Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebungan di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008-2012.

(1)

vii

ABSTRACT

Companies that can not properly manage working capital will experience insolvency or unable to meet maturing obligations. In addition, the working capital excess can cause companies overlikuid causing the funds idle. Therefore a company should have a high profit to avoid it. Thus this study attempts to identify variable that affect profitability. The variables used include the level of cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Samples were taken by using a non-probability sampling method by using purposive sampling. Multiple linear regression model used in this research as a model of data analysis. The results showed cash turnover, inventory turnover, and working capital turnover has no significant effect on profitability.


(2)

viii

ABSTRAK

Perusahaan yang tidak bisa mengelola modal kerja dengan baik akan mengalami insolvency atau tak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo. Selain itu juga modal kerja yang berlebih dapat menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana yang menganggur. Maka dari itu suatu perusahaan harus memiliki profit yang tinggi untuk menghindari hal tersebut. Sehingga penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi varabel yang mempengaruhi profitabilitas. Adapun variabel yang digunakan meliputi tingkat perputaran kas, tingkat perputaran persediaan dan tingkat perputaran modal kerja. Sampel diambil dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Model regresi linier berganda digunakan dalam penelitan ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukkan perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata-kata kunci: Perputaran kas, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, ROA


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9


(4)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Modal Kerja ... 12

2.1.2 Profitabilitas ... 22

2.1.3 Perputaran Kas (Cash Turnover) ... 26

2.1.4 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ... 28

2.1.5 Perputaran Modal Kerja ... 31

2.2 Rerangka Teoritis ... 33

2.3 Rerangka Pemikiran ... 36

2.4 peneliti terdahulu ... 40

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 49

2.6 Model penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN... 54

3.1 Jenis Penelitian ... 54

3.2 Populasi dan Sampel ... 55


(5)

xi

3.2.2 Sampel ... 55

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 55

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 57

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 61

3.6 Metode Anaslisis Data ... 62

3.6.1 Analisis Statistik ... 62

3.6.2 Uji Hipotesis ... 65

3.6.3 Uji t ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Deskripsi Objek Penelitian... 67

4.2 Pengolahan data ... 68

4.2.1 Analisis Perputaran Kas ... 68

4.2.2 Analisis Perputaran Persediaan ... 71

4.2.3 Analisis Perputaran Modal Kerja ... 74

1.1.4 Analisis Statistik ... 80

1.1.5 Analisis Regresi.Berganda ... 84


(6)

xii

4.3 Pembahasan ... 90

BAB V KESIMPULAN ... 93

5.1 Simpulan ... 93

5.1.1 Keterbatasan Penelitian ... 93

5.2 Saran Teoritis / Akademisi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rerangka Teoritis ... 35

Gambar 2 Rerangka Pemikiran ... 39


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I Penelitian Terdahulu ... 40

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 58

Tabel III Analisis Rasio Perputaran Kas Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan ... 68

Tabel IV Perubahan Rasio Perputaran kas Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan ... 68

Tabel V Analisis Rasio Perputaran PersediaanSektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012. ... 71

Tabel VI Perubahan Rasio Perputaran PersediaanSektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012 ... 72

Tabel VII Analisis Rasio Perputaran Modal Kerja Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012. ... 74

Tabel VIII Perubahan Rasio Perputaran Modal Kerja Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012. ... 75

Tabel IX Analisis Rasio ROA Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012. 77 Tabel X Perubahan Rasio ROASektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008-2012. ... 78

Tabel XI Uji Normalitas ... 81

Tabel XII Uji Heterokedastisitas ... 82

Tabel XIII Uji Autokorelasi ... 84


(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Variabel Penelitian ... 99

Lampiran B Hasil Pengolahan SPSS... 100


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan perusahaan manufaktur di Indonesia semakin pesat, Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode ke periode semakin bertambah banyak karena melihat adanya prospek yang menjanjikan di Indonesia. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Pengukuran tingkat efektifitas tesebut yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan investasi, dapat dilakukan dengan mengetahui seberapa besar rasio profitabilitas yang dimiliki.

