PENGARUH METODE PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN KETERAMPILAN MENULIS PADA ANAK USIA DINI.
!
DAFTAR ISI
PERNYATAAN
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……… ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv
DAFTAR ISI ……… vi
DAFTAR TABEL ……… xii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ... 1
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH ... 5
C. TUJUAN PENELITIAN ... 7
D. MANFAAT PENELITIAN ... 8
E. STRUKTUR ORGANISASI TESIS... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. METODE PROYEK DI TKIT AN-NUR... 10
1. Pengertian Metode Proyek ... 10
2. Manfaat Metode Pembelajaran Proyek ... 11
3. Tahapan Metode Pembelajaran Proyek... 12
4. Hakikat Anak Usia Dini dan Pembelajaran di TK... 20
5. Pembelajaran Konvensional ... 23
B. KETERAMPILAN BERBICARA ... 24
1. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 24
(2)
!
3. Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak... 32
C. KETERAMPILAN MENULIS ... 38
1. Pengertian Menulis bagi Anak... 38
2. Tahapan Menulis Anak ... 41
3. Stimulasi Keterampilan Menulis Anak …... 45
4. Persiapan Menulis ... 48
5. Media, Alat dan Bahan yang digunakan untuk Menstimulasi Keterampilan Menulis Anak... 50
BAB III METODE PENELITIAN ………. 52
A. LOKASI DAN SUBJEK POPULASI dan SAMPEL PENELITIAN... 52
B. DESAIN PENELITIAN ... 52
C. METODE PENELITIAN ... 54
D. HIPOTESIS PENELITIAN ……….. 54
E. DEFINISI OPERASIONAL……... 54
F. INSTRUMEN PENELITIAN... 55
G. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN... 56
H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA……... 59
I. ANALISIS DATA ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….…….. 68
A. DESKRIPSI KONDISI AWAL KETERAMPILAN BERBICARA DAN MENULIS... 68
B. DESKRIPSI APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROYEK DI TKIT AN-NUR ... 70
C. DESKRIPSI PERKEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MENULIS MENGGUNAKAN METODE PROYEK ... 80
(3)
!
1. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol... 81 a. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol …… 81
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 82 c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 83 2. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara pada Kelas Kontrol ... 90
a. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara
pada Kelas Kontrol ………... 90
b. Distribusi Frekuensi Nilai Postes ... 91
c. Analisis data Hasil Penelitian ... 92 3. Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes
Keterampilan Berbicara pada Kelas Kontrol... 99 4. Uji t ... 100 5. Data Penelitian Keterampilan Berbicara
Pada Kelas Eksperimen ………... 102
a. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara
Pada Kelas Eksperimen... 102
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 104 c. Analisis data Hasil Penelitian ... 104
6. Data hasil Postes Keterampilan Berbicara pada
Kelas Eksperimen ……… 112 a. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara
Pada Kelas Eksperimen... 112 b. Distribusi Frekuensi Nilai Postes ... 113 c. Analisis data Hasil Penelitian ... 114
(4)
!
7. Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes
Keterampilan Berbicara pada Kelas Eksperimen... 121
8. Uji t ……….… 122
9. Pengujian Hipotesis ………...….. 124
a. Uji Homogenitas Dua Variansi ……….. 124
b. Uji t ……….…... 126
10.Data Penelitian Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ….……... 129
a. Data Hasil Pretes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ……... 129
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 130
c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 131
11. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol …………. 138
a. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol …... 138
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 140
c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 140
12.Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis pada Kelas Kontrol ... 148
13.Uji t ……… 149
14.Data Penelitian Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ………...……... 152
(5)
!
a. Data Hasil Pretes Keterampilan Menulis Pada
Kelas Eksperimen …………...……….... 152
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 153
c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 154
15.Data Penelitian Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……….……….……... 161
a. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……….…... 161
b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 163
c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 163
16.Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis pada Kelas Eksperimen ... 170
17.Uji t ………..……… 172
18.Pengujian Hipotesis ………. 174
a. Uji Homogenitas Dua Variansi ……….. 174
b. Uji t ……….………... 176
D. Analisis Deskripsi Hasil Pembelajaran Berbicara dan Menulis Pada Kelas Kontrol ………. 179
1. Analisis Deskripsi Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol ………..……… 180
2. Analisis Deskripsi Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ……..……… 183
E. Analisis Deskripsi Hasil Pembelajaran Berbicara dan Menulis Pada Kelas Eksperimen ………. 185 1. Analisis Deskripsi Keterampilan Berbicara
(6)
!
