PENGARUH PERKULIAHAN STATISTIKA BERBANTUAN MS. EXCEL DAN SPSS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TUTORIAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS:Penelitian terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Garut Tahun Akademik 201
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
PERSEMBAHAN ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian ... 8
E. Penjelasan Istilah ... ... ... 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 11
B. Kemampuan Komunikasi Matematis ... 14
C. Media Pembelajaran ... 17
D. Komputer sebagai Media Pembelajaran ... 19
E. Model-model Pembelajaran Berbantuan Komputer ... 22 F. Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran Statistika ………… 24
(2)
G. Model Pembelajaran Tutorial ……….. 27
H. Hasil Penelitian yang Relevan ………..……... 30
I. Teori Belajar yang Mendukung ………...… 32 J. Hipotesis Penelitian ………. 37
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 39
B. Operasionalisasi Variabel ... 40
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 41
D. Instrumen Penelitian ... 41
E. Pengujian Instrumen Penelitian ... 43
F. Pelaksanaan Penelitian ... 46
G. Teknik Analisis Data ... 48
H. Prosedur Penelitian ……….. 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
B. Analisis Uji Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 55
C. Analisis Uji Skor Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 60
D. Analisis Uji Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 65
(3)
E. Analisis Uji Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis dan Pengaruh Interaksi Berdasarkan
Model Pembelajaran yang diberikan dan Kemampuan Awal…….. 70
F. Pembahasan ……… 80
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... ... 83
B. Rekomendasi ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Kriteria Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah ... 42
3.2 Kriteria Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis ... 43
3.3 Klasifikasi Interpretasi Derajat Reliabilitas ... 44
3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 45
3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ... 45
3.6 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 46
3.7 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematis ... 46
3.8 Interpretasi Gain Ternormalisasi yang Dimodifikasi ... 49
3.9 Tabel ANOVA Dua Jalur ... 50
4.1 Deskripsi Skor Pretest, Posttest, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis………... 53
4.2 Deskripsi Skor Pretest, Posttest, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi Matematis………... 54
4.3 Deskripsi Skor Pretest, Posttest, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemecahan Masalah berdasarkan Kemampuan Awal ... 54
4.4 Deskripsi Skor Pretest, Posttest, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi Matematis berdasarkan Kemampuan Awal ... 55
4.5 Deskripsi Skor Pretest Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 …... 55
4.6 Uji Normalitas Skor Pretest Pemecahan Masalah Matematis…….. 56
4.7 Uji Normalitas Skor Pretest Komunikasi Matematis... 56
4.8 Uji Homogenitas Varians Data Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 57
(5)
4.9 Uji Homogenitas Varians Data Skor Pretest Kemampuan
Komunikasi Matematis ... 58 4.10 Hasil Uji t Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ... 58 4.11 Hasil Uji t Skor Pretest Kemampuan Komunikasi Matematis ... 59 4.12 Statistik Deskriptif Skor Posttest Kelas Eksperimen 1 dan
Eksperimen 2 ... 60 4.13 Uji Normalitas Skor Posttest Pemecahan Masalah Matematis…….. 61 4.14 Uji Normalitas Skor Posttest Komunikasi Matematis………. 61 4.15 Uji Homogenitas Varians Data Skor Posttest Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis ………. 62
4.16 Uji Homogenitas Varians Data Skor Posttest Kemampuan
Komunikasi Matematis ……….. 62
4.17 Hasil Uji t Skor Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ………. 63
4.18 Hasil Uji t Skor Posttest Kemampuan Komunikasi Matematis …... 64 4.19 Statistik Deskriptif Skor Gain Kelas Eksperimen 1 dan Kelas
Eksperimen 2 ………. 65
4.20 Uji Normalitas Gain Pemecahan Masalah Matematis………... 66 4.21 Uji Normalitas Skor Gain Komunikasi Matematis ……….. 66 4.22 Uji Homogenitas Varians Data Skor Gain Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis ………. 67
4.23 Uji Homogenitas Varians Data Skor Gain Kemampuan
Komunikasi Matematis ……….. 67
4.24 Hasil Uji t Skor Gain Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ………... 68 4.25 Hasil Uji t rata-rata Skor Gain Kemampuan Komunikasi
Matematis ………. 69
4.26 Statistik Deskriptif Skor Gain Kelas Eksperimen 1 dan Kelas
(6)
4.27 Hasil Uji Anova Dua Jalur Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Model Pembelajaran dan
Kemampuan awal………... 71
4.28 Hasil Uji Lanjut Anova Dua Jalur Kemampuan Komuniasi Matematis berdasarkan Model Pembelajaran dan Kemampuan
Awal ………... 72
4.29 Uji Dua Rata-rata Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis antara yang mendapat Praktikum Excel dan Praktikum
SPSS berdasarkan Tingkatan Kemampuan Awal…... 73 4.30 Hasil Uji Anova Dua Jalur Perbedaan Kemampuan Komunikasi
Matematis berdasarkan Model Pembelajaran dan Kemampuan
Awal ………... 75
4.31 Hasil Uji Lanjut Anova Dua Jalur Kemampuan Komunikasi Matematis berdasarkan Model Pembelajaran dan Kemampuan
Awal ………. 77
4.32 Perbandingan Rata-rata Peningkatan Kemampuan Komunikasi
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian ... 52 4.1 Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kemampuan Awal
dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 74
4.2 Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kemampuan Awal
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
A : INSTRUMEN PENELITIAN ……… 93
B : DATA DAN HASIL ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN ……… 152
C : DATA DAN HASIL PENELITIAN ……… 162
D : DOKUMENTASI ……….. 241
E : FOTO KEGIATAN PENELITIAN ………... 330
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan statistika dalam penelitian sangatlah signifikan, terutama dalam hal pengolahan data. Mengingat pentingnya peranan statistika khususnya dalam penelitian, hampir setiap perguruan tinggi dengan berbagai jenjang maupun program studi menjadikan mata kuliah statistika merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa.
Mata kuliah statistika memiliki empat aspek sasaran yang ingin dicapai. Pertama, memberikan bekal pengetahuan teoritis statistik kepada para mahasiswa, kedua, memberikan bekal keterampilan praktis berupa perhitungan statistik; ketiga, memberikan gambaran dan pengalaman bagaimana memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkenaan dengan masalah yang dihadapi; dan keempat, melatih mahasiswa untuk dapat mengkomunikasikan hasil kajiannya baik secara tertulis dalam bentuk laporan maupun secara lisan. Oleh karenanya hal ini patut untuk dipahami dan dikuasai mahasiswa.
