Pengaruh Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol Terhadap Volume dan pH Saliva.

(1)

v

ABSTRAK

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET YANG

MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP

VOLUME DAN pH SALIVA

Alfonsa Angwarmase, 1310102, Pembimbing I : Fen Tih, dr.,M.Kes.

Pembimbing II : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M.Kes.

Karies dentis atau gigi berlubang merupakan akibat dari adanya produksi asam dari proses fermentasi bakteri yang merusak jaringan gigi. Hal tersebut dapat dicegah dengan menjaga kestabilan volume dan pH saliva. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol bermanfaat untuk meningkatkan volume dan pH saliva.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian permen karet yang mengandung xylitol terhadap volume dan pH saliva.

Penelitian ini merupakan eksperimental semu dengan subjek penelitian berjumlah 30 orang laki-laki dengan rentang usia 17-25 tahun. Volume saliva sebelum dan sesudah perlakuan diukur menggunakan gelas ukur. pH saliva sebelum dan sesudah perlakuan diukur menggunakan pHmeter digital dengan akurasi 0,1. Analisis data

menggunakan uji “t” berpasangan dengan =0,05.

Hasil penelitian menunjukkan rerata volume saliva sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkat dengan sangat signifikan dari 0,26 mL menjadi 13,37mL (p=0,000). Rerata pH saliva sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkat dengan sangat signifikan dari 6,47 menjadi 7,36 (p=0,000).

Simpulan penelitian ini adalah permen karet yang mengandung xylitol dapat meningkatkan volume dan pH saliva.


(2)

vi

THE EFFECT OF CHEWING XYLITOL GUM ON SALIVARY

VOLUME AND PH

Alfonsa Angwarmase, 1310102, 1stTutor : Fen Tih, dr., M.Kes.

2ndTutor : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M.Kes.

Dental caries or tooth decay is a result of the production of acid from fermentation of bacteria that destroy tooth tissue. It can be prevented by maintaining the stability of salivary volume and pH. Chewing xylitol gum is beneficial for increasing salivary volume and pH.

The aim of the study was to determine the effect of chewing xylitol gum on salivary volume and pH.

The study was a quasi experiment conducted to 30 males aged between 17-25 years old. Pre and post treatment’s salivary volume were measured with measuring cup. Pre and post treatment’s salivary pH were measured using a pHmeter with 0,1 accuracy. Data were analyzed with paired “t” test (a = 0,05).

Result showed average salivary volume after chewing xylitol gum was highly significantly increased from 0,26 mL to 13,37mL (p=0,000). Average salivary pH after chewing xylitol gum was also highly significantly increased from 6,47 to 7,36(p=0,000).

Conclusion is chewing xylitol gum increases salivary volume and pH. Keywords :Dental Caries prevention, xylitol, salivary volume, salivary pH


(3)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN...iii

SURAT PERNYATAAN...iv

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2Identifikasi Masalah ...2

1.3Tujuan Penelitian ...2

1.4Manfaat Penelitian ...3

1.5Kerangka Pemikiran ...3

1.6Hipotesis Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mastikasi (Mengunyah)………....5

2.2 Saliva dan Kelenjar Saliva...6

2.2.1 Fungsi Saliva ...7

2.2.2 Pengaturan Sekresi Saliva oleh Saraf ...9


(4)

viii

2.4 Kesehatan Rongga Mulut ...14

2.5 Karies Dentis………...18

2.6 Xylitol………...………..…………19

2.7 Hubungan Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol dengan Volume dan pH Saliva untuk Kesehatan Rongga Mulut………..…...21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ...22

3.1.1 Alat Penelitian ...22

3.1.2 Bahan Penelitian ...22

3.1.3 Subjek Penelitian ...22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...23

3.3 Metode Penelitian...23

3.3.1 Desain Penelitian...23

3.4 Ukuran Sampel...23

3.5 Instrumen Penelitian...24

3.5.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon...24

3.5.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian...24

3.6 Persiapan dan Prosedur Penelitian... 24

3.6.1 Persiapan Penelitiam...24

3.6.2 Prosedur Penelitian...25

3.6.3 Data yang Diukur...25

3.6.4 Analisis Data...25

3.6.5 Hipotesis Statistik...26

3.6.6 Kriteria Uji...26

3.7 Aspek Etik Penelitian...26

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN


(5)

ix

4.1 Hasil Penelitian ...27

4.2 Pembahasan ...30

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ...32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...33

