PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TIMUR.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN
UMKM PROVINSI J AWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Trian Prambudi
0913010062/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN
UMKM PROVINSI J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Trian Prambudi
0913010062/FE/EA
Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN
UMKM PROVINSI J AWA TIMUR

yang diajukan
TRIAN PRAMBUDI
0913010062/FE/EA
Telah Diseminar kan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Skripsi oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUSLIMIN, MSI
NIP.19620721 199203 1001

Tanggal : ....................


Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

DR. HERO PRIONO, SE, M.Si, AK
NIP : 030 217 165

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN
UMKM PROVINSI J AWA TIMUR

yang diajukan
TRIAN PRAMBUDI
0913010062/FE/EA
Disetujui untuk Mengikuti Ujian Lisan oleh


Pembimbing Utama

DRS. EC. MUSLIMIN, MSI
NIP.19620721 199203 1001

Tanggal : ....................

Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DRS. RAHMAN AMRULLAH SUWAIDI , MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP

KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN
UMKM PROVINSI J AWA TIMUR
yang diajukan

TRIAN PRAMBUDI
0913010062/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal, 03 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr s. Ec. Muslimin, M.Si


Dr.Sri Trisnaningsih,M.Si
Sekretaris

Dr s. Ec. Muslimin, M.Si
Anggota

Dr s.Ec.Sjafii,MM.Ak
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga penulis berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
PARTISIPASI
MANAJ ERIAL

PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
DENGAN

KOMITMEN

ORGANISASI

KINERJ A
SEBAGAI

VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM

PROVINSI J AWA TIMUR”

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3. Bapak. Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, M.S selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Ec. Muslimin, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini..
6. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
7. Kedua Orang Tua dan kakak yang telah memberikan doa, kasih sayang,
dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan
selama ini sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya..
8. Sahabat seangkatan dan seperjuangan yang selalu ada disetiap suka dan duka
yg tidak bisa disebutkan satu-persatu.
9. Ibu siti,ibu oni selaku pegawai sub bagian Tata Usaha dan seluruh pegawai
bagian

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur


membantu

dan

meluangkan

sejenak

waktunya

dalam

yang turut
membantu

menyelesaikan skripsi ini.
10. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, maret 2012

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

i

DAFTAR ISI ......................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................

xi

ABSTRAK
BAB I

....................................................................................................... xii

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................

7

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................

8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................

8

BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .....................................................

9

2.2 Landasan Teori ...................................................................................

12

2.2.1

Anggaran Sektor Publik .....................................................

12

2.2.1.1. Pengertian Anggaran ............................................

14

2.2.1.2. Pengertian Anggaran Sektor Publik .......................

14

2.2.1.3 Fungsi Anggaran Sektor Publik ............................

15

2.2.1.4 Pentingnya Anggaran Sektor Publik .......................

17

2.2.1.5 Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik ........................

18

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Partisipasi Penyusunan Anggaran .........................................

20

2.2.3.

Kinerja Manajerial .............................................................

24

2.2.3.1. Pengertian Kinerja Manajerial ..............................

24

2.2.3.2. Fungsi Kinerja Manajerial ....................................

25

2.2.3.3. Pentingnya Kinerja Manajerial .............................

27

2.2.4. Komitmen Organisasi ............................................................

27

2.2.5 Teori Yang Melandasi ............................................................

29

2.2.5.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial..............................................................

30

2.2.5.2 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Peningkatan Manajerial ......................................................

31

2.2.5.1 Pengaruh komitmen organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial.............................................................

32

2.3. Kerangka Pikir .................................................................................

33

2.4. Hipotesis .........................................................................................

33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...............................

34

3.1.1. Definisi Operasional ...........................................................

34

3.1.2. Pengukuran Variabel ...........................................................

35

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..............................................................

38

3.2.1. Populasi .............................................................................

38

3.2.2. Sampel ...............................................................................

48

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

39

3.3.1. Jenis Data ...........................................................................

39

3.3.2. Sumber Data .......................................................................

39

3.3.3. Pengumpulan Data ..............................................................

40

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..................................................

