PERKEMBANGAN FASILITAS KOTA DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI SELAMA PERIODE TAHUN 2000-2010.

(1)

PERKEMBANGAN FASILITAS KOTA

DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI

SELAMA PERIODE TAHUN 2000 - 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh : Murni Harto NIM. 071233310080

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Murni Harto

NIM : 071233310080

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atua

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan atau plagiasi,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang membuat pernyataan

Murni Harto


(5)

vii ABSTRAK

Murni Harto, NIM. O71233310080. Perkembangan Fasilitas Kota Di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000 – 2010. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan fasilitas kota yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah di Kecamatan Dumai Timur yang meliputi 9 Kelurahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan observasi kemudian data dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Selama periode 2000-2010 jumlah sekolah baik TK, SD, SMP dan SMA di Kecamatan Dumai Timur mengalami peningkatan 2,90 % pertahun, Jaringan jalan seperti jalan aspal meningkat 49,47 % pertahun, jalan tanah meningkat 20,28 % pertahun, beton meningkat 31,09% pertahun, dan paving block meningkat 95,40% pertahun, Penyediaan air bersih bila dilihat dari jumlah pelanggan dan volume air yang disalurkan meningkat 0,07 % pertahun, Jaringan listrik jumlah pelanggannya mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 4,74 % pertahun, Fasilitas komunikasi dari tahun 2000-2010 didominasi dengan meningkatnya warnet sebanyak 31 unit, Fasilitas keagamaan meningkat dengan rata-rata persentase perkembangan 6,97% pertahun.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perkembangan Fasilitas Kota Di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000-2010. Penulisan skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan baik secara moral, spiritual dan material sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai selesai. Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED. 2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku PD 1 Fakultas Ilmu Sosial.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi sekaligus yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk memberi arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang sudah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga didalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan dan arahan selama perkuliahan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

9. Kepala BAPPEDA, BPS Kota Dumai beserta stafnya. 10.Bapak Camat Dumai Timur beserta stafnya.

11.Bapak Hajat Siagian di Jurusan Geografi yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teristimewa untuk kedua orangtuaku Ayahanda G. Simare-mare dan Ibunda H.Br.Pandiangan yang sangat saya kasihi dan cintai yang telah membesarkan,


(7)

iv

mengasuh, mendidik, dan membimbing penulis. Terimakasih buat cinta, kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan dan perhatian yang tiada terhingga kiranya Tuhan yang selalu melindungi dan memberkati kalian.

13.Keluarga Amangboru Daniel Manurung dan Namboru di Medan serta

keluarga besar yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan kepada penulis.

14.Untuk adik-adikku tercinta Raja Tua (semoga sukses juga untuk skripsinya), Serani (sukses untuk perkuliahannya), dan Yongki (sukses yo buat sekolahnya) terimakasih banyak buat doa, kasih sayang, dukungan dan semangatnya.

15.Untuk semua teman-teman jurusan pendidikan geografi, khususnya stambuk 2007 kelas B Reguler terimakasih banyak buat dukungan dan semangatnya. 16.My Beloved Friend, Nice Marpaung, Wenni Hutauruk, Ridha Asmi Lestari,

Neng Maulidina, Fauziah terimakasih banyak buat doa, dukungan, semangatnya tanpa ada kalian pasti aku keliling-keliling.

17.Buat Keluarga Besar Kost Putri86 : Miss Emma (thanks kak buat kamarnya yang sudah saya sita untuk ngerjain skripsi, sukses buat tesisnya), K’Ledirma, K’Pinta, K’Frida, Thinie, Onix, Eka, Apri, Seprina, Lamtiar terimakasih banyak untuk semua yang sudah kita lalui sama-sama selama saya di Kost Putri 86.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi seluruh pembaca terkhusus bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, September 2012 Penulis,

Murni Harto


(8)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 34

A. Kondisi Fisik ... 34


(9)

ix

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(10)

x

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Wilayah Menurut Kelurahan ... 37

