PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS MENGGUNAKAN TARGET TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI : Studi Eksperimen pada Atlet Tunas Alko Kab. Bandung Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto ( 2006 ), Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Arstad A. (2002), Media Pembelajaran. Jakarta :Rajawali Pers
Beutelstahl D. ( 2009 ), Belajar Bermain Bola Voli . Bandung : CV. Pionir Jaya,.
Cole D. (2008), melatih bola voli remaja. Yogyakarta : PT. Citra Aji Pratama.
Harsono ( 1988 ), coaching dan aspek- aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma
Mahendra A. ( 2007 ), Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI
Nurhasan. Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah
Statistic. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Nuril A. ( 2007 ), Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Eka Pustaka Utama.
Utomo A ( 2010), Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa
Yudiana. (2010), Permainan Bola Voli. Bandung : universitas pendidikan Indonesia.
Yunus M. ( 1991 ), Olahraga pilihan bola voli. Jakarta: Depdikbud DirjenDikti proyek pembinaan tenaga kependidikan.
Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi pembelajaran.Html.Diaskes pada tanggal 15Februari2011
(2)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bola voli merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat , khususnya masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelusuran informasi saat ini bola voli menduduki peringkat kedua pada deretan olahraga paling digemari di Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi pembelajaran.Html.Diaskes pada tanggal 15Februari2011). Dengan kata lain dapat dimaknai bahwa bola voli merupakan olahraga yang memasyarakat, artinya bisa dimainkan oleh semua kalangan, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan dari mulai masyarakat disekolah sampai perguruan tinggi. Salah satu bukti bahwa olahraga permainan itu disenangi oleh semua kalangan adalah sarana yang tersedia untuk bola voli dimiliki dibanyak tempat.
Dizaman sekarang ini olahraga bola voli sudah berkembang pesat baik dari segi teknik, taktik maupun fisik. Untuk menjadi pemain bola voli yang handal disyaratkan memiliki beberapa factor penunjang yang dimiliki.
Dalam upaya mendapatkan gerakan yang efektif dan efisien pada cabang olahraga ini, perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik tersebut terbagi menjadi servis, spike, passing dan blok. Mengenai teknik dasar ini Dieter Beutelstahl yang dialih bahasakan oleh C.V. Pionir
(3)
Salah satu teknik dasar yang perlu mendapatkan perhatian baik dari atlet maupun pelatih terkait dengan teknik servis. Teknik ini disamping berfungsi sebagai pembuka permainan juga dapat dimanfaatkan sebagai alat serangan pertama, teknik tersebut dilakukan baik dari atas maupun bawah. Kedua cara tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki atlet. Namun demikian untuk memperoleh hasil yang lebih mudah umumnya atlet menggunakan servis dari atas, karena dengan teknik ini akan lebih mudah untuk melakukan serangan.
Penguasaan terhadap teknik servis atas ini mempunyai peran sangat penting dalam permainan bola voli, sebab servis atas merupakan kunci utama yang dapat menentukan serangan pertama dan strategi dalam permainan bola voli. Keberhasilan pemain dalam olahraga ini salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dalam melakukan servis dan dilanjutkan dengan teknik yang lain. Seperti yang di jelaskan dalam buku yang berjudul “
Permainan Bola Voli” oleh Subroto dan Yudiana ( 2010 : 45 ) adalah sebagai
berikut:
keterampilan teknik bermain bola voli adalah cara memainkan bola secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk dapat melaksanakan seluruh keterampilan dasar bermain voli, minimal pemain memiliki enam dasar keterampilan teknik, yaitu sikap penjagaan dan cara bergerak kearah bola, pas dan umpan, spike, bendungan, servis dan penyelamatan bola.
Dalam upaya meningkatkan hasil teknik servis atas, diperlukan latihan yang teratur dengan memperhatikan teknik servis yang baik dan
(4)
benar. Di dalam pemberian materi latihan diperlukan pendekatan praktek yang bervariasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki.
Banyak cara atau metode dalam menyampaikan materi latihan, sehinggga anak lebih cepat dalam menguasai materi yang diajarkan dan dapat menerapkannya dalam situasi yang tepat. Penggunaan metode latihan yang baik dan tepat akan sangat membantu dalam proses latihan. Metode merupakan prosedur atau operasi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu metode dalam proses pelatihan memiliki hubungan yang erat dengan tujuan prose tersebut.
Dalam proses pelatihan olahraga, masih banyak pelatih yang menggunakan metode tradisional yaitu metode bagian atau part method. Pada prakteknya metode ini dikatakan sebagai metode tradisional karena metode ini merupakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar dari teori behaviorisme. Sedangkan metode-metode baru yang didasari oleh teori baru dan penelitian empiris masih
kurang dipergunakan. Seperti yang dijelaskan dalam buku “ Teori Belajar
Motorik “ oleh Mahendra ( 2007: 275) adalah sebagai berikut :
Metode bagian atau part method adalah suatu cara mengajar yang membagi keterampilan menjadi bagian-bagian. Caranya dimulai dengan mengajarkan bagian-bagian terkecil dari suatu keterampilan dan pada akhirnya digabungkan menjadi suatu keterampilan yang utuh.