Materi perkuliahan statistika pada umumnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistika inferensial terbagi menjadi dua bagian: pertama, statistik parametrik dan kedua, statistika nonparametrik, yang meliputi pokok-pokok bahasan yang cukup banyak. Metode dan strategi pembelajaran pada perkuliahan statistika yang berlangsung selama ini masih jarang dilengkapi dengan praktikum, pada umumnya hanya sebagai
(10)
perkuliahan yang bersifat teori. Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan melalui ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
Muhson (2009:171) mengatakan bahwa pada umumnya mahasiswa beranggapan bahwa statistika merupakan mata kuliah yang cukup menakutkan. Hal ini didasarkan karena materinya lebih banyak yang bersifat menghitung. Bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan matematis yang rendah, maka mata kuliah ini menjadi mata kuliah yang tidak menarik. Akibatnya minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah ini menjadi rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, terhadap pola jawaban mahasiswa dalam pelaksanaan evaluasi mata kuliah statistika, diketahui bahwa kelemahan mahasiswa terletak dalam hal: 1) membuat model matematika dari masalah yang diberikan; 2) memilih dan menetapkan strategi untuk menyelesaikan masalah; 3) sebagian besar hanya mampu melakukan perhitungan secara mekanis tetapi belum mampu menjelaskan atau menginterpretasikan hasil; 4) menjelaskan gambar atau grafik ke dalam bahasa tulisan; dan 5) membaca dengan pemahaman suatu representasi yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dan komunikasi matematisnya masih kurang.
Berkenaan dengan masalah tersebut, maka diperlukan suatu upaya untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi. Upaya yang dapat dilakukan dalam pembelajaran mata kuliah statistika yaitu dengan memberikan kuliah praktikum statistik yang dilakukan di laboratorium komputer dengan model tutorial. Melalui model tutorial ini para mahasiswa mendapatkan bimbingan dosen dalam
(11)
menghadapi kesulitan-kesulitan terutama dalam mengaplikasikan rumus-rumus statistika.
Kegiatan praktikum sangatlah penting untuk menambah pemahaman mahasiswa tentang konsep yang telah diberikan pada perkuliahan. Dalam praktikum mahasiswa dapat menerapkan langsung konsep yang dipelajari dalam bentuk sebuah olah data dengan media komputer untuk menyelesaikan masalah nyata.
Komputer dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam menyiapkan bahan ajar maupun dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Potensi komputer sebagai media pembelajaran sangatlah besar, dengan software tertentu, mahasiswa dapat mengeksplorasi sendiri konsep dan permasalahan yang dipelajari sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Wilson (dalam Kusumah, 2008:31) yang mengatakan bahwa komputer dengan desain software yang bak dapat menghadirkan presentasi secara berulang dan dinamis, karakteristik yang tidak dijumpai dalam media lainnya. Selain itu, menurut Glass (dalam Kusumah, 2008:32) komputer dapat dimanfaatkan untuk mengatasi perbedaan individual, mengajarkan konsep, dan menstimulir belajar siswa. Sebagai media pembelajaran, komputer tidak hanya berfungsi sebagai pembawa nuansa baru, tetapi juga berperan dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuan siswa dalam pelajaran matematika.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media komputer berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan matematika siswa. Krismiati (2009) menyatakan penggunaan Cabri Geometry II dapat meningkatkan
(12)
kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif geometri siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. Selain itu, Indrajaya (2011) menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa penggunaan software Maple dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa. Dari hasil penelitian tersebut, penulis menduga bahwa penggunaan software dalam pembelajaran statistika pun akan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis mahasiswa. Adapun software yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar statistika di antaranya MS. Excel dan Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
Dengan bantuan MS. Excel maupun SPSS, mahasiswa dapat melakukan eksplorasi berbagai macam persoalan statistika, dapat dijadikan pedoman untuk mencocokkan hasil perhitungan manual, hasilnya akurat, dan lebih cepat mendapatkan jawaban yang diinginkan. Dalam menyelesaikan masalah statistika, MS. Excel menyediakan beberapa alternatif. Pertama menggunakan Insert Function Tool yang memiliki kegunaan untuk mempermudah perhitungan beberapa rumus matematika pada satu atau beberapa variabel; Kedua menggunakan Graphical Display Data yang berguna untuk menampilkan data dan hasil analisis dalam bentuk grafik; Ketiga menggunakan perintah analisis (analysis Toolpack) yang merupakan perintah tambahan (add-in) yang perlu diaktifkan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Program aplikasi SPSS terdapat banyak fasilitas yang dapat menangani berbagai persoalan statistika, memiliki tampilan yang memudahkan bagi pengguna. Santoso (2010: 5) mengemukakan beberapa keunggulan yang terdapat pada SPSS antara lain:
(13)
1. SPSS mampu mengakses data dari berbagai macam format data yang tersedia seperti dBase, Lotus, Access, text file, spreadsheet, bahkan mengakses database melalui ODBC (Open Data Base Connectivity) sehingga data yang sudah ada, dalam berbagai macam format, bisa langsung dibaca SPSS untuk dianalisis.
2. SPSS memberi tampilan data yang lebih informatif, yaitu menampilkan data sesuai nilainya (menampilkan label data dalam kata-kata) meskipun sebetulnya kita sedang bekerja menggunakan angka-angka (kode data). 3. SPSS memberikan informasi lebih akurat dengan memperlakukan missing
data secara tepat, yaitu dengan memberi kode alasan mengapa terjadi missing data.
4. SPSS melakukan analisis yang sama untuk kelompok-kelompok pengamatan yang berbeda secara sekaligus hanya dalam beberapa mouse click saja.
5. SPSS mampu merangkum data dalam format tabel multidimensi (crosstabs), yaitu beberapa field ditabulasikan secara bersamaan.
6. Tabel multidimensi SPSS sifatnya interaktif. Kolom tabel bisa dirubah menjadi baris tabel dan sebaliknya. Semua nilai dalam sel-sel tabel akan disesuaikan secara otomatis.
Dari uraian di atas, penulis menduga, adanya kecenderungan bahwa MS. Excel akan cocok diberikan untuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan kurang, karena pada umumnya mahasiswa sudah mengenal dan mempunyai kemampuan dasar untuk mengoperasikan MS. Excel tersebut, serta fasilitas yang tersedia untuk pengolahan data pada Excel hanya memuat persoalan pengolahan data statistik yang sederhana; sedangkan SPSS akan tepat diberikan pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, karena untuk mengoperasikan SPSS dibutuhkan pemahaman awal dan keterampilan secara khusus, serta mahasiswa harus melakukan peng-install-an pada komputer yang digunakannya. Selain itu, SPSS merupakan software khusus untuk pengolahan data statistik sehingga fasilitas pengolahan data tersaji secara lengkap.
