Penanganan Nutrisi pada Penderita Diabetes Mellitus.
PENANGANAN NUTRISI
MEDIK PADA PENDERITA
DIABETUS MELITUS
Oleh
Indraguna Pinatih
Bagian IKK-IKP FK UNUD
SMF GIZI KLINIK RSUP SANGLAH
DEFINISI DM
Penyakit metabolik
Hiperglikemia
Gangguan insulin
CAUSE OF DEGENERATION
• Genetics
• Epigenetic:
• Overweight/obesity
• Food Imbalance
• Inactivity
GAYA HIDUP
RESISTEN
INSULIN
MANAJEMEN PENDERITA DM
FARMAKO
TERAPI
GAYA HIDUP
OLAH
RAGA
KONTROL
GULA
DARAH
SUPORT
EDUKASI
MAKANAN
SEHAT
GOAL TERAPI NUTRISI
Menyarankan pola makan sehat
Memperoleh nilai glycemic, tekanan darah,
kadar lemak darah pada kkisaran normal
Capai dan pertahankan berat badan normal
Mencegah atau memperlambat komplikasi
REKOMENDASI UNTUK EFEKTIFITAS TERAPI
Terapi gizi dirancang secara personal dengan memperhatikan
unsur budaya, selera dan sebagainya
Konsistensi intake karbo untuk penderita DM yang mendapatkan
insulin dosis tetap untuk mencegah hypoglycemia
Orang tua dan penderita DM 2 disarankan untuk melakukan pola
makan sehat
Terapi gizi bermanfaat untuk cost saving dan out come lebih baik
POLA MAKAN SEHAT
Makanan tinggi nutrisi
Jenis makanan
Komposisi
Cara olah
Jumlah
Frekuensi
Food Processes After Meal
Energy/amino
acid reserved
Food
Vitamins
Work
Metabolic
processes
Energy used
Maintenance
Productie
Minerals
Urine
Water
Air
Energy
reserved
Fat & glycogen
reserved
Protein
Carbohydrate
Fat
Tissue development
(growth & exchange)
Unprocessed
Waste
Stool
Sweat
Heat
KOMPOSISI MAKANAN SEIMBANG
• KARBOHIDRAT: 45 - 65 %,
• KH sederhana < 10 %
• Protein 10-20 %
• Lemak 20 – 25 %
• SAFA < 7 %, PUFA < 10 %, MUFA <
10%
• Garam < 6 – 7 gr.
• Serat 25 gram
KOMPOSISI MAKAN SEIMBANG DI PIRING
PIRING
CONTOH
HIGH NUTRIENT DENSE vs ENERGY DENSE
KOMPOSISI MAKAN SEIMBANG
DIABETES CARE, VOLUME 33, SUPPLEMENT 1, JANUARY 2010
GLYCEMIC INDEX (GI) dan GLYCEMIC LOAD
• GI : rangking makanan
berdasakan kemampuannya
meningkatkan kadar gula darah,
relatif terrhadap standard yaitu
gula atau roti putih
• GL : perhitungan matematik
untuk mengukur pengaruh
makanan terhadap gula darah
• Makin rendah nilai GL makanan,
lebih sedikit gula yang terbentuk
di darah
GL = (GI x CHO) : 100
CUT OFF GI dan GL
Low GI / GL
Medium GI / GL
High GI / GL
GLYCEMIC INDEX FOOD
HIGH vs LOW GLYCEMIC INDEX
•
•
•
•
HIGH GI
Karbo sederhana : gula, madu
jagung, dsb.
