STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI MUTIARA 88 SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA.

(1)

STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS

DI PANTAI MUTIARA 88 KABUPATEN SERDANG

BEDAGAI SUMATERA UTARA

Oleh:

Ika Gustiani Siregar

NIM 082244810002

Program studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i

RIWAYAT HIDUP .1 udnl Skiq1•d

Na ma N l l'vl

Prog r am Stu di .Junasan

: Stud i Kranckantgaman Makro~.oohcntos Di Pantai Mutiant RS I<abupatcn Scnlang Bcdaga i Sumatcra Ut<tJ·a

: Ilut Gustiani Si t·cgar : .tOS241 002

: Biologi : IJiologi

Mcnyctujui,

Doscn Prmbimbing Sl<ripsi

O r a. Mcidn Nu gnlha li a, IVt.Sc NTP. 19(\20527 199701 2 001

Mcngch1hui

.Jurusan Biologi FMil\A Kctua,

D1·s. Tri Hat·sono, M.Si Nlr. 19651231 199003 1 OI X


(3)

iii

STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI MUTIARA 88 SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

IKA GUSTIANI SIREGAR (08224481002)

ABSTRAK

Penelitian tentang “ Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Pantai

Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera utara” dilakukan pada bulan

Juni – Juli 2012. Sampel makrozoobentos diambil dari 3 stasiun pegamatan berdasarkan rona lingkungan. Sampel diambil dengan menggunakan Eckman grab. Data diperoleh secara kuantitatif dan pengamatan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi serta faktor-faktor fisika- kimia yang menggambarkan kualitas perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara . Dari hasil analisi diperoleh Jumlah makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 24 famili dgn jumlah 29 spesies. Keanekaragaman yang tertinggi ditemukan pada stasiun III daerah mangrove sebanyak 29, 75 ind/m2 dan terendah di stasiun I daerah tambak sebanyak 13, 25 ind/m2. Indeks keanekaragaman termasuk kategori sedang (H’ = 2, 505). Spesies yang mendominasi di Pantai Mutiara 88 yang tertinggi adalah Terebra discolate

(59, 6%). Pola distribusi makrozoobentos secara mengelompok 34,48% dan seragam 65,51%.


(4)

iv

STUDY OF DIVERSITY IN PEARL BEACH 88 MAKROZOOBENTOS SERDANG BEDAGAI NORTH SUMATRA

IKA GUSTIANI SIREGAR (082244810002)

ABSTRACT

Research on "Study of Diversity in Pearl Beach 88 Makrozoobentos Serdang Bedagai, North Sumatra " was conducted in June-July 2012. Samples were taken from 3 stations makrozoobentos based observation environmental setting. Samples were taken using Eckman grab. Data obtained in quantitative and direct observations. This study aims to determine the diversity, dominance and distribution patterns and the factors that describe the physical-chemical water quality Pearl Beach Bedagai 88 Serdang, North Sumatra. From the analysis of the results obtained were found makrozoobentos number consists of 24 families with 29 species number. Highest diversity was found at station III mangrove areas by 29, 75 ind/m2 and lowest at the station I area ponds were 13, 25 ind/m2. Category diversity index was (H '= 2, 505). Species that dominate in the highest 88 Pearl Beach is Terebra discolate (59, 6%). A clumped distribution pattern makrozoobentos 34.48% and 65.51% uniform.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “ Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, ph.D sebagai dekan FMIPA, kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si sebagai Ketua Jurusan Biologi. Kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak member bimbingan, pengarahan dan dukungan penuh bagi penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S, M.Sc, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku dosen penguji yang telah membantu melalui kritik dan saran yang berguna untuk penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada ibu Dra. Martina Napitupulu, M.Sc sebagai dosen Pembimbing Akademik yang memberi nasehat dan dorongan selama mengikuti perkuliahan. Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada orang tua saya, Ayahanda Alm. T. Siregar dan Ibunda tercinta R. Simatupang yang memberi motivasi berupa moral dan materi serta doa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan buat saudara-saudari saya, kakanda Evelina Siregar, Kristina Siregar, Martalena Siregar yang selalu memberi dukungan dan motivasi dan juga yang berupa materi dan kepada adek saya Biduan Harmadi Siregar terimaksih telah membantu melalui dengan doa. Terimakasih juga buat seluruh teman-teman (Ka Elisabeth, Ka Riris, Bang T. Sitanggang, Adelina, Atika, Atri, Grace, Lasmaria, Herlina, Veronika, Henny, Royhotma, Rianto, Endang, Herdi, dan yang lainnya yang tidak