Pada Kelas Eksperimen….……….. 185
2. Analisis Deskripsi Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen …..……… 188
F. Kesulitan yang dihadapi Guru dalam Menggunakan Metode Proyek pada saat Proses Pembelajaran ………..………. 191
G. Pembahasan Hasil Penelitan ……… 191
1. Deskripsi Pembelajaran dengan menggunakan Metode Proyek …… 191
2. Penggunaan Metode Proyek Untuk mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ……….. 194
3. Penggunaan Metode Proyek Untuk mengembangkan Keterampilan Menulis Anak Usia Dini ……….. 196
BAB V KESMPULAN DAN REKOMENDASI ………. 198
A. KESIMPULAN ……….. 198
B. REKOMENDASI ……….. 200
DAFTAR PUSTAKA ……… 202
(7)
!
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Kemampuan Keterampilan Berbicara sesuai dengan Permendiknas ……. 37
3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ……… 57
3.2 Instrumen Observasi Guru ……….. 59
4.1 Gambaran Perlakuan Guru dalam Pembelajaran Metode Proyek ……….. 80
4.2 Data Hasil Pretest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol ………… 81
4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……… 82
4.4 Daftar tabulasi ……… 84
4.5 Tabulasi Tabel Penolong ……… 85
4.6 Frekuensi dan Observasi ………. 86
4.7 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 87
4.8 Data Hasil Postest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol………… 90
4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ………. 91
4.10 Daftar tabulasi ………. 93
4.11 Tabulasi Tabel Penolong ………. 94
4.12 Frekuensi dan Observasi ………. 95
4.13 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 96
4.14 Data Hasil Pretest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Eksperimen …….. 103
4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……… 104
4.16 Daftar Tabulasi ……… 106
4.17 Tabulasi Tabel Penolong ………. 106
4.18 Frekuensi dan Observasi ………. 108
(8)
!
4.20 Data Hasil Postest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Eksperimen …… 112
4.21 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ……… 113
4.22 Daftar Tabulasi ……….….……… 115
4.23 Tabulasi Tabel Penolong ………..………. 116
4.24 Frekuensi dan Observasi ………..………. 117
4.25 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ………….……… 118
4.26 Data Hasil Pretest Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ………… 129
4.27 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……….. 131
4.28 Daftar Tabulasi ………. 133
4.29 Tabulasi Tabel Penolong ……….. 133
4.30 Frekuensi dan Observasi ……….. 135
4.31 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat………. 135
4.32 Data Hasil Postest Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol………… 138
4.33 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ………. 140
4.34 Daftar Tabulasi ………. 142
4.35 Tabulasi Tabel Penolong ……….. 142
4.36 Frekuensi dan Observasi ……….. 144
4.37 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ………. 145
4.38 Data Hasil Pretest Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……. 152
4.39 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ………. 153
4.40 Daftar Tabulasi ……… 156
4.41 Tabulasi Tabel Penolong ………. 156
4.42 Frekuensi dan Observasi ………. 158
4.43 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 158
(9)
!
4.45 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ……… 163
4.46 Daftar Tabulasi ……… 165
4.47 Tabulasi Tabel Penolong ………. 165
4.48 Frekuensi dan Observasi ………. 167
4.49 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 168 4.50 Data Kualitatif Keterampilan Berbicara dan Menulis Kelas Kontrol.…. 179 4.51 Data Kualitatif Keterampilan Berbicara dan Menulis Kelas Eksperimen… 185
(10)
!
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
• Lembar Observasi yang telah di Djudgment pembelajaran
metode proyek ………... 205
• Lembar Observasi kemampuan berbicara anak ……… 206
• Lembar Observasi kemampuan menulis anak ……….. 207
• Hasil Wawancara ……….. 208
• Rencana Kegiatan Harian (RKH) Observasi Awal…..……….. 210
• RKH Pertemuan I ………. 211
• Skenario Pembelajaran Pertemuan I....……….. 212
• RKH Pertemuan 2 ………. 214
• Skenario Pembelajaran Pertemuan 2...……….. 215
• RKH Pertemuan 3 ………. 217
• Skenario Pembelajaran Pertemuan 3...……….. 218
• RKH Pertemuan 4 ………. 221
• Skenario Pembelajaran Pertemuan 4..……….. 222
• RKH Pertemuan 5 ………. 224
• Skenario Pembelajaran Pertemuan 5...……….. 225
• Dokumentasi Photo Penelitian ……….. 227
• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ……… 240
• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ……….. 241
• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ………... 242
• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ……….. 243
• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Menulis Kelas Kontrol ………. 244
• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Menulis Kelas Eksperimen ……….. 245
• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Menulis Kelas Kontrol ………. 246
• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Menulis Kelas Eksperimen ………..………. 247
• Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) ……… 248
• Permohonan Izin mengadakan Studi Lapangan Penelitian …………. 250
• Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari TKIT An-Nur ... 251
(11)
!