2. Penggunaan Lahan ... 39

3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan ... 40

4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 41

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 42

6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

7. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 44

8. Pertambahan Jumlah Fasilitas Pendidikan ... 78

9. Profil Sarana Kesehatan ... 79

10.Perkembangan Fasilitas Kesehatan ... 50

11.Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor ... 80

12.Perkembangan Fasilitas Perbelanjaan ... 58

13.Perkembangan Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan ... 81

14.Perkembangan Jumlah Pelanggan PDAM Kota Dumai ... 62

15.Perkembangan Pengguna Jaringan Listrik PLN ... 64

16.Perkembangan Jumlah Fasilitas Komunikasi ... 65


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 29

2. Peta Administrasi Kota Dumai ... 35

3. Peta Kecamatan Dumai Timur ... 36

4. Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Dumai Timur ... 47

5. Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Dumai Timur ... 50

6. Fasilitas Perbelanjaan Di Kecamatan Dumai Timur ... 53

7. Kantor PLN Di Kecamatan Dumai Timur ... 57

8. Fasilitas Komunikasi Di Kecamatan Dumai Timur ... 59


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian No

1. Daftar Tabel ... 78


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota sebagai salah satu kenampakan di permukaan bumi, menurut sejarahnya kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga timbullah pemukiman yang permanen. Berkembangnya pemukiman ini diikuti oleh perkembangan jaringan jalan, sehingga terbentuk pola jari-jari kota. Kemudian, semakin intensifnya pembangunan pemukiman penduduk, maka semakin berkembanglah kota. Oleh karena kota merupakan konsentrasi penduduk maka pemukiman merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Dalam perkembangannya, sebuah kota akan berusaha memenuhi kebutuhan para penghuninya, agar warga tersebut merasa nyaman. Hal itu tampak dari berbagai fasilitas kota dan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, seperti perumahan, pusat ekonomi, bidang kesehatan, bidang transportasi dan lainnya. Pada sisi lain, kota berkembang dalam bentuk kawasan ( industri, perumahan, perekonomian ) yang kebanyakan dilakukan oleh pihak swasta.

Perkembangan kota dari waktu ke waktu diakibatkan dari perkembangan penduduk, lahan, sosial, ekonomi, dan interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah disekitarnya. Secara fisik, perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang semakin bertambah dan makin padat, bangunannya yang semakin rapat serta pemukiman yang semakin luas dan semakin lengkapnya fasilitas kota. Semakin berkembangnya wilayah perkotaan, maka akan menarik minat masyarakat


(14)

2

dari daerah luar untuk mencari kehidupan yang pada akhirnya akan menetap di wilayah tersebut (Branch, 1996).

Wilayah perkotaan yang pada kenyataannya berperan sebagai pusat kegiatan ekonomi, teknologi, informasi dan inovasi serta adanya jaringan transportasi dan komunikasi. Keadaan ini sangat mendukung karena daerah perkotaan mempunyai peluang untuk terus meningkatkan kegiataannya dalam bidang ekonomi maupun sosial. Namun di sisi lain fenomena ini dapat menimbulkan dampak negatif, terutama bagi perkembangan daerah pedesaan. Banyak penduduk desa yang mengejar kehidupan di kota karena menurut mereka kota memiliki kemudahan-kemudahan dan fasilitas-fasilitas yang lebih baik dari desa. Hal ini menyebabkan penduduk di kota semakin bertambah.

Pertambahan penduduk yang lebih cepat tentu akan membawa dampak positif bagi kelangsungan hidup manusia. Adapun dampak positif yaitu dengan jumlah penduduk yang besar merupakan tenaga produktif untuk meningkatkan pendapatan, dalam arti bahwa jumlah penduduk yang besar dapat dijadikan sebagai modal dasar pembangunan nasional yang diupayakan sebagai tenaga kerja. Dampak negatifnya apabila pertambahan penduduk tidak seimbang dengan produksi, jelas akan mengakibatkan tekanan-tekanan berat pada sektor penyediaan sandang, pangan, perumahan, lapangan kerja, fasilitas-fasilitas kesehatan, pendidikan, pengangkutan, perhubungan dan sebagainya.

Terjadinya pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi proses pembangunan dan perkembangan suatu wilayah serta meningkatnya kebutuhan akan ruang atau lahan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk kota maka menuntut


(15)

3

adanya penyediaan kebutuhan hidup baik kebutuhan yang bersifat fisik seperti perumahan, sarana dan prasarana, maupun bersifat non fisik seperti pendidikan, ekonomi, dan rekreasi. Hal ini tentu saja dapat menjadi masalah yang rumit bagi pemerintah setempat dalam usaha membangun dan meningkatkan taraf hidup kesejahteraan penduduknya.

