Pengaruh kecerdasan, pengetahuan ekonomi dan perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan pada siswa kelas xi ips sma negeri sekota Madiun Jurnal

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGARUH KECERDASAN, PENGETAHUAN EKONOMI
DAN PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP
LITERASI KEUANGAN PADA SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI
SEKOTA MADIUN
Merak Setiawati1, Sigit Santosa2, Susilaningsih3.
123

Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta

e-mail : merak9575@gmail.com, sigitsantoso@gmail.com, susi_uns@yahoo.com
Abstrak
Merak Setiawati. S991402012. Pengaruh Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi
dan Perilaku Konsumtif terhadap Literasi Keuangan Pada Siswa SMA
Negeri SeKota Madiun. Tesis. Pembimbing 1: Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd,
Pembimbing 2: Dr. Susilaningsih, M.Bus. Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Juni 2016.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecerdasan, pengetahuan
ekonomi dan perilaku konsumtif terhadap literasi keuangan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa
kelas XI SMA Negeri Sekota Madiun sebanyak 718 siswa. Sampel penelitian
adalah siswa kelas XI sebanyak 260, yang diambil dengan cara Probability
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan
angket. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah statistik inferensial dengan
alat analisis statistik Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Kecerdasan memiliki pengaruh
positif terhadap literasi keuangan, 2) Pengetahuan ekonomi memiliki pengaruh
positif terhadap literasi keuangan, 3) Perilaku konsumtif memiliki pengaruh
positif terhadap literasi keuangan, 4) Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi dan
Perilaku Konsumtif berpengaruh positif terhadap Literasi Keuangan.
Kata kunci: Kecerdasan, Pengetahuan Ekonomi, Perilaku Konsumtif, Literasi
Keuangan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah AEC (ASEAN Economic Community) diberlakukan mulai tahun 2016.
Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) dirancang untuk mewujudkan Wawasan
ASEAN 2020 yang beranggotakan Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Otoritas Jasa Keuangan
fokus pada peningkatan pemahaman masyarakat terkait keuangan karena jumlah
masyarakat yang paham keuangan masih sedikit. Peningkatan literasi keuangan
penting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Perdagangan
bebas di tingkat ASEAN harus dihadapi dengan berbagai persiapan, salah satunya
mengenai keuangan. Industri keuangan akan terintegrasi pada tahun 2020.
Integrasi akan berjalan baik jika bisa meningkatkan kesejahteraan dan diharapkan
bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan keuangan yang selama ini
merupakan masyarakat penabung menjadi berorientasi pada investasi.
Pelajaran yang dapat diambil dari nilai hutang yang meningkat sehingga
menyebabkan krisis ekonomi dan ketidakmampuan mengambil keputusan
finansial agar tidak terulang dapat diatasi jika masyarakat mempunyai

kemampuan pengelolaan keuangan yang baik. Pendidikan keuangan sebaiknya
diajarkan sejak dini pada masyarakat Indonesia terutama untuk generasi muda dan
disertakan dalam kurikulum pembelajaran sehingga saat generasi muda tumbuh
dan berkembang dapat lebih memahami bagaimana dunia keuangan dan generasi
muda dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Generasi muda saat ini harus memiliki keahlian, ketrampilan dan
pemahaman mengenai literasi keuangan yang akan diimplementasikan di masa
depan sehingga akan mampu membuat keputusan keuangan dengan baik
bersamaan dengan pertumbuhan dunia yang kian kompleks. Otoritas Jasa
Keuangan (2013:34) menyatakan bahwa secara definisi literasi keuangan diartikan
sebagai serangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) konsumen dan
masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan pribadi dengan
lebih baik. Otoritas Jasa Keuangan
menyatakan
commit
to user bahwa misi penting dari program

perpustakaan.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id

literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi di bidang keuangan kepada
masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas.
Lusardi, et al (2010:58) mengatakan bahwa orang-orang yang mengetahui
prinsip dasar keuangan akan memiliki rencana pensiun yang lebih baik, memiliki
kekayaan yang lebih besar, dan terlepas dari hutang (untuk barang konsumtif)
dengan lebih baik. Literasi keuangan yang rendah mengakibatkan seseorang
cenderung memiliki masalah dengan hutang, tidak mampu membuat anggaran
yang tepat, mungkin terlibat kredit dengan biaya yang tinggi dan memiliki
kemungkinan kecil untuk mampu merencanakan masa depan yang pada akhirnya
menyimpulkan bahwa kemampuan kognitif berpengaruh positif terhadap financial
literacy.
Tullio Japelli (2010) melakukan penelitian dengan tema Economic
Literacy : An International Comparison yang menyimpulkan bahwa pengetahuan
keuangan tergantung pada kemampuan kognitif dan insentif juga diinvestasikan di
pasar keuangan dan khususnya di dana pensiun. Beberapa penelitian yang
melatarbelakangi penelitian pada dasarnya dilakukan pada obyek masyarakat
keuangan, dana pensiun, pelaku-pelaku bursa saham, dan beberapa kalangan non
pendidikan, sedangkan secara objektif penelitian dilakukan pada objek khusus