Menurut Munawir (2004) Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu disebut profitabilitas. Suatu perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas tersebut selalu memerlukan dana baik untuk membiayai operasional perusahaan maupun investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional perusahaan sehari-harinya disebut modal kerja. Modal kerja yang dikeluarkan diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Modal kerja tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan produksi selanjutnya.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

2

Menurut Esra dan Apriweni (2002), dalam pengelolaan modal kerja perlu diperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan. Dari semua elemen modal kerja dihitung perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja, maka modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka penggunaan modal kerja dalam perusahaan kurang efisien. Dalam penelitian ini, elemen modal kerja yang akan dibahas adalah kas dan persediaan.

Kas merupakan salah satu komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya (Riyanto, 2001). Kas digunakan oleh perusahaan untuk membeli persediaan, membayar hutang, membayar upah dan gaji pegawai, membeli perlengkapan kantor, dll. Kemampuan uang kas berputar selama satu periode tertentu untuk memperoleh pendapatan disebut perputaran kas. Jumlah kas yang berlebih disertai dengan perputaran kas yang rendah dapat menimbulkan sejumlah dana yang menganggur, sehingga penggunaan kas kurang efisien dan menyebabkan menurunnya profitabilitas (Rahma, 2011). Akan tetapi, jumlah kas yang cukup disertai dengan periode perputaran kas yang tinggi, mampu mempengaruhi minimnya kemungkinan risiko ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban, berarti penggunaan kas semakin efisien dan memperbesar kemungkinan perusahaan dalam memperoleh profitabilitas.

Komponen penting modal kerja selain kas adalah persediaan. Persediaan sangat dibutuhkan oleh perusahaan guna menjaga kelancaran proses produksi sehingga mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan, terutama pada perusahaan


(12)

BAB I PENDAHULUAN

3

manufaktur yang sebagian besar aktivitas proses produksi membutuhkan adanya persediaan. Inventory atau persediaan adalah elemen utama dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu berputar dan mengalami perubahan (Riyanto, 2001), karena persediaan selalu mengalami perubahan maka manajer harus berhati-hati dalam mengelola dan menentukan jumlah persediaan, agar tidak timbul kelebihan atau kekurangan persediaan. Apabila persediaan terlalu besar, maka biaya yang ditanggung perusahaan untuk pemeliharaan dan penyimpanan di gudang bertambah, dan meningkatkan risiko kerusakan karena penyimpanan yang terlalu lama, sehingga menurunkan kualitas dan profitabilitas. Apabila perusahaan mengalami kekurangan persediaan, akan berakibat pada tersendatnya proses produksi sehingga biaya produksi rata-rata mengalami kenaikan dan menekan perolehan keuntungan perusahaan (Riyanto, 2001). Guna mencegah hal tersebut, pengelolaan persediaan sangat diperlukan.

Modal kerja merupakan hal penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan uang muka pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain sebagainya. Dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya (husaini, 2012). Uang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal. Ini berarti Manajemen modal kerja


(13)

BAB I PENDAHULUAN

4

penting karena akan berdampak pada profitabilitas dan risiko perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan .

Grablowsky (1984) menunjukkan bahwa manajemen modal kerja penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan kecil. Dalam pengelolaan aset, perusahaan memerlukan perhatian yang lebih terhadap pengelolaan modal kerjanya agar lebih efisien. Hal ini karena proporsi modal kerja yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya: untuk persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain. Uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya.

Aktiva lancar cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar, sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, membuang kesempatan memperoleh laba. Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran persediaan (Inventory turnover), Rasio manajemen aktiva (asset management ratio). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga


(14)

BAB I PENDAHULUAN

5

perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin meningkat. Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

Jenis perusahaan yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah manufaktur dari sektor pertanian sub sektor perkebunan. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan proses produksi mulai dari pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku, hingga berbentuk barang jadi, guna memperoleh laba yang semaksimal mungkin.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jenis tanah yang subur maka Indonesia memiliki daya dukung yang cukup besar untuk mengembangkan berbagai aspek pertanian salah satunya adalah aspek perkebunan yang dinilai berprospek cerah. Budidaya perkebunan secara umum merupakan kegiatan usaha tanaman yang hasilnya untuk diekspor atau bahan baku industri (Suwarto dan Octavianty, 2010 : 6).

