SAIBANI KURNIAJATI 4372 2010
PEMBUATAN
Diajukan Untuk Memenuhi Program Diploma III Ilmu Kompu
PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENG
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PEMBUATAN SERVER RADIO STREAMING MENGGUNAKAN SHOUTCAST
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Mad Diploma III Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sebelas Maret
Diajukan Oleh : SAIBANI KURNIAJATI
NIM. M3307025
PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010
Ahli Madya an Ilmu Pengetahuan
(2)
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puja dan puji hanya bagi Alloh
Subhanahu Wata’ala yang dengan rahmat dan nikmatNya maka laporan Tugas Akhir ini bisa juga diselesaikan dengan baik.
Bantuan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu sehingga laporan Tugas Akhir ini bisa selesai dengan baik. Oleh karena itu, bersama dengan kesempatan ini, kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Palgunadi, M.sc. selaku Ketua Program D3 Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Mas Rudi Hartono S.Si yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuannya dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab
3. Bu Diari, Bu Winita, Pak Didiek dan Pak Roni selaku pengelola LABKOM FMIPA UNS
4. Teman-teman seangkatan di Teknik Komputer 2007
5. Asisten, maganger dan seluruh GPK LABKOM FMIPA UNS
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan disana sini maka kami selaku penulis sangat mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga Tulisan yang sedikit ini bisa bermanfaat secara luas di masyarakat.
Surakarta, 23 Juni 2010
(3)
ABSTRACT
Saibani Kurniajati, 2010. Pembuatan Server Radio Streaming Menggunakan Shoutcast. Program D3 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dengan ditemukannya internet maka hampir semua aspek kehidupan manusia ikut terpengaruh. Pengaruh tersebut telah banyak dirasakan dengan semakin mudahnya komunikasi antar manusia satu dengan manusia yang lain.. Hal ini dapat memberi nilai lebih apabila digabungkan dengan alat komunikasi konvensional seperti radio FM.
Banyak sekali jenis streaming saat ini, diantaranya yaitu radio streaming, tv streaming dan video streaming, beberapa software aplikasi tersebut antara lain shoutcast, icecast, helix DNA Server, windows media service dan lain sebagainya. Radio bisa di integrasikan dengan teknologi internet dengan cara membuat alat yang berfungsi sebagai pengkonversi data audio biasa menjadi bitstream oleh server radio internet yang selanjutnya bisa di broadcastkan ke internet. Alat tersebut adalah server radio streaming. Server Radio Streaming dapat dibuat dengan mudah dengan menggunakan software aplikasi yang juga sudah banyak tersedia di internet yang dapat di download secara gratis. Dan tidak lupa juga koneksi internet. Untuk membuat aplikasinya berjalan maka harus menginstall software aplikasi pada komputer server dan penyiar, kemudian mengkonfigurasinya.
Hasil akhir yang telah dicapai adalah sebuah PC server yang berfungsi sebagai pengubah sinyal data audio biasa menjadi file bitstream yang bisa di broadcastkan melalui internet. Server tersebut dibuat dengan operating sistem Linux Ubuntu server dan shoutcast. CMS dibuat untuk mempermudah penggunaan radio streaming pada client.
Kata kunci : radio, server radio streaming, broadcasting, radio internet
(4)
PEM BUATAN SERVER RADIO STREAM ING
M ENGGUNAKAN SHOUTCAST
Disusun Oleh
SAIBANI KURNIAJATI NIM . M 3307025
Tugas Akhir ini telah diset ujui unt uk dipert ahankan dihadapan dew an penguji
(5)
Pembimbing
Rudi Hart ono, S. Si NIDN: 0626128402
HALAM AN PENGESAHAN
PEM BUATAN SERVER RADIO STREAM ING
M ENGGUNAKAN SHOUTCAST
Disusun oleh : SAIBANI KURNIAJATI
NIM . M 3307025
Dibimbing oleh Pembimbing
(6)
Rudi Hart ono, S. Si NIDN:0626128402
Tugas Akhir ini telah dit erima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer
pada hari Selasa t anggal 13 Juli 2010 Dew an Penguji
1. Penguji 1 Rudi Hart ono, S. Si ( ) NIDN: 0626128402
2. Penguji 2 Didiek S. Wiyono, ST, M T. ( ) NIP: 197503312005011001
3. Penguji 3 Agus Purnomo, S. Si ( )
NIDN.
Disahkan oleh
a.n Dekan FM IPA UNS Ket ua Program D III Ilmu Komputer
Pembant u Dekan I FM IPA UNS
Ir. Ari Handono Ramelan, M . Sc, Ph. D Drs.Y. S. Palgunadi, M . Sc NIP. 196102231986011001 NIP. 195604071983031004
(7)
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT... iv
ABSTRACT... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 2
1.3.Batasan Masalah ... 2
1.4.Tujuan dan Manfaat... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 3
1.6.Sistematika Penulisan ... 3
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka ... 5
2.1.1. Linux Ubuntu Server 9.04... 5
2.1.2. Wordpress ... 6
2.1.3. Winamp ... 7
2.1.3.1. Shoutcast DNAS (Sc_Serv)... 8
2.1.3.2. Shoutcast DSP ... 9
2.1.3.3. Shoutcast sebagai software aplikasi streaming... 9
(8)
2.2. Kerangka Pemikiran ... 10
2.2.1. Server radio streaming dengan ubuntu server……….10
2.2.2. Broadcasting... 11
BAB III. DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1. Konsep Cara Kerja Radio Streaming……….12
3.2. Software yang digunakan untuk broadcasting……….13
3.3. Spesifikasi Hardware server radio streaming ... 13
3.4. Implementasi letak server radio streaming ... 14
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISA 4.1. Hasil Penelitian ... 16
4.2. Pembahasan ... 16
4.2.1. Konfigurasi IP... 16
4.2.2. Pengaturan Database untuk webserver... 16
4.2.3. Pembuatan CMS untuk Web Interface ... 17
4.2.4. Konfigurasi aplikasi pada komputer server ... 22
4.2.5. Konfigurasi aplikasi pada komputer broadcaster... 27
4.2.6. Automatisasi Startup pada aplikasi broadcast ... 37
4.3. Analisa ... 38
BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 40
5.2. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1. Quality of Services Streaming Audio ... 11 2. Tabel 3.1. Spesifikasi Hardware Server ... 14
(10)
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Logo linux ubuntu ... 5
2. Gambar 2.2. Logo wordpress... 6
3. Gambar 2.3. Logo Winamp ... 7
4. Gambar 2.4. Logo shoutcast ... 9
5. Gambar 3.1. Konsep cara kerja radio streaming ... 13
6. Gambar 3.2. Denah letak server Radio Streaming... 15
7. Gambar 4.1. Pembuatan database dengan phpmyadmin ... 17
8. Gambar 4.2. Tampilan interface web... 18
9. Gambar 4.3. Halaman admin pada wordpress ... 19
10. Gambar 4.4. Tampilan flashplayer pada widget ... 20
11. Gambar 4.5. Setting – shoutstream usage... 21
12. Gambar 4.6. Default stream dan alternative stream... 21
13. Gambar 4.7. konfigurasi Shoutstream player ... 22
14. Gambar 4.8. Interface Shoutcast DNAS... 26
15. Gambar 4.9. Listen.pls ... 27
16. Gambar 4.10. Instalasi Winamp ... 28
17. Gambar 4.11. Tahap akhir instalasi winamp... 28
18. Gambar 4.12. Interface Winamp ... 29
19. Gambar 4.13. Instalasi Shoutcast DSP... 29
20. Gambar 4.14. Option – Preference ... 30
21. Gambar 4.15. Menjalankan Shoutcast DSP ... 30
22. Gambar 4.16. Interface shoutcast Source – main ... 31
23. Gambar 4.17. Interface shoutcast Source – output – Connection ... 32
24. Gambar 4.18. Interface shoutcast Source – Output – yellowpages .... 33
25. Gambar 4.19. Interface shoutcast Source – Encoder... 35
(11)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Zaman digitalisasi saat ini membuat hampir semua aspek telah terhubung dengan jaringan, mulai dari toko, kantor, tv dan radiopun telah memasuki jaringan dengan spesifikasinya sendiri. Dunia maya memang sangat luas. Hal ini sangat menguntungkan bagi para masyarakat luas dimana telah muncul suatu kebiasaan baru dan suatu adat sosial yang belum pernah ada sebelumnya. Komunitas-komunitas sosial dunia maya-pun mulai bermunculan, yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah facebook, twiter, kaskus, dll.
