PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X.

(1)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API

UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran reaksi redoks meliputi RPP dan komponen pendukungnya yaitu desain didaktis (DD) dan antisipasi didaktis pedagogis (ADP) dengan kualitas yang teruji. Fenomena kembang api diangkat sebagai konteks pada materi reaksi redoks karena fenomena kembang api dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari sehingga peserta didik dapat membangun kompetensi literasi kimia. Konteks kembang api digunakan dalam pembelajaran karena relevan dengan dan tidak menyulitkan untuk peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi menggunakan model of educational reconstruction (MER). Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik desain pembelajaran yang mengakomodasi empat kompetensi literasi sains PISA meliputi indikator dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan terkait konten dan konteks sains, proses dan sikap sains, materi/bahan ajar yang dikembangkan dengan memadukan kompetensi konten dan konteks sains, peta sekuensi yang mengakomodasi kompetensi konten, konteks, proses, dan sikap sains, serta alat evaluasi yang mengukur ketercapaian literasi sains peserta didik; (2) desain pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk RPP bertujuan untuk membangun pengetahuan inquiri ilmiah dilakukan melalui penggunaan model pembelajaran STL (sains and technology literacy) yang berorientasi pada konteks masalah nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik; (3) kualitas desain pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari nilai format ditinjau dari nilai Content Validity Index (CVI) sebesar 0,999; serta (4) penilaian guru kimia terhadap desain pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari dari nilai format rating scale sebesar 96,5%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang

dikembangkan dapat dikategorikan sangat baik dan layak untuk

diimplementasikan kepada peserta didik SMA.

Kata Kunci: desain pembelajaran, MER, STL, reduksi didaktik, reaksi redoks, kembang api, literasi kimia


(2)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Desain Pembelajaran ... 8

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 10

C. Model of Educational Reconstruction...13

D. Analisis Wacana ... 15

1. Penghalusan Teks Sumber ... 16

2. Penurunan Struktur Makro Teks ... 16

3. Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi ... 18

4. Reduksi Didaktik... 18

E. Literasi Sains ... ... 20

1. Literasi Kimia... 25


(3)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

3. Penilaian Literasi Sains dan Teknologi... 26

4. Tahapan Pembelajaran Sains and Technology Literacy (STL)... 27

F. Deskripsi Materi... 30

G. Hasil Penelitian Terkait... 34

H. Kerangka Berpikir... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... .. 37

A. Metode Penelitian... 37

B. Alur Penelitian... 38

1. Klarifikasi dan Analisis Struktur Konten... 38

2. Penelitian Belajar dan Mengajar... 39

3. Pengembangan RPP dan Komponen Pedukung RPP... 39

4. Validasi RPP... 40

5. Penilaian Pendidik Terhadap Komponen RPP... 40

6. Tahapan Kesimpulan... 40

C. Definisi Operasional...41

D. Instrumen Penelitian... 42

E. Teknik Analisis Data... 46

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

A. Karakteristik Desain Pembelajaran Reaksi Redoks dengan Konteks Kembang Api...51

1. Indikator dan Tujuan Pembelajaran meliputi Kompetensi Literasi Sains... ... 51

2. Materi/bahan Ajar Pembelajaran meliputi Kompetensi Literasi Sains... ... 61

3. Peta Sekuensi meliputi Kompetensi Literasi Sains... ... 79

4. Alat Evaluasi Pembelajaran meliputi Kompetensi Literasi Sains... ... 82 B. Validasi Ahli terhadap Desain Pembelajaran Reaksi Redoks


(4)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

dengan Konteks Kembang Api... 86

C. Penilaian Pendidik Kimia terhadap Desain Pembelajaran yang Dikembangkan ... 128

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... . 130

A. Kesimpulan... 130

B. Rekomendasi ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132


(5)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

130 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan analisis data penelitian, terdapat empat karakteristik desain pembelajaran yang dikembangkan menurut kompetensi literasi sains PISA yaitu meliputi: (1) indikator dan tujuan pembelajaran yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (2) materi/bahan ajar yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (3) peta sekuensi berupa pemetaan urutan dalam pembelajaran yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (4) alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur ketercapaian literasi kimia peserta didik. Adapun indikator dan tujuan pembelajaran hasil integrasi berupa indikator yang mengakomodasi kompetensi konten dan konteks sains, proses sains, dan sikap sains sebagai kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah dipadukan dengan standar isi kurikulum 2013. Materi ajar berupa konstruksi dua kompetensi literasi sains, yaitu kompetensi kontens sains pada materi reaksi redoks dan kompetensi konteks sains pada konteks kembang api. Peta sekuensi yang merupakan urutan pembelajaran terkait tahapan pembelajaran STL meliputi tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan dan tahap nexus. Peta sekuensi tersebut mengakomodasi empat kompetensi literasi sains PISA selama proses pembelajaran. Alat evaluasi yang dikembangkan mengakomodasi pencapaian empat kompetensi literasi sains peserta didik yang tertuang dalam indikator.