(5)
Pada latihan ini tidak hanya dengan satu atau dua kali latihan untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam setiap latihan diharuskan melakukan secara berulang- ulang atau secara Drill supaya target yang akan kita tuju sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya metode latihan dengan menggunakan target atau sasaran, maka proses latihannya pun terfokus pada satu latihan. Apabila target yang dituju sudah sesuai yang diharapkan kita meningkat ketahap selanjutnya, yakni sasaran yang dituju berbeda dengan sasaran yang sebelmnya. Menurut Mahendra ( 2007 : 280 ) beranggapan bahwa :
Latihan terpusat merupakan cara yang lazim dipilih. Cara ini dianggap khas karena memungkinkan siswa berlatih secara terfokus, melatih satu keterampilan berulang-ulang tanpa terganggu kegiatan lain. Cara ini tampak masuk akal karena dianggap memungkinkan anak untuk berkosentrasi penuh dan meghaluskan geraknya.
Metode latihan yang digunakan adalah metode latihan sasaran atau target. Dalam permainan bola voli metode ini sangatlah penting dilakukan oleh semua atlet, karena metode tersebut bisa digunakan juga pada saat pertandingan berjalan. Menurut Beutelstahl ( 2009: 38 ) mengatakan bahwa
“segala sesuatu untuk menyempurnakan servis harus memperhatikan
keamanan, kecermatan dan kesulitan”. Berikut adalah cara melatih servis demi
menyempurnakan servis tersebut : 1. Keamanan
Untuk menjamin standar keamanan yang ada, maka sebaiknya setiap pelatih mengharuskan suatu jadwal latihan servis yang teratur, sebelum dan sesudahnya latihan itu sendiri.
(6)
Misalnya : setiap pemain harus melatih serve 50 kali dari garis batas ke belakang dengan tujuan sedikit- dikitnya 95 % dari semua servis itu harus berhasil dilambungkan kesisi lawan.
Latihan yang sama dapat dipersulit lagi dengan menjauhkan base linenya sepanjang delapan meter ke belakang.
2. Kecermatan
Banyak tipe latihan untuk mempertajam kecermatan pemain, antara lain :
a) Pemain harus memukul bola ke sisi lawan pada suatu posisi tertentu yang sudah ditentukan. Misalnya gambar suatu sasaran atau target berbentuk lingkaran atau kotak dengan menggunakan kapur dan sebagainya.
b) Servis harus diarahkan sedemikian hingga bola masuk kedalam keranjang atau masuk dalam sasaran.
c) Servis harus diarahkan pada pemain- pemain tertentu yang berdiri disisi lawan.
d) Servis harus diarahkan sampai kegaris batas belakang sisi lawan. Servis harus diarahkan sedemikian sehingga bola jatuh didepan net sisi lawan
e) Servis harus masuk kesuatu area tertentu disisi lawan. Setiap kali berhasil, area tersebut dipindahkan lagi.
(7)
3. Kesulitan
Yang dimaksud dengan kesulitan disini adalah kesulitan yang dihadapi pemain pada waktu melakukan servis. Kesulitan ini relative kalau seorang pemain sudah sanggup melakukan servis dengan cermat, maka servis itu dapat ditingkatkan lagi mutunya. Berarti pemain akan mendapatkan kesulitan yang baru lagi.
Semua latihan rutin yang sudah dijelaskan diatas ini dapat digunakan untuk mempertinggi kesulitan tersebut. Pemain tidak boleh lupa bahwa servis yang baik adalah servis yang keras sekali pukulannya atau servis yang dapat menguasai lajunya bola, menyamping kesana kemari sesuai dengan kehendak servisnya sendiri.
Sesungguhnya servis tak perlu dilatih bersama pemain beregu. Setiap pemain dapat berlatih sendiri didalam ruangan maupun diudara terbuka, dengan ataupun tanpa net. Bahkan seutas tali sebagai pengganti net pun juga sudah cukup memadai.
Penerapan metode yang tepat dalam proses latihan akan mempengaruhi hasil yang dicapai. Teknik servis atas yang dijelaskan sebelumnya, merupakan salah satu teknik yang sangat penting. Proses latihan untuk teknik ini dibutuhkan suatu gerak yang efisien. Pelaksanaan latihan untuk servis atas dilakukan sebagai upaya untuk mengefisienkan gerak, supaya teknik yang dilakukan menghasilkan servis yang baik.
(8)
Variasi latihan juga harus dipahami pelatih agar gejala yang diakibatkan yakni kurangnya metode latihan yang bervariasi yang dapat menimbulkan rasa jenuh dalam proses pelatihan tersebut dapat dihindari.
