Pengembangan silabus dan bahan pembelajaran menyimak menggunakan media audio-visual untuk level intermediate BIPA di Wisma Bahasa tahun 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN SILABUS DAN BAHAN PEMBELAJARAN MENYIMAK
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL
UNTUK LEVEL INTERMEDIATE BIPA DI WISMA BAHASA
TAHUN 2012/2013

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :
Agnes Linda Hapsari
NIM : 061224055


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN SILABUS DAN BAHAN PEMBELAJARAN MENYIMAK
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL
UNTUK LEVEL INTERMEDIATE BIPA DI WISMA BAHASA
TAHUN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :
Agnes Linda Hapsari
NIM : 061224055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahan kepada Suami dan Ibuku
tercinta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Hidup Penuh Perjuangan “


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agnes Linda Hapsari
NIM

: 061224055

Menyatakan sutuju untuk memberikan izin publikasi serta hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, menggelola di internet, atau media lain
untuk kepentingan akademis


kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENGEMBANGAN SILABUS
DAN BAHAN PEMBELAJARAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO-VISUAL LEVEL INTERMEDIATE BIPA DI WISMA BAHASA
TAHUN 2012/2013” tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 22 Juli 2013
Penulis,

Agnes Linda Hapsari

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2013
Penulis,

Agnes Linda Hapsari

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ABSTRAK
Linda, Agnes. 2013. Pengembangan Silabus dan Bahan Pembelajaran
Menyimak Menggunakan Media Audio-Visual untuk Level Intermediate
BIPA Di Wisma Bahasa Tahun 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang
dihasilkan adalah silabus dan bahan menyimak menggunakan media audio-visual.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan
silabus dan bahan pembelajaran menyimak menggunakan media audio-visual
untuk level intermediate BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2012/2013?
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan silabus dan
bahan pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan media audiovisual level intermediate BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pengembangan ini
diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kebutuhan pembelajar dalam kontak bahasa dan
cara belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Informasi tersebut didapatkan
dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan pada pembelajar. Kegiatan
lainnya adalah wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan silabus dan
bahan pembelajaran ketrampilan menyimak. Wawancara ini dilakukan secara
informal. Adapun dalam pengembangannya dikemukakan tentang (1) model
pengembangan, (2) prosedur pengembangan, dan (3) uji coba produk yang
mencakup: desain uji coba, subjek coba, jenis data, instrumen pengumpulan data,
teknik analisis data, dan teknik penyimpulan data sebagai dasar revisi produk.
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti membuat produk berupa
silabus dan bahan pembelajaran menyimak dari modul 2a yang digunakan khusus
di Wisma Bahasa Yogyakarta dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya
untuk pembelajar asing tingkat menengah (intermediate). Silabus dan bahan
pembelajaran tersebut disusun untuk tujuh pelajaran, yaitu pelajaran 1 sampai
dengan pelajaran 7. Untuk masing-masing topik pelajaran terdiri dari lima tahap
yaitu, (1) tujuan pembelajaran, (2) dialog percakapan, (3) struktur, (4) latihan, dan
(5) kosakata. Kualitas silabus dan bahan pembelajaran dapat diketahui setelah
dilakukan uji coba produk. Uji coba produk dilakukan untuk mendapat masukan
dan saran terhadap produk pengembangan. Produk pengembangan ini belum
diujicobakan di lapangan dalam proses pembelajaran karena terbatasnya waktu,
tenaga, dan biaya, sehingga dimungkinkan adanya kekurangan-kekurangan dalam
pengembangan produk ini, oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut
untuk melihat keefektifan media audio-visual tersebut untuk seluruh pelajaran.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Linda, Agnes. 2013. Development of Listening Intructional Syllabus and
Material Using Audio-Visual Media BIPA for Intermediate Level in
Wisma Bahasa in Wisma Bahasa in 2012/2013. Thesis. Yogyakarta:
Indonesia and Vernacular Language Literature Education Study Program.
Teachers’ Training Faculty. Sanata Dharma University.
It was a development research. The products made were listerning syllabus
and material using audio-visual media. The research problem discussed in this
research was how the development of listening instructional syllabus and