BABBIB PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBB
Berbagai penelitian telah menunjukan pentingnya masa usia dini yaitu usia 0 sampai 6 tahun, atau biasa disebut dengan masa emas (golden age). Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik secara fisik maupun psikisnya. Salah satu aspek perkembangan yang berkembang pesat pada anak usia dini adalah perkembangan bahasa. Masa terbaik untuk mempelajari bahasa adalah dari usia 0 sampai 6 tahun. Sedangkan masa yang paling intensif dari perkembangan bahasa anak berada pada rentang usia tersebut yaitu pada 3 tahun pertama. Seperti yang diungkapkan oleh Logan (dalam Dhieni:2007) bahwa periode intensif dari perkembangan bahasa anak adalah pada usia 3 tahun pertama, ketika otak sedang berkembang dan menuju proses pematangan.
Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia seseorang. Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya, tetapi juga memerlukan bahasa sebagai medianya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Bagi anak komunikasi tidak bisa dipisahkan dalam kesehariannya, baik verbal maupun nonverbal, lisan maupun tulisan. Anak dapat mengungkapkan keinginannya, perasaannya baik senang maupun tidak. Melalui komunikasi dapat berkembang kemmapuan bahasanya, karena perkembangan bahasa merupakan proses pengembangan yang tidak bisa berkembang hanya dibiarkan saja. Proses pengembangan bahasa memerlukan
(12)
!
bantuan dari orang lain atau orang dewasa. Seperti yang diungkapkan oleh Vygotsky yang dikenal dengan ZPD (zona proximal development) dimana ada batas bawah dan tinggi anak dalam proses perkembangannya termasuk bahasa. Zona tinggi diatas kemampuan anak dimana mereka membutuhkan peran orang tua atau guru yang biasa disebut dengan proses pembelajaran.
Pembelajaran pada anak usia dini merupakan upaya untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Beberapa prinsip menurut Witherington & Ausuble (dalam Suyanto:2005) Belajar akan berhasil apabila anak melihat tujuan itu lahir dari dan dekat dengan kehidupan anak belajar sedangkan menurut (Hartati Sofia, 2005:2) “belajar harus menantang bagi anak, belajar sambil bermain, penggunaan alam sebagai sumber belajar, belajar membekali keterampilan hidup, belajar sambil melakukan”. Prinsip belajar tersebut berangkat dari apa yang dibawa anak yaitu potensi dan karakteristik yang dimilikinya.
Karakteristik anak usia TK salah satunya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan rasa ingin tahunya tersebut membuatnya menjadi seorang pengamat dan pemikir, mengamati benda-benda, peristiwa/ kejadian atau perasaan tertentu. Pengamatan yang dilakukan anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut mendorongnya untuk terus mencoba sesuatu dan mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya. Inilah yang disebut belajar bagi anak, seperti yang dikemukakan dalam teori kontruktivis yang memandang bahwa anak sebagai pembelajar aktif yang dapat membangun/ mengkonstruk pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengalaman baru yang diperolehnya. Hal ini diperkuat oleh J. Piaget (dalam Poedjiadi: 2001) bahwa
(13)
!
seorang anak dapat membangun pengetahuan melalui berbagai jalur, yakni membaca, bertanya, menelusuri dan melakukan eksperimen terhadap lingkungannya.
Pada dasarnya anak-anak mempunyai kebutuhan yang besar untuk berinteraksi dengan teman sekelompoknya. Namun, tidak selalu mereka mendapatkan situasi yang mudah untuk dilalui bahkan dipahami oleh mereka sendiri. Hal ini tidak lepas dari peran orang dewasa khususnya guru di sekolah.
Salah satu peran guru dalam mendukung perkembangan bahasa anak yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang tepat, yaitu yang sesuai dengan karakteristik anak. Salah satunya yaitu metode proyek. Metode proyek memberikan kesempatan yang banyak bagi anak untuk berkembang kemampuan bahasanya, baik lisan maupun tulisan. Metode proyek merupakan merupakan metode yang melibatkan anak pada kegiatan secara berkelompok/ bersama-sama. Seperti yang diungkapkan oleh Helm dan Katz (2011:3) The project approach is a
method of teaching in which an in-dept study of a particular topic is conducted by a child or a group of children
Metode yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan keterampilan menulis yaitu melalui metode pembelajaran proyek.
Sebuah proyek memicu rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu dan memecahkan persoalan atau rasa ingin tahu mereka. Kegiatan proyek dapat menantang anak karena berawal dari minat dan rasa ingin tahu anak.
