PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONSTRASI LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI : Studi Eksperimen pada Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Parigi.

(1)

PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONSTRASI LANGSUNG TERHADAP

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI (Studi Eksperimen pada Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Parigi)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan

Oleh: ABDUL ROZAQ

0805617

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NDONESIA BANDUNG


(2)

PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONSTRASI LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS

ATAS BOLA VOLI

Oleh Abdul Rozaq

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Abdul Rozaq 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di foto copy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ABDUL ROZAQ

0805617

PERBANDINGAN LATIHAN MENGGUNAKAN METODE AUDIO VISUAL DENGAN DEMONTRASI LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS

ATAS BOLA VOLI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. NIP. 196312091988031001

Pembimbing II

Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. NIP. 196510171992031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 19621023 198903 1 001


(4)

ABSTRAK

Perbandingan Latihan Menggunakan Metode Audio Visual Dengan Demonstrasi Langsung Terhadap Keterampilan Servis Atas Bola Voli

Pembimbing : 1. Drs. H. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd. 2. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd.

Abdul Rozaq 2014

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menguasai teknik keterampilan dasar servis atas bola voli dengan baik dan benar. Tetapi dilapangan peneliti melihat adanya suatu masalah, yaitu latihan dengan menggunakan media sebagai alat bantu untuk latihan servis atas bola voli.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latihan menggunakan metode latihan audio visual dimana dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap keterampilan servis atas bola voli.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 2 Parigi yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli yang berjumlah 16 siswi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh, dimana semua populasi dijadikan sampel, kemudian dibagi menjadi dua kelompok latihan.

Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukan bahawa t hitung kelompok menggunakan metode audio visual = 7,32 dan t hitung kelompok menggunakan demonstrasi langsung = 17,19. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan berbagai pendekatan statistik didapat hasil sebagai berikut:

1. Latihan menggunakan metode audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas bola voli.

2. Latihan menggunakan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas bola voli.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas bola voli.

Kata kunci: Perbandingan, Metode audio visual dengan demonstrasi langsung, olahraga Bola voli


(5)

ABSTRACT

Comparative Training Using Audio Visual Demonstration With Direct Service Skills Against The Volley Ball

Supervisors: 1. Drs. H. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd. 2. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd.

Abdul Rozaq 2014

This research is motivated by the importance of mastering the basic skills of technique services over the volleyball properly. But field researchers noticed a problem, namely the exercise by using media as a tool to serve over volleyball training.

The purpose of this study was to determine the training using audio-visual training methods which can give better effect to the service over the volleyball skills.

The method used in this study is the experimental method. The population in this study was student of SMP Negeri 2 Parigi who follows extracurricular volleyball totaling 16 students. The sampling technique used is saturated Sampling, where all the population sampled, and then divided into two groups of training.

The results of data processing in the study group show that t using audio-visual = 7.32 and t = group using direct demonstration of 17.19. By processing the data using a variety of statistical approaches showed the following results:

1. Training using audio-visual methods have a significant influence on the service over the volleyball skills.

2. Training using live demonstrations have a significant influence on the service over the volleyball skills.

3. There was no significant difference between the audio-visual training methods with a live demonstration of the service over the volleyball skills.

Keywords: Comparative, audio-visual method with live demonstrations, sports Volleyball


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ………... DAFTAR BAGAN………... Viii ix DAFTAR GAMBAR ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ………... xi

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ………... 5

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………... 6

E. Batasan Penelitian …..………... 6

F. Batasan Istilah ………... 7

BAB II TINJAUAN TEORETIS……..………... 9

A. TinjauanTeoretis ………...……… 1. Bola Voli……… 2. Perkembangan Permainan Bola Voli………. 3. Nama Bola Voli………. 4. Sejarah Permainan Bola Voli………. 5. Lapangan Bola Voli……… 9 9 10 10 11 13 B. Teknik dasar dalam bola voli……… 14

C. Servis Dalam Bola Voli ……….………..………… 15

1. Servis Tangan Bawah………..………

2. Servis Tangan Atas………..

16 16

D. Belajar Gerak Motorik………..

1. Pemahaman Tentang Keterampilan Gerak...……... 2. Klasifikasi Keterampilan gerak…………... 3. Gerakan-Gerakan Keterampilan...………... 4. Prinsip-Prinsip Kontrol Visual………...