materials using audio-visual media BIPA intermediate for level in Wisma
BahasaYogyakarta in 2012/2013 were. This research was aimed to create listening
intructionals syllabus and materials using audio-visual media BIPA intermediate
level in Wisma Bahasa Yogyakarta. It was started by doing needs analysis. This
step was done to get information on students’ needs language contact and ways of
learning in learning Indonesian. The information was collected by distributing
qustionnaires to the learners. The other way to get infomation was doing
interviews. The interviews were done to get information on any related things to
the devolopment of listening syllabus and materials. The interviews were
conducted informally.
The research that would be done wes a development research. The
development proposed were on (1) development model, (2) development
procedure, and (3) product trial that included: trial design, trial subjects, types of
data, data collecting instruments, data analysis techniques, and data inference
techniques as the basis of product revision. In this development research, the
researcher made product in the form of listening instructional syllabus and
materials from module 2a that was used in Wisma Bahasa Yogyakarta in
Indonesian learning, especially for foreign learners in intermediate level. The
syllabus and learning materials were arranged into seven lessons, lessons 1 until
lesson 7. Each topic consisted of five steps: (1) the goals of learning, (2)
dialoguaes, (3) grammar, (4) exercise, (5) vocabulary. The quality of syllabus and
learning material could be found out after product trials. The product trials were
conducted to get suggeestions and advice on the developed product. The
deverloped materials not been trials yet because of the limited time, afforts, and
cost, that there might be weaknesses in these developed products. Consequently,
there should be further research to see the effective of the intructional for all the
lessons.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih, karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengembangan Silabus Dan Bahan Pembelajaran Menyimak
Menggunakan Media Audio-Visual Untuk Level Intermediate BIPA Di Wisma
Bahasa Tahun 2012/2013” ini dengan lancar. Penyusunan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penulis menyelesaikan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan pihak lain sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan
lancar. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang selama ini memberikan bantuan, bimbingan, nasehat,
dorongan, doa, dan kerjasama yang tidak ternilai harganya dari awal sampai akhir
penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1.

Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi PBSID yang telah
membantu dan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2.

Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku dosen
pembimbing yang berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran
dan nasehat selama membimbing penulis.

3.

Direktur Wisma Bahasa Agus Soehardjono, S.S.M. yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Wisma Bahasa
Yogyakarta.

4.

Agung Siswanto, M.Pd. pengajar di Wisma Bahasa yang penuh kesabaran
membimbing penulis membuat silabus dan bahan pembelajaran dengan baik.

5.

Keluarga Besar Wisma Bahasa Yogyakarta atas keramahan dan bantuan pada
penulis dalam melakukan penelitian.

6.

Semua dosen Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
yang telah membekali ilmu kepada penulis selama studi.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7.

Sekertariat PBSID yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.

8.

Bapak Ibu tercinta, Bambang Trenggono dan E. Rida Windariyati yang
dengan penuh kesabaran memberikan doa, nasehat, kasih sayang, dan biaya
sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan skripsi ini.

9.

Suamiku yang dengan sabar memberikan nasehat dan semangat sehingga
skripsi ini dapat selesai.

10. Semua teman-teman angkatan 2006 PBSID atas kerja samanya selama ini.
11. Teman-teman baikku Intan dan Melia yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan semangat.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.