Radio konvensional atau radio tradisional adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi radio (gelombang radio). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio konvensional yang biasa dipakai di Indonesia adalah AM dan FM walaupun ada juga SW dan MW tapi tidak sepopuler AM atau FM.
Radio dengan fungsinya sebagai salah satu alat komunikasi telah banyak dimanfaatkan berbagai kalangan mulai dari militer sampai entertainment, padahal masih menggunakan metode konvensional. Radio konvensional menggunakan frekuensi gelombang radio dengan kisaran 500 KHz sampai 108 MHz.
Internet sendiri merupakan suatu hal yang berbeda dengan radio, tapi antara keduanya bisa digabungkan agar radio tidak hanya dapat di dengarkan secara konvensional saja yang terbatas pada area tertentu. Hal ini tentu saja juga membawa pengaruh pada jumlah pendengar radio, karena internet tidak mengenal batas wilayah dan tidak menggunakan frekuensi gelombang radio konvensional jadi siapapun yang terkoneksi dengan jaringan akan bisa menikmati radio yang sudah di integrasikan dengan internet.
(12)
Radio internet tidak lagi menggunakan frekuensi konvensional 500KHz sampai 108 MHz. tapi menggunakan protokol yang sama sekali berbeda dengan radio konvensional. Radio internet dikenal juga dengan nama radio streaming. Mekanismenya yaitu dengan mem-broadcast-kan suara agar bisa di dengarkan secara online melalui tools player tertentu yang biasanya sudah terinclude dalam website atau menggunakan multimedia player yang sudah sangat banyak ragamnya. Software yang dibutuhkan di install pada komputer server, dan pada komputer penyiar juga di install plugin yang akan digunakan sebagai penghubung dengan server streaming-nya. Internet memberikan manfaat yang cukup besar bagi radio terutama untuk meningkatkan performa dan fleksibilitas fungsi radio.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam hal ini adalah bagaimana cara membuat sebuah
server radio streaming yang dapat diaplikasikan untuk broadcasting seperti
halnya radio konvensional tapi menggunakan media internet. 1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang disampaikan dalam laporan ini adalah menyangkut pembuatan server radio streaming menggunakan operating system linux ubuntu 9.04 server (paket rilis dengan kode nama Jaunty Jackalope) dan menggunakan aplikasi shoutcast yang juga merupakan freeware. Dengan rincian sebagai berikut :
1. Untuk broadcasting menggunakan software winamp dan
shoutcast-dsp-1-9-0-windows melalui komputer dengan operating system
windows
2. Uji coba hanya sebatas pada jaringan lokal di Labkom FMIPA UNS 3. Flashplayer yang digunakan adalah versi free yang hanya bisa
membroadcastkan file berekstensi .mp3 1.4. Tujuan dan Manfaat
(13)
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem yang dapat digunakan sebagaimana halnya radio konvensional, yaitu membroadcastingkan suara melalui media internet dengan membuat server radio streaming.
Manfaat yang dapat digunakan dengan membuat server radio streaming ini adalah :
1. Mengaplikasikan konsep broadcasting secara online dengan media internet dengan menggunakan software aplikasi tertentu.
2. Mengoptimalkan media komunikasi radio konvensional dengan mengintegrasikannya dengan internet.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian menggambarkan tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah yang ada. Tahapan dari kegiatan tersebut adalah:
1. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku dan juga browsing di internet untuk mencari referensi yang dibutuhkan
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara membuka dan mengamati beberapa situs radio online yang sudah menerapkan teknologi ini
3. Pembuatan Produk
Pembuatan produk dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan didapat, sehingga produk bisa segera diselesaikan
4. Uji Coba
Uji coba dilakukan di jaringan lokal FMIPA UNS 1.6. Sistematika penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
(14)
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaatmetodologi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang beberapa software aplikasi yang dipakai untuk membuat server radio streaming, antara lain berupa operating system, winamp dan shoutcast
BAB III : DESAIN DAN PERANCANGAN
Bab ini memuat tentang data-data yang diperlukan dalam perancangan suatu sistem.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN ANALISA
Bab ini membahas tentang hasil yang telah didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil akhir berupa server radio streaming dengan menggunakan
software shoutcast berbasis linux dengan dilengkapi webserver menggunakan wordpress yang dibahas disini agar pembaca bisa mengikuti uraian yang telah
dibuat sebelumnya BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai produk Tugas Akhir yang telah dibuat
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran jika ada, penulisan harus sesuai dengan standart baku yang telah ada dalam EYD
(15)
xv BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Linux Ubuntu Server 9.04
Gambar 2.1. Logo linux ubuntu
Ubuntu berasal dari bahasa Afrika yakni “Humanity to Others” yang berarti “Kemanusiaan Untuk Sesama”. Atas dasar itulah diluncurkannya Linux Ubuntu yang dirilis pada tahun 2004. Sistem operasi ini adalah merupakan turunan dari sistem operasi linux yang lain, yakni Debian.
Ubuntu itu sendiri dibuat dengan tujuan selalu gratis tanpa adanya biaya
lisensi, bersifat open source, dan siap untuk dipergunakan dalam kondisi yang stabil.
Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical, Ltd yang memiliki tujuan
untuk membantu perkembangan, distribusi, dan promosi dari produk-produk yang bersifat open source. Perusahaan ini bermarkas di Eropa dan dipimpin oleh seseorang bernama Mark Shuttleworth.
