Pengetahan ibu hamil tentang senam hamil di rumah sakit Dr.Oen Surakarta Inggit Yullyansi

(1)

commit to user

PENGETAHAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL

DI RUMAH SAKIT DR.OEN SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

Inggit Yullyansi

R0105053

PROGAM STUDI D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


(2)

commit to user

2009

HALAMAN VALIDASI

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU HAMI TENTANG SENAM HAMIL

DI RUMAH SAKIT DR.OEN SURAKARTA

Disusun Oleh:

Inggit Yullyansi

R0105053

Telah disetujui untuk diujikan

Pada Hari,Tanggal

……….

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Emy Suryani, M.Mid

Desy Zulaika, S.ST

NIP. 197103031993032002

NIP.198312212009022009

Ketua Tim KTI

Moch Arief Tq, dr, PHK, Ms


(3)

(4)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU HAMI TENTANG SENAM HAMIL

DI RUMAH SAKIT DR.OEN SURAKARTA

Disusun Oleh:

Inggit Yullyansi

R0105053

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Pada Hari,Tanggal

……….

Penguji I

Penguji II

(Emy Suryani M.Mid)

(Desy Zulaika S.ST)

NIP: 197103031993032002

NIP: 198312212009022009

Penguji III

Ketua Tim KTI

(Nani Kanari S.SiT)

(Moch Arief Tq, dr,

PHK, Ms)

NIP. 130 817 795

Mengesahkan

Ketua

Program

Studi

D IV Kebidanan FK UNS


(5)

commit to user

NIP

:

140105421

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Senam Hamil di Rumah

Sakit Dr.Oen Surakarta“

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Saint Terapan.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak kesulitan dan hambatan

yang penulis hadapi. Namun atas bantuan, kerjasama serta bimbingan secara moril,

materiil maupun teknik dari berbagai pihak maka kesulitan dan hambatan dapat

teratasi dengan baik.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.

H. dr. Tri Budi W, Sp.OG., Ketua Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2.

dr. S. Bambang Widjokongko, PHK, M. Pd Ked., Sekretaris Program Studi

Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

3.

dr. M. Arief Tq, PHK, MS., Ketua Tim KTI Program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.


(6)

commit to user

5.

Desy Zulaika, SST, Dosen Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah.

6.

Direktur, staf dan karyawan Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta yang telah membantu

dalam pengambilan data pada studi kasus Karya Tulis Ilmiah ini.

7.

Seluruh dosen dan staf Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8.

Seluruh ibu hamil sebagai subjek studi kasus yang telah bekerjasama dengan baik

dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9.

Ayah ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik mental,

moril maupun materiil selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

10.

Seluruh rekan-rekan mahasiswa Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang selalu bersama baik suka maupun duka menjalani

pendidikan sebagai angkatan pertama.

11.

Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah penulis usahakan semaksimal

mungkin tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan baik dari segi isi

maupun penulisan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat digunakan sebagai

penambah wawasan untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.


(7)

commit to user

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1.

Ibu dan Bapak yang saya hormati dan saya cintai, terima kasih atas segala kasih

sayang, pengorbanan, kerja keras serta doa restunya.

2.

Adikku dan pacarku yang kucintai, terima kasih atas segala motivasi, doa dan

bantuanya yang selalu menumbuhkan semangat

3.

Sahabatku Dian dan Nisa yang selalu memberikan dukungan dan semangat

untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaanku.

4.

Semua Dosen yang telah membimbingku, terima kasih atas segala

bimbingannya.

5.

Teman-teman angkatan 2005 D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret.


(8)

commit to user

6.

Almamaterku.

MOTTO

™

Sesungguhnya sesudah ada kesulitan ada kemudahan

(Q. S. Al Insyrah : 5 )

™

Jangan hentikan langkahmu sampai disini untuk

berjuang, tapi ingat setiap langkah dan perjuanganmu

adalah harapan orang tua dan masa depanmu.


(9)

commit to user

ABSTRAK

Inggit Yullyansi R0105053 dengan judul ”Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Senam Hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta”Fakultas Kedokteran

Program Studi D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar belakang : Senam Hamil merupaka cara yang mendukung kemudahan dalam

persalinan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga

dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan. Pengetahuan tentang senam hamil

sangat penting karena dengan senam hamil dapat mengurangi gangguan kehamilan

seperti sakit pinggang dan nyeri otot, meningkatkan stamina selama persalinan dan

mengencangkan otot.

Tujuan penelitian : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta,


(10)

commit to user

sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang

pengertian, tujuan ,manfaat, syarat, tahapan dan kontaindikasi senam hamil.

Metode penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif.

Alat penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Pengambilan sampel dengan

accidental sampling

terhadap ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah

Sakit Dr.Oen Surakarta yaitu dengan jumlah responden 20 orang ibu hamil.

Pengolahan dan analisis data penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan

tendensi sentral yaitu mean, median, modus dan standart deviasi, kemudian dilakukan

perhitungan hasil pengetahuan dengan presentase.

Hasil penelitian : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil

tentang pengertian senam hamil termasuk kategori baik yaitu 83,33 %, tujuan senam

hamil termasuk kategori baik yaitu 93 %, syarat senam hamil termasuk kategori

cukup baik yaitu 75 %, manfaat senam hamil termasuk kategori baik yaitu 93,33 %,

tahapan senam hamil termasuk kategori cukup baik yaitu 75,55% , kontraindikasi

senam hamil termasuk kategori kurang baik yaitu 55% dan pengetahuan senam hamil

secara keseluruhan termasuk kategori baik yaitu 79,87%.

Kesimpulan : Penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam

hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta dari 20 responden yang dimulai tanggal 28

Juni 2009-9 Juli 2009 termasuk kategori baik yaitu 79,87%.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Senam Hamil

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN VALIDASI ...

ii


(11)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN ...

iii

KATA PENGANTAR ...

iv

PERSEMBAHAN ...

vi

MOTTO ...

vii

ABSTRAK ...

viii

DAFTAR ISI ...

ix

DAFTAR TABEL ...

xiii

DAFTAR GRAFIK...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...

xv

BAB I

PENDAHULUAN ...

1

A.

Latar Belakang ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

2

C.

Tujuan Penelitian ...

3

1.

Tujuan Umum ...

3

2.

Tujuan Khusus ...

3

D.

Manfaat penelitian ...

3

1.

Bagi penulis ...

3

2.

Bagi profesi ...

3

3.

Bagi Masyarakat ………...

4

E.

Keaslian Penelitian ………..

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

5


(12)

commit to user

1.

Pengertian Pengetahuan ...

5

2.

Tingkatan Pengetahuan ...

