STUDI KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA PERAIRAN PANTAI MUTIARA 88 KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA.

STUDI KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA PERAIRAN PANTAI
MUTIARA 88 DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

Oleh:
Veronika Sagala
NIM 408241047
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

STUDI KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA PERAIRAN PANTAI MUTIARA 88
KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA

UTARA

VERONIKA SAGALA (408241047)
ABSTRAK

Penelitian tentang “ Studi kelimpahan Fitoplankton Pada Perairan Pantai Mutiara 88
Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera utara” dilakukan pada bulan Juni-Juli2012. Sampel
fitoplankton dan sampel air diambil dari 3 stasiun pegamatan berdasarkan rona lingkungan.
Sampel diambil dengan menggunakan Net plankton no.25. Data diperoleh secara kuantitatif dan
pengamatan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman,
keseragaman, dan dominansi serta faktor-faktor fisika- kimia yang menggambarkan kualitas
perairan tersebut. Dari hasil analisi diperoleh 16 genus dari 5 kelas diantaranya
Bacilariaophyceae 9 genus, Coscinodiscophyceae 4 genus, Zygnemophyceae 1 genus,
Mediophyceae 1 genus dan Phaeophyceae 1 genus. Kelimpahan fitoplankton (N) berkisar antara
49,59- 365,84 ind/L. Indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,6745 - 0,8799 dan tergolong
ke dalam keanekaragaman yang tinggi. Berdasarkan indeks keaneka ragaman Shanon-Winner,
stasiun I-III memiliki nilai keanekaragaman yang tinggi. Indeks keanekaragaman fitoplankton
pada perairan Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai termasuk kategori sangat baik
karena berada pada kisaran 0,645 – 0,8799. indeks dominansi fitoplankton pada perairan Pantai
Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai termasuk kategori sedang berarti tidak ada spesies

tertentu yang mendominasi. Dari hasil penelitian parameter fisika kimia perairan diketahui
bahwa pada parameter fisika-kimia perairan berada pada nilai yang sesuai dan berada dibawah
ambang batas.

STUDY OF ABUNDANCE PHYTOPLANKTON AT MUTIARA 88 BEACH IN PANTAI
CERMIN DISTRICT SERDANG BEDAGAI NORTH SUMATRA

VERONIKA SAGALA (408241047)
ABSTRAK

The research of "Study Of Abundance Phytoplankton At Mutiara 88 Beach In Pantai
Cermin District Serdang Bedagai North Sumatra" was conducted in June-Juli 2012. Samples of
phytoplankton and water was taken from three stations on the environmental setting of observe.
The samples were taken by using the Net plankton no.25. Data obtained in quantitative and
direct observation. This study aims to determine the abundance, diversity, similarity, and
dominance as well as the factors that determine the physico-chemical quality of these waters.
The results of analysis obtained from 16 genera of five classes of fifth grade among them
Bacilariaophyceae 9 genus, genus Coscinodiscophyceae 4, Zygnemophyceae one genus, genus
and Phaeophyceae Mediophyceae 1 1 genus. Phytoplankton abundance (N) ranged from 49.59 to
365.84 ind / L. Diversity index (H ') ranged from 0.6745 to 0.8799 and belonging to the diversity

is good. Based on the Shannon diversity index-Winner, stations I-III has a good value diversity.
Diversity indices of phytoplankton at Mutiara 88 Beach in Pantai Cermin District Serdang
Bedagai North Sumatra including the category of very good because in the range of 0.645 to
0.8799. Dominance indices of phytoplankton Mutiara 88 Beach in Pantai Cermin District
Serdang Bedagai North Sumatra were moderate which means there are certain species not
dominate. From the results of parameter studies of chemical physics waters known that the
physico-chemical parameters of waters is at an appropriate value and is below the threshold.