Apabila dalam permasalahan tersebut tidak segera dibenahi maka yang akan menjadi korban adalah atlet bahkan club itu sendiri. Atlet tidak akan berkembang dengan adanya permasalahan yang ada didalam pelatihan tersebut. Maka dengan segera mungkin pelatih harus bisa memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pelatihan khususnya dalam melakukan servis atas dalam cabang olehraga bola voli.
Setelah proses pelatihan tersebut dibenahi atau sudah dipecahkan permasalahannya, maka akan memberikan keuntungan bagi atlet ataupun club tersebut. Dengan adanya variasi latihan yang modern akan memberikan dampak positif bagi para atlet. Dimana atlet akan serius menjalankan prose pelatihan yang akan diberikan atau di instuksikan oleh pelatih. Dengan tidak sadar akan memberikan peningkatan yang signifikan dengan adanya proses latihan modern khususnya proses pelatihan servis atas menggunakan target nilai dalam canang olahraga bola voli terhadap hasil servis.
Mengacu pada hasil pengamatan yang penulis lakukan, khususnya pada club tersebut yang masih menggunakan metode bagian, maka penulis tertarik untuk mencoba menerapkan metode latihan dengan menggunakan target dalam proses latihan servis atas.
(9)
B. Masalah Penelitian
Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut, penulis mencoba menerapkan salah satu metode mengajar yaitu metode latihan target- non target, yang ditunjukan untuk meningkatkan hasil servis atas pada olahraga bola voli. Dengan demikian penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode latihan servis atas menggunakan target memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil servis atas pada cabang olahraga bola voli ?
2. Apakah metode latihan servis atas tanpa target memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil servis atas pada cabang olahraga bola voli ?
3. Apakah metode latihan servis atas menggunakan target akan memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan metode latihan tanpa target terhadap hasil servis atas dalam cabang olahraga bola voli ?
C. Tujuan Penelitian
secara umum penelitian ini berfungsi untuk menerapkan metode latihan dengan menggunakan target atau sasaran dalam cabang olahraga bola voli kepada atlet bola voli khususnya yang ada dalam club Tunas Alko Kab, bandung Barat.
(10)
Sesuai dengan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode latihan servis atas dengan target pada cabang olahraga bola voli.
2. Mengetahui berapa besar pengaruh metode latihan servis atas tanpa target pada cabang olahraga bola voli.
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh metode latihan servis atas dengan target dibandingkan latihan tanpa target pada cabang olahraga bola voli.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara praktis
Upaya – upaya untuk meningkatkan kualitas proses pelatihan bola voli dalam penelitian ini dapat dijadikan gambaran pemecahan suatu masalah pengaruh latihan servis atas menggunakan target dalam cabang olahraga bola voli terhadap hasil servis atas.
2. Secara teoritis
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan teori-teori yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat memperkuat teori yang sudah ada dan menyempurnakan terkait dengan proses pelatihan bola voli khususnya di club Tunas Alko Kab. Bandung Barat.
(11)
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsir dalam penelitian ini, maka penulis membatasi istilah- istilah sebagai berikut :
a. Latihan servis menggunakan target atau sasaran adalah suatu latihan mengarahkan servis atas pada sasaran yang ditentukan. Yudiana ( 2010 :91 )
Penulis beranggapan bahwa latihan servis menggunakan target nilai adalah suatu usaha latihan menempatkan bola pada sasaran yang dituju dengan bentuk latihan servis.
b. Servis menurut beutelstahl ( 2009: 9 ) servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai perainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang.
c. Menurut Yudiana ( 2010: 53 ) servis atas merupakan bola hasil pukulan sevis ini dapat berbentuk topspin atau jalan bola berputar kedepan dan floating atau jalan bola mengapung atau mengambang. Jalan bola topspin menukik dan akan cepat turun, sedangkan bola floating akan berubah- ubah, tidah datar sehingga penerima sulit memprediksi arah jatuhnya bola secara tepat. Bentuk bola hasil pukulan ini bergantung pada cara memukul bola terutama saat perkenaan tangan dengan bola. Jika bola dipukul
(12)
dengan menggunakan gerak pols pergelangan tangan bola akan berjalan topspin. Tetapi jika bola dipukul degan pangkal tangan yang ditegangkan dan mengenai bagian tengah bola atau pada pentil bola, bola akan berjalan floating.
Servis atas juga dapat didefinisikan adalah suatu usaha memukul bola dari bagian atas kepala dengan tujuan melampaui net supaya bisa menghasilkan serangan pertama maupun pembuka suatu permainan.
d. Hasil servis atas
Hasil servis atas adalah jumlah nilai yang dihasilkan setelah melakukan tes, baik tes awal maupun tes akhir.
