik pengumpulan data, perlu pengolahan dan penganalisisan lebih lanjut. Data yang telah terkumpul dengan telaah dokumen ini dianalisis kemudian dihitung dan diolah.

Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik yang dilakukan sebagai persyaratan hipotesis dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20.

3.6.1. Hipotesis Statistik

Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternatif ( ) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang


(32)

42

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu apabila ditolak pasti diterima (Sugiyono, 2010:87). Adapun hipotesis tersebut adalah : : 0, Tidak terdapat pengaruh positif antara efisiensi biaya produksi terhadap pengungkapan profitabilitas.

: 0, Terdapat terdapat pengaruh positif antara efisiensi biaya produksi terhadap pengungkapan profitabilitas.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa penggunaan model regresi menghasilkan estimator linear yang tidak bias, asumsi-asumsi tersebut adalah : Pertama, data harus bersifat normal. Kedua, tidak terjadi multikolinieritas. Ketiga, tidak ada heteroskedastisitas (adanya variance yang tidak konstan dan variabel penggangu. Keempat, tidak terdapat autokorelasi (Gujarati 2003).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian bahwa sampel yang dihadapi adalah berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual (Ghozali,2005). Ada dua cara yang


(33)

43

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipakai di dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak.

Pertama, analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability plot yang akan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Kedua, uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program komputer software

IBM SPSS . Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

= data berdistribusi tidak normal = data berdistribusi normal.

Ho diterima dan tidak diterima apabila angka signifikasi (sig) < 0,05. Ho tidak diterima dan diterima apabila angka signifikansi (sig) > 0,05.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya kolerasi antar variabel bebas atau dengan kata lain adalah hubungan linear yang sempurna dan


(34)

44

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari suatu model regresi (Gujarati 2003). Salah satu cara mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

= terdapat multikolinieritas antar variabel bebas. = tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas

Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka Ho tidak diterima dan diterima, artinya tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas (Ghozali 2002).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk melihat keberadaan korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 (Ghozali,2005). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berututan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak, dapat diketahui melalui uji Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.


(35)

45

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2005). Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yanglain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak heteroskedastisitas (Ghozali,2005).

Di dalam penelitian ini, untuk menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi digunakan Uji Glejser. Metode ini menyatakan bahwa variance ( ) merupakan fungsi dari variabel-variabel independent. Menurut Ghozali (2005), umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan absolut residual Ut sebagai proksi. Jika koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan (Nilai beta > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

3.6.3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas/ variabel panjelas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau


(36)

46

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan veriabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003).

Model persamaan regresi:

Profit = a + Ebp + e

Dimana:

Profit = Tingkat Profitabilitas

a = intercept

Ebp = % varians efisiensi biaya produksi e = erorr

b. Analisis Koefisien Determinasi ( )

Analisis determinasi dalam regresli linear berganda digunakan untuk mengukur goodness of fit model regresi, untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual.

sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah ssempurna, atau variasi


(37)

47

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel independen.


(38)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Perkebunan Teh terhadap Profitabilitas”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Efisiensi biaya produksi merupakan varians dari biaya aktual dan biaya anggaran. Dalam prakteknya, pada 22 kebun komoditi teh sebanyak dua pertiga biaya produksi tiap bulannya sudah efisien (favourable) dan sisanya satu pertiga tidak efisien (unfavourable).

2. Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Capaian profitabilitas yang menggunakan Gross

Profit Margin tertinggi terjadi pada kebun Pasirmalang pada bulan

Maret dan terendah pada kebun Cianten pada bulan Juni. Secara korporasi, pada tahun 2013 perusahaan memperoleh laba komprehensif konsolidasian sebesar Rp118,6 miliar atau 84% dari RKAP. Tingkat kesehatan perusahaan sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN RI No.Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, pada tahun 2012 adalah


(39)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana dengan bantuan Software SPSS version 20 for Windows menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi perkebunan teh ada pengaruh positif terhadap profitabilitas pada kebun-kebun komoditi teh PT. Perkebunan Nusantara VIII. Dengan demikian ketika perusahaan meningkatkan efisiensi biaya produksi maka profitabilitasnya akan meningkat.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi perkebunan teh dan profitabilitas. Berikut ini penulis mengajukan saran:

1. Bagi PT. Perkebunan Nusantara VIII

a. Dalam laporan biaya produksi perbulan agar memisahkan poin penjualan (termasuk penjualan antar kebun dan penjualan ke kebun seinduk). Hal ini akan menyebabkan nilai biaya produksi menjadi negatif karena mengurangi kepada biaya produksi.

b. Dalam salah satu bulan capaian profitabilitas kebun terendah hanya mencapai gpm dibawah satu persen. Untuk itu diperlukan perhatian lebih dalam kontrol harga pokok terjual dan harga per kg untuk penjualan lokal. Tidak hanya pada kebun yang mendapat gpm rendah saja namun perlu di terapkan pada seluruh kebun.