Yogyakarta, 22 Juli 2013
Penulis,

Agnes Linda Hapsari.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Batasan Istilah dan Definisi Istilah ................................................. 5
1.6 Sistematika Penyajian .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 9
2.1 Penelitian yang Relevan ................................................................. 9
2.2 Kerangka Teori .............................................................................. 11
2.2.1 Kemampuan Menyimak ....................................................... 11
2.2.2 Jenis-Jenis Menyimak .......................................................... 11
2.2.3 Unsur-Unsur Menyimak....................................................... 17
2.2.4 Indikator Menyimak............................................................. 19
2.2.5 Bahan Ajar ........................................................................... 20
2.2.5.1 Kriteria Bahan Ajar ................................................... 22
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2.5.2 Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar ................................ 22
2.2.5.3 Jenis-Jenis Bahan Ajar ............................................... 25
2.2.5.4 Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar ........... 26
2.2.6 Bahan Ajar Menyimak dalam Pembelajaran BIPA ............... 26
2.2.7 Media Audio-Visual BIPA ................................................... 28
2.2.7.1 Pengertian Media Audio-Visual.................................. 28
2.2.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaaan
Media Pembelajaran ................................................... 29
2.2.8 Jenis-Jenis Media dalam Pembelajaran BIPA ....................... 31
2.2.9 Metode Pembelajaran BIPA ................................................. 35
2.2.9.1 Metode Langsung ....................................................... 35
2.2.9.2 Teknik Pengajaran Metode Langsung ......................... 35
2.2.10 Silabus BIPA ..................................................................... 36
2.2.10.1 Prinsip Pengembangan Silabus ................................. 38
2.2.10.2 Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ................ 39
2.2.10.3 Komponen-Komponen Silabus ................................. 40
2.2.11 Pembelajaran BIPA ............................................................ 41
2.2.11.1 Pengertian BIPA....................................................... 41
2.2.11.2 Level Pembelajaran BIPA ........................................ 42
2.2.12 Menyimak Level Intermediate ........................................... 47
2.2.13 Karakteristik Kompetensi Dasar untuk Level
Intermediate ....................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 49
3.1 Model Pengembangan.................................................................... 49
3.2 Prosedur Pengembangan ................................................................ 50
3.3 Uji Coba Produk ............................................................................ 51
3.3.1 Desain Uji Coba ................................................................... 52
3.3.2 Subjek Coba......................................................................... 53
3.3.3 Jenis Data ............................................................................ 54
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 54
3.3.5 Teknik Analisis Data ............................................................ 57
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 60
4.1 Paparan dan Analisis Data Hasil Kebutuhan .................................. 61
4.2 Paparan Hasil Wawancara ............................................................. 65
4.3 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan .......................................... 66
4.3.1 Paparan dan Analisis Data Hasil Penilaian ........................... 66
4.3.2 Paparan Hasil Uji Coba Lapangan ........................................ 70
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 71
4.4.1 Pembahasan Pengembangan Silabus ................................... 72
4.4.2 Pembahasan Pengembangan Bahan Ajar .............................. 73
4.4.3 Pembahasan Pengunaan Media
Audio-Visual yang Digunakan oleh Guru ............................. 73
4.4.4 Penggunaan Media Audio-Visual
dalam Pembelajaran BIPA ................................................... 74
4.4.5 Hambatan yang Dialami oleh Guu
Ketika Menggunakan Media Audio-Visual .......................... 80
4.4.6 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
untuk Mengatasi Hambatan ................................................. 83
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 89
5.1 Kajiaan Produk yang Telah Dibuat ................................................ 89
5.2 Implikasi........................................................................................ 90
5.3 Saran-Saran ................................................................................... 91
5.3.1 Saran Pemanfaatan Produk ................................................... 91
5.3.2 Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih lanjut ............. 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94
LAMPIRAN .................................................................................................. 96
BIOGRAFI

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang
sangat penting selain keterampilan yang lain. Kegiatan menyimak juga dapat
menambah ilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya melalui radio, tv,
atau langsung dari nara sumbernya. Jadi menyimak memegang peranan penting
setelah itu barulah keterampilan berbicara, membaca, dan menulis.
Dalam proses belajar mengajar, menyimak sering diabaikan karena tanpa
diajarkan pun keterampilan ini dilakukan. Sebenarnya apabila kita memahami
konsep menyimak, apapun yang dilakukan tampaknya selalu ada proses
menyimaknya. Kenyataan ini terjadi di segala sektor kehidupan. Melalui proses
menyimak seseorang mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu
pengetahuan maupun hal-hal lain yang belum dikenal. Berkomunikasi dengan
orang lain, seseorang dapat menggunakan bahasa tertentu.
Adapun keterampilan penggunaan bahasa mencakup empat macam yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
keterampilan

menulis

(Tarigan,

1985:1).

Setiap

keterampilan

itu

erat

hubungannya dengan tiga keterampilan yang lain. Ketika seseorang berbicara,
orang lain akan menyimak apa yang dibicarakan, begitu pula sebaliknya.
Pembicara akan menjadi penyimak dan penyimak akan menjadi pembicara. Hal
itu dilakukan agar dalam berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman antara
kedua belah pihak.
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Dalam kegiatan belajar-mengajar, khususnya yang terkait dengan
keterampilan menyimak guru mempunyai peranan penting membantu pembelajar
untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan dalam materi pembelajaran.
Oleh karena itu guru mempunyai tanggung jawab atas pelajaran yang diampunya.
Keterampilan menyimak berperan penting dalam usaha mempelajari
banyak hal. Setiap pelajaran memerlukan keterampilan menyimak. Guru
mentransfer ilmunya sebagian besar melalui ujarannya. Di samping itu, menyimak
juga sebagai salah satu indikator kemahiran berbahasa, masih dianggap sebagai
sesuatu pembelajaran yang mudah. Menurut Sudjana dan Rivai (1990:7), melalui
penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempengaruhi kualitas hasil
belajar siswa. Pembelajaran menyimak tidak dilakukan dengan serius. Kenyataan
di lapangan, masih banyak model pembelajaran bahasa Indonesia masih
konvensional,

kurangnya

menyebabkan

siswa

penggunaan

kurang

aktif

media

dan

dalam

kreatif,

pembelajaran

siswa

kurang

yang

mampu

mengekpresikan diri dari kegiatan menyimak yang telah dilakukannya, siswa
sering kali salah dalam menyimpulkan materi yang telah didengarnya ketika
diminta berbicara atau di depan kelas. Hal ini dimungkinkan karena rendahnya
penguasaan siswa akan cara menyimak yang seharusnya dilakukan sehingga siswa
tidak mampu memfokuskan hal-hal yang harus diketahuinya. Dengan demikian
dapat diindikasikan bahwa keterampilan menyimak siswa masih rendah.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti saat melakukan

