PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX DARI BAHAN DUPLEX PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX

DARI BAHAN DUPLEX PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Khusus

Oleh : Enung Hayati NIM 1106666

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX

DARI BAHAN DUPLEX PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

Oleh Enung Hayati

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Enung Hayati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagian Dengan di cetak ulang, di foto copy, atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

i Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX

DARI BAHAN DUPLEX PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Membuat Gift Box dari Bahan Duplex pada Anak Tunagrahita di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten

Bandung”. Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan bagaimanakah siswa

tunagrahita ringan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah luar biasa, mempunyai kemampuan keterampilan kecakapan hidup untuk dirinya sendiri, menjadi manusia yang mandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga atau orang tua. Pembelajaran keterampilan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada pada anak tunagrahita. Salah satu upaya pengembangan program khusus keterampilan di SLB BC YKS I Majalaya adalah keterampilan membuat gift box dari bahan duplex, diharapkan setelah belajar keterampilan membuat gift box siswa memiliki kecakapan vokasional, yaitu kecakapan mencipta dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan, dan alat yang telah dipelajari. Namun bagi anak tunagrahita keterampilan tersebut akan menjadi sesuatu yang tidak mudah mengingat karakteristik anak tunagrahita seperti, keterbatasan dalam mempelajari hal-hal yang bersifat akademik, mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak serta kurang terampil dalam kemampuan motorik halus. Berdasarkan permasalahan di atas maka fokus masalah yang ingin diungkap dalam penelitian yaitu bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung? Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif, peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box, menyajikan data berupa deskripsi, menganalisa dan menginterpretasikan data. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Tekhnik pemeriksaan keabsahan data menggunakan tekhnik triangulasi. Temuan penelitian ini menyatakan kegiatan yang dilakukan dalam persiapan pembelajaran adalah dengan melakukan assesmen untuk mengetahui kemampuan awal dan kebutuhan siswa. Menyusun program yang berpedoman pada KTSP yang disesuaikan dengan hasil assesmen. Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP. Metode pembelajaran yang digunakan ceramah, demonstrasi, pengamatan, tanya jawab dan drill. Media pembelajaran menggunakan benda kongkrit dan gambar. Evaluasi dilakukan dengan tes lisan dan perbuatan. Hambatan muncul dari faktor siswa itu sendiri, kesulitan yang dialami berbeda diantara siswa yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan keterbatasan yang ada dari masing-masing siswa. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembuatan gift box yaitu pada pembuatan desain pola serta kerapihan bentuk benda gift box yang dihasilkan. Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut dengan melaksanakan pembelajaran yang diindividualisasikan, membantu, membimbing, mendampingi serta melatih siswa secara berulang-ulang melakukan tahap demi tahap dalam pembuatan gift box. Hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran siswa mampu mengenal peralatan


(5)

ii Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dan bahan yang digunakan, serta mampu mambuat gift box walaupun belum optimal terutama dalam kerapihan (kualitas) hasil produk.

REALIZATION OF VOCASIONAL LEAERNING TO MAKE GIFT BOX FROM DUPLEX MATERIAL TO EASY MENTAL RETARDATION STUDENTS

IN SLB BC YKS I MAJALAYA BANDUNG

ABSTRACT

This study titled “Realization Of Vocasional Leaerning To Make Gift Box From Duplex

Material To Easy Mental Retardation Students in SLB BC YKS I Majalaya Bandung”. This research powsed by the problem how are the easy mental retardation students after finished the education in special school, have vocasional ability in life skill to their

selves, to be and didn’t be burden to family and partents, vocasiona learning as a way to