F. Variable penelitian
a. Variable Bebas
Variable bebas merupakan suatu variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas disini adalah metode latihan dengan target.
b. Variable Terikat
Variable terikat merupakan suatu variable yang dipengaruhi oleh variable lain. Hasil servis atas disini menjadi variable terikat
(13)
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar menurut Arikunto ( 2006 : 24 ) mengatakan bahwa “
anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal- hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi
peneliti didalam melaksanakan penelitiannya “.
Metode yang tepat dan sesuai yang digunakan dalam proses penelitian akan mempermudah dalam pencapaian tujuan pelatihan. Oleh karena itu, semakin tepat metode yang dipergunakan dalam menyajikan bahan latihan akan semakin efektif dalam pencapaian tujuan pelatihan.
Seorang pelatih yang tidak menguasai metode- metode dalam proses pelatihan, tidak akan dapat mencapai tujuan pelatihan yang baik. Akibatnya akan timbul proses latihan yang tidak bervariasi dan monoton. Sehingga menimbulkan kebosanan dan kurangnya perhatian serta kesungguhan belajar pada diri siswa atau atlet.
Dalam proses pelatihan terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mencpai tujuan pelatihan, diantaranya adalah metode latihan dengan target dan metode latihan tanpa target. Pada prinsipnya antara metode latihan menggunakan target dan metode tanpa target memiliki kesamaan dalam pelaksanaannya, yaitu mengacu kepada tugas-tugas yang harus dilakukan dengan secara bertahap dan berulang- ulang.
Menurut Mahendra ( 2007 : 23 ) Latihan target merupakan cara yang lazim dipilih. Cara ini dianggap khas karena memungkinkan siswa berlatih secara terfokus, melatih satu keterampilan berulang-ulang tanpa terganggu
(14)
kegiatan lain. Cara ini tampak masuk akal karena dianggap memungkinkan anak untuk berkosentrasi penuh dan meghaluskan geraknya. Namun ada perbedaan yang signifikan antara metode latihan menggunakan target dengan metode latihan tanpa target, dimana hasil akhir yang akan membedakan dari keduanya. Yang harus dilakukan metode latihan menggunakan target mencari inti dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang dujadikan sebagai proses latihan yang dilakukan secara berulang- ulang dengan menggunakan target atau sasaran dalam pelaksanaannya.
Dalam proses latihan servis atas menggunakan target yang harus diperhatihan adalah ketepatan, kecepatan dan keseimbangan saat melakukan servis yang disebut dengan hukum speed, accuracy and trade off yang artinya semakin tinggi kecepatan maka akurasi akan menurun, jika akurasi menjadi naik maka speed akan turun.
Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
Penulis beranggapan bahwa pengaruh metode latihan servis atas menngunakan target berpengaruh dalam cabang olahraga bola voli.
(15)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu menetapkan metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Masalah yang akan diteliti serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian. Terdapat beberapa jenis metode penelitian yang bisa dipergunakan dalam suatu penelitian, diantaranya adalah metode historis, deskriptif dan eksperimen. Dalam penelitian ini penulis mencari variable tertentu terhadap pariabel lain, maka metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen. Mengenai metode eksperimen Arikunto( 2006: 82 ) bahwa “ Dengan sengaja mengusahakan timbulnya variable- variable dan dilanjutkannya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya “.
Hal serupa mengenai metode penelitian eksperimen dikemukakan oleh Riduwan ( 2010: 50 ) yaitu, “ Bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen merupakan suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap pariabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat “.
(16)
Dari kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan metode yang didalamnya terdapat hubungan sebab akibat antara dua kelompok variable yang ditimbulkan melalui suatu penelitian.
Adapun variable- variable yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Variable bebasnya adalah latihan servis atas menggunakan target . 2. Variable terikatnya adalah hasil servis atas pada cabang olahraga
bola voli.
B. Batasan Penelitian
1. Penelitian ini terbatas pada dampak latihan servis atas dengan target nilai dalam cabang olahraga bola voli
2. Sampel yang digunakan adalah atlet TUNAS ALKO kab. Bandung Barat ( karena servis atas, kemampuan berkonsentrasi, dan pengalaman bertanding masih sedikit, Dikarenakan club tersebut baru berdiri ).
3. Lama penelitian 2 bulan untuk melatih peningkatan hasil servis atas pada cabang olahraga bola voli.
4. Hasil servis atas akan lebih maksimal menggunakan metode latihan dengan target.
(17)
1. Pengaruh adalah “ daya kekuatan yang dating dari keadaan “. ( kamus bahasa Indonesia, 1972: 216 ). Dalam penelitian ini adalah pengaruh latihan servis atas menggunakan target nila dalam cabang olahraga bola voli terhadap hasil servis atas.
2. Latihan menurut Harsono ( 1988: 397) adalah “ suatu proses aktivitas tubuh yang dilakukan secara sistematis, berulang- ulang, bertahap, terus- menerus dan beban aktivitas yang diberikan makin lama makin bertambah”.
