PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF: penelitian eksperimen kuasi terhadap siswa kelas VII SMP negeri 1 klari tahun ajaran 2014/2015.

(1)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Winda Mutia Prama Iswari 1105222

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW)

dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari Tahun Ajaran 2014/2015)

LEMBAR HAK CIPTA

oleh

WINDA MUTIA PRAMA ISWARI 1105222

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

©Winda Mutia Prama Iswari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Teknik

Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Winda Mutia Prama Iswari 1105222


(4)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF


(5)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Winda Mutia Prama Iswari 1105222

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks. Pada Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa dituntut untuk memahami dan memproduksi sebuah teks, salah satunya adalah teks tanggapan deskriptif. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks disebabkan oleh kurangnya latihan. Selain itu, penggunaan model atau teknik pembelajaran juga berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam menulis sebuah teks. Penelitian ini menggunakan teknik think-talk-write sebagai teknik pembelajaran. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan teknik think-talk-write.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII H sebagai kelas kontrol.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (3,89) > ttabel (2,021), ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write dapat diterapkan pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.


(6)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE USE OF THINK-TALK-WRITE (TTW) TECHNIQUE IN LEARNING WRITING DESCRIPTIVE RESPONSE TEXT (Quasi Experimental Research at Seventh Grade Students of

SMP Negeri 1 Klari Academic Year 2014/2015)

By

Winda Mutia Prama Iswari 1105222

This research is motivated by the lack of students skill in writing a text. In 2013 Curriculum which is text-based curriculum, students are required to comprehend and produce a text, one of them is descriptive response text. Basically, the trouble caused by lack of practicing. In addition, the model or technique of teaching language has an important effect in writing lesson. The teaching technique used here was think-talk-write (TTW). The objectives of this research were to find out whether there is a significant difference between the ability to write descriptive response text before and after using think-talk-write technique.

The method used in this research is a quasi experimental method in the design of nonequivalent control group. The population in this research was seventh grade students of SMP Negeri 1 Klari. The sample was students of class VII G as experimental class and class VII H as control class.

Based on the result of hypothesis test, it can be concluded that there was significant difference in learning writing descriptive response text at experimental and control class. It can be seen from the calculation result of t-test. The result showed that tobs (3.89) > ttable (2,021), it meant Ha is accepted and H0 is rejected. It

can be concluded that think-talk-write technique can be used to learning writing descriptive response text.


(7)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

1. Manfaat Teoretis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ... 7

B. Teks Tanggapan Deskriptif ... 9

C. Teknik Think-Talk-Write ... 12

D. Penelitian Terdahulu ... 14

E. Anggapan Dasar... 15

F. Kerangka Berpikir ... 15

G. Hipotesis ... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Desain Penelitian ... 18

C. Sumber Data Penelitian ... 19

1. Populasi ... 19

2. Sampel ... 19

D. Definisi Operasional ... 20


(8)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

1. Instrumen Perlakuan... 20

2. Instrumen Tes ... 21

3. Instrumen Penilaian ... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 22

G. Teknik Pengolahan Data ... 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27

a. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Eksperimen ... 27

b. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Kontrol... 32

c. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Eksperimen ... 36

d. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Kontrol ... 41

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

a. Prates Kelas Eksperimen ... 46

b. Prates Kelas Kontrol ... 49

c. Pascates Kelas Eksperimen ... 51

d. Pascates Kelas Kontrol ... 53

C. Deskripsi Pengolahan Data... 55

a. Uji Reliabilitas ... 55

b. Uji Normalitas ... 70

c. Uji Homogenitas... 83

d. Uji Hipotesis... 85

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan... 91

B. Implikasi ... 92

C. Rekomendasi ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94 LAMPIRAN


(9)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.6 Penilaian PAN Skala Empat. ... 22

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif. ... 23

Tabel 3.8 Format ANAVA. ... 24

Tabel 3.9 Penilaian Korelasi Guilford ... 25

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Prates Kelas Eksperimen. ... 47

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Terendah–Nilai Tertinggi Prates Kelas Eksperimen. .. 48

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Prates Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.4 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Prates Kelas Kontrol ... 50

Tabel 4.5 Perolehan Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.6 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Eksperimen….. ... …52

Tabel 4.7 Perolehan Nilai Pascates Kelas Kontrol... 53

Tabel 4.8 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.9 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Eksperimen ... 56