1

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

i
ii

iv
v

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
1
4
4
5
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lingkungan Laut
2.2. Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

Pantai Mutiara 88 Sumatera Utara
2.3. Plankton
2.3.1. Penggolongan Plankton
2.4. Fitoplankton
2.4.1. Habitat
2.4.2. Morfologi
2.4.3. Fitoplankton Di Lautan
2.4.4. Peranan Fitoplankton Di Lautan
2.4. 5. Fitoplankton Sebagai Indikator Pencemaran
Perairan
2.5. Identifikasi Fitoplankton
2.5.1. Cyanophyta
2.5. 2. Chrysophyta
2.5.3. Phaeophyta
2.5.4. Pyrrophyta
2.6. Faktor Fisika Perairan
2.6.1. Suhu
2.6.2. Intensitas Cahya
2.6.3. Kecerahan
2.7. Faktor Kimia Perairan

2.7.1 . Derajat keasaman (pH)
2.7.2. Oksigen terlarut (DO)
2.7.3. Kebutuhan oksigen biokimia (BOD)
2.7.4. Kebutuhan oksigen kimiawi (COD)

6
6

12
14
14
15
17
17
18
18
19
20
20
20

21
21
22

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

23
23

7
8
8
9
10
10
11
11

2


3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Alat dan Bahan
3.4. Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan
3.5. Teknik Sampling Penelitian
3.6. Prosedur Kerja
3.6.1. Prosedur Kerja Di Lapangan
3.6.2. Prosedur Kerja Di Laboratorium
3.7. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.8. Analisis Data

23
23
24
25
26
26
27
27
27


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Faktor Fisika Kima Perairan Pantai Mutiara 88
4.1.2. Faktor Fisika Perairan
4.1.2.1. Suhu
4.1.2.2. Intensitas Cahaya
4.1.2.3. Kecerahan
4.1.3. Faktor Kimia Perairan
4.1.3.1. Derajat Keasaman (pH)
4.1.3.2. Dissolved Oxygent (DO)
4.1.3.3. Biological Oxygent Demand
4.2. Sifat Biologi
4.2.1 Kelimpahan Fitoplankton
4.2.2. Keanekaragaman Fitoplankton
4.2.3. Keseragaman Fitoplankton
4.2.4. Dominansi Fitoplankton

32
32

33
33
34
35
36
36
37
38
39
41
42
42
43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

44
44


DAFTAR PUSTAKA

45

DAFTAR PUSTAKA

31

4

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Penggolongan Plankton

8

Tabel 2.2. Pigmen Fotosintesis Pada Beberapa Divisio Fitoplankton

10

Tabel 2.3. Beberapa Kelas Fitoplankton Yang Hidup Diperairan Laut

11

Tabel 2.4. Komposisi jenis vitamin yang terdapat dalam fitoplankton

12

Tabel 2.5. Pengklasifikasian Chrysophyta

17

Tabel 2.6. Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

22

Tabel 3.1. Alat dan Bahan

24

Tabel 3.2. Parameter Fisika-Kimia Perairan

25

Tabel 3.3. Kriteria Nilai Indeks Keanekaragaman

30

Tabel 3.4 Kriteria Nilai Indeks Keseragaman

30

Tabel 3.5. Kriteria Nilai Indeks Dominansi

31

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan

32

Tabel 4.2. Data Pengamatan Fitoplankton Dan Hasil Analisis

39

Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman Serta
Dominansi Fitoplankton
Tabel 4.4. Indeks Keanekaragaman

41

Tabel 4.5. Kriteria Nilai Indeks Keseragaman

42

Tabel 4.6. Kriteria Nilai Indeks Dominansi

42

3

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Diagram bagian-bagian lingkungan laut

7

Gambar 2.2. Contoh-contoh Cyanophyta

16

Gambar 2.3. Contoh-contoh Chrysophyta

17

Gambar 2.5. Contoh-contoh Phaeophyta

18

Gambar 2.6. Contoh-contoh Pyrrophyta

19

Gambar 3.1 Desain Transek Garis Penelitian

26

Gambar 4.2. Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya di perairan

34

Pantai 88
Gambar 4.3. Grafik hasil pengukuran kecerahan di perairan Pantai 88

35

Gambar 4.4. Grafik hasil pengukuran pH di perairan Pantai 88

36

Gambar 4.5. Grafik hasil pengukuran oksigen terlarut di perairan

37

Pantai 88
Gambar 4.6. Grafik hasil pengukuran BOD di perairan Pantai 88

38

5

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Fitoplankton dengan Sedwick rafter

46

Lampiran 1. Data rata-rata individu Fitoplankton dan Indeks

47

Kelimpahannya 1000 Kotak Pengamatan
Lampiran 2. Data Pengamatan Fitoplankton Dan Hasil Analisis

50

Kelimpahan, Keanekaragaman, Keseragaman Serta
Dominansi Fitoplankton
Lampiran 3. Perhitungan Rumus Kelimpahan, Keanekaragaman,

51

Keseragaman, dan Dominansi Fitoplankton
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

56

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian dari Universitas Negeri Medan