(6)

bisa disebut satu persatu) yang telah banyak memberi pengarahan dan dukungan dalam pelaksanaan penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu n demi penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempatan skripsiini8. semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca baik sebagai bahan bacaan atau acuan untuk penelitian lanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terima kasih.

Medan, September 2012

Ika Gustiani Siregar Nim : 082244810002


(7)

i

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Identifikasi Masalah 4 1.3. Batasan Masalah 4 1.4. Rumusan Masalah 5 1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Profil Pantai Mutiara 88 6 2.2. Ekosistem Pantai 7 2.2.1. Sifat umum ekosistem pantai 8 2.3. Makrozoobentos 9 2.3.1 Makrozoobentos sebagai Indikator Pencemaran 12 2.3.2. Contoh Makrozoobentos 13 2.4. Keanekaragaman dan Kelimpahan 16 2.5. Faktor Fisika Kimia Lingkungan Perairan 17

2.5.1. Suhu 17

2.5.2. Kecerahan Air 18 2.5.3. Biological Oxygen Demand (BOD) 18 2.5.4. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) 19

2.5.5. pH 19

2.5.6. Oksigen Terlarut 19

2.5.7. Salinitas 20

2.6. Kerangka Konseptual 21

BAB III.METEDO PENELITIAN 23

3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian 23 3.2. Populasi dan Sampel 23 3.3. Penetuan Stasiun Penelitian 23 3.4. Tehnik Pengumpulan Data 24


(8)

ii

3.5. Alat dan Bahan 26 3.6.. Prosedur Penelitian 27 3.7. Analisis Data 29 3.7.1. Analisis struktur komunitas hewan makrobenthos 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 32

4.1 Hasil penelitian 32 4.1.1 Faktor Fisika Kimia Perairairan Pantai Mutiara 88 32 4.1.2. Struktur Komunitas Makrozoobentos 32 4.1.3. Analisis Data 46 4.1.3.1 Indeks Keanekaragaman 46 4.1.3.2. Indeks Dominansi 49 4.1.3.3. Pola Distribusi 50

4.2.Pembahasan 52

4.2.1. Faktor Fisika Kimia Perairan 52 4.2.2. Keanekaragaman Makrozoobentos 58

4.3.6. Dominansi 58

4.3.4. Pola Distribusi 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61


(9)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kelompok Bentos Berdasarkan Derajat Toleransinya

Terhadap Pencemaran 11 Tabel 3.1. Alat yang digunakan untuk penelitian 26 Tabel 3.2. Bahan yang digunakan untuk penelitian 27 Tabel 3.3. Pengukuran faktor - faktor fisika kimia perairan 28 Tabel 3.4. Tabel hasil identifikasi makrozoobentos 39 Tabel 3.5. Kriteria kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman

Shannon-Wiener 31

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan 32 Tabel 4.2. Jumlah rata-rata indvidu makrozoobentos di Pantai Mutiara

88 Serdang Bedagai Sumatera Utara pada 3 stasiun pengamatan

bulan Juni 33

Tabel 4.3. Data analisis indeks keanekaragaman Shannon-Wienner di

Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 47 Tabel 4.4. Data analisis dominansi spesies diPantai Mutiara 88 Serdang

Bedagai Sumatera Utara 49 Tabel 4.5a. Pola distribusi makrozoobentos yang seragam di Pantai

Mutiara 88Serdang Bedagai Sumatera Utara 51 Tabel 4.5a. Pola distribusi makrozoobentos yang mengelompok di