40

3.4.1. Teknik Analisis Data ...........................................................

40

3.4.2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................

42

3.4.3. Analisis Regresi .................................................................

44

3.4.4. Uji Hipotesis .......................................................................

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................

47

4.1.1. Sejarah Singkat Dinas Koperasi & UMKM Prov Jatim .......

47

4.1.2. Struktur Organisasi .............................................................

48

4.1.3. Visi/Misi Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jawa Timur.....

49

4.1.4. Pelayanan Publik Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Timur .........................................................................

49

4.1.5. Kode Etik dan Motto Pelayanan Publik Dinas Koperasi dan
UMKM Prov.Jatim ...................................................................

50

4.1.6. Tugas Pokok Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim ....

51

4.1.7. Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim ..............

52

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..............................................................

52

4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian .............................

52

4.2.1.1.Partisipasi penyusunan anggaran (X1) ..............................

52

4.2.1.2. Komitmen Organisasi (X2) .............................................

53

4.2.1.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial (Y) ....

54

4.2.2. Uji Validitas ........................................................................

55

4.2.3. Uji Reliabilitas .....................................................................

57

4.3. Analisis Hasil Penelitian ....................................................................

58

4.3.1. Uji Normalitas ....................................................................

58

4.3.2. Analisis pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap kinerja manajerial .................................................

59

4.3.3. Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Dapat
Memperkuat Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial ...............................................

61

4.3.3.1.Uji Asumsi Klasik ...........................................................

61

4.3.3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda .................................

63

4.4. Uji Hipotesis ..................................................................................

66

4.5. Pembahasan ...................................................................................

68

4.5.1. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Terdahulu ......

70

4.5.2. Keterbatasan Penelitian .......................................................

70

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................

72

5.2 Saran ..............................................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN VARIABEL KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
DI DINAS KOPERASI DAN UMKM PROV J AWA TIMUR

Oleh
Trian Prambudi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial pada organisasi sektor publik. Penelitian ini juga
menguji apakah komitmen organisasi memediasi pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan survei
kuesioner Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis path
untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial.
Populasi penelitian ini adalah para penyusun anggaran di Dinas
Koperasi Dan UMKM Jawa Timur dengan jumlah kuesioner 30 responden.
Analisis regresi sederhana dan interaksi meggunakankan regresi linear berganda
dengan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) yang
digunakan untuk menganalisis data. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
bebas; partisipasi penyusunan anggaran (X1), variabel terikat kinerja manajerial
dan komitmen organisasi (X2) sebagai variable moderating.Sebelum pengujian
hipotesis, dilakukan pengujian instrumen yang meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik, uji normalitas uji multikolinearitas, uji
heteroskedasitas, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan uji simultan (uji F) dan
uji parsial (uji t).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh langsung
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi anggaran juga
berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi melalui moderating.
Kata kunci: partisipasi anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi,

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi Negara

yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan
fungsi

penyelenggara

negara

dan

pembangunan,

sehingga

pemerintah

memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang,
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Standart Akuntansi Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah menuntut untuk lebih memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan menerapkan asas-asas pelayanan publik yang didalamnya
meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi, kesamaan hak, keseimbangan hak
dan kewajiban.
Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan
anggaran daerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan pengharapan
masyarakat daerah setempat terhadap pengelolaan keuangan daerah secara
ekonomis, efisien, dan efektif. Perubahan kebijakan tentang anggaran mengikuti
perubahan kebijakan pengelolaan keuangan negara. Salah satu bentuk perubahan
kebijakan tersebut dengan mulai diberlakukannya PP No. 105 tahun 2000, tentang
Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah (Yuwono dkk, 2005:64),