Sejak pertama kali diluncurkan, Ubuntu mendapat perhatian yang sangat besar dari pengguna Linux yang lain. Hal ini disebabkan karena kestabilan yang dimiliki oleh Ubuntu itu sendiri. Selain itu kenyamanan dan kemudahan yang dimiliki Ubuntu menjadi daya tarik yang besar bagi pengguna Linux di seluruh belahan dunia.
(16)
Ubuntu server yang digunakan adalah ubuntu server versi 9.04 yang mempunyai kode nama Jaunty Jackalope. Ubuntu server 9.04 ini di support sampai April 2014 oleh developernya
Adapun beberapa kelebihan sistem operasi linux ubuntu server ini antara lain adalah :
a. Virtualisasi
Ubuntu Server Edition menawarkan berbagai macam teknologi virtualisasi, apakah itu digunakan sebagai sistem operasi host atau guest.
b. Packages
Sistem paket Debian adalah salah satu kekuatan terbesar dari Ubuntu yang secara langsung diwarisi dari distro tersebut. Tidak hanya memberikan penyebaran paket yang efisien dan alat-alat pemeliharaan, tetapi berbeda dari sistem manajemen paket lain dalam berbagai cara. c. Prosesor
Ubuntu Server Edition dioptimalkan untuk prosesor multi-core baik 32
atau 64bits. d. Storage
Ubuntu Server Edition membawa kelebihan pada shared storage yang murah untuk server.(anonim, 2010, A)
(17)
WordPress adalah
sangat populer digunakan dibangun dengan bahasa
PHP dan MySQL,
sebagai blog, WordPress
Management System
disesuaikan dengan dari b2/cafelog ya
diusulkan oleh Christine
Mullenweg
Sejarah WordPress pengguna aktif dari oleh pemrogramnya sayang dan mulai melanjut
WordPress Mullenweg dengan
selain karena banyaknya dukungan komunitas (anonim, 2010, B)
2.1.3. Winamp
Gambar 2.2. Logo wordpress
adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine
dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database , keduanya merupakan perangkat lunak open source
WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS System) karena kemampuannya untuk dimodifikas
dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama
Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer
WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang
dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan pemrogramnya yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.
muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin
banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka
)
open source) yang engine). WordPress
(database) MySQL. open source. Selain CMS (Content
dimodifikasi dan adalah penerus resmi Nama WordPress
developer), Matt
yang merupakan mbangan b2 dihentikan
Mullenweg merasa
kerja keras Matt makin terkenal, adalah juga karena terbuka untuk blog.
(18)
Gambar 2.3. Logo Winamp
Winamp adalah suatu pemutar media buatan Nullsoft, yang sekarang
merupakan suatu cabang Time Warner. Winamp merupakan perangkat lunak
freeware atau shareware yang dapat memainkan berbagi codec dan tipe audio
dan juga dapat dikostumisasi.
Winamp pertama diluncurkan oleh Justin Frankel pada tahun 1996.
Pengembangan Winamp terkini mendapat pujian dari Ben Allison (benski), Will
Fisher, Taber Buhl, Maksim Tyrtyshny, Chris Edwards dan Stephen (Tag) Loomis.
Winamp ini nantinya yang akan digunakan sebagai media untuk mem-broadcast-kan suara dengan di integrasikan terlebih dahulu dengan plugin lain,
yaitu shoutcast dsp.
Pada tahun 2005, Winamp berkembang dari 33 juta pemakai bulanan sampai lebih 57 juta pengguna bulanan, menjadikan Winamp yang kedua yang sering digunakan untuk media pemutaran sedunia setelah Windows Media
Player.
(anonim, 2010, C)
Shoutcast digunakan untuk mem-broadcast-kan suara dari inputan yang
berasal dari komputer ke server yang selanjutnya akan di broadcast-kan ke dunia maya lewat website yang telah di integrasikan dengan shoutcast server ini.
Shoutcast sendiri adalah aplikasi gratis (freeware) yang masih satu induk
dengan winamp media player. Shoutcast merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk keperluan broadcast radio internet, jadi untuk menyiarkan suara harus melalui software winamp yang juga telah ditambahi plugin khusus untuk
broadcasting suara yaitu shoutcast-dsp-1-9-0-windows.
(19)
Shoucast untuk server yang akan di install adalah Sc_serv.tar.gz. Versi
yang digunakan adalah sc_serv_1.9.8_linux.tar.gz. Aplikasi ini di install pada
server yang digunakan yaitu linux ubuntu server 9.04. Aplikasi ini berfungsi
sebagai penghubung antara komputer broadcast dengan internet.
2.1.3.2. Shoutcast DSP
Aplikasi ini adalah software yang harus di install pada komputer yang akan digunakan untuk broadcasting. Software ini merupakan paket plugin tambahan pada winamp. Jadi untuk bisa menggunakan software ini maka komputer yang akan digunakan harus sudah ada / sudah di install winamp terlebih dahulu. Shoucast dsp ini hanya kompatibel dengan komputer
ber-operating sistem windows, karena pihak pengembang tidak membuatnya dalam
versi linux.
Gambar 2.4. Logo shoutcast
2.1.3.3. Shoutcast sebagai software aplikasi streaming
Seperti penjelasan sebelumnya shoutcast adalah software aplikasi untuk keperluan streaming audio melalui media internet buatan Nullsoft. Software ini adalah software gratis atau freeware dengan beberapa kelebihan diantaranya yaitu :
1. Didukung oleh komunitas dunia maya dalam forumnya yaitu
http://forums.winamp.com/forumdisplay.php?forumid=140
(20)
3. Penggunaannya sangat mudah (user friendly) 4. Mendukung semua sistem operasi saat ini 5. Software bebas lisensi (freeware)
Selain itu disampaikan pula data tabel perbandingan software aplikasi
streaming Shoutcast dengan software aplikasi streaming yang lain (lihat
lampiran).
2.1.4. Xampp
Xampp merupakan salah satu paket aplikasi untuk Server yang cukup
lengkap. Xampp mendukung semua sistem operasi saat ini (windows, linux,
Mac OS dan Solaris). Paket-paket yang ada di dalam xampp ini antara lain : 1. Apache
Apache merupakan aplikasi Server. Apache berfungsi untuk
menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode
PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web
2. MySql
MySql merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL
merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.
MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta
isinya
3. PHP
PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang sangat
populer. Php ini dapat di integrasikan dengan sql sebagai database-nya.
4. Perl
Perl juga merupakan salah satu bahasa pemrograman yang juga
(21)
2.2. Kerangka Pemikiran
2.2.1. Server radio streaming dengan ubuntu server
Aplikasi broadcast yang digunakan adalah shoutcast yang mendukung sistem operasi windows maupun linux. Sebenarnya dengan komputer biasa-pun asal di install shoutcast dsp ini langsung bisa digunakan sebagai server radio
streaming. Alasan mengapa digunakannya linux ubuntu server adalah agar
server ini bisa lebih optimal dan bisa sekaligus dijadikan Server.