optimal the ability of mental retardation students. One of way in developing the specific vocasional program in SLB BC YKS I Majalaya is Vocasional to make gift box, the students have vocasinal ability, is creating ability by using concept, princip, material and utensil which was learned but, to mental retardation students, the vocasional will be a hard in reminding the characteristic of mental retardation students, like unable in learning things as academic, hand hardness in thinking the abstract, and unable in soft motoric ability. Based on the problem above, so the focus problem in this research is how is realization of vocasional learning to make gift box from the duplex material to easy mental retardation in SLB BC YKS I Majalaya – Bandung ? this research used the descriptive method and qualitative approach, the researcher see the realization of vocasional learning to make gift box, serve the data as description, analize an interpretation the data the technic of collecting data was using interview, observation and study the recommendation. The technic the result of this research is activity was done in preparation learning is by doing assesmen to know the first ability and students need constructing the program based on KTSP and asesmen result. Realitation learning was agreement with RPP, the learning method is speech, demonstration, supervision, question answer and drill. Media of learning is real material and picture. Evaluation is done by oral test and action. The obstruction arise by the students, the trouble is different between the a student and other student based on disfunction of all student. The trouble in making gift dox is when making the pola design and neatness the shape of gift box. The means to solve the trouble with doing the teaching learning by theirs self, helping, guiding, closing and coaching the student repeatly by doing step by step in making gift box. The result of the learning procces, student have ability to know the utensils and materials used, and have ability to know the utensils and materials used, and

have ability to make gift box, although didn’t optimal, especially in neatness (quality) the result of product.


(6)

v Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. viii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Fokus Masalah ……… 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……… 4

BAB II LANDASAN TEORI ………... 7

A. Anak Tunagrahita Ringan ………... 7

1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan ………... 7

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan ………... 8

3. Permasalahan Anak Tunagrahita Ringan ………. 10

4. Kebutuhan Anak Tunagrahita Ringan ………. 11

5. Pendidikan Anak Tunagrahita Ringan ……… 12

B. Pembelajaran Keterampilan ………... 12

1. Pengertian pembelajaran ………. 12

2. Pembelajaran keterampilan ………. 14

C. Gift Box ……… 15

BAB III METODE PENELITIAN ………... 19

A. Metode Penelitian ……… 19

B. Tempat Penelitian ………... 20

C. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data ……… 20

D. Pengujian Keabsahan Data ……… 22

E. Analisis Data ……… 22


(7)

vi Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

A. Temuan Penelitian ………..….... 24

B. Pembahasan ……… 37

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 42

A. Simpulan ……… 42

B. Rekomendasi ………. 44

DAFTAR PUSTAKA ……….. 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS


(8)

vii Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skor IQ Anak Tunagrahita Ringan……… 8 Tabel 4.2 Subjek / Responden Penelitian………. 24 Tabel 4.3 Display Data Triangulasi ………. 37


(9)

viii Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan ……… 58

Lampiran 2 Instrumen Penelitian ………... 64

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ……… 64

Pedoman wawancara ……….. 67

Pedoman Observasi ……… 71 Pedoman Dokumentasi ……….. 73

Expert Judgement ……….. 74

Lampiran 3 Display Data ……….. 77

Hasil wawancara ……… 77

Hasil observasi ……….. 82

Hasil Studi Dokumentasi ……….. 86

Lampiran 4 Dokumentasi ………. 87

Profil Sekolah ……… 87

Kurikulum ………. 99

Instrumen Assesmen ………. 104

Program Tahunan ……….. 106

Program Semester ………. 107

Silabus ………... 108

RPP ………... 109

Hasil Evaluasi Pembelajaran ……… 119

Laporan Hail Belajar Siswa (Rapot) ……… 120

Foto Dokumentasi Kegiatan ……… 126


(10)

1

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional, Pasal 5, ayat 1 menyatakan : “Setiap warga Negara,

mempunyai hak yang sama untuk mempeoleh pendidikan yang bermutu”.