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

selanjutnyta diganti dengan PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, yang diikuti dengan diterbitkannya Permendagri No. 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peran penting anggaran dalam organisasi sektor publik berasal dari
kegunaannya dalam menentukan estimasi pendapatan atau jumlah tagihan atas
jasa yang diberikan (Nordiawan, 2006: 47). Dalam hal ini anggaran publik
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga
publik yang ada. Proses anggaran di sektor publik terutama suatu dinas, diawali
dengan penetapan tujuan, target dan kebijakan. Kesamaan persepsi antar berbagai
pihak tentang apa yang akan dicapai dan keterkaitan tujuan dengan berbagai
program yang akan dilakukan, sangat penting bagi kesuksesan anggaran. Di tahap
ini, proses distribusi sumber daya mulai dilakukan. Pencapaian konsesus alokasi
sumber daya menjadi pintu pembuka bagi pelaksanaan anggaran. Proses panjang
dari penentuan tujuan ke pelaksanaan anggaran seringkali melewati tahap yang
melelahkan, sehingga perhatian terhadap tahap penilaian dan evaluasi sering di
abaikan. Kondisi inilah yang tampaknya secara praktis sering terjadi (Bastian
2006a: 188).
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu
penyelenggara negara yang berada dibawa Pemerintahan Daerah Jawa Timur
mempunyai perencanaan anggaran yang disusun dan akan dijadikan sebagai
pedoman pada saat melaksanakan tugasnya.

Proses penganggaran dengan

pendekatan kinerja memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang
dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Perangkat Daerah (unit kerja). Rancangan anggaran unit kerja dimuat dalam suatu
dokumen yang disebut dengan Rancangan Anggaran Satuan Kerja (RASK atau
formulir S). RASK ini menggambarkan kerangka logis hubungan antara kebijakan
anggaran (arah dan kebijakan umum APBD serta strategi dan prioritas APBD)
dengan operasional anggaran (program dan kegiatan anggaran) di setiap unit
pelaksana anggaran daerah sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi yang
menjadi kewenangan unit kerja yang bersangkutan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan masyarakat. RASK memuat juga standar analisa
belanja, tolok ukur kinerja dan standar biaya sebagai instrumen pokok dalam
anggaran kinerja.
Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan penting yang melibatkan
berbagai pihak, baik kepala dinas maupun kepala sub bagian dan pegawai dimana
masing-masing pihak memainkan peran dalam mempersiapkan dan mengevaluasi
berbagai alternatif dan tujuan anggaran. Anggaran yang dihasilkan senantiasa
digunakan sebagai tolok ukur bagi kinerja kepala sub bagian dan para pegawai.
Oleh karenanya, penyusunan anggaran partisipati diharapkan akan meningkatkan
kinerja para kepala dinas maupun kepala bagian, di mana ketika suatu tujuan
dirancang dan secara partisipasi disetujui, maka pegawai akan menginternalisasi
tujuan yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk
mencapainya karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran tersebut.
Banyaknya kendala-kendala yang terjadi dalam pelakasnaan anggaran
seperti koordinasi antara bagian manajerial dan staf yang tidak berjalan baik,tidak
tercapainya kesepakatan dalam penyusun anggaran,dan kurangnya partisapasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dalam

penyusunan

anggaran,membuat

adanya

permasalahan

seperti:

keterlambatan penyusunan anggaran, kurang optimalnya masalah penyerapan
dana dan ketepatan arah sasaran dari tujuan anggaran tersebut apa sudah tercapai
dengan benar sesuai skala prioritas yang ada terkait keterbatasan dana yang
tersedia. Di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur input yang
dihasilkan adalah DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) atau sebuah rencana
yang telah disahkan . DPA adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan dan beban anggaran yang telah ditetapkan bagi masingmasing satuan kerja. Sedangkan output yang dihasilkan adalah berbagai programprogram pemerintah dalam menunjang pembangunan di bidang koperasi dan
UMKM di Provinsi Jawa Timur. Program-program pemerintah tersebut
diantaranya adanya Pelaksanaan pembinaaan kewenangan di bidang Koperasi dan
UMKM yang menyeluruh untuk meningkatkan , peningkatan pelayanan
Pengambangan usaha Koperasi dan UMKM melalui layanan bimbingan
Teknis,Melaksanakan pemberdayaan organisasi dan tata laksana koperasi dan
UMKM secara profesional didukung dengan penyuluhan, advokasi, hukum dan
pengawasan yang baik menuju koperasi dan UMKM yang berakuntabilitas dan
Fasilitasi Perkuatan pengembangan di UMKM melalui program dengan dana
bergulir di tiap daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur dan masih banyak
lainnya.
Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial masih menunjukkan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian
mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan masih banyak
diperdebatkan. Beberapa penelitian mengenai hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak
konsisten; Indriantoro (1993) menemukan hubungan positif dan signifikan antara
partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Berbeda dengan
penelitian yang telah dilakukan Brownell 1986, dan Sukardi (2002), di mana
mereka menemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini terjadi karena hubungan partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor-faktor
situasional atau lebih dikenal dengan istilah variabel kontinjensi (contingency
variable).
Dalam Govindarajan dalam Supriyono (2004) menyatakan bahwa
untuk mengatasi ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian tersebut diperlukan
pendekatan kontijensi. Pendekatan ini memberikan suatu gagasan bahwa sifat
hubungan yang ada antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial
mungkin berbeda pada setiap kondisi. Salah satu variabel kondisional tersebut
adalah variabel moderasi. Variabel komitmen organisasi adalah salah satu variabel
yang dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan
kinerja manajerial. Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu
untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan
dengan kepentingan sendiri (Weiner dalam Coryanata, 2004:619).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Dengan kata lain masih terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat
pemerintah daerah,sehingga dalam penelitian kali ini peneliti menambahkan
variabel komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris
pengaruh partisipasi anggaran, komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
instansi daerah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti
mengambil judul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhdap
Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Moderating’’.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat ditarik rumusan

masalah yaitu:
1. Apakah

partisipasi

penyusunan

anggaran

berpengaruh

terhadap

peningkatan kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Timur?
2. Apakah komitmen organisasi sebagai variabel moderating dapat
memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, maka tujuan

penelitian ini adalah :
1.

Untuk menguji dan menganalisis secara empiris tentang pengaruh partisipasi
dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja pada manajerial Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Timur.

2.

Untuk menguji dan menganalisis secara empiris tentang pengaruh komitmen
organisasi sebagai variabel moderating dapat memperkuat pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan yaitu:
1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat mengetahui serta
mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja pegwai dengan komitmen organisasi sebagai variabel
moderating.
2. Bagi organisasi sektor publik atau pihak yang terkait
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan

dapat

memperoleh informasi dalam rangka mengevaluasi dan meningkatkan kinerja
manajerial Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

3. Bagi Akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan mampu
memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan
dengan akuntansi sektor publik, khususnya untuk memahami partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja pegwai dengan komitmen organisasi
sebagai variabel moderating.
.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial telah dilakukan oleh para ahli baik dengan atau tanpa
menggunakan variabel kontijensi.
1. Ratri (2010)
Dalam penelitian tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of control sebagai
variabel moderating. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 32 manajer
yang bekerja di departemen pemasaran, estimating,sumber daya manusia,
administrasi dan keuangan, produksi, procurement dan proyek yang bekerja di PT
Adhi Karya (Persero) Tbk.Hasil pengujian pengaruh MRA Komitmen Organisasi
terhadap kinerja menunjukkan nilai t sebesar 4,849 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
maka ditunjukkan bahwa pada α 0,05, MRA Komitmen Organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
2. I Ketut Suryanawa (2008)
Dalam penelitianya yang berjudul Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada
kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel Penelitian
tentang hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial telah
menunjukkan bukti meyakinkan. Oleh karena itu variabel moderating diperlukan.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Komitmen Organisasi adalah salah satu dari variabel ini. Komitmen tinggi
membuat individu melakukan tugasnya terbaik untuk keberhasilan organisasi.
Penelitian ini dilakukan di Kantor SKPD di Kabupaten Bandung. Tujuannya
adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial dan menguji apakah komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Responden terdiri dari anggota
manajemen, baik tingkat atas, tengah, dan bawah. Sampel didefinisikan
menggunakan

teknik

purposive

sampling.