6

3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ...

8

4.

Pengukuran Pengetahuan ...

10

B.

Kehamilan ...

10

1.

Pengertian Kehamilan ...

10

2.

Usia Kehamilan ...

10

C.

Senam Hamil ………...

11

1.

Pengertian Senam Hamil ………

11

2.

Tujuan Senam Hamil ……….

11

3.

Syarat Senam Hamil ………..

13

4.

Manfaat Senam Hamil ………

14

5.

Tahapan Senam Hamil ……… 14

6.

Tahapan Latihan Senam Hamil ………..

15

7.

Kontraindikasi Senam Hamil ……….

16

D.

Kerangka Konsep………..

17

E.

Pertanyaan Penelitian ……….

17

BAB III METODOLOGI ...

18

A.

Desain Penelitian ...

18

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ...

18

C.

Populasi Penelitian ...

18


(13)

commit to user

E.

Estimasi Besar Sampel ...

19

F.

Kriteria Restriksi ...

19

G.

Definisi Operasional ...

20

H.

Instrumentasi ...

21

I.

Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data ...

23

J.

Analisis Data ...

23

BAB IV HASIL PENELITIAN ...

28

A.

Hasil Penelitian ...

28

1.

Lokasi Penelitian ...

28

2.

Karakteristik Responden ...

28

1)

Umur ...

29

2)

Pendidikan ...

29

3)

Sumber Informasi Senam Hamil ...

30

4)

Status Gravida ...

31

5)

Keikutsertaan Senam Hamil ... 31

6)

Pernah Mengikuti Senam Hamil ... 32

7)

Pendapatan Satu Bulan ... 32

3.

Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil... 33

1)

Pengertian Senam Hamil ... 33

2)

Tujuan Senam Hamil ... 34

3)

Syarat Senam Hamil ... 35


(14)

commit to user

5)

Tahapan Senam Hamil ... 36

6)

Kontraindikasi Senam Hamil ... 37

7)

Pengetahuan ibu secara keseluruhan ... 38

BAB V PEMBAHASAN ... 40

A.

Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian ...

40

B.

Pengetahuan ibu hamil tentang tujuan ... 41

C.

Pengetahuan ibu hamil tentang syarat ...

42

D.

Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ...

42

E.

Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan ...

43

F.

Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi ...

44

G.

Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan ...

44

BAB VI PENUTUP ...

47

A.

Kesimpulan ...

47

B.

Saran ...

48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(15)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur di Rumah Sakit

Dr. Oen Surakarta.

Tabel 2.Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pendidikan di Rumah

Sakit Dr.Oen Surakarta.

Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut sumber informasi

senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Tabel 4.Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut status gravida di Rumah

Sakit Dr.Oen Surakarta.

Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut keikutsertaan senam

hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Tabel 6. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pernah mengikuti

senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Tabel 7. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pendapatan satu bulan

di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.


(16)

commit to user

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil.

Grafik 2. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil.

Grafik 3. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil.

Grafik 4. Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil.

Grafik 5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil.

Grafik 6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil.

Grafik 7. Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan.


(17)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data kepada

Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta

Lampiran 3. Surat balasan dari Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Lampiran 4. Surat Permohonan ke Responden

Lampiran 5. Informed Consent

Lampiran 6. Lembar kuesioner

Lampiran 7. Lembar Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 8. Lembar Hasil Penelitian

Lampiran 9. Lembar Hitungan presentase hasil penelitian

Lampiran 10 Lembar penjabaran tahapan senam hamil

Lampiran 11 Gambar tahapan senam hamil

Lampiran 12. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Pembimbing Utama.

Lampiran 13. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Pembimbing Pendamping


(18)

commit to user

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senam hamil merupakan cara yang mendukung kemudahan dalam persalinan. Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil dapat mengurangi berbagai gangguan yang umumnya terjadi selama kehamilan seperti varises, sakit pinggang serta nyeri otot dan persendian, meningkatkan stamina yang sangat diperlukan selama persalinan dan menguatkan serta mengencangkan otot yang paling banyak mempengaruhi dalam kehamilan yaitu otot pelvis, otot perut, dan otot pinggang (Hanton, 2001).

Hasil penelitian tahun 1989 yang dimuat dalam American Journal of

Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa ibu-ibu yang melakukan

senam hamil yang cukup, sering dan teratur selama tiga bulan terakhir mengalami persalinan yang tidak begitu sakit dibandingkan dengan persalinan para ibu yang tidak melakukan senam hamil (Hanton, 2001). Senam hamil dapat diambil manfaatnya pula pada perawatan tubuh dan citra diri agar tetap cantik dan bugar serta mengurangi timbulnya berbagai gangguan akibat perubahan postur tubuh. Latihan senam hamil tidak dapat dikatakan sempurna bila penyajiannya tidak disusun secara teratur yaitu tiga kali dalam seminggu yang dimulai dari usia kehamilan 22 minggu sampai menjelang kelahiran


(19)

commit to user

2   

(Irmayanti, 2007). Ibu hamil yang mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, bila ibu tersebut akan menjaga kesehatan tubuhnya dan janin yang dikandungnya secara optimal (Manuaba, 1998).

Pada wanita hamil, selama pengawasan antenatal diperiksa tentang kehamilanya dan diberikan nasehat-nasehat serta dibeberapa rumah sakit telah dilakukan senam hamil. Sesungguhnya senam hamil bukanlah suatu hal yang aneh dan luar biasa karena wanita-wanita di negara maju sangat menyukai senam dan latihan fisik, baik saat hamil maupun diluar kehamilan, untuk menjaga kondisi fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari oleh sekelompok masyarakat kota – kota besar yang modern dan maju demikian pula halnya, dengan latihan senam hamil (Mochtar, 1998 ).

Mengingat pentingnya senam hamil, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta ? “


(20)

commit to user

3   

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik dari ibu-ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang senam hamil.

b. Untuk mengembangkan wawasan tentang metodologi penelitian.

2. Bagi Profesi

Penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh bidan untuk lebih meningkatkan mutu dalam pelayanan antenatal care salah satunya dalam memberikan informasi tentang senam hamil.


(21)

commit to user

4   

3. Bagi Masyarakat

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengertian senam hamil, manfaat senam hamil dan untuk promosi senam hamil di masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti mencatat beberapa penelitian serupa yang berkaitan dengan penelitian dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian oleh Bernadheta Verawati dengan judul “ Hubungan Senam Hamil Teratur dengan Proses Persalinan di Klinik Bidan Praktek Hj. Endang Purwanti, Amd. Keb di Yogyakarta “. dengan hasil penelitian yaitu ibu yang melakukan senam hamil secara teratur proses persalinannya lebih banyak berlangsung dengan lancar, ada hubungan yang signifikan antara senam hamil teratur dengan proses persalinan.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada subyek, lokasi, waktu, variabel yang diteliti dan jenis penelitian. Metode yang dipakai adalah observasional analitik dan sampel yang digunakan adalah ibu hamil trimester III di Klinik Bidan Hj. Endang Purwanti, Amd. Keb di Yogyakarta.