(40)

67

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Dalam penelitian ini hanya membahas tentang efisiensi biaya produksi perkebunan teh pada kebun-kebun komoditi teh, maka pada penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terhadap variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas seperti variabel produktivitas kebun.

b. Dalam penelitian ini dibatasi hanya komoditi teh saja, maka pada penelitian selanjutnya diharapkan komoditi lain seperti karet, sawit, kina, aneka tanaman, dan kegiatan operasional non tanaman di ikut sertakan dalam penelitian supaya bisa meneliti profitabilitas korporat secara utuh. Dan mungkin untuk selanjutnya objek penelitian bisa lebih di perluas dengan PT. Perkebunan Nusantara lainnya di Indonesia.


(41)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Govindarajan, Vijay. (2005). Manajemen Control System

11th edition. Jakarta:Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. And Louis C. Gapenski. (1993). Intermediate Financial

Management. fourth edition. New York: The Dryden Press.

Carter dan Usry. (2002). Akuntansi Biaya. Edisi ketiga belas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Charles T. Horngren, and Srikant M. Datar, George Foster. (2008). Akuntansi

Biaya Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Efferin S., Hadi D, Stevanus, dan Yulianti, Tan. 2008. Metode Penelitian

Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ferranti, Shinta. (2011). Analisis Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap

Tingkat Profitabilitas. Skripsi pada Universitas Padjadjaran: tidak

diterbitkan.

Gaspersz, and Vincent. (2000). Manajemen Produktivitas Total. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. (penerjemah: kisdarto).

Gitman and Lawrence. (2012). Principles of Manajerial Finance. Ed.13. United States: Pearson Addison Wesley.

Giulio Battazzi, Angelo Secchi, and Federico Tamagni. (2008). “Productivity, Profitabilty, and Financial Performance”. Oxford JournalsEconomics &


(42)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Social Sciences Industrial and Corporate Change Volume 17, Issue 4Pp. 711-751.

Husnan, Suad (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kholmi. Masiyah dan Yuningsih. (2004). Akuntansi Biaya, Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Weygandt, and Kimmel. (2010). Accounting Principle. Ed. 9. John Wiley & Sons Inc.

Muktiadji, Nusa. Soemantri, Samuel. (2009). Analisis Pengaruh Biaya Produksi dalam Peningkatan Kemampulabaan Perusahaan Studi Kasus di PT HM

Sampoerna Tbk. Skripsi pada STIE Kesatuan

Mulyadi.(2005).Akuntansi Biaya. edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.

Olivia, Riska. (2013). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Kotor

pada PT PINDAD (Persero). Skripsi pada Universitas Pendidikan

Indonesia: tidak diterbitkan.

PT. Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia. (2012).

Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS. Jakarta: BUMN.

PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero. (2012). Annual Report 2012. Bandung: PT. Perkebunan Nusantara VIII.


(43)

70

Purnama, Sandi. (2009). Hubungan Perputaran Modal Kerja dan Efisiensi

Penggunaan Sumber Dana terhadap tingkat Profitabilitas Perusahaan.

Skripsi pada Universitas Maranatha: tidak diterbitkan. Riduwan. (2010). Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta

Shapiro, Alan C. (1991). Modern Corporate Finance. New York: Macmillan Publishing Company, Maxwell Macmilan International, Editor L.

Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharli, Michell dan Oktorina, Megawati. (2005). Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio

Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang Pada Perusahaan Publik di Jakarta.

Simposium Nasional Akuntansi VIII. September. Hal. 283-296. Solo. Sulistianingsih dan Zulkifli. (1999). Akuntansi Biaya: Dilengkapi dengan isu-isu

Kontemporer. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. www.pn8.co.id


(1)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Perkebunan Teh terhadap Profitabilitas”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Efisiensi biaya produksi merupakan varians dari biaya aktual dan biaya anggaran. Dalam prakteknya, pada 22 kebun komoditi teh sebanyak dua pertiga biaya produksi tiap bulannya sudah efisien (favourable) dan sisanya satu pertiga tidak efisien (unfavourable).

2. Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Capaian profitabilitas yang menggunakan Gross Profit Margin tertinggi terjadi pada kebun Pasirmalang pada bulan Maret dan terendah pada kebun Cianten pada bulan Juni. Secara korporasi, pada tahun 2013 perusahaan memperoleh laba komprehensif konsolidasian sebesar Rp118,6 miliar atau 84% dari RKAP. Tingkat kesehatan perusahaan sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN RI No.Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, pada tahun 2012 adalah “SEHAT AA” dengan skor 84,95.