Selanjutnya dalam Pasal 2, ayat 1 menyatakan :

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam menyelesaikan proses pemelajaran karena kelainan fisik, emosi, mental, social dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Berdasarkan kedua pernyataan tersebut. Pemerintah secara tegas menjamin hak setiap warga Negara, termasuk anak bekebutuhan khusus yang di dalamnya terdapat anak tunagrahita yaitu anak yang kecerdasannya secara jelas di bawah rata-rata anak non tunagrahita, disertai dengan keterbatasan dalam perilaku adaftif dan terjadi pada masa perkembangan. Untuk mendapatkan layanan pendidikan yang benar-benar berkualitas dan bermutu, sehingga anak tunagrahita kembali ke masyarakat menjadi insan yang mandiri, bekerja dan bisa untuk mencari nafkah.

Sampai saat ini pendidikan anak tunagrahita masih dihadapkan pada bermacam-macam permasalahan antara lain, anak tunagrahita yang sudah menyelesaikan pendidikan di sekolah luar biasa belum menunjukan hasil yang diharapkan menjadi manusia yang mandiri, dan belum mempunyai keterampilan yang mengarah kepada kecakapan hidup untuk dirinya sendiri. Sehingga ada anggapan bahwa masalah yang paling berat dihadapi anak tunagrahita, adalah setelah anak menyelesaikan pendidikan. Masih banyak diantara mereka menjadi pengangguran dan menjadi beban bagi keluarga / orang tua. Hal tersebut sesuai dengan data temuan hasil penelitian Astati (1999):

Terhadap 44 orang lulusan SPLB C Bandung dalam lima tahun terakhir. Dari jumlah itu yang bekerja hanya 10 orang, yaitu: 4 orang bekerja diperusahaan keluarga; 1 orang bekerja sebagai pegawai negeri sipil; 5


(11)

2

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

orang bekerja dilembaga pendidikan anak tunagrahita; dan selebihnya kembali dan tinggal di rumah saja (Astati, 2001, hlm 1)

Upaya peningkatan dalam pelayanan pendidikan bagi anak tunagrahita dan untuk mencapai tujuan khusus pendidikan anak tunagrahita umumnya, kegiatan nonakademik yaitu dengan kegiatan-kegiatan latihan keterampilan. Pembelajaran keterampilan menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam mengembangkan potensi dan kemampuan anak tunagrahita. Keterbatasan kemampuan intelektual serta potensi anak tunagrahita menyebabkan mereka kurang mampu memenuhi kebutuhanya sendiri dan kurang memiliki keterampilan untuk bekerja yang memadai. Dengan latihan dan pembiasaan, mereka mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Terutama anak tunagrahita ringan yang pada dasarnya masih mempunyai potensi kerja yang dapat dikembangkan, masih bisa diberi arahan-arahan dan bimbingan dalam melakukan suatu pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan yang sifatnya semi skilled dan pekerjaan itu sifatnya sederhana, bahkan sebagian anak tunagrahita ringan dapat mandiri dalam melakukan pekerjaan sebagai orang dewasa asalkan disesuaikan dengan kemampuannya. Hal ini didukung dengan beberapa hasil penelitian, antara lain:

1) Hasil penelitian A. Zaini (1995) menunjukkan bahwa penyandang tunagrahita ringan kelas 3 SMLB SPLB-C YPLB Bandung dapat melakukan pekerjaan kebersihan (cleaning service).

2) Beberapa hasil penelitian yang dihimpun oleh Robert P. Ingals (1967) antara lain:

a) Hasil penelitian Soenger membuktikan bahwa sebagian besar karyawan penyandang tunagrahita merasa bangga dan senang pada pekerjaannya, mereka bekerja dengan baik dan dalam pekerjaan yang sifatnya sederhana

b) Hasil penelitian Coltman dan Newlyn menyatakan para majikan berpendapat bahwa factor intelektual tidak mempengaruhi persepsi mereka terhadap pekerjaan.

c) Hasil penelitian O’Connor menunjukkan bahwa: penyandang

tunagrahita memiliki ketekunan kerja. Mereka menunjukkan hasil yang baik asalkan pekerjaan itu berulang-ulang dan tidak terbukti bahwa mereka mendapat kecelakaan dalam menggunakkan peralatan kerja.