Dalam metode proyek terdapat tahapan-tahapan yang didalamnya melibatkan anak secara aktif terutama dalam berbicaranya. Interaksi yang
(14)
!
dilakukan anak secara langsung membuat anak melakukan percakapan baik dengan guru maupun dengan temannya. Anak diharapkan dapat menceritakan pengalamannya melalui kegiatan proyek, menuliskan perencanaan atau temuan-temuan penting pada kegiatan proyek. Dengan demikian diharapkan dari kegiatan proyek kemampuan bahasa ekspresif anak dapat berkembang. Kemampuan bahasa ekspresif meliputi keterampilan berbicara dan menulis (Dhine, 2007: 4.5). Dapat disimpulkan metode proyek dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis anak.
Keterampilan berbicara anak berawal dari anak menggumam maupun membeo, sedangkan perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencorat coret sebagai hasil ekspresi mereka. Menurut Dyson (dalam Dhieni, 2007) berpendapat bahwa perkembangan berbicara memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan menulis pada anak. Dimana anak memiliki kemampuan menulis yang dipengaruhi oleh kemampuan sebelumnya yaitu kemampuan berbicara sehingga dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
Anak berbicara sesuai dengan keingiannya sendiri. Hal ini tidak sama dengan menulis, dimana diperlukan suatu aturan berbahasa yang baik, benar dan tertib. Oleh karena itu dalam menulis diperlukan adanya keserasian antara pikiran dan tatanan berbahasa yang tepat dalam mengekspresikan gagasan yang tertuang dalam lambang-lambang bahasa tulisan. Menulis yang dimaksud bukan hanya menulis huruf atau tulisan saja melainkan menuliskan ide melalui gambar atau symbol tertentu.
Pengembangan kemampuan bahasa di TK tercantum dalam permendiknas No.58 tahun 2009 yang didalamnya terdiri dari keterampilan berbicara dan
(15)
!
menulis. Keterampilan berbicara diantaranya anak dapa berkomunikasi secara lisan sedangkan keterampilan menulis diarahkan pada kemampuan menulis nama sendiri yaitu sesuai dengan tahap perkembangan menulis anak usia 4-6 tahun yang berada pada tahap phonetic. Kedua keterampilan diatas terintegrasi dalam pembelajaran yang berpusat pada tema dan minat anak.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis memfokuskan kajian serta menuliskannya dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “PENGARUH METODE PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN KETERAMPILAN MENULIS PADA ANAK USIA DINI”
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan dasar berbahasa merpupakan hal yang sangat penting bagi pemerolehan bahasa selanjutnya. Dimana kemampuan berbahasa merupakan kunci dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan berbahasa mencakup kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif. Kemampuan bahasa reseptif meliputi kemampuan mendengar sedangkan kemampuan bahasa ekspresif meliputi kemampuan berbicara dan menulis. Kemampuan berbahasa tersebut saling mempengaruhi. Ketika anak memiliki kemampuan berbicara yang baik maka dia cenderung memiliki kemampuan menulis yang baik pula atau bahkan sebaliknya.
Selama ini pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak lebih menekankan pada kemampuan membaca, dimana metode yang digunakan pun kurang bermakna bagi anak. Pembelajaran membaca hanya diterapkan dengan
(16)
!
metode langsung satu persastu diperkenalkan perhuruf tanpa adanya unsur bermain yang merupakan prinsip pembelajaran di TK. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang bermakna untuk pengembangan bahasa anak. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode proyek. Dimana metode tersebut memberikan pengalaman langsung bagi anak sehingga memungkinkan anak untuk dapat bercerita dan menuliskan temuan-temuan dari kegiataan proyeknya. Hal ini sesuai dengan metode pembelajaran yang baik di TK yaitu dengan hand on experience (anak dapat langsung melakukan kegiatan)
Penulis membatasi masalah dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu bagaimana pengaruh pendekatan proyek terhadap keterampilan berbicara dan keterampilan menulis pada anak usia dini.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi awal keterampilan berbicara dan menulis pada anak di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka?
2. Bagaimana aplikasi metode pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah perlakuan?
(17)
!
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah perlakuan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan kondisi awal keterampilan berbicara dan menulis pada anak di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.
2. Untuk mendeskripsikan aplikasi metode pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.
3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah perlakuan.
4. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis permulaan anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah perlakuan
(18)
!
