Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Petang - Kecamatan Petang - Kabupaten Betang.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : PETANG

KECAMATAN : PETANG

KABUPATEN/KOTA : BADUNG

NAMA MAHASISWA : IDA AYU RATIH PURNAMA ADI

FAKULTAS : KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI : PSIKOLOGI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

ii

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Ida Ayu Ratih Purnama Adi No. Mahasiswa : 1302205014

Fakultas : Kedokteran Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Petang KK Dampingan

I Gusti Ngurah Hariana NIP :19550506 1980031002


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Petang. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Prof. Dr. Nyoman Sucipta, M.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

 Bapak I Wayan Suryantara, S.H. sebagai Perbekel Desa Petang atas informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.

 Bapak Kelihan Banjar Dinas Petang Tengah, I Gusti Ketut Artana yang telah membantu mahasiswa dalam mencari KK Dampingan.

 Keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana, selaku KK Dampingan yang telah bekerjasama dengan baik sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.

 Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana atas dukungan dan kerjasamanya.

 Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon saran yang membangun dari para pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Harapan penulis semoga laporan pelaksanaan program pokok non tema KK dampingan ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan kita. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Petang, 28 Agustus 2016


(4)

iv DAFTAR ISI

COVER ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7

2.1 Permasalahan Keluarga ... 7

2.1.1 Masalah Perekonomi ... 7

2.1.2 Masalah Pendidikan ... 7

2.1.3 Masalah Pengasuhan Anak ... 8

2.2 Permasalahan Prioritas ... 8

2.2.1 Masalah Perekonomian ... 8

2.2.2 Masalah Pengasuhan Anak ... 9

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 10

3.1 Program ... 10

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi ... 10

3.1.2 Program Penyelesaian Masalah Pengasuhan Anak ... 10

3.2 Jadwal Kegiatan ... 11

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA ... 13

4.1 Waktu Pelaksanaan Program ... 13

4.2 Lokasi Pelaksanaan Program ... 13

4.3 Pelaksanaan Program ... 13

4.4 Hasil ... 14

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi ... 14

4.4.2 Pendampingan Keluarga BIdang Perlaku Anak ... 14

4.5 Kendala Pelaksanaan Program ... 14


(5)

v

5.1 Simpulan ... 15 5.2 Rekomendasi ... 16 LAMPIRAN


(6)

(7)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung yang merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang sudah didapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN PPM merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN PPM.

Dalam hal ini Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu yang harus dijalankan oleh setiap mahasiswa. Maksud dari program PPK adalah membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha terkait dengan ekonomi yang dihadapi, pendidikan, keterampilan yang dimiliki yang bisa dikembangkan, KB dan kesehatan yang harus diperhatikan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Tujuan dari Program Pendampingan Keluarga PPK adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Selain itu mengajarkan mahasiswa untuk lebih peduli dan empati terhadap keadaan yang dialami oleh Rumah Tangga yang tergolong Pra-sejahterah atau bisa dikatakan keluarga yang memiliki ekonomi yang rendah. Adapun sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.


(8)

2

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program KK Dampingan ini diharapkan mahasiswa mampu berperan sebagai pendamping keluarga yang akan mengidentifikasi permasalahan yang dialami, membantu memecahkan masalah, yang selanjutnya mahasiswa diharapkan mampu mendampingi keluarga dampingan dalam memberikan jalan keluar dari masalah yang dihadapi keluarga tersebut, bahkan mendampingi dalam memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

KK Dampingan dilaksanakan dibeberapa keluarga yang setiap kelompok mahasiswa sudah dibagi dalam beberapa wilayah yang ada di Bali, Keluarga KK Dampingan yang diberikan program oleh penulis adalah keluarga yang berada pada wilayah lingkungan di Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Desa Petang memiliki 7 banjar dinas yaitu Banjar Petang Dalem, Banjar Petang Tengah, Banjar Petang Suci, Banjar Kertha, Banjar Munduk Damping, Banjar Lipah dan Banjar Angantiga. Pada KKN PPM 2016, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Petang Tengah. Lebih spesifiknya yaitu salah satu keluarga Banjar Petang Tengah atas nama Keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana.