Salah satu hasil perkebunan Indonesia yang memberikan kontribusi devisa terbesar bagi Negara adalah sawit. Data BPS (2009) menunjukkan bahwa kepemilikan sawit di Provinsi Sumatera Utara 50% dikelola oleh swasta, 30% oleh


(15)

BAB I PENDAHULUAN

6

rakyat dan 20% oleh pemerintah. Pengelolaan lahan kelapa sawit rakyat yang berada di Sumatera Utara masih terpusat di daerah kabupaten Labuhan Batu dengan luas lahan produkti sekitar 126.000 hektar, diikuti dengan kabupaten Asahan dengan luas lahan produktif sebesar 49.000 hektar, sedangkan luas lahan sawit yang tidak produktif terdapat di Kabupaten Labuhan Batu sebesar 11.000 hektar, dan Kabupaten Langkat sebesar 1000 hektar.

Dengan luas lahan sawit yang begitu luas maka banyak perusahaan pengekspor sawit yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia, khususnya penyedia lapangan kerja, sumber pandapatan dan devisa Negara. Perusahaan-perusahaan tersebut harus bisa mengelola modal kerjanya dengan baik demi keberlangsungan perusahaan khususnya dalam perolehan profit maupun sebagai penghasil devisa negara. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti jenis perusahaan yang berada pada sub sektor perkebunan.

Selain itu menurut Nugroho (2012) dalam jurnal analisis yuridis terhadap insolvensi, Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami “insolvency”(tak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Terjadinya delisting beberapa perusahaan public di Bursa Efek Indonesia karena kesulitan likuiditas merupakan fenomena bahwa suatu perusahaan cenderung akan mengalami insolvency seperti: PT. Bahtera Adimina Samudera Tbk. Yang bergerak di sektor perikanan. Perusahaan tersebut telah dihapus dari daftar Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 25 agustus 2008 karena tidak ada lagi kegiatan


(16)

BAB I PENDAHULUAN

7

operasionalnya. Perusahaan ini mengalami keterpurukan sejak terjadinya penghapusan subsidi BBM pada bulan Oktober tahun 2005. Perusahaan lain yang mengalami hal yang sama yaitu PT. Texmaco Jaya Tbk. (TEJA) yang juga dihapus dari Bursa Efek Indonesia sejak Ovency seperti: PT. Bahtera Adimina Samudera Tbk. Yang bergerak di sector perikanan. Perusahaan tersebut telah dihapus dari daftar Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 25 agustus 2008 karena tidak ada lagi kegiatan operasionalnya. Perusahaan ini mengalami keterpurukan sejak terjadinya penghapusan subsidi BBM pada bulan Oktober tahun 2005. Perusahaan lain yang mengalami hal yang sama yaitu PT. Texmaco Jaya Tbk. (TEJA) yang juga dihapus dari Bursa Efek Indonesia sejak Oktober 2008 karena kesulitan likuiditas (http://www.idx.co.id, 2008).

Adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Amalendu (2012) menunjukkan perputaran kas berpengaruh positif terhadap ROI. Sedangkan menurut, Rajesh dan Reddy (2011) menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh negatif terhadap ROI.

Penelitian yang dilakukan oleh Rajesh dan Reddy (2011) menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap ROI. Namun, hasil penelitian dari Amalendu (2012), menunjukkan perputaran persediaan berpengaruh negatif terhadap ROI.

Dengan adanya perbedaan dari hasil penelitian terdahulu, maka penelitian ini akan menguji kembali variabel-variabel sebelumnya yang pernah diteliti.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

8

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan mengambil judul Pengaruh

Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Analisis Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Pertanian sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012).

Dengan variable yang akan digunakan yaitu variabel dependen atau variabel Y adalah Return on Investment (ROI). Sedangkan variabel independen atau variable X adalah perputaran kas (Cash Turnover), dan perputaran persediaan (inventory turnover).

1.2 Rumusan Masalah

Maka permasalahan dalam penelitian ini terhadap suatu profitabilitas perusahaan adalah:

1. Bagaimana pengaruh perputaran kas (cash turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI?

2. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan (inventory turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI ?