Hasil

uji

hipotesis

pertama

menunjukkan bahwa partisipasi anggaran secara signifikan dan positif
mempengaruhi kinerja manajerial. Hasil tes kedua bahwa komitmen organisasi
tidak dapat memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja
manajerial. Beberapa keterbatasan penelitian ini meliputi penggunaan skala
penilaian diri pada pengukuran kinerja manajerial, dan penggunaan hanya satu
variabel moderating. Penelitian lebih lanjut dapat mengukur kinerja keuangan dan
juga mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang diharapkan dapat
memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
3. Arifah Nur Sabrina (2009)
Dalam penelitian tentang pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap
kinerja aparat permerintah daerah: budaya organisasi dan komitmen organisasi
sebagai variabel moderating. Penelitian ini dilakukan pada daerah se-Eks
Karasidenan Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh pejabat pengelolaan keuangan daerah yang ada di daerah Karasidenan
Surakarta sejumlah 100 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

adalah analisis linier berganda. Hasil dari penelitianya menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh partisipasi anggran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.
Tabel 1
Penelitian Terdahulu

Nama peneliti J udul penelitian
Ratri (2010)

Hasil penelitian

Pengaruh partisipasi

Hasil pengujian pengaruh

penyusunan anggaran

Komitmen Organisasi

terhadap kinerja

terhadap kinerja

manajerial dengan

menunjukkan nilai t sebesar

komitmen Organisasi dan

4,849 dengan nilai

locus of control sebagai

signifikansi sebesar 0,000.

variabel moderating

Dengan demikian maka
ditunjukkan bahwa pada α
0,05, Komitmen Organisasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
manajerial.

I

Ketut Pengaruh

partisipasi Hasil pertama dari penelitian ini

Suryanawa

penyusunan anggaran pada bahwa

(2008)

kinerja

manajerial

dengan signifikan

adanya
antara

pengaruh
partisipasi

komitmen organisasi sebaga anggaran terhadap kinerja aparat
variabel pemoderasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pemerintah daerah, sedangkan

12

hasil tes kedua menunjukkan
bahwa

komitmen

tidak

dapat

hubungan

antara

organisasi
memperkuat
partisipasi

anggaran dan kinerja manajerial

Arifah

Nur Pengaruh

Sabrinah

penyusunan

(2009)

terhadap

partisipasi Tidak ada pengaruh partisipasi
anggaran anggaran terhadap kinerja aparat
kinerja

aparat pemerintah daerah.

pemerintah daerah : budaya
organisasi

dan

komitmen

organisasi sebagai variabel
moderating

2.2.

Landasan Teori

2.2.1.

Anggaran Sektor Publik

2.2.1.1. Pengertian Anggaran
Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa
Inggris. Akan tetapi, kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Perancis
bougette berarti a small bag (sebuah tas kecil). Dalam sejarah Inggris, istilah ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

pertama kali digunakan di tahun 1973 ketika Menteri Keuangan Membawa satu
tas kulit yang di dalamnya berisi proposal keuangan pemerintah yang akan
disampaikan kepada parlemen. Ketika itu menteri tersebut mengatakan open the
budget (Edward, et. al., 1959 dalam Arif dkk., 2002:14).
Menurut Arif dkk, (2002:14-15) definisi anggaran dapat diringkas menjadi:
rencana keuangan mendatang yang berisi pendapatan dan belanja, gambaran
strategii pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya untuk pembangunan,
alat pengendalian, instrumen politik, dan disusun dalam periode tertentu.
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran
(Mardiasmo0, 2005:61). Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan
dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi
tertentu secara sistematis untuk satu periode (Andayani, 2007:63).
Menurut Carter dan Usry (2004:13) anggaran adalah pernyataan
terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen
sebaiknya terlibat dalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan
meningkatkan koordinasi dari pekerja, klarifikasi kebijakan, dan kebulatan suatu
atas tujuan di antara manajer dan pekerja yang lebih besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.1.2. Pengertian Anggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2005:62) anggaran publik berisi rencana kegiatan
yang dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja
dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik
merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu
organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas.
Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang dilakukan organisasi di masa yang
akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak
dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang.
Proses