Tepung-tepungan: beras dan
gandum (refined), pasta
Buah: buah dalam kaleng
Umbi: kentang, waluh kuning,
ketela (sweet potato)
•
•
•
•
LOW GI
Biji-bijian : peas, beras dan
gandum (whole grain)
Bean: soy, mung, lima
Buah: rata-rata buah tidak
manis
Sayur: hampir semua sayur
PETUNJUK UNTUK DIET LOW GI
1. Makan ≥ 6 porsi buah dan
sayur rendah GI
2. Makan kacang lebih sering
3. Makan ikan dan/atau
seafood
4. Makan daging merah, ayam
dan/atau telur
5. Makan produk susu rendah
lemak
6. Awasi pengolahan dan
penyiapan makanan
7. Level ke “tuaan” bahan
8. Kombinasikan campur
high GI menjadi low GI
The New Glucose revolution. Brand-Miller, Foster Powell & Mc Milan-Price, 2004
LOW GI & GL NUTRITION ON METABOLIC SYNDROME
Insulin resistance
B cell dysfunction
Glycemia
B hyperinsulinemia
LOW GI & GL
DIET
Free fatty acids
Dyslipidemia
Inflammation
Endothelial dysfunction
CV-risks
pro-thrombotic factor
Radulian et al. Nutr J 2009; 8:5
JUMLAH
• Disesuaikan dengan keinginan berat badan
• Perhitungkan
• Aktivitas fisik
• Metabolik stress
• Laki-laki tidak sama dengan perempuan
♂ = IBW x 30 kkal
♀ = IBW x 25 kkal
( + ) aktifitas fisik
( + ) stress metabolik
( - ) usia
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia, Perkeni 2011
JUMLAH
BERAT BADAN IDEAL
• RUMUS
• TB-100 – 10% (TB-100)
• TB-100 :
• ♂ < 160 cm
• ♀ < 150 cm
BERAT BADAN NORMAL
• Body Mass Index (BMI)
BMI=
• Low
: < 18.5
• Normal
: 18.5 – 22.9
• Over weight : ≥ 23
• Pra obese : 23 – 24.9
• Obese I
: 25 – 29.9
• Obese II
: >30
��
��2
KOREKSI
USIA
TAHUN
AKTIFITAS FISIK
RINGAN
10-20%
Moderat
20-30%
Berat
40-50%
teaching
cycling
aerobic
KOREKSI
40-59
5%
reading
bowling
jogging
60-69
10%
walking
gardening
dancing
> 70
20%
office works
Household chores
incline cycling
fishing
athlete
OBESE
• Penderita DM yang juga menderita overweight dan/atau obese
disarankan untuk menurunkan berat badannya
• Penurunan berat badan bersifat sedang, diperoleh dengan cara
perubahan gaya hidup
• Terapi gizi
• Aktifitas fisik (olah raga)
• Perubahan prilaku, menjadi lebih aktif
• Defisit kalori 20-30%
Percentage reduction in initial weight over 4 years for participants in the
intensive lifestyle intervention (ILI) & diabetes support and education
groups (DSE) of the Look AHEAD (Action for Health in Diabetes) study
Wadden T et al. Circulation 2012; 125: 1157-70
Comparison of low- and high-carbohydrate diets for type 2 diabetes
management: a randomized trial1–4
Jeannie Tay,5,6,10 Natalie D Luscombe-Marsh,5,6 Campbell H Thompson,6 Manny Noakes,5 Jonathan D Buckley,7
Gary A Wittert,6 William S Yancy Jr,8,9 and Grant D Brinkworth5*
Objective:
We compared the effects of a very-low-carbohydrate, high–unsaturated fat, low–saturated fat (LC) diet with a
highcarbohydrate, low-fat (HC) diet on glycemic control and cardiovascular disease risk factors in T2D after
52 wk.
Conclusions:
Both diets achieved substantial weight loss and reduced HbA1c and fasting glucose. The LC diet, which
was high in unsaturated fat and low in saturated fat, achieved greater improvements in the lipid profile,
blood glucose stability, and reductions in diabetes medication requirements, suggesting an effective strategy
for the optimization of T2D management.
Am J Clin Nutr 2015;102:780–90
Metabolic stress
• Keadaan sakit
• 10 – 40 % tergantung jenis penyakit infeksi - sepsis
• Keadaan normal: 10 %
FRUCTOSE
• Fructose adalah gula sederhana yang ada secara alami pada buah,
sayur dan madu.
• Bahan ini memberikan hasil kontrol glycemic lebih baik dibandingkan
dengan asupan isokalori yang berasal dari sukrosa atau tepungtepungan (pati) dan tidak akan berpengaruh kepada kadar
triglyceride sepanjang pemberiannya tidak berlebihan (> 12% total
energy)
FREKUENSI DAN WAKTU MAKAN
Meal Frequency
David J.A. Jenkins et al
N Engl J Med 1989; 321:929-934October 5, 1989DOI: 10.1056/NEJM198910053211403
Nibble vs 3x Meals
Nibble
Jenkins et al. NEJM 1989
3x Meals at 8 am, 1 pm
and 7 pm. Nibbling
were between those
times.
1. Blood glucose
concentrations in
Nibbling group
were more stable
than those with 3x
meals
2. Serum insulin
concentrations in
Nibbling group
were more stable
than those with 3x
RINGKASAN
• Penderita DM tipe 2 disarankan untuk
• Menjaga berat badan pada kisaran ideal atau normal
• Memperhatikan jenis dan jumlah makanan untuk menghindari beban
glisemik (GL) yang tinggi selain juga menghindari indek glisemik yang tinggi
• Mengurangi jenis karbohidrat
• Makan lebih sering dengan porsi lebih kecil
MEDIK PADA PENDERITA
DIABETUS MELITUS
Oleh
Indraguna Pinatih
Bagian IKK-IKP FK UNUD
SMF GIZI KLINIK RSUP SANGLAH
DEFINISI DM
Penyakit metabolik
Hiperglikemia
Gangguan insulin
CAUSE OF DEGENERATION
• Genetics
• Epigenetic:
• Overweight/obesity
• Food Imbalance
• Inactivity
GAYA HIDUP
RESISTEN
INSULIN
MANAJEMEN PENDERITA DM
FARMAKO
TERAPI
GAYA HIDUP
OLAH
RAGA
KONTROL
GULA
DARAH
SUPORT
EDUKASI
MAKANAN
SEHAT
GOAL TERAPI NUTRISI
Menyarankan pola makan sehat
Memperoleh nilai glycemic, tekanan darah,
kadar lemak darah pada kkisaran normal
Capai dan pertahankan berat badan normal
Mencegah atau memperlambat komplikasi
REKOMENDASI UNTUK EFEKTIFITAS TERAPI
Terapi gizi dirancang secara personal dengan memperhatikan
unsur budaya, selera dan sebagainya
Konsistensi intake karbo untuk penderita DM yang mendapatkan
insulin dosis tetap untuk mencegah hypoglycemia
Orang tua dan penderita DM 2 disarankan untuk melakukan pola
makan sehat
Terapi gizi bermanfaat untuk cost saving dan out come lebih baik
POLA MAKAN SEHAT
Makanan tinggi nutrisi
Jenis makanan
Komposisi
Cara olah
Jumlah
Frekuensi
Food Processes After Meal
Energy/amino
acid reserved
Food
Vitamins
Work
Metabolic
processes
Energy used
Maintenance
Productie
Minerals
Urine
Water
Air
Energy
reserved
Fat & glycogen
reserved
Protein
Carbohydrate
Fat
Tissue development
(growth & exchange)
Unprocessed
Waste
Stool
Sweat
Heat
KOMPOSISI MAKANAN SEIMBANG
• KARBOHIDRAT: 45 - 65 %,
• KH sederhana < 10 %
• Protein 10-20 %
• Lemak 20 – 25 %
• SAFA < 7 %, PUFA < 10 %, MUFA <
10%
• Garam < 6 – 7 gr.
• Serat 25 gram
KOMPOSISI MAKAN SEIMBANG DI PIRING
PIRING
CONTOH
HIGH NUTRIENT DENSE vs ENERGY DENSE
KOMPOSISI MAKAN SEIMBANG
DIABETES CARE, VOLUME 33, SUPPLEMENT 1, JANUARY 2010
GLYCEMIC INDEX (GI) dan GLYCEMIC LOAD
• GI : rangking makanan
berdasakan kemampuannya
meningkatkan kadar gula darah,
relatif terrhadap standard yaitu
gula atau roti putih
• GL : perhitungan matematik
untuk mengukur pengaruh
makanan terhadap gula darah
• Makin rendah nilai GL makanan,
lebih sedikit gula yang terbentuk
di darah
GL = (GI x CHO) : 100
CUT OFF GI dan GL
Low GI / GL
Medium GI / GL
High GI / GL
GLYCEMIC INDEX FOOD
HIGH vs LOW GLYCEMIC INDEX
•
•
•
•
HIGH GI
Karbo sederhana : gula, madu
jagung, dsb.