(22)

commit to user

5   

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), juga disebutkan bahwa pengetahuan juga datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, dan surat kabar serta dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun nonformal.

Menurut Notoatmodjo (2003), sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :

1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).


(23)

commit to user

6   

2. Interest (tertarik), terhadap stimulus atau obyek tersebut. Disini

subyek sudah mulai timbul.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

b. Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan menurut Notoatmodjo, (2007) dapat dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.


(24)

commit to user

7   

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.


(25)

commit to user

8   

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Irmayanti, (2007) antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok serta usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan, semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang didapatkan.

2) Keterpaparan informasi

Informasi sebagai cara untuk menerjemahkan pengetahuan. Informasi dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari serta diteruskan melalui komunikasi interpersonal atau melalui media massa antar lain televisi, radio, koran dan majalah.


(26)

commit to user

9   

3) Pengalaman

Pengalaman merupakan upaya memperoleh pengetahuan. Sejalan dengan bertambahnya usia seseorang maka pengalaman juga semakin bertambah. Seseorang cenderung menerapkan pengalamannya terdahulu untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

Sedangkan menurut Soekanto, (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku yang positif.

2) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak dan mempunyai pengetahuan.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.


(27)

commit to user

10   

5) Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah pengetahuan.

d. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur. Kedalaman pengetahuan yang akan diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan serangkaian proses kehamilan yang berkesinambungan dan terdiri atas ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998).

b. Usia kehamilan

Menurut Mansjoer (2001) usia kehamilan dibagi menjadi :

1) Kehamilan trimester I yaitu umur kehamilan dari 0 sampai 14 minggu.


(28)

commit to user

11   

2) Kehamilan trimester II yaitu umur kehamilan dari 14 sampai 28 minggu.

3) Kehamilan trimester III yaitu umur kehamilan dari 28 sampai 42 minggu.

3. Senam hamil

a. Pengetian Senam Hamil

Senam hamil adalah senam yang dilakukan pada saat kehamilan untuk mempersiapkan fisik dan mental dalam proses kehamilan dan persalinan (Kusnandari, 1995).

Senam hamil adalah latihan fisik berupa gerakan – gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil (Mandriawati, 2008).

Senam hamil merupakan sebuah program berupa bentuk latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008).

b. Tujuan Senam Hamil

Tujuan senam hamil menurut Mellyna, (2002) yaitu :

1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki pada ibu dan memelihara fungsi kaki ibu sehingga dapat menahan berat badan yang semakin meningkat, rasa nyeri, telapak kaki yang semakin ceper, varises, bengkak, dan lain – lain.


(29)

commit to user

12   

2) Melatih dan menguasai tehnik pernapasaan yang berperan penting selama kehamilan dan persalinan, dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan oksigen tubuh dapat terpenuhi.

3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot – otot perut, ligamentum, otot – otot dasar panggul, dan otot – otot paha bagian dalam. Dengan demikian proses kontraksi dan relaksasi yang berhubungan dengan persalinan dapat dikuasai .

4) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan, dengan demikian ibu hamil dapat mengatasi keluhan – keluhan yang timbul akibat terjadinya perubahan bentuk – bentuk tubuh misal sakit pinggang, sakit punggung, dan kejang .

5) Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan latihan – latihan kontraksi dan relaksasi. Relaksasi yang sempurna diperlukan selam kehamilan, pada proses persalinan, mengatasi stress, rasa sakit dari his dan sebagainya.

6) Mendukung ketenangan fisik . Sedangkan menurut Sani, (2001) yaitu :

1) Pergerakan dan latihan senam hamil tidak hanya menguntungkan ibu tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungnya .

2) Senam hamil tidak saja mengatur berat badan ibu tetapi juga mengurangi jaringan lemak dam memperbaiki bentuk dan


(30)

commit to user

13   

perkembangan dari otot – otot tubuh. Ini selanjutnya akan membantu menghilangkan , mengurangi ataupun menghindarkan terjadinya bekas – bekas kehamilan terutama pada kulit seperti pigmentasi pada daerah tertentu .

3) Membangun daya tahan tubuh .

c. Syarat – Syarat Senam Hamil

Syarat – syarat senam hamil menurut Mellyna, (2002) yaitu :

1) Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi dari Dokter atau Bidan .

2) Kehamilan berusia minimal 5 bulan.

3) Diutamakan pada kehamilan yang pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan prematur.

4) Latihan harus dilakukan secara teratur dalam suasana tenang . 5) Berpakaian cukup longgar .

6) Menggunakan kasur atau matras jangan di lantai .

Sedangkan menurut Mandriwati, (2008) syarat–syarat senam hamil yaitu :

1) Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan minta nasehat Dokter atau Bidan .

2) Latihan sebaiknya dilakukan di Rumah Sakit atau Klinik Bersalin.


(31)

commit to user

14   

d. Manfaat Senam Hamil

Manfaat senam hamil menurut Mandriwati, (2003) yaitu : 1) Dapat memperbaiki sirkulasi darah.

2) Dapat meningkatkan keseimbangan otot. 3) Dapat mengurangi bengkak pada kaki.

4) Dapat mengurangi terjadinya kejang pada kaki.

e. Tahapan Senam Hamil

Menurut Mandriwati, (2008) tahapan senam hamil dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1) Latihan Pendahuluan

Tujuannya untuk melemaskan otot – otot supaya tidak terjadi kekauan pada otot sebelum memulai senam hamil.

2) Latihan Inti

Tujuan dari latihan inti ini adalah untuk membentuk sikap tubuh, dan untuk melatih pernapasan ibu.

Bentuk–bentuk latihan inti diberikan menurut umur kehamilan, yaitu : 1) Latihan untuk kehamilan minggu ke-22 sampai 25

2) Latihan untuk kehamilan pada minggu ke-28 sampai 30 3) Latihan untuk kehamilan pada minggu ke-31 sampai 34


(32)

commit to user

15   

f. Tahapan Latihan Senam Hamil

Menurut Mellyna, (2002) latihan senam hamil dibagi menjadi 12 yaitu: 1) Latihan I (pelemasan otot paha bagian dalam / dari pangkal paha

sampai lutut bagian dalam)

2) Latihan II (latihan otot – otot kaki) 3) Latihan III (latihan dasar pernapasan)

Pada latihan III ini dibagi menjadi 4 macam pernapasan yaitu : pernapasan perut, iga – iga, dada dan panting.