5.2 Saran ...33

DAFTAR PUSTAKA ...34

LAMPIRAN...38


(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Etiologi Umum Xerostomia………...10

Tabel 2.2 Obat-obat yang Dapat Menyebabkan Xerostomia……….……..…11

Tabel 2.3 Faktor Risiko Xerostomia………...….13

Tabel 4.1 Volume Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol...27 Tabel 4.2 pH Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet yang

Mengandung Xylitol………....28

Tabel 4.3 Uji t Berpasangan Terhadap Rerata Volume dan pH Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol……….…30


(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Mengunyah ...5

Gambar 2.2 Karies Dentis dan Plak Gigi...15

Gambar 2.3 Pengaruh Kesehatan Rongga Mulut...16


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ...38

Lampiran 2 Hasil Analisis Data ...39

Lampiran 3 Dokumentasi ...40

Lampiran 4 Surat Keputusan Komisi Etik………..………….42


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies dentis, atau yang dikenal masyarakat umum sebagai gigi berlubang, merupakan akibat dari adanya produksi asam dari proses fermentasi bakteri yang merusak jaringan gigi (Selwitz et al., 2007). Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang kehilangan giginya, yang tentu saja berdampak negatif pada proses mengunyah dan pemilihan jenis makanan. Hal yang dibutuhkan saat ini adalah strategi pencegahan karies dentis (Wang et al, 2012).

Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan yang sering dan mudah dilakukan oleh masyarakat. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi permen karet (Qasim dan Chaloob, 2012). Biasanya dengan mengunyah permen karet, jumlah saliva konsumen meningkat. Karena itu, selain terasa manis di lidah, permen karet juga dapat digunakan untuk mengatasi mulut kering dan menjaga kesehatan rongga mulut. Tetapi, ada juga yang tidak mau mengonsumsi permen karet karena khawatir akan merusak gigi akibat gula yang dikandung permen karet itu. Sejak dulu, yang dipasarkan adalah permen karet yang mengandung sukrosa, sementara permen karet yang mengandung xylitol baru akhir-akhir ini dipasarkan. Berbeda dengan sukrosa, xylitol tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri mulut dan dapat diklasifikasikan sebagai bahan nonkariogenik (van Loveren, 2004).

Xylitol adalah polialkohol berkarbon lima yang secara bebas dapat ditemui di alam. Banyak buah dan tanaman yang mengandung xylitol, misalnya stoberi, raspberi, kol, dan sebagainya (Holgeston, 2007). Xylitol dipercaya memiliki efek antikaries dan dapat mengurangi insidensi karies dari 30 hingga 65%, yang berhubungan dengan efek xylitol terhadap volume dan pH saliva (Castilla dan Carrasco, 2013).


(10)

2

Ketika mengunyah sesuatu yang merangsang produksi saliva, komposisi saliva berubah dan konsentrasi bikarbonat, fosfat, dan kalsium meningkat. Perubahan ini dapat mencegah menurunnya pH dan meningkatkan pembentukan kristal hidroksiapatit. Peningkatan volume saliva dapat membersihkan gula dan asam pada gigi. Permen karet yang bebas gula, misalnya yang mengandung xylitol, adalah cara yang praktis untuk merangsang produksi saliva setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Banyak penelitian di dunia yang mendukung tentang efek pengunyahan permen karet bebas gula (Holgeston, 2007).

Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan pengaruh mengunyah permen karet yang mengandung xylitol terhadap volume dan pH saliva, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menghindari gangguan kesehatan gigi dan mulut. Tentu saja kesehatan gigi dan mulut dapat ditinngkatkan jika diikuti dengan perawatan kesehatan gigi dan mulut yang tepat, seperti rajin menggosok gigi di waktu dan dengan cara yang tepat dan konsultasi ke dokter gigi secara berkala. Langkah-langkah tersebut dapat dijadikan sebagai tindakan preventif terhadap karies dentis.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah :

Apakah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan volume saliva.

Apakah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan pH saliva.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet yang mengandung xylitol terhadap volume dan pH saliva sehingga dapat berperan menjaga kesehatan gigi dan mulut.


(11)

3 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademik : memperoleh data mengenai pengaruh mengunyah permen karet yang mengandung xylitol terhadap volume dan pH saliva yang berperan dalam upaya pencegahan karies dentis.