Atas dasar hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengkaji permasalahan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi
(14)
matematis mahasiswa antara yang diberi praktikum berbantuan MS. Excel dengan yang diberi praktikum berbantuan SPSS, baik dibandingkan secara kelompok maupun menurut kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini diberi berjudul: “Pengaruh Perkuliahan Statistika berbantuan MS. Excel dan SPSS dengan Model Pembelajaran Tutorial terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis (Penelitian terhadap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Garut Tahun Akademik 2011/2012)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang dikaji/diteliti sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS? 2. Apakah terdapat perbedaan pencapaian kemampuan komunikasi matematis
antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS?
3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS? 4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis
antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS?
(15)
5. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)? 6. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang
diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis?
7. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)?
8. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengkaji pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
2. Mengkaji pencapaian kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
(16)
3. Mengkaji peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
4. Mengkaji peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
5. Mengkaji peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah).
6. Mengkaji pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis.
7. Mengkaji peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah).
8. Mengkaji pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran statistika
(17)
antara kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS. Dengan demikian dari hasil penelitian tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa dan pengajarnya.
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran dan menghindari perluasan pengertian, maka perlu didefinisikan beberapa istilah, yakni sebagai berikut: 1. Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan mahasiswa
untuk memikirkan dan mencari jawaban dari persoalan yang diberikan dengan menggunakan metode, strategi, dan prosedur sebagai berikut: memahami masalah (understanding the problem); merencanakan langkah pemecahannya (making a plan); menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana (carrying out the plan); memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back). Kemampuan pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini meliputi: menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban, membuat model matematika dari suatu situasi atau masalah sehari-hari dan menyelesaikannya.
2. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan mahasiswa untuk dapat menyampaikan informasi, atau mengkomunikasikan gagasan melalui tulisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasannya. Kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini meliputi: menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan, menyatakan suatu situasi gambar, atau benda nyata ke dalam bahasa simbol, ide, atau model
(18)
matematika, membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika secara tertulis.
3. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis dan pencapaian kemampuan komunikasi matematis adalah hasil dari posttest kemampuan pemecahan masalah matematis dan pencapaian kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran diberikan.
4. Kemampuan awal adalah kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa didasarkan pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), khusus dari mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) Program Studi Pendidikan Matematika sebelum dilakukan penelitian.
5. Microsoft Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet dengan menggunakan versi 2010; SPSS adalah salah satu program perangkat lunak khusus untuk pengolah data statistik yang merupakan singkatan dari Statistical Product and Service Solutions. Dengan versi yang digunakan yaitu SPSS versi 18.
(19)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini direncanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran statistika antara kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran statistika berbantuan MS. Excel dengan kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran statistika berbantuan SPSS. Karena adanya manipulasi perlakuan maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen.
Adapun bentuk desain eksperimen yang digunakan adalah desain Quasi Experimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ Pretest-Postest Control Group Design” (Desain Kelompok Pretes-Postes). Tes statistika dilakukan dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran, yang disebut pretes dan sesudah proses pembelajaran, yang disebut postes. Secara singkat, disain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
O X1 O
O X2 O
Keterangan : O : pelaksanaan tes awal / tes akhir
X1 : perlakuan berupa pembelajaran statistika berbantuan
MS. Excel
X2 : perlakuan berupa pembelajaran statistika berbantuan
(20)
B. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2000 : 152).
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel bebas atau disebut juga variabel independen, diberi notasi X1 dan X2
dapat diartikan sebagai variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran statistika berbantuan komputer dengan model tutorial, dengan X1 yaitu perlakuan
berupa pembelajaran statistika berbantuan MS. Excel; sedangkan X2 adalah
perlakuan berupa pembelajaran statistika berbantuan SPSS
2. Variabel terikat atau disebut juga variabel dependen, diberi notasi Y1 danY2
dapat diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel terikat, Y1 yaitu kemampuan
pemecahan masalah dan Y2 mengenai kemampuan komunikasi matematis.
3. Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel kontrol adalah: 1) Pengajar pada kedua kelas sampel adalah sama; 2) Alokasi waktu yang sama
(21)
untuk kedua kelas sampel; 3) Materi pelajaran pada kedua kelas sampel adalah sama; 4) Kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, dan rendah). 4. Variabel Intervening (antara) merupakan variabel yang menghubungkan
antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Misalnya : 1) Kemampuan dalam mengoperasikan komputer dari kedua kelas sampel; 2) Kebiasaan belajar dari kedua kelas sampel; dan lain-lain.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, dalam penelitian ini diperlukan dua kelas sebagai sampel penelitian. Penulis menentukan sampel secara acak kelas, dari seluruh mahasiswa yang mengambil matakuliah Program Analisis Data Statistik, di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut Program Studi Pend. Matematika yang berjumlah 60 orang dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas III-A sebagai kelompok eksperimen I (kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran statistika berbantuan MS. Excel) dan kelas III-B sebagai kelompok eksperimen II (kelompok mahasiswa yang mendapat pembelajaran statistika berbantuan SPSS).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis dalam pembelajaran statistika. Guna mengevaluasi kemampuan pemecahan masalah dan
(22)
komunikasi matematis, dilakukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal. Kriteria penskoran berpedoman pada acuan yang dikemukakan oleh Cai, Lane, dan Jacobsin (Nanang, 2009: 97) melalui Holistic Scoring Rubrics seperti tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Kriteria Penskoran Pemecahan Masalah
Skor Kriteria Jawaban dan Alasan
4 Melihat kembali hasil:
Bagaimana memeriksa hasil yang sudah diperoleh? Dapatkah memeriksa sanggahannya? Dapatkah mencari hasilnya dengan cara yang berbeda? Dapatkah melihatnya secara sekilas? Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?
3 Menjalankan rencana:
Laksanakan rencana pemecahan, periksa setiap langkahnya. Apakah semua langkah sudah benar? Dapatkah Anda membuktikan bahwa langkah tersebut sudah benar?
2 Membuat rencana pemecahan:
Pernahkah anda melihat soal ini sebelumnya? Adakah soal yang sama atau serupa dalam bentuk lain? Tahukah hubungan masalah ini? Teori mana yang dapat digunakan dalam masalahnya? Perhatikan yang ditanyakan! Coba pikirkan masalah yang pernah dijumpai dengan pertanyaan yang sama atau serupa! Jika ada soal yang serupa dan pernah diselesaikan sebelumnya, dapatkah pengalaman yang lama digunakan? Dapatkah menggunakan hasil dari soal serupa itu? Dapatkah Anda menggunakan metodenya? Apakah Anda harus mencari unsur lain agar dapat dimanfaatkan soal semula? Dapatkah Anda menyatakan dalam bentuk lain? Kembalikan ke definisi. Andaikan soal baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa dan selesaikan.