need

analysis dengan Bapak Agung Siswanto, yang merupakan salah satu pengajar di
Wisma Bahasa, ditemukan masalah tentang

bahan dan silabus keterampilan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

menyimak yang digunakan dalam pembelajaran yaitu kurangnya efektif dan
kesesuaian silabus dalam pembelajaran BIPA khususnya yang terkait dengan
keterampilan menyimak. Selain itu, terdapat pembelajar yang masih kesulitan
menyesuaikan silabus dan bahan yang digunakan.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan suatu pemecahan yang
dirasa efektif untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa yang belajar di
Wisma Bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian yang berjudul
Pengembangan Silabus dan Bahan Pembelajaran Menyimak Menggunakan Media
Audio-Visual untuk Level Intermediate BIPA di Wisma Bahasa Tahun
2012/2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimanakah

pengembangan

silabus

pembelajaran

menyimak

menggunakan media audio-visual untuk level intermediate BIPA di
Wisma Bahasa Yogyakarta?
1.2.2 Bagaimanakah bentuk pengembangan bahan pembelajaran menyimak
menggunakan media audio-visual level intermediate BIPA di Wisma
Bahasa Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dengan penelitian pengembangan ini adalah
1.3.1 Tersusunnya model silabus pembelajaran menyimak untuk level
intermediate BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1.3.2 Tersusunnya bahan pembelajaran menyimak dengan menggunakan media
audio-visual untuk level intermediate BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada hal-hal
sebagai berikut.
1.4.1 Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang silabus
dan bahan pembelajaran menyimak menggunakan media audio-visual untuk
level intermediate.
1.4.2 Secara praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi:
1. Wisma Bahasa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada Wisma Bahasa mengenai pembelajaran bahasa Indonesia yang
telah berjalan sampai saat ini.
2. Pengajar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk
meningkatkan penyediaan bahan dan silabus pembelajaran menyimak
dengan menggunakan media audio-visual dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

3. Pembelajar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
membantu meningkatkan pembelajaran siswa di kelas khususnya
pembelajaran menyimak siswa dengan menggunakan media audiovisual.
4. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada
peneliti lain dalam mengadakan penelitian pembelajaran bahasa
Indonesia bagi oranng asing pada kompetensi-kompetensi yang telah
ditentukan.
1.5 Pembatasan dan Definisi Istilah
1.5.1 Pembatasan dalam pengembangan
Pembatasan dalam penelitian pengembangan ini dilakukan pada hal-hal
berikut ini:
1) Pengembangan ini dibatasi hanya pada pengembangan silabus dan
bahan pembelajaran menyimak dengan media audio-visual untuk
pembelajar level intermediate BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.
2) Pengembangan silabus dan bahan pembelajaran menyimak dengan
media audio-visual dikhususkan pada pembelajaran dari orang asing.
3) Uji coba produk bagi keperluan revisi dan meningkatkan produk
dilakukan dalam dua tahap yaitu (1) ahli bidang studi yang
bersangkutan (dosen pembimbing I dan pembimbing II), dan (2)
Pengajar BIPA di Wisma Bahasa. Uji coba ini tidak dilakukan karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

adanya keterbatasan dana, waktu dan tenaga.
1.5.2 Definisi istilah
Untuk mempelajari penelitian pengembangan ini, peneliti memberikan
batasan-batasan pada istilah yang dirasa penting dan mendukung dalam
pemahaman.
1) Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses yang sistematis dalam
rangka menghasilkan produk berupa silabus dan bahan pembelajaran
bahasa Indonesia dengan media audio-visual.
2) Bahan
Bahan adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis
baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.
3) Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
4) Keterampilan menyimak
Keterampilan

menyimak

adalah

suatu

proses

kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak
disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Sebagai aspek keterampilan berbahasa, mendengarkan merupakan suatu
kegiatan yang diperlukan dalam berkomunikasi antar anggota
masyarakat.
5) Media Audio Visual
Media audio visual adalah media instruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media
audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya

melalui

pandangan

dan

pendengaran

sehingga

membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
6) Level Intermediate
Level intermediate adalah tingkat pembelajaran bagi orang asing
yang mau mempelajari dan sudah sampai pada tingkat menengah.
Pembelajaran BIPA bagi tingkat menengah yang menuntut interpretasi
makna kata-kata dan kalimat yang ada dalam teks, seperti yang
dikatakan oleh Eskey (1986). Pada tingkat ini dapat diasumsikan bahwa
pembelajar sudah menguasai sejumlah kata-kata bahasa Indonesia
sehingga kata-kata yang sudah dikuasainya tersebut dapat digunakan
sebagai

pengetahuan

awal

untuk

mengikuti

meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia.