5. Keterampilan Teknik Bermain Bola Voli………

E. Metode Feedback………...…...

1. Pengertian Umpan Balik………..

2. Jenis Umpan Balik………

F. Metode Audio Visual………...

G. Metode Demonstrasi Langsung……... H. Kerangka Pemikiran...

19 19 20 21 22 22 24 25 26 27 30 31


(7)

I. Hipotesis Penelitian... 32

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ………... 33

A. Metode Penelitian………... 33

B. Populasi dan Sampel ………... 34

C. Desain Penelitian………... 36

D. Instrumen Penelitian……. ………... 38

E. Program Latihan………..…..………... 39

F. Analisis Data………... 40

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ………... 45

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ………... 1. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku……… 2. Pengujian Normalitas………... 3. Pengujian Homogen... 4. Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Peningkatan Kedua Metode Latihan.. 5. Pengujian Signifikansi Kedua Kelompok Latihan Menggunakan Metode Audio Visual dan Demonstrasi Langsung... 45 45 47 48 50 51 B. Diskusi Penemuan ……….. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 54

A. Kesimpulan ………... 54

B. Saran ………... 54

DAFTAR PUSTAKA ………... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 56 RIWAYAT HIDUP


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, dan

Varians... 46 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data……...…... 48 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi…..…... 49 Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikan Kedua Kelompok... 50 Tabel 4.5 Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Penggunaan Kedua


(9)

DAFTAR BAGAN


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bola Voli……….……….. 11

Gambar 2.2 Lapangan Bola Voli……….…....……...… 13

Gambar 2.3 Teknik Servis Bawah………..………... 16

Gambar 2.4 Teknik Servis Tenis... 17

Gambar 2.5 Teknik Floating Servis... 17

Gambar 3.1 Contoh Pengelompokan Sampel………. 35 Gambar 3.3

Gambar 3.4

Langkah-Langkah Penelitian………...………

Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli………

37 39


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Surat-Surat Penelitian

1. SK Pembimbing Skripsi………...

2. Kartu Bimbingan ………...…………...………

3. Surat Ijin Penelitian…..……….

4. Surat Balasan Penelitian ………..

Lampiran B Program Latihan……….... Lampiran C Pengolahan Data

1. Pengelompokan Sample………

2. Penghitungan Rata-Rata Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok

Audio Visual...………

3. Penghitungan Rata-Rata Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok

Demonstrasi Langsung…………..……….

4. Penghitungan Simpangan Baku Pre-test dan Post-test serta Selisih Kelompok Audio Visual……….. 5. Penghitungan Simpangan Baku Pre-test dan Post-test serta Selisih

Kelompok Demonstrasi Langsung………..………...

6. Penghitungan Varians Kelompok Audio Visual...……….. 7. Penghitungan Varians Kelompok Demonstrasi Langsung………. 8. Penghitungan Uji Normalitas Pre-test Kelompok Audio

Visual………. 9. Penghitungan Uji Normalitas Post-test Kelompok Audio

Visual………. 10. Penghitungan Uji Normalitas Pre-test Kelompok Demonstrasi

Langsung………. 11. Penghitungan Uji Normalitas Post-test Kelompok Demonstrasi Langsung ……… 12. Penghitungan Uji Homogenitas Kelompok Audio Visual....………….. 13. Penghitungan Uji Homogenitas Kelompok Demonstrasi Langsung…..

14. Penghitungan Uji Homogenitas Beda………

58 60 64 65 66 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86


(12)

15. Uji Signifikansi Peningkatan Kelompok latihan Audio Visual... 16. Uji Signifikansi Peningkatan Kelompok Latihan Demonstrasi

Langsung...……...

17. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Kelompok………

Lampiran D Dokumentasi ……….………... Riwayat Hidup

87 88 89 98


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Olahraga merupakan serangkaian gerak yang teratur dan terencana yang dilakukan untuk mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu. Dari sekian banyak masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga salah satu tujuan adalah untuk meningkatkan prestasi. Istilah pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pendidikan jasmani masyarakat akan sadar tujuan dari pendidikan jasmani, yaitu untuk mengembangkan atau meningkatkan kebugaran jasmani pada masyarakat, selain itu juga olahraga bertujuan untuk meningkatkan hasil prestasi, salah satu contoh yaitu cabang olahraga permainan bola voli.

Permainan bola voli merupakan salah satu olahraga yang digemari oleh masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak berdirinya klub-klub, lapangan dan regenerasi pemain bola voli diberbagai pelosok desa dan kota, ini terlihat semakin banyaknya masyarakat yang telah mengenal permainan bola voli mulai dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, baik pria maupun wanita, meskipun olahraga ini cukup komplek dengan koordinasi mata, tangan dan kaki yang cukup tinggi. Namun secara umum masyarakat merasa senang dalam melaksanakan tugas dan gerak tersebut, karena olahraga permainan bola voli ini berbentuk permainan sehingga mudah untuk dilakukan dan dipelajari.