yaitu siswa dengan tingkat pendidikan menengah atas khususnya di Kota Madiun.
Penelitian ini secara spesifik berbeda dengan penelitian-penelitian yang
terdahulu karena secara metodologis menggunakan analisis SEM (Structur
Equation Modeling), sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan alat analisis
Regresi linear berganda dan analis of variance yaitu dengan melibatkan variable
faktor sebagai variabel pengendali dalam melakukan kajian dan sintesa terhadap
temuan-temuan dalam penelitian.
Peneliti melakukan pengamatan di lingkungan sekolah siswa banyak yang
terjebak dalam kehidupan konsumtif dengan rela mengeluarkan uang untuk
menuruti segala keinginan bukan kebutuhan. Siswa dalam kehidupan sehari-hari
menghabiskan uang untuk membeli makanan, pakaian, perangkat elektronik dan
hiburan seperti menonton film. Siswa sebagai remaja memiliki pola konsumsi
commit
user masa kehausan sosial sehingga
yang terbentuk dalam situasi labil
dan todalam

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


apabila dalam pergaulannya dikelilingi lingkungan yang berperilaku konsumtif
maka siswa akan mengikuti gaya dan penampilan serupa. Setiap remaja tidak
ingin ketinggalan jaman, selalu terlihat popular dan berusaha mengikuti trend
yang ada sekarang ini. Seorang remaja yang berada di lingkungan pergaulan
dengan teman-teman yang berpenampilan glamour maka remaja tidak mau
tertandingi. Berdasar pengamatan peneliti di lingkungan sekolah jika seorang
remaja berteman dengan orang-orang yang memiliki perangkat elektronik
berkemampuan teknologi tinggi maka akan berusaha untuk memiliki yang lebih
modern.
Literasi keuangan telah diajarkan di sekolah melalui materi pengetahuan
ekonomi seperti perilaku konsumen dan produsen, konsumsi dan investasi, uang
dan perbankan. Meskipun secara teori menghasilkan nilai pengetahuan ekonomi
yang baik yang didukung dengan memiliki kecerdasan tinggi tetapi menurut
pengamatan peneliti materi yang disampaikan belum diaplikasikan dalam dunia
nyata secara maksimal, sehingga siswa masih belum menyadari pentingnya
pelaksanaan literasi keuangan sehingga siswa masih berperilaku konsumtif.
Literasi Keuangan
Menurut buku pedoman Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
(2013:80), yang dimaksud dengan literasi keuangan adalah “Rangkaian proses

atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan
(convidence) dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehingga
mereka mampu mengelola keuangan yang lebih baik”. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumen produk dan jasa keuangan maupun
masyarakat luas diharapkan tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa
keuangan serta produk dan jasa keuangan, melainkan juga dapat mengubah atau
memperbaiki perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Literasi keuangan adalah kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar
berkembang dan hidup lebih bisa sejahtera di masa yang akan datang. Remund
(2010:45) mengemukakan indikator literasi keuangan adalah (1) Penyusunan
commit to
user
anggaran pendapatan (2) Penyusunan
anggaran
pengeluaran (3) Kepatuhan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


terhadap anggaran pengeluaran (4) Tabungan (5) Sikap terbuka terhadap
informasi.
Literasi keuangan seseorang dapat dilihat dari proses kognitif atau
pengetahuan yang dia miliki dalam mengelola keuangan, dan dalam sikap
terhadap keuangan pribadi yang akan memengaruhi perilaku keuangan atau
keputusan dalam mengelola keuangan. Hal ini dapat diperkuat dengan pendapat
(Capuono, 2011:52) menyatakan bahwa diperlukan studi pre dan post test untuk
mengetahui adanya perubahan literasi keuangan.
Kecerdasan
Istilah cerdas atau inteligensi berbeda dengan Intelligence Quotient.
Cerdas digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah, sedangkan Intelligence Quotient digunakan untuk melihat
bagaimana status seseorang dibandingkan dengan teman lain. Untuk menentukan
kecerdasan seseorang dapat diukur dengan mengacu pada salah satu konsep yang
ditawarkan para ahli seperti konsep multiple intelligence Gardner (1999:58).
Adapun untuk mengetahui Intelligence Quotient seseorang dapat dilakukan
dengan tes Intelligence Quotient .
Intelegensi berhubungan dengan informasi yang diterima. Seseorang
dikatakan cerdas apabila memiliki daya ingat yang baik, yaitu menggabungkan

