MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Teknik Modelling Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kela

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK
MODELLING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo, Purwodadi Tahun
2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Oleh:
IIN SUGIARTI
A 410 090 040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK
MODELLING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh :
Iin Sugiarti1 dan Budi Murtiyasa2
1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, jutek_iin@yahoo.com
2

Staff Pengajar UMS, bdmurtiyasa@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to increase the activity of students in maths lessons the learning
through Contextual Teaching and Learning (CTL) Modelling techniques. This
type of research is a classroom action research (CAR). Recipient of the action is a
subject of the fifth grade students of SD Negeri 3 Mangunrejo which amounts to
23 students. Data collection methods using the observation, interviews, and
documentation. These results indicate an increase in the learning activity with
indicators of 1) students are active in asking the question before action increased
13.64% to 71.43% at the end of the action, 2) students are active in express

opinions before the act of 13.64% rising to 76 , 19% at the end of the action, 3)
the student is able to work on the problems front of the class or to answer
questions from the teacher before the action increased 18.18% to 76.19% at the
end of the action. It can be concluded that the learning Contextual Teaching and
Learning (CTL) Modelling techniques can increase the activity in math.

Key word : students activities , Contextual Teaching and Learning (CTL),
Modelling techniques

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran
matematika melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
teknik Modelling. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas(PTK). Subjek
penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo yang
berjumlah 23 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan adanya
peningkatan keaktifan dalam pembelajaran dengan indikator 1) siswa aktif dalam
mengajukan pertanyaan sebelum tindakan 13,64% meningkat menjadi 71,43%
pada akhir tindakan, 2) siswa aktif dalam mengemukakan pendapat sebelum
tindakan 13,64% meningkat menjadi 76,19% pada akhir tindakan, 3) siswa

mampu mengerjakan soal didepan kelas atau mampu menjawab pertanyaan dari
guru sebelum tindakan 18,18% meningkat menjadi 76,19% pada akhir tindakan.

1

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) teknik Modelling dapat meningkatkan keaktifan matematika.

Kata kunci : keaktifan siswa, Contextual Teaching and Learning (CTL), teknik
Modelling

PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh
setiap orang, karena matematika merupakan dasar dari setiap ilmu. Pelajaran
matematika ini bisa digunakan maupun diterapkan dalam kehidupan nyata.
Pentingnya pelajaran matematika dalam kehidupan maka matematika harus
dipelajari. Pembelajaran matematika sebaiknya dari proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar termasuk didalamnya
keaktifan siswa.
Pada keaktifan dalam pembelajaran matematika merupakan satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan untuk meningkatkan kuwalitas pembelajaran.
Keaktifan siswa juga termasuk dalam faktor untuk mencapai keberhasilan proses
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar guru harus bisa menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan.

Dalam proses belajar mengajar siswa

diharapkan menjadi aktif bertanya, mengemukakan pendapat, mengerjakan soal
didepan kelas dan menjawab pertanyaan dari guru.
Secara umum keadaan siswa kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo dalam
mengikuti pelajaran matematika yang dilihat dari keaktifan siswa masih sangatlah
kurang. Keaktifan disini dilihat dari siswa dalam mengajukan pertanyaan,
mengemukakan pendapat, mengerjakan soal didepan kelas dan menjawab
pertanyaan dari guru. Dimana kurangnya keaktifan siswa ini berdampak dalam
proses pembelajaran yang pasif. Siswa disini relatif tenang saat guru mengajar dan
siswa diam cenderung sibuk mencatat pelajaran.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi

dikelas V SD Negeri 3


Mangunrejo tidak berkelanjutan maka perlu adanya pembelajaran yang tepat.
Dalam pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran. Guru disini harus bisa menerapkan pembelajaran yang tepat

2

dan bervariasi agar siswa senang dan timbul rasa suka terhada pelajaran
matematika. salah satunya dengan penerapan pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) teknik Modelling. Dalam pembelajarannya siswa dilibatkan

secara langsung sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Penerapan pembelajaran CTL teknik Modelling ini, yaitu dengan
mengaitkan materi dengan dunia nyata. Dimana bukan hanya itu juga
pembelajarannya juga bisa menggunakan gerakan verbal maupun non verbal.
Sehingga siswa dapat mempunyai gambaran yang konkret bukan hanya imajinasi
semata. Denagn diterapkanya pembelajaran CTL teknik Modelling siswa menjadi
aktif. Dalam pembelajaran ini guru hanya sebagai fasilitator dan membantu siswa
yang belum mengerti dengan membimbingnya sehingga dapat meningkatkan
keaktifan dalam proses belajar mengajar.
Siswa terkadang mempunyai sifat yang kurang aktif dalam proses belajar

mengajar karena faktor takut salah dalam menjawab. Hal ini akan mempengaruhi
hasil belajar siswa, sehingga dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 3
Mangunrejo kelas V pokok bahasan Geometri dan Pengukuran perlu diterapkan
pembelajaran CTL teknik Modelling untuk membantu dalam keaktifan siswa dan
pemahaman siswa untuk mengetahui penerapan Geometri dan Pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari.
Pentingnya

keaktifan

siswa

dalam

pelajaran

matematika

dapat


dikembangkan melalui proses pembelajaran. Dengan menggunakan pembelajaran
CTL teknik Modelling yang berfokus pada siswa. sangat disayangkan jika ada

guru yang masih menggunakan pembelajaran konvensional dalam proses belajar
mengajar. Dengan pembelajaran yang konvensional menyebabkan siswa pasif dan
tidak mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran.
Melihat kenyataan yang seperti itu, maka diperlukan suatu pembelajaran
yang mampu memberikan rangsangan kapada siswa kelas V SD Negeri 3
Manggunrejo agar siswa aktif dalam pelajaran matematika. Berpedoman pada
pentingnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, tentunya penulis
tergugah untuk melakukan suatu terobosan baru yaitu pembelajaran dengan

3

menggunakan pembelajaran CTL teknik Modelling dalam upaya meningkatkan
keaktifan matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan proses
pembelajaran matematika melalui pembelajaran CTL teknik Modelling dan
mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa pokok bahasan geometri dan
pengukuran di kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo.

Dalam penelitian ini dalam peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
indikator-indikator yang nampak seperti (a) Siswa aktif dalam mengajukan
pertanyaan, (b) Siswa aktif dalam mengemukakan pendapat, (c) Siswa mampu
mengerjakan soal didepan kelas atau mamapu menjawab pertanyaan dari guru.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini dilakukan pada Kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo tahun pelajaran 2012/2013
berjumlah 23 siswa. Peneliti memilih penelitian di SD Negeri 3 mangunrejo
dengan didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki beberapa
permasalahan akademik yang perlu ditingkatkan. SD Negeri 3 Mangunrejo
terletak di dukuh Mangboyo, desa mangunrejo, kecamatan Pulokulon, kabupaten
Grobogan. Penelitian akan dilaksanakan dengan perencanaan bulan febuari 2013
sampai denga penyusunan laporan bulan Mei 2013.
Prosedur penelitian dalam penelitian ini menggunakan lima langkah yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, refleksi, dan
evaluasi. Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan disebut siklus. Dalam
penelitian ini berhenti jika sampai tercapainya tujuan penelitian tindakan yang
direncanakan.

Pada proses belajarnya keaktifan siswa sudah mulai terlihat, keaktifan siswa
terlihat pada pendahuluan siswa sudah mulai aktif menjawab dan menanyakan
tentang materi pelajaran, dalam kegiatan inti siswa aktif dalam mencari tahu sifat
bangun datar maupun bangun ruang dengan mengamati secara rill, kemudian
siswa menganalisis serta mendiskusikan hasil temuan dalam kegiatan eksplorasi,

4

keaktifan siswa dalam diskusi yaitu siswa terlihat dalam mendiskusikan dan
menyimpulkan materi yang disampaikan. Namun keaktifan siswa tersebut belum
maksimal dan perlu ditingkatkan kembali dalam siklus selanjutnya dengan cara
memperbaiki tindakan guru sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Sumber data dari peneliti ini adalah siswa, guru kelas, dan dokumentasi.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, foto
kegiatan, dan rekaman vidio. Uji Validitas data dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi digunakan disini untuk mengecek
kembali data yang telah diperoleh melalui ketiga sumber tersebut untuk menarik
kesimpulan tentanh hasil tindakan. Penggunaan data kuwalitatif diskiptif untuk
menganalisis keaktifan siswa dalam pelajaran matematika materi geometri dan

pengukuran denngan pembelajaran CTL teknik Modelling.
Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa
pembelajaran CTL teknik Modelling. Penelitian berakhir jika peneliti merasa apa
yang diinginkan dalam penelitian sudah tercapai. Untuk indikator keaktifan
peserta didik tersebut harus mencapai ≥ 60% . Jika dirasa belum sesuai harapan
maka penelitian dilakukan lagi dengan tahap-tahap yang sudah direncanakan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Melalui pembelajaran CTL teknik Modelling , siswa akan terlibat secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa mengaitkan materi pembelajaran
dengan kehidupan mereka sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah akan
mengingat serta memahami materi pelajaran.
Pembelajaran CTL teknik Modelling sangat baik digunakan untuk dapat
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan merubah system
pendidikan yang cenderung monoton sehingga dapat memberikan suatu proses
belajar mengajar yang berkesan bagi siswa.
Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada pendahuluan yaitu meliputi berdoa,
absensi siswa, motivasi, serta apersepsi. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa


5

dalam 5 kelompok, membimbing siswa dalam kegiatan diskusi dan peragaan,
serta membimbing kelompok dalam membuat kesimpulan materi pembelajaran.
Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi pembelajaran dan mengadakan
evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Pembahasan disini membahas mengenai permasalahan dan hipotesis
tindakan dalam penelitian yang dilakukan peneliti yang berkolaborasi dengan
guru kelas. Fokus penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan siswa dengan
pembelajaran CTL teknik Modelling.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas dari awal sampai siklus II diperoleh
bahwa tindakan belajar mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dengan pokok bahasan geometri dan pengukuran melalui
pembelajaran CTL teknik Modelling. Dalam siklus I membahas mengenai sifatsifat bangun datar dan pada siklus II membahas sifat-sifat bangun ruang.
Proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat teacher centered yang
mengakibatkan kurangnya ketertarikan perhatian siswa terhadap pelajaran
matematika. Untuk itu pembelajaran CTL teknik Modelling dirasa tepat untuk
menumbuhkan keaktifan siswa terhadap pelajaran matematika.
Dari observasi pendahuluan ini indikator keaktifan siswa masih sangatlah
kurang. Siswa disini diharapkan dalam pembelajaran lebih aktif dan kreatif lagi
dalam pembelajaran. Supaya proses pembelajaran yang terjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya. Siswa disini diharapkan juga sadar akan pentingnya pendidikan bagi
kehidupan mereka.
Pada siklus I hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan tindakan
dengan pembelajaran CTL teknik Modelling dengan indikator keaktifan yaitu (a)
Siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan pada pertemuan I sebanyak 7 siswa
35% dan pada pertemuan II sebanyak 11 siswa 53,4%, (b) Siswa aktif dalam
mengemukakan pendapat pada pertemuan I sebanyak 6 siswa 30% dan pada
pertemuan II sebanyak 53,4%, (c) Siswa mampu mengerjakan soal didepan kelas
atau mamapu menjawab pertanyaan dari guru pada pertemuan I sebanyak 6 siswa
30% dan pada pertemuan II sebanyak 13 siswa 61,9%.

6

Pada siklus I hasil penelitian yang diperoleh belum memenuhi hipotesis
yang telah ditentukan. Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan tahap
berikutnya dengan dilakukanya pada tahap siklus II setelah dilakukan tindakan
dengan pembelajaran CTL teknik Modelling dengan indikator keaktifan yaitu (a)
Siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan pada pertemuan III sebanyak 14 siswa
70% dan pada pertemuan IV sebanyak 15 siswa 71,43% , (b) Siswa aktif dalam
mengemukakan pendapat pada pertemuan III sebanyak 13 siswa 65% dan pada
pertemuan IV sebanayak 16 siswa 76,19% (c) Siswa mampu mengerjakan soal
didepan kelas atau mamapu menjawab pertanyaan dari guru pada pertemuan III
sebanyak 14 siswa 70% dan pertemuan ke IV sebanyak 16 siswa 76,19%.
Hasil penelitian mengenai keaktifan siswa melalaui pembelajaran CTL
teknik Modelling pada kelas V SD N 3 Mangunrejo dalam pembelajaran
matematika mulai dari sebelum diadakannya tindakan kelas sampai dengan
tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
80.00%

Siswa aktif dalam
mengajukan pertanyaan

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%

siswa aktif dalam
mengemukakan
pendapat

30.00%
20.00%
10.00%

siswa mamapu
mrngerjakan soal di
depan kelas atau
mamapu menjawab
pertanyaan dari guru

0.00%

Gambar 1 Grafik Peningkatan keaktifan siswa
Berdasarkan gambar 1 diatas, pembelajaran menggunakan pembelajaran
CTL teknik Modelling dalam materi geometri dan pengukuran terbukti dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas V dengan indikator keaktifan dalam
penelitian ini meningkatan.

7

Dari grafik tersebut terlihat bahwa indikator keaktifan mengalami
peningkatan dari sebelum diadakan tindakan sampai dilakukan tindakan. Dengan
menggunakan pembelajaran CTL teknik Modelling siswa terlihat semakin aktif,
karena adanya unsur yang mendorong siswa untuk lebih aktif yaitu pembelajaran
yang menyenangkan dan pernah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari atau
kehidupan nyata (terlihat kongret) dan siswa disini juga tidak berimajinasi,
dimana siswa disini juga bekerja secara kelompok untuk mendiskusikan
permasalahan yang diberikan bisa dilihat pada ganbar 2 sebagai berikut:

Gambar 2 siswa berdiskusi dalam kelompok

Gambar 2 siswa berdiskusi
Berdasarkan gambar 2 diatas, pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) teknik Modelling siswa membentuk kelompok dan berdiskusi

dengan soal yang telah diberikan dengan kelompok masing-masing.
Dalam penelitian ini dalam peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
indikator-indikator yang nampak seperti (a) Siswa aktif dalam mengajukan
pertanyaan bisa dilihat pada gambar 3, (b) Siswa aktif dalam mengemukakan
pendapat bisa dilihat pada gambar 4, (c) Siswa mampu mengerjakan soal didepan
kelas atau mamapu menjawab pertanyaan dari guru bisa dilihat pada gambar 5
bisa dilihat sebagai berikut:

8

Gambar 3 Siswa aktif dalam mengajukan
pertanyaan

Gambar 4 Siswa aktif dalam mengemukakan
pendapat

Gambar 5 Siswa mampu mengerjakan soal didepan kelas atau mamapu

menjawab pertanyaan dari guru
Berdasarkan gambar 3 diatas menerangkan bahwa siswa disini aktif dalam
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dimengerti kepada guru.
Sedangkan pada gambar 4 terlihat antusias siswa dalam mengajukan pendapat
dalam proses pembelajaran dikelas dengan mengangkat tangan mereka. Pada
gambar 5 terlihat bahwa antusias siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas
pada saat guru memberikan pertanyaan.
Tanggapan guru kelas setelah penelitian selesai dilaksanakan juga
mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian ini
mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika
meningkat setelah dilakukan penelitian. Hal ini berarti bahwa hipotesis tindakan
yang diajukan dapat diterima dengan didukung hasil penelitian.
Berdasarkan data penelitian tersebut mendukung diterimanya hipotesis
bahwa dengan pembelajaran CTL teknik Modelling meningkatkan keaktifan siswa

9

kelas V SD Negeri 3 Mangunrejo dalam pembelajaran matematika. Dalam
pembelajaran CTL teknik Modelling soal yang dipakai dalam salah satu sifat
bangun datar yaitu jajar genjang dengan soal sebagai berikut :
Gambar 6 Lambang pertamina disamping adalah salah
satu bangun datar jajar genjang:.
D

C

1.
2.
3.
4.
5.

Gambarlah bangun datar tersebut . . .
Panjang sisi AB sama dengan sisi . . .
Panjang garis BD sama dengan . . .
Besar sudut ABC = sudut . . .
Besar sudut BCD = sudut . . .

B

A

A

A
Gambar 6 lambang
pertamina
A

Adapun jawaban siswa antara lain bisa dilihat pada gambar 7 dan pada
gambar 8 sebagai berikut:

Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) teknik
Modelling dalam soal tersebut siswa yang menjawab benar sebanyak 15 siswa

sedangkan yang menjawab salah sebesar 6 siswa dengan jumlah siswa yang hadir
sebanyak 21 siswa.
Gambar 7 jawaban siswa yang benar
Gambar 7 jawaban siswa yang benar
8 jawaban
yang
salah
Berdasarkan pada gambar 7 diatas jawabanGambar
siswa yang
benarsiswa
karena
dilihat

pada soal yang diberikan dan jawaban siswa, siswa disini menggambar dan
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang telah diberikan. Sedangkan pada
gambar 8 diatas jawaban siswa yang salah karena siswa tersebut menjawab soal
tidak sesuai dengan pertanyaan yang telah diberikan yaitu siswa mengambar
bukan jajar genjang melainkan gambar segitiga.
Nafisah Kamariah Md Kamaruddin (2011), mengemukakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan untuk ulangan dalam nilai kelompok kontekstual dan
non-kontekstual. Kelompok kontekstual yang telah melewati pendekatan
kontekstual mencetak lebih tinggi dari non kontekstual. Shein (2012),
mengemukaakan bahwa pembelajaran dengan pembelajaran yang langsung

10

mengaitkan materi dengan lingkungan dan pembelajaran dengan gerakan tubuh
yang dibuat oleh guru atau siswa yang berhubungan dengan materi untuk
meningkatkan keaktifan siswa. Yanin Kongthip (2012), mengemukakan bahwa
guru menghubungkan ide-ide matematika siswa dengan tujuan untuk mengamati
komunikasi

siswa

melalui

gerakan

dan

mengungkapkan

dalam

tahap

pembelajaran mandiri, dan diskusi kelompok untuk siswa kelas V SD.
Penelitian tentang keaktifan siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti
terdahulu, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurul (2009).
Penelitian tersebut juga digunakan untuk meningkatkan keaktifan matematika
siswa, akan tetapi metode dan indikator yang digunakan berbeda. Nurul (2009)
menyimpulkan bahwa adanya peningkatan keaktifan siswa melalui pendekatan
Take and Give dalam penelitian tindakan kelas mempunyai peranan yang sangat

penting dalam peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Hasil yang telah dicapai oleh peneliti dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh F. Salman Medinat (2009) lebih meningkat dari yang ditunjukan
yaitu pada penelitian tersebut hanya terdapat 85 partisipan yang memiliki
keaktifan dari jumlah peserta workshop 120 siswa dalam pembelajaran
matematika.
Penelitian tentang pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Alimatus Sholikhah (2010). Penelitian tersebut juga menggunakan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL), akan tetapi variabel yang digunakan

berbeda yaitu dalam penelitian ini menggunakan motivasi siswa. Menyimpulkan
bahwa adanya peningkatan motivasi siswa melalui pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL),dalam penelitian tindakan kelas mempunyai

peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika.
KESIMPULAN
Penelitian ini memberikan kesimpulan terhadap keaktifan siswa dalam
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) teknik Modelling pokok
bahasan geometri dan pengukuran terhadap siswa kelas V SD Negeri 3
Mangunrejo. Peningkatan itu dapat dilihat dari meningkatnya indikator-indikator
11

dalam setiap variabel keaktifan siswa secara optimal meningkat sesuai dengan
indikator-indikator yang ditargetkan yaitu mencapai

60% dari kondisi awal dan

pada siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Adapun dalam
indikator keaktifan yaitu: 1) Aspek keaktifan peserta didik dengan pencapaian
indikator 71,43%, 2) Siswa aktif dalam mengemukakan pendapat 76,19%, 3)
Siswa mampu mengerjakan soal didepan kelas atau mampu menjawab soal dari
guru 76,19%.
DAFTAR PUSTAKA
Alimatus Solikhah. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Matematika melalui Strategi Contextual Teaching and
Lerning (CTL) Berbasis Portofoliao. Surakarta: Skripsi UMS ( Tidak
Diretbitkan)
F. Salman, Medinat. 2009. Active Learning Techniques (ALT) in a Mathematics
Workshop;Nigerian
Primary School
Teacher’s
Assessment.
International Electronic Journal of Mathematics Education. 4 (1).
www.iejme.com. Jurnal
Nafisah Kamariah Md Kamarudin. 2011. A Study of the Effectiveness of
Teaching and Learning Statistics at the Universiti Tun Hussein Onn
Malaysia (UTHM). International Journal of Arts & Sciences. Vol. 4,
No 25, 305–313: Univerisiti Tun Hussein Onn Malaysia
Nurul. 2009. Meningkatkan keaktifan Siswa dalam Pelajaran Matematika melalui
Pendekatan Take and Give. Surakarta: Skripsi UMS ( Tidak
Diretbitkan)
Shein, Paichi Pat. 2012. Seeing With Two Eyes:A Teacher’s Use of Gestures
inQuestioning and Revoicing to EngageEnglish Language Learners in
theRepair of Mathematical Errors. Journal for Research in Mathematics
Education.Vol. 43, No. 2, 182–222: National Sun Yat-sen University,
Taiwan
Kongthip Yanin, dkk. 2012. Mathematical Communication by 5th Grade Students’
Gestures in Lesson Study and Open Approach Context .Scientific
Research. Vol 3 No 8: 632-637.

12