Adapun Profil keluarga dampingan penulis damping adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1

I Gusti Ngurah Hariana

Suami/Kepala

Keluarga 45 tahun

Tamat SMP/sederajat

Buruh

Bangunan -

2 Dewa Ayu

Rai Istri 44 tahun

Tamat SD/sederajat Ibu Rumah Tangga dan Buruh Bangunan -

3 I Gusi Ngurah

Putra Yasa Anak Laki-laki 21 tahun

Tamat SMA/Sederajat

Buruh

Bangunan - 4

I Gusti Ngurah Made

Suartana

Anak Laki-laki 16 tahun SMA Kelas 2 Pelajar -

Gambar 1. Sistem Kekerabatan I Gusti Ngurah Hariana

Keterangan : Laki-laki Perempuan

1 2


(9)

3 1. I Gusti Ngurah Hariana – KK

2. Dewa Ayu Rai – Istri KK

3. I Gusti Ngurah Putra Yasa – Anak KK 4. I Gusti Ngurah Made Suartana – Anak KK

Bapak I Gusti Ngurah Hariana merupakan sebuah keluarga kecil yang sederhana. Anggota keluarga yang tinggal di dalamnya sebanyak 4 (empat) orang yang didalamnya termasuk bapak I Gusti Ngurah Hariana (45) serta 3 anggota keluarga lainnya yaitu istri yang mendampingi bernama Dewa Ayu Rai (44) dan 2 orang anak laki-laki yaitu I Gusti Ngurah Putra Yasa (21) dan I Gusti Ngurah Made Suartana (16). Pendidikan terakhir bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah SMP/ Sederajat, Sang Istri merupakan lulusan Sekolah Dasar, sedangkan anak pertama dari bapak I Gusti Ngurah Hariana lulusan Sekolah Menengah Atas dan anak yang terakhir sedang menjalani pendidikan di SMA N 1 Petang.

Rumah bapak I Gusti Ngurah Hariana tergolong sederhana, penghasilan perbulan dari seorang Buruh Bangunan tidak menentu tergantung dari pekerjaan yang ada. Pekerjaan sampingan bapak I Gusti Ngurah Hariana yaitu mengurus dan memberi pakan ternak sapi milik warga lain. Rata-rata penghasilan per hari yang diperoleh oleh Bapak I Gusti Ngurah Hariana kurang lebih Rp. 80.000/hari. Sementara penghasilan yang didapatkan tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari.

1.1 Ekonomi Keluarga Dampingan

Dalam program KK Dampingan yang dijalankan oleh mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk menyelami kehidupan dari masing-masing keluarga dampingan. Maka dengan itu, mengingat keluarga rujukan adalah keluarga tipikal Rumah Tangga Miskin, maka tak dapat dihindari bahwa permasalahan ekonomi atau persoalan materi tentulah menjadi pertimbangan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini. Permasalahan ekonomi yang dihadapi tentu tidak lepas dari pekerjaan yang dilakoni oleh keluarga dalam mencukupi kebutuhan primer maupun sekundernya yang bisa dikata sebagai pekerja kelas bawah dengan upah yang tak cukup memadai. Melihat keterkaitan antara faktor profesi dan permasalahan ekonomi yang dihadapi tersebut maka dibahaslah tentang hal tersebut dengan deskripsi detail sebagai berikut :


(10)

4

1.1.1 Pendapatan Keluarga

Jika ditinjau dari pendapatan, keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana tergolong dalam ekonomi rendah karena penghasilan yang diperoleh lebih kecil daripada pengeluaran yang harus dikeluarkan sehingga beberapa kebutuhan Bapak I Gusti Ngurah Hariana tidak bisa terpenuhi. Penghasilan Bapak I Gusti Ngurah Hariana sebagai buruh bangunan yang dimana rata-rata yang diperoleh Rp. 80.000,- per hari, sedangkan menjadi buruh bangunan tidak menetap dan tidak menentu penghasilan yang diperoleh, sedangkan sang istri ibu Dewa Ayu Rai yang baru saja bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp. 50.000,- per hari dimana penghasilan perhari yang diperoleh digunakan langsung oleh keluarga I Gusti Ngurah Hariana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Disamping itu anak pertama dari keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana sudah bekerja dan mendapat penghasilan Rp. 1.500.000,- tiap bulannya, namun penghasilan dari anak pertama hanya membantu sedikit kebutuhan sehari-hari dari keluarga I Gusti Ngurah Hariana karena anak tersebut sudah mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Seperti yang sudah dinyatakan bahwa pendapatan yang diperoleh dari bapak I Gusti Ngurah Hariana dan ibu Dewa Ayu Rai tidak menentu. Hal ini diakibatkan karena hasil dari pendapatan yang diperoleh tergantung dari borongan bangunan. Bapak I Gusti Ngurah hariana selain menjadi buruh bangunan, untuk menambah pengasilan biasanya membantu salah satu warga untuk mengurus dan memberi pakan ternak sapi yang bukan miliknya.