(12)

3

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Untuk mencapai hasil pembelajaran keterampilan bagi anak tunagrahita, yaitu dengan memberikan latihan secara berulang-ulang sampai menjadi kebiasaan didalam hidupnya. Jenis keterampilan yang diberikan disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Dengan berbekal keterampilan yang memadai, anak tunagrahita diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan penghasilan yang layak dan dapat mengembangkan kemampuan dalam kegiatan yang produktif.

Upaya pengembangan program khusus keterampilan untuk siswa tunagrahita di sekolah luar biasa diantaranya di SLB BC YKS I Majalaya memiliki program khusus keterampilan seperti berbagai karya kerajinan dengan menggunakan berbagai bahan, keterampilan tata boga, dan keterampilan tata busana. Salah satu karya kerajinan itu adalah pembuatan gifbox (wadah hadiah) dari bahan duplek yang merupakan seni menggabungkan beraneka bahan pelapis wadah dan menciptakan sebuah desain untuk wadah agar isinya tampil menarik. Ini merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu produk yang mempunyai nilai jual serta sebagai dasar untuk dikembangkan menjadi berbagai bentuk, berbagai ukuran serta berbagai fungsi wadah hadiah atau hantaran.

Pembelajaran keterampilan merupakan hal yang sangat penting bagi anak tunagrahita karena dapat mengarahkan mereka ke arah kehidupan yang mandiri. Mereka membutuhkan keterampilan untuk menyongsong masa depannya. Program pembelajaan keterampilan harus diarahkan sesuai dengan kemampuan anak tunagrahita dan dibutuhkan oleh lingkungan disekitar anak tunagrahita. Jenis keterampilan yang diberikan kepada anak tunagrahita yaitu jenis keteampilan yang sederhana, alat dan bahan yang mudah didapat serta berpeluang unuk dikembangkan.

Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan bagi tunagrahita khususnya anak tunagrahita ringan. Kemampuannya dalam bekerja dapat dioptimalkan, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang. “Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Membuat Gift Box dari Bahan Duplex Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung”.


(13)

4

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Fokus Masalah

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Membuat Gift Box dari Bahan Duplex Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung?”

Fokus masalah tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat

gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita Ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung?

3. Hambatan apa yang dihadapi guru dalam pekalsanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung?

4. Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Mjalaya Kabupaten Bandung?

5. Bagaimanakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan


(14)

5

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung.

b. Tujuan khusus

1) Untuk mengetahui persiapan pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung

2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung

3) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I majalaya Kabupaten Bandung

4) Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Mjalaya Kabupaten Bandung. 5) Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak Tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung

2. Kegunaan penelitian

a. Manfaat teoritis

1) Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan lembaga pendidikan luar biasa pada khususnya.

2) Untuk menambah wawasan ilmu guru dalam menangani permasalahan yang berkaitan dengan kemandirian anak


(15)

6

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

tunagrahita khususnya dalam keterampilan anak tunagrahita ringan.

b. Manfaat praktis

1) Bagi peneliti, yaitu sebagai landasan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran khususnya keterampilan membuat gift box dan dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.

2) Bagi Guru, yaitu: Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai pembinaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung.

3) Bagi orang tua, yaitu: sebagai referensi untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang pembinaan keterampilan membuat gift box dari bahan duplex sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan membuat gift box agar anaknya dapat mandiri.

4) Bagi sekolah: memberikan masukan kepada pihak SLB dalam mengupayakan pemberian layanan pendidikan kepada peserta didik khususnya siswa tunagrahita dalam pembelajaran membuat

gift box dari bahan duplex sehingga dapat dijadikan bekal bagi anak tunagrahita.


(16)

18 Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis, teratur dan terencana dalam mencari jawaban dari suatu masalah, yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Metode sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan penelitian, metode dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang diteliti agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Narbuko dan Achmad (2009, hlm.1) mengemukakan “Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam memperoleh dari pemecahan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematika dan logis dalam suatu kegiatan penelitian”.

Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan sebagai dasar pemikiran penelitian metode ini adalah bahan masalah merupakan fakta pada masa sekarang yaitu masalah yang diteliti terjadinya pada saat proses penelitian berlangsung. Narbuko dan Achmad (2009, hlm. 44) mengemukakan bahwa:

Penelitian deskriptif yaitu pendekatan yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menyajikan data, menganalisa dan menginterpretasikan bersifat komperatif dan korelatif yang bertujuan untuk memecahkan masalah secara sistematis dan faktual. Ada pun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm.23) mengemukakan bahwa:

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holestik.


(17)

19

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di lapangan, dimana peneliti sendiri sebagai instrumen pokok, membatasi studi dengan fokus, bersifat deskriptif, lebih menekankan proses dari pada hasil, mengadakan analisis data secara induktif, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, serta hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak.

Dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung.

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sekolah luar biasa (SLB) B C YKS I Majalaya Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan pada siswa tunagrahita ringan yang berada dikelas VIII SMPLB dan peneliti melakukan penelitian pada jam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex.

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama penelitian adalah peneliti itu sendiri, keberadaan peneliti sebagai instrumen merupakan alat pengumpul data utama. Menurut Sugiyono (2008, hlm.306) mengemukakan bahwa:

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memerlukan informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Peneliti bertindak langsung sebagai instrumen, sehingga peneliti diharuskan memiliki kesiapan ketika melakukan penelitian, dari segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Sebagai instrumen penelitian, peneliti


(18)

20

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

membuat pedoman wawancara dan pedoman observasi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan informasi serta data yang dibutuhkan.

Sebagai sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan serta data tambahan berupa dokumentasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan dta untuk mendapatkan informasi atau keterangan langsung dari sumber data melalui tanya jawab atau percakapan antara narasumber dan pewawancara, wawancara yang dilakukan bersifat mendalam guna mengeksplorasi informan dan data secara jelas sehingga dapat melengkapi temuan-temuan dari penelitian. Menurut Narbuko dan Achmad (2009, hlm.83) „Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan‟.

Dalam pelaksanaan wawancara digunakan pedoman wawancara yang telah disusun berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal agar dapat memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung.

Pedoman wawancara digunakan untuk menyingkap informasi dan data yang bersifat lebih luas dan mendalam.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian, observasi yang digunakan yaitu observasi partisipasi yang artinya peneliti ikut langsung berinteraksi dengan anak, peneliti sambil melakukan pengamatan ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan melakukan teknik observasi maka data yang diperoleh lebih lengkap.


(19)

21

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi adalah pengumpulan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian, ditelaan secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah pembuktian dan kepercayaan serta mempertegas data hasil teknik wawancara dan observasi. Ada pun data yang digunakan adalah dokumen tertulis dan foto.

Studi dokumentasi digunakan dalam penelitian sebagai pelengkap penggunaan teknik wawancara dan observasi.

D. Pengujian Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang dilakukan peneliti adalah uji credibility (validitas),dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Agar dapat mempertanggung jawabkan data secara benar dan akurat, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu teknik triangulasi. Moleong (2007, hlm.330) menyebutkan “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Dalam penelitian ini teknik triangulasi digunakan untuk menguji keabsahan data, dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, karena data yang diambil merupakan data kualitatif yaitu data berupa informasi yang berbentuk kalimat.

Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm.193) mengemukakan:

Konsep analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mengadakan sintesis, mencari dan menemukan


(20)

22

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm.209) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart, dan sejenisnya. Tujuannya adalah untum memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

3. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat dan/ atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.