3. Menurut Yudiana ( 2010: 53 ) servis atas merupakan bola hasil pukulan sevis ini dapat berbentuk topspin atau jalan bola berputar kedepan dan floating atau jalan bola mengapung atau mengambang.
4. Latihan servis menggunakan target atau sasaran adalah suatu latihan mengarahkan servis atas pada sasaran yang ditentukan. Yudiana ( 2010 :91 )
5. Servis menurut beutelstahl ( 2009: 9 ) servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai perainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang.
6. Hasil servis atas adalah jumlah nilai yang dihasilkan setelah melakukan tes.
(18)
D. Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto (2006:108) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Sedangkan menurut Sudjana (2002: 6) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, menghitung hasil atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenaikarakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingindipelajari sifat-sifatnya. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dari mengukur dan menghitung.
Populasi penelitian adalah atlet Tunas Alko kab. Bandung Barat yang mengikuti kegiatan latihan rutin bola voli sejumlah 14 orang, sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto ( 2006 : 107 ) bahwa “ Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
Mengenai batasan sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan mengenai jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, Arikunto ( 2006: 108 ) kebanyakan peneliti beranggapan bahwa “ Semakin banyak sampel atau semakin besar persentase sampel dan populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Hal ini tergantung dari sifat- sifat atau cirri- cirri yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi”.
Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka jumlah sampel pada penelitian ini ditetapkan 100% atau sebanyak 14 orang yang ada pada atlet
(19)
population sampling.Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari
100 orang.
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitia dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama berupa pelaksanaan tes awal ( pre- test ), tahap kedua adalah pelaksanaan penelitian berupa pemberian perlakuan metode latihan ( treatmen ) dan tahap ketiga melaksanakan tes akhir ( post- test ).
Dari ketiga pelaksanaan penelitian tersebut penulis tetapkan berlokasi dig or KTM yang beralamat di Jl. Cihanjuang Rahayu Rw.12 Rt 01 kec. Parongpong Kab. Bandung Barat. Untuk lebih jelas mengenai tempat penelitian adalah sebagai berikut :
Table 3.1 Tempat penelitian Penelitian Tempat
Pre – test GOR KTM Parongpong
Post – test GOR KTM Parongpong
Treatmen Latihan servis atas menggunakan target nilai : GOR KTM Parongpong
2. Waktu Penelitian
Sedangkan waktu untuk latihan, penulis menetapkan 3 kali pertemuan dalam satu minggu sesuai dengan jadwal latihan yang dilakukan oleh klub
(20)
Tunas Alko. Sehingga total pemberian treatmen terhadap sampel adalah 24 kali pertemuan.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Harsono ( 1988: 30 )bahwa “ latihan tiga kali setiap minggu ( missal selasa, jumat, minggu ), dengan diselingi satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.
Menurut Harsono ( 1988: 101) mengatakan bahwa : “ latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau kerja, yang dilakukan secara berulang- ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
Tujuan utama dari latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secra seksama oleh atlet. Antara lain : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tertuju dalam suatu latihan teknik ( technical training ). Latihan teknik disini adalah latihan utnuk mempermahir teknik- teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet, misal dalam cabang olahraga bola voli seperti latihan servis, membendung, umpan dan memukul.
(21)
berisi dan padat dengan kegiatan yang bermanfaat. Kecuali waktunya pendek, latihan harus dilakukan sesering mungkin.
Menurut Thomas ( 1979: 122 ) yang dialih bahasakan oleh CV. Tambak Kusuma beranggapan Bahwa : “ Apabila atlet mulai sering melakukan kesalahan- kesalahan, maka latihan harus dihentikan.
Berdasarkan pendapat tesebut, maka cukup beralasan apabila penulis memberikan latihan ( treatment ) kepada testee selama 8 minggu, 3 kali dalam setiap minggunya, dengan begitu memberikan kesempatan kepeda setiap testee untuk beristirahat cukup dan menghindari kelelahan yang berlebihan. Sehingga pertemuannya mencapai 24 pertemuan. Mengenai jadwal latihan yang dilakukan setiap minggunya adalah sebagai berikut :
Table 3. 2 Jadwal Latihan
Hari Waktu Tempat
Selasa 16.30 – 18.30 GOR KTM Parongpong
Jumat 16.30 – 18.30 GOR KTM Parongpong
Minggu 16.30 – 18.30 GOR KTM Parongpong
Jadwal tersebut merupakan hasil kesepakatan penulis dengan para testee, dan setiap latihan dilakukan kurang lebih selama 120 menit, dengan perkiraan rincian kurang lebih 45 menit untuk teknik ( khusus teknik servis atas dengan target atau sasaran ) supaya atlet atau testee tidak akan mengalami kelelahan yang berlebihan, sedangkan sisa waktunya disesuaikan oleh program
(22)
latihan pelatih. Hal ini berdasarkan pendapat satriya dkk ( 2007: 53 ) mengenai lamanya latihan teknik, yaitu :
Persyaratan utama yang harus diperhatikan oleh setiap pelatih dalam melatih teknik adalah jangan sampai ada kelelahan dalam latihan teknik, karena latihan teknik itu melibatkan kerjasama antara syaraf dan otot sehingga dalam proses pelaksanaannya tidak boleh lelah karena tujuan latihan teknik itu adalah ketepatan sasaran atau gerak, sehingga dalam pelaksanaanya perlu situasi atau kondisi tubuh yang segar.