1 Memahami masalah;
Apa yang tidak diketahui ? Apa datanya? Apa kondisinya? Mungkinkah kondisi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan atau yang lainnya? Apakah kondisi tersebut cukup atau berlebihan, atau kondisi tersebut saling bertentangan? Buat diagram, tuliskan notasi yang cocok. Pisahkan bagian-bagian yang berbeda dari kondisi tersebut. Dapatkah anda menuliskan semuanya?
0 Tidak menunjukkan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal matematika.
(23)
Tabel 3.2
Kriteria Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis
Skor Kriteria Jawaban dan Alasan
4 Memberikan tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak meragukan.
Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas.
Menggunakan argumen yang logis dan lengkap. Memberikan contoh atau contoh-kontra.
3 Memberikan tanggapan yang agak lengkap, serta uraian yang jelas. Membuat gambar atau diagram yang cocok dan agak lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas.
Menggunakan argumen yang logis, tetapi agak kurang lengkap.
2 Membuat langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi belum selesai. Di samping itu, penjelasannya agak tidak jelas.
Membuat gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas. Uraian yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami. Argumennya tidak lengkap atau kurang logis.
1 Membuat sedikit langkah yang benar dalam memecahkan masalah. Langkah yang lain sulit diikuti.
Membuat diagram atau gambar yang salah (tidak relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya)
0 Tidak dapat mengutarakan maksudnya. Kalimatnya tidak menggambarkan masalah yang harus dipecahkannya.
Membuat gambar yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus dipecahkannya.
E. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa tes kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis, terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui tingkat reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan indeks kesukarannya.
1. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu
(24)
harus tetap sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk melihat ketetapan atau keajegan alat ukur yang digunakan.
Menurut Sugiyono (2010: 254) reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Merujuk pada pendapat tersebut, pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terlebih dahulu sebelum pengujian validitas instrumen. Untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian, digunakan rumus Cronbach Alpha.
Koefisien reliabilitas yang dihasilkan, selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria dari Guilford (dalam Suherman dan Sukjaya, 1990:117), seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Derajat Reliabilitas
Nilai r11 Interpretasi
0,00 r11 0,20
0,20 < r11 0,40
0,40 < r11 0,60
0,60 < r11 0,80
0,80 < r11 1,00
Sangat Rendah Rendah Sedang/Cukup
Tinggi Sangat Tinggi
2. Pengujian Validitas Instrumen
Menurut Arikunto (dalam Riduwan, 2005:97) bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat
(25)
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Untuk menguji validitas instrumen penelitian, digunakan rumus Pearson/ Product Moment, kemudian diuji dengan uji t.
3. Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP)
Klasifikasi tingkat kesukaran disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Besar DP Interprestasi
TK = 0,00 0,00 < TK 0,30 0,30 < TK 0,70 0,70 < TK 1,00
TK = 1,00
Terlalu Sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu Mudah Apapun klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah:
Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda
Besar DP Interprestasi
DP 0,00 0,00 < DP 0,20 0,20 < DP 0,40
0,40 < DP 0,70 0,70 < DP 1,00
Sangat Jelak Jelek Cukup
Baik Sangat Baik
Hasil perhitungan reliabilitas, validitas butir soal, tingkat kesukaran dan daya pembeda disajikan pada tabel sebagai berikut:
(26)
Tabel 3.6
Rekapitulasi Analisis Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Reliabilitas Tes 11
r Kriteria
0,936 Reliabilitas sangat tinggi
No. Soal
Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
xy
r Kriteria DP Kriteria TK Kriteria 1b 0.907 Valid 0.48 Baik 0.72 Mudah 2b 0.941 Valid 0.66 Baik 0.56 Sedang 3b 0.894 Valid 0.48 Baik 0.67 Sedang 4c 0.826 Valid 0.45 Baik 0.27 Sukar 4d 0.902 Valid 0.57 Baik 0.28 Sukar
Tabel 3.7
Rekapitulasi Analisis Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematis
Reliabilitas Tes 11
r Kriteria
0,815 Reliabilitas sangat tinggi
No. Soal
Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
xy
r Kriteria DP Kriteria TK Kriteria 1a 0.728 Valid 0.45 Baik 0.73 Mudah 2a 0.725 Valid 0.48 Baik 0.72 Mudah 3a 0.807 Valid 0.30 Cukup 0.72 Mudah 4a 0.768 Valid 0.66 Baik 0.56 Sedang 4b 0.787 Valid 0.39 Cukup 0.65 Sedang
F. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian meliputi pengembangan: Silabus SAP, media pembelajaran, alat evaluasi, tes awal, tes akhir, dan tugas.
1. Pengembangan Silabus Satuan Acara Perkuliahan (SAP) 2. Pengembagan Media Pembelajaran
(27)
Media sebagai alat bantu dalam pegembangan model pembelajaran tutorial mata kuliah statistik digunakan LCD
3. Prosedur pengembangan model pembelajaran tutorial sebagai berikut:
a. Penyampaian materi kuliah pertama dengan topik bahasan Uji Perbedaan Dua Rata-rata sampel dependen sesuai dengan SAP.
1) Membimbing mahasiswa untuk membahas dan memperdalam materi Uji Perbedaan Dua Rata-rata Sampel Dependen, serta latihan menyelesaikan permasalahan/soal-soal aplikatif yang berkaitan dengan uji tersebut, sekaligus membaca tabel t, di kelas.
2) Membimbing mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan aplikasi program komputer, di laboratorium komputer. 3) Melakukan tes unit.
b. Penyampaian materi kuliah kedua dengan topik bahasan Uji Perbedaan Dua Rata-rata Sampel Independen sesuai dengan SAP.
1) Membimbing mahasiswa untuk membahas dan memperdalam materi Uji-t serta latihan menyelesaikan permasalahan/soal-soal aplikatif yang berkaitan dengan uji tersebut, dan membaca tabel t, di kelas.
2) Membimbing mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan aplikasi program komputer, di laboratorium komputer. c. Penyampaian materi kuliah ketiga, dengan topik bahasan Uji Analisis
(28)
1) Membimbing mahasiswa untuk membahas dan memperdalam
materi Uji ANOVA Satu Arah’ serta latihan menyelesaikan
permasalahan/soal-soal aplikatif yang berkaitan dengan uji tersebut, sekaligus membaca tabel F, di kelas.