Penyediaan kebutuhan masyarakat akan fasilitas perkotaan adalah masalah yang serius karena jumlah fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan jumlah fasilitas yang dibutuhkan. Apabila penyediaan fasilitas tersebut mengalami kekurangan atau kelebihan, dalam hal kekurangan tersebut dapat menyebabkan berbagai kekacauan, seperti saling berebut untuk mendapatkan fasilitas yang sama, sedangkan jika kelebihan, maka fasilitas yang dibangun kurang digunakan secara optimal, karena kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya yang masih sedikit. Sehubungan dengan kehidupan masyarakat kota yang serba kompleks, dimana mereka memerlukan dukungan prasarana kota yang memadai secara kuantitatif maupun kualitatif, agar seluruh aktivitas penduduk dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan sehat. Dimana tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas tersebut menjadi ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat.

Fasilitas kota bagi perkembangan kota dan wilayah mempunyai peranan sebagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat luas yang penyediaannya dilakukan secara serentak atau massal (tidak secara per individu). Penyediaannya pun merupakan tanggung jawab pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan sekunder. Tanggung jawab tersebut menyangkut penyediaan dan pengaturan dalam pengelolaan prasarana dan sarana (Sadyohutomo, 2009).


(16)

4

Fasilitas kota yang merupakan pendukung utama kehidupan masyarakat kota meliputi fasilitas jalan, fasilitas listrik, fasilitas air bersih (minum), fasilitas telepon , dan fasilitas saluran drainase (riol). Suatu daerah dianggap kota apabila sudah memenuhi persyaratan fasilitas-fasilitas kota. Persyaratan fasilitas tersebut antara lain yakni adanya pasar, bioskop, pegadaian, rumah sakit, SMP, listrik, telepon, dan lain sebagainya (Sensus Indonesia, 1971).

Sebagai salah satu kecamatan yang ada di Kota Dumai, Kecamatan Dumai timur merupakan pemekaran wilayah Kecamatan Dumai pada Kota Administratif Dumai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor nomor 8 Tahun 1979 tentang Pembentukan Kota Administratif Dumai Tanggal 11 April 1979 dan dengan terbentuknya Otonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 maka Kota Administratif Dumai menjadi Kotamadya Dumai yang dulunya jumlah Kecamatan terdiri 3 (tiga) Kecamatan dimekarkan menjadi 5 (lima) Kecamatan. Pada saat sebelum dilakukan pemekaran Kelurahan, Kecamatan Dumai Timur terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, kemudian dengan diterbitkannya Perda Kota Dumai Nomor 2 Tahun 2001 maka wilayah Kelurahan di Kecamatan Dumai Timur telah dimekarkan dari 6 (enam) Kelurahan menjadi 9 (sembilan) Kelurahan.

Kecamatan Dumai Timur di Kota Dumai sendiri sedang mengalami perkembangan penduduk yang cukup tinggi yang disebabkan oleh besarnya tingkat migrasi dan urbanisasi penduduk yang ingin mencari pekerjaan, karena di Kecamatan Dumai Timur terdapat beberapa lapangan kerja seperti industri pertambangan minyak bumi, daerah pelabuhan besar, pengolahan minyak sawit, perhotelan, pusat perekonomian serta perdagangan. Hal ini terlihat dari jumlah penduduknya pada tahun 2000 sebanyak 68.672 jiwa dan menjadi 92.382 jiwa pada tahun 2010 (BPS


(17)

5

Kota Dumai). Pada kondisi ini memungkinkan terjadinya perubahan tata kota dalam hal fasilitas kota seperti fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas lainnya yang akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan besarnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, perlu dikaji bagaimana perkembangan fasilitas kota di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai selama periode dari tahun 2000 sampai tahun 2010.

B. Identifikasi Masalah

Indonesia yang merupakan Negara yang sedang berkembang menghadapi berbagai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan ini berpengaruh kepada penyediaan fasilitas kota. Manajemen kota sehari-hari merupakan pekerjaan yang sangat sulit dilakukan, dengan sebagai upaya ditujukan untuk menyediakan berbagai pelayanan dasar kota. Dengan bertambahnya penduduk tentunya akan menimbulkan masalah, yaitu fasilitas yang dibutuhkan akan semakin bertambah, dan pertambahannya harus sesuai dengan jumlah fasilitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan fasilitas kota diantaranya: Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.


(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi ruang lingkup permasalah yang akan diteliti yaitu perkembangan fasilitas kota yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan yakni: Bagaimana perkembangan fasilitas kota di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000 sampai tahun 2010 yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui perkembangan fasilitas kota di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000 sampai tahun 2010 yang mencakup Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Angkutan Umum, Fasilitas Perbelanjaan, Jaringan Jalan, Penyediaan Air Bersih, Jaringan Listrik, Fasilitas Komunikasi, dan Fasilitas Keagamaan.


