PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARKAT DI DESA Peran Masjid Al Hikmah Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Pada Masyarkat Di Desa Ponowaren Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARKAT DI DESA
PONOWAREN KECAMATAN TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
ABDUL FATAH ISMAIL
G 000 090 089
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;
Nama
: Abdul Fatah Ismail
NIM
: G 000 090 089
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Jenis
: Skripsi
Judul
: PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARKAT DI
DESA PONOWAREN KECAMATAN TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 15 Juni 2013
Yang menyatakan
Abdul Fatah Ismail
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I. Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448
Surakarta 57102 http://www.ums.ac.id Email: [email protected]
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: Drs. Najmuddin Zuhdi, M.Ag
NIP/NIK
: 340
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang
merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Abdul Fatah Ismail
NIM
: G 000 090 089
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul Skripsi
: PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN
PENDIDIKAN
MASYARAKAT
KECAMATAN
DI
ISLAM
DESA
TAWANGSARI
PADA
PONOWAREN
KABUPATEN
SUKOHARJO
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 15 Juni 2013
Pembimbing
Drs. Najmuddin Zuhdi, M.Ag
NIK. 340
ABSTRAK
Masjid Al Hikmah merupakan masjid yang menarik untuk diteliti.
Karena Masjid Al Hikmah memiliki peran yang besar dalam meningkatkan
pendidikan Islam pada masyarakat di Desa Ponowaren. Penelitian yang
dilakukan berfokus pada bagaimana peran Masjid Al Hikmah dalam
meningkatkan pendidikan Islam pada masyarakat di Desa Ponowaren
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Masjid Al
Hikmah dalam meningkatkan pendidikan Islam, faktor pendukung dan
kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan pendidikan Islam pada
masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sedangkan metode yang
digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk teknik
analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Masjid Al
Hikmah berperan serta meningkatkan pendidikan Islam pada masyarakat
melalui tiga bidang. Pertama bidang dakwah. Melalui bidang dakwah ini
mendorong masyarakat untuk lebih mengetahui tentang wawasan keilmuan
dan keislaman. Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya jumlah shaf dalam
shalat. Jika sebelumnya hanya satu shaf laki-laki dan setengah shaf
perempuan, kini menjadi tiga shaf jamaah laki-laki dan dua shaf jamaah
perempuan.
Kedua bidang pendidikan. Melalui bidang pendidikan ini menjadikan
masyarakat yang sebelumnya tidak bisa membaca al-Qur’an menjadi bisa
membaca al-Qur’an. Kemudian yang sudah bisa membaca al-Qur’an mulai
dapat menghafal dari juz 30 dan beberapa orang sudah ada yang hafal juz 30.
Kata kunci: masjid dan pendidikan Islam.
1
konklusi, betapa masjid dalam
PENDAHULUAN
Pita
sejarah
telah
perjuangan
merekam dengan sangat baik
Rasulullah
muslimin
memiliki andil yang luar biasa.
bahwa langkah perdana yang
ditempuh
kaum
Sepanjang rentang sejarah
dalam
Islam,
masjid
memang telah
rangkaian hijrahnya ke Madinah
menjadi mercusuar dan icon syiar
adalah membangun masjid. Itu
Islam
bisa
memposisikan
dipahami,
sangat
karena
menyadari
Rasul
terbesar,
Rasulullah
masjid
sebagai
betapa
basis mentransfer dan menebar
pentingnya keberadaan sebuah
ilmu kepada para sahabatnya,
masjid untuk sebuah misi mulia
mendiskusikan segala hal yang
Islam.
itulah
terkait dengan permasalahan dan
mengawali
kemaslahatan kaum muslimin.
dalam
Imam Abu Hanifah di Kufah,
Islam,
Malik di Madinah, Asy-Syafi’i di
membina generasi terbaik. Dari
Baghdad dan Mesir, Ahmad bin
masjid pula, basis peradaban baru
Hambal juga di Baghdad, dan
dikukuhkan, yang pada akhirnya
tidak ketinggalan Imam Hasan
sempat menguasai dua pertiga
Al-Bashri di Bashrah, semua
belahan
menjadikan
pusat
ilmunya
masjid,
Dari
Rasulullah
masjid
perjuangannya
menyebarkan
bumi
menghegemoni
risalah
dan
dapat
seluruh
di
halaqah
bahkan
peradaban raksasa pada saat itu.
halaqah Imam Hasan Al-Bashri
Dari sini kita dapat membuat satu
menjadi paling ramai di Bashrah
2
pada saat itu. Sederet ulama
Gunawan
ternama dalam pentas sejarah,
Hartono, dan Heri Tri Joko.
lahir karena mereka menjadikan
Pengajian
masjid sebagai pusat kegiatannya
memfokuskan pada pengajaran
(Siswanto, 2005: XI).