2) Membimbing mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan aplikasi program komputer, di laboratorium komputer. 3) Melakukan tes unit.
d. Penyampaian materi kuliah keempat, dengan topik bahasan Regresi linier dan Korelasi sederhana sesuai dengan SAP.
1) Membimbing mahasiswa untuk membahas dan memperdalam materi Regresi dan Korelasi serta latihan menyelesaikan permasalahan/soal aplikatif yang berkaitan dengan uji tersebut di kelas.
2) Membimbing mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan aplikasi program komputer, di laboratorium komputer. 3) Melakukan tes unit.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menentukan uji statistik yang digunakan, diuji terlebih dahulu normalitas sebaran data dan homogenitas varians dari kedua kelompok. Data yang diperoleh, dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung statististik deskriptif tes awal dan tes akhir untuk mengetahui gambaran umum kemampuan awal mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilaksanakan.
(29)
2. Menghitung statististik deskriptif gain ternormalisasi (g) untuk memberikan gambaran umum peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah statistika antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999) sebagai berikut:
Gain ternormalisasi (g) =
pretes skor ideal skor
pretes skor postes skor
Kategori gain ternormalisasi (g) menurut Hake (1999) yang kemudian penulis modifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.8
Interpretasi Gain Ternormalisasi yang Dimodifikasi
Nilai Gain Ternormalisasi Interpretasi -1,00 g < 0,00 terjadi penurunan
g = 0,00 tidak terjadi peningkatan 0,00 < g < 0,30 rendah
0,30 g < 0,70 sedang 0,70 g 1,00 tinggi
3. Normalitas sebaran data menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. Dalam penelitian ini, ukuran sampel kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 masing-masing sebanyak 30 orang, sehingga untuk uji normalitas distribusi skor awal dan skor akhir pada setiap kelompok sampel diuji dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Hal ini sejalan dengan pendapat Dahlan (2008:53) yang mengatakan bahwa:
(30)
“Uji Koolmogorov-Smirnov digunakan untuk sampel yang besar (lebih dari 50) sedangkan Shapiro-Wilk untuk sampel yang sedikit (kurang atau sama
dengan dari 50)”.
4. Setelah diketahui sebaran datanya berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menguji homogenitas varians. Uji statistiknya menggunakan uji Levene Statistic, dengan kriteria pengujian: jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari α, maka kedua kelas mempunyai yang homogen).
5. Pengujian Hipotesis:
a. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata maka digunakan uji t independen; b. Untuk menguji perbedaan kemampuan berdasarkan kemampuan awal pada
tiap kelasnya, digunakan uji ANOVA satu jalur (one-way ANOVA);
c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis dari kedua kelompok sampel, serta interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran statistika digunakan uji ANOVA dua jalur (two-way ANOVA) dengan tabel berikut:
Tabel 3.9
Tabel Uji ANOVA Dua Jalur
Sumber varians Dk JK RJK
Model Pembelajaran (A) A-1 JKA JKA/A-1
Kemampuan Awal Mahasiswa (B)
B-1 JKB JKB/B-1
Interaksi model dan Kemampuan Awal (AB)
(A-1).(B-1) JKAB JKAB/(A-1).(B-1)
(31)
Dengan menggunakan bantuan program SPSS, kriteria pengujian adalah terima Ho jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari α yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kelompok yang dibandingkan. Sebaliknya jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari α maka Ho ditolak dan terima Ha, artinya minimal ada dua kelompok data yang berbeda diantara kelompok yang dibandingkan tersebut. Untuk mengetahui rata-rata kelompok mana saja yang berbeda dilanjutkan dengan uji komparasi ganda (multiple comparison) Post Hoc Test yaitu menggunakan uji Tukey HSD (Tukey’s HSD for honest significant difference). Adapun kriteria perbedaan tersebut signifikan jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari α.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan ditempuh dijabarkan dalam langkah-langkah berikut:
a. Persiapan, melakukan studi literatur mengenai materi yang diajarkan. b. Membuat prosedur pelaksanaan pembelajaran
c. Melakukan eksperimen d. Mengolah data penelitian.
e. Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.
f. Pelaporan hasil penelitian
(32)
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Menentukan Hipotesis
Melakukan Studi Literatur
Melakukan Pembelajaran Statistika Berbantuan MS. Excel
Melakukan Pembelajaran Statistika Berbantuan SPSS)
Melakukan Posttest
Melakukan Analisis Data dan Membuat Laporan Hasil Penelitian
Menentukan Masalah
Melakukan Pretest Menentukan Populasi dan
Sampel
Menyusun Instrumen Penelitian
Melakukan Uji Coba Instrumen Penelitian
Menganalisis Hasil Uji Coba Instrumen
(33)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan dan merekomendasikan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS, dengan rata-rata skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kelas yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel lebih baik daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
2. Terdapat perbedaan pencapaian kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS, dengan rata-rata skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kelas yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel lebih baik daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS.
3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS, dengan rata-rata skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kelas yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel tergolong tinggi sedangkan mahasiswa
(34)
yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS peningkatannya tergolong sedang.
4. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel dengan mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS, dengan rata-rata skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas yang mendapat pembelajaran berbantuan MS. Excel lebih baik daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran berbantuan SPSS. Namun secara kualitas, kedua kelompok peningkatan kemampuan komunikasi matematisnya sama yaitu termasuk dalam kategori sedang.
5. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah) yaitu pemberian praktikum dengan menggunakan bantuan Excel pada kelompok siswa berkemampuan rendah dan sedang, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematisnya lebih baik daripada kelompok siswa yang pemberian praktikumnya menggunakan bantuan SPSS. Sedangkan pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kelompok siswa yang menggunakan bantuan MS. Excel dengan siswa yang menggunakan bantuan SPSS tidak berbeda secara signifikan.
6. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis.
(35)
7. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis berdasarkan tingkatan kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah) yaitu pemberian praktikum dengan menggunakan bantuan Excel pada kelompok siswa berkemampuan rendah dan sedang, peningkatan kemampuan komunikasi matematisnya lebih baik daripada kelompok siswa yang pemberian praktikumnya menggunakan bantuan SPSS. Sedangkan pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kelompok siswa yang menggunakan bantuan MS. Excel dengan siswa yang menggunakan bantuan SPSS tidak berbeda secara signifikan.
8. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diberikan dan kemampuan awal mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi: 1. Untuk dapat menginterpretasikan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis
baik menggunakan MS. Excel maupun SPSS diperlukan pemahaman konsep mengenai keilmuan statistikanya. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, sebelum permasalahan statistika dilakukan dengan menggunakan MS. Excel maupun SPSS, terlebih dahulu dilakukan dengan cara manual.
2. Bagi mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi, dapat mempelajari statistika dapat menggunakan bantuan MS. Excel maupun SPSS, namun untuk mahasiswa yang kemampuan rendah dan sedang lebih tepat
(36)
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dikembangkan penelitian dengan mempertimbangkan:
a. bahan ajar yang lebih luas, mengingat dalam penelitian ini hanya menyangkut materi statistika parametrik saja, belum mencakup materi statistika non parametrik;
b. pelaksanaan penelitian berlangsung hanya empat kali pertemuan teori dan empat pertemuan praktikum; sehingga diperlukan waktu pertemuan yang lebih banyak supaya lebih terasa pengaruh bantuan MS. Excel maupun SPSS dalam hal kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis mahasiswanya;
c. dalam penelitian ini tidak memperhatikan variabel kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan komputer, sehingga perlu diteliti lebih lanjut;
d. agar diteliti bagaimana pengaruh model pembelajaran tutorial berbantuan MS. Excel maupun SPSS terhadap kemampuan daya matematis lainnya (pemahaman, representasi matematis, berpikir kreatif, dan lain-lain), dengan waktu pelaksanaan penelitian yang lebih lama dan materi yang lebih luas.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Afni. C. (2007). Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Pemecahan Masalahdalam Upaya Meningkatkan Kemampuan representasi Matematika Siswa SMP. Skripsi: FPMIPA UPI: tidak dipublikasikan. Ansari, B.J. (2004). Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematis Siswa SMU melalui Think-Talk-Write. Disertasi Doktor pada PPs UPI Bandung: tidak dipublikasikan.
Apriani, I. P.(2009). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Model Probing Prompting. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika STKIP. Garut: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raya GrafindoGofindo Persada. Asikin. M. (2001). Realistic Mathematics Education (RME):Paradigma baru
pembelajaran Matematika. Makalah (Online). Tersedia: http:// www.edukasi-online.info/ (11 Januari 2012).
Basturk, Ramazan (2005) The Effectiveness of Computer-Assisted Instruction in Teaching Introductory Statistics. Educational Technology & Society 8(2): 170-178.
Dahlan MS. (2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Dahlan, J. A. (2009). Pengembangan Model Computer-Based E-Learning untuk Meningkatkan High-Order Mathematical Thinking Siswa SMA. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi TA. 2009/2010 UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Daryanto. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
David. (2009). Methods for Teaching (Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Depdiknas (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.
(38)
Dwijanto (2007). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif Matematik Mahasiswa. Disertasi pada SPs UPI: tidak diterbitkan.
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Posdakarya.
Gokhale, A.A.(1996). Effectiveness of Computer Simulation for Enhancing Higher Order Thingking. Journal of Industrial Teacher Education, Volume 33, No. 4, 1996Goldenberg, Paul, E. (2002). Thingking (and Talking) about Technology in Math Classrooms. [Online]. Tersedia: http://www2.ede.org/mee/pdf/iss tech.pdf. [6 Oktober 2011]
Gulo. W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzing-Gain.pdf. [25Januari 2012] Hamalik, O. (1998). Media Pendidikan. Bandung: PT Cipta Adya Bakti.
Hamalik, O. (2003). Perencanaan pengajaran Berdasar Pendekatan Sistem. Cetakan ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamidah. (2008). Efektivitas Pembelajaran Model Arias Disertai Liquid Crystal Display (Lcd) dalam Meningkatakan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. FKIP UNTAN.
Hamzah. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SLTPN di Bandung Melalui Pendekatan Pengujian Masalah. Disertasi PPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Harjana, A.(2005). Audit Komunikasi. Teori Praktek. Jakarta: PT. Grasindo. Herman, T. (2003). Pengembangan Multimedia Matematika Interaktif untuk
Menumbuhkembangkan Kemampuan Penalaran Matematik
(Mathematical Reasoning) Siswa Sekolah Dasar. The 6th National Seminar on Science and Mathematics Educational. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.
Hestiningrum, Dwi. (2011). Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://www.scribd. com/doc/76684341/ Karakteristik-Media-Pembelajaran. [20 Maret 2012]. Hidayat, dkk. (2007). Pembelajaran Matematika Dengan Bantuan Software
Mathematica Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematik Mahasiswa Calon Guru Matematika. (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Calon Guru Matematika di IKIP PGRI Semarang) http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/penelitian/Kana%20Hidayati,%20M.Pd./Peningkatan%20Kualitas% 20Pembelajaran.pdf. [30 Maret 2012]
(39)
Hudojo, Herman. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. JICA. Universitas Negeri Malang.
Hulukati, E. (2005). Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Generatif. Bandung: Disertasi PPs UPI. Tidak diterbitkan.
Indrajaya, U. (2011). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Maple. Tesis UPI. Bandung: tidak dipublikasikan. Kadir. (2010). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Potensi Pesisir sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa SMP. Disertasi Bandung : UPI. Tidak Dipublikasikan
Kariadinata, R.(2004). Penerapan Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Matematika sebagai Salah Satu Upaya Tuntutan Kurikulum 2004. Proseding Seminar Nasional Matematika ISSN : 16930800. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA.
Karim. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Audio Visual. Bandung : Alfabeta.
Karli, H. dan Yuliariatiningsih, MS. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi: Model-model Pembelajaran. Bandung : Bina Media Informasi.
Krismiati, A. (2009). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif Geometri Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Cabri Geometry II. Tesis Pascasarjana UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Kusumah, Y.S. (2003). Desain dan Pengembangan Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasis Teknologi Komputer. The 6th National Seminar on Science and Mathematics Educational. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.
Marjuni, A. (2007), Media Pembelajaran Matematika dengan Maplet, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mayers. (1987). Multidimensi Learning are we asking the right question, Journal of Education Psichology. 32, 1-15
Misnandi, A. (2005). Penerapan Pembelajaran Matematika Interaktif dengan Pola CAI Tipe Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Muhson, A. (2009). Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan,
(40)
Volume 39, Nomor 2, November 2009, FISE Universitas Negeri Yogyakarta
Nanang. (2009). Studi Perbandingan Kombinasi Pembelajaran Kontekstual dan Metakognitif Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP. Disertasi pada SPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Nasution, S. (2001). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Nazir, Moh. (2000). Metode Penelitian. Bogor:: Ghalia Indonesia.