Di Indonesia, olahraga permainan bola voli dikenal sejak tahun 1982. Diperkenalkan oleh guru-guru Belanda yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan HBS, dan AMS, dan tentara belanda. Selain itu angkatan laut Jepang (saat pendudukan tentara Jepang) ikut pula memperkenalkan permainan bola voli terutama di Indonesia bagian timur. Setelah Indonesia merdeka, banyak bekas tentara Belanda bergabung dengan Tentara Republik Indonesia (TNI) ikut serta dalam


(14)

mempopulerkan permainan bola voli pada masyarakat Indonesia. Olahraga ini berkembang dengan pesat, pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 januari 1955 didirikan persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).

Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh 2 tim atau regu. Masing-masing tim atau regu terdiri dari 6 pemain. Permainan ini adalah permainan kontak tidak langsung, sebab masing-masing tim atau regu bermain di dalam lapangan sendiri yang dipisahkan oleh net atau jaring.

Permainan bola voli adalah permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu atau tim yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau jaring yang dibentangkan di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Satu orang pemain tidak boleh memantulkan bola dua kali berturur-turut, dan satu regu atau tim dapat memainkan bola maksimal tiga kali secara berturut-turut, dan satu regu atau tim dapat memainkan bola maksimal tiga kali sentuhan di lapanganya sendiri.

Didalam prinsip permainan bola voli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh di lapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan atau mematikan bola di pihak lawan. Peraturan dasar yang digunakan adalah bola harus dipantulkan oleh tangan, lengan , atau bagian depan badan dan anggota badan. Bola harus disebrangkan ke lapangan lawan melaui atas net atau jaring.

Diliihat dari prinsip permainan bola voli, yaitu memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, Setiap regu atau tim mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan yang diselenggarakan di bawah aturan permainan.

Pada permainan bola voli dimainkan atau dilakukan di atas lapangan berbentuk segi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Di tengah-tengah di pasang jaring atau net sebagai pembatas dengan tinggi 2,24 meter (putri) dan 2,43 meter (putra), dengan satu meter yang terbentang dengan kuat pada tiang net atau jaring.


(15)

Pada permainan bola voli dibutuhkan keterampilan yang benar dan harus dikuasai teknik dasar oleh para pemain untuk dapat bermain bola voli, diantaranya adalah passing, service, spike, dan bolcking. Penguasaan terhadap keterampilan teknik ini sangat penting untuk bermain bola voli, karena tanpa penguasaan teknik yang baik seorang pemain tidak akan dapat mecapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, sangat jelas bahwa untuk melakukan permainan bola voli harus mampu dan mengerti teknik dasar permainan bola voli dengan benar dan baik.

Servis pada permainan bola voli merupakan bola pertama dalam memulainya permainan, akan tetapi lambat laun mengalami perubahan, yang tadinya sebagai bola pertama, sekarang servis dijadikan sebagai serangan pertama yang sangat menentukan point yang efektif. Beutelstahl yang dialih bahasanya oleh redaksi PT. Pionir (2011:8) mejelaskan tentang servis yang dijelaskan sebagai berikut:

Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan, tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi sesuatu senjata ampuh untuk menyerang, jadi teknik dasar tidak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik secara terus-menerus.

Pada permainan bola voli teknik servis banyak sekali macamnya, jika dilihat dari letak bola yang di pukul, servis dapat di bagi menjadi servis bawah, servis samping, dan servis dari atas. Seperti yang dikemukakan oleh Beutelstahl (2011:8) mengungkapkan bahwa:jenis servis yang paling umum adalah: 1. Under-arm service atau servis lengan bawah; 2. Hook service atau servis kait; 3. Floating serviceatau servis melayang (dari sisi dan dari depan).

Pada penelitian ini akan dibahas mengenai metode demonstrasi dan teknik servis atas bola voli. Terlebih dahulu akan dibahas tentang metode. Pemilihan metode yang paling tepat akan berpengaruh besar pada perkembangan latihan yang di lakukan. Sudah menjadi ketentuan bahwa variabel yang paling penting adalah latihan (Mahendra,2007). Begitu pula dalam suatu latihan guru atau pelatih dalam proses belajar mengajar perlu dilakukan dengan metode yang tepat agar siswa yang kita latih


(16)

atau kita didik dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh guru atau pelatih dalam mengajarkan olahraga bola voli.

Metode demontrasi adalah cara penyajian materi pelajaran melalui peragaan atau pertunjukan kepada siswa mengenai suatu proses, situasi atau gejala tertentu yang dipelajari baik pada objek sebenarnya ataupun tiruannya. Menurut A.Tabrani Rusyan (1993:106) mengatakan bahwa “Metode demonstrasi adalah merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”. Oleh karena itu metode demontrasi merupakan metode mengajar untuk menjelaskan sesuatu dengan menggabungkan cara metode ceramah dengan perbuatan atau peragaan untuk membuktikan apa yang dijelaskan tersebut, sehingga dalam metode demontrasi memerlukan alat atau peraga media dalam menunjang proses belajar mengajar pada siswa agar memudahkan dalam pembelajarannya.