4) Latihan IV (latihan untuk memperbaiki posisi panggul yang jatuh ke depan)

5) Latiahan V (latihan menguatkan otot perut) 6) Latihan VI (latihan menguatkan otot pantat)

7) Latihan VII (latihan menguatkan otot dasar panggul) 8) Latihan VIII (latihan menguatkan otot betis)

9) Latihan IX (pendidikan sikap sempurna)

Pada latihan IX ini dibagi menjadi 5 bentuk yaitu : latihan sikap baik dan sempurna pada posisi terlentang, pada posisi duduk, pada posisi berdiri, sikap baik dan sempurna saat mengambil barang atau mengambil barang yang jatuh ke bawah dan latihan sikap baik dan sempurna pada posisi bangun setelah berbaring.

10)Latihan X (latihan anti sungang)

11)Latihan XI (belajar mengejan dilakukan jika kehamilan sudah mencapai usia 8,5 bulan)


(33)

commit to user

16   

12)Latihan XII ( istirahat penuh atau sempurna )

g. Kontraindikasi Senam Hamil

Kontraindikasi senam hamil menurut Mandriwati, (2008) yaitu : 1) Penyakit miokardialatif .

2) Kelainan jantung. 3) Tromboflebitis . 4) Emboli paru . 5) Isoimunisasi akut .

6) Rentan terhadap kelahiran premature . 7) Perdarahan pervaginam .

8) Ada tanda kelainan pada janin .

9) Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan . Sedangkan menurut Maureen Bard (2005) yaitu : 1) Pecahnya ketuban yang terlalu dini .

2) Lemahnya leher rahim .

3) Pertumbuhan yang terlambat pada janin . 4) Sistem peredaran darah .


(34)

commit to user

17   

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti C. Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta?

Pengetahuan Ibu hamil tentang senam hamil

Tingkat Pengetahuan 1.Baik 2.Cukup baik 3.Kurang baik 4.Tidak baik Faktor yang mempengaruhi

1.Pendidikan 2.Informasi 3.Budaya 4.Pengalaman 5.Sosial ekonomi


(35)

commit to user

18   

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini obyek yang nyata secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipresentasikan dan disajikan dalam bentuk prosentase kemudian ditaksirkan dengan kalimat kualitatif yang dilakukan pada suatu saat (Arikunto, 2006).

B. Tempat dan Waktu Peneltian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta pada bulan Mei sampai Juni 2009.

C. Populasi penelitian

1. Populasi target

Populasi target penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil yang melakukan senam hamil di Kota Surakarta.

2. Populasi aktual

Populasi aktual penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.


(36)

commit to user

19   

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi aktual yaitu, keseluruhan ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, dengan teknik sampling yang digunakan adalah

Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan

mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoatmodjo, 2002).

E. Estimasi Besar sampel

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta pada Bulan Juni.

F. Kriteria Restriksi

Subjek pada penelitian ini adalah subyek yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Ibu hamil yang umur kehamilannya diatas 22 minggu atau trimester II keatas.

b. Ibu yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

2. Kriteria eksklusi


(37)

commit to user

20   

G. Definisi Operasional

No Nama Variabel

Definisi Variabel Tingkatan Skala

1 Pengetahuan ibu hamil

Pengetahuan atau hal-hal yang diketahui ibu hamil tentang senam hamil atau kemampuan responden menjawab pertanyaan di dalam kuesioner

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Ordinal

2 Senam hamil Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada masa

kehamilan untuk mempersiapkan fisik dalam

proses persalinan meliputi 12 macam latihan. Senam hamil boleh dilakukan mulai usia kehamilan 22 minggu.


(38)

commit to user

21   

H. Instrumentasi

1. Instrumentasi

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah Kuesioner

dengan diberikan soal yaitu alat ukur yang digunakan berupa pertanyaan yang harus diisi oleh responden yang bisa membaca dengan baik (Hidayat, 2007). Suatu alat ukur harus memenuhi kaidah-kaidah pengukuran yang valid dan reliabel melalui uji validitas dan reliabilitas (Arif, 2008).

a) Uji Validitas

Uji validitas menggunakan rumus Pearson product moment, yaitu sebagai berikut (Hidayat, 2007):

r hitung =

(

) (

)( )

(

)

[

]

[

( )

]

− 2 2 2 2 . . . . Y Y n X X n Y X XY n Keterangan:

r hitung : koefisiensi korelasi ∑ X : jumlah skor item soal ∑ Y : jumlah skor total item n : jumlah responden


(39)

commit to user

22   

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006):

r 11 =

⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − t pq t v v k k 1 Keterangan:

r 11 : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan

Vt : varians total

p :

N 1 skornya yang subyek banyaknya

q :

) 1 ( 0 skor mendapat yang subyek proporsi p

q= −

Pengujian validitas dan reliabilitas ini menggunakan program SPSS.


(40)

commit to user

23   

I. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk memecahkn masalah (Arikunto,2006).

Kuesioner yang digunakan peneliti berbentuk check list yang dibuat oleh peneliti sendiri yang berisi tentang pengetahuan ibu hamil terhadap senam hamil.

2. Pengolahan data

a. Editing dan coding

Setelah data terkumpul diteliti ulang selanjutnya diubah menjadi kode-kode supaya mudah dianalisa. Masing-masing responden diubah menjadi A, B, C, D dan seterusnya.

b. Tabulating

Memasukkan data dalam tabel sesuai dengan skor jawaban kemudian dimasukkan dalam master tabel yang telah disiapkan.

J. Analisis data

Setelah ditabulasi kemudian dibuat distribusi frekuensi dan tendensi sentral dengan mencari Mean (X), Median (Me), Modus (Mo) dan Standar Deviasi (SD), dengan rumus:r


(41)

commit to user

24   

1. Perhitungan Nilai Mean

Mean adalah rata-rata hitung atau dengan kata lain disebut sebagai kecenderungan memusat (tendency central). Rumus mencari Mean adalah:

=

n fx X

Keterangan :

=

X rata – rata x

Σx : jumlah seluruh nilai x Σn : jumlah seluruh nilai n 2. Median

Median adalah suatu nilai tengah yang membagi distribusi atas dua bagian yang sama sehingga niali tengah tersebut merupakan batas 50 % dari distribusi yang berada disebelah atas median dan 50% dari distribusi yang berada dibawah median. Rumus mencari median adalah :

f F -2n 1 p b Me= +

Keterangan :

Me : Median nilai tengah


(42)

commit to user

25   

p : Panjang kelas Me

n : Banyak data

F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas Me

f : Frekuensi kelas Me

3. Modus

Modus adalah suatu ukuran rata-rata yang menyatakan data yang paling sering muncul dari kelompok data. Rumus mencari modus adalah :

b b

b 2 1

1

p b

Mo= + +

Keterangan :

Mo : Modus atau nilai yang sering muncul

b : Batas bawah kelas Mo

p : Panjang kelas Mo

b1 : Frekuensi Kelas Mo dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.

b2 : Frekuensi kelas Mo dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya.