informasi yang baru dengan yang sudah ada, pandai menyederhanakan, meringkas
dan mencerna agar bisa menggunakan lebih efisien dan pandai menggunakan
serta menguasai informasi untuk menemukan pemecahan suatu masalah.
Inteligensi dipengaruhi oleh interaksi antara faktor keturunan dan faktor
lingkungan. Faktor keturunan diperoleh dari gen kedua orang tua yang mewarisi
berbagai karakter. Faktor lingkungan diperoleh melalui proses belajar, interaksi
dengan dunia sekitar, interaksi anak dengan orang tua, pengaruh budaya melalui
standard dan norma sosial yang menjadi acuan individu berfikir dan bertingkah
laku.
Pengetahuan Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang penting untuk dipelajari
commit
to user
guna memenuhi kebutuhan manusia
yang
tidak terbatas. Pengetahuan ekonomi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


yang dipelajari siswa merupakan asumsi yang mendasari mereka untuk dapat
berpikir secara rasional dalam bidang ekonomi sehingga meningkatkan literasi
keuangan.
Berdasarkan uraian di atas literasi keuangan dapat ditingkatkan antara
siswa dengan sekolah. Pihak sekolah dan guru dapat menyisipkan materi literasi
keuangan pada mata pelajaran ekonomi ataupun tindakan aplikatif lainnya seperti
pelatihan keuangan. Guru sebaiknya menghimbau siswa untuk berperilaku
produktif. Perlu adanya pengembangan sedini mungkin mengenai pengetahuan
ekonomi pada siswa agar siswa dapat menghadapi kehidupan yang nyata berbeda
pada masa sekolah dengan berbekal literasi keuangan yang diterapkan di sekolah.
Pembelajaran ekonomi terutama mengenai pengetahuan ekonomi dan keuangan
siswa SMA secara meyakinkan memberikan

pengaruh terhadap perilaku

konsumtif siswa (Herd, et al, 2012:191).
Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif merupakan perilaku membeli barang dengan tidak
berdasarkan pertimbangan rasional dimana mengutamakan keinginan daripada

kebutuhan. Menurut Sumartono (dalam Endang 2013:71) secara operasional
indikator perilaku konsumtif meliputi :
1) Membeli produk karena iming-iming hadiah
2) Membeli produk karena kemasannya menarik
3) Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi
4) Membeli produk atas pertimbangan harga bukan berdasar manfaat dan
kegunaan
5) Membeli produk untuk menjaga simbol status
6) Memakai

produk

karena

unsur

konformitas

terhadap

model

yang

mengiklankan
7) Munculnya penilaian bahwa dengan membeli produk dengan harga mahal
akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
8) Mencoba lebih dari dua produk sejenis tapi berbeda merek
Perilaku konsumtif remaja hampir melanda semua kalangan baik di
commit to
user
sekolah maupun di masyarakat. Adanya
fenomena
pengeluaran keuangan yang

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

tinggi tidak berdasarkan kebutuhan tetapi berdasar keinginan maka diperlukan
literasi keuangan yang baik akan menjadikan konsumen yang cerdas, dapat
memilah barang, mengatur keuangan dengan baik dan merencanakan masa depan.
Uraian di atas mengindikasikan pentingnya pemahaman literasi keuangan
yang baik untuk mencegah perilaku konsumtif dan ada keterkaitan antara literasi
keuangan dengan perilaku konsumtif. Kenyataan ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Samuel (2013:301) menyatakan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Semakin tinggi skor literasi
keuangannya maka perilaku konsumtifnya relatif terkendali, demikian juga
sebaliknya.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif
dengan subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri Sekota Madiun kelas XI
Tahun Pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus
Slovin yang menghasilkan 260 responden. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan tes dan angket (kuesioner).
Tahapan dalam penyusunan

instrumen yakni menetapkan variabel-

variabel penelitian yang diteliti. Kegiatan selanjutnya pemberian definisi
operasionalnya dari variabel tersebut dan ditentukan indikator yang akan diukur.
Berdasarkan indikator tersebut dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan
kisi-kisi instrumen. Sebelum digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data
terlebih dahulu dilakukan uji validasi konten yang diverifikasi oleh ahli serta
validasi empirik dengan uji statistik product moment. Dalam

penelitian uji

validasi empirik dilakukan dengan analisis faktor.
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus
mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang disebut dengan variabel
commit to
user
penelitian. Skala likert yang digunakan
menjadikan
variabel yang akan diukur