2.2.2. Broadcasting
Konsep broadcasting sebenarnya adalah menyebarkan suara ke sekitar dengan mengubahnya terlebih dahulu menjadi bentuk lain, dan harus ditangkap dan diterjemahkan dengan alat tertentu. Radio streaming atau radio internet ini sama sekali berbeda dengan radio konvensional biasa. Radio konvensional menggunakan frekuensi tertentu antara 500 KHz sampai 108 MHz yang merambat melalui gelombang elektromagnetik pada medium udara atau tanpa medium sama sekali (hampa udara). Radio streaming atau radio internet menggunakan media internet yang dapat diakses dengan web browser melalui port tertentu sehingga tanpa peralatan radio konvensionalpun radio internet tetap bisa berjalan. Radio streaming merupakan perluasan jangkauan pendengar dengan memanfaatkan media lain (internet).
Kualitas file audio yang di broadcastkan tergantung pada besarnya bitrate dan juga kapasitas bandwith upstream-nya. Bitrate adalah jumlah bit yang disampaikan atau yang diproses per unit waktu, biasanya diukur dengan satuan
kbps (kilo bit persekon). Berikut diberikan tabel data untuk mengetahui
bagaimana agar suatu broadcasting audio bisa berjalan dengan optimal. Tabel 2.1. Quality of Services Streaming Audio
(22)
(Upstream)
128 kbps 200 kbps CD Quality
96 kbps 100 kbps Near to CD Quality
64 kbps 66 kbps FM Radio Quality
42 kbps 44 kbps Near to FM Radio Quality
(23)
BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1. Konsep Cara Kerja Radio Streaming
Cara kerja radio streaming memang berbeda dengan radio konvensional (tradisional). Cara kerja radio streaming yaitu suara dari microphone penyiar diteruskan ke software aplikasi livestream (winmap + shoutcast DSP Plugin) kemudian diolah di software tersebut, baik suara dari microphone atau file
audio dalam software tersebut. Kemudian data yang masuk akan diolah dan
mengalami proses encoding, yaitu suatu proses untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk melakukan proses transmisi data, lalu kemudian dilakukan konfigurasi pada aplikasi live
stream sesuai settingan bitrate yang telah ditentukan kemudian mengarahkannya ke server streaming. Server tersebut di sebut server radio
streaming. Server yang telah terkoneksi ke internet akan membroadcastkan
data yang telah diolah dan telah mengalami proses encoding tadi keseluruh dunia maya melalui interface sebuah website yang dapat diakses oleh pendengar dengan web browser dan program aplikasi tertentu juga yang dapat menguraikan lagi data bitstream yang telah di encoding menjadi data seperti semula (proses decoding) yang berupa audio yang dapat diperdengarkan oleh pendengar yang juga telah mengaksesnya lewat internet. (Nurwulan, A.I dan Paputungan, I.V, 2009)
(24)
Gambar 3.1. Konsep cara kerja radio streaming 3.2. Software Yang Digunakan Untuk Broadcasting
Software yang digunakan untuk membroadcastkan audio dalam radio streaming ini adalah :
1. Winamp + shotcast DSP
Winamp yang digunakan adalah versi 5.5.7.2943 dan shoutcast dsp yang dipakai adalah versi 1.9.0 windows
2. Shoutcast DNAS
Shoutcast DNAS yang dipakai pada server adalah versi 1.9.8 linux 3.3. Spesifikasi Hardware Server Radio Streaming
Komputer server radio streaming yang digunakan adalah CPU komputer
(25)
Tabel 3.1. Spesifikasi Hardware Server
No Komponen Keterangan
1 Prosesor Intel Pentium IV 2,4 GHz
2 Motherboard Intel Desktop Board E210882
3 RAM Kingston 256 Mb
4 LAN Card Fast Etherlink XL PCI
5 VGA Card GF2 MX 400/8S64
6 CD Room Lite On Model LH-52N1P 52x
7 PSU Codegen 350 W
8 Hardisk Seagate ATA 7200 rpm 80 Gbytes
9 Cassing SP (Super Power)
3.4. Implementasi Letak Server Radio Streaming
Komputer server di implementasikan pada Jaringan Lokal Labkom FMIPA UNS dengan IP Addres 191.167.0.4. Berikut di berikan gambar denah letak server radio streaming yang telah dibuat.
(26)
(27)
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan sebuah Server Radio Streaming
menggunakan Shoutcast yang telah di uji coba dan di implementasikan pada jaringan lokal FMIPA UNS. Server terletak di Ruang server Labkom FMIPA UNS
4.2. Pembahasan
Server yang akan dibuat adalah server yang berbasiskan linux ubuntu yang akan di gunakan juga sebagai server radio streaming.
Hal yang dikonfigurasi didalamnya antara lain : 4.2.1. Konfigurasi IP pada server
IP address yang digunakan adalah 191.167.0.4, server diletakkan di
jaringan lokal labkom FMIPA UNS. Konfigurasi IP dapat dilakukan di
/etc/network/interface sehingga didapatkan hasil sebagai berikut # The primary network interface
auto eth0
iface eth0 inet static address 191.167.0.4 netmask 255.255.0.0 network 191.167.0.0 broadcast 191.167.0.255 gateway 191.167.0.1
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 114.6.7.8 dns-search uns.ac.id
(28)
Aplikasi database digunakan sebagai tempat dimana databse CMS nanti akan digunakan. Software yang dibutuhkan agar CMS bisa digunakan adalah
AppServ, Phpmyadmin dan apache. Ketiga aplikasi diatas sudah ada di dalam software Xampp, sehingga yang digunakan dalam server tersebut adalah xampp
yang mendukung operating system linux ubuntu server 9.04. . Secara default
xampp di install pada direktori /opt sehingga didalam direktori tersebut akan
didapatkan direktori lampp. Xampp di install dengan mengetikkan perintah
tar-zxvf xampp-linux-1.7.3a.tar yaitu dengan mengekstrak file tersebut dalam
direktori /opt.
Service lampp dapat diaktifkan dengan menggunakan perintah /opt/lampp/lampp start
Sehingga service dapat berjalan, ini dapat dilihat dari peringatan yang menunjukkan bahwa service xampp telah berjalan pada server
Starting XAMPP for Linux 1.7.3a...
XAMPP: XAMPP-Apache is already running. XAMPP: XAMPP-MySQL is already running. XAMPP: XAMPP-ProFTPD is already running. XAMPP for Linux started.
Database untuk blog dibuat melalui phpmyadmin melalui web browser,
dengan mengetikkan nama databasenya dan klik create 16
(29)
Gambar 4.1. Pembuatan database dengan phpmyadmin 4.2.3. Pembuatan CMS untuk web interface
CMS merupakan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan hasil
berupa web interface. Banyak jenis Aplikasi CMS yang digunakan seperti Joomla, Drupal, Mambo termasuk juga Wordpress yang digunakan pada server ini, dan masih banyak lagi. Wordpress disini digunakan sebagai pengatur konten web yang akan dipakai, sehingga mempermudah dalam mengkustomisasi web.