(43)

commit to user

26   

4. Standar Deviasi

Standar Deviasi adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumusnya adalah :

(

)

1 SD

2

− − =

n x xi

Keterangan :

SD : Standar Deviasi

xi : data ke-i

x : Mean

n : banyaknya data

Setelah menghitung distribusi frekuensi dan tendensi central, kemudian menghitung dengan memprosentasekan tiap-tiap jawaban responden menurut item pertanyaan dengan menggunakan rumus :

% 100

P X

n x

=

Keterangan :

P : Presentase


(44)

commit to user

27   

n : Jumlah soal

Selanjutnya untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan patokan ( Arikunto, 2006 ) sebagai berikut :

Pengetahuan Baik : 76 – 100 %

Pengetahuan Cukup Baik : 56 – 75 %

Pengetahuan Kurang Baik : 40 – 55 %


(45)

commit to user

28   

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi Penelitian dan Karakteristik Responden a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta dimulai pada tanggal 28 Juni 2009 samapai tanggal 9 Juli 2009 dengan jumlah responden 20 orang ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakir Dr.Oen Surakarta. Pelayanan senam hamil dilakukan pada hari sabtu yang dikelola oleh bagian Poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak yang dilaksanakan di aula Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta. Senam hamil dibimbing oleh seorang instruktur senam hamil yaitu seorang Bidan yang sudah mendapatkan pelatihan tentang senam hamil di bagian Poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

b. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, sumber informasi tentang senam hamil, status gravida, keikutsertaan senam hamil, pernah ikut senam hamil dan pendapatan satu bulan. Setelah dilaksanakan pengumpulan data pada 20 responden didapatkan karakteristik sebagai berikut :


(46)

commit to user

29   

1) Umur

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta.

No Umur Frekuensi Persentase

1 < 20 tahun 0 0 %

2 20- 30 tahun 20 100 %

3 > 31 tahun 0 0 %

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 responden, frekuensi umur responden sebagian besar adalah berumur antara 20-30 tahun yaitu sebanyak 20 responden ( 100%). Pada tabel tersebut juga terdapat ibu hamil yang berumur dan tidak ada ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 31 tahun.

2) Pendidikan

Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pendidikan di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1 SD 0 0%

2 SMP 0 0%

3 SLTA 4 20%

4 Perguruan Tinggi 16 80%

Jumlah 20 100%

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pendidikan hanya dari lulusan SLTA dan Perguruan tinggi. Sebagian besar responden dari lulusan Perguruan Tinggi yaitu


(47)

commit to user

30   

sebanyak 16 orang (80%) dan responden yang lulusan SLTA sebanyak 4 orang (20%).

3) Sumber Informasi Senam Hamil

Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut sumber informasi senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta

No Sumber informasi senam hamil

Frekuensi Persentase

1 Tenaga Kesehatan 10 50%

2 Keluarga 6 30%

3 Teman 3 15%

4 TV/ Surat Kabar 0 0%

5 Buku 1 5%

6 Tidak ada 0 0%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil yang melakukan senam hamil mendapatkan informasi tentang senam hamil dari Tenaga Kesehatan yaitu sebanyak 10 orang (50%), yang mendapatkan informasi dari keluarga sebanyak 6 orang (30%), yang mendapatkan informasi dari teman sebanyak 3 orang (15%) dan yang mendapatkan informasi dari buku hanya 1 orang responden (5%).


(48)

commit to user

31   

4) Status Gravida

Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut status gravida di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

No Status Gravida Frekuensi Persentase

1 Primi gravida 15 75%

2 Secundi gravida 5 25%

3 Multi gravida 0 0%

4 Grandemulti gravida 0 0%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 responden sebagian besar adalah primi gravida yaitu sebanyak 15 orang (75%) dan yang secundi gravida sebanyak 5 orang (25%). Ibu hamil yang melakukan senam hamil tidak ada yang multi gravida dan grandemulti gravida.

5) Keikutsertaan Senam Hamil

Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut keikutsertaan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

No Keikutsertaan dalam senam hamil

Frekuensi Presentase

1 Mengikuti senam hamil secara teratur

20 100%

2 Mengikuti senam hamil secara tidak teratur

0 0%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahawa semua ibu hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 20 orang (100%).


(49)

commit to user

32   

6) Pernah Mengikuti Senam Hamil

Tabel 6. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pernah mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

No Pernah mengikuti senam hamil Frekuensi Persentase 1 Pernah mengikuti senam hamil 11 55% 2 Tidak pernah mengikuti senam

hamil

9 45%

Jumlah 20 100%

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil dulunya ada yang sudah pernah mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 11 orang (55%) dan yang belum pernah mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 9 orang (45%).

7) Pendapatan Satu Bulan

Tabel 7. Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut pendapatan satu bulan di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

No Pendapatan satu bulan Frekuensi Persentase

1 750.000-1.000.000 5 25%

2 1.000.000-2.000.000 8 40%

3 > 2.000.000 7 35%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta merata yaitu yang pendapatan satu bulan 750.000-1.000.000 yaitu sebanyak 5 orang (25%), yang


(50)

commit to user

33   

pendapatan satu bulan 1.000.000-2.000.000 yaitu sebanyak 8 orang (40%) dan yang pendapatan satu bulan lebih dari 2.000.000 yaitu sebanyak 7 orang (35%).

c. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil

Dibawah ini akan disajikan hasil pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, data diambil melalui angket yang disebarkan pada 20 orang responden dengan jumlah pertanyaan 28 soal, dengan nilai benar diberi skor satu dan jika salah diberi skor nol (0) yang perincian pokok bahasannya meliputi :

1) Pengertian senam hamil Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil seperti pada grafik berikut :

Dari grafik diatas yang terdiri dari tiga item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 3 diperoleh jawaban

0 2 4 6 8 10 12

frekuensi

1 2 3

pengertian senam hamil PENGERTIAN SENAM HAMIL


(51)

commit to user

34   

dengan rentang nilai terendah 1 dan yang tertinggi 3. Nilai Mean 2,50, Median 2,50, Modus 2 yaitu sebanyak 11 responden dan standart deviasinya 0,513. apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 83,33% maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil di Rumah Sakir Dr.Oen Surakarta termasuk baik karena berada dalam rentang 76%-100%.