(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah Kecamatan Dumai Timur Kota

Dumai setempat dalam mengambil kebijaksanaan pembangunan kota terutama perkembangan fasilitas kota yang akan dilaksanakan.

2. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang

perkembangan fasilitas kota khususnya di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya khususnya mengenai objek


(20)

72

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Pertambahan fasilitas Pendidikan di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000-2010 dimana jumlah seluruh sekolah baik tingkat TK, SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,90% pertahun.

Perkembangan Fasilitas Kesehatan untuk jumlah rumah sakit yang tersedia masih kurang, perlu adanya penambahan 2 unit dan penambahan jumlah puskesmas serta runah bersalin guna memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Fasilitas angkutan umum (mobil penumpang, mobil beban, mobil bus dan sepeda motor) rata-rata tingkat pertumbuhannya adalah 33,45% pertahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa perkembangan fasilitas angkutan umum di Kecamatan Dumai Timur bisa memperlancar mobilitas penduduk.

Perkembangan fasilitas perbelanjaan dilihat dari jumlah toko yang mengalami peningkatan sebesar 2,27 % pertahun. Jumlah pasar tradisional juga mengalami peningkatan sebesar 11,60% pertahun. Selain itu fasilitas perbelanjaan yang dapat ditemui di Kecamatan Dumai Timur adalah swalayan dan plaza, sehingga masyarakat bisa memenuhi dan melengkapi kebutuhannya sehari-hari.


(21)

73

Perkembangan jaringan jalan di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 juga mengalami peningkatan. Jalan aspal meningkat sepanjang 49,47 km (25,32 % pertahun), jalan kerikil yang pengadaannya dimulai tahun 2003 menurun sepanjang 0,6 km (13,47% pertahun), jalan tanah meningkat sepanjang 24,59 km (20,28% pertahun), beton meningkat sepanjang 77,89 km (31,09% pertahun), dan paving block sepanjang 5,09 km (95,40% pertahun).

Perkembangan penyediaan air bersih di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 dapat dilihat dari jumlah pelanggan dan volume air yang disalurkan meningkat pada tahun 2008 dengan jumlah pelanggan 1405 jiwa dengan

volume air yang disalurkan 652.250 m3 (0,07 %). Namun berkurang pada tahun 2010

dengan jumlah pelanggan 1396 jiwa dan volume air yang disalurkan 550.331 m3

(0,35%). Selain dari PDAM Kota Dumai, sumber air yang digunakan masyarakat di Kecamatan Dumai Timur sebagian besar berasal dari sumur bor tapi tidak dapat digunakan sebagai air minum karena air yang keluar dari sumur bor bukanlah air tawar melainkan air asin.

Perkembangan jaringan listrik di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 terus meningkat dimana perkembangan jumlah pengguna jaringan listrik dari tahun 2000-2010 sebanyak 16.735 pelanggan dan didominasi oleh konsumen rumah tangga dengan rata-rata persentase perkembangan pengguna jaringan listrik adalah 4,74 % pertahun.

Perkembangan fasilitas komunikasi di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 lebih didominasi meningkatnya warung internet yang jumlahnya pada tahun 2010 meningkat menjadi 31 unit. Sedangkan untuk telepon


(22)

74

umum, kantor pos dan pemancar radio jumlahnya tetap 1 unit selama periode tahun 2000-2010.

Perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur berjumlah 78 unit dan pada tahun 2010 bertambah 42 unit sehingga jumlah fasilitas keagamaan menjadi 120 unit dengan rata-rata persentase perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur adalah 6,97% pertahun.


(23)

75

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah Pertambahan fasilitas pendidikan di Kecamatan Dumai Timur selama periode 2000-2010 sudah memadai jumlahnya dan tentunya pemerintah dapat mempertahankan pengadaan fasilitas pendidikan guna peningkatan kualitas sumber daya manusia. Bila ditinjau dari fasilitas kesehatan di Kecamatan Dumai Timur perlu adanya penambahan 2 unit rumah sakit, puskesmas dan rumah bersalin guna mempermudah pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kemudian untuk penyediaan air bersih, PDAM Kota Dumai diharapkan dapat meningkatkan pelayanannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas air sehingga masyarakat yang masih menggunakan sumur bor sebagai sumber air tapi tidak bisa diminum, bisa memperoleh air bersih yang layak dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah Kota Dumai hendaknya bisa mengambil kebijakan di dalam menyediakan atau menambah fasilitas kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat, agar ketersediannya merata di seluruh wilayah Kecamatan Dumai Timur sehingga pelayanannya bisa dinikmati dan dijangkau oleh masyarakat.