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis:
Diharapkan menjadi salah satu pendekatan yang digunakan dalam pengembangan keilmuan khususnya berkaitan dengan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi guru TK, sebagai panduan dan acuan khususnya mengenai pembelajaran bahasa anak di TK dan memberikan pengetahuan baru bagi guru TK tentang pelaksanaan metode proyek
b. Bagi orang tua, sebagai referensi dalam mendidik anaknya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
c. Pemerhati pendidikan anak, sebagai referensi untuk mengembangkan kemampuan anak berkaitan dengan keterampilan berbicara dan menuls anak.
d. Bagi lembaga terkait, sebagai bahan referensi untuk pengembangan metode pembelajaran di TK.
e. Penulis yang sebagai guru TK menjadi bahan masukan tentang keterampilan berbicara dan menulis dengan menggunakan metode proyek
E. Struktur Organisasi Tesis
Rincian dari tesis ini meliputi:
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.
(19)
!
Bab II kajian pustaka, berisi mengenai metode proyek, keterampilan berbicara dan keterampilan menulis.
Bab III metode penelitian, berisi beberapa komponen diantaranya lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang berisi pengolahan atau analisis data sehingga menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian, yang dikaji secara kualitatif dan kuantitatif.
Bab V kesimpulan dan saran atau rekomendasi yang berupa pemaparan tafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Saran dan rekomendasi ditujukan pada peneliti selanjutnya dan para pemerhati pendidikan serta para pendidik
(20)
!
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian
Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B yang berusia sekitar 4-5 tahun, dimana terdapat dua kelas yang berjumlah 23 anak. Untuk kelompok B1 11 anak dan kelompok B2 12.
Populasi penelitian adalah sekumpulan orang yang dijadikan sebagai objek penelitian. Tentang pengertian populasi, Furqon (2009:149) mengatakan: “populasi adalah sekumpulan objek, orang, keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama”. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B yang berjumlah 22 orang, baik laki-laki maupun perempuan dengan rata-rata berusia 4-6 tahun. Pembagian kelompok eksperimen dan kontrol ditentukan dengan cara diundi. Sebelum dilakukan penelitian maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah uji coba instrumen.
B. Desain penelitian
Secara sederhana desain penelitian kuasi eksperimen (Sugiyono: 2002) adalah sebagai berikut:
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
A 0 Y 0
(21)
! Keterangan:
A : Kelompok Eksperimen Y : Metode proyek
B : Kelompok Kontrol 0 : pretest dan postes
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah kegiatan berikut ini:
1. sebagai langkah awal, peneliti melakukan observasi awal terhadap sekolah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian
2. membuat kepahaman dengan guru dan memberikan pelatihan sebanyak tuga kali pertemuan tentang penerapan pendekatan proyek agar penelitian bisa berjalan sesuai rencana yang sudah disiapkan.
3. Menentukan subjek penelitian yang memiliki kesamaan kelompok usia dan membaginya ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
4. Mengadakan pretes kepada masing-masing kelompok untuk mengetahui keterampilan berbicara dan kemampuan kerjasama
5. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proyek pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol 6. Memberikan tes pada akhir pembelajaran untuk mengetahui keterampilan
berbicara pada kelas kontrol dan kemampuan kerjasama pada kelas eksperimen
7. Mengumpulkan data dan selanjutnya mengolah data 8. Menganalisis data
9. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian
(22)
!
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif . Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk desain kelompok pre-test dan post-test dengan kelompok control (A Randomized Pretest-Posttes Control Group Design). Mula-mula dipilih secara acak kelompok control dan kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan pre-test terhadap kedua kelompok, setelah itu kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda dan diakhiri dengan pemberian postest terhadap kedua kelompok. Untuk pre test dan postest digunakan perangkat tes yang sama.
D. Hipotesis Penelitian
Riduwan (2009: 35) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran metode proyek dengan pembelajaran konvensional terhadap keterampilan berbicara dan menulis anak usia dini di TKIT An-Nur sebelum dan sesudah perlakuan.
E. Definisi Operasional
Beberapa definisi operasional yang berhubungan dengan istilah-istilah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Keterampilan Berbicara menurut Djago Tarigan dkk (1998:34), adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan, yaitu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk
(23)
!
menyampaikan pesan. Keterampilan berbicara pada penelitian ini sesuai dengan Permendiknas no.58 tentang Standar PAUD adalah dapat mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya, dapat berkomunikasi secara lisan dengan benar, menyampaikan ide, pikiran atau gagasan dan kemampuan artikulasi.
2. Menulis merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dimana anak dapat menyampaikan makna, ide, pikiran dan perasaannya melalui gambar atau tulisan. Keterampilan menulis anak usia dini meliputi kemampuan dasar, dan kemampuan teknis.
