Unduh Aturan Permendiknas Tahun 2009 Dari No.1 samapai No 84

SALINAN

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 34 TAHUN 2009
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang

:

bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sekolah Tinggi Intelijen Negara, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Intelijen Negara;

Mengingat


:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi
dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 21 Tahun 2008;
5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun
2007;

6. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen;

-2-

7. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sekolah Tinggi
Intelijen Negara;
Memperhatikan :

Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam
surat Nomor B/2283/M.PAN/6/2009 tanggal 30 Juni 2009;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH

TINGGI INTELIJEN NEGARA.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1

(1) Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang selanjutnya disebut STIN merupakan perguruan
tinggi di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, yang dipimpin oleh Ketua yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan
Nasional.
(2) Pembinaan STIN secara teknis dilakukan oleh Badan Intelijen Negara.
Pasal 2
STIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai tugas menyelenggarakan
pendidikan akademik di bidang intelijen dan dapat menyelenggarakan pendidikan profesi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di bidang intelijen;
b. pelaksanaan penelitian;
c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
e. pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Umum
Pasal 4
Susunan Organisasi STIN terdiri atas:
a. Ketua dan Pembantu Ketua;
b. Senat;
c. Jurusan/Program Studi;
d. Pusat;
e. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan;
f. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan;
g. Unit Pelaksana Teknis;

Pasal

2,


STIN

-3-

h.
j.

Unsur lain : Pusat Kajian Strategis; dan
Dewan Penyantun.
Bagian Kedua
Ketua dan Pembantu Ketua
Pasal 5

(1) Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan pembantu Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala BIN di bidang yang menjadi tugas dan kewajibannya.
(2) Ketua mempunyai tugas:
a. memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, membina tenaga pendidik, mahasiswa, tenaga kependidikan dan
administrasi STIN serta hubungannya dengan lingkungan;
b. membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi pemerintah/swasta dan

masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul terutama yang berkaitan
dengan bidang yang menjadi tanggungjawabnya.
Pasal 6
(1) Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Ketua yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Ketua.
(2) Pembantu Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) terdiri atas:
a. Pembantu Ketua bidang Akademik, selanjutnya disebut Pembantu Ketua I;
b. Pembantu Ketua bidang Administrasi Umum dan Keuangan, selanjutnya disebut
Pembantu Ketua II;
c. Pembantu Ketua bidang Kemahasiswaan, selanjutnya disebut Pembantu Ketua III.
Pasal 7
(1) Pembantu Ketua I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Pembantu Ketua II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum
dan keuangan.
(3) Pembantu Ketua III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan

pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
BAB III
SENAT
Pasal 8
(1) Senat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan badan normatif dan
perwakilan tertinggi di lingkungan STIN.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur lebih lanjut dalam statuta.

-4-

BAB IV
JURUSAN/PROGRAM STUDI
Bagian Pertama
Umum
Pasal 9
(1) Jurusan/Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan unsur
pelaksana akademik STIN yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi STIN yang
berada di bawah Pembantu Ketua I.
(2) Jurusan/Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua/Koordinator Jurusan/Program

Studi yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua.
(3) Jurusan/Program Studi pada STIN terdiri atas:
a) Jurusan/Program Studi Agen Intelijen; dan
b) Jurusan/Program Studi Analis Intelijen.
(4) Penambahan dan/atau perubahan jurusan/program studi pada STIN ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 10
Jurusan/Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), terdiri atas:
a. Ketua/Koordinator; dan
b. Kelompok Dosen.
Bagian Kedua
Kelompok Dosen
Pasal 11
(1) Kelompok dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 merupakan tenaga pendidik
di lingkungan STIN yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua dan
pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Ketua/Koordinator Jurusan/Program Studi.
(2) Kelompok dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) terdiri atas:
a. Dosen tetap;
b. Dosen tidak tetap;
(3) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah dosen yang bekerja penuh

waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada STIN.
(4) Dosen tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah dosen yang bekerja paruh
waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada STIN.
(5) Jenis dan jenjang kepangkatan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PUSAT
Bagian Pertama
Umum
Pasal 12
(1) Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah unsur pelaksana sebagian tugas
STIN di bidang penelitian, pengkajian intelijen strategis, dan pengabdian kepada
masyarakat yang berada di bawah Ketua.