Kesibukan Bapak I Gusti Ngurah Hariana berangkat pada pukul 08.00 pagi jika langsung ke tempat buruh bangunan yang dijalankan, namun apabila beliau akan memberi pakan ternak sapi akan berangkat lebih awal yaitu pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore, sedangkan Ibu Dewa Ayu Rai menyiapkan makanan dan langsung menuju tempat kerja, biasanya beliau mulai bekerja dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.

1.1.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder yang harus terpenuhi. Adapun prediksi secara ringkas pengeluaran-pengeluaran tersebut tercakup sebagai berikut:


(11)

5 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Kebutuhan sehari-hari yang mencakup khususnya kebutuhan makan adalah prioritas utama yang tidak dapat digantikan dengan kebutuhan yang lainnya. Untuk kebutuhan makan sehari-hari seperti beras, Beliau dan keluarga mendapatkan haknya sebagai Rumah Tangga Miskin (RTM), dengan mendapatkan beras dengan harga yang jauh lebih murah. Program Raskin (Beras Miskin) adalah program bantu pemerintah yang memberikan beras dengan harga murah bagi kalangan keluarga miskin. Namun jika dilihat secara keseluruhan terkait dengan listrik, air, dan kebutuhan pangan yang harus terpenuhi, rincian pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh keluarga I Gusti Ngurah Hariana selama 1 bulan dapat dilihat sebagai berikut:

a. Kebutuhan Sehari-hari, seperti :

Dapur Rp. 50.000 x 30 hari :Rp. 1.500.000/bulan Kerohanian Rp. 7.000 x 30 hari :Rp. 210.000/bulan Memberi uang saku anak Rp. 10.000 x 30 hari :Rp. 300.000/bulan b. Kebutuhan Setiap Bulan

Kebutuhan MCK :Rp. 30.000/bulan

Biaya Listrik :Rp. 58.000/bulan

Biaya Air :Rp. 48.000/bulan

c. Kebutuhan Pendidikan

Biaya Sekolah anak kedua :Rp. 175.000/bulan

Total pengeluaran satu bulan :Rp. 2.321.000/bulan

1.2.2.2 Kesehatan

Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di dalam bidang kesehatan. Tingkat kesehatan keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana terbilang baik, karena seluruh anggota keluarga beliau jarang terkena penyakit. Namun, apabila ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar, maka beliau akan menggunakan fasilitas bantuan yang telah diterima yaitu fasilitas bantuan BPJS Kesehatan, fasilitas ini hanya dapat digunakan di Puskesmas Petang,


(12)

6

setidaknya pengeluaran dari keluarga bapak Igusti Ngurah Hariana terbantu oleh fasilitas yang diterima.

1.2.2.3 Sosial

Keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana juga tidak dapat lepas dari kehidupan sosial, khususnya melihat kehidupan sosial masyarakat Bali yang sangat mengikat. Keluarga mereka yang masuk kedalam lingkungan Banjar Petang tengah juga diikat oleh adat dan istiadat yang ada. Salah satunya yang mencakup iuran sosial, dan iuran lainnya untuk kepentingan bersama yang wajib untuk dibayar.


(13)

7 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Selama kunjungan mahasiswa melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan melakukan perbincangan ringan seluruh kepada anggota keluarga, dan menemukan beberapa permasalahan yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana yang secara general (umum) dapat dipaparkan seperti berikut:

2.1.1 Masalah Perekonomian

Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana tergolong sangat sedikit, karena pekerjaan yang dikerjakan yang tidak menetap tergantung dari borongan bangunan. Jumlah pendapatan yang diperoleh terkadang lebih sedikit dari pengeluaran yang harus dikeluarkan, menyebabkan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang. Keluarga tersebut bahkan tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak seperti sakit, kematian, iuran banjar, biaya pendidikan dan sebagainya, sedangkan untuk meningkatkan pendapatan cukup sulit untuk dilakukan karena Bapak I Gusti Ngurah Hariana dan istri tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan yang layak. Akan tetapi untuk memulai membuka usaha seperti warung, keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana tidak memiliki cukup modal untuk mewujudkan hal tersebut.