pelajaran

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

1.6 Sistematika Penyajian
Dalam penelitian pengembangan ini, sistematika penyajian yang
digunakan dapat dideskripsikan atas lima hal, yaitu: (1) pendahuluan, (2) landasan
teori, (3) metode pengembangan, (4) hasil pengembangan, dan (5) penutup.
Bab 1 pendahuluan, bab ini mengemukakan uraian pendahuluan yang
terdiri dari enam hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3)
tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) pembatasan dan defenisi istilah, dan
(6) sistematika penyajian. Bab II landasan teori, bab ini memaparkan hasil kajiankajian teori yang relevan dengan pengembangan silabus dan bahan pembelajaran.
Bab III metode pengembangan. Bab ini memuat beberapa hal yaitu: (1)
model pengembangan, (2) prosedur pengembangan, (3) uji coba produk. Dalam
uji coba produk dijabarkan 6 hal, yaitu: (a) desain uji coba, (b) subjek coba, (c)
jenis data, (d) instrumen pengumpulan data, (e) teknik analisis data, dan (f)
penyimpulan data sebagai revisi produk. Bab IV hasil pengembangan dan
pembahasan, bab ini berisi paparan mengenai: (1) hasil analisis kebutuhan, yang
meliputi: (a) hasil kuesioner, dan (b) hasil wawancara, (2) hasil uji coba produk
pengembangan yang meliputi: (a) hasil uji coba produk pengembangan
berdasarkan penilaian ahli perancangan silabus dan bahan pembelajaran bahasa
Indonesia, (b) penilaian pengajar BIPA level intermediate, dan (3) pembahasan.
Bab V Penutup, bab ini memuat 2 hal yaitu: (1) kajian produk pengembangan, dan
(2) implikasi dan (3) saran-saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian yang relevan, yaitu penelitian Andy
Prasetya dan penelitian Hermawati.

Penelitian Andy Prasetya

(2007) yang

berjudul Penggunaan Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur
Asing (BIPA) di Lembaga Kursus BIPA Puri Indonesian Language Plus
Yogyakarta yang menyimpulkan, pertama media pembelajaran yang digunakan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran BIPA di Puri ILP Yogyakarta ada tiga
puluh dua jenis. Ketiga puluh dua media tersebut yaitu dua puluh lima jenis
media visual, yang terdiri dari white board, brosur, benda pos, dialog grid, flash
card, gambar seri, info gap, jam, kartu gambar/foto, kartu kata, kartu kalimat,
kartu angka, kartu huruf, kartu undangan, kartun, kalender, maket, peta, sketsa,
benda nyata, model tiruan (mock up), artikel, slide, dan permainan, (2) tiga jenis
media audio, yang terdiri dari kaset, CD, dan radio, (3) empat jenis media audiovisual, yang terdiri dari slide, kaset video (VTR), VCD, dan TV, dan (4)
komputer.
Kedua, media-media pembelajaran yang ada di Puri ILP Yogyakarta
digunakan untuk pembelajaran BIPA level beginner, intermediate, dan advanced.
Penggunaan media tersebut dalam pembelajaran BIPA adalah untuk (1)
pengenalan konsep, (2) pelatihan struktur, (3) penubian konsep dan struktur, (4)
review konsep dan struktur, dan (5) diskusi.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