3. Metode Proyek adalah salah satu metode pembelajaran yang melibatkan aktivitas anak dalam membuat sesuatu sesuai dengan kesepakatannya yang dilakukan dalam kelompok secara bersama-sama menyelesaikan kegiatan proyek yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa, konitif, sosial, emosi dan motorik.
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian dibuat dari variable-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variable-variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indicator-indikator yang akan diukur. Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrument kemudian dikembangkan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan insrumen, tahap penyaringan dan tahap uji coba instrument untuk digunakan dalam meneliti keterampilan berbicara dan menulis. Sebelum instrument
(24)
!
digunakan telah terlebih dahulu instrument penelitian dinilai oleh ahli bahasa dan juga divalidasi oleh anak usia dini yang usianya sama dengan sampel.
Menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:
1. Sumber primer adalah sumber utama. Yang terdiri dari bahan-bahan literatur, dokumen dan hasil observasi dari lapangan.
2. Sumber sekunder yaitu sumber penunjang yang meliputi bahan-bahan literatur, dokumen tambahan, studi tambahan.
G. Proses Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrument yang dimaksud adalah untuk mengetahui keterampilan berbicara dan menulis dengan menggunakan metode proyek di TKIT An-Nur, maka disusun butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indicator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian keterampilan berbicara dan menulis sebelum dilaksanakan penyaringan dan uji coba terdiri dari 4 sub variabel, 15 indicator dan 15 butir soal sedangkan keterampilan menulis sebelum dilaksanakan penyaringan dan ujicoba terdiri dari 3 sub variabel 3 indicator dan 20 butir soal.
Setelah dilakukan penyaringan dilakukan ujicoba pada anak TK Budi Karya yang memiliki karakteristik sama dengan sampel yaitu secara usia, dari kelompok B usia 5-6 tahun.
Hasil uji validasi dan reliabilitas tercantum dalam lampiran. Kisi-kisi instrument penelitian tercantum dalam tabel 3.1 adalah instrumen yang valid yang sudah diuji validitas.
(25)
!
TABEL 3.1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PENGGUNAAN METODE PROYEK TERHADAP
KETERAMPILAN BERBICARA DAN MENULIS ANAK USIA DINI No Variabel Sub variabel Indikator Teknik
pulta
Respo nden
Butir soal
1 Metode Proyek
1. Tahap pendahuluan 2. Tahap
pelaksanaan 3. Tahap penilaian
1. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan dengan menggunakan metode proyek
2. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan proyek 3. Menetapkan rancangan
pengelompokan anak untuk melaksanakan kegiatan proyek 4. Menetapkan rancangan
langkah-langkah kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
5. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajaran dengan metode proyek 6. Guru membimbing
dan mengarahkan kelompok-kelompok kerja untuk berkreasi 7. Guru dapat
mengarahkan anak untuk menilai kerja
Observasi Guru 1,2,3
4 5 6, 7 8, 9 10
(26)
!
proyeknya 8. Guru dapat
menyimpulkan hasil kegiatan proyek
11
2 Keterampil an
Berbicara
1. Dapat
berkomunikasi
secara lisan
dengan benar
2. Menyampaikan
ide, pikiran
atau gagasan 1. Melakukan percakapan 2. Menyampaikan pengalaman sendiri secara sederhana
3. Menceritakan isi
gambar secara sederhana 4. Memberikan keterangan/ informasi tentang sesuatu hal
Observasi Anak 1,2,3, 4,5 5,6, 7, 8, 9, 10
3 Keterampil an Menulis
1. Kemampuan dasar 2. Kemampuan
teknis
1. Kemampuan coretan 2. Bentuk huruf 3. Factor fisik 4. Memahami istilah
dasar dalam menulis 5. Penggunaan alat tulis
0bservasi Anak 1,2,3 4,5,6, 7 8,9.10 11,12, 13,14 15,16, 17
(27)
!
TABEL 3.2
INSTRUMEN OBSERVASI GURU PENGGUNAAN METODE PROYEK
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan
Ya Tidak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Menetapkan tujuan dan tema kegiatan dengan menggunakan metode proyek
Mendata apa yang ingin diketahui anak Mempersiapkan kunjungan
Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan proyek
Menetapkan rancangan pengelompokan anak untuk melaksanakan kegiatan proyek
Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Mencari tahu dan mencatat hasil temuan Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajaran dengan metode proyek
Guru membimbing dan mengarahkan kelompok-kelompok kerja untuk berkreasi Guru dapat mengarahkan anak untuk menilai kerja proyeknya
Guru dapat menyimpulkan hasil kegiatan proyek
H. Teknik pengumpulan data
Sesuai dengan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini, maka teknik penelitian yang digunakan penulis adalah
(28)
!