F. Desain Penelitian
Definisi desain penelitian menurut Arikunto ( 2006: 51 ) adalah “Desain ( design ) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh
peneliti, sebagai ancar- ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”. Kemudian Nazir ( 1988: 99) bahwa “ Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain, penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang akan diungkapkan. Desain juga memudahkan kita untuk melakukan penelitian secara sistematis dan teratur. Oleh karena itu desain diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengetahui alur penelitian yang akan dilakukan. Atas adasar hal tersebut, penulis menggunakan pre-test
post-test design sebagai desain penelitian.
Mengenai desain penelitian ini, Arikunto (2006: 79 ) menggambarkan dengan pola sebagai berikut :
(23)
Tabel 3.3 Desain Penelitian
O1 X1 O2
O1 O2
Keterangan : O1: test awal
X1 : treatment / perlakuan metode latihan dengan target
O2 : test akhir
berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka dibuat langkah- langkah penelitian yaitu, sebagai berikut :
(24)
Bagan 3.1 Langkah- langkah Penelitian
POPULASI
Sampel
Tes Awal
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
Tes Akhir
Pengolahan Data
(25)
G. Instrument Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan instrument penelitian yang tepat, karena instrument merupakan suatu alat pengumpulan data dalam suatu penelitian, dan instrument tersebut harus dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhasan ( 2007: 1 ) bahwa tes merupakan suatu hal yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur. Jadi yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrument penelitian adalah sebagai berikut :
a. Teknik pengambilan sampel
Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena sampel dalam penelitian ini penulis tetapkan sebesar 100 % atau 14 orang dari populasi yang tersedia. Untuk membagi sampel menjadi 2 kelompok untuk diberikan perlakuan ( treatment ) adalah sebagai berikut :
1. Lakukan tes awal ( pre- test ) terlebih dahulu. 2. Setelah itu data tes awal dirangking dari 2 ke 1.
3. Setelah data tersusun, sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan cara ganjil genap, sehingga kelompok yang didapat tersebut mempunyai kemampuan yang seimbang.
4. Menentukan perlakuan ( treatmen ) untuk kelompok ganjil diberi metode demonstrasi, sedangkan kelompok yang genap diberi metode audiovisual. 5. Masing- masing kelompok menjalani kegiatan eksperimen selama waktu
(26)
6. Setelah menjalani perlakuan ( treatmen ), kemudian lakukan tes akhir
( post – test )
7. Setelah memperoleh data mentah, maka data tersebut diolah dan dianalisis secara statistik sehingga hasilnya dapat ditafsirkan dan dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kesimpulan.
b. Alat ukur pengumpulan data
Alat ukur untuk mengukur kemampuan hasil servis atas menggunakan target nilai. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumentersebut sudah baik.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 144).
Menurut Yunus, (1992 ) tes servis atas menggunakan Volley Ball Skill Test dalam permainan bola voli dengan Validitas 0.86 dan Reliabilitas 0. 93.
Pelaksanaan tes sebagai berikut :
a. Tujuan ini untuk mengukur kemampuan hasil servis atas seseorang. b. Alat atau fasilitas
Lapangan bola voli
Net dan tiang net
Tiang bambu 2 buah
(27)
Bola voli 6 buah c. Tata cara pelaksanaan tes
1. Petunjuk pelaksanaan:
a. Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis.
b. Bentuk pukulan servis adalah servis atas. c. Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali. 2. Cara menskor :
a. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jarring dan tali setinggi 50 cm, skor : angka sasaran dikalikan tiga
b. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan,skor : angka sasaran dikalikan dua.
c. Bola yang melampaui jaring yang lebih tinggi dari tali yang tertinggi, skor : angka sasaran.
d. Bola yang menyentuh tali batas diatas jarring, dihitung telah melampaui ruang dengan angka perkalian yang lebih besar. e. Bola yang menyentuh garis batas sasaran dihitung telah
mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar.
f. Bola yang dimainkan dengan cara tidak sah atau bola menyentuh jarring dan atau jatuh diluar bagian lapangan dimana terdapat sasaran, skor : 0.