(2)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana dengan bantuan Software SPSS version 20 for Windows menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi perkebunan teh ada pengaruh positif terhadap profitabilitas pada kebun-kebun komoditi teh PT. Perkebunan Nusantara VIII. Dengan demikian ketika perusahaan meningkatkan efisiensi biaya produksi maka profitabilitasnya akan meningkat.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi perkebunan teh dan profitabilitas. Berikut ini penulis mengajukan saran:

1. Bagi PT. Perkebunan Nusantara VIII

a. Dalam laporan biaya produksi perbulan agar memisahkan poin penjualan (termasuk penjualan antar kebun dan penjualan ke kebun seinduk). Hal ini akan menyebabkan nilai biaya produksi menjadi negatif karena mengurangi kepada biaya produksi.

b. Dalam salah satu bulan capaian profitabilitas kebun terendah hanya mencapai gpm dibawah satu persen. Untuk itu diperlukan perhatian lebih dalam kontrol harga pokok terjual dan harga per kg untuk penjualan lokal. Tidak hanya pada kebun yang mendapat gpm rendah saja namun perlu di terapkan pada seluruh kebun.


(3)

67

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Dalam penelitian ini hanya membahas tentang efisiensi biaya produksi perkebunan teh pada kebun-kebun komoditi teh, maka pada penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terhadap variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas seperti variabel produktivitas kebun.

b. Dalam penelitian ini dibatasi hanya komoditi teh saja, maka pada penelitian selanjutnya diharapkan komoditi lain seperti karet, sawit, kina, aneka tanaman, dan kegiatan operasional non tanaman di ikut sertakan dalam penelitian supaya bisa meneliti profitabilitas korporat secara utuh. Dan mungkin untuk selanjutnya objek penelitian bisa lebih di perluas dengan PT. Perkebunan Nusantara lainnya di Indonesia.


(4)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Govindarajan, Vijay. (2005). Manajemen Control System 11th edition. Jakarta:Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. And Louis C. Gapenski. (1993). Intermediate Financial Management. fourth edition. New York: The Dryden Press.

Carter dan Usry. (2002). Akuntansi Biaya. Edisi ketiga belas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Charles T. Horngren, and Srikant M. Datar, George Foster. (2008). Akuntansi Biaya Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Efferin S., Hadi D, Stevanus, dan Yulianti, Tan. 2008. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ferranti, Shinta. (2011). Analisis Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Tingkat Profitabilitas. Skripsi pada Universitas Padjadjaran: tidak diterbitkan.

Gaspersz, and Vincent. (2000). Manajemen Produktivitas Total. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. (penerjemah: kisdarto).

Gitman and Lawrence. (2012). Principles of Manajerial Finance. Ed.13. United States: Pearson Addison Wesley.

Giulio Battazzi, Angelo Secchi, and Federico Tamagni. (2008). “Productivity,


(5)

Vany Wibowo Rahkmat, 2014

Pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Social Sciences Industrial and Corporate Change Volume 17, Issue 4Pp. 711-751.

Husnan, Suad (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kholmi. Masiyah dan Yuningsih. (2004). Akuntansi Biaya, Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Weygandt, and Kimmel. (2010). Accounting Principle. Ed. 9. John Wiley & Sons Inc.

Muktiadji, Nusa. Soemantri, Samuel. (2009). Analisis Pengaruh Biaya Produksi dalam Peningkatan Kemampulabaan Perusahaan Studi Kasus di PT HM Sampoerna Tbk. Skripsi pada STIE Kesatuan

Mulyadi.(2005).Akuntansi Biaya. edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.

Olivia, Riska. (2013). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Kotor pada PT PINDAD (Persero). Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

PT. Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia. (2012). Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS. Jakarta: BUMN. PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero. (2012). Annual Report 2012. Bandung:


(6)

70

Purnama, Sandi. (2009). Hubungan Perputaran Modal Kerja dan Efisiensi Penggunaan Sumber Dana terhadap tingkat Profitabilitas Perusahaan. Skripsi pada Universitas Maranatha: tidak diterbitkan.

Riduwan. (2010). Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta

Shapiro, Alan C. (1991). Modern Corporate Finance. New York: Macmillan Publishing Company, Maxwell Macmilan International, Editor L.

Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharli, Michell dan Oktorina, Megawati. (2005). Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang Pada Perusahaan Publik di Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. September. Hal. 283-296. Solo. Sulistianingsih dan Zulkifli. (1999). Akuntansi Biaya: Dilengkapi dengan isu-isu

Kontemporer. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. www.pn8.co.id