Kualitas desain pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan validasi ahli yang didapatkan melalui perhitungan CVR dan CVI untuk kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar; kompetensi PISA; dan tujuan pembelajaran, kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi pembelajaran; skenario pembelajaran; bahan ajar; media pembelajaran; lembar kerja peserta didik; dan alat evaluasi terhadap tujuan pembelajaran


(6)

131

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditafsirkan bahwa desain pembelajaran yang dihasilkan sangat sesuai untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.

Penilaian pendidik kimia terhadap desain pembelajaran

menggunakan rating scale ditafsirkan bahwa desain pembelajaran termasuk kategori sangat baik dan layak diimplementasikan dalam pembelajaran.

B.Rekomendasi

Ada tiga komponen yang terdapat pada Model of Education Reconstruction (MER), yaitu klarifikasi dan analisis konten, penelitian mengajar dan belajar, serta implementasi dan evaluasi. Penelitian ini hanya melakukan dua komponen penelitian MER. Oleh karena itu, agar diketahui seberapa besar pencapaian literasi kimia peserta didik yang dihasilkan dari penerapan desain pembelajaran yang dibuat, peneliti merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan komponen yang ketiga yaitu implementasi dan evaluasi desain pembelajaran.


(7)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

132

DAFTAR PUSTAKA

Allahyani, dkk.(2011). Development and Evaluation of a New Questionnaire for Rating of Cognitive Failures at Work.International Journal of Occupational Hygiene, 3, (1), 6-11.

Anderson, L.(2010).Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (Terjemahan Agung Prihantoro) New York: Addison Wesley Longman, Inc. (Buku asli diterbitkan tahun 2001).

Anwar, S.(1995). Reduksi Didaktik (Didaktische Reduktion) pada Bahan Ajar Kimia. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA IKIP Malang, Nopember 1995.Yogyakarta.

BSNP.(2013). Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Chang, R. (2005). Kimia DasarKonsep-konsepInti.Jakarta: Erlangga.

Conkling, et al. (2011).Chemistry of Phyrotechnics basic principle and theory. US: CRC Press.

Creswell, J. W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta :PustakaPelajar.

Depdiknas. (3003). Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah

Umum. [Online]. Tersedia di:

http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id/main/pengantar. Diakses 23 Desember 2013.

Dimyati dan Mudjiono. (2002).Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Firman, H. (2007). Laporan Hasil Analisis Literasi Sains berdasarkan Hasil PISA Nasional tahun 2006. Jakarta: Puspendik.

Holbrook, J. (1998). A Resource Book for Teacher of Science Subjects. UNESCO.

Holbrook, J. (2005). Making Chemistry Teaching Relevant. Chemical Education International.6(1), 1-12.

Jong, O.D. (2006). Context- Based Chemical Education: How to Improve it?. Sweden: Karlstad University.


(8)

133

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jorde, et al. (2012). Cultural Perfective in science educational: Science Education Research and Practice in Europe Retrospective and prospective. Netherlands: Sense Publishers.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology. Vol. 28. 563-575.

Munthe, B. (2010). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri.

Nentwig, et al. (2007). Chemie im Kontext: situating learning in relevant contexts while systematically developing basic chemical concepts. Journal of Chemical Education, 84, (9), 1439-1444.

OECD.(2009).PISA 2009 Assessment Framework Key competencies in reading, mathematics and science. [online]. Tersedia di:

http://www.oecd.org/dataoecd/11/40/44455820.pdf. Diakses 10

februari 2013.

OECD. (2013). PISA 2012 Result in Focus. [online]. Tersedia di: http://www.oecd.org/pisa. Diakses 7 Februari 2013.

Russell. (2009). The Chemistry of fireworks. UK: RSC Publishing.

Sanjaya, W. (2008).Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada media Group.

Setiadi, R. (2013). Analisis Wacana Teks Bahan Ajar Dalam Penulisan Buku Teks. Workshop penulisan bahan ajar jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI.