Wordpress di install pada direkori /opt/lampp/htdocs/blog. Wordpress
dapat diakses dengan menggunakan web browser dengan mengetikkan alamat berikut, http://191.167.0.4/blog pada url-nya. Sehingga akan ditampilkan halaman seperti berikut
(30)
Gambar 4.2. Tampilan interface web
Wordpress memiliki halaman admin yang digunakan untuk meng-customize isi web yang akan digunakan untuk template flashplayer dan juga postingan tentang berita dan artikel maupun foto-foto. Halaman admin dapat
diakses melalui url http://191.167.0.4/blog/wp-admin/
Setelah mendapatkan halaman diatas kemudian mengisi username dan
passwordnya sesuai yang telah dibuat di awal dan berikut adalah halaman
(31)
Gambar 4.3. Halaman admin pada wordpress
Player radio akan ditempatkan pada widget yang merupakan salah satu fiture bawaan dari Wordpress. Widget merupakan serangkaian kode portabel
yang dapat diinstal dan dijalankan dalam setiap halaman web berbasis HTML terpisah oleh enduser tanpa membutuhkan tambahan kompilasi. Widget yang digunakan adalah “Text”
(32)
Gambar 4.4. Tampilan flashplayer pada widget
Widget Text adalah widget yang mendukung file html maupun aplikasi
berbasis php dan flash. Widget ini digunakan untuk memasang flashplayer sebagai tool pada web untuk mendengarkan streaming yang sedang berjalan.
FlashPlayer yang dipakai adalah Shoutstream. Shoutstream diletakkan pada widget text. Konfigurasi bisa dilakukan melalui settings – shoutstream. Berikut adalah konfigurasi yang diberikan pada server streaming melalui plugin
(33)
Gambar 4.5. Setting – shoutstream usage
Shoutstream usage digunakan untuk mengcustomize flashplayer shoutstream apakah akan digunakan sebagai widget atau sebagai halaman baru
pada blog wordpress.
Gambar 4.6. Default stream dan alternative stream
Stream name di isi dengan nama radio yang dibuat. Stream IP or Domain
disi dengan alamat IP atau DNS server radio streaming, yaitu 191.167.0.4. Port di isi sesuai settingan port yang telah di setting pada sc_serv.conf pada server yaitu 8000. Mount point di isi hanya jika server yang digunakan menggunakan
software icecast. Alternative Streams digunakan apabila ada radio lain yang
(34)
Gambar 4.7. konfigurasi Shoutstream player
Player yang di dipakai adalah Medium FFm. Dengan konfigurasi autoplay
off atau tidak di aktifkan dan letaknya ditengah kolom widget.
4.2.4. Konfigurasi aplikasi Pada Komputer Server
Aplikasi yang dipakai pada komputer server adalah software yang berfungsi untuk menyebarkan file bitstream ke internet. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan, yang digunakan disini adalah Shoutcast. Berdasar fungsinya Shoutcast dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Shoutcast DNAS (Sc_Serv)
Shoutcast ini digunakan pada server. Winamp menyediakan 2 versi
untuk shoutcast yang ini, yang pertama shoutcast untuk server
windows yang berekstensi .exe dan untuk server berbasis linux yang
bernama Sc_Serv.tar versi yang digunakan adalah
sc_serv_1.9.8_Linux.tar 2. Shoutcast-dsp-1-9-0-windows
Winamp harus sudah terinstall sebelum menginstall aplikasi ini. Software Shoutcast-dsp ini digunakan sebagai media untuk membroadcastkan suara dan hanya ada satu versi untuk windows saja,
(35)
operating system windows yang sudah di install winamp beserta plugin nya yaitu shoutcast dsp.
Shoutcast DNAS cukup di ekstrak pada direktori /usr/local/src sehingga
didapatkan file sc_serv.conf. Konfigurasi dapat dilakukan melalui file ini, diantaranya yaitu :
; SHOUTc as t Di s t r i but ed Net wor k Audi o Ser v er c onf i gur at i on f i l e
; Copy r i ght ( C) 1998- 2004 Nul l s of t , I nc . ; Al l Ri ght s Res er v ed.
; Las t modi f i ed Mar 17 2004 ; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ; Requi r ed s t uf f
; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Max Us er =32
Pas s wor d=admi nr adi o Por t Bas e=8000
; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ; Loggi ng c onf i gur at i on
; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * LogFi l e=s c _s er v . l og
Real Ti me=1 Sc r eenLog=1 ShowLas t Songs =10
; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * ; Net wor k c onf i gur at i on
; * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Sr c I P=ANY
Des t I P=ANY
Secara garis besar konfigurasi yang dibutuhkan adalah seperti diatas, konfigurasi lain dapat ditambahkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Penjelasan dari konfigurasi diatas yaitu :
(36)
Maxuser digunakan untuk membatasi jumlah maksimal user / pendengar
yang mendengarkan radio streaming saat sedang online. Jumlah ini ditentukan berdasarkan jumlah bandwith dan bitrate file audio yang akan di broadcastkan.
Password=********
Password hanya digunakan apabila admin ingin melakukan administrasi
via web interface. Pendengar / user tidak perlu memasukkan password apabila ingin mendengarkan broadcast dari server radio. Password harus di isi dan tidak boleh kosong.
PortBase=8000
Portbase digunakan dimana service shoutcast radio ini akan dijalankan. Port yang digunakan adalah 8000, dan tidak boleh ada service lain yang
menggunakan port diatas. LogFile=sc_serv.log
Logfile digunakan untuk menyimpan log shoutcast. Pada server UNIX
biasanya terletak pada /dev/null RealTime=1
Realtime menunjukkan status radio online sesuai dengan realita yang
sedang berjalan diserver. ScreenLog=1
Screenlog menunjukkan apakah logging ditampilkan ke layar atau tidak.
ShowLastSongs=10
Parameter diatas menunjukkan jumlah 10 file/track terakhir yang baru saja up melalui radio streaming.
SrcIP=ANY
SrcIP digunakan untuk menyatakan darimana server berjalan, biasanya
ditulis dengan ANY atau 127.0.0.1 DestIP=ANY
(37)
Parameter diatas menunjukkan tujuan ip client/pendengar. Default biasanya diisi dengan ANY.
Parameter-parameter diatas adalah konfgurasi standart yang biasanya dijalankan pada server shoutcast ketika sedang up.
Setelah sc_serv.conf dikonfigurasi maka server shoutcast streaming radio
internet siap dijalankan. Untuk menjalan service shoutcast menggunakan
perintah :
root@radio:/# /usr/local/src/sc_serv start
Maka service shoutcastpun berjalan, hal ini ditunjukkan dengan screen sebagai berikut :
r oot @r adi o: / # / us r / l oc al / s r c / s c _s er v s t ar t
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
* * SHOUTc as t Di s t r i but ed Net wor k Audi o Ser v er
* * Copy r i ght ( C) 1998- 2004 Nul l s of t , I nc . Al l Ri ght s Res er v ed.