Sedangkan cara melakukan teknik servis atas ini akan oleh seorang pemain dengan bola dipegang dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan disamping setinggi pelipis. Dengan tangan kiri bola dilambungkan sedikit kesamping kanan tidak terlalu

tinggi. Setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan memukul pada bagian tengah bola, pukulan bola dengan menggunakan float ada beberapa cara, diantaranya dengan tumit tangan, dengan tangan dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada tangan, dan memukul dengan tangan tergemgam. Dengan tujuan untuk mempercepat laju bola dan membuat jalanya bola menukik dari atas kebawah.

Apabila metode audio visual dan metode demonstrasi langsung belum diteliti oleh guru atau pelatih, maka seorang pelatih belum mengetahui mana yang efektif untuk melatih keterampilan servis atas bola voli yang efektif pada siswa. Apabila metode latihan yang digunakan asal-asalan saja, maka tujuan perkembangan keterampilan servis atas bola voli akan tidak baik pada siswa yang akan diajar.

Begitu sebaliknya, apabila masalah ini diteliti maka akan membantu pelatih dan pengajar untuk mempertimbangkan mana yang lebih baik dan lebih efektif dalam mengajar servis atas bola voli. Untuk itu, penulis mengambil servis atas dengan


(17)

latihan metode audio visual dengan latihan metode demonstrasi langsung. Dengan demikian penulis meneliti masalah “Perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dan metode demonstrasi langsung terhadap peningkatan keterampilan servis atas pada bola voli”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dengan metode demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas bola voli”, sedangkan yang menjadi pertanyaan penelitian adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh latihan servis atas yang signifikan dengan menggunakan metode audio visual?

2. Apakah terdapat pengaruh latihan servis atas yang signifikan dengan menggunakan demonstrasi langsung?

3. Apakah terdapat perbedaan terhadap latihan servis atas pada bola voli antara metode latihan audio visual dengan latihan demonstrasi langsung?

C.Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam tujuan tersebut menjadi titik tolak untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya, adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dan metode demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas pada bola voli. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh dari metode audio visual terhadap peningkatan

keterampilan servis atas bola voli.

2. Untuk mengetahui pengaruh dari metode demonstrasi langsung terhadap peningkatan keterampilan servis atas bola voli.

3. Untuk mengetahui pengaruh latihan manakah yang lebih baik dalam meningkatkan keterampilan servis atas bola voli.


(18)

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat dalam penelitian ini bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu :

1. Manfaat Teoritis adalah sebagai bahan masukan dan sumbangan informasi serta keilmuan yang berarti bagi guru atau pelatih tentang perbandingan servis metode audio visual dengan metode demonstrasi langsung dalam melakukan keterampilan servis atas bola voli.

2. Manfaat praktis diantaranya:

a. Bagi peneliti dengan penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran teknik servis atas bola voli yang baik dan benar. b. Bagi siswa dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

servis atas bola voli.

c. Bagi guru atau pelatih yaitu sebagai sumber bahan ajar pengetahuan atau wawasan tentang bagaimana cara yang efektif dalam meningkatkan keterampilan teknik servis atas dalam bola voli dengan hasil yang optimal. E.Batasan Penelitian

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian yang di maksud adalah:

1. Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah tentang perbandingan latihan dengan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas bola voli.

2. Variabel bebas dalam penelitian ini pada metode latihan keterampilan servis atas menggunakan metode audio visual dengan metode demonstrasi langsung.

3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan servis atas bola voli.

4. Populasi yang akan diambil penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Parigi Ekstrakurikuler bola voli.

5. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu mengambil 16 siswa putri kelompok A dan B, yang dibagi dalam dua kelompok yaitu: 8 orang


(19)

kelompok metode audio visual dan 8 orang kelompok metode demonstrasi langsung untuk dijadikan sampel penelitian.

F. Batasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah tersebut menurut para ahli:

1. Perbandingan adalah menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaanya. Sumber: http://wwwmatahariku-ul-imut.blogspot.com/2012/03/pengertian-fungsi-dan-tujuan.html

2. Latihan

Pengertian latihan dikemukakan oleh Harsono (1988:101) bahwa “latihan atau training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.

3. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian.

4. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

5. Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.


(20)

6. Keterampilan menurut Mahendra (2007:25) adalah kemampuan untuk membuat hasil ahir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum.

7. Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung ke lapangan lawan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke tempat kosong kepada teman ke garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat.

8. Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh 2 tim atau regu. Masing-masing tim atau regu terdiri dari 6 pemain. Permainan ini adalah permainan kontak tidak langsung, sebab masing-masing tim atau regu bermain di dalam lapangan sendiri yang dipisahkan oleh net atau jarring.