Islam perspektif Tafsir Qur’an,
Dalam konteks penelitian
ini,
Masjid
mempunyai
Al
Ragil
Malam
Sabtu
Hadits, dan ilmu umum.
Hikmah
peran
Sihmanto,
Sedangkan
cukup
Malam
pengajian
Ahad,
berisi
baca
al-Qur’an
signifikan dalam meningkatkan
pembelajaran
pendidikan
Desa
(metode iqra’) untuk manula,
Ponowaren
Kecamatan
tahfidz al-Qur’an untuk remaja
Tawangsari
Kabupaten
masjid, dan tafsir untuk yang
Islam
di
Sukoharjo.
Peran
serta
itu
sudah dapat membaca al-Qur’an.
terwujud
dari
intensifnya
Model pengajian Malam Ahad
pengajian-pengajian
diselenggarakan
adalah
dengan
kelompok-
takmir
kelompok kecil yang dibimbing
Masjid Al Hikmah. Salah satunya
oleh seorang ustad. Selain itu
adalah pengajian setiap Malam
Masjid
Sabtu
menginisiasi pengajian Malam
dan
oleh
yang
pengajian
Malam
Ahad.
Ahad
Pengajian Malam Sabtu
Legi
Pendidikan
Hikmah
dan
al-Qur’an
juga
Taman
(TPQ)
setiap hari Selasa dan Jum’at.
diasuh oleh empat orang ustad.
Yaitu,Muhammad
Al
Tamami,
3
Berbagai
menjadi
kegiatan
pemantik
masyarakat
menambah
untuk
dan
itu
semangat
dapat
–
patuh,
Al
Hikmah
meningkatkan
2002:
yang
kita
tempati ini adalah masjid bagi
kaum
ibadah sebagai sentra pembinaan
serta
tunduk
(Munawir,
Bumi
yang mampu menjadikan tempat
Al
serta
610).
merupakan salah satu masjid
Masjid
, yang berarti
taat
takzim
ditilik dari segi memakmurkan
Masjid
etimologi
dengan penuh hormat dan
masyarakat untuk berilmu.Jika
berperan
Secara
Islam,
waktu di masjid, dan mendorong
umat.
SWT.
Allah
diambil dari akar kata –
meningkatkan jamaah shalat 5
masjid,
menyembah
berasal dari bahasa arab yang
meningkatkan
pengetahuan
tempat
muslim
Hikmah
muslimin.
boleh
Setiap
melakukan
shalat di wilayah manapun di
dalam
bumi ini; terkecuali di atas
dinamika
masyarakat di Desa Ponowaren.
LANDASAN TEORI
kuburan,
di
bernajis,
dan
tempat
di
yang
tempat-
tempat yang menurut ukuran
A. Masjid
syariat Islam tidak sesuai
1. Pengertian Masjid
untuk dijadikan tempat shalat
Masjid berasal dari
(Ayub, 1996: 1).
bahasa Arab sajada yang
2. Sejarah Masjid
berarti tempat sujud atau
4
Rasulullah
saw
muslimin
memerintahkan
agar
“Jika
membangun
masjid.
sebuah
berkata:
kami
berpangku
Rasulullah
saja,
hanya
tangan
sedang
Nabi
saw tinggal di rumah
sendiri giat bekerja,
Abu Ayyub, hingga
niscaya itulah amal
selesai
dibangunkan
kesesatan
yang
masjid
dan
tempat
membuat
kami
tinggalnya. Rasulullah
sengsara”
(Qol’ahji,
saw
2011: 155).
terjun
dalam
sendiri
proses
pembangunannya,
Di
agar kaum muslimin
beristirahat
selama
merasa senang dalam
empat
Dalam
melakukannya. Kaum
tempo pendek itulah
Muhajirin dan kaum
Nabi
Anshar
masjid, bersama para
bahu-
membahu
dan
desa
sahabat
itu
hari.
Nabi
membangun
beliau
dari
bersungguh-sungguh
Makkah yang sudah
dalam
menunggu di sana. Ali
melakukan
pembangunannya.
bin Abi Thalib yang
Sehingga,
salah
datang menyusul Nabi
seorang
kaum
ikut serta mengangkat
5
dan meletakkan batu,
sehingga
B. Pendidikan Islam
tampak
1. Pengertian
sekali keletihan pada
wajah
beliau.
Pendidikan
Islam
Jerih
Hasan Langgulung merumuskan
payah Nabi dan para
pendidikan Islam sebagai “proses
sahabat menghasilkan
penyiapan
sebuah masjid yang
mengisi
sangat sederhana yang
pengetahuan dan nilai-nilai Islam
disebut Masjid Quba.
yang diselaraskan dengan fungsi
ini,
kehidupan
penting
umat
untuk
memindahkan
memetik hasilnya di akhirat” (Azra,
masjid
2012: 6).
memiliki peran yang semakin
terasa
peranan,
muda
manusia untuk beramal di dunia dan
3. Peran Masjid
Saat
generasi
2. Fungsi Pendidikan Islam
dalam
Menurut Yusuf Amir Faisal,
Islam,
bahwa pendidikan Islam dengan
diantaranya sebagai:
bertitik tolak dari prinsip iman-islam-
Tempat Ibadah, tempat
ihsan
menuntut ilmu, tempat
atau
akidah-ibadah-akhlak
untuk menuju satu sasaran kemuliaan
pembinaan jamaah, pusat
manusia dan budaya yang diridhai
dakwah dan kebudayaan,
oleh Allah SWT, setidak-tidaknya
basis kebangkitan umat
memiliki
fungsi-fungsi
sebagai
(Siswanto, 2005: 27-28).
berikut:
a. Individualisasi nilai dan
ajaran
6
Islam
demi
terbentuknya
derajat
berupa kata-kata tertulis atau
manusia yang muttaqin
lisan dari orang-orang dan
dalam bersikap, berfikir
pelaku
dan berperilaku.
(Moleong, 2000: 3).
b. Sosialisasi nilai-nilai dan
ajaran
Islam
demi
demi
kultur
Islam
terbentuk
dan
Subyek dari penelitian
ini adalah aktifitas Masjid
Al
berkembangnya
peradaban
diamati
2. Subyek dan Sumber Data
terbentuknya umat Islam.
c. Rekayasa
yang
Islam
Hikmah
Ponowaren
Kecamatan
Tawangsari
Kabupaten
Sukoharjo
(Abdullah, 2002: 56).
Desa
dan
para
jamaah masjid tersebut.
Sedangkan sumber data
dari penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
a. Takmir
Jenis penelitian ini adalah
Masjid
Hikmah
Desa
field research, karena yang
Ponowaren
diteliti adalah sesuatu yang
Kecamatan
ada
Tawangsari
di
lapangan
secara
langsung. Penelitian lapangan
Al
Kabupaten Sukoharjo.
ini bersifat kualitatif, yaitu
b. Jamaah
penelitian yang prosedurnya
Hikmah
menghasilkan data deskriptif
Ponowaren
7
Masjid
Al
Desa
Kecamatan
lainnya
Tawangsari
mengajukan pertanyaan-
Kabupaten Sukoharjo.
pertanyaan
c. Semua
hal
yang
Al
Desa
berdasarkan
tujuan tertentu (Saebani,
terkait dengan bagian
Masjid
dengan
2008: 191).
Hikmah
b. Observasi (Pengamatan)
Ponowaren
Observasi
Kecamatan
(pengamatan) merupakan
Tawangsari
pengamatan
Kabupaten Sukoharjo.
memungkinkan
3. Metode Pengumpulan Data
untuk
Dalam rangka untuk
memperoleh
data,
yang
mencatat
peneliti
semua
peristiwa dalam situasi
maka
yang berkaitan dengan
penulis menggunakan metode
pengetahuan proporsional
pengumpulan data sebagai
maupun
berikut:
yang langsung diperoleh
a. Wawancara (Interview)
dari data (Moleong, 2007:
Wawancara
174).
adalah bentuk komunikasi
antara
melibatkan
dua
pengetahuan
c. Dokumentasi
orang,
Dokumentasi
seseorang
merupakan pengumpulan
yang ingin memperoleh
data-data yang diambil
informasi dari seseorang
8
dari
objek
penelitian
masyarakat
(Sugiyono, 2006: 127)..
dari
waktu, kegiatan pengajian rutin yang
Analisis data adalah
diikuti oleh banyak orang, dan
analisis
kesadaran
mengategorikan data untuk
mendapatkan
dilihat
pelaksanaan shalat berjamaah lima
4. Metode Analisis Data
kegiatan
dapat
masyarakat
dalam
melaksanakan program zakat mal.
hubungan,
A. Faktor Pendukung Dalam
tema, menaksirkan apa yang
Meningkatkan
bermakna,
serta
Islam Pada Masyarakat
menyampaikan
atau
1. Tingginya
melaporkannya kepada orang
masyarakat
lain yang berminat ( Husaini
belajar.
dan Purnomo, 2008: 84).
2. Ikatan
Pendidikan
kesadaran
dalam
proses
persaudaraan
yang
erat, sehingga memudahkan
masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masjid
Al
Hikmah
mengeluarkan
shadaqah, walaupun beberapa
mempunyai peran yang sangat besar
masyarakat
dalam komunitas umat Islam, yakni
keadaan kekurangan.
pusat
pendidikan
Islam.
Ketika
masih
3. Dukungan
dalam
Kadus
IV
masjid sudah berfungsi dengan baik,
Ponowaren dan masyarakat
maka
dalam setiap kegiatan yang
kualitas
keimanan
dan
ketaqwaan masyarakat akan semakin
diadakan
baik
Hikmah.
dan
meningkat.
Kualitas
9
di
Masjid
Al
4. Didukung pembimbing atau
4. Para pengurus masjid yang
ustad yang berlatar belakang
kurang
pendidikan agama.
bekerja.
Berdasarkan
Meningkatkan
Pendidikan
Islam
yang diperoleh melalui teknik
takmir
bergerak,
inti
wawancara,
yang
observasi,
dokumentasi,
sehingga
membutuhkan
hasil
penelitian penulis di lapangan
Pada
Masyarakat
1. Hanya
dalam
KESIMPULAN
B. Kendala Yang Dihadapi
Dalam
maksimal
maka
dan
dapat
disimpulkan bahwa Masjid Al
koordinasi
Hikmah
antar pengurus masjid.
Ponowaren
berperan
2. Kadang berbarengan dengan
serta
telah
meningkatkan
acara masyarakat sehingga
pendidikan
Islam
pada
mengakibatkan berkurangnya
masyarakat.
Pertama
bidang
jamaah
dakwah.
Diantaranya
dengan
pengajian
atau
pengajian malam Ahad Legi,
diliburkan.
3. Banyaknya anak-anak yang
pengajian malam Jum’at, dan
ikut serta dalam pengajian,
pengajian malam Sabtu. Melalui
sehingga
bidang dakwah ini mendorong
mengakibatkan
konsentrasi,
masyarakat
diakibatkan anak-anak yang
mengetahui
ramai dan kadang menangis.
keilmuan dan keislaman. Hal ini
kurang
terbukti
10
untuk
tentang
dari
lebih
wawasan
semakin
bertambahnya jumlah shaf dalam
shalat. Jika sebelumnya hanya
satu shaf laki-laki dan setengah
shaf perempuan, kini menjadi
tiga shaf jamaah laki-laki dan dua
shaf jamaah perempuan.
Kedua bidang pendidikan.
Diantaranya
dengan
Taman
Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan
pengajian malam Ahad. Melalui
bidang
menjadikan
pendidikan
masyarakat
ini
yang
sebelumnya tidak bisa membaca
al-Qur’an menjadi bisa membaca
al-Qur’an. Kemudian yang sudah
bisa membaca al-Qur’an mulai
dapat menghafal dari juz 30 dan
beberapa orang sudah ada yang
hafal juz 30.
11
DAFTAR PUSTAKA
Moleong,
Lexy,
2000.Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Abdullah, Abd Rahman. 2002.
Aktualisasi Konsep Dasar
Pendidikan
Islam.
Yogyakarta: UII Press.
Moleong, Lexy. 2007. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Rosda Karya.
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan
Islam.
Jakarta:
Kencana
Prenada Media Group.
Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi
Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: Bumi Angkasa
.
E. Ayub, Moh. 1996. Manajemen
Masjid. Jakarta: Gema Insani.
Qol’ahji, Muh Rawwas. 2011. Sirah
Nabawiyah
Sisi
Politis
Perjuangan Rasulullah saw.
Bogor: Al Azhar Press.
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode
Penelitian. Bandung: Pustaka
Setia.
Husaini, Usman dan Purnomo,
Setiady
Akabar.2008.
Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Siswanto.2005. Panduan Praktis
Organisasi Remaja Masjid.
Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar
12
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARKAT DI DESA
PONOWAREN KECAMATAN TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
ABDUL FATAH ISMAIL
G 000 090 089
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;
Nama
: Abdul Fatah Ismail
NIM
: G 000 090 089
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Jenis
: Skripsi
Judul
: PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARKAT DI
DESA PONOWAREN KECAMATAN TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 15 Juni 2013
Yang menyatakan
Abdul Fatah Ismail
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I. Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448
Surakarta 57102 http://www.ums.ac.id Email: [email protected]
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: Drs. Najmuddin Zuhdi, M.Ag
NIP/NIK
: 340
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang
merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Abdul Fatah Ismail
NIM
: G 000 090 089
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul Skripsi
: PERAN MASJID AL HIKMAH DALAM MENINGKATKAN
PENDIDIKAN
MASYARAKAT
KECAMATAN
DI
ISLAM
DESA
TAWANGSARI
PADA
PONOWAREN
KABUPATEN
SUKOHARJO
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 15 Juni 2013
Pembimbing
Drs. Najmuddin Zuhdi, M.Ag
NIK. 340
ABSTRAK
Masjid Al Hikmah merupakan masjid yang menarik untuk diteliti.
Karena Masjid Al Hikmah memiliki peran yang besar dalam meningkatkan
pendidikan Islam pada masyarakat di Desa Ponowaren. Penelitian yang
dilakukan berfokus pada bagaimana peran Masjid Al Hikmah dalam
meningkatkan pendidikan Islam pada masyarakat di Desa Ponowaren
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Masjid Al
Hikmah dalam meningkatkan pendidikan Islam, faktor pendukung dan
kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan pendidikan Islam pada
masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sedangkan metode yang
digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk teknik
analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Masjid Al
Hikmah berperan serta meningkatkan pendidikan Islam pada masyarakat
melalui tiga bidang. Pertama bidang dakwah. Melalui bidang dakwah ini
mendorong masyarakat untuk lebih mengetahui tentang wawasan keilmuan
dan keislaman. Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya jumlah shaf dalam
shalat. Jika sebelumnya hanya satu shaf laki-laki dan setengah shaf
perempuan, kini menjadi tiga shaf jamaah laki-laki dan dua shaf jamaah
perempuan.
Kedua bidang pendidikan. Melalui bidang pendidikan ini menjadikan
masyarakat yang sebelumnya tidak bisa membaca al-Qur’an menjadi bisa
membaca al-Qur’an. Kemudian yang sudah bisa membaca al-Qur’an mulai
dapat menghafal dari juz 30 dan beberapa orang sudah ada yang hafal juz 30.
Kata kunci: masjid dan pendidikan Islam.
1
konklusi, betapa masjid dalam
PENDAHULUAN
Pita
sejarah
telah
perjuangan
merekam dengan sangat baik
Rasulullah
muslimin
memiliki andil yang luar biasa.
bahwa langkah perdana yang
ditempuh
kaum
Sepanjang rentang sejarah
dalam
Islam,
masjid
memang telah
rangkaian hijrahnya ke Madinah
menjadi mercusuar dan icon syiar
adalah membangun masjid. Itu
Islam
bisa
memposisikan
dipahami,
sangat
karena
menyadari
Rasul
terbesar,
Rasulullah
masjid
sebagai
betapa
basis mentransfer dan menebar
pentingnya keberadaan sebuah
ilmu kepada para sahabatnya,
masjid untuk sebuah misi mulia
mendiskusikan segala hal yang
Islam.
itulah
terkait dengan permasalahan dan
mengawali
kemaslahatan kaum muslimin.
dalam
Imam Abu Hanifah di Kufah,
Islam,
Malik di Madinah, Asy-Syafi’i di
membina generasi terbaik. Dari
Baghdad dan Mesir, Ahmad bin
masjid pula, basis peradaban baru
Hambal juga di Baghdad, dan
dikukuhkan, yang pada akhirnya
tidak ketinggalan Imam Hasan
sempat menguasai dua pertiga
Al-Bashri di Bashrah, semua
belahan
menjadikan
pusat
ilmunya
masjid,
Dari
Rasulullah
masjid
perjuangannya
menyebarkan
bumi
menghegemoni
risalah
dan
dapat
seluruh
di
halaqah
bahkan
peradaban raksasa pada saat itu.
halaqah Imam Hasan Al-Bashri
Dari sini kita dapat membuat satu
menjadi paling ramai di Bashrah
2
pada saat itu. Sederet ulama
Gunawan
ternama dalam pentas sejarah,
Hartono, dan Heri Tri Joko.
lahir karena mereka menjadikan
Pengajian
masjid sebagai pusat kegiatannya
memfokuskan pada pengajaran
(Siswanto, 2005: XI).
Islam perspektif Tafsir Qur’an,
Dalam konteks penelitian
ini,
Masjid
mempunyai
Al
Ragil
Malam
Sabtu
Hadits, dan ilmu umum.
Hikmah
peran
Sihmanto,
Sedangkan
cukup
Malam
pengajian
Ahad,
berisi
baca
al-Qur’an
signifikan dalam meningkatkan
pembelajaran
pendidikan
Desa
(metode iqra’) untuk manula,
Ponowaren
Kecamatan
tahfidz al-Qur’an untuk remaja
Tawangsari
Kabupaten
masjid, dan tafsir untuk yang
Islam
di
Sukoharjo.
Peran
serta
itu
sudah dapat membaca al-Qur’an.
terwujud
dari
intensifnya
Model pengajian Malam Ahad
pengajian-pengajian
diselenggarakan
adalah
dengan
kelompok-
takmir
kelompok kecil yang dibimbing
Masjid Al Hikmah. Salah satunya
oleh seorang ustad. Selain itu
adalah pengajian setiap Malam
Masjid
Sabtu
menginisiasi pengajian Malam
dan
oleh
yang
pengajian
Malam
Ahad.
Ahad
Pengajian Malam Sabtu
Legi
Pendidikan
Hikmah
dan
al-Qur’an
juga
Taman
(TPQ)
setiap hari Selasa dan Jum’at.
diasuh oleh empat orang ustad.
Yaitu,Muhammad
Al
Tamami,
3
Berbagai
menjadi
kegiatan
pemantik
masyarakat
menambah
untuk
dan
itu
semangat
dapat
–
patuh,
Al
Hikmah
meningkatkan
2002:
yang
kita
tempati ini adalah masjid bagi
kaum
ibadah sebagai sentra pembinaan
serta
tunduk
(Munawir,
Bumi
yang mampu menjadikan tempat
Al
serta
610).
merupakan salah satu masjid
Masjid
, yang berarti
taat
takzim
ditilik dari segi memakmurkan
Masjid
etimologi
dengan penuh hormat dan
masyarakat untuk berilmu.Jika
berperan
Secara
Islam,
waktu di masjid, dan mendorong
umat.
SWT.
Allah
diambil dari akar kata –
meningkatkan jamaah shalat 5
masjid,
menyembah
berasal dari bahasa arab yang
meningkatkan
pengetahuan
tempat
muslim
Hikmah
muslimin.
boleh
Setiap
melakukan
shalat di wilayah manapun di
dalam
bumi ini; terkecuali di atas
dinamika
masyarakat di Desa Ponowaren.
LANDASAN TEORI
kuburan,
di
bernajis,
dan
tempat
di
yang
tempat-
tempat yang menurut ukuran
A. Masjid
syariat Islam tidak sesuai
1. Pengertian Masjid
untuk dijadikan tempat shalat
Masjid berasal dari
(Ayub, 1996: 1).
bahasa Arab sajada yang
2. Sejarah Masjid
berarti tempat sujud atau
4
Rasulullah
saw
muslimin
memerintahkan
agar
“Jika
membangun
masjid.
sebuah
berkata:
kami
berpangku
Rasulullah
saja,
hanya
tangan
sedang
Nabi
saw tinggal di rumah
sendiri giat bekerja,
Abu Ayyub, hingga
niscaya itulah amal
selesai
dibangunkan
kesesatan
yang
masjid
dan
tempat
membuat
kami
tinggalnya. Rasulullah
sengsara”
(Qol’ahji,
saw
2011: 155).
terjun
dalam
sendiri
proses
pembangunannya,
Di
agar kaum muslimin
beristirahat
selama
merasa senang dalam
empat
Dalam
melakukannya. Kaum
tempo pendek itulah
Muhajirin dan kaum
Nabi
Anshar
masjid, bersama para
bahu-
membahu
dan
desa
sahabat
itu
hari.
Nabi
membangun
beliau
dari
bersungguh-sungguh
Makkah yang sudah
dalam
menunggu di sana. Ali
melakukan
pembangunannya.
bin Abi Thalib yang
Sehingga,
salah
datang menyusul Nabi
seorang
kaum
ikut serta mengangkat
5
dan meletakkan batu,
sehingga
B. Pendidikan Islam
tampak
1. Pengertian
sekali keletihan pada
wajah
beliau.
Pendidikan
Islam
Jerih
Hasan Langgulung merumuskan
payah Nabi dan para
pendidikan Islam sebagai “proses
sahabat menghasilkan
penyiapan
sebuah masjid yang
mengisi
sangat sederhana yang
pengetahuan dan nilai-nilai Islam
disebut Masjid Quba.
yang diselaraskan dengan fungsi
ini,
kehidupan
penting
umat
untuk
memindahkan
memetik hasilnya di akhirat” (Azra,
masjid
2012: 6).
memiliki peran yang semakin
terasa
peranan,
muda
manusia untuk beramal di dunia dan
3. Peran Masjid
Saat
generasi
2. Fungsi Pendidikan Islam
dalam
Menurut Yusuf Amir Faisal,
Islam,
bahwa pendidikan Islam dengan
diantaranya sebagai:
bertitik tolak dari prinsip iman-islam-
Tempat Ibadah, tempat
ihsan
menuntut ilmu, tempat
atau
akidah-ibadah-akhlak
untuk menuju satu sasaran kemuliaan
pembinaan jamaah, pusat
manusia dan budaya yang diridhai
dakwah dan kebudayaan,
oleh Allah SWT, setidak-tidaknya
basis kebangkitan umat
memiliki
fungsi-fungsi
sebagai
(Siswanto, 2005: 27-28).
berikut:
a. Individualisasi nilai dan
ajaran
6
Islam
demi
terbentuknya
derajat
berupa kata-kata tertulis atau
manusia yang muttaqin
lisan dari orang-orang dan
dalam bersikap, berfikir
pelaku
dan berperilaku.
(Moleong, 2000: 3).
b. Sosialisasi nilai-nilai dan
ajaran
Islam
demi
demi
kultur
Islam
terbentuk
dan
Subyek dari penelitian
ini adalah aktifitas Masjid
Al
berkembangnya
peradaban
diamati
2. Subyek dan Sumber Data
terbentuknya umat Islam.
c. Rekayasa
yang
Islam
Hikmah
Ponowaren
Kecamatan
Tawangsari
Kabupaten
Sukoharjo
(Abdullah, 2002: 56).
Desa
dan
para
jamaah masjid tersebut.
Sedangkan sumber data
dari penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
a. Takmir
Jenis penelitian ini adalah
Masjid
Hikmah
Desa
field research, karena yang
Ponowaren
diteliti adalah sesuatu yang
Kecamatan
ada
Tawangsari
di
lapangan
secara
langsung. Penelitian lapangan
Al
Kabupaten Sukoharjo.
ini bersifat kualitatif, yaitu
b. Jamaah
penelitian yang prosedurnya
Hikmah
menghasilkan data deskriptif
Ponowaren
7
Masjid
Al
Desa
Kecamatan
lainnya
Tawangsari
mengajukan pertanyaan-
Kabupaten Sukoharjo.
pertanyaan
c. Semua
hal
yang
Al
Desa
berdasarkan
tujuan tertentu (Saebani,
terkait dengan bagian
Masjid
dengan
2008: 191).
Hikmah
b. Observasi (Pengamatan)
Ponowaren
Observasi
Kecamatan
(pengamatan) merupakan
Tawangsari
pengamatan
Kabupaten Sukoharjo.
memungkinkan
3. Metode Pengumpulan Data
untuk
Dalam rangka untuk
memperoleh
data,
yang
mencatat
peneliti
semua
peristiwa dalam situasi
maka
yang berkaitan dengan
penulis menggunakan metode
pengetahuan proporsional
pengumpulan data sebagai
maupun
berikut:
yang langsung diperoleh
a. Wawancara (Interview)
dari data (Moleong, 2007:
Wawancara
174).
adalah bentuk komunikasi
antara
melibatkan
dua
pengetahuan
c. Dokumentasi
orang,
Dokumentasi
seseorang
merupakan pengumpulan
yang ingin memperoleh
data-data yang diambil
informasi dari seseorang
8
dari
objek
penelitian
masyarakat
(Sugiyono, 2006: 127)..
dari
waktu, kegiatan pengajian rutin yang
Analisis data adalah
diikuti oleh banyak orang, dan
analisis
kesadaran
mengategorikan data untuk
mendapatkan
dilihat
pelaksanaan shalat berjamaah lima
4. Metode Analisis Data
kegiatan
dapat
masyarakat
dalam
melaksanakan program zakat mal.
hubungan,
A. Faktor Pendukung Dalam
tema, menaksirkan apa yang
Meningkatkan
bermakna,
serta
Islam Pada Masyarakat
menyampaikan
atau
1. Tingginya
melaporkannya kepada orang
masyarakat
lain yang berminat ( Husaini
belajar.
dan Purnomo, 2008: 84).
2. Ikatan
Pendidikan
kesadaran
dalam
proses
persaudaraan
yang
erat, sehingga memudahkan
masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masjid
Al
Hikmah
mengeluarkan
shadaqah, walaupun beberapa
mempunyai peran yang sangat besar
masyarakat
dalam komunitas umat Islam, yakni
keadaan kekurangan.
pusat
pendidikan
Islam.
Ketika
masih
3. Dukungan
dalam
Kadus
IV
masjid sudah berfungsi dengan baik,
Ponowaren dan masyarakat
maka
dalam setiap kegiatan yang
kualitas
keimanan
dan
ketaqwaan masyarakat akan semakin
diadakan
baik
Hikmah.
dan
meningkat.
Kualitas
9
di
Masjid
Al
4. Didukung pembimbing atau
4. Para pengurus masjid yang
ustad yang berlatar belakang
kurang
pendidikan agama.
bekerja.
Berdasarkan
Meningkatkan
Pendidikan
Islam
yang diperoleh melalui teknik
takmir
bergerak,
inti
wawancara,
yang
observasi,
dokumentasi,
sehingga
membutuhkan
hasil
penelitian penulis di lapangan
Pada
Masyarakat
1. Hanya
dalam
KESIMPULAN
B. Kendala Yang Dihadapi
Dalam
maksimal
maka
dan
dapat
disimpulkan bahwa Masjid Al
koordinasi
Hikmah
antar pengurus masjid.
Ponowaren
berperan
2. Kadang berbarengan dengan
serta
telah
meningkatkan
acara masyarakat sehingga
pendidikan
Islam
pada
mengakibatkan berkurangnya
masyarakat.
Pertama
bidang
jamaah
dakwah.
Diantaranya
dengan
pengajian
atau
pengajian malam Ahad Legi,
diliburkan.
3. Banyaknya anak-anak yang
pengajian malam Jum’at, dan
ikut serta dalam pengajian,
pengajian malam Sabtu. Melalui
sehingga
bidang dakwah ini mendorong
mengakibatkan
konsentrasi,
masyarakat
diakibatkan anak-anak yang
mengetahui
ramai dan kadang menangis.
keilmuan dan keislaman. Hal ini
kurang
terbukti
10
untuk
tentang
dari
lebih
wawasan
semakin
bertambahnya jumlah shaf dalam
shalat. Jika sebelumnya hanya
satu shaf laki-laki dan setengah
shaf perempuan, kini menjadi
tiga shaf jamaah laki-laki dan dua
shaf jamaah perempuan.
Kedua bidang pendidikan.
Diantaranya
dengan
Taman
Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan
pengajian malam Ahad. Melalui
bidang
menjadikan
pendidikan
masyarakat
ini
yang
sebelumnya tidak bisa membaca
al-Qur’an menjadi bisa membaca
al-Qur’an. Kemudian yang sudah
bisa membaca al-Qur’an mulai
dapat menghafal dari juz 30 dan
beberapa orang sudah ada yang
hafal juz 30.
11
DAFTAR PUSTAKA
Moleong,
Lexy,
2000.Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Abdullah, Abd Rahman. 2002.
Aktualisasi Konsep Dasar
Pendidikan
Islam.
Yogyakarta: UII Press.
Moleong, Lexy. 2007. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Rosda Karya.
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan
Islam.
Jakarta:
Kencana
Prenada Media Group.
Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi
Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: Bumi Angkasa
.
E. Ayub, Moh. 1996. Manajemen
Masjid. Jakarta: Gema Insani.
Qol’ahji, Muh Rawwas. 2011. Sirah
Nabawiyah
Sisi
Politis
Perjuangan Rasulullah saw.
Bogor: Al Azhar Press.
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode
Penelitian. Bandung: Pustaka
Setia.
Husaini, Usman dan Purnomo,
Setiady
Akabar.2008.
Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Siswanto.2005. Panduan Praktis
Organisasi Remaja Masjid.
Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar
12