* * Us e " s c _s er v f i l ename. i ni " t o s pec i f y an i ni f i l e.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
[ c onf ] Coul dn' t f i nd s t ar t - - as s umi ng def aul t s Ev ent l og:
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ SHOUTc as t ] DNAS/ Li nux v 1. 9. 8 ( Feb 28 2007) s t ar t i ng up. . .
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] pi d: 9246
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] l oaded c onf i g f r om s t ar t
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] i ni t i al i z i ng ( us er max : 32 por t bas e: 8000) . . .
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] No ban f i l e f ound ( s c _s er v . ban) <06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] No r i p f i l e f ound ( s c _s er v . r i p) <06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] openi ng s our c e s oc k et
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] s our c e t hr ead s t ar t i ng
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ s our c e] l i s t eni ng f or c onnec t i on on por t 8001
(38)
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] Cl i ent St r eam t hr ead [ 0] s t ar t i ng
<06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] c l i ent mai n t hr ead s t ar t i ng <06/ 21/ 10@00: 58: 05> [ mai n] dns t hr ead s t ar t i ng
<06/ 21/ 10@00: 58: 21> [ s l eepi ng] 0 l i s t ener s ( 0 uni que)
Sampai diatas maka server radio streaming dengan Shoutcast telah siap digunakan. Langkah selanjutnya adalah menginstall aplikasi untuk media
broadcast. Media broadcast menggunakan Software Winamp yang sudah
dilengkapi dengan plugin shoutcast DSP.
Untuk mengaksesnya dapat melalui web browser dengan cara mengetikkan pada URL dengan alamat 191.167.0.4:8000. maka akan tampil
interface sebagai berikut
Gambar 4.8. Interface Shoutcast DNAS
Screen diatas menunjukkan bahwa server yang telah dibuat sedang
(39)
Hal ini menunjukkan bahwa server sekarang sedang berjalan dan
broadcasting sedang aktif
Stream status : Stream is up at 24 kbps with 0 of 32 listeners
Hal di atas mengindikasikan bahwa file yang di broadcastkan saat ini mempunyai bitrate 24 kbps dengan 0 pendengar dari total 32 pendengar maksimal.
Stream Title : Radio UNS Content Type : audio/mpeg
Content type menjelaskan bahwa file yang sedang dijalankan adalah file audio (mp3) atau mpeg
Stream URL : http://191.167.0.4
Menunjukkan source/sumber alamat IP alamat server yang sedang berjalan (broadcasting)
Current Song : HADDAD ALWI – 01 Insan Utama
Bagian ini menunjukkan nama file lagu/musik yang sedang diputar pada
(40)
Gambar 4.9. Listen.pls
Untuk mendengarkan hasil streaming dapat dilakukan dengan cara meng-klik “Listen” kemudian akan muncul jendela untuk mendownload file listen.pls,
file ini bisa dibuka dengan menggunakan media player winamp sehingga hasil streaming pun dapat dinikmati melalui media player tersebut.
4.2.5. Konfigurasi aplikasi pada komputer broadcaster
Komputer penyiar membutuhkan sotware untuk membroadcastkan file
audio. Software yang digunakan disini adalah Winamp. Winamp dapat di install
dengan cukup mudah karena menggunakan interface yang userfriendly
Gambar 4.10. Instalasi Winamp
Tahap akhir dari instalasi maka akan dijumpai 4 konfigurasi akhir, yaitu
Skin, Associations, Online servis dan Feedback. Diantara keempat langkah
(41)
Gambar 4.11. Tahap akhir instalasi winamp
Gambar 4.12. Interface Winamp
Gambar diatas adalah interface aplikasi media player Winamp versi
5.5.7.2943 (standar)
Konfigurasi Aplikasi plugin sebagai alat broadcaster suara
Shoutcast DSP merupakan aplikasi plugin bawaan dari Winamp. Shoutcast DSP digunakan untuk broadcast dengan media player winamp yang
(42)
Gambar 4.13. Instalasi Shoutcast DSP
Setelah instalasi Winamp dan shoutcast DSP maka broadcasting siap dijalankan dengan winamp.
Saat aplikasi winamp dijalankan broadcast dapat dimulai dengan mengklik option-preference atau ctrl + p
Gambar 4.14. Option - Preference
(43)
(44)
Gambar 4.16. Interface shoutcast Source - main
Broadcasting dapat dilakukan melalui toolbar output, pada kolom output
terdapat 5 pilihan output 1 sampai 5 yang dapat diatur penggunannya secara khusus. Panel connection - output configuration digunakan untuk konfigurasi.
Gambar 4.17. Interface shoutcast Source – output - Connection Address : 191.167.0.4
Address dapat diisi dengan alamat IP server radio yang telah dibuat
Port : 8000
Sesuai dengan port yang telah dikonfigurasi dalam sc_serv.conf yaitu 8000. Port ini akan dipakai saat service shoutcast sedang berjalan.
(45)
Password : ********
Diisi sesuai dengan konfigurasi di awal Encoder : 1 s/d 5
Encoder ini dapat disesuaikan sendiri pada toolbar encoder
Reconnection Timeout : 30
Hal ini digunakan pada saat server mengalami down maka shoutcast DSP akan mencoba rekoneksi kembali dalam interval 30 detik.
Selanjutnya pada panel Yellowpages – Yellow pages configuration juga ada beberapa hal yang harus dikonfigurasi. tanpa dikonfigurasi terlebih dulu maka tidak akan bisa di connect-kan dengan server streamingnya.
(46)
Gambar 4.18. Interface shoutcast Source – Output - yellowpages Checkbox : make this server public
Apabila checkbox ini di centang maka setiap kali membuka aplikasi
winamp maka secara otomatis apa yang di play dalam winamp akan di broadcastkan.
Description : Radio UNS
Bagian ini menjelaskan deskripsi nama server radio yang menjadi server
broadcast
URL : http://191.167.0.4
URL di isi dengan alamat IP Address server radio streaming yang telah
dibuat sebelumnya. Genre : (optional)
Genre biasanya di isi dengan jenis musik yang di jalankan. Opsi ini bisa
di isi bisa tidak AIM : N/A
optional
ICQ : 0
optional
IRC : #shoutcast
optional
Panel Track Title/URL
optional
Toolbar Encoder berisi konfigurasi tentang encoder yang dipakai pada shoutcast source. Hal ini juga masih ada kaitannya dengan toolbar output.
(47)
Gambar 4.19. Interface shoutcast Source - Encoder
Panel Encoder Configuration berisi jenis encoder yang diperlukan untuk
membedakan jenis file yang akan di broadcastkan.
Encoder Type terdapat 3 jenis encoder, tapi hanya 2 yang biasa
digunakan, yaitu MP3 Encoder dan AAC + Encoder. MP3 Encoder digunakan ketika file yang akan di broadcastkan berekstensi mp3 dan AAC + encoder digunakan apabila yang akan di broadcastkan adalah suara penyiar melalui
(48)
Gambar 4.20. Interface shoutcast Source – Input - Winamp
Toolbar input digunakan untuk menentukan darimana inputan data yang
akan dimasukkan untuk keperluan broadcasting.