2.1.2 Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang sangat rentan dihadapi oleh keluarga yang berada pada wilayah-wilayah kecil, seperti di desa. Kali ini masalah pendidikan terjadi pada keluarga KK Dampingan, terkait dengan latar belakang pendidikan yang hanya lulusan SMP dan SD, sehingga tidak mampu mengelolah sumber daya dengan baik. Pendidikan terakhir dari Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, sedangkan ibu Dewa Ayu Rai hanya lulusan Sekolah Dasar. Pendidikan yang rendah membuat Keluarga KK Dampingan menjadi kesulitan dalam menghadapi permasalahan keluarga karena melihat permasalahan hanya dari satu aspek saja, selain itu pendidikan yang rendah membuat kedua orangtua tidak mampu mendampingi


(14)

anak-8

anak dalam menjalankan pendidikan yang sedang dijalani, seperti membuat PR dan sebagainya.

2.1.3 Masalah Pengasuhan Anak

Kurangnya perhatian bapak I Gusti Ngurah Hariana terhadap anak ke-2 karena kesibukan bekerja dan kesulitan dalam meluangkan waktu anak menjadi kurang terkontrol yang mengakibatkan masalah perilaku yang dilakukan oleh anak dilingkungan sekitar. Anak ke-2 dari bapak I Gusti Ngurah Hariana saat ini sedang mengalami peralihan dari remaja ke dewasa awal sangat rentan mendapat pengaruh dari lingkungan, baik dan buruknya tergantung dari bagaimana anak menerima pengaruh atau suatu informasi yang ada dilingkungan tersebut. Saat masa peralihan ini hal yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sebaya, awalnya orangtua menjadi model bagi anak untuk tumbuh kembangnya tetapi saat peralihan ini lingkungan sebaya mulai masuk dan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Kesulitan mengendalikan ego agar memperoleh pengakuan dari teman menyebabkan anak ke-2 dari keluarga KK Dampinngan sering mengalami masalah di sekolah yang sedang ditempuh. Sudah sebanyak 2 kali bapak I Gusti Ngurah Hariana memperoleh panggilan dari Kepala sekolah karena anak beliau membuat ulah. Disamping itu kesulitan anak untuk memahami sikap orangtua, bapak I Gusti Ngurah Hariana begitu tegas, sedangkan ibu Dewa Ayu Rai sangat memanjakan anak ke-2 nya tersebut. Karena merasa ada yang mendukung, anak cenderung acuh terhadap nasehat yang diberikan oleh bapak I Gusti Ngurah Hariana. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang ada di dalam keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana, perbedaan pendapatpun sering terjadi antara anak dengan orangtua.

2.2 Permasalahan Prioritas

Permasalahan dalam keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana yang diutamakan untuk dapat diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian, yang akan dijabarkan sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan ekonomi yang ada dikeluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana memang sulit untuk tidak dihiraukan yang merupakan masalah utama dan pokok


(15)

9

yang penting untuk dipecahkan dan diberi solusi. Ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah, dengan pendapatan bapak I Gusti Ngurah Hariana yang bekerja sebagai buruh bangunan, tentu sulit untuk melakukan penganggaran yang terorganisir. Mengingat penghasilan sebagai buruh bangunan tidak tentu, akan tetapi pengeluaran terus saja mengalir dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan, seperti makan, kesehatan, sosial dan lain-lain. Masalah ini sudah tentu berkaitan erat dengan rendahnya upah yang beliau dapatkan dari pekerjaanya bersama sang istri.

2.2.2 Masalah Pengasuhan Anak

Permasalahan pengasuhan anak yang ada di dalam keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana menyebabkan perilaku yang dilakukan oleh anak ke-2 menjadi masalah pada lingkungan sekitar, membuat keributan disekolah dan sempat masuk BK sebanyak 2 kali yang menyebabkan bapak I Gusti Ngurah Hariana memeroleh panggilan dari pihak sekolah. Beliau mulai tidak perduli dengan apa yang dilakukan oleh anaknya, sehingga menyebabkan meningkatkan perilaku yang kurang baik yang dilakukan oleh anak. Beliau sudah sangat tegas, tetapi anak masih juga melawan nasehat yang diberikan. Kurangnya dalam meluangkan waktu untuk memperhatikan anak dan mengontrol perilaku menyebabkan anak melakukan banyak hal yang tidak terduga yang tidak diharapkan oleh bapak I Gusti Ngurah Hariana. Permasalahan ini tidak hanya terkait dengan pengasuhan yang diberikan, tapi kaitannya juga dengan perbedaan sikap yang diberikan orangtua.


