PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA EMPING MELINJO DI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON.

(1)

No.Daftar/FPEB/410/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA EMPING MELINJO

DI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

MELAN AGUSTIN 0 9 0 1 2 4 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN DIFERENSIASI PRODUK

TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA EMPING MELINJO

DI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

Oleh:

MELAN AGUSTIN

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Melan Agustin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MELAN AGUSTIN

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA EMPING MELINJO

DI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing

Mengetahui, Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

i

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Melan Agustin. (2013). “Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon” . Dibawah bimbingan dosen Drs. Ani Pinayani, MM.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial terhadap pendapatan dan untuk mengetahui pengaruh Diferensiasi Produk terhadap pendapatan Emping Melinjo Pada Sentra Industri Kecil Menengah Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha emping melinjo di Desa Tuk Kecamatan Kedawung yaitu di Sentra Industri Kecil Menengah emping melinjo Desa Tuk kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Sampel sebanyak 55 pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa variabel kemampuan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan dan variabel Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.


(5)

ABSTRACT

Melan Agustin. (2013). “The Effect of Managerial Skills and Product Differentiation to Revenue of Emping Melinjo’s Entrepreneurs in Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon”. Under the guidance of Drs. Ani Pinayani, MM.

The purpose of this research is to know the influence of managerial skills to revenue and to know the influence of Product Differentiation to Revenue of Emping Melinjo’s Entrepreneurs in Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

The object in this research is emping melinjo’s entrepreneurs in Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon on Sentra Industry Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Sample used is 55 respondents, using an explanatory survey method and questionnaire to collect the data. The technique used is multiple linier regression analysis. Data analysis is using SPSS 21 for Windows’ program.

Based on the research results obtained that Managerial Skills and Product Differentiation variableshave a positive and significant effect on the entrepreneurs’ revenue.


(6)

vi

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. Error! Bookmark not defined.

2.1. TinjauanPustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep dan Karakteristik Industri Kecil ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Karakteristik Industri Kecil ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Teori-Teori Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Konsep Dasar Persaingan Monopolistik ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Konsep Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Konsep Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Fungsi Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.3 Konsep Kemampuan Manajerial .. Error! Bookmark not defined. 2.1.5.4 Indikator Kemampuan Manajerial Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Diferensiasi Produk ... 22 2.1.6.1 Konsep Diferensiasi Produk ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.3. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t ) ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.2 Pengujian Secara Serempak (Uji F ) ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2.3 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Pengusaha Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lamanya Usaha Error! Bookmark not defined.

4.1.2.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Error! Bookmark not defined.


(8)

viii

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Pendapatan Usaha ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.3 Diferensiasi Produk ... 58 4.1.4 Hasil Analisis Instrumen Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4.1.4.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2 Uji Reabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.1 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.2 Uji Heterokedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.3 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ( Uji t ) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.7.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ( Uji-F ) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Pendapatan Usaha Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ...


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Perkembangan UMKM dan Usaha Besar ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2Daftar Sentra Industri Emping Melinjo Kabupaten Cirebon ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3

Rata–Rata Perkembangan Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2Distribusi Responden Berdasarkan Usia . Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3Distribusi Responden Berdasarkan Lama Usaha .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5

Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Dalam Empat Bulan Terakhir .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6Klasifikasi Pendapatan Berdasarkan Jenis Kelamin .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7Klasifikasi Pendapatan Berdasarkan Usia... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8Klasifikasi Pendapatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9Klasifikasi Pendapatan Berdasarkan Lama Usaha Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10Skor Alternatif Jawaban Skala Likert ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12Klasifikasi Penilaian Variabel Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13Klasifikasi Penilaian Variabel Diferensiasi Produk ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14Uji Validitas Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi Produk ... Error! Bookmark not defined.


(10)

x

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi Produk . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Corelation Statistics ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 17 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1Statistika d Durbin- Watson ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3Responden Berdasarkan Lama Usaha . Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5

Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Empat Bulan Terakhir Responden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Uji t Variabel Kemampuan Manajerial ... 67 Gambar 4.9 Uji t Variabel Diferensiasi Produk ... Error! Bookmark not defined.


(12)

1

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di dunia yang memasuki era modern, membuat setiap Negara harus memacu perekonomian dengan cepat untuk dapat bersaing dengan Negara lain. Memacu perekonomian yang saat ini lebih menekankan pada perkembangan industri. Semakin besar industri sepertinya menjadi tolak ukur semakin maju perekonomian suatu Negara.

Termasuk Indonesia yang harus mampu memompa dan memacu perekonomiannya untuk dapat bersaing dengan Negara lain. Selain itu kemudahan dalam perdagangan internasional membuat semakin banyak produk dari luar negeri masuk. Bila produk dari dalam negeri kalah bersaing dengan industry produk luar negeri maka tentunya akan semakin berkurangnya cadangan devisa Negara dan pendapatan negara.

Dewasa ini industri merupakan salah satu penggerak utama dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Dengan meningkatnya kemampuan sektor industri merupakan bagian terpenting bagi peningkatan potensi ekonomi nasional, hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan kesempatan berusaha, lapangan kerja, dan lebih mampu bertahan terhadap krisis ekonomi karena karakteristiknya yang fleksibel dan banyak memanfaatkan sumber daya lokal sehingga dapat diandalkan dalam ketahanan ekonomi.

Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar, suatu perusahaan atau industri memiliki tujuan yang sama yakni berorientasi untuk mendapatkan sejumlah laba semaksimal mungkin. Oleh karena itu, industri kecil dituntut untuk dapat mempertahankan kontinuitasnya dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada lingkungannya secara efektif dan efisien.

Perkembangan industri kecil atau yang sering kita sebut sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang cukup penting dalam


(13)

2

Perekonomian. Kemampuannya untuk tetap bertahan dimasa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan bagian dari industri yang kuat. Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh nilai tambah, kesempatan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha, sehingga industri makin efektif menjadi penggerak utama dalam perekonomian.

Tabel 1.1

Perkembangan UMKM dan Usaha Besar

No. Tahun Unit Usaha

UMKM Usaha Besar

1. 2007 50.145.800 4.463

2. 2008 51.414.262 4.650

3. 2009 52.764.603 4.677

4. 2010 53.823.732 4.838

Sumber : Makalah Perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil danMenengah Periode Tahun 2007-2010

Dilihat dari tabel diatas, jumlah UMKM setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dimana tahun 2006 data UMKM sebanyak 49.021.803 unit dan pada tahun 2010 jumlah UMKM sudah mencapai 53.823.732 unit. Jumlah unitini sangat beda jauh bila dibandingkan dengan usaha besar dimana pada tahun 2010 jumlah usaha besar hanya sebanyak 4.838 unit. Hal ini membuktikan bahwa UMKM merupakan usaha rakyat Indonesia dan dijadikan pegangan dalam memenuhi kebutuhan rakyat.

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu penyumbang UMKM di Jawa Barat. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, komoditi unggulan Kabupaten Cirebon tahun 2012 ada Sembilan jenis komoditi unggulan yang dujadikan sentra kerajinan industri di Kabupaten Cirebon diantaranya :

1. Meubel / Kerajinan Rotan

2. Meubel Kayu

3. Emping Melinjo

4. Roti dan Makanan ringan

5. Batu Alam


(14)

3

7. Batik

8. Konveksi

9. Kerajinan Kulit Kerang

Dari 9 sentra kerajinan yang ada di Kabupaten Cirebon, salah satunya yang dapat dikembangkan dan memiliki potensi adalah sentra IKM Emping Melinjo. Sentra IKM Emping Melinjo tersebar pada tiga wilayah di Kabupaten Cirebon diantaranya ada di desa Tuk. Astana, dan Gintung Ranjeng namun yang terbesar adalah di Desa Tuk Keca,matan Kedawung Kabuptaten Cirebon. Berikut ini daftar sentra emping melinjo yang ada di Kabupaten Cirebon.

Tabel 1.2

Daftar Sentra Industri Emping Melinjo Kabupaten Cirebon 2011

Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon

Dari data diatas dapat dilihat terdapat tiga sentra industri emping melinjo di Kabupaten Cirebon. Salah satu diantaranya yaitu sentra industri emping melinjo yang terdapat di Kecamatan Kedawung sebanyak 55 unit usaha.

Namun, sekarang ini terdapat masalah yamg muncul di sentra IKM tersebut diantaranya adalah kenaikan harga bahan baku melinjo yang beberapa bulan ini mengalami kenaikan yang cukup drastis terutama di bulan februari dan maret sehingga mengakibatkan pendapatan pengusaha Emping Melinjo juga mengalami penurunan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menyebar kuesioner ke sejumlah pengusaha di sentra kerajinan tersebut, maka setelah data kuesioner diolah maka diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan yang diperoleh pada periode November 2012 – Maret 2013 cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini.

NO NAMA

SENTRA

ALAMAT UNIT

USAHA

TENAGA KERJA

DESA KECAMATAN KAB PROVINSI

1

Emping

Melinjo Tuk Kedawung Cirebon Jawa Barat 55 570 2

Emping

Melinjo Astana Gunungjati Cirebon Jawa Barat 37 462 3

Emping Melinjo

Gintung

ranjeng Ciwaringin Cirebon Jawa Barat 40 482


(15)

4

Tabel 1.3

Rata–Rata Perkembangan Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten

Cirebon

No. Periode

Produksi

Rata – Rata Pendapatan per Bulan

1. November 2012 Rp. 67.410.000

2. Desember 2012 Rp. 70.044.000

3. Januari 2013 Rp. 66.590.000

4. Februari 2013 Rp. 22.540.000

5. Maret 2013 Rp. 19.100.000

Sumber : Kuesioner Studi Pendahuluan Pada Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Berdasarkan data diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kerajinan emping adalah pendapatan yang cenderung mengalami penurunan. Bisa dilihat dari rata-rata pendapatan dari bulan November sampai dengan maret pendapatan pengusaha emping mengalami penurunan apalagi dari bulan januari ke bulan februari pendapatannya cenderung menurun drastis hal ini disebabkan oleh kenaikan bahan baku melinjo sehingga pengusaha-pengusaha emping di sentra industri emping melinjo di Desa Tuk produksinya menurun karena seiring dengan kenaikan bahan baku maka modal yang harus dikeluarkan untuk biaya bahan baku juga harus ditambah bahkan ada beberapa pengusaha emping melinjo yang tidak melakukan produksi sama sekali.

Pada dasarnya setiap pengusaha pasti ingin menaikkan pendapatannya. Memiliki kemampuan untuk mengelola usahanya dengan baik dan melakukan inovasi terhadap produk adalah salah satu kriteria yang harus dimiliki penguisaha untuk menaikkan pendapatan. Oleh karena itu kemampuan mengelola atau kemampuan mengelola usaha adalah salah satu faktor yang terpenting untuk menjalankan usaha dengan baik dan melakukan kegiatan operasional perusahaan. Karena semakin baik kemampuan seorang pengusaha mengelola usahanya maka akan baik pula output yang akan dihasilkan, begitu pula dengan Diferensiasi Produk seorang pengusaha, apabila seorang pengusaha melakukan inovasi terhadap produknya maka akan menciptakan keunggulan bersaing dalam produknya yang juga akan meningkatkan pendapatan usahanya.


(16)

5

Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon“.

1.2. Rumusan Masalah

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan di atas, penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan diteliti, diantaranya yaitu kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon ?

2. Bagaimana pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Pendapatan Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial terhadap pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui pengaruh Diferensiasi Produk terhadap pendapatan Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.


(17)

6

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait dengan kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produkguna meningkatkan pendapatan pengusaha.

2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Juga dapat memberikan masukan bagaimana seorang pengusaha emping mampu mempertahankan maupun meningkatkan pendapatannya.


(18)

30

30

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana pendapatan sebagai variabelterikat, sedangkan kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produksebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu adalah Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata (2006:18) dalam Sri Mulyati, didalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan pengukuran data berbentuk angka-angka. Pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terjadi.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Sedangkan menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan


(19)

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pengusaha


(20)

31

Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon sebanyak 55 pengusaha.

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2) sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.

Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah seluruh dari jumlah populasi yaitu sebanyak 55 pengusaha.

3.4 Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.1


(21)

32

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Konsep Variabel Indikator Sumber Data

Variabel Dependen Pendapatan (Y):

Jumlah pendapatan per bulan atau Total penerimaan (Total Revenue) yaitu jumlah output produksidikali harga satuan (TR=P.Q). Case and Fair (2002: 224)

Tingkat Pendapatan (Y)

(Total Revenue) yaitu jumlah output produksi dikali harga satuan (TR=P.Q)

Data diperoleh dari para

PengusahaEmping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo DesaTuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon Variabel Independen Kemampuan

Manajerial (X1) : Kemampuanmanajeri

al adalah

kesanggupan

mengambil tindakan– tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Winardi (1995:4) Tingkat Kemampuan Manajerial (X1) 1. Kemampuan mengambil keputusan 2. Kemampuan

implementasi fungsi manajemen - Perencanaan - Pengorganisasia n - Pelaksanaan - Pengawasan Winardi (1995:4)

Data diperoleh dari angket/kuesioner yang disebar ke Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Diferensiasi Produk (X2):

Diferensiasi

adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berati untuk membedakan penawaran

perusahaan dari penawaran para pesaing

Tingkat Diferensiasi Produk (X2)

1. Berusaha membuat produk dengan rancangan yang unik

(keistimewaan pada produk) 2. Mampu

menciptakan

kemasan unik pada produk

Data diperoleh dari angket/kuesioner yang disebar ke Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon


(22)

33

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengusaha Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon dan referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yang diperoleh dari pengusaha Pengusaha Emping Melinjo Pada Sentra IKM Emping Melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

2. Data sekunder diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon (Disperindag) dan Internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.

2. Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(23)

34

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu pendapatan.

3.7 Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang kemampuan manajerial, Diferensiasi Produk, dan pendapatan.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang semuanya menunjukan sikap terhadap objek yang akan diukur. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut: Sangat Setuju / Sangat Sering : 5

Setuju/ Sering : 4

Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3

Tidak Setuju/ Kurang : 2

Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu mengetahui pengaruh

kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk terhadap pendapatan.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden, yaitu para pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo desa Tuk Kecamatan Kedawung. 3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden 4. Memperbanyak angket

5. Menyebarkan angket

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ordinal, yaitu data dari


(24)

35

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel gaya hidup dan variabel status sosial ekonomi sehingga data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI), dengan bantuan program Microsoft Excel 2007, langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut: SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit) 7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|) Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :


(25)

36

Suharsimi Arikunto (2006:170)

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r tabel dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r tabel tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid) 3.7.2 Uji Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

Suharsimi Arikunto (2002: 171) Dimana;

 

2 2 2 2

) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N r

2

11 1 2

1 n t k r k            


(26)

37

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal

n2 = Jumlah varians butir

t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 21. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresi. Apakah akan menggunakan regresi model linier atau model log-linier. Dalam penelitian ini digunakan metode Mackinnon, White dan Davidson (metode MWD) untuk memilih model yang paling cocok.

Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Pendapatan

β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1


(27)

38

β2 = koefisien regresi X2

X1 = Kemampuan Manajerial X2 = Diferensiasi Produk

e = Faktor pengganggu

3.8.1.1Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi (biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5. Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas lima maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.


(28)

39

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas.

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Tanpa ada perbaikan

2) Dengan perbaikan:

 Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).  Menghilangkan salah satu variabel independen.

Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.  Transformasi variabel.

 Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas Agus Widarjono (2005:147-161), yaitu sebagai berikut : 1. Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :


(29)

40

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3. Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya:

4. Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank n = jumlah pasangan rank

5. Uji White (White Test).

Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan

dengan membandingkan χ2

hitung dan χ2tabel, apabila χ2hitung> χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila

χ2

hitung < χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas

ditolak. Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika

1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1


(30)

41

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

probabilitas Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan SoftwareSPSS For Windows 21.Dilakukan pengujian dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

3. Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain Agus Widarjono (2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji dDurbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.


(31)

42

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar

Autokorelasi Positif

Ragu – ragu Tidak ada Autokolerasi

Ragu – ragu Autokorelasi Negatif

Gambar 3.1

Statistika d Durbin- Watson (Sumber: Gudjarati 2001: 216)

Keterangan:

dL = Durbin Tabel Lower dU = Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif H0= Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watsondengan bantuan program SPSS 21 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (dL dan dv).

3.8.2 Pengujian Hipotesis

3.8.2.1Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.


(32)

43

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus: t = ; i = X1, X2, X3, X4.

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.

3.8.2.2Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :

Fk-1, n-k = = (Sudjana, 1996:385)

Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit< F tabel 3.8.2.3 Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Se

1 R

n k

) 1 (k R

2 2

 


(33)

44

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

= (Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

 

2 2

y y

y i yˆ


(34)

80

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang pengaruh kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu studi terhadap pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Kemampuan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Artinya ketika kemampuan manajerial yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika kemampuan manajerial yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

2. Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Artinya ketika Diferensiasi Produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika Diferensiasi Produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:


(35)

81

1. Para pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon haruslah dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik dari faktor kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan kemampuan manajerialnya dengan cara meningkatkan fungsi-fungsi managemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasannya agar sasaran atau tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

3. Pengusaha harus bisa melakukan diferensiasi produk pada usaha emping melinjo agar produk emping yang dihasilkan bias memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri dari produk-produk emping melinjo yang lain, contohnya seperti meningkatkan kualitas bahan baku, rasa, bentuk, dan lainnya agar dapat meningkatkan pendapatannya.

4. Pengusaha harus bisa meningkatkan pendapatannya bukan hanya melihat dari faktor kemampuan manajerial dan diferensiasi produk saja, tetapi melihat fakltor-faktor lain yang sangat mempengaruhi pendapatan.


(36)

82

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Anoraga Sudantoko. (2002). Karakteristik Industri Kecil. Jakarta : FE UI

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Bachtiar Hasan (20003). Manajemen Industri. Bandung : Pustaka Ramadhan BPS. Profil Industri Kecil dan Rumah Tangga.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga Case, Fair. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi mikro. Jakarta: Prenhallindo Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan

George R. Terry ,2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung.

Hasibuan, Nurimansyah.(1993).Ekonomi industri: persaingan, monopoli dan regulasi.Jakart:LP3ES

Idham Kurnia Simamora.(2013). DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal. 1-12 http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta : Prenhallindo

Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.


(37)

83

Lyna Anggraini. 2012. Pengaruh Prilaku Kewirausahaan Diferensiasi Produck Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Terhadap Home Industry Kripik Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan.

Maluyu Hasibuan, 2004. Manajemen (Dasar, Pengertian Dan Masalah). PT. BumiAksara: Jakarta.

Maman Ukas. (1999). Manajemen. Erlangga : Bandung

Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia : http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.[22September2012].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Sadono Sukirno. (2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.

Samuleson, Paul. A & Nordhaus, William D. (2003). Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga

Siagian P. Sondang, 2007. Teori Motipasi dan Aplikasi. Rineka Cipta: Jakarta. Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia

Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia

Sri Wiludjeng S.P, .2007. Pengantar Manajemen, Graha Ilmu: Yogyakarta. Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis. Jakarta : Salemba Empat.


(38)

84

Melan Agustin, 2013

Pengaruh Kemampuan Manejerial Dan Diferensasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tambunan, Tulus.(1999).Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang, Kasus Di Indonesia. Jakarta

Umi Narimawati, 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh & Perhitungannya. Agung Media: Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia FE UII.

Winardi . (1990). Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi ke VII Buku 2. Bandung :Tarsito. Sumber Internet

www.bps.go.id

www.industrikecil.blog.com

www.slideshare.com “KonsepPendapatan dan Harga”

www.wikipedia.com www.google.com


(1)

44

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

= (Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

 

2 2

y y

y i yˆ


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang pengaruh kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu studi terhadap pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Kemampuan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Artinya ketika kemampuan manajerial yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika kemampuan manajerial yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

2. Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Artinya ketika Diferensiasi Produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika Diferensiasi Produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:


(3)

81

1. Para pengusaha emping melinjo pada sentra IKM emping melinjo Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon haruslah dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik dari faktor kemampuan manajerial dan Diferensiasi Produk yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan kemampuan manajerialnya dengan cara meningkatkan fungsi-fungsi managemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasannya agar sasaran atau tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

3. Pengusaha harus bisa melakukan diferensiasi produk pada usaha emping melinjo agar produk emping yang dihasilkan bias memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri dari produk-produk emping melinjo yang lain, contohnya seperti meningkatkan kualitas bahan baku, rasa, bentuk, dan lainnya agar dapat meningkatkan pendapatannya.

4. Pengusaha harus bisa meningkatkan pendapatannya bukan hanya melihat dari faktor kemampuan manajerial dan diferensiasi produk saja, tetapi melihat fakltor-faktor lain yang sangat mempengaruhi pendapatan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Anoraga Sudantoko. (2002). Karakteristik Industri Kecil. Jakarta : FE UI

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Bachtiar Hasan (20003). Manajemen Industri. Bandung : Pustaka Ramadhan BPS. Profil Industri Kecil dan Rumah Tangga.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga Case, Fair. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi mikro. Jakarta: Prenhallindo Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas

besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan

George R. Terry ,2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung.

Hasibuan, Nurimansyah.(1993).Ekonomi industri: persaingan, monopoli dan

regulasi.Jakart:LP3ES

Idham Kurnia Simamora.(2013). DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal. 1-12 http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol. Jakarta : Prenhallindo

Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara


(5)

83

Lyna Anggraini. 2012. Pengaruh Prilaku Kewirausahaan Diferensiasi Produck

Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Terhadap Home Industry Kripik Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi

UPI Tidak Dipublikasikan.

Maluyu Hasibuan, 2004. Manajemen (Dasar, Pengertian Dan Masalah). PT. BumiAksara: Jakarta.

Maman Ukas. (1999). Manajemen. Erlangga : Bandung

Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia : http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.[22September2012].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Sadono Sukirno. (2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.

Samuleson, Paul. A & Nordhaus, William D. (2003). Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga

Siagian P. Sondang, 2007. Teori Motipasi dan Aplikasi. Rineka Cipta: Jakarta. Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri

Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia

Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri

Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia

Sri Wiludjeng S.P, .2007. Pengantar Manajemen, Graha Ilmu: Yogyakarta. Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis. Jakarta : Salemba Empat.


(6)

84

Tambunan, Tulus.(1999).Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang, Kasus Di

Indonesia. Jakarta

Umi Narimawati, 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh

& Perhitungannya. Agung Media: Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia FE UII.

Winardi . (1990). Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi ke VII Buku 2. Bandung :Tarsito.

Sumber Internet

www.bps.go.id

www.industrikecil.blog.com

www.slideshare.com “KonsepPendapatan dan Harga” www.wikipedia.com