(21)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan Karena dalam penelitian ini memudahkan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Suatu penelitian tidak akan berhasil jika tidak ada metode yang digunakan dalam penelitian.

Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan pada penelitian namun harus dapat memilih metode yang tepat dan sesuai. Keberhasilan sesuatu penelitian bukan semata-mata terletak pada baik dan buruknya suatu metode yang digunakan, tetapi penguna metode penelitian harus sesuai dengan permasalahan yang harus dirumuskan serta tujuan penelitian. Guna kepentingan tersebut maka perlu ditempuh hal-hal atau langkah-langkah sistematik yaitu metode penelitian yang meliputi

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Mengenai metode eksperimen Sugiyono (2011:72) bahwa “ metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Dikarenakan dalam penelitian ini mencobakan dua variabel atau kelompok untuk mendapatkan hasil yang akan dicari dalam waktu tertentu dengan diberi perlakuan atau treatment. Dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil keterampilan servis atas bola voli antara metode audio visual dengan metode demonstrasi lansung dalam permainan bola voli.

Dari penjelasan tersebut, maka metode eksperimen adalah suatu penelitian dimana terdapat variabel-variabel yang berbeda dengan diberi perlakuan atau treatment. Dengan maksud untuk menyelidiki suatu percobaan dengan tujuan


(22)

memeperoleh hasil yang signifikan. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Variabel bebas adalah metode latihan menggunakan audio visual dan demonstrasi langsung.

2. Variabel terikat adalah keterampilan servis atas permainan cabang olahraga bola voli.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Dalam populasi ini, merupakan kumpulan individu yang akan diteliti atau diamati dengan variabel-variabel dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:173) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya, dalam hal ini populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Parigi yang mengikuti ekstrakurukuler bola voli sejumlah 16 orang. 2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (20011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ini merupakan bagian dari jumlah populasi atau mewakili dari seluruh poppulasi. Sedangkan menurut Arikunto (2011:81) menjelaskan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sehingga dapat disimpulkan sampel adalah jumlah dari anggota populasi yang mewakili untuk diteliti atau sebagian dari populasi.


(23)

Populasi dalam penelitian ini yaitu pemain ekstrakurikuler bola voli di SMP Negeri 2 Parigi, dengan jumlah 16 orang. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Tentang teknik sampling jenuh, Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa: Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan demikian teknik penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dapat diperoleh sampel sebanyak 16 orang.

Setelah mendapatkan sampel sebanyak 16 siswi, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A (8 siswi) melakukan latihan metode audio visual dan kelompok B ( 8 siswi) melakukan latihan metode demonstrasi langsung. Untuk menentukan kelompok latihan, terlebih dahulu dilakukan tes dengan NCSU Service Test. Setelah data diperoleh kemudian penyususun rangking yaitu secara zig-zag yang bertujuan untuk membentuk kelompok latihan yang lebih homogen secara kualitas dan kuantitas.Teknik pengelompokan tersebut seperti pada gambar 3.1 sebagai berikut:

Kelompok A Kelompok B

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10 12 11 13 14 16 15

Gambar 3.1


(24)

C. DESAIN PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Perbandingan Preetest-Posttest Group Design. karena penulis menggunakan desain tersebut untuk membagi dua kelompok yang sama dengan perlakuan yang berbeda, adapun desain penelitianya adalah sebagai berikut:

Kel. A : T1 X1 T2 Kel. B : T1 X2 T2

Gambar 3.2

Desain Penelitian Eksperimen Perbandingan Pretest-Posttest Group Design

Keterangan :

Kel. A = Kelompok latihan dengan metode audio visual

Kel. B = Kelompok latihan dengan metode demonstrasi langsung T1 = Pre-test (Tes awal)

T2 = Post-test (Tes akhir)

X1 = Perlakuan latihan dengan metode audio visual


(25)

Adapun langkah-langkah atau alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3

Langkah-Langkah Penelitian Populasi

Sampel

Tes awal

Latihan metode audio visual

Latihan demonstrasi langsung

Tes akhir

Data

Pengolahan dan analisis

data


(26)

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk melakukan suatu penelitian diperlukan instrument penelitian yang tepat, karena dalam penelitian ini merupakan alat untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini menurut Arikunto (2010:203) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut nurhasan (2007:1) bahwa tes merupakan suatu hal yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes servis dari NCSU Volleyball Skill Test Battery dengan validitas 0,96 dan reliabilitas 0,90, dengan alasan penulis menggunakan tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana siswi dalam melakukan keterampilan servis atas.

a. Tujuan:

Mengukur keterampilan servis atas b. Alat:

 Lapangan bola voli  Bola voli

 Tali

 Kapur putih  Alat tulis  Laptop

Infocus,speaker c. Pelaksanaan

Tester berdiri didaerah servis melakukan servis sebanyak 10 kali, pencatat skor mencatat setiap bola yang jatuh didaerah sasaran.

d. Cara menskor:

Bola yang tidak melewati net, keluar lapangan diberi skor nol. Bola yang menyentuh garis batas sasaran diberi nilai skor yang tertinggi. Skor servis adalah jumlah angka sasaran dikali 10 kesempatan.