Manfaat praktis : masyarakat mengetahui pengaruh mengunyah permen karet yang mengandung xylitol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1.5 Kerangka Pemikiran

Salah satu polialkohol yang terdapat secara alamiah di alam adalah xylitol. Bahan ini tidak dapat difermentasi oleh bakteri kariogenik. Jika mengunyah permen karet yang mengandung xylitol, maka akan terjadi perangsangan sekresi saliva. Kandungan saliva pun berubah, yaitu terjadi peningkatan konsentrasi bikarbonat, fosfat, dan kalsium.

Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat bahwa setelah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol, volume dan pH saliva meningkat secara signifikan. Hal tersebut terjadi karena pada saat mengunyah permen karet, laju aliran saliva meningkat dengan adanya stimulus mekanis dan kimiawi. Saraf otonom parasimpatis dan simpatis merupakan faktor primer yang mempengaruhinya, faktor lainnya adalah stimulus rasa dan taktil pada lidah dan mukosa mulut. Stimulus pada saraf parasimpatis menyebabkan pelepasan ion-ion dan air. Sedangkan stimulus pada saraf simpatis menyebabkan pelepasan protein-protein yang terdapat di dalam sel-sel asinar. Stimulus proprioseptif dari otot otot mastikasi dan ligamen periodontal mengeksitasi nuklei saliva inferior dan superior pada otak yang juga dipengaruhi oleh korteks serebri. Peningkatan kecepatan aliran saliva meningkatkan konsentrasi bikarbonat, fosfat dan kalsium. Hal ini menyebabkan pH saliva meningkat (Haroen, 2002 dalam Sari, 2011).


(12)

4

Salah satu upaya pencegahan karies dentis adalah menjaga volume dan pH saliva tetap dalam keadaan normal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunyah perman karet yang mengandung xylitol secara teratur dan dalam batas tertentu, yang menyebabkan stimulasi produksi saliva sehingga volumenya meningkat dan pHnya pun meningkat, menghambat akumulasi plak gigi, serta mengurangi jumlah populasi Streptococcus mutans. Xylitol terbukti dapat berpenetrasi ke dalam sitoplasma bakteri, mempengaruhi proses glikolisis, sehingga menyebabkan hambatan pertumbuhan bakteri (van Loveren; Fraga et al., 2004).

1.6 Hipotesis Penelitian

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan volume saliva.


(13)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan volume saliva.

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan pH saliva.

5.2 Saran

 Penelitian dapat dilakukan mengunakan subjek percobaan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang berbeda.

 Menjelaskan pentingnya kebersihan dan kesehatan gigi dan rongga mulut kepada masyarakat dan menyarankan cara-cara sederhana untuk menjaganya, salah satunya adalah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol secara teratur.

 Dapat dilakukan penelitian yang membandingkan antara mengunyah permen karet yang tidak mengandung xylitol dengan yang mengandung xylitol.


(14)

34

DAFTAR PUSTAKA

American Dental Association. 2015. Managing Xerostomia and Salivary Gland Hypofunction.

Berg, Joel H. 2006. The Marketplace for New Caries Management Products: Dental Caries Detection and Caries Management by Risk Assessment. BMC Oral Health. 6(Suppl 1):S6.

Burt, B. A. 2006. The Use of Sorbitol and Xylitol-Sweetened Chewing Gum in Caries Control. JADA Vol-7. American Dental Assosiation. Hal 190-196.

Castila, Manuel Felipe V., Carmen Gloria Narvaάez Carrasco. 2013. Effect of Xylitol Chewing Gum on Dental Plaque, Saliva Flow and Saliva Buffer Capacity in Chilean Youngsters. Int. J. odontostomat. Volume 7(1) : 133-7.

Chaloob, Eman K., B.D.S., M.Sc., Alhan A. Qasim, B.D.S., M.Sc. 2012. Physicochemical Characteristic of Unstimulated and Stimulated Saliva with Different Chewing Gum Stimulation. J. Bagh College Dentistry. Volume 24(2). Choo-Smith, Lin-P’ing, Mark Hewko, Michael Sowa. 2010. Towards early dental

caries detection with OCT and polarized Raman spectroscopy. Head and Neck Oncology. 2(Suppl 1):O43.

Farsi, N.M.A. 2007. Signs of Oral Dryness in Relation to Salivary Flow Rate, pH, Buffering Capacity and Dry Mouth Complaints. Biomed Central Oral Health. King

Abdulaziz University. Saudi Arabia. Hal.1-6.