(10)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kondisi pantai Pondok Permai 6 Gambar 2.2 Diagram bagian-bagian lingkungan laut 9 Gambar 2.3 Kerang Darah (Anadara sp) 12 Gambar 2.4 Umbonium sp 14 Gambar 2.5 Melanoides sp 15 Gambar 3.1 Desain transek garis penelitian 24 Gambar 3.2 Denah dan Peta Lokasi Pengambilan Sampel 25 Gambar 4.1. Dinocardium sp 34 Gambar 4.2 Meretrix meretrix 35 Gambar 4.3 Agropecten sp 36 Gambar 4.4 Pholas sp 36 Gambar 4.5 Turritella terebra 37 Gambar 4.6 Mytillus sp 37 Gambar 4.7 Anadara sp 38

Gambar 4.8 Donax sp 39

Gambar 4.9. Metapogarpus oceanicus 39 Gambar 4.10 Telescopium telescopiumi 40 Gambar 4.11 Atrina rigida 40 Gambar 4.12 Nerita polita 41 Gambar 4.13 Tagelus dombeii 42 Gambar 4.14 Terebra discolate 42 Gambar 4.15 Macoma secta 43 Gambar 4.16 Natica tigrina 44 Gambar 4.17 Spisula polynyma 44 Gambar 4.18 Ellobium sp 45

Gambar 4.19. Uca sp 45

Gambar 4.20 Lunatia heros 46 Gambar 4.21.Grafik hasil pengukuran suhu di Pantai Mutiara 88 53 Gambar 4.22.Grafik hasil pengukuran Salinitas Air di Pantai Mutiara 88 54 Gambar 4.23.Grafik hasil pengukuran kecerahan di perairan P.Mutiara 88 55 Gambar 4.24. Grafik hasil pengukuran pH di perairan Pantai 88 56 Gambar 4. 25.Grafik hasil pengukuran oksigen terlarut di P. Mutiara 88 57 Gambar 4.26. Grafik hasil pengukuran BOD di perairan P. Mutiara 88 58


(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Faktor Fisika Kimia Perairan 66 Lampiran 2. Jumlah rata-rata indvidu makrozoobentos di Pantai Mutiara

88 Serdang Bedagai Sumatera Utara pada 3stasiun

pengamatan selama bulan Juni 67 Lampiran 3. Data analisis indeks keanekaragaman Shannon-Wienner di

Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 69 Lampiran 4. Data analisis dominansi spesies diPantai Mutiara 88 Serdang

Bedagai Sumatera Utara 71 Lampiran 5. Pola distribusi makrozoobentos di Pantai Mutiara 88Serdang

Bedagai Sumatera Utara 73 Lampiran 6. Perhitungan Indeks Keanekaragaman, Dominansi dan Pola

Distribusi 75

Lampiran 7. Dokumentasi Spesies makrozoobentos yang terdapat di

Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara 77 Lampiran 8. Dokumentasi penelitian 78


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sekitar 78 % wilayah Indonesia merupakan perairan sehingga laut dan wilayah pesisir merupakan lingkungan fisik yang mendominasi. Di kawasan pesisir terdapat berbagai ekosistem seperti mangrove dan hutan payau, lamun (sea grass), rumput laut (sea weed), terumbu karang (coral reef) dan estuaria. Meskipun demikian data dan informasi mengenai keanekaragaman jenis fauna akuatik penghuni kawasan pesisir banyak yang belum diketahui (Mulyadi, 2010).

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan kelembapan udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340 mm per bulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus–September, hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Agustus–September tiap tahunnya. Temperatur udara perbulan minimum 23,37° C dan maksimum 32,2° C (Randika, 2008). Kondisi ini menjadikan daerah Kabupaten Serdang Bedagai sangat berpotensial untuk pengembangan perkebunan, perikanan (pertambakan), pertanian pangan, industri, pariwisata, perhubungan darat, dan perdagangan.

Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari dan wisata alam yang menakjubkan. Pantai yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki panjang kurang lebih 95 km. Hingga saat ini tercatat ada 7 pantai yang merupakan lokasi objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai, salah satu contohnya Pantai Mutiara 88 Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 Km dari Kota Medan Kabupaten Serdang Bedagai yang terletak pada posisi 2° 57”- 3° 16” Lintang Utara,98° 33” Bujur Timur, 99° 27” Bujur Barat Sumatera Utara (Randika, 2008).