(27)

Service area

Gambar 3.4

Tes Servis Dalam Permainan Bola Voli Sumber. NCSU Volleyball Skills Test Battery E. PROGRAM LATIHAN

Dalam suatu penelitian program latihan merupakan pegangan yang sangat penting bagi seorang guru atau pelatih untuk dijadikan pedoman dalam merencanakan maupun dalam melaksanakan latihan. Tujuan ini adalah untuk merencanakan dan mengorganisir secara baik dan benar dalam meningkatkan prestasi siswa secara maksimal, untuk itu sebagai guru atau pelatih harus menyusun program latihan agar dalam melatih atau membina siswa dapat terarah dengan baik dan benar.

Dalam suatu penelitian, apalagi yang bersifat eksperimen, tentu penelitian ini lama dan menjadi suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Untuk lebih jelasnya program latihan yang disusun oleh penulis secara terperinci yang dapat dilihat dalam lampiran. Di bawah ini sistematika program latihan secara garis besar yang disusun oleh penulis:

3,25 m

3,25 m

3

2,5 m

3

1,25 m 4,5 m

3 m


(28)

1. Pemanasan, ini sangatlah penting dan besar peranya dalam upaya pencegahan dan memperkecil kemungkinan terjadinya suatu cidera, sebelum memasuki bagian latihan inti, pemanasan harus dilakukan dengan baik dan benar. Sasaran lainya adalah memperluas ruang gerak sendi, menyesuaikan suhu tubuh dan meningkatkan kontraksi otot tubuh saat melakukan latihan inti.

2. Inti, dalam latihan inti, kedua kelompok ini melakuakan latihan sesuai dengan program latihan yang telah penulis lampirkan. Kelompok A latihan dengan metode audio visual, kelompok B latihan dengan menggunakan demonstrasi langsung.

3. Pendinginan, setelah selesai melakukan latihan inti, sampel diintruksikan untuk melakukan pendinginan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan yang bersifat melemaskan otot-otot tubuh.

Dalam pemberian volume pemberian kedua bentuk latiahan, penulis memperhatikan prinsip latihan dari system set. Menurut Harsono (1988:196) menjelaskan: “system yang paling popular adalah system set atau “set system”. Dalam pelaksanaanya adalah melakukan beberapa repetisi dari suatu bentuk latihan, disusul dengan istirahat, kemudian mengulangi lagi repetisi seperti semula.

F. ANALISIS DATA

Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil test awal dan test akhir, perlua danya pengolahan secara statistik. Rumus-rumus yang digunakan dikutip dari buku “Metode Statistik” karangan Nurhasan.

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Menghitung Nilai rata-rata

Dengan pendekatan rumus:


(29)

Keterangan :

 : Nilai rata-rata yang dicapai Xi : Skor yang diperoleh

n : Jumlah sampel

Σ : “Sigma” yang berarti jumlah

2. Mencari Simpangan Baku

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari Σ : Jumlah

1

: Skor yang dicapai seseorang  : Nilai rata-rata

n : Banyaknya sample 3. Mencari Varians

Pendekatan statistik yang digunakan :

S2 =

4. Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas kedua kelompok sampel, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z skor, yaitu:

 

1

2 1

  

n X X S


(30)

S X Xi

i

  

c. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z pada tabel.

d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

g. Dengan bantuan nilai nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hopotesisinya dengan kriteria :

- Terima Ho jika Lo < L α = Normal - Tolak Ho jika Lo > L α = Tidak Normal 5. Uji Homogenitas

Dalam menguji homogen atau tidaknya data yang diperoleh dari 2 variansi, peneliti melakukan pendekatan Uji Kesamaan Dua Variansi, dengan formulasi rumus sebagai berikut :

6. Pengujian Hipotesis (Uji Signifikansi Kedua Kelompok)

Adapun langlah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. 1) Ho : B = 0, penggunaan metode audio visual tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.


(31)

H1: B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli. 2) Ho : B = 0, penggunaan metode audio visual tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.

H1 : B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli. b. Rumus :

t =

̅

√ Keterangan :

t : Nilai kritis untuk uji signifikansi beda ̅ : Rata-rata beda

SB : Simpangan baku beda n : Jumlah sampel

c. Terima Ho jika :

-t (1- α) (dk=n-1) < t<(1- α)(dk=n-1) α = 0,05.

