Revitalisasi Pasar Tradisional Berwawasan Eco-Culture untuk Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan melalui Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat.

(B. Ekonomi)
Revitalisasi Pasar Tradisional Berwawasan Eco-Culture untuk Mendukung Program
Pengentasan Kemiskinan melalui Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat
Kata kunci : eco-culture, ekonomi berbasis masyarakat, pasar tradisional, pengentasan kemiskinan,
revitalisasi
Aliyah, Istijabatul; Mulyanto
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Penelitian tentang Revitalisasi Pasar Tradisional Berwawasan Eco-Culture untuk Mendukung Program
Pengentasan Kemiskinan Melalui Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakat ini merupakan penelitian
multi tahun (Tahun 2012 dan 2013) dan akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yakni bulan April
sampai Nopember. Pada tahun pertama (tahun 2012) penelitian akan ditujukan untuk: 1). Mengkaji
peran pasar tradisional dalam penataan ruang Kota Surakarta Berwawasan Ecoculture. 2). Menganalisis
kontribusi pasar tradisional dalam mendukung program pengentasan kemiskinan. 3). Mengkaji kebijakan
dan program Pemerintah Kota Surakarta dalam menguatkan peran pasar tradisional untuk menuju
pembangunan Kota Surakarta berwawasan eco-culture. 4). Mengkaji kebijakan dan program Pemerintah
Kota Surakarta dalam menguatkan peran pasar tradisional untuk mengentaskan kemiskinan. 5).
Menganalisis faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pengembangan pasar tradisional dalam
mendukung program revitalisasi pasar tradisional berwawasan ecoculture. 6). Menganalisis faktor-faktor
yang mendorong dan menghambat pengembangan pasar tradisional dalam mendukung program
pengentasan kemiskinan. 7). Merumuskan draf rekayasa sosial dalam bentuk model untuk mengubah
perilaku komunitas pasar tradisional menuju sikap dan mental yang berwawasan eco-culture serta

mengarah kepada pemberdayaan masyarakat pedagang kecil. 8). Menyusun draf prototipe signage
(penanda) untuk mendukung revitalisasi pasar tradisional menuju kota berwawasan ecoculture, baik
yang berbentuk digital maupun cetak. 9). Menyusun draf artikel ilmiah tentang ā€¯Revitalisasi Pasar
Tradisional Berwawasan eco-culture untuk Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan Melalui
Pengembangan Ekonomi Berbasis Masyarakatā€¯ untuk jurnal terakreditasi yang akan dikirimkan ke Jurnal
Tata Loka ISSN : 0852-7458 SK No: 64a/DIKTI/Kep/201 Tanggal: 01Nopember 2010 Berlaku sampai
dengan Nopember 2013 Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan
data akan dilakukan melalui beberapa metode termasuk pengamatan lapangan (site observation),
wawancara mendalam (in-depth interview), diskusi kelompok terarah (focus group discussion), metode
simak (documment study) dan metode Sosialisasi. Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan
metode purposive sampling dan snowball. Data akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis,
yakni: 1) Analisis Interaktif, 2). Analisis Kinerja Kebijakan dan 3). Analisis Lingkungan Internal-Eksternal
(ALI-ALE). 4). Metode Sosialisasi.
Hasil jangka pendek yang ditargetkan dari penelitian ini adalah: 1). Rekayasa sosial dalam bentuk model
untuk mengubah perilaku komunitas pasar tradisional menuju sikap dan mental yang berwawasan ecoculture. 2). Rekomendasi prototype signage (penanda) untuk mendukung revitalisasi pasar tradisional
menuju kota berwawasan ecoculture, baik yang berbentuk digital maupun cetak. 3). Artikel ilmiah yang
akan diterbitkan dalam jurnal terakreditasi : Jurnal Tata Loka ISSN : 0852-7458 SK No: 64a/DIKTI/Kep/201


Tanggal: 01Nopember 2010 Berlaku sampai dengan Nopember 2013 Jurusan Perencanaan Wilayah &
Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa peran Pasar Tradisional sebagai salah satu pembentuk Brand Image
Kota Surakarta baik secara fisik maupun non fisik, Pasar tradisional sebagai wadah perekonomian
masyarakat lapisan bawah hingga atas dengan tetap mempertahankan interaksi sosial. Kebijakan yang
tertuang dalam regulasi/kebijakan yang diatur mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor
1 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional. Faktor yang menghambat adalah
kebiasaan berbelanja yang bergeser dari model tradisional dengan budaya ngobrol, tawar menawar, dan
pilih-pilih barang menjadi kebiasaan swalayan, tidak perlu lagi tanya-tanya kualitas barang, langsung pilih
sendiri dan bayar. Dan faktor yang mendorong yaitu Perlindungan hukum bagi para pedagang pasar
tradisional. Sedangkan rekayasa sosial dirumuskan dengan melibatkan berbagai komponen untuk
mengubah perilaku komunitas pasar.