-5-

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang
bertanggung jawab kepada Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu
Ketua I.
(3) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Pusat Penelitian; dan
b. Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat.
Bagian Kedua
Pusat Penelitian
Pasal 13
(1) Pusat Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) merupakan unsur
pelaksana akademik STIN di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua.
(2) Pusat Penelitian dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 14
Pusat Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian
serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Pusat Penelitian
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan;
b. pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu untuk
menunjang pembangunan;
c. pelaksanaan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan institusi;
d. pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta pengembangan

konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan/atau daerah melalui kerja sama antar
perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik di dalam negeri maupun dengan luar negeri;
e. pelaksanaan publikasi hasil penelitian; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.
Pasal 16
Pusat Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Peneliti; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 17
(1) Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Peneliti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
terdiri atas sejumlah tenaga teknis akademik/tenaga peneliti dalam jabatan fungsional.
(2) Jumlah tenaga fungsional/tenaga teknis ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
(3) Jenis dan jenjang tenaga fungsional/tenaga teknis diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

-6-

(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 mempunyai tugas
melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, administrasi program dan
kegiatan serta layanan informasi penelitian dan pengembangan pendidikan.
(2) Subbgaian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala.
(3) Kepala Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) secara
fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.
Bagian Ketiga
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
Pasal 19
(1) Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (3) merupakan unsur pelaksana akademik STIN di bawah dan bertanggung jawab
kepada Ketua.
(2) Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 20
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi
sumber daya yang diperlukan.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Pusat Pengabdian
Kepada Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
b. pelaksanaan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi,dan/atau seni;
c. pelaksanaan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.
Pasal 22
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
terdiri atas sejumlah tenaga teknis akademik dalam jabatan fungsional.
(2) Jumlah tenaga fungsional/tenaga teknis ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
(3) Jenis dan jenjang tenaga fungsional/tenaga teknis diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 24
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 mempunyai tugas
melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, administrasi program, dan
kegiatan serta layanan informasi pengabdian kepada masyarakat.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala.

-7-

(3) Kepala Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) secara
fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan.
BAB VI
BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Pasal 25
(1) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi akademik,
kemahasiswaan, perencanaan, dan sistem informasi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh
Pembantu Ketua I.
(2) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 26
Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 ayat (1) mempunyai tugas memberikan layanan di bidang akademik, kemahasiswaan,
perencanaan, dan sistem informasi di lingkungan STIN.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan administrasi akademik;
b. pelaksanaan administrasi kemahasiswaan;
c. pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta pengelolaan sistem informasi;
d. pelaksanaan registrasi dan penyusunan statistik mahasiswa; dan
e. pelaksanaan administrasi kerja sama.
Pasal 28
Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri atas:
a. Subbagian Administrasi Akademik;
b. Subbagian Administrasi Kemahasiswaan; dan
c. Subbagian Perencanaan dan Kerja Sama.
Pasal 29
(1) Subbagian Administrasi Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 mempunyai
tugas melakukan urusan administrasi pendidikan, pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
(2) Subbagian Administrasi Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
mempunyai tugas melakukan urusan minat, penalaran, dan informasi kemahasiswaan.
(3) Subbagian Perencanaan dan Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan rencana dan program STIN serta
pelaksanaan kegiatan kerja sama.

BAB VII

-8-

BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN
Pasal 30
(1) Bagian Administrasi Umum dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
adalah unsur pembantu pimpinan di bidang keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan,
dan kerumahtanggaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Ketua II.
(2) Bagian Administrasi Umum dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 31
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)
mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan,
ketatalaksanaan, keuangan, dan kepegawaian.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Administrasi
Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan;
b. pelaksanaan urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan;
c. pelaksanaan urusan ketatalaksanaan;
d. pelaksanaan urusan keuangan; dan
e. pelaksanaan urusan kepegawaian;
Pasal 33
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan;
c. Subbagain Tatalaksana dan Kepegawaian; dan
d. Subbagian Keuangan.
Pasal 34
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 mempunyai tugas
melakukan urusan persuratan, kearsipan, dokumentasi, dan keprotokolan.
(2) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
mempunyai tugas melakukan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan,
rapat dinas, upacara, sarana dan prasarana.
(3) Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
mempunyai tugas melakukan urusan ketatalaksanaan, hukum, penyusunan formasi,
penerimaan, pengangkatan, kepangkatan, disiplin, dan pembinaan pegawai serta
mutasi lainnya.
(4) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 mempunyai tugas
melakukan urusan pembiayaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban anggaran serta
evaluasi pelaksanaan anggaran, penyusunan neraca, akuntansi, dan laporan
keuangan.

BAB VIII

-9-

UNIT PELAKSANA TEKNIS
Bagian Pertama
Umum
Pasal 35
(1) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan unsur
penunjang yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan di lingkungan STIN.
(2) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang
Kepala yang diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 36
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan STIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1)
terdiri atas:
a. Perpustakaan;
b. Teknologi Informasi;
c. Kegiatan Rahasia;
d. Laboratorium Bahasa; dan
e. Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa.
Bagian Kedua
Perpustakaan
Pasal 37
(1) Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 adalah unit pelaksana teknis di
bidang perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Ketua I.
(2) Perpustakaan di pimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara Pustakawan di
lingkungan Perpustakaan.
Pasal 38
Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan urusan perpustakaan untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Perpustakaan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyediaan dan pengolahan bahan pustaka;
b. pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka;
c. pemeliharaan bahan pustaka; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Perpustakaan.
Pasal 40
Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Pustakawan; dan
c. Subbagian Tata Usaha.