61

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Air merupakan zat yang paling banyak terdapat dalam protoplasma dan
merupakan zat yang sangat esensial bagi kehidupan, karena itu dapat disebut
kehidupan adalah aquatic. Ekosistem perairan secara umum dibagi menjadi 2
yaitu perairan mengalir (lotic water) dan perairan menggenang (lentic water). Air
adalah sumberdaya alam yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena
itu, sumberdaya air harus dilindungi agar dapat tetap dimanfaatkan dengan baik
oleh manusia serta makhluk hidup lain. Air sebagai media bagi kehidupan
organisme air, bersama dengan substansi lain (biotik dan abiotik) akan
membentuk suatu ekosistem perairan. Salah satu di antaranya adalah ekosistem
perairan mengalir (Wijaya, 2009).
Lebih kurang 71% permukaan planet bumi ditutupi oleh air asin. Dibawah
permukaan ini, kedalaman air rata-rata 3,8 km, dengan volume sebesar 1370 x 106
km3, didalam volume air yang besar ini terdapat kehidupan, maka lautan
merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat banyak
terdapat kehidupan, maka lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan
organisme yang sangat besar di planet bumi. Organisme – organisme ini sangat
bervariasi. Semua organisme ini dipengaruhi oleh sifat air laut yang ada di
sekelilingnya dan banyak bentuk-bentuk yang umum dijumpai pada tumbuhan
dan hewan ini merupakan hasil penyesuaian diri terhadap medium cair dan
pergerakannya (Riwayati & Sinaga, 2008).
Indonesia adalah negara bahari yang sangat kaya dengan keindahan alam.
Sejak dahulu dikenal sebagai sebagai Negara bahari dengan luas lautnya 2,8 juta
km2. juga memiliki kewenangan atas 2,7 – 3,0 juta km2 atas zona ekonomi eklusif
(ZEE). Kewenangan tersebut antara lain meliputi hak untuk mengelola sumber
daya hayati dan non hayati yang terkandung didalamnya Indonesia merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas teritorial ± 5,193 juta km², dan
dari luas tersebut 60 % atau ± 3,28 juta km² merupakan wilayah perairan yang
1

memiliki potensi alam yang khas. Dimana alam Indonesia memiliki berbagai
ragam jenis flora maupun fauna, baik yang hidup di daratan maupun yang hidup
di perairan. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa kekayaan Indonesia masih
banyak yang belum diketahui dan sangat perlu untuk diperkenalkan kepada kita
terutama masyarakat untuk mendukung pelestarian alam. (Yulianingsih, 2011).
Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya
sebagai sumber bahan makanan dan mineral. Di tepian laut terdapat ekosistem
pantai yang merupakan tatanan sebuah kesatuan lingkunagan pantau secara utuh
dengan segenap unsure lingkungan hidup yang mempengaruhinya. Ekosistem
pantai memiliki arti penting sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis
biota laut, tanaman bakau (mangrove) dan juga sebagai sarana pelestarian pantai
dari ancaman abrasi laut. Daerah pesisir dan laut merupakan salah satu dari
lingkungan wilayah perairan yang mudah terpengaruh dengan adanya buangan
limbah dari darat. Wilayah pesisir yang meliputi daratan dan perairan pesisir
sangat penting artinya bagi bangsa dan ekonomi Indonesia. Wilayah ini bukan
hanya merupakan sumber pangan yang diusahakan melalui kegiatan perikanan
dan pertanian, tetapi merupakan pula lokasi bermacam sumber daya alam, seperti
mineral, gas dan minyak bumi serta pemandangan alam yang indah, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, perairan pesisir juga penting artinya
sebagai alur pelayaran (Wijaya, 2009).
Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada ketinggian wilayah 0-500 meter
dari permukaan laut. Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) objek wisata bahari
yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan
PAD, yang mana diantaranya pantai mutiara 88 berada di Desa Kota Pari
Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 Km dari kota Medan. Objek wisata ini
memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (manggrove)
di tepi pantai. Pengunjung objek wisata ini dapat melihat tempat berkembang
biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air diantara akar-akar phon bakau
(Anonim, 2008).
Di daratan pesisir, terutama disekitar muara sungai besar, berkembang
pusat-pusat pemukiman manusia yang disebabkan oleh kesuburan sekitar muara

sungai besar dan tersedianya prasarana angkutan yang relatif mudah dan murah,
dan pengembangan industri juga banyak dilakukan didaerah pesisir. Jadi tampak
bahwa sumberdaya alam wilayah pesisir Indonesia telah dimanfaattkan secara
beragam. Namun perlu diperhatikan agar kegiatan yang beraneka ragam dapat
berlangsung secara serasi. Suatu kegiatan dapat menghasilkan hasil samping yang
dapat merugikan kegiatan lain. Misalnya limbah industri yang langsung dibuang
ke lingkungan pesisir, tanpa mengalami pengolahan tertentu sebelumnya dapat
merusak sumber daya hayati akuatik, dan dengan demikian merugikan perikanan.
Di dalam perairan terdapat jasad-jasad hidup, dan salah satunya adalah plankton
yang merupakan organisme mikro yang melayang dalam air laut atau tawar.
Pergerakannya secara pasif tergantung pada angin dan arus. Plankton terutama
terdiri dari tumbuhan mikroskopis yang disebut fitoplankton dan hewan
mikroskopis yang disebut zooplankton (Randika, 2009).
Suatu perairan dikatakan subur apabila mengandung banyak unsur hara
atau nutrien yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam air terutama
fitoplankton dan dapat mempercepat pertumbuhannya. Fitoplankton menduduki
tropik level pertama dalam rantai makanan, sehingga keberadaannya akan
mendukung organisme tropik level selanjutnya. Fitoplankton merupakan produsen
dalam jejaring makanan pada ekosistem perairan. Odum (1993) menyatakan
fitoplankton dapat diartikan sebagai mikroorganisme nabati (tumbuhan) yang
mengandung pigmen klorofil yang mampu mengubah zat organik dan anorganik
melalui proses fotosintesis, hidupnya melayang didalam air serta tidak
mempunyai daya gerak sehingga hidupnya melayang didalam air serta tidak
mempunyai daya gerak sehingga keberadaannya dipengaruhi oleh gerakan arus.
Fitoplankton juga merupakan penyumbang oksigen terbesar yang ada di dalam
perairan laut.
Pentingnya peranan fitoplankton sebagai pengikat awal energi matahari
menjadikan fitoplankton sebagai berperan penting bagi kehidupan laut. Dengan
demikian keberadaan fitoplankton dapat dijadikan indikator kualitas perairan
yakni gambaran tentang banyak atau sedikitnya jenis fitoplankton yang hidup di
suatu perairan, dan jenis-jenis fitoplankton yang mendominasi, adanya jenis

fitoplankton yang dapat hidup karena zat-zat tertentu yang sedang blooming,
dapat memberikan gambaran mengenai keadaan perairan yang sesungguhnya
(Fachrul, 2005).
Daerah pesisir yang setiap tahunnya mengalami peningkatnya jumlah
penduduk dan kegiatan pembangunan telah meningkatkan kebutuhan sumberdaya
air. Perubahan kondisi perairan yang terjadi ini dapat digambarkan melalui
keberadaan organisme di perairan tersebut seperti fitoplankton. Mengingat
pentingnya keberadaan pantai bagi masyarakat di sekitar daerah pesisir pantai
perlu diadakan penelaahan dan pengkajian kualitas air di panatai Mutiara 88
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai untuk mendapat gambaran
tentang kondisi kualitas air. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mempunyai
keinginan untuk melakukan penelitian tentang Studi Kelimpahan Fitoplankton
Pada Perairan Pantai Mutiara 88 Di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai Sumatera Utara.

1.2. Batasan Masalah
Didalam penelitian ini ruang lingkup permasalahan dibatasi pada
pengamatan Fitoplankton yang dilihat dari kelimpahan, keanekaragaman,
keseragaman, dominansi Fitoplankton dan sifat fisika-kimia pada perairan pantai
Mutiara 88 di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera
Utara.

1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan sifat fisika-kimia pada perairan pantai pantai Mutiara
88 di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera
Utara.
2. Bagaimana kelimpahan Fitoplankton yang terdapat pada perairan pantai
pantai Mutiara 88 di Kecamatan Pantai Cermin
Bedagai Sumatera Utara.

Kabupaten Serdang

3. Bagaimana keanekaragaman, keseragaman, dominansi Fitoplankton yang
terdapat pada perairan pantai pantai Mutiara 88 di Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.

1.4.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan sifat fisika-kimia pada perairan pantai pantai Mutiara
88 di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera
Utara.
2. Mengetahui kelimpahan Fitoplankton yang terdapat pada perairan pantai
pantai Mutiara 88 di Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang

Bedagai Sumatera Utara.
3. Mengetahui keanekaragaman, keseragaman, dominansi Fitoplankton yang
terdapat pada perairan pantai pantai Mutiara 88 di Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai sumber atau bahan informasi awal mengenai kelimpahan dan
keanekaragaman fitoplankton di Pantai Mutiara 88 Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan informasi kepada warga Serdang Bedagai mengenai
keberadaan fitoplankton di Pantai Mutiara 88 sehingga dapat menjaga
kestabilan ekosistem daerah ini sehingga tingkat keanekaragaman
fitoplankton kedepannya bisa dipertahankan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.,

(2012),
Jenis-Jenis Fitoplankton. http: //www .scribd.
com/doc/96132564/ Jenis – jenis – Plankton -2. Diakses tanggal: 29
Juni 2012.

Anonim,

(2010), www.scribd.com/doc/74094134/2011022509053211-BAB-.
Diakses tanggal: 29 Juni 2012.

Anonim.,

(2008), Serdang Bedagai. http://www. Serdangbedagaikab
.go.id/indonesia/index. php? mod= home &opt=content &jenis
=2&id_content=489& detail=Y. Diakses tanggal: 9 Juni 2012.

Bold, Harold, Charles, (1985), Introduction to The Algae 2nd Edition. PrenticeHall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Fachrul, M. F, (2006), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara,, Jakarta.
Fachrul, Melati, Ferianita, dkk,. (2005). Komunitas Fitoplankton Sebagai BioIndikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta. Universitas Trisakti.
Jakarta.
Galingging, Maidar., (2010).

Hubungan Produktivitas Primer Fitoplankton

Dengan Faktor Fisik Kimia Air Di Muara Sungai Asahan. [Tesis],
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hariyati, R., (2008), Protista Autotrof Eukariotik: Pyrrophyta (Dinoflagellata),
blogspot.com/2008/01/protista/autotrof-eukariotik-pyrrophyta.html.
Diakses tanggal: 19 Juni 2012.
Hutabarat, S., & S.M. Evans., (2000), Pengantar Oseanografi. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Kudadiri L. J., (2010), Studi Keanekargaman & Identifikasi Organisme
Fitoplankton Pada Aliran Air Panas Geothermal Lau Debuk Desa
Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Skripsi
Sarjana Biologi FMIPA, UNIMED, Medan.
Lubis, Safri Ramadhan., (2011), Studi Keanekargaman & Identifikasi Organisme
Fitoplankton Pada Perairan Pantai Tanjung Tiram Kabupaten
Batubara, Skripsi Sarjana Biologi FMIPA, UNIMED, Medan.
Michael, P., (1995), Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboraorium. Diterjemahkan Sahati Suharto, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
M.S Wibisono. 2011. Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2. Universitas Indonesia
Press. Jakarta.

Nybakken, J.W, (1988), Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia,
Jakarta.
Odum, P.E, (1984), Dasar-Dasar Ekologi, UGM-Pers, Yogyakarta.
Randika, Gusti., (2009). Objek Wisata Pantai Sebagai Aset Utama Dalam Industri
Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai. [Kertas Karya].
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Romimohtarto, K dan S. Juwana., (2001), Biologi Laut, Djambatan, Jakarta.
(Prihatini., Betawati Nining, Wisnu., Dian., (2008), Biodiversitas Cyanobacteria
Dari Beberapa Situ/Danau

Di Kawasan Jakarta-Depok-Bogor,

Indonesia. Universitas Indonesia, Depok.
Sinaga, A. & Riwayati., (2009), Ekologi Perairan, (Tidak Dipublikasikan),
Jurusan Biologi, FMIPA, UNIMED, medan.

Simaremare, F., (2007), Studi Kelimpahan dan Struktur Komunitas Fitoplankton
di Perairan Danau Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli
Utara. Skripsi Sarjana biologi FMIPA, UNIMED, Medan.

Wijaya, Krisna Habib., (2009), Komunitas Perifiton dan Fitoplankton Serta
Parameter Fisika-Kimia Perairan Sebagai Penentu Kualitas Air di
Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat. [Sikripsi], Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Yuliana, Asriyana. 2012. Produktifitas Perairan. PT. Bumi Aksara: Jakarta
Yulianingsih, Fitri., (2011), Aquarium Biota Laut Di Pantai Cermin (Arsitektur
Metafora), [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.