(13)

2

Pantai mempunyai bagian yang berupa daerah air pasang dan air surut, yang disebut daerah Intertidal. Daerah ini pada waktu air surut akan terbuka, sedangkan pada saat air pasang akan terendam air laut. Keadaan yang spesifik ini dan tekanan yang disebabkan oleh terbuka dan terendamnya daerah ini menimbulkan perkembangan komunitas hewan yang spesifik pula. Air laut merupakan wahana bagi organisme hidup di laut yang merupakan salah satu komponen di ekosistem. Sebagai komponen dan ekosistem, maka air laut harus dijaga kelestariannya selama masih dapat diperbaharui, karena apabila air laut sudah tercemar atau kelestariannya hilang maka semua organisme yang ada di laut akan mati (Nyabaken, 1988).

Makrozoobentos umumnya, sangat peka terhadap perubahan lingkungan perairan yang ditempatinya, karena itulah makroinvertebrata sering dijadikan sebagai indikator ekologi system perairan dikarenakan cara hidup, ukuran tubuh, dan perbedaan kisaraan toleransi diantara spesies didalam lingkungan perairan. Menurut Sinaga (2009), akibat beranekaragamannya aktivitas manusia disekitar disuatu perairan secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan kualitas lingkungan suatu perairan. Kehidupan organisme akuatik dalam pantai sangat ditentukan oleh kualitas perairan tempat hidupnya. Bentos sebagai biota dasar perairan yang relatif tidak mudah bermigrasi merupakan kelompok biota yang paling menderita akibat pencemaran perairan.

Tekanan lingkungan terhadap perairan ini makin lama semakin meningkat karena masuknya limbah dari berbagai kegiatan di kawasan-kawasan yang telah terbangun di wilayah pantai tersebut. Jenis limbah yang masuk seperti limbah organik, dan anorganik (sampah) inilah yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan perairan. Penurunan kualitas lingkungan ini dapat diidentifikasi dari perubahan komponen fisik, kimia dan biologi perairan di sekitar pantai. Perubahan komponen fisik dan kimia tersebut selain menyebabkan menurunnya kualitas perairan juga menyebabkan bagian dasar perairan (sedimen) menurun, yang dapat mempengaruhi kehidupan biota perairan terutama pada struktur komunitasnya (Marbun, 2007).


(14)

3

Perubahan struktur komunitas hewan makrozoobentos meliputi keanekaragaman, indeks dominansi, dan pola sebarannya akibat akumulasi limbah dari aktivitas manusia. Akumulasi limbah, baik minyak maupun limbah dari daratan (industri dan rumah tangga), yang mengendap didasar perairan akan mempengaruhi kehidupan hewan makrozoobentos karena hewan ini mempunyai peran sebagai decomposer (Marbun, 2007).

Salah satu hewan yang ditemukan di pantai Timur Serdang Berdagai adalah jenis hewan Mollusca dari klas Gastropoda. Menurut Dharma (1988) dalam Handayani (2006), Gastropoda umumnya hidup di laut tetapi ada sebagian yang hidup di darat. Gastropoda mempunyai peranan yang penting, baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Beberapa Gastropoda mempunyai nilai penting secara ekonomi karena cangkangnya dapat digunakan untuk berbagai hiasan yang mahal, seperti Cypraea, Murex, dan Trochus. Selain itu beberapa Gastropoda juga dapat berperan sebagai sumber bahan makanan seperti Cymbiola yang diambil dagingnya untuk dikonsumsi, sedangkan dari segi ekologi yang berperan sebagai konsumen, contohnya adalah Cellana radiate.

Hewan Gastropoda yang dapat terlihat saat dilakukannya observasi di pesisir Pantai Timur Serdang Bedagai cukup banyak terdapat jenis yang beranekaragam. Akan tetapi, masing-masing penduduk yang berada di pesisir pantai di Kabupaten Serdang Bedagai tidak sama cara pemanfaatan hewan

Gastropoda tersebut. Contohnya di pantai Pantai Mutiara 88, tidak mencari atau menangkap hewan Gastropoda, melainkan mereka mencari ikan untuk di konsumsi atau di jual sebagai mata pencaharian. Sedangkan, di Pantai Klang atau pantai yang lainnya hewan Gastropoda dimanfaatkan pada masyrakat sekitar untuk di jual. Mereka mengkoleksi dan mengumpulkan sebagian jenis hewan