Fraga, C. P.; Mayer, M. P. & Rodrigues, C. R. Use of chewing gum containing 15% of xylitol and reduction in mutans streptococci salivary levels. Braz. Oral Res., 24(2):142-6, 2004.

Friedman. 2010. Chew’s For Health Chewable Dietary Supplement Contain Xylitol.[cited 2010 mar. 16] Available from : http:// www. dentist.net.

Holgerson, P.L. 2007. Xylitol and it’s effect on oral ecology. Departement of odontology. Paediatric. Dentistry Faculty of Medicine. Umea. Hal.16-20.


(15)

35

DHA Journal. Vol. 20. No. 1. Hal.29-34.

Ilina Ristevska et al. 2015. Xerostomia: Understanding the Diagnosis and the Treatment of Dry Mouth. Journal of Family Medicine and Disease Prevention. Vol. 1. No. 2. Hal. 1-5.

Kidd, E.A.M., Bechal, S.J. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulanganya. Alih Bahasa : Narlan Sumawinata dan Safrida Faruk.EGC. Jakarta. Hal.2,65-67.

Llop, Ribelles M., F., F. Guinot Jimeno, R. Mayne Acien, L. J. Bellet Dalmau. 2010. Effects of Xylitol Chewing Gum on Salivary Flow Rate, pH, Buffering Capacity and Presence of Streptococcus mutans in Saliva. European Journal of Pediatric Dentistry. Volume 11/2.

Lewit, Eugene M., Nancy Kerrebrock.1998. Child Indocators : Dental Health. The Future of Children PROTECTING CHILDREN FROM ABUSE AND NEGLECT Vol. 8(1) : 134.

Maguire, A. dan A. J. Rugg-Gunn. 2003. Xylitol and caries Prevention – is it magic bullet?. British Dental Journal Vol. 194(8) : 432.

Makinen, K.K. 1998. Physical, chemical, and histologic changes in dentincaries lesions of primary teeth induced by regular use of polyol chewinggums. Acta Odontol Scand. Vol. 56 : 148.

Masood, Mohd., Norashikin Yusof, Mohamed Ibrahim Abu Hassan, dan Nasruddin Jaafar. 2012. Assessment of dental caries predictors in 6-yearold school children - results from 5-year retrospective cohort study. BMC Public Health. 12 : 989. Mulay, S., Hasan Jain. 2014. Change in Salivary Parameters : Flow and pH After

Chewing Xylitol and Sorbitol Chewing Gums. Archives of Oral Sciences & Research. Volume 4(1) : 38-49.

New Ministry of Health. 2014. Oral Health Care for Older People in NSW : A Toolkit for Oral Health and Oral Service Providers. Hal. 5-29.


(16)

36

l policy for improvement of oral health – World Health Assembly 2007. International Dental Journal. Volume 58 : 115-21.

Petersen, Poul Erik., Yamamoto T. 2005. Improving the oral health of older people: the approach of the WHO Global Oral Health Programme. Community Dent Oral Epidemiol 2005; 33: 81–92.

Roeslan, B.U. 2002. Imunologi Oral. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta. Hal.114-116.

Roukema, P.A.M. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Penerjemah: Sutatmi Suryo. Cetakan I. UGM. Yogyakarta. Hal.114-123.

Sari, Ni Nyoman Gemini. 2011. Permen Karet Xylitol yang Selama Lima Menit Meningkatkan dan Mempertahankan pH Saliva Perokok Selama Tiga Jam. Tesis Program Magister pada Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Biomedik Universitas Udayana Denpasar.

Selwitz, RH., Ismail Al, Pitts NB. 2007. Dental Caries. Lancet 2007 : 51-59.

Stipetić, Marinka Mravak. 2012. XEROSTOMIA - DIAGNOSIS AND TREATMENT. Strohmenger, Laura. 2014. Fluoride therapy in the prevention of dental Caries. Italian

Journal of Pediatrics. 40(Suppl 1):A71.

Sultana, Nishat., M. Ehtaih Sham. 2011. Xerostomia : An Overview. INTERNATIONAL JOURNAL OF DENTAL CLINICS. Volume 3(2) : 58-61. Van Loveren, C. Sugar Alcohols : What is the Evidence for Caries-Preventive and

Caries-Therapeutic Effects? Caries Res., 38(3) : 286-93, 2004.

Wang, X. P. et al. 2012. History of Frequent Gum Chewing Is Associated with Higher Unstimulated Salivary Flow Rate and Lower Caries Severity in Healthy Chinese Adult. Caries Research. Volume 46 : 513-518.

Yulianto, W.A. 2001. Pengaruh pH, Kadar Xilosa dan Kadar Glukosa Terhadap Produksi Xylitol Oleh Candida shehatae WAY 08. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol XII. No.2. Hal.157-162.


(17)

37

Yuliarsi, Y., Lestari, S. 2003. Efek Permen Karet yang Mengandung Xylitol dan Sorbitol Terhadap Plak Gigi dan Ginggivitis. JITEKGI FKGUPDM (B). Vol. 1. No. 2. Hal.44-47.

Yuswir, Astria Rima Rara. 2014. Pengaruh Pemberian Permen Karet yang Mengandung Xylitol terhadap Curah dan pH Saliva pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.


(1)

4

Salah satu upaya pencegahan karies dentis adalah menjaga volume dan pH saliva tetap dalam keadaan normal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunyah perman karet yang mengandung xylitol secara teratur dan dalam batas tertentu, yang menyebabkan stimulasi produksi saliva sehingga volumenya meningkat dan pHnya pun meningkat, menghambat akumulasi plak gigi, serta mengurangi jumlah populasi Streptococcus mutans. Xylitol terbukti dapat berpenetrasi ke dalam sitoplasma bakteri, mempengaruhi proses glikolisis, sehingga menyebabkan hambatan pertumbuhan bakteri (van Loveren; Fraga et al., 2004).

1.6 Hipotesis Penelitian

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan volume saliva.


(2)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan volume saliva.

Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol meningkatkan pH saliva.

5.2 Saran

 Penelitian dapat dilakukan mengunakan subjek percobaan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang berbeda.

 Menjelaskan pentingnya kebersihan dan kesehatan gigi dan rongga mulut kepada masyarakat dan menyarankan cara-cara sederhana untuk menjaganya, salah satunya adalah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol secara teratur.

 Dapat dilakukan penelitian yang membandingkan antara mengunyah permen karet yang tidak mengandung xylitol dengan yang mengandung xylitol.


(3)

34

DAFTAR PUSTAKA

American Dental Association. 2015. Managing Xerostomia and Salivary Gland Hypofunction.

Berg, Joel H. 2006. The Marketplace for New Caries Management Products: Dental Caries Detection and Caries Management by Risk Assessment. BMC Oral Health. 6(Suppl 1):S6.

Burt, B. A. 2006. The Use of Sorbitol and Xylitol-Sweetened Chewing Gum in Caries Control. JADA Vol-7. American Dental Assosiation. Hal 190-196.

Castila, Manuel Felipe V., Carmen Gloria Narvaάez Carrasco. 2013. Effect of Xylitol Chewing Gum on Dental Plaque, Saliva Flow and Saliva Buffer Capacity in Chilean Youngsters. Int. J. odontostomat. Volume 7(1) : 133-7.

Chaloob, Eman K., B.D.S., M.Sc., Alhan A. Qasim, B.D.S., M.Sc. 2012. Physicochemical Characteristic of Unstimulated and Stimulated Saliva with Different Chewing Gum Stimulation. J. Bagh College Dentistry. Volume 24(2). Choo-Smith, Lin-P’ing, Mark Hewko, Michael Sowa. 2010. Towards early dental

caries detection with OCT and polarized Raman spectroscopy. Head and Neck Oncology. 2(Suppl 1):O43.

Farsi, N.M.A. 2007. Signs of Oral Dryness in Relation to Salivary Flow Rate, pH, Buffering Capacity and Dry Mouth Complaints. Biomed Central Oral Health. King

Abdulaziz University. Saudi Arabia. Hal.1-6.

Fraga, C. P.; Mayer, M. P. & Rodrigues, C. R. Use of chewing gum containing 15% of xylitol and reduction in mutans streptococci salivary levels. Braz. Oral Res., 24(2):142-6, 2004.

Friedman. 2010. Chew’s For Health Chewable Dietary Supplement Contain Xylitol.[cited 2010 mar. 16] Available from : http:// www. dentist.net.

Holgerson, P.L. 2007. Xylitol and it’s effect on oral ecology. Departement of odontology. Paediatric. Dentistry Faculty of Medicine. Umea. Hal.16-20.


(4)

DHA Journal. Vol. 20. No. 1. Hal.29-34.

Ilina Ristevska et al. 2015. Xerostomia: Understanding the Diagnosis and the Treatment of Dry Mouth. Journal of Family Medicine and Disease Prevention. Vol. 1. No. 2. Hal. 1-5.

Kidd, E.A.M., Bechal, S.J. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulanganya. Alih Bahasa : Narlan Sumawinata dan Safrida Faruk.EGC. Jakarta. Hal.2,65-67.

Llop, Ribelles M., F., F. Guinot Jimeno, R. Mayne Acien, L. J. Bellet Dalmau. 2010. Effects of Xylitol Chewing Gum on Salivary Flow Rate, pH, Buffering Capacity and Presence of Streptococcus mutans in Saliva. European Journal of Pediatric Dentistry. Volume 11/2.

Lewit, Eugene M., Nancy Kerrebrock.1998. Child Indocators : Dental Health. The Future of Children PROTECTING CHILDREN FROM ABUSE AND NEGLECT Vol. 8(1) : 134.

Maguire, A. dan A. J. Rugg-Gunn. 2003. Xylitol and caries Prevention – is it magic bullet?. British Dental Journal Vol. 194(8) : 432.

Makinen, K.K. 1998. Physical, chemical, and histologic changes in dentincaries lesions of primary teeth induced by regular use of polyol chewinggums. Acta Odontol Scand. Vol. 56 : 148.

Masood, Mohd., Norashikin Yusof, Mohamed Ibrahim Abu Hassan, dan Nasruddin Jaafar. 2012. Assessment of dental caries predictors in 6-yearold school children - results from 5-year retrospective cohort study. BMC Public Health. 12 : 989. Mulay, S., Hasan Jain. 2014. Change in Salivary Parameters : Flow and pH After

Chewing Xylitol and Sorbitol Chewing Gums. Archives of Oral Sciences & Research. Volume 4(1) : 38-49.

New Ministry of Health. 2014. Oral Health Care for Older People in NSW : A Toolkit for Oral Health and Oral Service Providers. Hal. 5-29.


(5)

36

l policy for improvement of oral health – World Health Assembly 2007. International Dental Journal. Volume 58 : 115-21.

Petersen, Poul Erik., Yamamoto T. 2005. Improving the oral health of older people: the approach of the WHO Global Oral Health Programme. Community Dent Oral Epidemiol 2005; 33: 81–92.

Roeslan, B.U. 2002. Imunologi Oral. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta. Hal.114-116.

Roukema, P.A.M. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Penerjemah: Sutatmi Suryo. Cetakan I. UGM. Yogyakarta. Hal.114-123.

Sari, Ni Nyoman Gemini. 2011. Permen Karet Xylitol yang Selama Lima Menit Meningkatkan dan Mempertahankan pH Saliva Perokok Selama Tiga Jam. Tesis Program Magister pada Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Biomedik Universitas Udayana Denpasar.

Selwitz, RH., Ismail Al, Pitts NB. 2007. Dental Caries. Lancet 2007 : 51-59.

Stipetić, Marinka Mravak. 2012. XEROSTOMIA - DIAGNOSIS AND TREATMENT. Strohmenger, Laura. 2014. Fluoride therapy in the prevention of dental Caries. Italian

Journal of Pediatrics. 40(Suppl 1):A71.

Sultana, Nishat., M. Ehtaih Sham. 2011. Xerostomia : An Overview. INTERNATIONAL JOURNAL OF DENTAL CLINICS. Volume 3(2) : 58-61. Van Loveren, C. Sugar Alcohols : What is the Evidence for Caries-Preventive and

Caries-Therapeutic Effects? Caries Res., 38(3) : 286-93, 2004.

Wang, X. P. et al. 2012. History of Frequent Gum Chewing Is Associated with Higher Unstimulated Salivary Flow Rate and Lower Caries Severity in Healthy Chinese Adult. Caries Research. Volume 46 : 513-518.

Yulianto, W.A. 2001. Pengaruh pH, Kadar Xilosa dan Kadar Glukosa Terhadap Produksi Xylitol Oleh Candida shehatae WAY 08. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol XII. No.2. Hal.157-162.


(6)

Yuliarsi, Y., Lestari, S. 2003. Efek Permen Karet yang Mengandung Xylitol dan Sorbitol Terhadap Plak Gigi dan Ginggivitis. JITEKGI FKGUPDM (B). Vol. 1. No. 2. Hal.44-47.

Yuswir, Astria Rima Rara. 2014. Pengaruh Pemberian Permen Karet yang Mengandung Xylitol terhadap Curah dan pH Saliva pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.