(16)

10 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana diantaranya adalah sebagai berikut.

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dari keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana, progam bantuan penyelesaian masalah ekonomi yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan cara mencari penghasilan tambahan lagi dan membiasakan menabung untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Solusi ini merupakan hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan oleh keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana, karena tabungan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari bahkan tabungan digunakan oleh seseorang untuk simpanan di masa depan ataupun untuk kebutuhan yang tidak terduga. Dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, dengan menganggarkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Diharapkan bapak I Gusti Ngurah Hariana dapat menyisihkan pendapatan yang diiiperoleh setiap harinya, yang kemudian pendapatan yang telah disisihkan disarankan untuk ditabung secara tradisional (menggunakan celengan) ataupun di LPD.

Selain itu, penulis juga berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi sehingga diharapkan dapat meringankan beban pikiran keluarga ini. Bentuk bantuan program tersebut berupa pemberian beberapa bahan sembako dan memberikan beberapa ekor ayam untuk mengurangi beban kebutuhan sehari-hari, seperti memanfaatkan telur dari ayam untuk dikonsumsi, dan apabila ayam dikembangbiakkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan upakara.

3.1.2 Program Penyelesaian Masalah Pengasuhan Anak

Dalam menyelesaikan permasalahan pengasuhan dari keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana, progam bantuan penyelesaian masalah pengasuhan adalah dengan


(17)

11

Gusti Ngurah Hariana terkait dengan keluh kesah yang dirasakan oleh anak ke-2 yang dimana terkait dengan kurangnya meluangkan waktu untuk anak yang menyebabkan sering terjadinya perbedaan pendapat, kurangnya dalam memberikan perhatian dan sikap yang harus diperjelas dari ke-2 orangtua, tidak hanya terfokus pada bapak I Gusti Ngurah Hariana, tetapi juga pada ibu Dewa Ayu Rai agar tidak terlalu memanjakan anak saat anak melakukan kesalahan harus disalahkan. Selain itu menyadarkan perilaku yang dilakukan anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana, menyalahkan perilaku yang kurang tepat dan menguatkan perilaku yang benar yang dilakukan oleh anak, memberi tahu kepada anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana agar lebih terbuka dengan orangtua apa yang dirasakan.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1. Rabu/ 27 Juli 2016 13.30 – 16.30 Meminta data dan melakukan survey KK Dampingan.

2. Jumat/29 Juli 2016 10.00 - 14.00 Perkenalan dengan KK Dampingan dan sharing terkait dengan desa petang.

3. Senin/ 1 Agustus 2016 10.00 - 12.30 Penjelasan mengenai kegiatan KK dampingan dan permasalahan yang dihadapi keluarga.

4. Jumat/ 5 Agustus 2016 16.00 - 19.00 Mendiskusikan permasalahan ekonomi KK Dampingan.

5. Sabtu/ 6 Agustus 2016 19.00 - 20.00 Mendiskusikan permasalahan perilaku dari anak kedua.

6. Minggu/ 7 Agustus 2016 07.00 - 13.00 Program PSN untuk Banjar Petang Tengah yang sekalligus berkunjung ke KK Dampingan. 7. Rabu/ 10 Agustus 2016 18.00 - 20.00 Mendiskusikan permaslahan

pendidikan dari kedua orangtua. 8. Kamis/11 Agustus 2016 17.00 - 18.30 Mengantar KK Dampingan ke


(18)

12

rumah salah satu keluarga dari KK Dampingan.

9. Sabtu/ 13 Agustus 2016 17.00 - 18.00 Melihat potensi ekonomi KK

dampingan yang dapat

dikembangkan. 10. Minggu/14 Agustus

2016

17.00 - 18.00 Mendiskusikan tentang kebutuhan pokok yang tidak terpenuhi.

11. Selasa/ 16 Agustus 2016 17.00 - 19.00 Mendengarkan cerita dari anak kedua dari KK Dampingan, kemudian memberikan solusi dari perilaku yang dilakukan.