anggaran

diawali

dengan

penetapan

tujuan,

target

dan

kebijakan.Kesamaan persepsi antar berbagai pihak tentang apa yang akan dicapai
dan keterkaitan tujuan dengan berbagai program yang akan dilakukan, sangat
penting bagi kesuksesan anggaran. Di tahap ini, proses distribusi sumber daya
mulai dilakukan. Pencapaian konsensus alokasi sumber daya menjadi pintu
pembuka bagi pelaksanaan anggaran. Proses panjang dari penentuan tujuan ke
pelaksanaan anggaran seringkali melewati tahap yang melelahkan, sehingga
perhatian terhadap tahap penilaian dan evaluasi sering diabaikan. Kondisi inilah
yang tampaknya secara praktis sering terjadi (Indra Bastian, 2006a: 188).
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran sektor publik merupakan
suatu rencana finansial yang menyatakan: (1) berapa biaya atas rencana-rencana
yang dibuat (pengeluaran/belanja), dan (2) berapa banyak dan bagaimana caranya
memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan). Oleh karena itu,
penganggaran mempunyai peranan penting dalam organisasi sektor publik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Organisasi sektor publik harus membuat anggaran belanja dan pendapatan yang
digunakan sebagai pedoman kebijakan untuk kepentingan publik. Hasil
pelakasanaan

anggaran

dipertanggungjawabkan

dalam

laporan

keuangan

(Andayani, 2007:62).

2.2.1.3. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Menurut Andayani (2007:62) menyebutkan fungsi anggaran adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran merupakan kesepakatan kebijakan yang digunakan untuk kepentingan
publik.
2. Anggaran menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan dan
pembiayaan yang diinginkan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
3. Anggaran menjadi kekuatan hukum dan landasan pelaksanaan APBD.
4. Anggaran memberi landasan penilaian kinerja.
5. Hasil pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan.
Menurut Mardiasmo (2005: 63-66) anggaran sektor publik mempunyai
beberapa fungsi utama, yaitu:
1. Alat Perencanaan
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang
diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2. Alat Pengendalian

Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran
pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.
3. Alat Kebijakan Fiskal
Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal
pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi-estimasi
ekonomi.
4. Alat Politik
Anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan
kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.
Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik.
5. Alat Koordinasi dan Komunikasi
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan maampu mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu,
anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif.
6. Alat Penilaian Kinerja
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (Eksekutif) kepada
pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan
pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

7. Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan sifatnya
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang ditetapkan.
8. Alat Menciptakan Ruang Publik
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan
harus terlibat dalam proses penganggaran publik.

2.2.1.4. Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sektor
publik. Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran
sektor publik, baik skala nasional maupun lokal. Anggaran sektor publik dibuat
untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air
bersih, kualitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya agar terjamin secara layak.
Tingkat kesejahteraan masyarakta dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh
pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.
Mardiasmo (2005: 62-63) menyebutkan alasan pentingnya anggaran sektor
publik:
a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya msalah keterbatasan sumber daya (scarcity of
resources), pilihan (choice), dan trade offs.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung
jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen
pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