(24)

76

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1979. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1979 Tentang Pembentukan

Kota Administratif Dumai. Dumai

Anonimus. 1999. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Dumai

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalilea

_________. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.

Blaang, C. Djemabut. 1986. Perumahan dan Pemukiman sebagai Kebutuhan Pokok.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

BPS. 2000. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2001. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2010. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

Branch, C Melville. 1995. Perencanaan Komperhensif. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada

Daldjoeni, N.1997. Geografi Baru. Bandung : Alumni

Etjang, Indan. 1986. Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Bandung:

Alumni.

Ginting, Elvira Damayanti. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan Di Kota

Tebing Tinggi Dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan

Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

http://www.cdsfmdumai.com, Sejarah Kota Dumai. Diakses 24 April 2012.

http://humasdumai.blogspot.com/2010/05/sejarah-kota-dumai.html, Sejarah Kota

Dumai. Diakses 24 April 2012


(25)

77

http://www.pekanbaruriau.com/2009/04/kota-dumai-riau-sejarah-profil-lambang.html, Kota Dumai-Sejarah Profil dan Lambang. Diakses 24 April 1012

Koestoer. 2001. Dimensi Keruangan Kota, Teori dan Kasus. Jakarta: UI-Press.

_______. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota. Teori & Kasus. Jakarta: UI-Press.

Mairisa. 2010. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kecamatan Kota Juang

Kabupaten Biruen dari tahun 2000-2008. Skripsi. Medan : Jurusan

Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manalu, Romauli. 2010. Perkembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan Kota Sei

Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun 2003-2008.

Skripsi . Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manullang, Lucianti. 2004. Pertambahan Penduduk dan Perkembangan Fasilitas

Perkotaan di Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang dari tahun 1995-2002.

Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi

Aksara.

Salim, Emil. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber

Widiya

Sinulingga, Budi.1999. Pembangunan Kota. Jakarta: Sinar Harapan

Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa

Dari Tahun 2005 – 2010. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan

Geografi FIS-UNIMED

Yunus, Hadi Sabari.2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta :Pustaka Pelajar


(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Pertambahan fasilitas Pendidikan di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai selama periode tahun 2000-2010 dimana jumlah seluruh sekolah baik tingkat TK, SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,90% pertahun.

Perkembangan Fasilitas Kesehatan untuk jumlah rumah sakit yang tersedia masih kurang, perlu adanya penambahan 2 unit dan penambahan jumlah puskesmas serta runah bersalin guna memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Fasilitas angkutan umum (mobil penumpang, mobil beban, mobil bus dan sepeda motor) rata-rata tingkat pertumbuhannya adalah 33,45% pertahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa perkembangan fasilitas angkutan umum di Kecamatan Dumai Timur bisa memperlancar mobilitas penduduk.

Perkembangan fasilitas perbelanjaan dilihat dari jumlah toko yang mengalami peningkatan sebesar 2,27 % pertahun. Jumlah pasar tradisional juga mengalami peningkatan sebesar 11,60% pertahun. Selain itu fasilitas perbelanjaan yang dapat ditemui di Kecamatan Dumai Timur adalah swalayan dan plaza, sehingga masyarakat bisa memenuhi dan melengkapi kebutuhannya sehari-hari.


(2)

Perkembangan jaringan jalan di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 juga mengalami peningkatan. Jalan aspal meningkat sepanjang 49,47 km (25,32 % pertahun), jalan kerikil yang pengadaannya dimulai tahun 2003 menurun sepanjang 0,6 km (13,47% pertahun), jalan tanah meningkat sepanjang 24,59 km (20,28% pertahun), beton meningkat sepanjang 77,89 km (31,09% pertahun), dan paving block sepanjang 5,09 km (95,40% pertahun).

Perkembangan penyediaan air bersih di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 dapat dilihat dari jumlah pelanggan dan volume air yang disalurkan meningkat pada tahun 2008 dengan jumlah pelanggan 1405 jiwa dengan volume air yang disalurkan 652.250 m3 (0,07 %). Namun berkurang pada tahun 2010 dengan jumlah pelanggan 1396 jiwa dan volume air yang disalurkan 550.331 m3 (0,35%). Selain dari PDAM Kota Dumai, sumber air yang digunakan masyarakat di Kecamatan Dumai Timur sebagian besar berasal dari sumur bor tapi tidak dapat digunakan sebagai air minum karena air yang keluar dari sumur bor bukanlah air tawar melainkan air asin.