1. Observasi, yaitu dengan cara melihat langsung tempat yang dijadikan objek penelitian sehingga didapat gambaran sesungguhnya secara sistematis. Observasi dilakukan dengan pengamatan, mencatat perilaku dan kegiatan yang terjadi pada keadaan yang sesungguhnya.
2. Studi literatur. Teknik pengumpulan data dengan cara mengkaji berbagai literatur.
3. Dokumentasi. Kegiatan dokumentasi melalui bahan catatan atau tulisan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti baik yang berkaitan dengan perorangan, kelompok, maupun instansi terkait.
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh berupa nilai hasil pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji statistik melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data penelitian diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji chi-kuadrat X dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari data postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(29)
!
b. mencari standar deviasi dengan menggunakan perhitungan langsung memakai kalkulator 3600
c. membuat daftar frekuensi observasi da mencari standar deviasin frekuensi ekspektasi dengan langkah-langkah, sbb:
1) mencari banyaknya kelas interval (k) dengan rumus sebagai berikut: k= 1+3,3, log n (Nurgana,1993:13)
2) mencari rentang (r) dengan rumus sebagai berikut: r = skor tertinggi - skor terendah
3) mencari panjang kelas interval (p) dengan rumus sebagai berikut: 4) membuat tabel tabulasi sebagai berikut:
Nomor Kelas Interval Tabulasi Frekuensi
∑
5) membuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Interval Oi bk
Z = z l Ei
1 2 3 4 5 6 7
∑
d. menghitung nilai X (chi-kuadrat) dengan rumus sebagai berikut:
X = ∑
(Nurgana, 1993: 15).
(30)
!
db = k – 3 (Nurgana, 1993: 15).
f. menentukan nila X (chi-kuadrat) dari daftar dalam taraf kepercayaan 99 %. g. Menentukan normalitas distribusi dengan ketentuan sebagai berikut;
Jika X hitung < X , 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika X hitung > X 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2. Uji z
Setelah diketahui sampel penelitian diambil dari populasi yang berdistribusi normal maka perhitungan dilanjutkan dengan uji z. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran pada kedua kelas dalam penelitian ini tinggi atau rendah.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan uji z:
a. Menentukan nilai proporsi pada hipotesis (P). Dalam penelitian ini penulis mengambil proporsi 70 %, penetapan proporsi tersebut berdasarkan kriteria batas minimal kelulusan yang ditetapkan guru.
b. Menentukan banyak data yang termasuik kategori hipotesis dengan cara melihat tabel tabulasi.
c. Menghitung nilai z, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Z =
(Nurgana, 1993:16)
Keterangan :
x = banyak data yang termasuk kategori hipotesis n = banayak data
(31)
!
d. Penentuan nilai z dari daftar, dengan rumus sebagai berikut: Z 0,5 –
α
(α
dapat diambil 1 % atau 5 % )e. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut:
Jika nilai
z
terletak di luar atau sama dengan batas interval –z
0,4900 s.d.z
0,4900, maka hasil pembelajaran rendah dan jika nilai
z
terletak di dalaminterval –
z
0,4900 s.d.z
0,4900, maka hasil pembelajaran tinggi.3. Uji Me/ Tes Median
Uji ini digunakan apabbila sampel penelitian berdistribusi tidak normal. Uji Me digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbicara dan menulis dengan menggunakan metode proyek dan yang tidak menggunakan metode proyek pada anak TKIT An-Nur Kabupaten Majalengka. Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tes median sebagai berikut:
a. Menentukan kriteria hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut < 5,5 = kurang dipahami
5,5 s.d. 7,5 = cukup dipahami >7,5 = dipahami dengan baik
Dengan demikian, kriteria hipotesis yang digunakan dalam uji ini yaitu Me > 7,5 b. Menentukan kelas median dengan cara menderetkan data dari yang terkecil
hingga terbesar dengan berpatokan pada rumus 1!2 n. c. Mencari median dengan rumus
Me = b + p "⁄ #
%
(
Nurgana, 1993:22) Keterangan :(32)
! p= panjang kelas median
F= jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas median f= frekuensi kelas median
d. Menentukan daftar rank dengan cara mencari selisih data (X1) dengan Me kriteria hipotesis. Nomor rank dimulai dari (X1-Me) yang terkecil, tanpa nol dan tidak memperhatikan tanda positif dan negatif.
e. Menentukan nilai W dengan cara menjumlahkan bilangan paling kecil dari jumlah rank negatif dan rank positif, bila ada daftar rank yang tidak terisi berarti W = 0.