Tabel 4.10 Tabel ANAVA Prates Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.11 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.12 Tabel ANAVA Prates Kelas Kontrol ... 62

Tabel 4.13 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Eksperimen ... 63

Tabel 4.14 Tabel ANAVA Pascates Kelas Eksperimen ... 66

Tabel 4.15 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Kontrol... 67

Tabel 4.16 Tabel ANAVA Pascates Kelas Kontrol ... 70

Tabel 4.17 Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ... 71

Tabel 4.18 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 4.19 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Eksperimen….. ... 73

Tabel 4.20 Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.21 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Kontrol ... 75

Tabel 4.22 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Kontrol... .. 76

Tabel 4.23 Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ... 77


(10)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

Tabel 4.25 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas

Eksperimen.. ... 79 Tabel 4.26 Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol ... 80 Tabel 4.27 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 81 Tabel 4.28 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas Kontrol .. 82 Tabel 4.29 Perbedaan Nilai Prates – Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas


(11)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas

Eksperimen ... 27 Gambar 4.2 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas

Eksperimen ... 29 Gambar 4.3 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas

Eksperimen ... 31 Gambar 4.4 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas

Kontrol… ... 32 Gambar 4.5 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas

Kontrol… ... 33 Gambar 4.6 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas

Kontrol… ... …35 Gambar 4.7 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas

Eksperimen ... 36 Gambar 4.8 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Eksperimen ... 38 Gambar 4.9 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Tinggi di Kelas

Eksperimen ... 39 Gambar 4.10 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas Kontrol ... 41 Gambar 4.11 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Kontrol ... 43 Gambar 4.12 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Kontrol ... 44


(12)

1

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut Semi (2007, hlm. 14) menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah tulisan. Dalam menulis diperlukan keterampilan untuk menyampaikan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu, kegiatan menulis memerlukan daya nalar dan imajinasi.

Kalau dikatakan menulis itu mudah, masih banyak orang yang merasa tidak mampu menghasilkan suatu tulisan. Padahal, menulis itu sebenarnya tidaklah sulit karena menulis pada dasarnya merupakan kegiatan merekam buah pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan peralatan menulis. Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis itu menghendaki aturan atau sistem tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi (Semi, 2007, hlm. 3).

Semi (2007, hlm. 2-3) juga berpendapat bahwa setiap orang perlu pandai menulis karena semua pekerjaan terkait dengan kepandaian menulis. Pekerjaan sebagai insinyur bangunan, pedagang, dokter, ataupun pegawai kantor, kepandaian menulis menjadi sangat penting. Selain untuk menunjang pekerjaan, menulis juga perlu untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Pengetahuan yang kita miliki kita tulis, kemudian kita sampaikan di dalam forum seminar, atau dapat pula dimuat di surat kabar dan majalah agar dapat diketahui dan dibaca oleh banyak orang. Hal ini menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan.

Keterampilan menulis seseorang tidak datang secara otomatis, melainkan melalui praktik dan latihan yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus. Menurut Zainurrahman (2013, hlm. 2) menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang. Latihan merupakan kunci yang paling utama demi mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat


(13)

2

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa dituntut agar mampu memahami dan memproduksi berbagai jenis teks. Salah satu jenis teks yang terdapat pada Kurikulum 2013 yaitu teks tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif adalah teks yang menggambarkan suatu objek dengan serinci-rincinya. Pembelajaran mengenai teks tanggapan deskriptif terdapat pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Banyaknya jenis teks yang dipelajari pada Kurikulum 2013 membuat siswa kesulitan dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Hal ini disebabkan dalam menulis teks tanggapan deskriptif dibutuhkan daya imajinasi dan pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Gaol (2014) yang berjudul “Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Tipe 5E melalui Media Gambar sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Tanggapan Deskripsi” bahwa beberapa kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskripsi adalah kesulitan membayangkan sesuatu untuk digambarkan atau dideskripsikan. Hal ini menunjukkan bahwa daya imajinasi siswa masih kurang dan rendah. Selain itu, siswa juga kesulitan dalam merangkai kata yang sudah ada menjadi sebuah paragraf yang utuh.

Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks tanggapan deskriptif disebabkan kurangnya latihan yang dilakukan oleh siswa. Selain itu, penggunaan model atau teknik pembelajaran yang tidak tepat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Padahal guru sebagai fasilitator diharapkan dapat menyajikan model atau teknik yang bervariasi dan kreatif agar dapat menumbuhkan motivasi menulis pada siswa.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik think-talk-write sebagai model pembelajaran. Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang dibangun dari proses berpikir, berbicara, dan menulis. Huda (2014, hlm. 218) menyatakan bahwa think-talk-write adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Langkah-langkah dari pembelajaran ini yaitu pada tahap pertama siswa diberi tayangan dan membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada tayangan. Tahap kedua siswa berdiskusi dengan kelompok untuk membahas isi catatan.


(14)

3

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya tahap ketiga siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide yang telah dibahas dalam bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks. Setelah itu salah satu siswa sebagai perwakilan kelompok menyajikan teks yang telah dibuat di depan kelas.

Pemilihan teknik think-talk-write untuk pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif karena pada model ini siswa akan diajak berpikir dengan mencermati tayangan yang ditampilkan guru. Melalui kegiatan ini siswa dapat menemukan ide-ide tentang objek yang akan dideskripsikan. Setelah itu siswa dapat mengomunikasikan ide-ide yang didapat dengan berdiskusi bersama kelompok. Selanjutnya siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide tersebut berdasarkan pemahaman dan pengetahuan siswa dari hasil diskusi ke dalam bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks tanggapan deskriptif. Pemilihan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Sebelumnya penelitian mengenai penggunaan teknik think-talk-write sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang. Peneliti pertama yaitu Rishanjani (2014) yang melakukan penelitian berjudul “Keefektifan Model Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”, hasil dari penelitian ini yaitu adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum dan setelah menggunakan model think-talk-write. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis yang diperoleh t0 (3,88) > t0,95 (2,011). Hasil tersebut

dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti

model think-talk-write efektif untuk diterapkan pada pembelajaran menulis teks eksposisi.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ekawati (2011) yang berjudul “Keefektifan Teknik “Pikir-Bicara-Tulis” dalam Pembelajaran Apresiasi Cerpen (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011)” memaparkan hasil pembelajaran apresiasi cerpen menggunakan teknik pikir-bicara-tulis mengalami peningkatan dan terdapat


(15)

4

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh data bahwa thitung> ttabel= 3,68> 2,30. Ini berarti Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya teknik pikir-bicara-tulis efektif dalam meningkatkan kemampuan apresiasi cerpen siswa.

Berdasarkan dua penelitian yang sudah dilakukan mengenai model atau teknik think-talk-write ini dianggap berhasil. Pada penelitian pertama yang dilakukan oleh Rishanjani membuktikan bahwa penggunaan model think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks eksposisi terbukti efektif. Selanjutnya pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Ekawati pun menunjukkan bahwa model pikir-baca-tulis ini efektif digunakan dalam pembelajaran apresiasi cerpen. Hal ini berarti model atau teknik think-talk-write efektif diterapkan pada pembelajaran menulis teks eksposisi dan apresiasi cerpen.

Jadi, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?


(16)

5

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan:

1. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol;

2. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol; dan

3. terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoretis

Dengan penelitian ini peneliti memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan teknik pembelajaran pada pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain atau pengajar dalam penguatan teori mengenai teknik think-talk-write. 2. Manfaat Praktis

1) Bagi Pengajar

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengajar bahwa penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dan menarik dapat menjadi solusi untuk menciptakan suasana belajar yang efektif.

2) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa karena penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yaitu teknik think-talk-write.


(17)

6

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam memilih teknik pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Struktur Organisasi

Bab 1 memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini. Latar belakang dikerucutkan menjadi rumusan masalah yang dapat menghasilkan tujuan dan manfaat penelitian.

Bab 2 memuat kajian pustaka yang berisi konsep atau teori dalam bidang menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik pembelajaran yang dianggap menarik minat siswa dan efektif untuk pembelajaran menulis yaitu teknik think-talk-write. Selain itu, pada bab ini juga berisi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lain.

Bab 3 memuat metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian, desain penelitian, dan subjek populasi atau sampel dengan menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Selain itu, bab ini juga memuat instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data data.

Bab 4 memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas temuan penelitian yang berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan rumusan permasalahan yang ada pada bab 1 dan pembahasan hasil penelitian.