- 10 -

Pasal 41
(1) Kelompok Pustakawan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 terdiri atas sejumlah
jabatan fungsional pustakawan.
(2) Jumlah Pustakawan ditetapkan menurut kebutuhan.
(3) Jenjang Pustakawan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 42
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Perpustakaan.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Kepala Perpustakaan.
Bagian Ketiga
UPT Teknologi Informasi
Pasal 43
(1) UPT Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 adalah unit
pelaksana teknis di bidang teknologi informasi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu
Ketua I.
(2) UPT Teknologi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis di lingkungan UPT Teknologi Informasi.
Pasal 44
UPT Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) mempunyai tugas
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, serta memberikan layanan data dan informasi untuk
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 45
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, UPT Teknologi
Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan dan pengolahan data dan informasi;
b. penyajian dan penyimpanan data dan informasi;
c. pelayanan data dan informasi; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha.
Pasal 46
UPT Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 47
(1) Kelompok Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 terdiri atas sejumlah
tenaga teknis komputer dan pranata komputer dalam jabatan fungsional di bidang
pengelolaan data dan informasi.
(2) Jumlah tenaga teknis komputer dan pranata komputer ditetapkan menurut kebutuhan dan
beban kerja.

- 11 -

(3) Jenjang tenaga teknis komputer dan pranata komputer di atur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 48
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga UPT Teknologi Informasi.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Kepala UPT Teknologi Informasi.
Bagian Keempat
UPT Kegiatan Rahasia
Pasal 49
(1) UPT Kegiatan Rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 adalah unit pelaksana
teknis di bidang pelayanan praktek kegiatan rahasia yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh
Pembantu Ketua I.
(2) UPT Kegiatan Rahasia dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis di lingkungan UPT Kegiatan Rahasia.
Pasal 50
UPT Kegiatan Rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) mempunyai tugas
memberikan layanan penyelenggaraan praktek kegiatan rahasia.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, UPT Kegiatan
Rahasia menyelenggarakani fungsi:
a. penyiapan sarana pendukung praktek kegiatan rahasia;
b. pemberian layanan pelaksanaan praktek kegiatan rahasia;
c. pelaksanaan perawatan sarana praktek kegiatan rahasia; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha.
Pasal 52
UPT Kegiatan Rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 53
(1) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 52 terdiri atas sejumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis di bidang
kegiatan rahasia.
(2) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis dipimpin oleh seorang tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis yang ditunjuk di antara tenaga akademik dan/atau
Tenaga Teknis.
(3) Jumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan.

- 12 -

Pasal 54
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga UPT Kegiatan Rahasia.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Kepala UPT Kegiatan Rahasia.
Bagian Kelima
Laboratorium Bahasa
Pasal 55
(1) Laboratorium Bahasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 adalah unit pelaksana
teknis di bidang kebahasaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Ketua dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Ketua I.
(2) Laboratorium Bahasa dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis di lingkungan Laboratorium Bahasa.
Pasal 56
Laboratorium Bahasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) mempunyai tugas
memberikan layanan penyelenggaraan praktek bahasa.
Pasal 57
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Laboratorium Bahasa
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan sarana pendukung praktek bahasa;
b. pemberian layanan pelaksanaan praktek bahasa;
c. pelaksanaan perawatan sarana praktek bahasa; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha.
Pasal 58
Laboratorium Bahasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
(1) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 terdiri atas sejumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis di bidang
kebahasaan.
(2) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis dipimpin oleh seorang tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis yang ditunjuk di antara tenaga akademik dan/atau
Tenaga Teknis.
(3) Jumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan.
Pasal 60
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Laboratorium Bahasa.

- 13 -

(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Kepala Laboratorium Bahasa.
Bagian Keenam
UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa
Pasal 61
(1) UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 adalah unit pelaksana teknis di bidang pengelolaan asrama dan bimbingan
mahasiswa yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua dan
pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Ketua III.
(2) UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Kepala
yang ditunjuk di antara Tenaga Teknis di lingkungan UPT Pengelolaan Asrama dan
Bimbingan Mahasiswa.
Pasal 62
UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (1) mempunyai tugas memberikan layanan di bidang kesejahteraan dan pembinaan
mahasiswa.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, UPT Pengelolaan
Asrama dan Bimbingan Mahasiswa menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan asrama mahasiswa;
b. pelaksanaan pembinaan mental, fisik, dan disiplin mahasiswa;
c. layanan kesehatan, kerohanian, dan kesejahteraan mahasiswa; dan
d. pelaksanaan pembinaan alumni.
Pasal 64
UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
62, terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 65
(1) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 64 terdiri atas sejumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis di bidang
pembinaan kemahasiswaan.
(2) Kelompok tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis dipimpin oleh seorang tenaga
akademik dan/atau Tenaga Teknis yang ditunjuk di antara tenaga akademik dan/atau
Tenaga Teknis.
(3) Jumlah tenaga akademik dan/atau Tenaga Teknis ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan.
Pasal 66
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga UPT Pembinaan Kemahasiswaan.