12. Rabu/ 17 Agustus 2016 17.00 - 18.00 Membantu KK Dampingan mempersiapkan makan malam. 13. Kamis/18 Agustus 2016 19.00 - 20.00 Memotivasi KK dampingan untuk

mau berbisnis dalam bidang kerohanian.

14. Jumat/19 Agustus 2016 16.00 - 18.00 Berdiskusi terkait dengan kesehatan KK Dampingan.

15. Sabtu/20 Agustus 2016 16.00 - 18.00 Menemani ibu KK Dampingan pergi ketempat beliau bekerja. 16. Minggu/21 Agustus

2016

18.00 - 20.00 Mendengarkan cerita dari anak-anak KK Dampingan dan mendiskusikan perilaku yang dilakukan.

17. Selasa/23 Agustus 2016 17.00 -.18.00 Makan bersama dengan seluruh anggota KK Dampingan.

18. Rabu/24 Agustus 2016 19.00 - 20.00 Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan di KK dampingan. 19. Jumat/26 Agustus 2016 18.30 - 21.00 Dokumentasi, memberi

kenang-kenangan dan berpamitan dengan KK dampingan.


(19)

13

4.1 Waktu Pelaksanaan Program

Adapun waktu yang dialokasikan untuk kegiatan KK Dampingan dalam rangka KKN PPM kali ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM). Program ini harus diikuti oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang dimana sesuai jadwal yang telah ditentukan harus memenuhi minimal 15 kali pertemuan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kunjungan ke KK dampingan sekiranya dilakukan di penghujung bulan Juli hingga penghujung bulan Agustus, yakni dari 27 Juli 2016 hingga 26 Agustus 2016.

4.2 Lokasi Pelaksanaan Program

Lokasi tempat melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa tempat penulis menjalani kegiatan KKN PPM. Adapun lokasi yang dimaksud adalah Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Secara spesifik, lokasi Keluarga Dampingan dari keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah bertempat di Banjar Petang Tengah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan Program

Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan selama satu bulan yang dimana dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM yang betempat di Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis melakukan kunjungan ke Keluarga dampingan yang berkisar sebanyak 19 kali kunjungan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pelaksanaan kunjungan dilakukan dengan suasana ringan dan penuh nuansa kekeluargaan tanpa harus memasukkan unsur formal. Karena suasana informal akan memudahkan penulis dalam mendapat informasi dan menyelami kehidupan keluarga dampingan.


(20)

14

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan yang telah dijalankan merupakan masalah yang sangat penting untuk dilakukan, akan tetapi dalam mengatasi suatu permasalahan ekonomi sangat membutuhkan waktu, tidak dapat dalam waktu yang singkat, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu dilihat juga kesanggupan dari keluarga dan kemauan dari keluarga itu sendiri untuk memulai suatu perubahan. Oleh sebab itu, kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberikan solusi dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Selain itu penulis juga memberikan beberapa bantuan berupa sembako dan beberapa ekor ayam untuk meringankan pengeluaran sehari-hari dari KK dampingan.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Pengasuhan Anak

Selama dilakukan pendampingan ada sedikit perubahan yang terjadi meskipun tidak secara sepenuhnya bisa berubah karena perubahan perilaku dan pola asuh membutuhkan cukup waktu untuk saling memahami satu dengan yang lainnya antara orangtua dan anak. Setelah mendengarkan permasalahan yang dihadapi dari kedua belah pihak antara orangtua dengan anak, anak ke-2 dari bapak I Gusti Ngurah Hariana mulai semakin terbuka, dan mau mengungkapkan apa yang dirasakan, sehingga dapat meminimalisir perbedaan pendapat yang sering terjadi.

4.5 Kendala Pelaksanaan Program

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program yang berlangsung pada keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana terkait dengan kesulitan bertemu dengan beliau dan anggota keluarga lainnya karena waktu bertemu saat sore hari digunakan untuk beristirahat, dan kesibukan beliau memperbaiki rumahnya. Selain itu, kesulitan untuk melakukan pendekatan pada anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana karena anak beliau pendiam dan pemalu.