2.2.1.5. J enis-jenis Anggaran Sektor Publik
Praktek penganggaran di berbagai negara dan dunia bisnis, model
penganggaran telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi.
Anggaran sektor publik merupakan pedoman tindakan yang dilaksanakan untuk
kepentingan publik. Jenis-jenis anggaran sektor publik meliputi:
1. Anggaran Tradisional
Anggaran tradisioanal merupakan pendekatan yang banyak digunakan di
negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini,
yaitu: a) cara penyusunan menggunakan pendekatan incrementalis dengann
menambah atau mengurangi jumlah rupiah tiap item-item anggaran dengan
menggunakan data sebelumnya, b) struktur dan susunan anggaran yang bersifat
line-item yang tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item yang tidak
relevan (Mardiasmo, 2005:76-77).
2. Anggaran Kinerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Anggaran kinerja menerapkan konsep value for money dan mengutamakan
mekanisme penentuan dan membuat prioritas tujuan yang akan dicapai. Sistem
anggaran kinerja merupakan penyusunan program dan menentukan tolok ukur
kinerja untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sistem anggaran kinerja
merupakan penyusunan program dan menentukan tolok ukur kinerja untuk
mencapai

tujuan

yang

diharapkan.

Sistem

anggaran

ini

merupakan

penyempurnaan dari anggaran tradisional (Andayani, 2007:65).
3. Anggaran Program
Anggaran program merupakan penyempurnaan dari anggaran kinerja.
Dalam sistem anggaran program tidak dipilih menjadi dua komponen, yaitu
penerimaan dan pengeluaran. Penerapan sistem anggaran program memerlukan
sistem akuntansi pemerintahan yang baik, memerlukan analisis cost and benefit
dan memerlukan sistem informasi yang canggih (Andayani, 2007:65)
4. Zero Base Budgetting (ZBB)
Anggaran disusun dari nol meskipun dari tahun sebelumnya telah dilakukan
proses penganggaran. Anggaran tidak bergantung dari tahun sebelumnya sehingga
hal ini merupakan lawan dari cara incremental budgetting yang sering kali
ditemukan adanya program yang sudah tidak efektif, tetapi anggarannya justru
meningkat (Arif dkk., 2002:22).
5. Planning, Programming, and Budgetting System (PPBS)
PPBS adalah sistem anggaran yang memfokuskan pada output dan tujuan.
PPBS mendasarkan pada analisis ekonomi dan penekanan utamanya adalah
alokasi sumber daya. Program-program yang disusun dalam PPBS harus terkait

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

dengan tujuan organisasi menyebar ke seluruh bagian organisasi (Andayani,
2007:65-66).

2.2.2. Partisipasi Penyusunan Anggaran
Partisipasi adalah keterlibatan individu yang bersifat mental dan emosional
dalam situasi kelompok bagi pencapaian tujuan bersama dan berbagi
tanggungjawab bersama. Partisipasi yang diberikan oleh individu bukan hanya
aktivitas fisik tetapi juga sisi psikologis, yaitu seberapa besar pengaruh yang
dianggap memiliki seseorang dalam pengambilan keputusan.
Menurut Brownell dalam Coryanata (2004: 619) partisipasi adalah suatu
perilaku, pekerjaan, dan aktivitas yang dilakukan oleh aparat pemerintah selama
aktivitas penyusunan anggaran berlangsung. Partisipasi penyusunan anggaran
diperlukan

dikarenakan

agar

anggaran

yang

dibuat

sesuai

dengan

realita/kenyataan yang ada. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan ciri dari
penyusunan anggaran yang menekankan kepada partisipasi aparat pemerintah
daerah untuk mempertanggungjawabkan proses penyusunan anggaran. Brownell
(1986) menyatakan bahwa partisipasi dalam penganggaran yaitu suatu proses
partisipasi individu yang akan dievaluasi dan mungkin diberi penghargaan
berdasarkan prestasi mereka pada sasaran.
Brownell (1982) dalam Aisya (2012) juga menyatakan bahwa partisipasi
anggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para manajer
dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Partisipasi
banyak menguntungkan bagi suatu organisasi, hal ini diperoleh dari hampir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