(28)
Untuk lebih jelasnya mengenai lapangan tes servis atas dapat dilihat pada gambar 3.1
3 5
2 1 4
3 5
Gambar 3.1
Diagram lapangan tes servis atas
H. Program Latihan
Program latihan merupakan pegangan yang sangat penting bagi seorangpelatih untuk dijadikan pedoman dalam merencanakan maupun pada saat pelaksanaan latihan.Tujuan program latihan yang direncanakan dan diorganisir secara baik ialah untuk meningkatkan prestasi atlet secara maksimal.Dengan demikian pelatih perlu menyusun program latihan agar dalam membina pemain dapat terarah.
Dalam suatu penelitian, apalagi yang bersifat eksperimen lamanya
N
E
T N
a r a c o b a
(29)
disusun oleh penulis secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran. Di bawah ini sistematika program latihan secara garis besar yang disusun oleh penulis :
1. Warming- up ( pemanasan ), sangatlah penting dan besar perannya dalam upaya pencegahan serta memperkecil kemungkinan terjadinya cedera, oleh karena itu sebelum memasuki bagian latihan inti pemanasan harus dilakukan dengan baik dan benar. Sasaran lainnya adalah untuk memperlancar peredaran darah, memperluas ruang gerak sendi, menyesuaikan suhu tubuh dan meningkatkan kontraksi otot tubuh saat melakukan latihan inti
2. Latihan inti, kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan program latihan yang telah penulis lampirkan.
3. Cooling down ( pendinginan ), setelah selesai melakukan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot terutamma pada otot tungkai. Pada pendinginan dilakukan dengan gerakan- gerakan yang bersifat melemaskan otot-otot tubuh.
Mengenai cara pemberian volume dan pembenahan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsip latihan yaitu system set. Mengenai system set Harsono ( 1988: 196 ) menjelaskan : “ system yang paling popular adalah system set atau “ set system”. Pelaksanaanya adalah melakukan beberapa repetisi dari suatu bentuk
(30)
latihan, disusul dengan istirahat, kemudian mengulangi lagi repetisi seperti semula.
I. Analisis Data
Data yang diperoleh dari tes servis olahrga permaianan bola voli pada
pretest dan posttest, akan diolah dengan perhitungan statistika, dengan
menggunakan Softwere SPSS 17 windows. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan beberapa tahap sebagai berikut.
1. Uji Normalitas dan Homogenitas
Peneliti melakukan uji normalitas dan homogenitas pada hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), untuk menentukan teknik statistik yang akan dipakai. Menguji normalitas nilai pretest dan posttest dengan menggunakan uji Klomogorof Smirnov.Uji Kolmogrof Smirnov berkehendak untuk menguji hipotesis bahwa data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengolahan data statistic dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17,0for windows, dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut ini.
a) Merumuskan hipotesis Ho: distribusi data normal Ha: distribusi data tidak normal b) Kriteria pengujian
(31)
c) Membuat kesimpulan
Dari data output dapat dilihat jika signifikansi >0,05, maka Ho diterima. (Priyatno, 2009: 189) Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data yang akan diolah memiliki kesamaan atau tidak. Uji homogenitas dengan bantuan
SoftwareSPSS versi 17,0 for windows.dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut ini.
2. Uji Regresi Linear
Untuk menjawab rumusan masalah satu dan dua penulis menggunakan analisis regresi linear, dimana Analisis regresi linear dilakuan untuk mencari atau memprediksikan pengaruh dari variable dependen apabila nilai variable independen mengalmi kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variable bersifat positif atau negative.Pengujian hipotesis dengan menggunakan Software SPSS 17,0
Windows.
3. Uji Independent Sampel T Test (uji t test)
Untuk menjawab rumusan masalah terakhir penulis menggunakan uji t test dimana ui t test dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara perbedaan dua rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Software SPSS 17,0 Windows. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t test (Independent Sampels T Test), adapun langkah pengujiannya sebagai berikut ini.
(32)
1) Menentukan hipotesis
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan melakukan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas menggunakan target dengan kemampuan siswa melakuan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas tanpa menggunakan target. Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
melakukan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas menggunakan target dengan kemampuan siswa melakuan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas tanpa menggunakan target.
2) Menentukan taraf signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α= 5%. Signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian.
3) Menentukan t hitung
Untuk menentukan t hitung, dengan cara melihat hasil analisis data dengan menggunakan Software 17,0 Windows yang berupa tabel nilai t hitung (Equal variances assumed).
4) Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada α=5% : 2 = 2,5%(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi=0,025) hasil
(33)
5) Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 6) Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel dan signifikansi (0,000<0,05) maka Ho ditolak. 7) Kesimpulan
(34)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari hasil pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Latihan servis atas menggunakan target memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil serivis atas dalam cabang olahraga bola voli. 2. Latihan servis atas tanpa menggunakan target memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil serivis atas dalam cabang olahraga bola voli. 3. Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan servis menggunakan target
dengan tanpa menggunakan target terhadap hasil servis atas dalam cabang olahraga bola voli. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ternyata penerapan latihan servis menggunakan target memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan latihan tanpa target terhadap hasil servis atas dalam cabang olahraga bola voli.