(21)

52 Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian yang merupakan jawaban dari fokus masalah dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Persiapan pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, yaitu dengan menyusun program pembelajaran yang berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebelum melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam penyusunan program pembelajaran terlebih dahulu melakukan assesmen. Hasil assesmen digunakan sebagai dasar dalam pemberian layanan pembelajaran penyususnan program pembelajaran dibuat secara bertahap dari program tahunan. Program semester dan program harian. Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri dari SK, KD, Indikator, tujuan, langkah pembelajaran, metode, sumber, media pembelajaran dan penilaian selanjutnya menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan terlaksananya program pemeblajaran keterampilan membuat gift box.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, dilaksanakan didalam ruangan kelas keterampilan, dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dalam satu minggu yaitu hari selasa, rabu dan kamis, sesuai jadwal pelajaran yang sudah diatur pihak sekolah, dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 x 40 menit. Kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box sesuai dengan RPP terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada


(22)

53

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kegiatan inti terjadi proses penyampaian materi yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru menciptakan Susana belajar yang kondusif dengan penataan ruangan belajar dan penggunaan media pembelajaran agar siswa aktif, semangat dan tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah benda kongkrit dan gambar-gambar dari benda gift box, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan gift box. Metode yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box adalah ceramah, tanya jawab, pengamatan, demonstrasi, dan metode drill. Evaluasi dilaksanakan pada kegiatan akhir dengan melakukan tes lisan dan kinerja, evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex.

3. Hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, muncul dari faktor siswa itu sendiri, sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita ringan seperti keterbatasan dalam mempelajari hal-hal yang bersifat akademik, kesulitan dalam berpikir abstrak serta kemampuan keterampilan motorik lebih rendah disbanding anak pada umumnya, hal itu tentu saja akan berpengaruh pada proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box. Siswa kesulitan dalam mendesain dan pembuatan pola gift box sebagian siswa kesulitan dalam tahapan seperti menggunting, melipat, merekat dan kesulitan dalam kerapihan dalam membentuk benda gift box. Kesulitan yang dialami siswa berbeda anatara siswa yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan keterbatasan yang ada dalam diri siswa masing- masing.

4. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran ketreampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, melihat dari permasalahan yang timbul dari siswa sendiri serta perbedaan kesulitan yang dialami dari masing-masing siswa, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan individual yaitu guru melaksanakan


(23)

54

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang diindividualisasikan yaitu pembelajaran yang diberikan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru secra terus menerus membimbing, mendampingi, serta melatih siswa melakukan tahapan-tahapan dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box secara langsung perindividu sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuannya.

5. Hasil yang dicapai dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex diSLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, sebagian besar siswa sudah mengerti dan mampu melakukan tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan membuat gift box meskipun tingkat kemampuan berbeda-beda sesuai dengan keterbatasan yang ada dan daya kemampuan yang dimiliki dari masing-masing siswa. Produk gift box

yang dihasilkan belum optimal terutama dari segi kerapihan.

B. Rekomendasi

1. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi guru sebagai salah satu materi pembelajaran yang dapat dikembangkan sebagai dasar dalam pembuatan suatu produk menjadi berbagai bentuk, berbagai ukuran serta berbagai fungsi wadah hadiah atau hantaran sesuai kreatifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan.

2. Bagi lembaga terkait

Temuan penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bahwa keterampilan yang dilatihkan kepada anak sangat penting dan dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan anak didik yang sangat bermanfaat sebagai bekal bagi kehidupannya.


(24)

55

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya

Temuan penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan akan arti pentingnya pembekalan kemampuan keterampilan bagi anak tunagrahita ringan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian pada kegiatan pemebelajaran keterampilan, khususnya keteampilan membuat gift box, bisa merubah subjek penelitian, bias merubah bahan yang digunakan atau mengembangkan keterampilan membuat gift box sebagai dasar dalam kreasi karya kerajinan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan dan manfaat bagi kehidupan anak tunagrahita ringan.


(25)

56 Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Moh. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung: CV. Pandawa.

Astati. (2010). Bina Diri untuk Anak Tunagrahita. Bandung: CV. Catur Karya Mandiri.

Admin (2013) “Cara Membuat Gift Box (Kotak Hadiah) Sendiri_ diakses dari : http://infokatalogpromosi.com/cara-membuat-giftbox-kotak-hadiah-sendiri.php

[18-12-13].