penelitian tentang partisipasi. Sord dan Welsch (1995) dalam Sarjito (2007)
mengemukakan bahwa tingkat partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan
moral yang lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula. Partisipasi telah
ditunjukkan berpengaruh secara positif terhadap sikap manajerial, meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi, dan meningkatkan kerja sama diantara manajer.
Partisipasi anggaran pada sektor publik terjadi ketika antara pihak eksekutif,
legislatif dan masyarakat bekerja sama dalam pembuatan anggaran. Anggaran
dibuat oleh kepala daerah melalui usulan dari unit-unit kerja yang disampaikan
kepada kepala bagian dan diusulkan kepada kepala daerah, dan setelah itu
bersama-sama DPRD menetapkan anggaran yang dibuat sesuai dengan Peraturan
Daerah yang berlaku. Proses penganggaraan daerah dengan pendekatan kinerja
dalam Kepmendagri memuat Pedoman Penyusunan Rancangan APBD yang
dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat
daerah (unit kerja).
Nurcahyani (2010) dalam Mattola (2011) mendefinisikan partisipasi
anggaran secara terperinci sebagai berikut :
a. Sejauh mana anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para pengurus
b. Alasan-alasan pihak manajer pada saaat anggaran diproses
c. Keinginan memberikan partisipasi anggaran kepada pihak manajer tanpa diminta
d. Sejauhmana manajer mempunyai pengaruh dalam anggaran akhir
e. Kepentingan manajer dalam partisipasinya terhadap anggaran
f. Anggaran didiskusikan antara pihak manajer puncak dengan manajer pusat
pertanggungjawaban pada saat anggaran disusun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Meski demikian, kemanfaatan partisipasi dalam penyusunan anggaran tidak
akan dapat diperoleh bila manajemen puncak atau setiap atasan tidak sungguhsungguh dalam memandang arti penting dari partisiapasi bawahan.
Menurut Mardiasmo (2002: 68) dalam partisipasi anggaran pada akuntansi
sektor pemerintahan terdapat empat siklus anggaran yang meliputi empat tahap
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan anggaran
Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang telah tersedia. Terkait dengan adanya penafsiran tersebut maka
perlu diperhatikan sebelu menyetujui taksiran pengeluaran, yaitu dengan cara
melakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain adanya penaksiran
perlu disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan
diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran
pengeluaran.
2. Tahap Ratifikasi
Tahap ratifikasi ini melibatkan proses politik yang cukup rumit dan berat.
Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill, namun juga
harus mempunyai political skill, dan coalition building yang memadai. Dalam hal
ini itegritas dan kesiapan mental (coalition building) sangat penting, karena dalam
tahap ini pimpinan eksekutifi harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan
memberikan argumentasi yang rasional atas segala pernyataan dan bantahan dari
pihak legislatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3. Tahap Implementasi/Pelaksanaan Anggaran
Tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting dan harus diperhatikan
oleh manajer keuangan pemerintah. Dalam hal ini manajer keuangan publik
mempunyai sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.
Manajer keuangan publik bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi
yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang
telah disepakati sebelumnya.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi anggaran
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika pada
tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan pelaporan dan evaluasi
anggaran tidak akan menemukan banyak masalah. Menurut Muhammad (2007)
manfaat dari partisipasi penyusunan anggaran adalah semakin banyak aparat
pemerintah yang terlibat dalam partisipasi anggaran maka semakin mudah dan
cepat dalam menyusun anggaran. Namun demikian partisipasi dalam penyusunan
anggaran juga memiliki suatu keterbatasan. Menurut Seigel dan Marconi
(1989:125) partisipasi akan memungkinkan terjadinya perilaku disfungsional.
Perilaku disfungsional dalan hal ini adalah perilaku yang tidak sesuai dengan
aturan yang sedang berlaku, untuk menghindari adanya perilaku disfungsional
maka parat pemerintah di berikan kesempatan untuk ikut serta dalam penyusunan
anggaran. Penyusunan anggaran pada pemerintahan di lakukan oleh Kepala
Satuan Ker

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Suvei pada Rumah Sakit Umum Daer

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA.

0 5 63

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial denan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. Pindad (Persero).

0 1 22

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TIMUR

0 1 22