B. Saran
Saran – saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
(35)
1. Bagi para Pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba latihan servis atas menggunakan target dalam cabang olahraga bola voli karena memberikan pengaruh yang positif dan efektif.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek – aspek teknik, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal- hal lainnya yang mempengaruhi prestasi atlet bola voli
3. Bagi para Pembina, peltih dan atlet bola voli agar hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu acuan dalam penelitian teknik servis atas untuk meningkatkan kemampuan servisnya.
(36)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………. i
KATA PENGANTAR……… ii
ABSTRAK……….. vi
DAFTAR ISI... ….vii
DAFTAR TABEL……….. ix
DAFTAR GAMBAR………. x
DAFTAR LAMPIRAN……….. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………1
B. Masalah Penelitian……….8
C. Tujuan Penelitian………8
D. Manfaat Penelitian……….9
E. Definisi Operasional………..9
F. Variable Penelitian………11
G. Anggapan dasar………11
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Hakikat Permainan Bola Voli………..14
B. Hakikat Teknik Dasar Servis………24
(37)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian………..47
B. Batasan Penelitian……….48
C. Definisi Operasional……….48
D. Populasi dan Sampel……….50
E. Tempat dan Waktu Penelitian………..51
F. Desain Penelitian………..53
G. Instrumen Penelitian……….56
H. Program Latihan………59
I. Analisis Data……….61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian dan pembahasan………66
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan………..89
B. Saran ………... 90
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(1)
Yudhi Kharisma, 2012
Pengaruh Latihan Servis Atas Menggunakan Target Terhadap Hasil Servis Atas Dalam Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1) Menentukan hipotesis
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan melakukan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas menggunakan target dengan kemampuan siswa melakuan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas tanpa menggunakan target. Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
melakukan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas menggunakan target dengan kemampuan siswa melakuan servis dengan menggunakan metode latihan servis atas tanpa menggunakan target.
2) Menentukan taraf signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α= 5%.
Signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian.
3) Menentukan t hitung
Untuk menentukan t hitung, dengan cara melihat hasil analisis data dengan menggunakan Software 17,0 Windows yang berupa tabel nilai t hitung (Equal variances assumed).
4) Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada α=5% : 2 = 2,5%(uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi=0,025) hasil untuk t tabel dapat dilihat pada tabel t.
(2)
65
5) Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 6) Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel dan signifikansi (0,000<0,05) maka Ho ditolak. 7) Kesimpulan
(3)
Yudhi Kharisma, 2012
Pengaruh Latihan Servis Atas Menggunakan Target Terhadap Hasil Servis Atas Dalam Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari hasil pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Latihan servis atas menggunakan target memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil serivis atas dalam cabang olahraga bola voli. 2. Latihan servis atas tanpa menggunakan target memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil serivis atas dalam cabang olahraga bola voli. 3. Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan servis menggunakan target
dengan tanpa menggunakan target terhadap hasil servis atas dalam cabang olahraga bola voli. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ternyata penerapan latihan servis menggunakan target memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan latihan tanpa target terhadap hasil servis atas dalam cabang olahraga bola voli.
B. Saran
Saran – saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
(4)
90
1. Bagi para Pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba latihan servis atas menggunakan target dalam cabang olahraga bola voli karena memberikan pengaruh yang positif dan efektif.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek – aspek teknik, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal- hal lainnya yang mempengaruhi prestasi atlet bola voli
3. Bagi para Pembina, peltih dan atlet bola voli agar hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu acuan dalam penelitian teknik servis atas untuk meningkatkan kemampuan servisnya.
(5)
Yudhi Kharisma, 2012
Pengaruh Latihan Servis Atas Menggunakan Target Terhadap Hasil Servis Atas Dalam Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN………. i
KATA PENGANTAR……… ii
ABSTRAK……….. vi
DAFTAR ISI... ….vii
DAFTAR TABEL……….. ix
DAFTAR GAMBAR………. x
DAFTAR LAMPIRAN……….. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………1
B. Masalah Penelitian……….8
C. Tujuan Penelitian………8
D. Manfaat Penelitian……….9
E. Definisi Operasional………..9
F. Variable Penelitian………11
G. Anggapan dasar………11
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Hakikat Permainan Bola Voli………..14
B. Hakikat Teknik Dasar Servis………24
C. Hakikat Penggunaan Alat Bantu Atau Media……….34
D. Kerangka Berfikir……….45
(6)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian………..47
B. Batasan Penelitian……….48
C. Definisi Operasional……….48
D. Populasi dan Sampel……….50
E. Tempat dan Waktu Penelitian………..51
F. Desain Penelitian………..53
G. Instrumen Penelitian……….56
H. Program Latihan………59
I. Analisis Data……….61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian dan pembahasan………66
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan………..89
B. Saran ………... 90
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN