MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJALAH MAXIM (Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya).

MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJ ALAH MAXIM
(Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca
Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya)

SKRIPSI

Oleh :

HERLY NUR
NPM. 0843 010 129

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSUTAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJ ALAH MAXIM
(Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca
Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya)
Oleh :
HERLY NUR
NPM. 0843 010 129
Telah di pertahankan dan deterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Ilmu politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur
Pada Tanggal 13 Desember 2012
PEMBIMBING

TIM PENGUJI
1. Ketua

Drs.Saifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 3 700694 0035 1

Juwito,S.Sos.M.Si

NPT.3 6704 9500 361
2. Sekertaris

Drs.Saifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 3 700694 0035 1
3. Anggota

Z.Abidin Achmad,S.Sos.M.Si.M.Ed
NPTY. 373 039 901 701
Mengetahui
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195 0718 9830 22001

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

J udul Penelitian :

MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJ ALAH MAXIM
(Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca
Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya)

Nama Mahasiswa

: Herly Nur

NPM

: NPM. 0843 010 129

Program Studi

: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti ujian Lisan/Skripsi

Menyetujui,
Dosen Pembimbing


Z.Abidin Achmad,S.Sos.M.Si.M.Ed
NPTY. 373 039 901 701

Mengetahui
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195 0718 9830 22001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbil `Alamiin, sujud syukur pada Allah SWT yang tiada
hentinya memberikan rahmat, hidayah dan barokahnya sehingga penulis
mempunyai kekuatan menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penelitian ini, penulis mendapat pengalaman yang luar biasa.

Pengalaman yang mampu menjadi pelajaran yang sesuai dengan Ilmu Komunikasi
yang menjadi studi kuliah penulis. Dalam pelaksanaan penelitian, penulis diberi
kesempatan untuk mencari informasi seakurat dan sedetail mungkin, serta
menganalisanya untuk dijadikan penelitian.
Keberhasilan dalam penelitian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan
bapak Zainal Abidin Achmad S.sos.,M.Si.M.Ed selaku pembimbing utama dan
ketua Jurusan Ilmu Komunikasi bapak Juwito, S.Sos.M.si. Penulis juga
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN "Veteran" Jawa Timur.
2. Bapak Syafruddin Zuhfri, S.Sos, M.Si selaku sekretaris program studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran"
Jawa Timur.
3. Bapak dan Ibu dosen pengajar program studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak membantu selama
menempuh kuliah

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


4. Orang tua yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, kasih sayang
yang tak terhingga juga mendukung saya untuk menyelesaikan laporan ini
baik moril maupun materiil.
5. Untuk Riski Fierna yang telah mensupport menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk Norma Rachmawati yang telah membantu dan memberi masukan
dalam mengerjakan skripsi ini.
7. Untuk teman-teman ilmu komunikasi UPN veteran Jawa Timur khususnya
angkatan 2008 yaitu Ferza, Karsa, Agung, Tino, Fajar, Riski
8. Untuk teman-teman rumah kontrakan Bendul Merisi Selatan yang selalu
mensupport.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat serta karunia-nya atas jasa jasa
yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis dengan sanang hati menerima
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Surabaya, 3 Desember 2012
Penulis


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
ABSTRAKS .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I

BAB II

v

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..........................................................

1


1.2. Perumusan Masalah .................................................................

7

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................

7

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................

7

LANDASAN TEORI
2.1. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa .............................

9

2.2. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ............................. 10
2.3. Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa ................................ 12
2.4. Pengertian Motif ..................................................................... 13

2.5. Teori Uses and Gratifications .................................................. 15
2.6. Pembaca Majalah Sebagai Khalayak Aktif Media Massa ......... 19
2.7. Kerangka Berpikir ................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 26
3.1.1. Definisi Operasional .................................................... 26
3.1.2. Motif ........................................................................... 26
3.2. Populasi dan Sampel ............................................................. 31
3.2.1. Populasi ...................................................................... 31
3.2.2. Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel ........................ 32
3.3. Sumber Data ......................................................................... 33
3.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................. 34

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 36

4.1.1. Sejarah Perkembangan Majalah MAXIM ................... 36
4.1.2. Rubrik-Rubrik Majalah MAXIM ................................ 38
4.1.3. Gambaran Umum Masyarakat (Responden) terhadap
Majalah MAXIM ....................................................... 40
4.2. Analisis Dan Penyajian Data ................................................. 41
4.2.1. Karakteristik Responden .............................................. 42
4.2.2. Motif Responden dalam membaca majalah MAXIM ... 47
4.2.2.1. Motif Kognitif ................................................ 48
4.2.2.2. Motif Identitas Personal .................................. 57
4.2.2.3. Motif Diversi .................................................. 64
4.3. Pembahasan ............................................................................ 68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 70
5.2. Saran ....................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN


vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKS

Herly Nur. Motif Pria Surabaya Dalam Membaca Majalah MAXIM (Studi
Deskriptif Motif Pria Dalam Membaca Majalah MAXIM)
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana motif masyarakat
Surabaya membaca majalah MAXIM. Majalah MAXIM merupakan majalah pria
dewasa yang 60% dari isinya adalah tentang wanita dan sex ada pula tentang
kesehatan pria dan artikel – artikel yang mengulas tentang model yang mengulas
tentang sex serta foto – foto dari model atau artist ternama yang memakai pakaian
minim dan pose yang berani. Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana motif
pria Surabaya dengan indikator tinggi, sedang, dan rendah terhadap Majalah
MAXIM.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model uses and
gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah
bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak, pengklasifikasian motif
digunakan katagori motif Blumler yaitu : Motif Cognitif (kebutuhan akan
informasi) Motif Diversi (hiburan), Motif Identitas Personal (Personal Identity)
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah Pria Surabaya yang pernah membaca majalah MAXIM
dengan batasan usia responden adalah 21 – 45 tahun. Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah teknik Eksidental sampling yaitu mengambil jawaban dari
siapa saja orang yang dijumpai dan telah ditentukan klasifikasinya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga motif yaitu motif kognitif,
motif identitas personal dan motif diversi responden membaca majalah MAXIM,
pada motif kognitif dan difersi mempunyai prosentase yang tinggi, sedangkan
pada motif identitas personal mempunyai prosentase yang sedang. Hasil ini
mempunyai relevansi bahwa majalah MAXIM bertemakan lifestyle pria dewasa
metropolitan dan isi dari majalah yang mencakup dari beragam informasi yang
dibutuhkan oleh pria dewasa.
Kata kunci : Motif, Masyarakat, Majalah MAXIM

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

Herly Nur. Surabaya’s Society Motives to Read MAXIM Magazine
(Descriptive Study on Surabaya’s Society Motives to Read MAXIM Magazine)
Objectives of this research are to know how about Surabaya’s society motives to
reading MAXIM magazine. MAXIM magazine is an adult magazine that 60% of
its contents are about women and sex, as well as about men healthy and articles
that exploring about models who exploring about sex and photos of well-known
models or artists that wear minimized cloth and fearless pose. From this research,
it can be known about how Surabaya’s society motives with the indicator of high,
medium, and low to MAXIM Magazine.
The theory that used in this research is uses and gratifications model shows
that being major problems is not on how media was changed attitudes and
behaviors of society, but how media can meet individual and social needs of
society. Motives classifications are used on Blumler’s motives category, i.e.:
Cognitive motive (needs of information), Diversion motive (pleasure), and
Personal Identity motive.
Research method that used was quantitatively descriptive. The populations of
this research are Surabaya’s society that has been read the MAXIM magazine
with age limitation of respondent are 21 to 45 years old. Sampling technique in
this research is accidental sampling technique, which is taking answer of who else
the people that met by researchers and had been established their classification.
The results of this research show that of the third motives that is cognitive
motive, personal identity motive, and diversion motive of respondent that reading
MAXIM Magazine, in cognitive motive and diversion motive are have high
percentage, while in personal identity motive was have medium percentage. This
results have relevance that MAXIM magazine which has theme of metropolitan
adult men lifestyle and the content of magazine consist of various information that
needed by adult men.
Keywords: Motive, Society, MAXIM Magazine

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan yang cukup penting bagi masyarakat adalah

kebutuhan akan informasi. Pada umumnya masyarakat selalu mencari informasi
yang dianggap perlu untuk mereka ketahui. Masyarakat dapat mengikuti
peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya maupun ditempat lain melalui
informasi yang diperolehnya. Melalui informasi masyarakat dapat memperluas
pandangan dan wawasan, serta dapat meningkatkan kedudukan dan peranannya
dalam strata sosial masyarakat. Peristiwa-peristiwa atau informasi yang terjadi
disekitarnya tersebut dapat diketahui melalui media massa seperti media cetak.
Kehidupan media cetak juga ditentukan oleh kondisi dimana media cetak tersebut
muncul, yakni adanya sistem politik, sistem kekuasaan, serta kultur kekuasaan.
Dari sisi lain sesuai sifat media yang selalu kenyal dan dinamis, media cetak di
Indonesia berkembang dengan segala isinya. Selain mengikuti periodik terbitnya
setiap pagi atau petang, sebagai media harian, mingguan, atau bulanan dan
sesekali menerbitkan edisi khusus. Pengaruh unsur khalayak dalam media cetak,
sejatinya tertuju pada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan publik. Media cetak
melakukan kegiatan karena didorong oleh pengetahuan dan ketangkasan dalam
mencapai psikologi pembaca.
Usaha media cetak untuk mempertahankan dan menjaring pembaca
mengidentifikasikan adanya khalayak yang beragam, khalayak pembaca biasanya
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

teralokasi ke spesifikasi kelompok publik tertentu. Khalayak media cetak
mempunyai banyak keragaman jenis dan karakteristik, karena media cetak, kini
sudah demikian penting bagi hidup bermasyarakat. Maka kerap yang dimaksud
khalayak media adalah menyangkut suatu populasi yang luas, namun kini
khalayak massa itu berpilah kedalam penggolongan khalayak tertentu (a
specialized audience). Hal ini mengakibatkan perlunya membedakan antara
khalayak dari sebuah media massa dengan khalayak berita dari sebuah media
khusus sifat penerbitannya. (Santana,2005:211)
Media massa cetak memiliki keunggulan dalam hal informasi yang
disajikan, salah satunya bentuk tulisan yang dapat mudah dipahami karena dapat
dibaca berulang-ulang sehingga berita atau pesan yang disampaikan dapat
dimengerti, selain informasi yang dikemas dalam bentuk tulisan juga sangat
mudah didokumentasikan. Dalam hal ini media massa cetak yang diambil oleh
peneliti adalah media cetak yang berbentuk Majalah. Majalah sebenarnya adalah
terbitan bersekala yang berisi meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan
menurut pengkhususan isinya, dibedakan atas majalah berita, wanita, pria, remaja,
olahraga, satra, ilmu pengetahuan tertentu, hiburan, budaya dan lain-lain.
Salah satu majalah yang terbit di Indonesia adalah majalah Maxim.
Majalah Maxim adalah merk sebuah terbitan majalah khusus pria dewasa.
Majalah ini terbit secara bersekala dalam jangka waktu sebulan sekali. Majalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Maxim didistribusikan di berbagai banyak daerah baik pulau Jawa maupun di luar
pulau Jawa.
Isi dari Majalah Maxim banyak yang berkaitan dengan kebutuhan lifestyle
pria dewasa metropolis. Majalah ini berisi tentang fashion, wanita dan sex, movie,
music, IPTEK (gadget dan teknologi terbaru), sport, event, game dan beberapa
artikel yang mengulas tentang tips-tips bagi pria. Permasalahan terbesar adalah
banyak sekali masyarakat yang beranggapan bahwa Majalah Maxim ini adalah
majalah yang bertemakan majalah “sex” karena Majalah Maxim 60% nya adalah
gambar seksi dan hot, tidak hanya itu Majalah Maxim seringkali memasang foto
model-model yang seksi dan menggoda

yang menjadikan wanita sebagai

objeknya. Secara spesifik Majalah Maxim di bagi menjadi beberapa rubrik antara
lain : wanita dan sex (yang mengulas tentang wanita dengan kata-kata vulgar,
dalam rubrik ini juga ditampilkan foto-foto model dengan gaya yang seksi yang
dapat membuat pembacanya menjadi berimajinasi. Tidak hanya itu rubrik ini juga
memberikan tips-tips bagi pria untuk membahagiakan pasangannya). IPTEK
(dalam rubrik IPTEK membahas tentang teknologi-teknologi terkeni seperti
digital, handphone, leptop, PC dan barang-barang baru seputar IT). Otomotif
(mengulas tentang trend-trend mobil yang baru diluncurkan atau dikeluarkan di
pasar Indonesia). Sport (mengulas tentang sepak pola, balapan dan sport lainnya).
Fashion (dalam rubrik ini segala sesuatu yang berhubungan dengn fashion terbaru
meliputi pakaian, sepatu hingga aksesoris hingga trend dalam dunia fashion)
dengan adanya rubrik ini diharapkan para pembaca mengerti tentang trand fashion
yang terkenal, dan akhirnya mempunyai gambaran dalam memilih fashion yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sesuai dengn karakteristik pembacanya. Health/kesehatan (erdapat beberapa iklan
yang dapat menjaga kesehatan tubuh para pria dewasa). Tidak ketinggalan,
Majalah Maxim juga memberikan review yang mengulas tentang hiburan seperti
movie, tempat wisata yang menantang untuk di kunjungi oleh para pria pencinta
treveling, game, dan food (tempat – tempat makan yang mempunyai ciri khas
baik itu dari makanan ataupun tempatnya).
Dalam hubungannya dengan penggunaan media massa termasuk majalah,
tentu saja tidak lepas dari adanya suatu kebutuhan serta dorongan yan timbul dan
berkembang dari dalam diri individu sehingga orang menggunkan majalah
sebagai sumber informasinya. Dorongan ini yang disebut motif, tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan eksistensinya. (Effendi,
2003:45)
Motif adalah dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya
yang berasal dari dalam individu untuk melakukan sesuatu yang timbul karena
adanya kebutuhan. Adanya kebutuhan menciptakan ketegangan yang memotivasi
adanya tindakan. Banyak motif yang timbul pada masing-masing individu itu
merupakan faktor bawaan atau gabungan anatara faktor bawaan dan pengalaman
yang disebabkan oleh banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh
individu tersebut (As’ad dalam Yanti,2003:13)
Untuk mengamati seseorang tidaklah hanya dengan mengamati tindak
perbuatannya saja, tetapi juga perlu melihat atau memperhatikan hal yang
melatarbelakanginya,

apa

saja

yang

mendorongnya

perbuatannya tersebut dan apa yang menjadi motifnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

melakukan

tindak

5

Dalam model Use and Gratifications dijelaskan bahwa model ini tidak
tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa
yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah Use
and Gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rachmant,1999:65).
Model Use and Gratifications menunjukan bahwa yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku
khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak. Jadi, bobotnya adalah pada khalayak aktif, yang sengaja menggunakan
media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:289).
Secara umum beberap akebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media massa
adalah kebutuhan akan informasi (kognitif), kebutuhan akan hiburan (diversi),
kebutuhan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam
kehidupan atau situasi khalayak sendiri (identitas personal) (Racmat, 2001:66).
Jadi kebutuhan untuk pembaca majalah lifestyle, sebagai jawaban adanya motif
membaca majalah lifestyle.
Kenbutuhan pada setiap individu tidaklah sama. Kebutuhan yang tidak
sama ini sesuai dengan keingintahuan individu tersebut yang tumbuh sejalan
dengan tingkat perkembangannya. Dengan adanya kebutuhan tersebut, maka
peneliti akan tahu bagaimana motif yang mendasari masyarakat Surabaya dalam
membaca Majalah Maxim, dimana motif merupakan dorongan, keinginan, hasrat,
dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri individu dalam melakukan
sesuatu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Peneliti memilih Majalah Maxim dikarenakan Majalah Maxim merupakan
majalah pria dewasa metropolis karna isi majalah ini banyak berkaitan tentang
lifsytle pria yang tinggal didaerah perkotaan. Dalam terbitannya Majalah Maxim,
selain berisi artikel-artikel bagi orang dewasa juga banyak menampilkan foto-foto
model yang bergaya sexy. Hal ini sesuai dengan segment pasar majalah ini yaitu
kaum pria dewasa mulai usia 21 tahun sebagai pembacanya. (sumber:
maxim.co.id)
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
kebutuhan masyarakat Surabaya itu sendiri sehingga memunculkan motif untuk
membaca Majalah Maxim dan menghitung indikator dari ke3 motif blummer
yaitu tiinggi, sedang dan rendahnya dari setiap masing – masing motif. Hal ini
ilihat dari segi isi majalah yang hampir 60% dari majalah Maxim adalah tentang
wanita dan sex, dan dari segi harganya Rp. 39.500,00 Majalah Maxim merupakan
majalah untuk kalangan kelas atas. Apakah itu kebutuhan untuk menambah
pengetahuan baru, atau keinginan masyarakat untuk mendapat identitas sosial
dengan lingkungan sekitar, ataupun keinginan masyarakat untuk mendapat
hiburan. Namun, yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah pesan dalam
Majalah Maxim akan memungkinkan terpenuhi dengan baik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Peneliti memilih masyarakat Surabaya dengan jenis kelamin pria dan
segment usia 21 – 45 tahun sebagai objek penelitian, ini disebabkan karena
pembaca dari majalah ini dikatagorikan sebagai pria dewasa. Peneliti juga
memilih masyarakat yang berlangganan Majalah Maxim secara menerus.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Sementara Peneliti memilih kota Surabaya sebagai cakupan penelitian,
dikarenakan Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur dengan tipe penduduk yang
majemuk dan heterogen. Selain itu masyarakat Surabaya juga memiliki ciri
kosmopolitan dan dekat dengan media massa.
B.rdasarkan uraian diatas pada dasarnya peneliti ingin melakukan
penelitian

menitikberatkan

pada

motif

yang

mendasari

individu

(pembaca/masyarakat) membaca Majalah Maxim.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana

Motif Masyarakat

Surabaya Dalam Membaca Majalah Maxim?

1.3. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim?

1.4. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Menerapkan teori komunikasi massa mengenai motif pembaca dalam
membaca majalah.
b. Sebagai bahan acuan serta tambahan referensi perpustakaan
khususnya Ilmu Komunikasi pada penelitian lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan bagi pihak penerbitan Majalah Maxim,
khususnya mengenai motif pelanggan dan minat baca maupun
penggunaan media cetak tersebut. Serta dapat menjadi bahan acuan bagi
penelitian selanjutnya.
3. Kegunaan Sosial
Memberikan wawasan dan cara pandang khalayak media cetak dalam
memilih penggunaan media cetak khususnya majalah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi Massa
Informasi pada era modern sekarang ini mudah di dapatkan melalui
penggunaan media massa. Media massa melakukan komunikasi dengan
khalayaknya dengan cara memberikan informasi yang serentak, ini dikenal media
massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas,
siaran radio dan televisi yang ditunjukkan kepada umum, dan film yang
dipertunjukkan di gedung bioskop (Effendy, 2003:79). Komunikasi massa
menyebarkan informasi, gagasan, dan sikap kepad komunikan atau massa.
Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi massa dengn
memperinci karakteristiknya. Gebner menyebutkan bahwa komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang continue serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Walaupun definisi dari komunikasi beragam, dapat disimpulkan menjadi satu arti
yaitu penyebaran pesan dengan menggunakan media yang abstrak yakni sejumlah
orang yang tidak tampak oleh penyampaian pesan (Effendy,2003:50). Menurut
Severin komunikasi massa merupakan pengguna saluran (media) dalam proses
menghubungkan komunikator dengan komunikasn secara massal, berjumlah
sangat banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen dan menimbulkan
efek-efek tertentu (Bungin,2006:72).

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Hal ini membuktikan media massa mempengaruhi motif khalayak dalam
mencari informasi tentang sesuatu khususnya media yang memberikan tentang
lifestyle, menyalurkan informasi bagi masyarakat dan menjangkau banyak orang.
Namun beberapa orang tidak hanya menggunakan media seperti majalah sebagai
media informasi saja tetapi juga media hiburan dan pengisi waktu.
Menurut Effendy (2003,81-83), dalam komunikasi massa juga terdapat
karakteristik komunikasi massa, yaitu :
1. Komunikasi massa bersifat umum, dimana komunikasi yang disampaikan
melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.
2. Komunikasi bersifat heterogen, dimana komunikannya adalah sejumlah orang
yang disatukan oleh suatu minat yang sama dan terbuka bagi pengaktifkan
tujuan yang sama, walau demikian orang-orang yang bersangkutan tadi tidak
saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisir.
3. Media massa menimbulkan keserempakan, dalam arti keserempakan kontrak
dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator,
dan penduduk tersebut satu sam lain dalam keadaan terpisah.
4. Hubungan komunikator-komunikan bersifat nonpribadi, yaitu komunikan
yang anonim dicapai oleh orang-orangyang dikenal hanya dalam perananya
yang sifatnya umum sebagai komunikator.

2.2

Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa
Media massa merupakan institusi sosial baru, yang berkaitan dengan

produksi dan distribusi pengetahuan dalam pengertian luas. Media massa adalah
hal esensial dalam komunikasi massa. Kemudian media memungkinkan khalayak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

yang berbeda wilayah mengetahui kejadian yang sama secara bersamaan.
Sedangkan karakteristik komunikasi yang lainnya adalah adanya umpan balik,
biasanya tertunda atau komunikasi massa yang berlangsung satu arah. Media
massa bersifat umum artinya media massa untuk kepentingan umum bukan
perseorangan atau kelompok. (Rachmat,2002:22-23)
Bentuk komunikasi media massa dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
komunikasi media massa cetak/pers yang meliputi surat kabar dan majalah, dan
komunikasi media massa elektronik yang meliputi radio, televisi, film, dan lainlain. Salah satu bentuk dari media massa khususnya media cetak (majalah), maka
perlu sekali bagi mjalah untuk memperhatikan keheterogenan pembaca dan untuk
menarik perhatian pembacanya, majalah sebagai media cetak bacaan harus
memnuhi suatu fungsi untuk memberikan informasi dan jawaban rasa ingin tahu
pembacanya.
Majalah didefinisikan sebagai suatu penerbitan bekala yang menyajikan
liputan jurnalistik dan artikel yang berisi informasi dan opini yang membentuk
berbagai aspek kehidupan. Majalah lazimnya berjilid, sampul depannya
berilustrasi foto, gambar, atau lukisan, tetapi dapat pula berisi daftar isi atau
artikel utama (Iskandar,1990:42). Sehingga untuk menarik perhatian pembaca
tentunya segala sesuatu harus dikemas secara baik dan menarik, termasuk majalah
Maxim tidak tergantung pada isi cover utamanya saja, tetapi juga pada kemasan
isinya. Dalam hal materi isi penggunaan bahasa sangat penting, agar mudah
dipahami dan dimengerti oleh pembacanya. Menurut Kurniawan Junaedi dalam
ensiklopedia pers Indonesia, definisi majalah adalah penerbit pers yang memuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

bermacam-macam tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun foto-foto. Dari segi ini
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Majalah Umum : majalah yang memuat karangan – karangan politik, kebudayaan,
fiksi, karangan pengetahuan umum, karangan yang menghibur, gambar-gambar,
olahraga,film, seni dan lainnya.
2. Majalah khusus : ijin yang hanya memuat karangan – karangan mengenai bidangbidang khusus, seperti majalah wanita, majalah keluarga, majalah humor, kecantikan,
dan lain-lain.

2.3

Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa
Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah,

radio, televisi dan film baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya
(exposure) serta konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung.
Secara umum (Katz Gueviricht dan Haas Effendy, 1993 : 294)
berkeyakinan terhadap tipologikebutuhan manusia berkaitan dengan medi yang
diklasifikasikan dalam 5 kelompok :
a. Cognitive Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan informasi,
pengetahuan dan pemahaman atas lingkungan dan memuaskan dorongan
keingintahuan.
b. Affective Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
c. Personal integrative Needs , dan status individual.
d. Sosial integrative Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak
dengan keluarga, teman dan dunia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

e. Escapist Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan
tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya Gratifications
Sought, motif yang mendorong individu melakukan aktifitas menggunakan media
tertentu. Jadi yang dimaksud motif adalah dorongan yang timbul dari sejumlah
kebutuhan yang ingin dicapai individu dari suatu obyek tertentu yang
menimbulkan perilaku. (Rachmat,2002:216)

2.4

Pengertian Motif
Motif berasal dari kata motive yang secara obyektif merupakan dorongan

dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku
tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan
dasar bagi seseorang untuk bergerak, berprilaku dan bertindak menurut tujuan
(Rachmat, 2002 :23) atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada
diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan
ataupun kepuasan. Sedangkan menurut Purwanto (2000:27) ada juga beberapa
fungsi motif, yaitu :
a. Fungsi penggerak, mendorong seseorang untuk bertindak, untuk menentukan
tujuan.
b. Fungsi menentukan arah perbuatan, teknik ke arah tujuan.
c. Fungsi seleksi-menyeleksi perbuatan diri seseorang, yang serasi guna
mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Dengan demikian fungsi timbul karena adanya kebutuhan dengan kata
lain merupakan ciri dari kebutuhan. Menurut Blummer ada 3 katagori motif
pengkonsumsian media secara umum yaitu :
1. Motif Kognitif, yaitu motif yang berkenaan dengan kebutuhan akan informasi,
berita terbaru ataupun penambahan wawasan dan pengetahuan.
2. Motif

Identitas

Personal,

yaitu

motif

yang

berkenaan

dengan

pendetereminasian diri terhadap lingkungan sosial.
3. Motif Diversi, yaitu motif kebutuhan akan hiburan, motif yang meliputi
kebutuhan akan pelepasan diri dari tekanan, kebutuhan akan pelepasan
ketegangan dan emosi.
Teori motif serupa juga ditemukan oleh Dennis McQuail yang menyatakan
bahwa ada 4 tipologi motif khalayak yang terangkum skema “Media Persons
Interactions” berikut ini :
1. Diversion

: hiburan dan sarana pelepasan ketegangan.

2. Personal Relationship : persahabatan, keguanaan sosial.
3. Personal Identity

: referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai.

4. Surveillance

: bentuk-bentuk pencarian informasi.

Namun pada permasalahan motif pembaca Majalah Maxim ini
pengaplikasikan teori Blummer lebih tepat dan sesuai dibandingkan dengan teori
yang dikemukakan Purwanto maupun Dennis McQuail.
2.5

Teori Uses and Gratifications
Teori uses and gratifications digambarkan swanson sebagai a dramatic

break with effect traditional of the past (Racmat,2001:65) model ini tidak tertarik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Setiap khalayak dianggap aktif
menggunkan media untuk mempunyai kebutuhannya. Dari hai inilah timbul istilah
Uses

and

Gratifications,

pengguna

dan

poenemuan

kebutuhan.

(Rachmat,2001:65)
Berkaitan dengan pendekatan use and gratifications dan khalayak yang
aktif Little John menyatakan, bahwa :
“.... Pendekatan ini melihat bahwa anggota-anggota khalayak secara aktif
menggunakan isi – isi media, dari pada bertindak pasif terhadap media ...”.
(Little Jhon,1996:345)
Pemutusan perhatian pada khalayak telah mengubah struktur penelitian
proses komunikasi. Frank Bioca dalam Little Jhon (2002:577) lebih jelas
menggungkapkan 4 karakteristik khalayak aktif, yaitu :
a.

Selectivity

: audience yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi

untuk menentukan media yang akan mereka gunakan.
b.

Utilitarianism : yang aktif melakukan perimbangan dan seleksi untuk
menentukan media yang memenuhi kebutuhan – kebutukan dan mencapai
tujuan mereka.

c.

Intentionality

: menunjukan bahwa salah satu kegunaan media adalah

memberikan kepuasan.
d.

Involment if Effort : audience mengikuti dan berfikir dengan kreatif dan
aktif dalam menggunakan media. Dengan kata lain mereka tidak begitu
mudah dipengaruhi oleh media.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Untuk lebih jelasnya mengenai teori ini, menurut Blummer dan
Gurrevitch merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini :
1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari pengguna media massa
diasumsikan mempunyai tujuan,
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengkaitkan
pemasaran kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota
khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media halnya bagian dari rintangan
kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaiman akebutuhan ini terpenuhi
melalui komsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang
bersangkutan.
4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak, artinya orang yang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dalam motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. (Rachmat,2002:205)
Berkaitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak aktif
memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti bahwa khalayak mempunyai
kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini pembaca surat kabar memilih surat kabar mana yang akan dibaca, yang tentu
saja tidak terlepas adanya motif-motif tertentu. Media massa tersebut tentunya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan sosial khalayak demi
terciptanya kepuasan.
Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna
(utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (internationality), bahwa
perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity), dan bahwa
khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn). Karena penggunaan media khalayak
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya, efek media dianggap
sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Rachmat,2002:65)
Untuk lebih jelasnya, model Uses and Gratifications dibawah ini dapat di
gambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Model “Uses and Gratifications”
Anteseden

Motif

-

Penggunaan Media

- Kepuasan

Variabel

- Personal

- Hubungan

Variabel

- Diversi

- Macam Isi

- Pengetahuan
Individual
- Kepuasan
Lingkungan
- Pesonal
- Hubungan macam
Sumber ; (Rakhmant,2004:66)

Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif yang sengaja
menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai
tujuan khusus. Pembaca dalam membaca majalah Maxim karena ingin
mengetahui kebutuhannya akan informasi mengenai lifestyle, hal-hal baru yang
dapat dijadikan pengetahuan. Selain itu pembaca majalah Maxim juga dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

mengetahui kebutuhannya akan hiburan, dikarenakan majalah Maxim berisikan
rubrik mengenai informasi terbaru tentang dunia fashion, wanita, sex dan lain
sebagainya.
Pembaca majalah Maxim juga ingin mengetahui kebutuhannya untuk
menggunakan isi media guna memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting
dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Misalnya, dengan membaca majalah
Maxim maka para pembaca dalat saling bertukar informasi dengan teman-teman
dilingkungan sekitarnya. Jadi jelaslah individu menggunakan media massa karena
didorong oleh motif-motif tertentu. Artinya, individu mencari pemuasan sejumlah
kebutuhan dari penggunaan media karena didorong sejumlah motif yang
mempengaruhinya. Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media
massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan,
kita kesepian dan media juga dapat berfungsi sebagai sahabat. (Rakhmat,
2004:207)

2.6

Pembaca Majalah Sebagai Khalayak Aktif Media Massa
Dalam strategi komunikasi, komunikasn (pembaca) merupakan salah satu

komponen yang paling banyak mendapat perhatian. Mengapa demikian, karena
jumlah dan sifatnya heterogen dan anonym, sedangkan mereka harus dapat
dicapai seiring menerima pesan baik secara indrawi dan rohani, maksudnya adalah
diterimanya suatu pesan yang jelas bagi indera mata dan indera pendengaran
(telinga). Apa yang dimaksud rohani disini adalah sebagai terjemahan bahasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

asing “accepted”, yaitu diterimannya suatu pesan yang sesuai dengan kerngka
referensinya (frame of reference). Kerangka referensi tertentu menimbulkan
kepentingan dan minat (interest) tertentu.
Pembaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang
yang membaca. Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen
demografis, ataupun secara geografis, psikografis dan dari kebijakan editoral.
Dengan demikian dalam menyusun strategi komunikasi harus ditemukan rubrik
mana untuk sasaran khalayak (Target Audience), dan mana untuk sasaran
kelompok (Target Group). Untuk strategi komunikasi massa, komponen
komunikasi (pembaca) yang massal dan kompleks itu memerlukan analisis yang
seksama (Effendy,1993 : 315).
Dalam hal ini yang khalayak media massa majalah Maxim adalah pembaca
majalah Maxim yaitu majalah pria dewasa usia 21-45 tahun sesuai dengan segmen
yang dituju majalah Maxim. Mereka merupakan khalayak utama majalah Maxim
karena majalah ini memang diterbitkan khusus bagi pria dewasa yang memiliki
lifestyle pria metropolitan. Majalah Maxim mempunyai dua sisi yaitu sisi bentuk
fisik atau tampilan dan sisi materi atau isi. Kedua sisi tersebut sangat mewakili
dunia pria metropolis yang mempunyai gaya hidup.
Bentuk fisik atau tampilan yang ada di dalam Majalah Maxim merupakan sisi dari
pada tulisan yang dituangkan di kertas, sehingga dapat dijadikan sesuatu bacaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Bentuk fisik Majalah Maxim antara lain :
1. Cover
Cover adalah bentuk ungkapan apakah model atau foto ilustrasi yang
digunakan sesuai atau tidak dengan meteri Majalah Maxim, apakah
tampilan cover menarik atau tidak dan sebagainya.
2. Kertas yang digunakan
Berkaitan dengan kertas yang digunakan berkenaan dengan tebal tipisnya
kertas, mutu kertas, besar kecilnya ukuran kertas dan lain-lain.
3. Lay Out atau tata cetak
Lay out dinyatakan dengan pernyataan dengan mutu cetakan secara
keseluruhan, kesesuaian, atara tulisan dan foto atau gambar ilustrasi yang
digunakan, pemakaian kombinasi warna kertas sudah sesuai atau tidak,
gaya penulis apakah menarik dan enak dibaca.
4. Lembar – lembar warna
Merupakan suatu kompetisi yang terdiri dari unsur-unsur warna ynag
dapat dicerminkan sehingga ciri khas suatu penulis, untuk suatu bacaan
lebih menekankan pada warna yang menyala karena warna tersebut
mengandung eye catching, dengan kata lain mudah menarik perhatian
pembaca untuk melihatnya.
5. Penjilidan
Penjilidan disini berkaitan dengan sesuai atau tidaknya penjilidan
majalah Maxim, dengan tebal tipisnya kertas yang digunakan pada
majalah Maxim :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Materi atau isi Majalah Maxim
1. Rubrik-rubrik
Rubrik dapat dinyatakan apakah rubrik-rubrik yang ada di Majalah
Maxim sudah untuk pembacanya dan apakah masih perlu
ditambahkan lagi rubrik-rubrik yang ada di dalam Majalah Maxim
antara lain :
a. Sex Confidential, merupakan rubrik yang mengangkat tema
seksual yang terdiri dari sub rubrik :
1. Ask Aline yaitu rubrik yang berfungsi sebagai sarana bertukar
informasi serta ajang tanya jawab antara redaksi yang diwakili
oleh supermodel Indonesia Aline Tumbuan dengan para
pembaca. Dirubrik ini, para pembaca bebas bertanya kepada
pengasuh rubrik tentang berbagai permasalahan seksual
mereka maupun permasalahan seputar hubungan percintaan
mereka.
2. Ladies

Confessions

yaitu

rubrik

yang

memberikan

kesempatan kepada para pembaca untuk menuliskan kisah
maupun pengalaman menarik mereka seputar kegiatan seksual
yang mereka alami.
3. Girl On The Sofa yaitu rubrik yang menampilkan profile dari
beberapa gadis yang menjadi model yang diwawancarai
dengan tema yang berbeda setiap bulannya. Rubrik ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

menampilkan pendapat para model yang dijadikan tema
dalam setiap bulannya.
4. Show Your Love yaitu rubrik yang berisi tips tips untuk pria
agar dapat memuaskan pasangannya dalam hal sex.
b. Burning Question, yaitu merupakan rubrik pengetahuan yang
memberikan informasi kepada pembaca mengenai berbagai hal
serta mengungkap fakta-fakta yang sangat jarang disentuh manusia
seperti penemu resleting, pengertian kentut dan sebagainya.
c. True Story, merupakan rubrik yang menampilkan kisah seru dan
lucu yang dialami oleh para pembaca. Dalam rubrik ini , pembaca
bebas mengirimkan berbagai pengalaman pribadi yang mereka
alami dan bagi pembaca yang mengirimkan cerita terbaik akan
dinobatkan sebagai story of the month.
d. Bar room jokes, merupakan rubrik yang mengankat tema seksual
dan berfungsi sebagai hiburan bagi para pembaca karena
menyajikan beragam humor serta cerita-cerita lucu seputar
pengalaman seksual laki-laki dan perempuan.
e. Saran merupakan rubrik yang memberikan kesempatan kepada
pembaca untuk memberikan saran dan kritik atas penampilan
majalah Maxim setiap edisinya. Pada rubrik ini, pembaca bebas
memberikan masukan apapun kepada pembaca berkaitan dengan
isi maupun penyajian majalah Maxim.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

f. Life Style, merupakan rubrik yang mengankat gaya hidup atau
kebiasaan-kebiasaan

masyarakat

perkotaan

seperti

fashion,

clubbing, shopping, serta memberikan informasi terbaru mengenai
tempat-tempat hang out, clubbing dan shopping serta berbagai
event atau kegiatan-kegiatan seputar dunia entertaiment (hiburan).
g. Iklan, Merupakan suatu pesan tentang ide, barang atau jasa yang
ditawarkan dan disampaikan lewat media massa dan ditunjukan
kepada sebagian atau masyarakat ilan yang ada di Majalah Maxim
antara lain, yaitu Fashion, Kesehatan, IPTEK, Sport.
h. Filter (the thing 25 things metter this month), rubrik ini banyak
mengulas tentang hal-hal baru yang sedang digemari oleh pembaca
seperti : Movie, dalam rubrik ini banyak sekali mengulas tentang
film-film terbaru yang sedang booming dan pada rubrik ini
mengulas tentang sinopsis film. Bukan hanya film yang diulas
dalam rubrik ini informasi tentang Games, books, music pun dapat
pembaca ketahui di rubrik ini.

2.7. Kerangka Berfikir
Majalah merupakan salah satu media massa cetak, media ini adalah suatu
media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual, terdiri dari sejumlah
kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Majalah lebih menspesialisasikan
produknya untuk menjangkau konsumen tertentu, yang pada umumnya memuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

iklan berlingkup nasional dan dengan produk bermutu tinggi untuk mencapai
sasaran menengah ke atas (Kasali,1992:109).
Pernyataan bahwa majalah adalah sebagai media massa yang mampu
memenuhi sejumlah kebutuhan khalayak yang berangkat dari asumsi teori Use
and Gratifocations, dimana teori tersebut didasarkan pada setiap individu yang
memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang
memunculkan motif menggunakan media massa, khususnya majalah. Dengan
banyaknya jumlah majalah yang ada pada saat sekarang ini mengakibatkan
adanya persaingan-persaingan di dalam isi dari setiap majalah tersebut, sehingga
menimbulkan ketertarikan untuk membacanya.
Majalah dapat memenuhi dari sejumlah kebutuhan yang dimiliki khalayak
melalui rubrik-rubrik yang disajikan. Menitikberatkan isi media pada apa yang
diinginkan khalayak, berarti mengasumsikan khalayak menggunkan media
(memilih isi) bukan merupakan kegiatan yang kebetulan atau dipengaruhi faktor
eksternal, melainkan suatu perilaku yang didorong oleh motif-motif tertentu.
Menurut Blummer dam Rachmat (2001:66) motif dapat timbul dan diartikan
sebagai keinginan untuk menambah pengetahuan baru, keinginan untuk mencari
hiburan dan keinginan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
Dalam hal ini peneliti berusaha melihat motif pembaca Maxim di
Surabaya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Gambar 2
Kebutuhan
Motif
- Kebutuhan kognitif
- Kebutuhan afektif
- Kebutuhan
integrative Personal
- Kebutuhan
integrative sosial
- Escapist Needs

- Motif
Kognitif
- Motif Identitas
Personal
- Motif Hiburan

Membaca
Majalah
Maxim

Analisi
Deskriptis

Kerangka Berfikir Penelitian Tentang Motif Pembaca
Majalah Maxim di Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kesimpulan

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional
Definisi oprasional adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan dalam penelitian yang dapat diamati atau dioprasionalkan.
Sehubungan dalam peryataan tersebut, maka pada penelitian tidak membicarakan
hubungan antara variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan kepada motif
pembaca majalah Maxim, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian
survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan
motif pembaca tersebut.
Dalam hal ini motif dioprasionalkan sebagai penggerak alasan – alasan
atau dorongan- dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat
sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Motif tidak dapat dipisahkan
dengan kebutuhan (needs) seseorang atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya
ada kebutuhan dari dalam dirinya dan berusaha untuk mencapainya.

3.1.2 Motif
Motif adalah dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan
pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan
definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak,
26
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

berprilaku dan bertindak atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat
pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai
tujuan ataupun kepuasa.
Unt

Dokumen yang terkait

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA (Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Membaca Majalah Bahana Bagi Pelanggan di Yogyakarta).

0 4 14

SKRIPSI SENSUALITAS DALAM IKLAN MEDIA CETAK (Studi Deskriptif Tentang Sikap Pengurus dan Staf Pusat Studi Wanita UGM Terhadap Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Cetak di Majalah Pria Maxim Indonesia).

1 3 16

PENDAHULUAN SENSUALITAS DALAM IKLAN MEDIA CETAK (Studi Deskriptif Tentang Sikap Pengurus dan Staf Pusat Studi Wanita UGM Terhadap Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Cetak di Majalah Pria Maxim Indonesia).

1 3 39

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom).

0 1 82

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom).

3 5 82

MOTIF PEMBACA PADA MAJALAH MEN’S HEALTH (Studi Deskriptif Motif Pembaca Pada Majalah Men’s Health Di Surabaya).

0 1 111

Motif Masyarakat Pembaca Tabloid POSMO ( Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Membaca Tabloid Posmo).

0 0 82

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENGGUNAKAN SITUS TUMBLR (Studi Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menggunakan Situs Tumblr).

0 0 92

MOTIF PEMBACA PADA MAJALAH MEN’S HEALTH (Studi Deskriptif Motif Pembaca Pada Majalah Men’s Health Di Surabaya)

0 0 24

MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJALAH MAXIM (Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya)

0 0 17