(21)

15 5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah yang dimana merupakan keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), dengan kehidupan yang sangat sederhana dengan penghasilan yang sangat minim atau terbatas sebagai buruh bangunan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan anggota keluarga. Permasalahan utama yang dihadapi keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah masalah ekonomi. Dari segi permasalahan ekonomi adalah keterbatasan Bapak I Gusti Ngurah Hariana dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan penghasilan yang dihasilkan rata-rata kurang lebih Rp. 80.000/hari, penghasilan istri Rp.50.000/hari, penghasilan dari anak pertama Rp. 1.500,00 per bulan yang hanya membantu sedikit dari kebutuhan sehari-hari anggota keluarga karena bertanggung jawab atas kebutuhan pribadinya. Solusi yang dapat diberikan dalam bidang ekonomi keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah mengajarkan memanajemen uang dengan baik, mencari penghasilan tambahan dan membiasakan untuk menabung. Penghasilan tambahan dapat dilakukan dengan menjual canang sehari-hari yang dapat dilakukan oleh istri, sesekalipun dapat dibantu oleh anggota keluarga lainnya.

Permasalahan selanjutnya adalah permasalahan terkait dengan pengasuhan anak, kurangnya meluangkan waktu karena sibuk bekerja, memperhatikan anak, dan perbedaan sikap dari kedua orangtua yang menyebabkan kebingungan bagi anak, sehingga menimbulkan masalah perilaku dilingkungan sekitar yang tidak diharapkan oleh bapak I Gusti Ngurah Hariana. Solusinya yang dapat diberikan memberikan edukasi pola asuh yang tepat untuk menghadapi anak yang mengalami masa peralihan dari remaja ke dewasa awal, sikap yang harus diperjelas dari ke-2 orangtua, tidak hanya terfokus pada bapak I Gusti Ngurah Hariana, tetapi juga pada ibu Dewa Ayu Rai agar tidak terlalu memanjakan anak saat anak melakukan kesalahan harus disalahkan. Selain itu menyadarkan perilaku yang dilakukan anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana, menyalahkan perilaku yang kurang tepat dan


(22)

16

menguatkan perilaku yang benar yang dilakukan oleh anak, memberitahu anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana agar lebih terbuka dengan orangtua apa yang dirasakan.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN PPM UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.

Selain itu, diharapkan untuk keluarga KK Dampingan yang di damping oleh penulis mampu melakukan perhitungan pengeluaran yang baik dan menabung untuk keperluan tidak terduga dimasa depan. Mengingat begitu banyak pengeluaran yang dimiliki dengan segala kebutuhan yang ada, seperti kebutuhan primer dan sekunder. Menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak agar anak mau terbuka dan menyatakan apa yang dirasakan, selain itu pentingnya dalam memberikan perhatian, meluangkan waktu agar mampu mengontrol perilaku yang dilakukan anak.


(23)

17

Gambar 2. Foto Bapak I Gusti Ngurah Hariana dan Ibu Dewa Ayu Rai


(24)

18

Gambar 4. Keadaan Rumah Bapak I Gusti Ngurah Hariana


(1)

13 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu Pelaksanaan Program

Adapun waktu yang dialokasikan untuk kegiatan KK Dampingan dalam rangka KKN PPM kali ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM). Program ini harus diikuti oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang dimana sesuai jadwal yang telah ditentukan harus memenuhi minimal 15 kali pertemuan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kunjungan ke KK dampingan sekiranya dilakukan di penghujung bulan Juli hingga penghujung bulan Agustus, yakni dari 27 Juli 2016 hingga 26 Agustus 2016.

4.2 Lokasi Pelaksanaan Program

Lokasi tempat melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa tempat penulis menjalani kegiatan KKN PPM. Adapun lokasi yang dimaksud adalah Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Secara spesifik, lokasi Keluarga Dampingan dari keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah bertempat di Banjar Petang Tengah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan Program

Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan selama satu bulan yang dimana dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM yang betempat di Desa Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis melakukan kunjungan ke Keluarga dampingan yang berkisar sebanyak 19 kali kunjungan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pelaksanaan kunjungan dilakukan dengan suasana ringan dan penuh nuansa kekeluargaan tanpa harus memasukkan unsur formal. Karena suasana informal akan memudahkan penulis dalam mendapat informasi dan menyelami kehidupan keluarga dampingan.