Paivio, A.(1990). "A Dual Coding Approach to Perception and Cognition". In Pick, Herb dan Elliot Saltzman (Eds.) Modes of Perceiving and Processing Information. pp. 39-52. New York: Halsted Press/John Wiley. Paramata, Y. (1994). Computer Aided Instruction (CAI) dalam Pembelajaran
IPA-Fisika. Tesis pada PPS IKIP. Bandung : Tidak Diterbitkan
Permana, Y. (2004). Mengembangkan Kemampuan Penalaran Dan Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis pada PPS UPI. Bandung : tidak dipublikasikan.
Purwanto, M. N. (1994). Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosakarya
Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta.
Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfa Beta.
Rohaeti, E. E. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode
„Improve‟ untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Tesis PPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Rudhito. (2010). Pemecahan Masalah Matematika Dengan Menggunakan Spreadsheets Excel. . http://mediapemb.blogspot.com/ search/label /Artikel:%20
PEMECAHAN%20MASALAH%20MATEMATIKA%20DENGAN%20 MENGGUNAKAN%20SPREADSHEETS%20EXCEL [20 Maret 2012] Rusmini. (2007). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Program Berbatuan Cabri Geometri.Tesis Magister Pada SPs UPI Bandung. tidak diterbitkan.
Rustaman, N. (1990). Kemampuan Klasifikasi Logis Anak: Studi tentang Kemampuan Abstraksi dan Inferensi Anak Usia Sekolah Dasar pada Kelompok Budaya Sunda. Disertasi PPs IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
(41)
Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Santoso. Singgih. (2010). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sanusi. U (1997). Buku Pelajaran Komputer untuk SMK Tingkat I. Jakarta: Erlangga.
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Garasindo Persada.
Siegel, Sidney. (1988). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Sigit, dkk. (2008). Pengembangan Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran yang Berkualitas. (Makalah). Universitas Negeri Semarang : Tidak dipublikasikan.
Siswono. (2002). Jurnal Nasional “MATEMATIKA, Jurnal Matematika atau
Pembelajarannya”, Tahun VIII. ISSN: 0852-7792, Universitas Negeri Malang Konferensi Nasional Matematika XI, 22-25 Juli 2002
Smaldino, Sharon E, dkk. (2005). Intructional Technology & Media For Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana. Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Suherman dan Sukjaya. (1990). Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157 Bandung.
Suherman, E. (2001). Srategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung: UPI.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan dan Penalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi pada PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (1994). Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa SMA di Kodya Bandung. Laporan Penelitian. Bandung: IKIP Bandung. Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.
(42)
Pendekatan Pembelajaran. Laporan Penelitian. Bandung: Lemlit UPI. Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2006). Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada
Siswa Sekolah Menengah. [Online]. Tersedia:
http://math.sps.upi.edu/?p=64.http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analy zing-Gain.pdf. (3 Mei 2011).
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Suparno, P. (2008). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Yogyakarta.
Suyetyo, B. (2001). Tutorial Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Mata
Kuliah Statistika II. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._
PEND._LUAR_BIASA/196601041993011-IDING_TARSIDI/Lapen_ TUTORIAL_STAT.pdf. [16 Maret 2012]
Turmudi. (2009). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika, Referensi untuk Guru Matematika SMA/MA, Mahasiswa, dan Umum. Jakarta : PT Leuser Cita Pustaka.
Wardani, S. (2003). Kajian Pembelajaran Matematika dengan Model Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang Mendukung Empat Pilar Pendidikan Abad 21. Wawasan Tridharma. (2), 7-11.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Zamroni, (2001). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF Publishing.
(1)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Afni. C. (2007). Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Pemecahan
Masalahdalam Upaya Meningkatkan Kemampuan representasi
Matematika Siswa SMP. Skripsi: FPMIPA UPI: tidak dipublikasikan.
Ansari, B.J. (2004). Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematis Siswa SMU melalui Think-Talk-Write. Disertasi
Doktor pada PPs UPI Bandung: tidak dipublikasikan.
Apriani, I. P.(2009). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa
dengan Menggunakan Model Probing Prompting. Skripsi Jurusan
Pendidikan Matematika STKIP. Garut: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raya GrafindoGofindo Persada. Asikin. M. (2001). Realistic Mathematics Education (RME):Paradigma baru
pembelajaran Matematika. Makalah (Online). Tersedia: http:// www.edukasi-online.info/ (11 Januari 2012).
Basturk, Ramazan (2005) The Effectiveness of Computer-Assisted Instruction in
Teaching Introductory Statistics. Educational Technology & Society 8(2):
170-178.
Dahlan MS. (2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Dahlan, J. A. (2009). Pengembangan Model Computer-Based E-Learning untuk
Meningkatkan High-Order Mathematical Thinking Siswa SMA. Laporan
Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi TA. 2009/2010 UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Daryanto. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
David. (2009). Methods for Teaching (Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Depdiknas (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.
(2)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dwijanto (2007). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Komputer terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif Matematik Mahasiswa. Disertasi pada SPs UPI: tidak
diterbitkan.
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Posdakarya.
Gokhale, A.A.(1996). Effectiveness of Computer Simulation for Enhancing Higher
Order Thingking. Journal of Industrial Teacher Education, Volume 33,
No. 4, 1996Goldenberg, Paul, E. (2002). Thingking (and Talking) about
Technology in Math Classrooms. [Online]. Tersedia:
http://www2.ede.org/mee/pdf/iss tech.pdf. [6 Oktober 2011] Gulo. W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzing-Gain.pdf. [25Januari 2012] Hamalik, O. (1998). Media Pendidikan. Bandung: PT Cipta Adya Bakti.
Hamalik, O. (2003). Perencanaan pengajaran Berdasar Pendekatan Sistem. Cetakan ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamidah. (2008). Efektivitas Pembelajaran Model Arias Disertai Liquid Crystal
Display (Lcd) dalam Meningkatakan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. FKIP UNTAN.
Hamzah. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa SLTPN di Bandung Melalui Pendekatan Pengujian Masalah.
Disertasi PPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Harjana, A.(2005). Audit Komunikasi. Teori Praktek. Jakarta: PT. Grasindo. Herman, T. (2003). Pengembangan Multimedia Matematika Interaktif untuk
Menumbuhkembangkan Kemampuan Penalaran Matematik
(Mathematical Reasoning) Siswa Sekolah Dasar. The 6th National Seminar on Science and Mathematics Educational. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.
Hestiningrum, Dwi. (2011). Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://www.scribd.
com/doc/76684341/ Karakteristik-Media-Pembelajaran. [20 Maret 2012].