Ketiga, hambatan-hambatan yang dialami oleh guru ketika menggunakan
media dalam pembelajaran BIPA di Puri ILP Yogyakarta dapat diklasifikasikan
menjadi empat jenis hambatan. Keempat jenis hambatan tersebut berasal dari (1)
pembelajar, (2) guru, (3) materi pembelajaran, dan (4) hambatan teknis.
Keempat, solusi yang ditempuh untuk mengatasi hambatan yang muncul
ketika menggunakan media dalam pembelajaran BIPA di Puri ILP Yogyakarta
dilakukan oleh guru. Solusi-solusi yang ditempuh oleh guru adalah solusi untuk
mengatasi hampir semua hambatan yang muncul baik dari pembelajar, guru
sendiri, materi pembelajaran, dan hambatan teknis.
Hermawati (2004) meneliti dengan judul Pengembangan Media Gambar
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Pembelajar Asing Tingkat Beginner
di Puri Bahasa Yogyakarta. Hasil penelitiannya yaitu dalam penelitian
pengembangan ini, peneliti membuat produk berupa media gambar berdasarkan
materi dari Modul 1b yang digunakan khusus di Puri Bahasa Yogyakarta dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk pembelajar asing tingkat dasar
(beginner). Media gambar tersebut disusun untuk enam pelajaran, yaitu pelajaran
tujuh sampai pelajaran dua belas. Untuk masing- masing pelajaran, media gambar
tersebut terdiri dari tiga tahap untuk setiap strukturnya, yaitu tahap pengenalan,
tahap drill, dan tahap penguatan, serta satu tahap untuk struktur gabungan, yaitu
tahap review. Media gambar tersebut terdiri dari kartu dan gambar berseri.
Adapun keberadaan peneliti dengan dua penelitian tersebut di atas adalah
peneliti menyusun silabus pembelajaran menyimak untuk level intermediate BIPA
di Wisma Bahasa dan menyusun materi pembelajaran menyimak dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

menggunakan media audio-visual untuk level intermediate BIPA di Wisma
Bahasa dengan menggunakan metode penelitian pengembangan.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Kemampuan Menyimak
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, dan kekayaan.
Penelitian ini lebih dikhususkan pada kemampuan menyimak yaitu kemampuan
seseorang dalam memahami pikiran dan perasaan yang diungkapkan secara lisan
dalam suatu Bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011).
Menurut Tarigan (1993: 19), menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan. Sebagai aspek keterampilan berbahasa, mendengarkan
merupakan suatu kegiatan yang diperlukan dalam berkomunikasi antar anggota
/masyarakat. Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang
disampaikan pembicara dapat dipahami dengan baik oleh pendengar sesuai
dengan maksud pembicara tersebut dengan demikian mendengarkan merupakan
suatu keterampilan berbahasa yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia
sehari-hari di lingkungan formal maupun informal.
2.2.2 Jenis-Jenis Menyimak
Secara garis besar, Tarigan (2008: 43) membagi jenis menyimak menjadi
dua kategori, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Kedua jenis
menyimak itu sangat berbeda dan perbedaan itu tampak dalam cara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

melakukannya. Menyimak ekstensif lebih diarahkan kepada kegiatan menyimak
secara lebih bebas dan lebih umum serta perlu di bawah bimbingan langsung para
guru, sedang menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih
diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu.
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif ialah “sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal
yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah
bimbingan langsung dari seorang guru. Pada umumnya kegiatan menyimak
ekstensif dapat digunakan untuk dua tujuan yang berbeda. Proses menyimak
ekstensif dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran
radio, televisi, percakapan orang di pasar, khotbah di masjid, pengumuman di
stasiun kereta api, dan sebagainya”. Ada beberapa jenis kegiatan menyimak
ekstensif, yaitu (Tarigan: 2008: 40-41).
1) Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan
sosial, seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya.
Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial,
unsur sopan santun, dan tingkatan dalam masyarakat, misalnya
seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan
bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek memiliki peran yang lebih
utama, sedang anak merupakan peran sasaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

2) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan, misalnya jika
seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat
mendengarkan percakapan orang lain, siaran suara radio, suara
televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh
pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu suara tersebut.
3) Menyimak estetika
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif.
Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan
menghayati sesuatu misalnya menyimak pembacaan puisi, rekaman
drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu
lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam
menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi.
Dalam hal ini, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul
rasa senang terhadap puisi tersebut. Demikian pula pembacaan cerita
pendek. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang pengarang terkenal
Gunawan Mohammad yang sering membacakan cerpen-cerpennya
melalui radio. Banyak remaja mendengarkan pembacaan tersebut.
Para remaja tampaknya dapat menikmati dan menghayati cerpen yang
dibacakan tersebut.
4) Menyimak pasif
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang
dilakukan tanpa upaya sadar, misalnya dalam kehidupan sehari-hari,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua
atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam bahasa daerah
tersebut. Kemudian, dia mahir pula menggunakan bahasa daerah
tersebut.
Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan
sebagai hasil menyimak pasif. Namun, pada akhirnya, orang itu dapat
menggunakan bahasa daerah dengan baik. Kegiatan menyimak pasif
banyak dilakukan oleh masyarakat awam dalam kehidupan seharihari. Dalam pendidikan di sekolah tidak dikenal istilah menyimak
pasif.
b. Menyimak intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk
menangkap makna yang dikehendaki. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan menyimak intensif (a) menyimak intensif pada dasarnya menyimak
pemahaman, (b) menyimak intensif memerlukan tingkat konsentrasi pikiran
dan perasaan yang tinggi, (c) menyimak intensif pada dasarnya memahami
bahasa formal, dan (d) menyimak intensif memerlukan reproduksi materi yang
disimak (Tarigan, 1993: 30).
Menyimak intensif merupakan salah satu kegiatan menyimak yang terdiri
atas beberapa jenis. Berikut ini dikemukakan jenis-jenis menyimak intensif,
yaitu: (1) menyimak kritis, (2) menyimak komsentratif, (3) menimak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