3. Bagaimana pengaruh perputaran modal kerja (working capital turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI?


(18)

BAB I PENDAHULUAN

9

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran kas (cash turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI.

2. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran persediaan (inventory turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI. 3. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran modal kerja

(working capital turnover) terhadap Return on Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor pertanian sub sektor perkebunan yang terdaftar di BEI.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat yaitu : 1. Secara praktis bagi :

a. Perusahaan

 Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan untuk mengambil keputusan manajerial dalam hal pengelolaan modal kerja yang berhubungan dengan keberlangsungan perusahaan terkait dengan masalah pengelolaan dana perusahaan baik yang berasal dari internal maupun external perusahaan.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

10

 Membantu bagi para pengusaha untuk melakukan pengelolaan modal kerja yang baik sehingga perusahaan-perusahaan yang berada di sektor pertanian

tidak akan mengalami “insolvency” (tak mampu memenuhi kewajiban jatuh

tempo) atau perusahaan harus dilikuidasi. b. Investor

 Dapat membantu investor dalam melakukan pemilihan perusahaan-perusahaan industri pertanian yang berada di Bursa Efek Indonesia berdasarkan faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan tersebut. Dengan mengetahui suatu laporan keuangan perusahaan yang sehat maka investor bisa menginvestasikan uangnya di perusahan-perusahaan tersebut.

 Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomis di masa yang akan datang seperti melihat rasio profitabilitas untuk menjadi pertimbangan investor berinvestasi.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor

dan calon investor untuk merumuskan kebijakan dalam melakukan investasi pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI supaya tingkat pengembalian dari penanaman investasi tersebut memperoleh hasil yang maksimum.

2. Secara akademisi :

 Membantu para akademik mengembangkan teori efisiensi modal kerja yang berpengaruh penting bagi perusahaan dalam memaksimumkan laba sehingga


(20)

BAB I PENDAHULUAN

11

dapat digunakan untuk kemajuan bidang ilmu pengetahuan dengan memperhatikan rasio-rasio yang terdapat di laporan keuangan.

 Memberikan bukti empiris mengenai adanya pengaruh positif perputaran modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan pertanian di BEI tahun 2010-2013.

 Menambah pengetahuan tentang penerapan teori-teori yang ada dalam masalah yang sesungguhnya.

 Bagi peneliti berikutnya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.


(21)

BAB V KESIMPULAN

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada pengaruh rasio perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Dari pembahasan Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh rasio perputaran kas profitabilitas perusahaan.

2. Tidak terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan.

3. Tidak terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

 Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada sektor pertanian sub sektor perkebunan.

 Penelitian ini hanya mengidentifikasi rasio perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja yang mempengaruhi profitabilitas  Penelitian ini hanya melakukan pengujian secara parsial dari setiap pengaruh


(22)

BAB V KESIMPULAN

94 5.2 Saran Teoritis ata Akademisi

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan objek lain seperti perusahaan pada sektor pertambangan, pangan, dll sehingga dapat menggambarkan lebih jelas besar pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas.

 Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat mengidentiifikasi faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi profitabilitas misalnya: likuiditas, PBV, solvabilitas dan lain sebagainya.

 Sebaiknya pengujian menggunakan structure equition model (SEM) dengan bantuan program AMOS atau Lisrel. Karena dengan menggunakan SEM mampu menguji model structural yang hubungan antar variabelnya komplek secara simultan, dengan demikian jika model sudah komplek dan variablenya laten, maka spss tidak mampu mengolahnya sehingga harus menggunakan lisrel (Ghozali, 2013).


(23)

95

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Husaini. (2012). Pengaruh Variabel Return Return On Assets,Return On Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan. Jurnal Profit, Volume 6, Nomor 1, Juni, Halaman 45-48.

Amalendu Bhunia, Bhaskar Bagchi dan Basanta Khamrui. (2012). The Impact of Liquidity on Profitability: A Case Study of FMCG Companies in India. India.