Setiadi, R. dkk. (2001). Dasar-Dasar Pemrograman Software

Pembelajaran. Bandung: Jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI. Shwartz, Y,Ben-Zvi, R., Hofstein, A. (2006). The Use Of Scientific Literacy

Taxonomy For Assessing The Development Of Chemical Literacy Among High-School Students. Chemistry Education Research and Practice.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dan Didactical Desain Research (DDR):Sintesis Hasil Pemikiran Berdasarkan Leson Study, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan Pembelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI.


(9)

134

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teinhauser, G.dan Klapotke, T.M. (2010). Using the Chemistry of Fireworks to Engage Students in Learning Basic Chemical Prinsiples: a Lesson in Eco-friendly Pyrotechnics. Journal of Chemical Education, 87(2),hlm.150-156.

Toharudin, dkk. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:Humaniora.

Uno, H., B.(2008). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran,cet. Ke-2, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Warakusumah, G.H. (2013). Desain Pembelajaran Interaksi Antar-MolekulMenggunakan Konteks Printer Inkjet Dalam Mencapai Literasi Sains Peserta didik SMA.Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: Tidak dipublikasikan.

Wilson R, et al. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio “Association for Assesment in Counseling and Education. [Online]. Tersedia di: http://mec.sagepub.com/content/45/3/197. Diakses 10 Februari 2013. Yusmaita, E.(2013).Konstruksi Bahan Ajar Sel Volta Berbasis Green Chemistry Education untuk Membangun Literasi Sains Siswa. Tesis Jurusan Pendidikan Kimia Pascasarjana UPI: Tidak dipublikasikan.


(1)

dengan Konteks Kembang Api... 86

C. Penilaian Pendidik Kimia terhadap Desain Pembelajaran yang Dikembangkan ... 128

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... . 130

A. Kesimpulan... 130

B. Rekomendasi ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132


(2)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

130

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan analisis data penelitian, terdapat empat karakteristik desain pembelajaran yang dikembangkan menurut kompetensi literasi sains PISA yaitu meliputi: (1) indikator dan tujuan pembelajaran yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (2) materi/bahan ajar yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (3) peta sekuensi berupa pemetaan urutan dalam pembelajaran yang meliputi kompetensi literasi sains PISA, (4) alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur ketercapaian literasi kimia peserta didik. Adapun indikator dan tujuan pembelajaran hasil integrasi berupa indikator yang mengakomodasi kompetensi konten dan konteks sains, proses sains, dan sikap sains sebagai kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah dipadukan dengan standar isi kurikulum 2013. Materi ajar berupa konstruksi dua kompetensi literasi sains, yaitu kompetensi kontens sains pada materi reaksi redoks dan kompetensi konteks sains pada konteks kembang api. Peta sekuensi yang merupakan urutan pembelajaran terkait tahapan pembelajaran STL meliputi tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan dan tahap nexus. Peta sekuensi tersebut mengakomodasi empat kompetensi literasi sains PISA selama proses pembelajaran. Alat evaluasi yang dikembangkan mengakomodasi pencapaian empat kompetensi literasi sains peserta didik yang tertuang dalam indikator.

Kualitas desain pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan validasi ahli yang didapatkan melalui perhitungan CVR dan CVI untuk kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar; kompetensi PISA; dan tujuan pembelajaran, kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi pembelajaran; skenario pembelajaran; bahan ajar; media pembelajaran; lembar kerja peserta didik; dan alat evaluasi terhadap tujuan pembelajaran


(3)

131

ditafsirkan bahwa desain pembelajaran yang dihasilkan sangat sesuai untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.

Penilaian pendidik kimia terhadap desain pembelajaran menggunakan rating scale ditafsirkan bahwa desain pembelajaran termasuk kategori sangat baik dan layak diimplementasikan dalam pembelajaran.

B.Rekomendasi

Ada tiga komponen yang terdapat pada Model of Education Reconstruction (MER), yaitu klarifikasi dan analisis konten, penelitian mengajar dan belajar, serta implementasi dan evaluasi. Penelitian ini hanya melakukan dua komponen penelitian MER. Oleh karena itu, agar diketahui seberapa besar pencapaian literasi kimia peserta didik yang dihasilkan dari penerapan desain pembelajaran yang dibuat, peneliti merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan komponen yang ketiga yaitu implementasi dan evaluasi desain pembelajaran.