Perkembangan jaringan listrik di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 terus meningkat dimana perkembangan jumlah pengguna jaringan listrik dari tahun 2000-2010 sebanyak 16.735 pelanggan dan didominasi oleh konsumen rumah tangga dengan rata-rata persentase perkembangan pengguna jaringan listrik adalah 4,74 % pertahun.

Perkembangan fasilitas komunikasi di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 lebih didominasi meningkatnya warung internet yang jumlahnya pada tahun 2010 meningkat menjadi 31 unit. Sedangkan untuk telepon


(3)

umum, kantor pos dan pemancar radio jumlahnya tetap 1 unit selama periode tahun 2000-2010.

Perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur selama periode tahun 2000-2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur berjumlah 78 unit dan pada tahun 2010 bertambah 42 unit sehingga jumlah fasilitas keagamaan menjadi 120 unit dengan rata-rata persentase perkembangan jumlah fasilitas keagamaan di Kecamatan Dumai Timur adalah 6,97% pertahun.


(4)

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah Pertambahan fasilitas pendidikan di Kecamatan Dumai Timur selama periode 2000-2010 sudah memadai jumlahnya dan tentunya pemerintah dapat mempertahankan pengadaan fasilitas pendidikan guna peningkatan kualitas sumber daya manusia. Bila ditinjau dari fasilitas kesehatan di Kecamatan Dumai Timur perlu adanya penambahan 2 unit rumah sakit, puskesmas dan rumah bersalin guna mempermudah pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kemudian untuk penyediaan air bersih, PDAM Kota Dumai diharapkan dapat meningkatkan pelayanannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas air sehingga masyarakat yang masih menggunakan sumur bor sebagai sumber air tapi tidak bisa diminum, bisa memperoleh air bersih yang layak dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah Kota Dumai hendaknya bisa mengambil kebijakan di dalam menyediakan atau menambah fasilitas kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat, agar ketersediannya merata di seluruh wilayah Kecamatan Dumai Timur sehingga pelayanannya bisa dinikmati dan dijangkau oleh masyarakat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1979. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1979 Tentang Pembentukan

Kota Administratif Dumai. Dumai

Anonimus. 1999. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Dumai

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalilea

_________. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.

Blaang, C. Djemabut. 1986. Perumahan dan Pemukiman sebagai Kebutuhan Pokok.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

BPS. 2000. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2001. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

BPS. 2010. Kota Dumai Dalam Angka. BPS Kota Dumai.

Branch, C Melville. 1995. Perencanaan Komperhensif. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada

Daldjoeni, N.1997. Geografi Baru. Bandung : Alumni

Etjang, Indan. 1986. Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Bandung:

Alumni.

Ginting, Elvira Damayanti. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan Di Kota

Tebing Tinggi Dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

http://www.cdsfmdumai.com, Sejarah Kota Dumai. Diakses 24 April 2012.

http://humasdumai.blogspot.com/2010/05/sejarah-kota-dumai.html, Sejarah Kota

Dumai. Diakses 24 April 2012


(6)

http://www.pekanbaruriau.com/2009/04/kota-dumai-riau-sejarah-profil-lambang.html, Kota Dumai-Sejarah Profil dan Lambang. Diakses 24 April

1012

Koestoer. 2001. Dimensi Keruangan Kota, Teori dan Kasus. Jakarta: UI-Press.

_______. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota. Teori & Kasus. Jakarta: UI-Press.

Mairisa. 2010. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kecamatan Kota Juang

Kabupaten Biruen dari tahun 2000-2008. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manalu, Romauli. 2010. Perkembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan Kota Sei

Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun 2003-2008.

Skripsi . Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Manullang, Lucianti. 2004. Pertambahan Penduduk dan Perkembangan Fasilitas

Perkotaan di Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang dari tahun 1995-2002. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada

Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi

Aksara.

Salim, Emil. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber

Widiya

Sinulingga, Budi.1999. Pembangunan Kota. Jakarta: Sinar Harapan

Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa

Dari Tahun 2005 – 2010. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Yunus, Hadi Sabari.2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta :Pustaka Pelajar