Bab 5 memuat simpulan, implikasi dan rekomendasi yang terdiri atas penafsiran dan pemaknaan peniliti terhadap hasil pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik think-talk-write. Selain itu, bab ini juga mampu menjawab pertanyaan atau masalah penelitian yang telah dipaparkan pada bab 1 dan rekomendasi untuk para peneliti berikutnya yang seminat.


(18)

17

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2012, hlm. 72) menyatakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penulis menggunakan penelitian eksperimen karena ingin menjawab permasalahan yang diajukan pada hipotesis yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.

Penelitian eksperimen pada umumnya, menurut Ary (dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2011, hlm. 151) mempunyai tiga karakteristik yang penting, yaitu:

1) Variabel bebas yang dimanipulasi;

2) variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan;

3) efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati secara langsung oleh peneliti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode yang sistematis dan logis yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan pada beberapa kelompok ekperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.


(19)

18

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen ini mengarah pada desain eksperimen semu atau kuasi. Desain eksperimen kuasi ini merupakan pengembangan dari desain eksperimen murni. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 77) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain eksperimen kuasi memiliki dua bentuk desain. Berikut ini merupakan desain eksperimen kuasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 77-79).

1) Time Series Design

2) Nonequivalent Control Group Design

Di atas telah disebutkan dua desain eksperimen kuasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nonequivalent control group design.

O1 X O2

O3 C O4

Keterangan:

O1 : Tes awal pada kelas eksperimen O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen

X : Perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen O3 : Tes awal pada kelas kontrol

O4 : Tes akhir pada kelas kontrol

C : Perlakuan atau treatment pada kelas kontrol

Pada praktiknya pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti menyiapkan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum diberi perlakuan pada kelas


(20)

19

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil tes awal akan dijadikan patokan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dan apakah ada peningkatan atau tidak pada kemampuan menulis siswa. Selanjutnya peneliti akan memberi perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis teks deskriptif. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir. Hasil dari tes akhir akan dijadikan sebagai bandingan dari hasil tes sebelumnya. Selain itu, hasil tes akhir pada kelas eksperimen akan dibandingkan dengan hasil akhir pada kelas kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen. Apabila hasil tes akhir kelas eksperimen menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan tes awal dan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir kelas eksperimen dengan kelas kontrol ini berarti perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen efektif.

C. Sumber Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari perlakukan yang telah dilakukan pada siswa mengenai kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif. Mengingat teks tanggapan deskriptif merupakan salah satu pengajaran bahasa Indonesia yang terdapat pada kelas VII maka peneliti harus menentukan populasi dan sampel yang jelas sebagai sumber data penelitian ini.

1) Populasi

Menurut Arikunto (2013, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Klari.

2) Sampel

Arikunto (2013, hlm. 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pemilihan sampel dalam penelitian dimaksudkan untuk memperkecil objek penelitian. Hal ini


(21)

20

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. Sampel yang diambil dari populasi yang ditentukan yaitu kelas VII G dan kelas VII H. Kelas VII G berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H berperan sebagai kelas kontrol.

D. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan berbagai macam persepsi tentang judul dari penelitian ini, maka definisi operasional dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

Menulis teks tanggapan deskriptif adalah kegiatan membuat tulisan yang berisi kesan mengenai apa yang diamati dan didapat melalui pancaindra penulis dan membuat seolah-olah pembaca dapat melihat dan merasakan sebuah objek yang dialami oleh penulis.

b. Teknik Think-Talk-Write

Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang melalui proses berpikir, berbicara/berdiskusi, dan menulis. Pembelajaran ini dimulai dengan proses berpikir dan membuat catatan kecil tentang ide-ide, lalu mendiskusikan dengan orang lain, dan menuliskannya dalam sebuah tulisan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen perlakuan, instrumen tes dan instrumen penilaian.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan rangkaian pembelajaran untuk kepentingan penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP diperlukan untuk acuan pelaksanaan pembelajaran.Format RPP terlampir.

Setelah menyusun RPP, langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.


(22)

21

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Pelaksanaan prates

Pelaksanaan prates dilakukan untuk memperoleh data hasil menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum diberi perlakuan menggunakan teknik think-talk-write. Prates ini dilakukan secara tertulis menggunakan instrumen berupa soal uraian.

2) Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Setelah melakukan prates, langkah selanjutnya adalah penyajian materi mengenai teks tanggapan deskriptif dan memberi perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.

3) Pelaksanaan pascates

Pelaksaan pascates merupakan kegiatan terakhir. Pelaksanaan pascates ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan. Pascates dilakukan secara tertulis dengan instrumen berupa soal uraian.

2. Instrumen Tes

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tulis membuat teks tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif yang harus dibuat adalah sebagai berikut.

Format Tes

1) Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan! 2) Simaklah dengan baik video yang ditampilkan di depan kelas! 3) Buatlah teks tanggapan deskriptif dengan tema air terjun dengan melakukan transformasi dari tayangan yang telah ditampilkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut.

a. Topik tulisan sesuai dengan isi teks b. Pola pengembangan subjektif c. Jumlah paragraf minimal 3 paragraf 4) Waktu mengerjakan 60 menit


(23)

22

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Instrumen Penilaian

Sebagai penilaian menulis teks tanggapan deskriptif siswa, peneliti menggunakan penilaian menurut Kosasih dan Restuti (2013, hlm. 32) untuk mengukur kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Penggambaran isi yang terperinci 2) Pola pengembangan yang jelas

3) Penggunaan bahasa terkait kefektifan kalimat dan pilihan kata Format penilaian kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa terlampir.

Tabel 3.6

Penilaian PAN Skala Empat

(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253) Tabel kategori penilaian tersebut nantinya akan dijadikan sebagai pedoman penilaian saat mendeskripsikan data hasil tes di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah data dideskripsikan, kemudian data diolah menggunakan statistik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan gambaran bagaimana peneliti memperoleh dan mengumpulkan data-data yang digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang menggunakan rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol maka peneliti melakukan tes tertulis sebanyak dua kali.

No Kategori Kategori

1. 86-100 Baik Sekali

2. 76-85 Baik

3. 56-75 Cukup


(24)

23

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes tertulis awal dilakukan untuk mengukur kemampuan menulis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. Selanjutnya tes tertulis akhir dilakukan untuk mengukur peningkatan kemampuan menulis siswa setelah diberi perlakuan oleh peneliti. Setelah itu, hasil tes kelas eksperimen dibandingkan dengan hasil tes kelas kontrol. Jadi, melalui tahap ini peneliti dapat mengetahui kemampuan menulis siswa pada kelas eksperimen sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan menggunakan teknik think-talk-write dan pada kelas kontrol sebelum dan setelah mendapat perlakuan menggunakan model konvensional.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penelitian yang dilakukan. Karena penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen maka teknik yang digunakan untuk mengolah data adalah dengan menggunakan rumus statistik. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data.

1) Menganalisis hasil prates dan pascates siswa 2) Mengolah skor prates dan pascates menjadi nilai

Nilai = ∑

∑ x 100

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253)

No Kategori Kategori

1. 86-100 Baik Sekali

2. 76-85 Baik

3. 56-75 Cukup


(25)

24

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Uji reliabilitas antarpenimbang

Perhitungan reliabilitas antarpenimbang ditentukan dengan beberapa langkah sebagai berikut.

a. Sigma determinan ∑ t2 ∑

b. Menghitung jumlah kuadrat siswa SSt∑ t2 = -

c. Menghitung kuadrat penguji

SSp∑ 2p= - ∑

d. Menghitung kuadrat total SStot∑ 2t = ∑ 2 - ∑

e. Menghitung jumlah kekeliruan SSkk∑ 2kk = ∑ 2t - ∑ t2-∑ 2p

Hasil perhitungan data diatas dimasukan ke dalam format ANAVA (Analisys Of Varians)

Tabel 3.8 Format ANAVA

Variasi SS DK Variansi

Siswa SSt∑ t2 N-1 ∑

(Vt)

Penguji SSp∑ p2 K-1 -

Kekeliruan SSkk∑ 2kk (N-1) (K-1) ∑

(Vkk)

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus : rxy=

Keterangan:

rxy= Reliabilitas yang dicari

Vt = Varian tes

Vkk= Varian dari kekeliruan


(26)

25

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Penilaian Korelasi Guilford

(Subana, dkk. 2005, hlm. 152) 4) Melakukan uji normalitas dilakukan pada nilai hasil prates dan

pascates menggunakan rumus sebagai berikut.