Basrowi. Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di Taman Kanak -kanak. Tidak diterbitkan.

Dewan Bimbingan Skripsi. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi Dan Makalah Untuk Mahasiswa S1. Tidak diterbitkan.

Majid, Abdul. (2011). “Perencanaan Pembelajaran”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Narbuko. Achmad. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nicky, Oma. (2013). Kreasi Kreatif Box Origami. Jakarta: Demedia

Rosnawati, Ati. Rosidi, Lilis dan Tini Surtini. (2011). Keterampilan SMALB.

Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang PLB.

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Shinugi, Bagas. (2011). Kreasi Aneka Wadah, Jakarta: Mediantara Semesta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alpabeta


(26)

57

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”.

Bandung: UPI

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014-2015). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: UPI

Yunita, Eka. (2004). “Kreasi Unik Membuat Gift Box dari Bahan Duplex”. Jakarta : Puspa Swara


(1)

52

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian yang merupakan jawaban dari fokus masalah dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box pada anak tunagrahita ringan di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Persiapan pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, yaitu dengan menyusun program pembelajaran yang berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebelum melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam penyusunan program pembelajaran terlebih dahulu melakukan assesmen. Hasil assesmen digunakan sebagai dasar dalam pemberian layanan pembelajaran penyususnan program pembelajaran dibuat secara bertahap dari program tahunan. Program semester dan program harian. Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri dari SK, KD, Indikator, tujuan, langkah pembelajaran, metode, sumber, media pembelajaran dan penilaian selanjutnya menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan terlaksananya program pemeblajaran keterampilan membuat gift box.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, dilaksanakan didalam ruangan kelas keterampilan, dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dalam satu minggu yaitu hari selasa, rabu dan kamis, sesuai jadwal pelajaran yang sudah diatur pihak sekolah, dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 x 40 menit. Kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box sesuai dengan RPP terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada


(2)

53

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kegiatan inti terjadi proses penyampaian materi yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru menciptakan Susana belajar yang kondusif dengan penataan ruangan belajar dan penggunaan media pembelajaran agar siswa aktif, semangat dan tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah benda kongkrit dan gambar-gambar dari benda gift box, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan gift box. Metode yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box adalah ceramah, tanya jawab, pengamatan, demonstrasi, dan metode drill. Evaluasi dilaksanakan pada kegiatan akhir dengan melakukan tes lisan dan kinerja, evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex.

3. Hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, muncul dari faktor siswa itu sendiri, sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita ringan seperti keterbatasan dalam mempelajari hal-hal yang bersifat akademik, kesulitan dalam berpikir abstrak serta kemampuan keterampilan motorik lebih rendah disbanding anak pada umumnya, hal itu tentu saja akan berpengaruh pada proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box. Siswa kesulitan dalam mendesain dan pembuatan pola gift box sebagian siswa kesulitan dalam tahapan seperti menggunting, melipat, merekat dan kesulitan dalam kerapihan dalam membentuk benda gift box. Kesulitan yang dialami siswa berbeda anatara siswa yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan keterbatasan yang ada dalam diri siswa masing- masing.

4. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran ketreampilan membuat gift box dari bahan duplex di SLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, melihat dari permasalahan yang timbul dari siswa sendiri serta perbedaan kesulitan yang dialami dari masing-masing siswa, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan individual yaitu guru melaksanakan


(3)

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang diindividualisasikan yaitu pembelajaran yang diberikan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru secra terus menerus membimbing, mendampingi, serta melatih siswa melakukan tahapan-tahapan dalam pembelajaran keterampilan membuat gift box secara langsung perindividu sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuannya.

5. Hasil yang dicapai dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat gift box dari bahan duplex diSLB BC YKS I Majalaya Kabupaten Bandung, sebagian besar siswa sudah mengerti dan mampu melakukan tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan membuat gift box meskipun tingkat kemampuan berbeda-beda sesuai dengan keterbatasan yang ada dan daya kemampuan yang dimiliki dari masing-masing siswa. Produk gift box yang dihasilkan belum optimal terutama dari segi kerapihan.