7. Uji Signifikansi (dua rata-rata dua pihak) a. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho. µ1 = µ2, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan

menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.

H1. µ1≠ µ2, terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan

menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.


(32)

b. Adapun pendekatan rumus yang digunakan menurut Nurhasan, dkk (2008:152):

t = ̅ ̅

Keterangan :

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1 ̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2 S = Simpangan baku gabungan

= Banyaknya sampel kelompok 1 = Banyaknya sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1

= Variansi kelompok 2

c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya : Terima Hipotesis (Ho) jika : -t (1- α) < t < (1- α) Dalam hal lain hipotesis (Ho) di tolak.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian latihan menggunakan metode audio visual memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan hasil t hitung 7,32.

2. Hasil penelitian latihan menggunakan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan dengan hasil t hitung 17,19.

3. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh antara latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t hitung 1,38. data tidak signifikan

B. Saran

Dari pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru atau pelatih cabang olahraga bola voli, dalam proses melatih siswa terutama untuk meningkatkan kemampuan teknik-teknik dasar bola voli salahsatunya yaitu teknik servis atas, oleh sebab itu sebaiknya lebih memperhatikan gerakan-gerakan yang baik dan benar dalam menguasai teknik


(34)

dasar servis atas dibandingkan memporsir latihan untuk meningkatkan stamina siswa. Seperti halnya membandingkan latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas, merupakan salahsatu alternatif latihan siswa pada ekstrakurikuler untuk meningkatkan teknik dasar. Selain itu juga perlu diperhatikan juga metode latihan, dan program latihan.

2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada tingkat SMP dengan menggunakan alat bantu media audio visual, sebaiknya dilakukan dengan tingkat pemahan yang lebih baik dan mudah dimengerti agar siswa dapat memahami apa yang akan disampaikan dengan menggunkan alat bantu media, sehingga lebih mudah untuk melakukan penelitian.

3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian perbandingan latihan menggunakan media, akan memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap kemampuan teknik dasar, penulis menganjurkan untuk mencoba media-media latihan lainnya terhadap cabang olahraga bola voli maupun cabang olahraga yang lain.

4. Berkaitan dengan peneilitan yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih representatif dan kajian yang lebih baik sehingga akan menghasilkan kajian yang mendalam.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Beutelstahl, D. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pionir Jaya. Carlinggar. (2013). Perbandingan jump serve dari kanan, tengah, dan sisi kiri

terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior alko bandung. Publikasi Jurusan PKO FPOK UPI: Bandung: tidak diterbitkan.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Hamzah, A. (1981). Media Audio Visual. Jakarta: PT Gramedia. Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung: UPI Bandung.

Nurhasan. Cholil-Hasanudin, D. (2007). Modul dan Tes Pengukuran Keolahragaan. Bandung FPOK UPI.

Nurhasan. dkk. (2008). Modul Statistika. Bandung FPOK UPI

Lutan Rusli. (2005). Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep Dan Penerapanya. Publikasi Program Pascasarjana UPI: Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: CV Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI.

Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung. universitas pendidikan Indonesia.


(36)

Admin. (2011). Pengertian dan Sejarah Permainan Bola Voli. [Online]. Tersedia di: http://stephaniedevina.com/pengertian-dan-sejarah-permainan-bola-voli [31 Agustus 2012]

Arum. (2012). Metode Pembelajaran Demonstrasi. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/ArumPakar/metode-demonstrasi [05 September 2012]

Asep. (2006). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah

Menengah Pertama. [Online]. Tersedia di:

http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/09/bola-voli.html [10 November 2013]

Fazriah. (2010). Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/

Susilofy. (2011). Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media Asli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V

Semester1. [Online]. Tersedia di:

http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode- demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/


(1)

H1: B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli. 2) Ho : B = 0, penggunaan metode audio visual tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.

H1 : B ≠ 0, penggunaan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli. b. Rumus :

t =

̅ √ Keterangan :

t : Nilai kritis untuk uji signifikansi beda

̅ : Rata-rata beda

SB : Simpangan baku beda n : Jumlah sampel

c. Terima Ho jika :

-t (1- α) (dk=n-1) < t<(1- α)(dk=n-1)

α = 0,05.

7. Uji Signifikansi (dua rata-rata dua pihak) a. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho. µ1 = µ2, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.

H1. µ1≠ µ2, terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli.


(2)

b. Adapun pendekatan rumus yang digunakan menurut Nurhasan, dkk (2008:152):

t = ̅ ̅ √ Keterangan :

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2 S = Simpangan baku gabungan

= Banyaknya sampel kelompok 1 = Banyaknya sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1

= Variansi kelompok 2

c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya : Terima Hipotesis (Ho) jika : -t (1- α) < t < (1- α) Dalam hal lain hipotesis (Ho) di tolak.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian latihan menggunakan metode audio visual memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan hasil t hitung 7,32.