Hidayat, dkk. (2007). Pembelajaran Matematika Dengan Bantuan Software
Mathematica Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematik Mahasiswa Calon Guru Matematika. (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Calon Guru
Matematika di IKIP PGRI Semarang) http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/penelitian/Kana%20Hidayati,%20M.Pd./Peningkatan%20Kualitas% 20Pembelajaran.pdf. [30 Maret 2012]
(3)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hudojo, Herman. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. JICA. Universitas Negeri Malang.
Hulukati, E. (2005). Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan
Masalah Matematik Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Generatif.
Bandung: Disertasi PPs UPI. Tidak diterbitkan.
Indrajaya, U. (2011). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi
Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Maple. Tesis UPI. Bandung: tidak dipublikasikan.
Kadir. (2010). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Potensi Pesisir
sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa SMP.
Disertasi Bandung : UPI. Tidak Dipublikasikan
Kariadinata, R.(2004). Penerapan Teknologi Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran Matematika sebagai Salah Satu Upaya Tuntutan Kurikulum 2004. Proseding Seminar Nasional Matematika ISSN :
16930800. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA.
Karim. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Audio Visual. Bandung : Alfabeta.
Karli, H. dan Yuliariatiningsih, MS. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Model-model Pembelajaran. Bandung : Bina Media
Informasi.
Krismiati, A. (2009). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Berpikir Kreatif Geometri Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Cabri Geometry II. Tesis
Pascasarjana UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan
Kusumah, Y.S. (2003). Desain dan Pengembangan Bahan Ajar Matematika
Interaktif Berbasis Teknologi Komputer. The 6th National Seminar on Science and Mathematics Educational. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.
Marjuni, A. (2007), Media Pembelajaran Matematika dengan Maplet, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mayers. (1987). Multidimensi Learning are we asking the right question, Journal
of Education Psichology. 32, 1-15
Misnandi, A. (2005). Penerapan Pembelajaran Matematika Interaktif dengan Pola
CAI Tipe Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.
Bandung : Tidak Diterbitkan.
Muhson, A. (2009). Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa
(4)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Volume 39, Nomor 2, November 2009, FISE Universitas Negeri Yogyakarta
Nanang. (2009). Studi Perbandingan Kombinasi Pembelajaran Kontekstual dan
Metakognitif Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP. Disertasi pada SPs UPI. Bandung: tidak
diterbitkan.
Nasution, S. (2001). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Nazir, Moh. (2000). Metode Penelitian. Bogor:: Ghalia Indonesia.
Paivio, A.(1990). "A Dual Coding Approach to Perception and Cognition". In
Pick, Herb dan Elliot Saltzman (Eds.) Modes of Perceiving and Processing Information. pp. 39-52. New York: Halsted Press/John Wiley.
Paramata, Y. (1994). Computer Aided Instruction (CAI) dalam Pembelajaran
IPA-Fisika. Tesis pada PPS IKIP. Bandung : Tidak Diterbitkan
Permana, Y. (2004). Mengembangkan Kemampuan Penalaran Dan Koneksi
Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis
pada PPS UPI. Bandung : tidak dipublikasikan.
Purwanto, M. N. (1994). Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosakarya
Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta.
Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfa Beta.
Rohaeti, E. E. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode
„Improve‟ untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Tesis PPS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Rudhito. (2010). Pemecahan Masalah Matematika Dengan Menggunakan
Spreadsheets Excel. . http://mediapemb.blogspot.com/ search/label
/Artikel:%20
PEMECAHAN%20MASALAH%20MATEMATIKA%20DENGAN%20 MENGGUNAKAN%20SPREADSHEETS%20EXCEL [20 Maret 2012] Rusmini. (2007). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Program Berbatuan Cabri Geometri.Tesis Magister Pada SPs UPI
Bandung. tidak diterbitkan.
Rustaman, N. (1990). Kemampuan Klasifikasi Logis Anak: Studi tentang
Kemampuan Abstraksi dan Inferensi Anak Usia Sekolah Dasar pada Kelompok Budaya Sunda. Disertasi PPs IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
(5)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Santoso. Singgih. (2010). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sanusi. U (1997). Buku Pelajaran Komputer untuk SMK Tingkat I. Jakarta: Erlangga.
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Garasindo Persada.
Siegel, Sidney. (1988). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Sigit, dkk. (2008). Pengembangan Pembelajaran dengan Menggunakan
Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran yang Berkualitas. (Makalah).
Universitas Negeri Semarang : Tidak dipublikasikan.
Siswono. (2002). Jurnal Nasional “MATEMATIKA, Jurnal Matematika atau
Pembelajarannya”, Tahun VIII. ISSN: 0852-7792, Universitas Negeri
Malang Konferensi Nasional Matematika XI, 22-25 Juli 2002
Smaldino, Sharon E, dkk. (2005). Intructional Technology & Media For Learning
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Suherman dan Sukjaya. (1990). Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung:
Wijayakusumah 157 Bandung.
Suherman, E. (2001). Srategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung: UPI.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan dan Penalaran Matematika Siswa SMA
Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi pada PPs UPI. Bandung: tidak
diterbitkan.
Sumarmo, U. (1994). Suatu Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa SMA di Kodya Bandung. Laporan Penelitian. Bandung: IKIP Bandung. Tidak
diterbitkan.
Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah. Bandung: UPI. Tidak
diterbitkan.
Sumarmo, U. (2005). Pengembangan Berfikir Matematika Tingkat Tinggi Siswa
(6)
Rostina Sundayana, 2012
Pengaruh Perkuliahan Statistika Berbantuan Ms. Excel Dan Spss Dengan Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendekatan Pembelajaran. Laporan Penelitian. Bandung: Lemlit UPI.
Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2006). Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada
Siswa Sekolah Menengah. [Online]. Tersedia:
http://math.sps.upi.edu/?p=64.http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analy zing-Gain.pdf. (3 Mei 2011).
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Suparno, P. (2008). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Yogyakarta.
Suyetyo, B. (2001). Tutorial Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Mata
Kuliah Statistika II. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._
PEND._LUAR_BIASA/196601041993011-IDING_TARSIDI/Lapen_ TUTORIAL_STAT.pdf. [16 Maret 2012]
Turmudi. (2009). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika, Referensi untuk
Guru Matematika SMA/MA, Mahasiswa, dan Umum. Jakarta : PT Leuser
Cita Pustaka.
Wardani, S. (2003). Kajian Pembelajaran Matematika dengan Model Belajar
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang Mendukung Empat Pilar Pendidikan Abad 21. Wawasan Tridharma. (2),
7-11.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Zamroni, (2001). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF Publishing.