B. Rekomendasi

1. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi guru sebagai salah satu materi pembelajaran yang dapat dikembangkan sebagai dasar dalam pembuatan suatu produk menjadi berbagai bentuk, berbagai ukuran serta berbagai fungsi wadah hadiah atau hantaran sesuai kreatifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran keterampilan vokasional pada anak tunagrahita ringan.

2. Bagi lembaga terkait

Temuan penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bahwa keterampilan yang dilatihkan kepada anak sangat penting dan dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan anak didik yang sangat bermanfaat sebagai bekal bagi kehidupannya.


(4)

55

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya

Temuan penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan akan arti pentingnya pembekalan kemampuan keterampilan bagi anak tunagrahita ringan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian pada kegiatan pemebelajaran keterampilan, khususnya keteampilan membuat gift box, bisa merubah subjek penelitian, bias merubah bahan yang digunakan atau mengembangkan keterampilan membuat gift box sebagai dasar dalam kreasi karya kerajinan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan dan manfaat bagi kehidupan anak tunagrahita ringan.


(5)

56

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Amin, Moh. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung: CV. Pandawa.

Astati. (2010). Bina Diri untuk Anak Tunagrahita. Bandung: CV. Catur Karya Mandiri.

Admin (2013) “Cara Membuat Gift Box (Kotak Hadiah) Sendiri_ diakses dari : http://infokatalogpromosi.com/cara-membuat-giftbox-kotak-hadiah-sendiri.php

[18-12-13].

Basrowi. Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di Taman Kanak -kanak. Tidak diterbitkan.

Dewan Bimbingan Skripsi. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi Dan Makalah Untuk Mahasiswa S1. Tidak diterbitkan.

Majid, Abdul. (2011). “Perencanaan Pembelajaran”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Narbuko. Achmad. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nicky, Oma. (2013). Kreasi Kreatif Box Origami. Jakarta: Demedia

Rosnawati, Ati. Rosidi, Lilis dan Tini Surtini. (2011). Keterampilan SMALB. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang PLB.

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Shinugi, Bagas. (2011). Kreasi Aneka Wadah, Jakarta: Mediantara Semesta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alpabeta


(6)

57

Enung Hayati, 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX D ARI BAHAN D UPLEX PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN D I SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: UPI

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014-2015). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: UPI

Yunita, Eka. (2004). “Kreasi Unik Membuat Gift Box dari Bahan Duplex”. Jakarta : Puspa Swara


Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MEMBUAT SANDAL PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN TINGKAT SMALB DI SLB BC “YP AL – AZHAR” LEUWIMUNDING KABUPATEN MAJALENGKA.

4 8 27

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT KUE BURAYOT PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YKB GARUT.

4 24 95

PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERUPUK UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN JENJANG SMALB DI SLB C YPLAB KOTA BANDUNG.

6 10 30

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MERANGKAI BUNGA HIAS DARI BAHAN DAUR ULANG PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C PURNAMA ASIH BANDUNG.

1 17 27

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYULAM DENGAN MODEL TEMATIK PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C DHARMA BAKTI PIYUNGAN.

0 5 144

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT GIFT BOX DARI BAHAN DUPLEX PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BC YKS I MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG - repository UPI S PLB 1106666 Title

0 0 3

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MEMBUAT SANDAL PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN TINGKAT SMALB DI SLB BC “YP AL – AZHAR” LEUWIMUNDING KABUPATEN MAJALENGKA - repository UPI S PLB 0800905 Title

0 2 3

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT KUE BURAYOT PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YKB GARUT - repository UPI S PLB 1004933 Title

0 0 3

Meningkatkan Keterampilan Membuat Box File Melalui Metode Demonstrasi pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas VI SLB Binar Tarusan - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 13