eksploratif (4) menyimak kreatif, (5) menyimak interogatif, (6) menyimak
selektif.
1) Menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memberikan penilain secara objektif,
menentukan keaslian, kebenaran dan kelebihan, serta kekurangankekurangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak
kritis adalah (a) mengamati tepat tidak ujaran pembicara, (b) mencari
jawaban atas pertanyaan (Kamidjan, 2001: 22).
2) Menyimak konsentratif yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik
terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif
bertujuan untuk (a) mengikuti petunjuk-petunjuk, (b) mencari
hubungan antar unsur dalam menyimak, (c) mencari hubungan
kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen, (d) mencari butir-butir
informasi penting dalam kegiatan menyimak, (e) mencari urutan
penyajian dalam bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari
bahan yang telah disimak (Kamidjan, 2001: 23).
3) Menyimak eksploratif yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada
akhir kegiatan, seorang penyimak eksploratif akan (a) menemukan
gagasan baru, (b) menemukan informasi baru dan informasi tambahan
dari bidang tertentu, (c) menemukan topik-topik baru yang dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

dikembang pada masa yang akan datang, dan (d) menemukan unsurunsur bahasa yang bersifat baru.
4) Menyimak kreatif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan

daya

imajinasi

dan

kreativitas

pembelajar.

Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara (a) menirukan lafal
atau bunyi bahasa asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris,
bahasa Belanda, bahasa Jerman dan sebagainya, (b) mengemukakan
gagasan yang sama dengan pembicara namun menggunakan struktur
dan pilihan kata yang berbeda, (c) merekonstruksi pesan yang telah
disampaikan penyimak, (d) menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat
berdasar materi yang telah disimak.
5) Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh

informasi

dengan

cara

mengajukan

pertanyaan-

pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk (a) mendapatkan
fakta-fakta dari pembicara, (b) mendapatkan gagasan baru yang dapat
dikembangkan

menjadi

sebuah

wacana

yang

menarik,

(c)

mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau
tidak.
6) Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara
selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan
suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat,
dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Menyimak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan
menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah: (a)
menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian
tertentu yang diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan topiktopik tertentu, (c) menyimak dengan memusatkan pada tema-tema
tertentu.
Adapun menyimak yang digunakan di Wisma Bahasa
Yogyakarta yang digunakan dalam penelitian ini berupa keterampilan
menyimak ekploratif yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
2.2.3 Unsur-Unsur Menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena
sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan
dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi
dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak ialah (1) pembicara, (2)
penyimak, (3) bahan simakan, dan (4) bahasa lisan yang digunakan. Berikut ini
adalah

penjelasan

masing-masing

unsur

itu

(http//aristhaserenade.

Blogspot.com/p/ ketrampilan-menyimak.html, 14 Oktober 2012).
a. Pembicara
Pembicara ialah orang yang menyampaikan pesan yang berupa
informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Dalam komunikasi lisan, pembicara
ialah narasumber pembawa pesan, sedang lawan bicara ialah orang yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

menerima pesan (penyimak). Dalam aktivitasnya, seorang penyimak sering
melakukan kegiatan menulis dengan mencatat hal-hal penting selama
melakukan kegiatan menyimak. Catatan tersebut merupakan pokok-pokok
pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Fungsi catatan tersebut
ialah sebagai berikut.
1) Meninjau kembali bahan simakan
2) Menganalisis bahan simakan
3) Mengevaluasi bahan simakan yang dilakukan dengan cara (1)
kekuatan bukti untuk membenarkan pernyataan pembicara, penyimak
harus mengevaluasi bukti-bukti yang dikatakan pembicara. Jika buktibukti itu cukup kuat, apa yang dikatakan pembicara itu benar, (2)
validitas alasan, jika pernyataan pembicara diikuti dengan alasanalasan yang kuat, terpercaya, dan logis, dapat dikatakan bahwa alasan
itu validitasnya tinggi, (3) kebenaran tujuan.
b. Penyimak
Penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak
dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat
melakukan kegiatan menyimak dengan intensif. Penyimak seperti itu akan
selalu mendapatkan pesan pembicara secara tepat. Hal itu akan lebih sempurna
jika ia ditunjang oleh, pengetahuan dan pengalamannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

c. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan bahan simakan ialah
pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat
berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat
menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh
penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam komunikasi. Untuk
menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang bahan simakan dengan cara (a)
menyimak tujuan pembicara, (b) menyimak urutan pembicaraan, (c) menyimak
topik utama, (d) menyimak topik bawahan, dan (e) menyimak akhir
pembicaraan.
2.2.4 Indikator Menyimak
Menurut Tarigan mengidentifikasi ciri-ciri menyimak sebagai berikut
(http://aristhaserenade.blogspot.com, hmtml, 14 Oktober 2012).
a. Berkonsentrasi yaitu penyimak harus memusatkan perhatian
kepada materi yang disimak.
b. Penyimak harus bermotivasi, yaitu mempunyai tujuan tertentu
sehingga untuk menyimak kuat.
c. Penyimak harus menyimak secara menyeluruh, yaitu penyimak
harus menyimak materi secara utuh dan padu.
d. Penyimak harus menghargai pembicara, yaitu penyimak yang
baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian inti.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

e. Penyimak harus sungguh-sungguh, yaitu penyimak tidak mudah
terganggu.
f. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri, yaitu penyimak harus
kenal arah pembicaraaan.
g. Penyimak harus kontak dengan pembicara, yaitu kontak dengan
pembicara.
h. Merangkum, yaitu penyimak dapat mmbuat rangkuman dari
pembicara yang telah didengar.
i. Menilai, yaitu penyimak dapat menilai pembicaraan yang
didengarkannya.
j. Merespons, yaitu penyimak dapat menanggapi pembicaraaan
yang telah disimaknya.
2.2.5 Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas
(http:www.scribd.com/doc/47357456/Pengertian-Bahan-Ajar, 12 Oktober 2012).
Dalam pengertian lain bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan

(http//.mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-

materi-pembelajaran, 12 Oktober 2012).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2003: 87), bahan ajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipakai atau dijadikan pedoman atau pegangan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

mengajar. Dalam Mehdiyah (2008: 19) disebutkan bahwa berdasarkan makalah
“Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar” yang diterbitkan oleh Depdiknas,
bahan ajar atau materi pembelajaran (intruksional materials) secara garis besar
terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bahan ajar adalah
segala bentuk bahan untuk mendapatkan informasi, alat dan teks yang diperlukan
guru untuk perencanaan dan penelahaan implementasi pembelajaran sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang kondusif dan efesien dalam kegiatan belajarmengajar.
Dalam belajar bahasa asing dikenal empat macam kemahiran bahasa (four
skills), yaitu kemahiran mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Kemahiran
mendengar dan membaca bersifat reseptif, sedang kemahiran berbicara dan
menulis bersifat produktif. Penguasaan bahasa yang ideal mencakup keempat
jenis kemahiran tersebut, walaupun kenyataannya ada siswa yang cepat mahir
berbicara tetapi lemah dalam menulis atau sebaliknya (Lado, 1985). Terkait
kemampuan mendengarkan kemahiran mendengarkan mempunyai derajat yang
sangat penting. Salah satu masalah dalam belajar bahasa asing adalah adanya
kesenjangan antara bahasa pertama dan bahasa target yang akan dipelajari. Hal ini
sering terjadi karena kurangnya pengetahuan bahasa target oleh pembelajar bahasa
asing.
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin jauh kesenjangan itu,
semakin sulit proses pembelajarannya dan semakin dekat kesenjangan itu,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

semakin mudah proses pembelajarannya. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikatakan oleh Grabe (1986: 30) bahwa problem belajar bahasa asing muncul
sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan linguistis dan sosiokultural dari bahasa
pertama dan bahasa target. Pembelajar harus menguasai kompetensi gramatikal
dan leksikal dari bahasa target jika ingin menguasai bahasa target itu. Walaupun
demikian bisa saja terjadi seorang pembelajar yang sudah memiliki kompetensi
secukupnya dalam bahasa target tetapi masih menghadapi kesulitan memahami
teks tertentu karena kurangnya pemahaman sosiokultur pemakai bahasa target.
Oleh karena itu, pemahaman sosiokultur pemakai bahasa target sangat dibutuhkan
oleh pembelajar untuk melengkapi kompetensi gramatikal dan leksikal mengenai
bahasa target.
2.2.5.1 Kriteria Bahan Ajar
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Termasuk
jenis materi fakta adalah nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama
tempat, nama orang, dan sebagainya. Termasuk materi konsep adalah pengertian,
definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek contoh kursi adalah
tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya (htttp://
mghpips. Wordpress.com/2007/03/02/ pengertian-ba