2. Hasil penelitian latihan menggunakan demonstrasi langsung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t dengan dengan hasil t hitung 17,19.

3. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh antara latihan menggunakan metode audio visual dan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, terbukti dari hasil perhitungan data yang menggunakan uji t hitung 1,38. data tidak signifikan

B. Saran

Dari pengolahan dan analisis data mengenai perbandingan latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas dalam permainan bola voli, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru atau pelatih cabang olahraga bola voli, dalam proses melatih siswa terutama untuk meningkatkan kemampuan teknik-teknik dasar bola voli salahsatunya yaitu teknik servis atas, oleh sebab itu sebaiknya lebih memperhatikan gerakan-gerakan yang baik dan benar dalam menguasai teknik


(4)

dasar servis atas dibandingkan memporsir latihan untuk meningkatkan stamina siswa. Seperti halnya membandingkan latihan menggunakan metode audio visual dengan demonstrasi langsung terhadap keterampilan servis atas, merupakan salahsatu alternatif latihan siswa pada ekstrakurikuler untuk meningkatkan teknik dasar. Selain itu juga perlu diperhatikan juga metode latihan, dan program latihan.

2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian pada tingkat SMP dengan menggunakan alat bantu media audio visual, sebaiknya dilakukan dengan tingkat pemahan yang lebih baik dan mudah dimengerti agar siswa dapat memahami apa yang akan disampaikan dengan menggunkan alat bantu media, sehingga lebih mudah untuk melakukan penelitian.

3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian perbandingan latihan menggunakan media, akan memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap kemampuan teknik dasar, penulis menganjurkan untuk mencoba media-media latihan lainnya terhadap cabang olahraga bola voli maupun cabang olahraga yang lain.

4. Berkaitan dengan peneilitan yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih representatif dan kajian yang lebih baik sehingga akan menghasilkan kajian yang mendalam.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Beutelstahl, D. (2007). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: CV. Pionir Jaya. Carlinggar. (2013). Perbandingan jump serve dari kanan, tengah, dan sisi kiri

terhadap hasil serve pada atlet bola voli senior alko bandung. Publikasi

Jurusan PKO FPOK UPI: Bandung: tidak diterbitkan.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Hamzah, A. (1981). Media Audio Visual. Jakarta: PT Gramedia. Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung: UPI Bandung.

Nurhasan. Cholil-Hasanudin, D. (2007). Modul dan Tes Pengukuran

Keolahragaan. Bandung FPOK UPI.

Nurhasan. dkk. (2008). Modul Statistika. Bandung FPOK UPI

Lutan Rusli. (2005). Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep Dan

Penerapanya. Publikasi Program Pascasarjana UPI: Bandung: tidak

diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: CV Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI.

Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung. universitas pendidikan Indonesia.


(6)

Admin. (2011). Pengertian dan Sejarah Permainan Bola Voli. [Online]. Tersedia di: http://stephaniedevina.com/pengertian-dan-sejarah-permainan-bola-voli [31 Agustus 2012]

Arum. (2012). Metode Pembelajaran Demonstrasi. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/ArumPakar/metode-demonstrasi [05 September 2012]

Asep. (2006). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah

Menengah Pertama. [Online]. Tersedia di:

http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/09/bola-voli.html [10 November 2013]

Fazriah. (2010). Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/

Susilofy. (2011). Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media Asli Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V

Semester1. [Online]. Tersedia di:

http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode- demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

0 11 57

Pengaruh Metode Latihan Servis Atas Topspin Dengan Cara Bertahap dan Cara Langsung Terhadap Hasil Servis Pada Pemain Pemula Bola Voli Putri Club Almamater Kabupaten Pati Tahun 2010

0 11 87

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS ANTARA JARAK DAN TINGGI NET BERTAHAP TERHADAP KETEPATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 1 SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN A

0 8 60

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN SERVIS DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS : Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SMP NEGERI 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

1 2 34

PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS MENGGUNAKAN TARGET TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI : Studi Eksperimen pada Atlet Tunas Alko Kab. Bandung Barat.

0 3 37

PENGARUH UMPAN BALIK DENGAN ALAT BANTU AUDIO-VISUAL DAN UMPAN BALIK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET DITINJAU DARI PERSEPSI KINESTETIK (Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Sragen).

0 0 19

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN OVERHEAD PASS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMP NEGERI 2 WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 119

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING DAN AGILITY TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SEWON.

8 56 128

PENGARUH LATIHAN DUMBBELL TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA EKSTRAKULIKULER SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP BAMBAIRA

0 0 9

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

0 0 12