Tepung-tepungan: beras dan
gandum (refined), pasta
Buah: buah dalam kaleng
Umbi: kentang, waluh kuning,
ketela (sweet potato)
•
•
•
•
LOW GI
Biji-bijian : peas, beras dan
gandum (whole grain)
Bean: soy, mung, lima
Buah: rata-rata buah tidak
manis
Sayur: hampir semua sayur
PETUNJUK UNTUK DIET LOW GI
1. Makan ≥ 6 porsi buah dan
sayur rendah GI
2. Makan kacang lebih sering
3. Makan ikan dan/atau
seafood
4. Makan daging merah, ayam
dan/atau telur
5. Makan produk susu rendah
lemak
6. Awasi pengolahan dan
penyiapan makanan
7. Level ke “tuaan” bahan
8. Kombinasikan campur
high GI menjadi low GI
The New Glucose revolution. Brand-Miller, Foster Powell & Mc Milan-Price, 2004
LOW GI & GL NUTRITION ON METABOLIC SYNDROME
Insulin resistance
B cell dysfunction
Glycemia
B hyperinsulinemia
LOW GI & GL
DIET
Free fatty acids
Dyslipidemia
Inflammation
Endothelial dysfunction
CV-risks
pro-thrombotic factor
Radulian et al. Nutr J 2009; 8:5
JUMLAH
• Disesuaikan dengan keinginan berat badan
• Perhitungkan
• Aktivitas fisik
• Metabolik stress
• Laki-laki tidak sama dengan perempuan
♂ = IBW x 30 kkal
♀ = IBW x 25 kkal
( + ) aktifitas fisik
( + ) stress metabolik
( - ) usia
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia, Perkeni 2011
JUMLAH
BERAT BADAN IDEAL
• RUMUS
• TB-100 – 10% (TB-100)
• TB-100 :
• ♂ < 160 cm
• ♀ < 150 cm
BERAT BADAN NORMAL
• Body Mass Index (BMI)
BMI=
• Low
: < 18.5
• Normal
: 18.5 – 22.9
• Over weight : ≥ 23
• Pra obese : 23 – 24.9
• Obese I
: 25 – 29.9
• Obese II
: >30
��
��2
KOREKSI
USIA
TAHUN
AKTIFITAS FISIK
RINGAN
10-20%
Moderat
20-30%
Berat
40-50%
teaching
cycling
aerobic
KOREKSI
40-59
5%
reading
bowling
jogging
60-69
10%
walking
gardening
dancing
> 70
20%
office works
Household chores
incline cycling
fishing
athlete
OBESE
• Penderita DM yang juga menderita overweight dan/atau obese
disarankan untuk menurunkan berat badannya
• Penurunan berat badan bersifat sedang, diperoleh dengan cara
perubahan gaya hidup
• Terapi gizi
• Aktifitas fisik (olah raga)
• Perubahan prilaku, menjadi lebih aktif
• Defisit kalori 20-30%
Percentage reduction in initial weight over 4 years for participants in the
intensive lifestyle intervention (ILI) & diabetes support and education
groups (DSE) of the Look AHEAD (Action for Health in Diabetes) study
Wadden T et al. Circulation 2012; 125: 1157-70
Comparison of low- and high-carbohydrate diets for type 2 diabetes
management: a randomized trial1–4
Jeannie Tay,5,6,10 Natalie D Luscombe-Marsh,5,6 Campbell H Thompson,6 Manny Noakes,5 Jonathan D Buckley,7
Gary A Wittert,6 William S Yancy Jr,8,9 and Grant D Brinkworth5*
Objective:
We compared the effects of a very-low-carbohydrate, high–unsaturated fat, low–saturated fat (LC) diet with a
highcarbohydrate, low-fat (HC) diet on glycemic control and cardiovascular disease risk factors in T2D after
52 wk.
Conclusions:
Both diets achieved substantial weight loss and reduced HbA1c and fasting glucose. The LC diet, which
was high in unsaturated fat and low in saturated fat, achieved greater improvements in the lipid profile,
blood glucose stability, and reductions in diabetes medication requirements, suggesting an effective strategy
for the optimization of T2D management.
Am J Clin Nutr 2015;102:780–90
Metabolic stress
• Keadaan sakit
• 10 – 40 % tergantung jenis penyakit infeksi - sepsis
• Keadaan normal: 10 %
FRUCTOSE
• Fructose adalah gula sederhana yang ada secara alami pada buah,
sayur dan madu.
• Bahan ini memberikan hasil kontrol glycemic lebih baik dibandingkan
dengan asupan isokalori yang berasal dari sukrosa atau tepungtepungan (pati) dan tidak akan berpengaruh kepada kadar
triglyceride sepanjang pemberiannya tidak berlebihan (> 12% total
energy)
FREKUENSI DAN WAKTU MAKAN
Meal Frequency
David J.A. Jenkins et al
N Engl J Med 1989; 321:929-934October 5, 1989DOI: 10.1056/NEJM198910053211403
Nibble vs 3x Meals
Nibble
Jenkins et al. NEJM 1989
3x Meals at 8 am, 1 pm
and 7 pm. Nibbling
were between those
times.
1. Blood glucose
concentrations in
Nibbling group
were more stable
than those with 3x
meals
2. Serum insulin
concentrations in
Nibbling group
were more stable
than those with 3x
RINGKASAN
• Penderita DM tipe 2 disarankan untuk
• Menjaga berat badan pada kisaran ideal atau normal
• Memperhatikan jenis dan jumlah makanan untuk menghindari beban
glisemik (GL) yang tinggi selain juga menghindari indek glisemik yang tinggi
• Mengurangi jenis karbohidrat
• Makan lebih sering dengan porsi lebih kecil