Terdapat dua sumber dari input device, dari winamp dan Soundcard input. Apabila yang dipilih adalah Winamp maka file yang akan di broadcastkan adalah apa saja yang sedang dijalankan pada winamp media player, biasanya berupa file musik atau rekaman dalam format mp3.
(49)
Gambar 4.21. Interface shoutcast Source – Input – Souncard Input
Soundcard input dipilih apabila file yang akan di broadcastkan berupa
suara penyiar radio melalui microphone yang terpasang pada komputer
broadcasting yang dipakai. Dalam hal ini file yang di inputkan juga bisa
disetting berdasarkan frekuensinya dan juga input mixernya. Semakin besar frekuensi tentu saja membutuhkan bandwith yang lebih besar uploadnya juga 4.2.6. Automatisasi start up pada aplikasi broadcast
Langkah terakhir yang harus dikonfigurasi pada server adalah menjalankan perintah pengaktifan shotcast DNAS pada server secara otomatis
(50)
agar admin tidak harus menjalankan perintah tersebut setiap kali komputer server mengalami down atau reboot.
Eksekusi suatu perintah menjalankan service tertentu secara otomatis pada saat komputer server startup terletak pada file rc.local. File rc.local pada linux Ubuntu server 9.04 terletak pada direktori /etc/rc.local. Perintah yang akan dijalankan adalah perintah untuk menjalankan sc_serv secara otomatis setiap komputer server startup. Perintah yang di jalankan pada rc.local adalah :
/usr/local/src/sc_serv start
Perintah diatas diketikkan pada file rc.local sebelum tanda exit 0, maka secara otomatis setiap komputer server boot kembali, service shoutcast DNAS pada server akan dijalankan secara otomatis tanpa ada perintah secara manual dari administrator.
4.3. Analisa
Analisa diperoleh melalui hasil kinerja server radio streaming setelah di uji coba sebelumnya. Berdasar hal tersebut maka menghasilkan analisa sebagai berikut :
Streaming file audio
File audio yang digunakan adalah file berekstensi .mp3 yang berupa file lagu yang berukuran 1 sampai 5 Mb dengan bitrate 128 kbps. Pada saat di streamingkan pada mode encoder 24 kbps, 22.050 Khz mono maka menghasilkan suara yang cukup jernih dengan delay hanya beberapa detik saja (1 sampai 10 detik) dengan asumsi bandwith upstream yang digunakan adalah 512 kbps dan kondisi jaringan antar komputer berjalan dengan normal.
Hal ini akan berbeda apabila mode encoder yang digunakan lebih dari 24 kbps. Semakin besar bitrate suatu file audio maka kualitas suaranya akan semakin bagus tapi dengan resiko file tersebut berukuran lebih besar daripada
file serupa yang mempunyai bitrate lebih kecil. Hal tersebut juga berpengaruh
(51)
Mode encoder yang diatur adalah 24 kbps, hal ini berpengaruh dengan
jumlah maksimum pendengar yang dapat mendengarkan streaming dengan baik. Dengan perhitungan jumlah bandwith upstream 512 kbps dan mode
encoder 24 kbps maka akan didapatkan jumlah pendengar maksimal 21
pendengar yang dapat mendengarkan hasil streaming dengan baik. Lebih dari itu maka hasil yang diperoleh akan kurang baik. Berdasarkan perhitungan jumlah bandwith upstream dibagi dengan bitrate file yang di broadcastkan
Pada komputer pendengar yang perlu diperhatikan adalah bandwith
downstream, karena komputer pendengar akan mengunduh file yang telah di
broadcastkan oleh komputer server streaming, sehingga semakin besar
bandwith downstream maka akan semakin baik pula hasil yang didapat, dengan
asumsi jumlah pendengar pada komputer server tidak melebihi batas maksimal yang telah di atur sesuai kapasitas bandwith upstream dibagi bitrate file yang ada pada mode encoder yang di broadcastkan penyiar.
Streaming suara
Streaming suara dilakukan melalui komputer penyiar yang sudah di
install aplikasi winamp dan plugin shoutcast DSP. Suara di broadcastkan
dengan microphone yang telah terhubung dengan komputer melalui soundcard yang ada. konfigurasi yang yang di atur antara lain, bitrate yang sudah default yaitu 48 kbps. Sedangkan frekuensi dapat di sesuaikan, frekuensi yang digunakan adalah 44100 Hz stereo dengan hasil suara cukup jernih dengan
delay 1 detik (normal).
Delay dapat diatur melalui file sc_serv.conf pada script realtime (yaitu 1
detik). Hal ini juga bisa dimanfaatkan dengan mensetting delay lebih dari 10 detik untuk mengantisipasi apabila terdapat gangguan atau suara yang tidak di inginkan ikut terbroadcast ke internet, jadi sebelum suara terbroadcast saat terjadi delay suara tersebut bisa dipotong terlebih dulu sehingga yang di broadcastkan adalah suara yang dikehendaki saja.
(52)
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Shoucast digunakan untuk mengkonversi suatu file audio menjadi data
bitrate yang bisa dibroadcastkan ke jaringan internet.
2. Radio Streaming dibuat dengan menggunakan aplikasi streaming yang di install pada server (shoutcast DNAS) dan komputer penyiar (shoutcast DSP)
3. Jumlah pendengar yang dapat ditampung dalam radio streaming berbanding lurus dengan kapasitas bandwith upstream dan berbanding terbalik dengan ukuran bitrate suatu file audio
5.2. Saran
Beberapa saran yang diperlukan agar produk Tugas Akhir ini bisa lebih optimal diantaranya yaitu :
1. Pemberian IP Public pada Server Radio Streaming agar data audio bisa di broadcastkan ke seluruh dunia maya (internet)
2. Menggunakan PC Server dedicated agar kinerja Server Radio
streaming bisa lebih baik dan optimal
3. Menggunakan flashplayer berbayar atau membuat sendiri flashplayer agar fitur toolsplayer dan streamingnya bisa lebih lengkap dan optimal
(53)
DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, A, 2010, What is ubuntu server?
http://www.ubuntu.com/products/whatisubuntu/serveredition/technologies,
Mei 2010
2. Anonim, B, 2010, Wordpress, http://id.wikipedia.org/wiki/wordpress, 21 Juni 2010
3. Anonim, C, 2010, Winamp, http://id.wikipedia.org/wiki/Winamp, 22 Juni 2010
4. Nurwulan, A.I dan Paputungan, I.V, 2009, Perancangan Radio Streaming Edukasi (Studi Kasus Balai Pengembangan Media Radio Yogyakarta),
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), ISSN: 1907-5022, hal 59
5. Anonim, D, 2010, Comparison of streaming media systems,
http://en.wikipedia.org/wiki/Comparison_of_streaming_media_systems, 23 Juni 2010
(1)
Gambar 4.20. Interface shoutcast Source – Input - Winamp
Toolbar input digunakan untuk menentukan darimana inputan data yang akan dimasukkan untuk keperluan broadcasting.