2) Tujuan senam hamil

Pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 2. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil seperti pada grafik berikut :

         

Dari grafik diatas yang terdiri dari lima item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 5 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah yaitu 4 dan nilai yang tertinggi yaitu 6. Nilai mean 4,85, median 5,00, modus 5 yaitu sebanyak 17 responden dengan standart deviasinya 0,366. Apabila dikonversikan dalam

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 frekuensi

1 2 3 4 5

tunuan senam hamil


(52)

commit to user

35    0 2 4 6 8 10 12 14 frekuensi

1 2 3 4

syarat senam hamil SYARAT SENAM HAMIL

persentase diperoleh skor 97 % maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil termasuk baik karena berada dalam rentang skor 76 %-100%.

3) Syarat senam hamil

Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 3. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil seperti pada grafik berikut :

              

Dari grafik diatas yang terdiri dari empat item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 4 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah yaitu 2 dan nilai yang tertinggi yaitu 4. Nilai mean 3,00, median 3,00, modus 3 yaitu sebanyak 14 responden dengan standart deviasinya 0,562. Apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 75% maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil termasuk cukup baik karena berada dalam rentang skor 56 %-75%.


(53)

commit to user

36   

0 2 4 6 8 10 12 14 16

frekuensi

1 2 3

manfaat senam hamil

MANFAAT SENAM HAMIL

4) Manfaat senam hamil

Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 4. Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil seperti pada grafik berikut :

 

 

Dari grafik diatas yang terdiri dari tiga item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 3 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah 2 dan yang tertinggi 3. Nilai Mean 2,80, Median 3,00, Modus 3 yaitu sebanyak 16 responden dan standart deviasinya 0,410. apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 93,33% maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil di Rumah Sakir Dr.Oen Surakarta termasuk baik karena berada dalam rentang 76%-100%.


(54)

commit to user

37   

5) Tahapan senam hamil

Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil seperti pada grafik berikut :

Dari grafik diatas yang terdiri dari 9 item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 9 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah yaitu 3 dan nilai yang tertinggi yaitu 9. Nilai mean 6,80, median 7,00, modus 7 yaitu sebanyak 9 responden dengan standart deviasinya 1,361. Apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 75,55% maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk cukup baik karena berada dalam rentang skor 56 %-75%.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

frekuensi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

tahapan senam hamil


(55)

commit to user

38   

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

frekuensi

1 2 3 4

kontraindikasi senam hamil KONTRAINDIKASI SENAM HAMIL

6) Kontraindikasi senam hamil

Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil seperti pada grafik berikut :

Dari grafik diatas yang terdiri dari empat item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 4 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah yaitu 1 dan nilai yang tertinggi yaitu 4. Nilai mean 2,20, median 2,00, modus 3 yaitu sebanyak 9 responden dengan standart deviasinya 0,834. Apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 55% maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk kurang baik karena berada dalam rentang skor 40 %-55%.


(56)

commit to user

39   

0 2 4 6

frekuensi

Nilai total jawaban benar

PENGETAHUAN SENAM HAMIL SECARA KESELURUHAN

Series1 0 2 1 3 4 2 5 2 1

nilai 17 19 21 22 23 24 25 26

7) Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan

Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta.

Grafik 7. Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan seperti pada grafik berikut :

Dari grafik diatas yang terdiri dari 28 item pertanyaan dari 20 orang responden dengan skor totalnya 28 diperoleh jawaban dengan rentang nilai terendah yaitu 17 dan nilai yang tertinggi yaitu 26. Apabila dikonversikan dalam persentase diperoleh skor 79,87% lalu dikonsultasikan dengan kategori menurut Arikunto, maka didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan termasuk baik karena berada dalam rentang skor 76 %-100%.


(57)

commit to user

40   

BAB V PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Dalam pembahasan bab ini akan dibahas seluruh hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data dari 20 orang responden ibu hamil yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta mengenai pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil menurut pokok bahasannya. 1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil.

Dari hasil analisa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil termasuk kategori baik yaitu sebesar 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui tentang pengertian senam hamil. Pengetahuan yang baik ini dikarenakan sebagian responden mempunyai latar belakang pendidikan lulusan dari Perguruan tinggi yaitu 80 %. Pengetahuan yang baik itu akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, informasi, budaya dan sosial ekonomi menurut Soekanto (2000). Menurut Kusnodiharjo dalam Sari (2003) tingkat pendidikan tinggi memungkinkan seseorang untuk lebih terbuka dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang untuk memahami informasi. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan berpikir secara ilmiah (Soekanto, 2000). Responden yang mempunyai pendidikan lebih tinggi maka kemampuan berpikirnya akan semakin baik


(58)

commit to user

41   

sehingga akan lebih mudah untuk menerima hal-hal yang baru dan akan lebih terbuka terhadap informasi dari luar termasuk senama hamil.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil sebesar 97 % dan termasuk kategori baik. Sebagian besar responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar dari pertanyaan yang daijukan oleh peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui tujuan dari senam hamil yaitu mencegah terjadinya cacat kaki pada ibu, melatih pernapasan, membentuk sikap tubuh yang sempurna, membuat ketenangan fisik dan membuat otot-otot menjadi elastis menurut Mellyna (2002). Pengetahuan yang baik ini dikarenakan sebagian besar responden beumur 20-30 tahun. Usia 20-30 tahun merupakan usia yang produktif, dimana dengan umur yang masih produktif, semangat dan rasa ingin tahu seseorang masih tinggi dan daya pikir yang masih baik untuk menerima informasi yang diterima (Notoatmojdo, 2003). Rasa ingin tahu yang tinggi pada usia reproduktif maka seseorang akan menuju kehamilan yang sehat, persalinan yang sehat serta melahirkan anak yang sehat dan nifas yang sehat pula dengan salah satu caranya adalah mengikuti kegiatan senam hamil. Menurut Haryneys dan Fernlab (1998) dalam Rahmawati (2004) menyatakan bahwa usia ikut menentukan status emosional seseorang. Dengan demikian bertambahnya usia seseorang status emosionalnya akan semakin matang karena unutk


(59)

commit to user

42   

berpikir secara rasional dan menerima informasi dengan baik. Sehingga responden yang berumur 20-30 tahun bisa menjelaskan materi yang benar.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil termasuk kategori cukup baik yaitu sebesar 75%. Pengetahuan ini cukup baik dikarenakan mayoritas responden merupakan ibu hamil yang pertama kali. Menurut Sani (2002) mengtakan bahwa dimana ibu yang hamil pertama kali akan mulai berpikir dan berusaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya nanti, agar bayi yang dilahirkannya sehat. Sehingga ibu akan banyak bertanya kepada tenaga kesehatan dan mencari berbagai informasi dari media masa maupun elektronik. Dengan bertambahnya informasi yang diterima seseorang maka pengetahuannya juga akan bertambah.

4. Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 93,33%. Pengetahuan yang baik disebabkan karena responden telah banyak mendengar dan mendapatkan informasi mengenai senam hamil baik dari tenaga kesehatan, keluarga, teman, tv maupun dari media elektronik. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa sebagian besaribu hamil telah


(60)

commit to user

43   

mendapatkan informasi tentang senam hamil yaitu dari tenaga kesehatan sebesar 50 % dari keluarga 30 %. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soetjiningsih (1997) dalam Rahmawati (2004) yaitu pengetahuan yang baik disebabkan oleh adanya informasi dari orang lain khususnya yaitu tenaga kesehatan karena bisa memberikan informasi yang banyak tentang senam hamil kepada responden. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Soekanto, 2000).

5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil

Dari hasil analisis diperoleh bawa pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk kategori 75,55%. Hal ini disebabkan dari sebagian besar responden mempunyai pendidikan Perguruan tinggi dimana pendidikan merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat, Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi seseorang dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berpikir secara ilmiah (Notoatmodjo, 2003). Selain responden bisa berpikir secara ilmiah, responden juga bisa mengetahui manfaat dan tujuan dari masing-masing tahapan senam hamil karena sebagian besar responden lulusan perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan pengetahuannya juga akan semakin bertambah. Pendidikan memungkingkan orang tersebut mempunyai kemampuan untuk lebih


(61)

commit to user

44   

menerima dam memahami informasi karena pendidikan merupakan dasar pengetahuan intelektualitas (Soekanto, 2000).

6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 55 %. Pengetahuan yang cukup ini disebabkan karena ibu hamil yang melakukan senam hamil kurang begitu mengetahui tentang kontraindikasi senam hamil disebabkan pada waktu melakukan senam hamil Bidan atau Dokter tidak memberitahu tentang apa saja kontraindikasi senam hamil kepada ibu hamil. Maka dari itu meskipun pendidikan responden tinggi tapi responden kurang mengetahui apa saja kontraindikasi senam hamil. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal saja tetapi juga dari pendidikan nonformal, kegiatan belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja (Notoatmodjo, 2003).

7. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan termasuk dalam ketegori baik yaitu sebesar 79,87 %. Hasil pengetahuan dengan nilai baik juga terdapat pada masing-masing pokok bahasan pengertian senam hamil, tujuan senam hamil dan juga pada manfaat senam hamil.hal ini disebabkan karena sebagian besar responden memiliki pendidikan Perguruan tinggi, namun demikian untuk


(62)

commit to user

45   

memperoleh pengetahuan tidak hanya melalui pendidikan formal saja melainkan dengan pendidikan informal karena kegiatan belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja (Notoatmojdo, 2003). Disamping itu pengetahuan akan bertambah dari adanya pengalaman yang dimiliki seseorang dalan hal ini yaitu keikutsertaan senam hamil. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan (Notoatmojdo, 2003). Pengetahuan juga akan bertambah dengan banyaknya informasi yang diterima oleh seseorang, seperti yang dikatakan oleh Soekanto (2000) bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Disini responden mempunyai pengetahuan tentang senam hamil hamil yang baik karena didukung oleh adanya informasi dari Bidan dan juga dari Dokter, selain itu responden juga diberikan sebuah leaflet tentang senam hamil supaya responden semakin mengerti tentang manfaat senam hamil.

Pada pokok bahasan syarat senam hamil dan tahapan senam hamil didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil termasuk ke dalam kategori cukup baik. Pendidikan akan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berpikir secara ilmiah (Soekanto,2000). Semakin tinggi pendidikan seharusnya kemampuan berpikir akan semakin baik pula.hal ini akan mempengaruhi pemahaman dan penerimaan tentang senam hamil. Pengetahuan itu juga didukung oleh informasi yang didapatkan oleh responden baik informasi


(63)

commit to user

46   

langsung dari tenaga kesehatan ataupun dari majalah dan TV. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Soekanto, 2000). Melihat pula bahwa kebanyakan responden berusia antara 20-30 tahun dimana usia yang masih produktif, semangat dan rasa ingin tahu masih tinggi dan daya pikir seseorang yang masih baik untuk menerima informasi yang diterima (Notoatmodjo, 2003), di dalam penelitian ini usia kurang dari 20 tahun dan yanh lebih dari 31 tahun tidak ada yang melakukan senam hamil ini dikarenakan kurangnya informasi tentang senam hamil di masyarakat pada umunya. Menurut Sani (2002) semua ibu hamil seharusnya melakukan senam hamil supaya kehamilan dan persalinannya nanti menjadi sehat dan juga untuk ibu yang usianya diatas 31 tahun harus mempunyai perhatian yang khusus disebabkan ibu hamil yang berusia diatas 31 tahun beresiko tinggi kehamilan dan persalinannya.


(64)

commit to user

47   

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2009 – 9 Juli 2009 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil termasuk dalam kategori baik dengan persentase 83,33 %.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil termasuk dalam kategori baik dengan persentase 97 %.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil termasuk dalam kategori cukup baik dengan persentase 75 %.

4. Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil termasuk dalam kategori baik dengan persentase 93,33 %.

5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk dalam kategori cukup baik dengan persentase 75,55 %.

6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontaindikasi senam hamil termasuk dalam kategori kurang baik dengan persentase 55 %.

7. Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik dengan persentase 79,87 %.


(65)

commit to user

48   

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan maka penulis memberikan saran yaitu :

1. Bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan diharapkan dapat lebih meningkatkan pemberian informasi tentang senam hamil kepada ibu hamil.

2. Bagi ibu hamil agar lebih berusaha meningkatkanpengetahuan tentang senam hamil melalui media cetak, elektronik maupun melalui tenaga kesehatan.

3. Bagi instruktur senam hamil sebelum memulai senam hamil hendaknya memberikan infomasi yang selengkapnya kepada responden tentang pengertian, tujuan, manfaat, syarat, tahapan, kontraindikasi tentang senam hamil supaya responden mengetahui semua tentang senam hamil. 4. Bagi Rumah Sakit atau Rumah Bersalin sebaiknya membuka program

senam hamil dan menambah tenaga kesehatan untuk dijadikan instruktur senam hamil supaya ibu hamil bisa melakukan senam hamil tanpa harus ada kendala tempat dan instruktur senam hamil.

5. Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian lebih lanjut atau dikembangkan lagi penelitianya yang lebih mengarah pada praktek langsung terhadap pelaksanaan senam hamil.


(1)

mendapatkan informasi tentang senam hamil yaitu dari tenaga kesehatan sebesar 50 % dari keluarga 30 %. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soetjiningsih (1997) dalam Rahmawati (2004) yaitu pengetahuan yang baik disebabkan oleh adanya informasi dari orang lain khususnya yaitu tenaga kesehatan karena bisa memberikan informasi yang banyak tentang senam hamil kepada responden. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Soekanto, 2000).

5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil

Dari hasil analisis diperoleh bawa pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk kategori 75,55%. Hal ini disebabkan dari sebagian besar responden mempunyai pendidikan Perguruan tinggi dimana pendidikan merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat, Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi seseorang dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berpikir secara ilmiah (Notoatmodjo, 2003). Selain responden bisa berpikir secara ilmiah, responden juga bisa mengetahui manfaat dan tujuan dari masing-masing tahapan senam hamil karena sebagian besar responden lulusan perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan pengetahuannya juga akan semakin bertambah. Pendidikan memungkingkan orang tersebut mempunyai kemampuan untuk lebih


(2)

commit to user

menerima dam memahami informasi karena pendidikan merupakan dasar pengetahuan intelektualitas (Soekanto, 2000).

6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang kontraindikasi senam hamil termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 55 %. Pengetahuan yang cukup ini disebabkan karena ibu hamil yang melakukan senam hamil kurang begitu mengetahui tentang kontraindikasi senam hamil disebabkan pada waktu melakukan senam hamil Bidan atau Dokter tidak memberitahu tentang apa saja kontraindikasi senam hamil kepada ibu hamil. Maka dari itu meskipun pendidikan responden tinggi tapi responden kurang mengetahui apa saja kontraindikasi senam hamil. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal saja tetapi juga dari pendidikan nonformal, kegiatan belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja (Notoatmodjo, 2003).

7. Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan

Dari hasil analisa diperoleh pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan termasuk dalam ketegori baik yaitu sebesar 79,87 %. Hasil pengetahuan dengan nilai baik juga terdapat pada masing-masing pokok bahasan pengertian senam hamil, tujuan senam hamil dan juga pada manfaat senam hamil.hal ini disebabkan karena sebagian besar responden memiliki pendidikan Perguruan tinggi, namun demikian untuk


(3)

memperoleh pengetahuan tidak hanya melalui pendidikan formal saja melainkan dengan pendidikan informal karena kegiatan belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja (Notoatmojdo, 2003). Disamping itu pengetahuan akan bertambah dari adanya pengalaman yang dimiliki seseorang dalan hal ini yaitu keikutsertaan senam hamil. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan (Notoatmojdo, 2003). Pengetahuan juga akan bertambah dengan banyaknya informasi yang diterima oleh seseorang, seperti yang dikatakan oleh Soekanto (2000) bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Disini responden mempunyai pengetahuan tentang senam hamil hamil yang baik karena didukung oleh adanya informasi dari Bidan dan juga dari Dokter, selain itu responden juga diberikan sebuah leaflet tentang senam hamil supaya responden semakin mengerti tentang manfaat senam hamil.

Pada pokok bahasan syarat senam hamil dan tahapan senam hamil didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil termasuk ke dalam kategori cukup baik. Pendidikan akan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berpikir secara ilmiah (Soekanto,2000). Semakin tinggi pendidikan seharusnya kemampuan berpikir akan semakin baik pula.hal ini akan mempengaruhi pemahaman dan penerimaan tentang senam hamil. Pengetahuan itu juga didukung oleh informasi yang didapatkan oleh responden baik informasi


(4)

commit to user

langsung dari tenaga kesehatan ataupun dari majalah dan TV. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Soekanto, 2000). Melihat pula bahwa kebanyakan responden berusia antara 20-30 tahun dimana usia yang masih produktif, semangat dan rasa ingin tahu masih tinggi dan daya pikir seseorang yang masih baik untuk menerima informasi yang diterima (Notoatmodjo, 2003), di dalam penelitian ini usia kurang dari 20 tahun dan yanh lebih dari 31 tahun tidak ada yang melakukan senam hamil ini dikarenakan kurangnya informasi tentang senam hamil di masyarakat pada umunya. Menurut Sani (2002) semua ibu hamil seharusnya melakukan senam hamil supaya kehamilan dan persalinannya nanti menjadi sehat dan juga untuk ibu yang usianya diatas 31 tahun harus mempunyai perhatian yang khusus disebabkan ibu hamil yang berusia diatas 31 tahun beresiko tinggi kehamilan dan persalinannya.


(5)

commit to user

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2009 – 9 Juli 2009 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian senam hamil termasuk dalam

kategori baik dengan persentase 83,33 %.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang tujuan senam hamil termasuk dalam

kategori baik dengan persentase 97 %.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang syarat senam hamil termasuk dalam

kategori cukup baik dengan persentase 75 %.

4. Pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam hamil termasuk dalam

kategori baik dengan persentase 93,33 %.

5. Pengetahuan ibu hamil tentang tahapan senam hamil termasuk dalam

kategori cukup baik dengan persentase 75,55 %.

6. Pengetahuan ibu hamil tentang kontaindikasi senam hamil termasuk dalam

kategori kurang baik dengan persentase 55 %.

7. Pengetahuan ibu hamil secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik


(6)

commit to user

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan maka penulis memberikan saran yaitu :

1. Bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan diharapkan dapat lebih

meningkatkan pemberian informasi tentang senam hamil kepada ibu hamil.

2. Bagi ibu hamil agar lebih berusaha meningkatkanpengetahuan tentang

senam hamil melalui media cetak, elektronik maupun melalui tenaga kesehatan.

3. Bagi instruktur senam hamil sebelum memulai senam hamil hendaknya

memberikan infomasi yang selengkapnya kepada responden tentang pengertian, tujuan, manfaat, syarat, tahapan, kontraindikasi tentang senam hamil supaya responden mengetahui semua tentang senam hamil.

4. Bagi Rumah Sakit atau Rumah Bersalin sebaiknya membuka program

senam hamil dan menambah tenaga kesehatan untuk dijadikan instruktur senam hamil supaya ibu hamil bisa melakukan senam hamil tanpa harus ada kendala tempat dan instruktur senam hamil.

5. Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian lebih lanjut atau

dikembangkan lagi penelitianya yang lebih mengarah pada praktek langsung terhadap pelaksanaan senam hamil.