X2 = ∑

(Subana, dkk, 2005, hlm. 125) Keterangan:

Oi = frekuensi yang diobservasi Ei = frekuensi yang diharapkan

5) Melakukan uji homogenitas untuk mengetahui variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Melakukan uji homogenitas varian rata-rata prates dan pascates pada performa siswa menggunakan rumus:

(Subana, dkk, 2005, hlm. 188) Keterangan:

= nilai yang dicari

Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika <

Rentang Kriteria

0,00-0,20 Korelasi reliabilitas rendah sekali 0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah 0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang 0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi 0,80-1,00 Korelasi reliabilitas tinggi sekali


(27)

26

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Pengujian hipotesis menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0

diterima. Hal tersebut berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan skor pada pascates, sedangkan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal tersebut berarti

terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan skor pada pascates.

a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates dengan rumus sebagai berikut.

MX = ∑ Keterangan :

∑ =Jumlah selisih prates dan pascates = Jumlah data

b) Mencari thitung dengan rumus berikut.

√[∑ ] [ ]

(Arikunto, 2013, hlm. 354)

Keterangan: t = Uji t

Mx = Perbedaan mean data prates dan pascates kelas

eksperimen

My = Perbedaan mean data prates pascates kelas kontrol

∑ = Jumlah deviasi kelas ekperimen ∑ = Jumlah deviasi kelas kontrol


(28)

91

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Klari, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan awal siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif di kelas eksperimen dan kelas kontrol terhitung kurang. Kebanyakan siswa masih belum mengetahui bagaimana cara menulis teks tanggapan deskriptif yang baik, cara menuangkan ide cerita yang baik, pola pengembangan yang kurang jelas, dan kurang menguasai struktur yang terdapat pada teks tanggapan deskriptif. Nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat prates yaitu 63,4 dan 57,1. Berdasarkan nilai tersebut maka terlihat bahwa kemampuan awal menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol masih rendah.

2) Kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen terhitung baik. Meskipun masih ada beberapa siswa yang menulis teks tanggapan deskriptif dengan struktur yang tidak lengkap dan penggunaan ejaan yang salah, namun secara keseluruhan mereka sudah mampu mengaplikasikan bagaimana cara menulis teks tanggapan deskriptif yang baik dan mampu mengembangkan ide-ide yang mereka miliki ke dalam bentuk tulisan. Nilai rata-rata siswa di kelas ekasperimen dan kelas kontrol pada saat pascates yaitu 72,3 dan 69,8. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan terhitung baik.

3) Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write dapat diterapkan pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Hal


(29)

92

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan diperoleh hasil thitung (3,89) > ttabel (2,021), pada tingkat

kekeliriuan 5%, ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik think-talk-write. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan teknik think-talk-write terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dipaparkan, maka diajukan beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif di kelas VII SMP Negeri 1 Klari dinyatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates dan pascates. Dengan demikian, teknik think-talk-write dibutuhkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasi melalui percakapan terstruktur dan mengembangkan tulisan dengan lancar. 2) Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik

think-talk-write dapat memberi kesempatan pada siswa untuk saling bertukar pikiran dengan siswa lain melalui diskusi dan melatih bahasa sebelum dituliskan. Dengan demikian, pembelajaran pun dapat bersifat lebih aktif karena adanya interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lain.

3) Teknik think-talk-write dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.


(30)

93

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Oleh karena itu, guru dapat memanfaatkan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.

2) Penerapan teknik think-talk-write pada penelitian ini terbatas pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Penulis merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya teknik think-talk-write dapat digunakan pada keterampilan berbahasa yang lainnya.


(31)

94

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ekawati, N. (2011). Keefektifan teknik “pikir-bicara-tulis” dalam

pembelajaran apresiasi cerpen” (eksperimen kuasi terhadap siswa

kelas VII SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2010/2011). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Febriyani, N. (2014). Penerapan teknik karyawisata (field trip) dalam

pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif (penelitian

eksperimen semu pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gaol, W. W. L. (2014). Penerapan model siklus belajar (learning cycle) tipe 5e melalui media gambar sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis teks tanggapan deskripsi (penelitian tindakan kelas partisipatoris pada siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi tahun ajaran

2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia wahana pengetahuan untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E dan Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas VII. Bandung: Erlangga.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTS kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta


(32)

95

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rishanjani, P.A. (2014). Keefektifan model think-talk-write (TTW) dalam pembelajaran menulis teks eksposisi (penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa. Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin AR & Damaianti, S. V. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Rosda.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Zainurrahman. (2013). Menulis dari teori hingga praktik (penawar racun plagiarisme). Bandung: Alfabeta.


(1)

6) Pengujian hipotesis menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima. Hal tersebut berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan skor pada pascates, sedangkan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan skor pada pascates.

a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates dengan rumus sebagai berikut.

MX = ∑ Keterangan :

∑ =Jumlah selisih prates dan pascates = Jumlah data

b) Mencari thitung dengan rumus berikut.

√[∑ ] [ ]

(Arikunto, 2013, hlm. 354)

Keterangan: t = Uji t

Mx = Perbedaan mean data prates dan pascates kelas eksperimen

My = Perbedaan mean data prates pascates kelas kontrol

∑ = Jumlah deviasi kelas ekperimen

∑ = Jumlah deviasi kelas kontrol = Jumlah data


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Klari, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan awal siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif di kelas eksperimen dan kelas kontrol terhitung kurang. Kebanyakan siswa masih belum mengetahui bagaimana cara menulis teks tanggapan deskriptif yang baik, cara menuangkan ide cerita yang baik, pola pengembangan yang kurang jelas, dan kurang menguasai struktur yang terdapat pada teks tanggapan deskriptif. Nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat prates yaitu 63,4 dan 57,1. Berdasarkan nilai tersebut maka terlihat bahwa kemampuan awal menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol masih rendah.

2) Kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen terhitung baik. Meskipun masih ada beberapa siswa yang menulis teks tanggapan deskriptif dengan struktur yang tidak lengkap dan penggunaan ejaan yang salah, namun secara keseluruhan mereka sudah mampu mengaplikasikan bagaimana cara menulis teks tanggapan deskriptif yang baik dan mampu mengembangkan ide-ide yang mereka miliki ke dalam bentuk tulisan. Nilai rata-rata siswa di kelas ekasperimen dan kelas kontrol pada saat pascates yaitu 72,3 dan 69,8. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan terhitung baik.

3) Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write dapat diterapkan pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Hal


(3)

tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan diperoleh hasil thitung (3,89) > ttabel (2,021), pada tingkat kekeliriuan 5%, ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik think-talk-write. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan teknik think-talk-write terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dipaparkan, maka diajukan beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif di kelas VII SMP Negeri 1 Klari dinyatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates dan pascates. Dengan demikian, teknik think-talk-write dibutuhkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasi melalui percakapan terstruktur dan mengembangkan tulisan dengan lancar. 2) Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik

think-talk-write dapat memberi kesempatan pada siswa untuk saling bertukar pikiran dengan siswa lain melalui diskusi dan melatih bahasa sebelum dituliskan. Dengan demikian, pembelajaran pun dapat bersifat lebih aktif karena adanya interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lain.

3) Teknik think-talk-write dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.


(4)

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Oleh karena itu, guru dapat memanfaatkan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.

2) Penerapan teknik think-talk-write pada penelitian ini terbatas pada pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Penulis merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya teknik think-talk-write dapat digunakan pada keterampilan berbahasa yang lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ekawati, N. (2011). Keefektifan teknik “pikir-bicara-tulis” dalam

pembelajaran apresiasi cerpen” (eksperimen kuasi terhadap siswa

kelas VII SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2010/2011). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Febriyani, N. (2014). Penerapan teknik karyawisata (field trip) dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gaol, W. W. L. (2014). Penerapan model siklus belajar (learning cycle) tipe 5e melalui media gambar sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis teks tanggapan deskripsi (penelitian tindakan kelas partisipatoris pada siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi tahun ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia wahana pengetahuan untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E dan Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas VII. Bandung: Erlangga.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTS kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta


(6)

Rishanjani, P.A. (2014). Keefektifan model think-talk-write (TTW) dalam pembelajaran menulis teks eksposisi (penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa. Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin AR & Damaianti, S. V. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Rosda.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Zainurrahman. (2013). Menulis dari teori hingga praktik (penawar racun plagiarisme). Bandung: Alfabeta.