Brigham, E., and Daves, P. ( 2010). Intermediate Finnancial Management. Tenth Edition. Cengage Learning. South Western.

Caballero, S.B., Garcia Teruel, P.J., dan Martinez Solano, P. (2012) How does working capital management affect the profitability of Spanish SMEs?. Small Bus Econ, 39, 517-529.

Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods (9rh edition). USA: McGraw-Hill.

Esra, Martha Ayerza dan Prima Apriweni. (2002). Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE iBii.

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS RegresiI, edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Grablowsky, B. J. (1984). Financial Management of Inventory, Journal of Small Business Management, Padachi 57, July, pp. 59-65.

Gujarati, Damodar. (1999). Ekonomitrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

Hanafi, Mahmud, M., dan Halim, A. (2005). Analisis Laporan Keuangan. YKPN. Yogyakarta.


(24)

96

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Edisikedelapan belas. BPFE. Yogyakarta.

Harahap, Syafri Harahap. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harahap, Syafri Harahap. (2010). Teori Akuntansi Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada. : Jakarta.

Husen Umar. (2008). Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Husnan, Suad. (2001). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

James C, Van Home dan John M. Wachowicz. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi kedua belas. Salemba Empat. Jakarta.

Jumingan. (2006). Analisa Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir (2010). Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo. Jakarta.

Kasmir (2011). Dasar-dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo. Jakarta

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidika. Rineka Cipta. Jakarta.

Menuh Ni Nyoman. (2008). Pengaruh efektivitas dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap rentabilitas ekonomis pada koperasi “Kamadhuk” RSUP Sanglah Denpasar. Denpasar.

Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Nafarin,M.(2007).Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.


(25)

97

Nugroho, Adi. (2012). Analisis Yuridis Terhadap Keadaan Insolvensi Dalam Kepailitan.Universitas Brawijaya.

Nurcahyo, Nico. (2009). ANALISIS Kinerja likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan analisis hubungan modal kerja terhadap laba usaha pada industry otomotif di BEI periode 2006-2008. Universitas Gunadarma.

Rahma, L. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Rajesh, M., and Ramana Reddy, N.R.V. (2011). Impact of Working Capital

Management on Firm’s Profitability. Global Journal of Finance and

Management, 3(1), 151-158.

Riyanto, B. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisii keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Singagerda Faurani I Santi. (2004). Pengaruh Modal Kerja terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada koperasi “Mandalika”. Mataram Nusa Tenggara Barat Sugiono. (2007). Metode Peneliitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D, ALFABETA. Bandung.

Sugiono. (2011). Statistik untuk penelitian, Alfabeta. Bandung.

Sugiyarso, G.Winarni, F. (2005). Manajemen keuangan. Media Pressindo, Yogyakarta.

Suliyanto, (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Ghalia Indonesia. Bogor.

Suwarto dan Octavianty, Y.(2010). Budidaya Tanaman Perkebunan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.


(26)

98

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia. Jakarta.

Van Horne, James C., dan Wachowicz, John M.( 2005). Fundamentals of Financial: Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Weston, J. fred., dan Eugene, F. Brigham. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Edisi ke-7, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. UPP STIM YKPN Yogyakarta.


(1)

BAB V KESIMPULAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada pengaruh rasio perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Dari pembahasan Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh rasio perputaran kas profitabilitas perusahaan.

2. Tidak terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan.

3. Tidak terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

 Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada sektor pertanian sub sektor perkebunan.

 Penelitian ini hanya mengidentifikasi rasio perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja yang mempengaruhi profitabilitas  Penelitian ini hanya melakukan pengujian secara parsial dari setiap pengaruh


(2)

BAB V KESIMPULAN

5.2 Saran Teoritis ata Akademisi

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan objek lain seperti perusahaan pada sektor pertambangan, pangan, dll sehingga dapat menggambarkan lebih jelas besar pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas.

 Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat mengidentiifikasi faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi profitabilitas misalnya: likuiditas, PBV, solvabilitas dan lain sebagainya.