Gastropoda yang memiliki cangkang yang menarik serta memiliki nilai ekonomis. Setelah dilakukan observasi di pantai-pantai yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai, informasi terhadap hewan Makrozoobentos masih sangat terbatas untuk diketahui oleh khalayak umum yang ingin berkunjung atau berwisata, bahkan yang ingin melakukan studi dalam dunia pendidikan ke Pantai Mutiara 88. Hal ini sangat menghwatirkan karena identifikasi Makrozoobentos


(15)

4

yang ada di pantai sangat penting untuk menambah pengetahuan di dalam taksonomi dan ekologi hewan dan juga penting untuk diketahui oleh masyarakat setempat agar lebih memperhatikan lingkungan pantai sehingga biota-biota air yang ada di pantai dapat terjaga.

Terbatasnya informasi mengenai makrozoobentos di pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai, merupakan dasar dilakukannya penelitian tentang makrozoobentos untuk lebih mengetahui bagaimana tingkat keanekaragaman jenis makrozoobentos dipantai Pondok Permai Serdang Bedagai. Dengan begitu, informasi tentang hewan makrozoobentos dapat lebih luas dan berkembang sehingga dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Jenis- jenis makrozoobentos yang terdapat di perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.

2. Keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi Makrozoobentos yang terdapat di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.

3. Sifat-sifat fisika kimia air di Perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara yang mendukung kehidupan makrozoobentos yang menggunakan parameter seperti suhu, pH, kecerahan air, salinitas, DO dan BOD.

1.3. Batasan Masalah

1. Objek yang dijadikan penelitian adalah hewan makrozoobentos baik yang masih hidup maupun yang telah mati.

2. Tempat yang dijadikan penelitian adalah Perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumutera Utara.

3. Faktor fisika kimia yang memdukung kehidupan makrozoobentos seperti suhu, pH, kecerahan air, salinitas, DO dan BOD.


(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

1. Jenis hewan makrozoobentos apa saja yang terdapat di perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara?

2. Bagaimana keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi jenis makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara? 3. Bagaimana sifat fisika kimia perairan seperti suhu, pH, salinitas, DO dan

BOD terhadap kehidupan makrozoobentos?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jenis hewan makrozoobentos yang terdapat di Perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.

2. Mengetahui keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi jenis hewan makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara. 3. Mengetahui adanya pengaruh sifat fisika-kimia perairan seperti suhu, pH,

salinitas, DO dan BOD terhadap kehidupan makrozoobentos.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi yang berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan data mengenai kondisi lingkungan perairan Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara dan juga untuk mengetahui informasi mengenai keanekaragaman, dominansi dan pola distribusi makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara.


(17)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jenis-jenis makrozoobentos yang ditemukan di pantai Mutiara 88 terdiri dari

24 famili dengan jumlah 29 spesies yaitu: Crepidula fornicate, Cominella adspersa, Nerita polita, Lunatia heros, Natica tigrina, Telescopium telescopium, Terebra dislocate, Dinocardium sp, Dosinia sp dan Meterix meterix, Atrina rigida, Macoma secta, Tellina versicolor, Argopecten nucleus, Pholas sp, Spisula polynyma, Tagelus dombeii, Turritella terebra,

Melampus bidentatus, Melampus angulifera, Ellobium sp, Donax sp dan

Tellina sp, Mytillus sp, Anadara sp, Anadara trapecia, Uca sp,

Metapogarpus oceanicus dan Episesarma mederi.

2. Pada perairan Pantai Mutiara 88 ditemukan, indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara sebesar H’ = 2,505 yang dikategorikan keanekragaman sedang.

Dominansi makrozoobentos cukup tinggi ditemukan pada perairan Pantai Mutiara 88 seperti halnya Terebra dislocate (59,6%) sedangkan yang rendah ada Tagelus dombeii 0,1 % . Pola distribusi spesies yang ditemukan pantai Mutiara 88 ada yang seragam dan ada yang mengelompok, yang seragam adalah 65,51% dan pola distribusi spesies yang mengelompok (34,48 %).

3. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia yang diamati pada pukul 09.45 wib data yang didapat seperti suhu 29 0C – 32 0C, pH 7,5 -7,7, Salinitas air 6‰ -7 ‰,

kecerahan26,5 cm -32,9 cm, DO 3,3 mg/l -5,1 mg/l dan BOD 4,3 mg/l – 4,4 mg/l. Berdasarkan data fisika kimia lingkungan tersebut maka dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan pada areal Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai merupakan kondisi yang dapat ditoleransi dalam perkembangan kehidupan biota perairan seperti halnya makrozoobentos.


(18)

62

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai Studi keanekaragaman makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, dikarenakan masih sedikit yang meneliti makrozoobentos di tempat ini. 2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi kepada warga setempat yang ada di Pantai Mutiara 88 untuk menjaga kestabilan dan keanekaragaman ekosistem makrozoobentos kedepannya.


(19)

63

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (1), (2012), http://serdangbedagaikab.go.id/indonesia/index.php?mod= home&opt=content&jenis=2&id_content=239&detail=Y. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.20 WIB.

Anonim (2), (2012), Objek Wisata kabupaten Serdang Bedagai, http://terkini

indonesia.blogspot.com/2011/11/obyekwisatakabupatenserdangbedagai. html. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.22 WIB.

Anonim (3), (2012), http://kppo.bappenas.go.id/files/Obyek%20Wisata%20 Kabupaten%20Serdang% 20Bedagai%20Sumatera%20Utara.pdf. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.30 WIB.

Anonim (4), (2012), Trochidae, http://www.femorale.com.br/shellphotos/thumb page.asp? family=TROCHIDAE&cod= 1013&nav=5&prov= Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 19.59 WIB.

Anonim (5), (2012), Kerang Darah, http://id.wikipedia.org/wiki/Kerang_darah. Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.34 WIB.

Anonim (6), (2010), www.scribd.com/doc/74094134/2011022509053211-BABI. Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.57 WIB.

Anonim (7), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http: //en.wikipedia.org/wiki/Lunatia_heros&prev=/search%3Fq%3Dlunatia %2Bheros%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3 Dimvns&sa=X&ei=4Aw9UNCACYfzrQfuroDYCw&ved=0CCAQ7gE wAA. Diakses tgl 08 Agustus 2012 Jam 22.07. Diakses tgl 09 Agustus Pukul 22.07 WIB.

Anonim (8), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http ://en.wikipedia.org/wiki/Fiddler_crab&prev=/search%3Fq%3Duca%2B sp%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3Dimvns &sa=X&ei=0ok9UOLWHI6qrAeNpgE&ved=0CCQQ7gEwAA. Diakses tgl 11 Agustus 2012 pukul 20. 01 WIB.


(20)

64

Barus, TA, (1996), Metode Ekologi Untuk Menilai Suatu Perairan Lotik, FMIPA USU, Medan.

Brahmana. P, (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, Jakarta.

Dharma. B, (1988), Siput dan Kerang Indonesia ( Indonesian Shell), PT Sarana Graha, Jakarta.

Fachrul, M. F, (2006), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, , Jakarta.

Handayani, E.A. (2006), Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Pantai Randusanga Kabupaten Brebes Jawa Tengah., Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Ginting, F.D, (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Nekton Pada Perairan Laut Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, [Skripsi], FMIPA UNIMED, Medan.

Marbun, H.W,(2007), Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos, [Sikripsi], Universitas Diponegoro, Semarang.

Mulyadi, (2010), Evaluasi Dan Karakterisasi Fauna Akuatik Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem Mangrove Dl Suaka Margasa Twa Muara Angke, Pusat Penelitian Biologi- LIPI, Jakarta.

Nontji , A, (1986), Laut Nusantara, Djambatan, Jakarta.

Noortiningsih, I. S.J, dan S.H, (2008), Keanekaragaman Makrozoobenthos Meiofauna dan Foraminifera di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara Sungai Cikamal Pangandaran, Jawa Barat [Tesis], Universitas Nasional, Jakarta.

Nyabaken, J.W, 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia, Jakarta.


(21)

65

Romimohtarto, K dan S. Juwana, 2001, Biologi Laut, Djambatan, Jakarta.