- 14 -

(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Kepala UPT Pengelolaan Asrama dan Bimbingan Mahasiswa.
BAB IX
PUSAT KAJIAN INTELIJEN STRATEGIS
Pasal 67
(1) Pusat Kajian Intelijen Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan unsur
lain yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kajian di bidang intelijen strategis.
(2) Pusat Kajian Intelijen Strategis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua.
(3) Pusat Kajian Intelijen Strategis dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 68
Pusat Kajian Intelijen Strategis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kajian intelijen
strategis serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang
diperlukan.
Pasal 69
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Pusat Kajian Intelijen
Strategis menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan kajian intelijen strategis;
b. pelaksanaan kajian kewilayahan dan ketahanan nasional; dan
c. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.
Pasal 70
Pusat Kajian Intelijen Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 terdiri atas:
a. Kepala;
b. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis; dan
c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 71
(1) Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70
terdiri atas sejumlah tenaga teknis akademik/tenaga teknis dalam jabatan fungsional.
(2) Jumlah tenaga fungsional/tenaga teknis ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
(3) Jenis dan jenjang tenaga fungsional/tenaga teknis diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 72
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 mempunyai tugas
melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, administrasi program, dan
kegiatan serta layanan informasi kajian intelijen strategis.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala.
(3) Kepala Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) secara
fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Kajian Intelijen Strategis dan
secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan.

- 15 -

BAB X
DEWAN PENYANTUN
Pasal 73
(1) Dewan Penyantun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan badan yang
terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat untuk ikut mengasuh dan membantu memecahkan
permasalahan di lingkungan STIN.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Penyantun sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur lebih lanjut dalam statuta.
BAB XII
ESELONISASI
Pasal 74
(1) Kepala Bagian pada STIN adalah jabatan eselon III. a.
(2) Kepala Subbagian pada STIN adalah jabatan eselon IV.a.
BAB XIII
TATA KERJA
Pasal 75
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan STIN wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan STIN serta dengan instansi
lain di luar STIN, sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 76
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan apabila
terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 77
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan STIN :
a. Bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
b. wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
Pasal 78
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 79
Ketua dan Pembantu Ketua, Ketua/Koordinator Program Studi, Kepala Pusat, Kepala UPT,
Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
mematuhi pedoman dan petunjuk teknis Kepala Badan Intelijen Negara dan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi.

- 16 -

Pasal 80
Para Pembantu Ketua, Ketua/Koordinator Program Studi, Kepala Pusat, Kepala UPT, dan
Kepala Bagian menyampaikan laporan kepada Ketua STIN.
Pasal 81
Ketua STIN menyusun dan menyampaikan laporan kepada Kepala Badan Intelijen Negara
dan kepada Menteri Pendidikan Nasional.
Pasal 82
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh semua
kepala satuan organisasi yang berada di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan
dan petunjuk terhadap bawahan, wajib mengadakan rapat berkala dengan para bawahan.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 83
(1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, perlu menetapkan
pejabat sementara Ketua STIN sampai ditetapkannya Ketua STIN yang definitif sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penetapan pejabat sementara Ketua STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat rekomendasi Kepala Badan Intelijen Negara.
Pasal 84
Selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan,
pejabat sementara Ketua STIN melakukan penataan organisasi dan penyiapan pemilihan
Ketua STIN dengan berkonsultasi kepada Kepala Badan Intelijen Negara dan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 85
(1) Semua aset dan sumber daya manusia Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang selama ini
diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara dialihkan menjadi aset dan sumber daya
manusia STIN.
(2) Pengalihan aset dan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak ditetapkannya Peraturan
Menteri ini.
Pasal 86
Pembiayaan STIN Tahun 2009 dibebankan pada anggaran Badan Intelijen Negara yang
dialokasikan untuk STIN Tahun Anggaran 2009 dan untuk tahun anggaran selanjutnya
pembiayaan STIN dibebankan kepada anggaran Departemen Pendidikan Nasional.

- 17 -

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 87
Perubahan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan Menteri ini ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 88
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juli 2009
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi,
Departemen Pendidikan Nasional
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan dan
Bantuan Hukum II,

Putut Pujogiri, S.H.
NIP 19580430 198703 1 001