 Sebaiknya pengujian menggunakan structure equition model (SEM) dengan bantuan program AMOS atau Lisrel. Karena dengan menggunakan SEM mampu menguji model structural yang hubungan antar variabelnya komplek secara simultan, dengan demikian jika model sudah komplek dan variablenya laten, maka spss tidak mampu mengolahnya sehingga harus menggunakan lisrel (Ghozali, 2013).


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Husaini. (2012). Pengaruh Variabel Return Return On Assets,Return On Equity, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan. Jurnal Profit, Volume 6, Nomor 1, Juni, Halaman 45-48.

Amalendu Bhunia, Bhaskar Bagchi dan Basanta Khamrui. (2012). The Impact of Liquidity on Profitability: A Case Study of FMCG Companies in India. India.

Brigham, E., and Daves, P. ( 2010). Intermediate Finnancial Management. Tenth Edition. Cengage Learning. South Western.

Caballero, S.B., Garcia Teruel, P.J., dan Martinez Solano, P. (2012) How does working capital management affect the profitability of Spanish SMEs?. Small Bus Econ, 39, 517-529.

Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods (9rh edition). USA: McGraw-Hill.

Esra, Martha Ayerza dan Prima Apriweni. (2002). Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE iBii.

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS RegresiI, edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Grablowsky, B. J. (1984). Financial Management of Inventory, Journal of Small Business Management, Padachi 57, July, pp. 59-65.

Gujarati, Damodar. (1999). Ekonomitrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

Hanafi, Mahmud, M., dan Halim, A. (2005). Analisis Laporan Keuangan. YKPN. Yogyakarta.


(4)

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Edisikedelapan belas. BPFE. Yogyakarta.

Harahap, Syafri Harahap. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harahap, Syafri Harahap. (2010). Teori Akuntansi Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada. : Jakarta.

Husen Umar. (2008). Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Husnan, Suad. (2001). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

James C, Van Home dan John M. Wachowicz. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi kedua belas. Salemba Empat. Jakarta.

Jumingan. (2006). Analisa Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir (2010). Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo. Jakarta.

Kasmir (2011). Dasar-dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo. Jakarta

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidika. Rineka Cipta. Jakarta.

Menuh Ni Nyoman. (2008). Pengaruh efektivitas dan efisiensi penggunaan modal kerja terhadap rentabilitas ekonomis pada koperasi “Kamadhuk” RSUP Sanglah Denpasar. Denpasar.

Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Nafarin,M.(2007).Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.


(5)

Nugroho, Adi. (2012). Analisis Yuridis Terhadap Keadaan Insolvensi Dalam Kepailitan.Universitas Brawijaya.

Nurcahyo, Nico. (2009). ANALISIS Kinerja likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan analisis hubungan modal kerja terhadap laba usaha pada industry otomotif di BEI periode 2006-2008. Universitas Gunadarma.

Rahma, L. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Rajesh, M., and Ramana Reddy, N.R.V. (2011). Impact of Working Capital

Management on Firm’s Profitability. Global Journal of Finance and

Management, 3(1), 151-158.

Riyanto, B. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisii keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Singagerda Faurani I Santi. (2004). Pengaruh Modal Kerja terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada koperasi “Mandalika”. Mataram Nusa Tenggara Barat Sugiono. (2007). Metode Peneliitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D, ALFABETA. Bandung.

Sugiono. (2011). Statistik untuk penelitian, Alfabeta. Bandung.

Sugiyarso, G.Winarni, F. (2005). Manajemen keuangan. Media Pressindo, Yogyakarta.

Suliyanto, (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Ghalia Indonesia. Bogor.

Suwarto dan Octavianty, Y.(2010). Budidaya Tanaman Perkebunan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.


(6)

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia. Jakarta.

Van Horne, James C., dan Wachowicz, John M.( 2005). Fundamentals of Financial: Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Weston, J. fred., dan Eugene, F. Brigham. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Edisi ke-7, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. UPP STIM YKPN Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Selama Periode 2007-2011 di Bursa Efek Indonesia.

0 1 21

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 9 99

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB-SEKTOR FOOD AND BEVERAGES TAHUN 2012-2016

0 0 8

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 10

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 22

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

1 2 12

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Sub Sektor Semen Di Bursa Efek Indonesia -

0 2 26

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013)

0 0 14