Randika,G, (2008), Objek Wisata dalam Asset pada Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai,Universitas Negeri Medan, Medan.

Tarigan, L. C, (2009), Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sinaga, T, (2009), Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir, [Tesis], Universita Sumatera Utara, Medan.

Simamora, D.R, (2009), Studi Keanekaragaman MakrozoobentosDi Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.

Setyono. P, E.S dan S, (2008), Biomonitoring Degradasi Ekosistem Akibat Limbah CPO di Muara Sungai Mentaya Kalimantan Tengah dengan Metode Elektromorf Isozim Esterase, [Thesis], Universitas Gadjah mada, Yogjakarta.

Susanto, P, 2000, Pengantar Ekologi Hewan, Proyek Perkembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No.3979. Direktotar Jenderal Pendidikan Tinggi Depaartemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Subagja, TA, (2001), Ekologi, Universitas Terbuka, Jakarta.

Suwignyo, S, (2005), Avertebrata Air, Jilid I, Penertbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Yeany, M.S, (2007), Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai Belawan, [Tesis], Universitas Sumatera Utara, Medan.


(22)

66

--.::.

\

o/hd;~n:r

(0-=~~Z!;Id


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jenis-jenis makrozoobentos yang ditemukan di pantai Mutiara 88 terdiri dari

24 famili dengan jumlah 29 spesies yaitu: Crepidula fornicate, Cominella

adspersa, Nerita polita, Lunatia heros, Natica tigrina, Telescopium

telescopium, Terebra dislocate, Dinocardium sp, Dosinia sp dan Meterix

meterix, Atrina rigida, Macoma secta, Tellina versicolor, Argopecten

nucleus, Pholas sp, Spisula polynyma, Tagelus dombeii, Turritella terebra,

Melampus bidentatus, Melampus angulifera, Ellobium sp, Donax sp dan

Tellina sp, Mytillus sp, Anadara sp, Anadara trapecia, Uca sp,

Metapogarpus oceanicus dan Episesarma mederi.

2. Pada perairan Pantai Mutiara 88 ditemukan, indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai Sumatera Utara sebesar H’ = 2,505 yang dikategorikan keanekragaman sedang. Dominansi makrozoobentos cukup tinggi ditemukan pada perairan Pantai Mutiara 88 seperti halnya Terebra dislocate (59,6%) sedangkan yang rendah ada Tagelus dombeii 0,1 % . Pola distribusi spesies yang ditemukan pantai Mutiara 88 ada yang seragam dan ada yang mengelompok, yang seragam adalah 65,51% dan pola distribusi spesies yang mengelompok (34,48 %).

3. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia yang diamati pada pukul 09.45 wib data yang didapat seperti suhu 29 0C – 32 0C, pH 7,5 -7,7, Salinitas air 6‰ -7 ‰, kecerahan26,5 cm -32,9 cm, DO 3,3 mg/l -5,1 mg/l dan BOD 4,3 mg/l – 4,4 mg/l. Berdasarkan data fisika kimia lingkungan tersebut maka dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan pada areal Pantai Mutiara 88 Serdang Bedagai merupakan kondisi yang dapat ditoleransi dalam perkembangan kehidupan biota perairan seperti halnya makrozoobentos.


(2)

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai Studi keanekaragaman makrozoobentos di Pantai Mutiara 88 Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, dikarenakan masih sedikit yang meneliti makrozoobentos di tempat ini. 2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi kepada warga setempat yang ada di Pantai Mutiara 88 untuk menjaga kestabilan dan keanekaragaman ekosistem makrozoobentos kedepannya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (1), (2012), http://serdangbedagaikab.go.id/indonesia/index.php?mod= home&opt=content&jenis=2&id_content=239&detail=Y. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.20 WIB.

Anonim (2), (2012), Objek Wisata kabupaten Serdang Bedagai, http://terkini

indonesia.blogspot.com/2011/11/obyekwisatakabupatenserdangbedagai. html. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.22 WIB.

Anonim (3), (2012), http://kppo.bappenas.go.id/files/Obyek%20Wisata%20 Kabupaten%20Serdang% 20Bedagai%20Sumatera%20Utara.pdf. Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 18.30 WIB.