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau
pertanyaan.
Peneliti menyusun soal sebanyak 11 butir item pertanyaan untuk angket.
Peneliti melakukan uji coba instrumen dengan menyebar tes dan angket kepada 30
responden di luar sampel. Dari 11 item soal kesemuanya valid. Dalam pengujian
instrumen peneliti membawa kisi-kisi dan instrumen penelitian yang telah dibuat
selanjutnya dimintakan pendapat kepada para ahli. Para ahli akan memberikan
komentar terhadap kisi-kisi dan butir-butir instrumen yang telah dibuat baik dari
segi teori yang digunakan maupun keterbacaannya. Berdasarkan komentar dan
saran para ahli selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki
instrumen. Instrumen yang telah diperbaiki di uji cobakan dan di analisis.
Adapun cara pengukuran validitas angket dengan menggunakan analisis
korelasi yaitu mengkorelasikan total skor variable X dengan total skor kemudian
total variable Y dengan skor total dan dalam hal ini menggunakan rumus product
moment. Dasar pengambilan keputusan validitas instrumen adalah :
1). Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut valid.
2). Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan pada responden yang
berjumlah

30 responden di luar sampel yang akan diteliti. Proses pengujian

validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada
dalam sebuah angket, apakah isi dari butir-butir pertanyaan tersebut sudah valid
dan reliabel. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru
diikuti oleh uji reliabilitas. Jadi jika sebuah butir tidak valid, maka butir
pertanyaan dibuang. Butir-butir yang sudah valid kemudian secara bersama diukur
reliabilitasnya. Pengukuran reliabilitas dengan cronbach’s alpha yakni mengukur
keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian.
Dasar pengambilan keputusan apakah suatu item atau variabel reliable
commit
user 0,6 atau lebih. Suatu instrumen
atau tidak adalah α lebih dari atau
sama to
dengan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dapat dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan (reliabilitas)
sebesar 0,6 (α ≥ 0,6). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari instrumen
penelitian maka dilakukan dengan menggunakan bantuan software olah data.
Teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan bantuan

perangkat lunak software olah data Amos versi 21.
1.

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik jawaban
responden terhadap variabel penelitian baik variabel eksogen maupun
endogen dan untuk memudahkan menghitung dan persentase jawaban
responden, dilakukan klasifikasi kategori jawaban dalam lima interval,
dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut :
Interval = Skor tertinggi – Skor Terendah
Jumlah Kelas Interval
Persentase diperoleh dari jumlah frekuensi dibandingkan dengan jumlah

sampel. Frekuensi dan persentase dalam analisis deskripsi ini digunakan untuk
menentukan apakah variabel penelitian tersebut termasuk dalam kategori sangat
tinggi, cukup tinggi, kurang, sangat kurang. Analisis deskriptif juga dibahas
berdasarkan hasil distribusi frekuensi jawaban responden dan persentase kategori
di setiap indikator dan variabel.
2.

Teknik Analisis Statistik SEM
Sesuai dengan rumusan masalah serta hipotesis yang diuji dalam

penelitian ini, maka teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Structural Equation Modelling (SEM), teknik analisis gabungan antara
analisis faktor dan analisis regresi dan penerapannya dilakukan secara simultan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.

Uji parsial
Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh variabel Intelligence Quotient
(IQ), Nilai Pengetahuan Ekonomi, dan Perilaku Konsumtif terhadap literasi
keuangan, dapat diketahui dari model persamaan dengan persamaan linear
standard sebagai berikut yaitu : Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + . setelah
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

diproses dengan program amos maka diperoleh persamaan standardized
regression sebagai berikut : Y = 0,629 X1 + 0,43 X2 + 0,286 X3
Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat diuji koefisienkoefisiennya dengan menggunakan statistik critical ratio (CR) jika nilai CR
lebih besar dari 2 maka dapat disimpulkan ada pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini tabel hasil
perhitungan nilai CR untuk masing-masing variabel yaitu Intelligence
Quotient (IQ), pengetahuan Ekonomi dan perilaku konsumtif

terhadap

literasi keuangan.
Tabel 17. Hasil Uji Critical Ratio
Variable

Estimate
S.E.

Dependen

Independen

Unstandardize

Standardize

C.R.

P

Literasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

0 11 111

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERILAKU KONFORMITAS PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BINJAI.

0 2 20

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH MEN

0 1 17

PENGARUH METODE MENGAJAR INQUIRY DAN MINAT MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI SEKOTA SAMARINDA.

0 1 6

View of Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi

0 0 14

PENGARUH LITERASI EKONOMI DAN MODERNITAS TERHADAP PERILAKU KONSUMSI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 SEGEDONG

0 0 12

Pengaruh literasi keuangan, pengendalian diri, dan Status sosial ekonomi orang tuaterhadap perilaku Konsumtif mahasiswa ekonomi - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN PENGENDALIAN DIRI TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

0 0 16

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Konformitas Teman Sebaya Melalui Money Attitude Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Siswa IPS SMA Negeri Kota Bandar Lampung - UNS Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh Hasil Belajar Ekonomi dan Kelompok Referensi terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali - UNS Institutional Repository

0 1 16