(4)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

132

DAFTAR PUSTAKA

Allahyani, dkk.(2011). Development and Evaluation of a New Questionnaire for Rating of Cognitive Failures at Work.International Journal of Occupational Hygiene, 3, (1), 6-11.

Anderson, L.(2010).Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (Terjemahan Agung Prihantoro) New York: Addison Wesley Longman, Inc. (Buku asli diterbitkan tahun 2001).

Anwar, S.(1995). Reduksi Didaktik (Didaktische Reduktion) pada Bahan Ajar Kimia. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA IKIP Malang, Nopember 1995.Yogyakarta.

BSNP.(2013). Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Chang, R. (2005). Kimia DasarKonsep-konsepInti.Jakarta: Erlangga.

Conkling, et al. (2011).Chemistry of Phyrotechnics basic principle and theory. US: CRC Press.

Creswell, J. W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta :PustakaPelajar.

Depdiknas. (3003). Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah

Umum. [Online]. Tersedia di:

http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id/main/pengantar. Diakses 23 Desember 2013.

Dimyati dan Mudjiono. (2002).Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Firman, H. (2007). Laporan Hasil Analisis Literasi Sains berdasarkan Hasil PISA Nasional tahun 2006. Jakarta: Puspendik.

Holbrook, J. (1998). A Resource Book for Teacher of Science Subjects. UNESCO.

Holbrook, J. (2005). Making Chemistry Teaching Relevant. Chemical Education International.6(1), 1-12.

Jong, O.D. (2006). Context- Based Chemical Education: How to Improve it?. Sweden: Karlstad University.


(5)

133

Jorde, et al. (2012). Cultural Perfective in science educational: Science Education Research and Practice in Europe Retrospective and prospective. Netherlands: Sense Publishers.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology. Vol. 28. 563-575.

Munthe, B. (2010). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri.

Nentwig, et al. (2007). Chemie im Kontext: situating learning in relevant contexts while systematically developing basic chemical concepts. Journal of Chemical Education, 84, (9), 1439-1444.

OECD.(2009).PISA 2009 Assessment Framework Key competencies in reading, mathematics and science. [online]. Tersedia di: http://www.oecd.org/dataoecd/11/40/44455820.pdf. Diakses 10 februari 2013.

OECD. (2013). PISA 2012 Result in Focus. [online]. Tersedia di: http://www.oecd.org/pisa. Diakses 7 Februari 2013.

Russell. (2009). The Chemistry of fireworks. UK: RSC Publishing.

Sanjaya, W. (2008).Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada media Group.

Setiadi, R. (2013). Analisis Wacana Teks Bahan Ajar Dalam Penulisan Buku Teks. Workshop penulisan bahan ajar jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI.

Setiadi, R. dkk. (2001). Dasar-Dasar Pemrograman Software Pembelajaran. Bandung: Jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI. Shwartz, Y,Ben-Zvi, R., Hofstein, A. (2006). The Use Of Scientific Literacy

Taxonomy For Assessing The Development Of Chemical Literacy Among High-School Students. Chemistry Education Research and Practice.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, D. (2010). Metapedadidaktik dan Didactical Desain Research (DDR):Sintesis Hasil Pemikiran Berdasarkan Leson Study, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan Pembelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI.


(6)

SYAEFUL RAHMAN , 2015

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DENGAN KONTEKS KEMBANG API UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK SMA KELAS X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teinhauser, G.dan Klapotke, T.M. (2010). Using the Chemistry of Fireworks to Engage Students in Learning Basic Chemical Prinsiples: a Lesson in Eco-friendly Pyrotechnics. Journal of Chemical Education, 87(2),hlm.150-156.

Toharudin, dkk. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:Humaniora.

Uno, H., B.(2008). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran,cet. Ke-2, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Warakusumah, G.H. (2013). Desain Pembelajaran Interaksi Antar-MolekulMenggunakan Konteks Printer Inkjet Dalam Mencapai Literasi Sains Peserta didik SMA.Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: Tidak dipublikasikan.

Wilson R, et al. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio “Association for Assesment in Counseling

and Education. [Online]. Tersedia di:

http://mec.sagepub.com/content/45/3/197. Diakses 10 Februari 2013. Yusmaita, E.(2013).Konstruksi Bahan Ajar Sel Volta Berbasis Green Chemistry Education untuk Membangun Literasi Sains Siswa. Tesis Jurusan Pendidikan Kimia Pascasarjana UPI: Tidak dipublikasikan.