Anonim (4), (2012), Trochidae, http://www.femorale.com.br/shellphotos/thumb page.asp? family=TROCHIDAE&cod= 1013&nav=5&prov= Diakses tgl 09 April 2012 Pukul 19.59 WIB.

Anonim (5), (2012), Kerang Darah, http://id.wikipedia.org/wiki/Kerang_darah. Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.34 WIB.

Anonim (6), (2010), www.scribd.com/doc/74094134/2011022509053211-BABI. Diakses tgl 10 April 2012 Pukul 20.57 WIB.

Anonim (7), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http: //en.wikipedia.org/wiki/Lunatia_heros&prev=/search%3Fq%3Dlunatia %2Bheros%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3 Dimvns&sa=X&ei=4Aw9UNCACYfzrQfuroDYCw&ved=0CCAQ7gE wAA. Diakses tgl 08 Agustus 2012 Jam 22.07. Diakses tgl 09 Agustus Pukul 22.07 WIB.

Anonim (8), (2012), http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http ://en.wikipedia.org/wiki/Fiddler_crab&prev=/search%3Fq%3Duca%2B sp%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D528%26prmd%3Dimvns &sa=X&ei=0ok9UOLWHI6qrAeNpgE&ved=0CCQQ7gEwAA. Diakses tgl 11 Agustus 2012 pukul 20. 01 WIB.


(4)

Barus, TA, (1996), Metode Ekologi Untuk Menilai Suatu Perairan Lotik, FMIPA USU, Medan.

Brahmana. P, (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, Jakarta.

Dharma. B, (1988), Siput dan Kerang Indonesia ( Indonesian Shell), PT Sarana Graha, Jakarta.

Fachrul, M. F, (2006), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, , Jakarta.

Handayani, E.A. (2006), Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Pantai

Randusanga Kabupaten Brebes Jawa Tengah., Skripsi, FMIPA,

Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Ginting, F.D, (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Nekton Pada

Perairan Laut Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, [Skripsi], FMIPA

UNIMED, Medan.

Marbun, H.W,(2007), Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung

Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos, [Sikripsi], Universitas

Diponegoro, Semarang.

Mulyadi, (2010), Evaluasi Dan Karakterisasi Fauna Akuatik Yang Berasosiasi

Dengan Ekosistem Mangrove Dl Suaka Margasa Twa Muara Angke, Pusat

Penelitian Biologi- LIPI, Jakarta.

Nontji , A, (1986), Laut Nusantara, Djambatan, Jakarta.

Noortiningsih, I. S.J, dan S.H, (2008), Keanekaragaman Makrozoobenthos Meiofauna dan Foraminifera di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara

Sungai Cikamal Pangandaran, Jawa Barat [Tesis], Universitas

Nasional, Jakarta.

Nyabaken, J.W, 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT. Gramedia, Jakarta.


(5)

Romimohtarto, K dan S. Juwana, 2001, Biologi Laut, Djambatan, Jakarta.

Randika,G, (2008), Objek Wisata dalam Asset pada Pariwisata Kabupaten

Serdang Bedagai,Universitas Negeri Medan, Medan.

Tarigan, L. C, (2009), Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sinaga, T, (2009), Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas

Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir, [Tesis],

Universita Sumatera Utara, Medan.

Simamora, D.R, (2009), Studi Keanekaragaman MakrozoobentosDi Aliran Sungai

Padang Kota Tebing Tinggi, [Sikripsi], Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Setyono. P, E.S dan S, (2008), Biomonitoring Degradasi Ekosistem Akibat Limbah CPO di Muara Sungai Mentaya Kalimantan Tengah dengan

Metode Elektromorf Isozim Esterase, [Thesis], Universitas Gadjah

mada, Yogjakarta.

Susanto, P, 2000, Pengantar Ekologi Hewan, Proyek Perkembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No.3979. Direktotar Jenderal Pendidikan Tinggi Depaartemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Subagja, TA, (2001), Ekologi, Universitas Terbuka, Jakarta.

Suwignyo, S, (2005), Avertebrata Air, Jilid I, Penertbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Yeany, M.S, (2007), Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai


(6)

--.::.

\

o/hd;~n:r

(0-=~~Z!;Id