(2)

14 4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan yang telah dijalankan merupakan masalah yang sangat penting untuk dilakukan, akan tetapi dalam mengatasi suatu permasalahan ekonomi sangat membutuhkan waktu, tidak dapat dalam waktu yang singkat, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu dilihat juga kesanggupan dari keluarga dan kemauan dari keluarga itu sendiri untuk memulai suatu perubahan. Oleh sebab itu, kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberikan solusi dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Selain itu penulis juga memberikan beberapa bantuan berupa sembako dan beberapa ekor ayam untuk meringankan pengeluaran sehari-hari dari KK dampingan.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Pengasuhan Anak

Selama dilakukan pendampingan ada sedikit perubahan yang terjadi meskipun tidak secara sepenuhnya bisa berubah karena perubahan perilaku dan pola asuh membutuhkan cukup waktu untuk saling memahami satu dengan yang lainnya antara orangtua dan anak. Setelah mendengarkan permasalahan yang dihadapi dari kedua belah pihak antara orangtua dengan anak, anak ke-2 dari bapak I Gusti Ngurah Hariana mulai semakin terbuka, dan mau mengungkapkan apa yang dirasakan, sehingga dapat meminimalisir perbedaan pendapat yang sering terjadi.

4.5 Kendala Pelaksanaan Program

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program yang berlangsung pada keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana terkait dengan kesulitan bertemu dengan beliau dan anggota keluarga lainnya karena waktu bertemu saat sore hari digunakan untuk beristirahat, dan kesibukan beliau memperbaiki rumahnya. Selain itu, kesulitan untuk melakukan pendekatan pada anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana karena anak beliau pendiam dan pemalu.


(3)

15 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah yang dimana merupakan keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), dengan kehidupan yang sangat sederhana dengan penghasilan yang sangat minim atau terbatas sebagai buruh bangunan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan anggota keluarga. Permasalahan utama yang dihadapi keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah masalah ekonomi. Dari segi permasalahan ekonomi adalah keterbatasan Bapak I Gusti Ngurah Hariana dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan penghasilan yang dihasilkan rata-rata kurang lebih Rp. 80.000/hari, penghasilan istri Rp.50.000/hari, penghasilan dari anak pertama Rp. 1.500,00 per bulan yang hanya membantu sedikit dari kebutuhan sehari-hari anggota keluarga karena bertanggung jawab atas kebutuhan pribadinya. Solusi yang dapat diberikan dalam bidang ekonomi keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana adalah mengajarkan memanajemen uang dengan baik, mencari penghasilan tambahan dan membiasakan untuk menabung. Penghasilan tambahan dapat dilakukan dengan menjual canang sehari-hari yang dapat dilakukan oleh istri, sesekalipun dapat dibantu oleh anggota keluarga lainnya.

Permasalahan selanjutnya adalah permasalahan terkait dengan pengasuhan anak, kurangnya meluangkan waktu karena sibuk bekerja, memperhatikan anak, dan perbedaan sikap dari kedua orangtua yang menyebabkan kebingungan bagi anak, sehingga menimbulkan masalah perilaku dilingkungan sekitar yang tidak diharapkan oleh bapak I Gusti Ngurah Hariana. Solusinya yang dapat diberikan memberikan edukasi pola asuh yang tepat untuk menghadapi anak yang mengalami masa peralihan dari remaja ke dewasa awal, sikap yang harus diperjelas dari ke-2 orangtua, tidak hanya terfokus pada bapak I Gusti Ngurah Hariana, tetapi juga pada ibu Dewa Ayu Rai agar tidak terlalu memanjakan anak saat anak melakukan kesalahan harus disalahkan. Selain itu menyadarkan perilaku yang dilakukan anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana, menyalahkan perilaku yang kurang tepat dan


(4)

16

menguatkan perilaku yang benar yang dilakukan oleh anak, memberitahu anak ke-2 bapak I Gusti Ngurah Hariana agar lebih terbuka dengan orangtua apa yang dirasakan.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN PPM UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.

Selain itu, diharapkan untuk keluarga KK Dampingan yang di damping oleh penulis mampu melakukan perhitungan pengeluaran yang baik dan menabung untuk keperluan tidak terduga dimasa depan. Mengingat begitu banyak pengeluaran yang dimiliki dengan segala kebutuhan yang ada, seperti kebutuhan primer dan sekunder. Menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak agar anak mau terbuka dan menyatakan apa yang dirasakan, selain itu pentingnya dalam memberikan perhatian, meluangkan waktu agar mampu mengontrol perilaku yang dilakukan anak.


(5)

17 LAMPIRAN

Gambar 2. Foto Bapak I Gusti Ngurah Hariana dan Ibu Dewa Ayu Rai


(6)

18

Gambar 4. Keadaan Rumah Bapak I Gusti Ngurah Hariana