Terdapat dua sumber dari input device, dari winamp dan Soundcard input. Apabila yang dipilih adalah Winamp maka file yang akan di broadcastkan adalah apa saja yang sedang dijalankan pada winamp media player, biasanya berupa file musik atau rekaman dalam format mp3.
(2)
Gambar 4.21. Interface shoutcast Source – Input – Souncard Input
Soundcard input dipilih apabila file yang akan di broadcastkan berupa suara penyiar radio melalui microphone yang terpasang pada komputer broadcasting yang dipakai. Dalam hal ini file yang di inputkan juga bisa disetting berdasarkan frekuensinya dan juga input mixernya. Semakin besar frekuensi tentu saja membutuhkan bandwith yang lebih besar uploadnya juga 4.2.6. Automatisasi start up pada aplikasi broadcast
Langkah terakhir yang harus dikonfigurasi pada server adalah menjalankan perintah pengaktifan shotcast DNAS pada server secara otomatis
(3)
agar admin tidak harus menjalankan perintah tersebut setiap kali komputer server mengalami down atau reboot.
Eksekusi suatu perintah menjalankan service tertentu secara otomatis pada saat komputer server startup terletak pada file rc.local. File rc.local pada linux Ubuntu server 9.04 terletak pada direktori /etc/rc.local. Perintah yang akan dijalankan adalah perintah untuk menjalankan sc_serv secara otomatis setiap komputer server startup. Perintah yang di jalankan pada rc.local adalah :
/usr/local/src/sc_serv start
Perintah diatas diketikkan pada file rc.local sebelum tanda exit 0, maka secara otomatis setiap komputer server boot kembali, service shoutcast DNAS pada server akan dijalankan secara otomatis tanpa ada perintah secara manual dari administrator.
4.3. Analisa
Analisa diperoleh melalui hasil kinerja server radio streaming setelah di uji coba sebelumnya. Berdasar hal tersebut maka menghasilkan analisa sebagai berikut :
Streaming file audio
File audio yang digunakan adalah file berekstensi .mp3 yang berupa file lagu yang berukuran 1 sampai 5 Mb dengan bitrate 128 kbps. Pada saat di streamingkan pada mode encoder 24 kbps, 22.050 Khz mono maka menghasilkan suara yang cukup jernih dengan delay hanya beberapa detik saja (1 sampai 10 detik) dengan asumsi bandwith upstream yang digunakan adalah 512 kbps dan kondisi jaringan antar komputer berjalan dengan normal.
Hal ini akan berbeda apabila mode encoder yang digunakan lebih dari 24 kbps. Semakin besar bitrate suatu file audio maka kualitas suaranya akan semakin bagus tapi dengan resiko file tersebut berukuran lebih besar daripada file serupa yang mempunyai bitrate lebih kecil. Hal tersebut juga berpengaruh apabila file tersebut akan di broadcastkan ke internet, yaitu bandwith upstream
(4)
Mode encoder yang diatur adalah 24 kbps, hal ini berpengaruh dengan jumlah maksimum pendengar yang dapat mendengarkan streaming dengan baik. Dengan perhitungan jumlah bandwith upstream 512 kbps dan mode encoder 24 kbps maka akan didapatkan jumlah pendengar maksimal 21 pendengar yang dapat mendengarkan hasil streaming dengan baik. Lebih dari itu maka hasil yang diperoleh akan kurang baik. Berdasarkan perhitungan jumlah bandwith upstream dibagi dengan bitrate file yang di broadcastkan
Pada komputer pendengar yang perlu diperhatikan adalah bandwith downstream, karena komputer pendengar akan mengunduh file yang telah di broadcastkan oleh komputer server streaming, sehingga semakin besar bandwith downstream maka akan semakin baik pula hasil yang didapat, dengan asumsi jumlah pendengar pada komputer server tidak melebihi batas maksimal yang telah di atur sesuai kapasitas bandwith upstream dibagi bitrate file yang ada pada mode encoder yang di broadcastkan penyiar.
Streaming suara
Streaming suara dilakukan melalui komputer penyiar yang sudah di install aplikasi winamp dan plugin shoutcast DSP. Suara di broadcastkan dengan microphone yang telah terhubung dengan komputer melalui soundcard yang ada. konfigurasi yang yang di atur antara lain, bitrate yang sudah default yaitu 48 kbps. Sedangkan frekuensi dapat di sesuaikan, frekuensi yang digunakan adalah 44100 Hz stereo dengan hasil suara cukup jernih dengan delay 1 detik (normal).
Delay dapat diatur melalui file sc_serv.conf pada script realtime (yaitu 1 detik). Hal ini juga bisa dimanfaatkan dengan mensetting delay lebih dari 10 detik untuk mengantisipasi apabila terdapat gangguan atau suara yang tidak di inginkan ikut terbroadcast ke internet, jadi sebelum suara terbroadcast saat terjadi delay suara tersebut bisa dipotong terlebih dulu sehingga yang di broadcastkan adalah suara yang dikehendaki saja.
(5)
lii BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Shoucast digunakan untuk mengkonversi suatu file audio menjadi data bitrate yang bisa dibroadcastkan ke jaringan internet.
2. Radio Streaming dibuat dengan menggunakan aplikasi streaming yang di install pada server (shoutcast DNAS) dan komputer penyiar (shoutcast DSP)
3. Jumlah pendengar yang dapat ditampung dalam radio streaming berbanding lurus dengan kapasitas bandwith upstream dan berbanding terbalik dengan ukuran bitrate suatu file audio
5.2. Saran
Beberapa saran yang diperlukan agar produk Tugas Akhir ini bisa lebih optimal diantaranya yaitu :
1. Pemberian IP Public pada Server Radio Streaming agar data audio bisa di broadcastkan ke seluruh dunia maya (internet)
2. Menggunakan PC Server dedicated agar kinerja Server Radio streaming bisa lebih baik dan optimal
3. Menggunakan flashplayer berbayar atau membuat sendiri flashplayer agar fitur toolsplayer dan streamingnya bisa lebih lengkap dan optimal
(6)
DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, A, 2010, What is ubuntu server?
http://www.ubuntu.com/products/whatisubuntu/serveredition/technologies, Mei 2010
2. Anonim, B, 2010, Wordpress, http://id.wikipedia.org/wiki/wordpress, 21 Juni 2010
3. Anonim, C, 2010, Winamp, http://id.wikipedia.org/wiki/Winamp, 22 Juni 2010
4. Nurwulan, A.I dan Paputungan, I.V, 2009, Perancangan Radio Streaming Edukasi (Studi Kasus Balai Pengembangan Media Radio Yogyakarta), Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), ISSN: 1907-5022, hal 59
5. Anonim, D, 2010, Comparison of streaming media systems,
http://en.wikipedia.org/wiki/Comparison_of_streaming_media_systems, 23 Juni 2010