f. Menentukan nilai W dari daftar dalam taraf kepercayaan (
α
) = 1% g. Penentuan median dengan kriteria sebagai berikut:Jika W hitung < W tabel maka Me ≠ 7,5 Jika W hitung > W tabel maka Me = 7,5
h. Pengujian hipotesis, dengan kriteria sebagai berikut
Jika kriteria hipotesis Me ≥ 7,5 dipenuhi, maka hipotesis diterima, dan jika Me < 7,5 maka hipotesis ditolak atau jika Me hitung ≥ Me kriteria hipotesis, maka hipotesis diterima, dan jika Me hitung < Me kriteria hipotesis, maka hipotesis ditolak
4. Uji Homogenitas Dua Varian
Uji ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kesamaan dua variansi yaitu nilai pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Uji ini dilakukan bila sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(33)
! F = &'
&( V =
)*
(Nurgana, 1993:38)
Keterangan :
F = nilai homogenitas variansi Vb = variansi besar
Vk = variansi kecil
b. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus sebagai berikut:
db
1 =n
1 – 1
db
2 =n
2 – 1c. Menentukan harga F dari tabel dengan taraf nyata 0,01.
d. Menentukan homogentias variansi dengan kriteria sebagai berikut, Jika F hitung < F tabel, maka kedua variansi tersebut homogen, dan Jika F hitung > F tabel maka kedua variansi tersebut tidak homogen
5. Uji t
Uji t merupakan salah satu cara untuk menguji adanya perbedaan dua rata-rata, dalam hal ini nilai postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melalui uji ini akan diketahui tingkat efektifitas metode proyek terhadap pembelajaran berbicara dan menulis. Uji ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan bila sampel berdistribusi normal dan homogen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan standar deviasi gabungan dengan rumus sebagai berikut:
dsg = " " &"+ " &
(34)
!
n1 = jumlah sampel variabel 1 n2 = jumlah sampel variabel 2
b. Menentukan t hitung dengan rumus sebagai berikut:
t = ," , + -./
Keterangan :
1 =
2 =
*)0 1
c. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus sebagai berikut: db = n1+n2 -2 (Nurgana: 1993: 40)
keterangan :
db = derajat kebebasan penyebut
n1 = ukuran sampel yang variansinya besar n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
d. Menentukan t tabel dalam taraf kepercayaan (α ) 0,995 % (berarti pada taraf signifikansi 1 %) (Nurgana, 1993:39)
e. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut Jika t hitung < t tabel maka hipotesis diterima Jika t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
6. Uji Wilcoxon
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Yaitu uji ini dilakukan untuk menjawab
(35)
!
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan, jika salah satu atau kedua populasi tidak berdistribusi normal tetapi tidak homogen, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat daftar rank
Membuat daftar dengan mengurutkan nilai dari urutan yang terkecil sampai terbesar
No Urut Data
(X1) Xi-Me*)
Rank
Xi-Me Positif Negatif (Nurgana, 1993:23) b. Menentukan W hitung
Nilai W (wilcoxon) ialah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif dan jumlah rank negatif. Bila ada yang tidak terisi berarti W=0 (Nurgana, 1993:23)
c. Menentukan nilai w dari daftar dalam taraf kepercayaan (α ) = 1 % d. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut;
Jika W < W α (n) , maka kedua perlakuan berbeda, dan Jika W > W α (n) , maka kedua perlakuan tidak berbeda
Jika kedua perlakuan berbeda, dengan ( α ) = 1 % selanjutnya dicoba dengan (α) = 5 % (Nurgana, 1993:44)
(36)
!
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan :
1. Pada kondisi awal keterampilan berbicara di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu An-Nur dimana anak masih sulit dalam menceritakan pengalamannya, mengungkapkan ide atau gagasan maupun menceritakan kembali isi cerita sederhana. Pada kondisi awal keterampilan menulisnya anak berada pada tahap menulis fonetik (phonetic writing stage), anak mulai menghubungkan bentuk tulisan dengan bunyinya. Disebut juga dengan menulis nama huruf, terjadi pada usia 4 tahun keatas. Anak menulis kata you dengan u, sebagaimana huruf u dilafalkan dimana anak menyukai menulis nama sendiri, namun masih sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan kata maupun gambar.
2. Pelaksanaan metode proyek yang dilaksanakan guru di TKIT An-Nur sebelum dilakukan pelatihan dapat disimpulkan guru kurang memahami esensi metode proyek dan tahapan metode tersebut. Terlihat guru masih mendominasi kegiatan yang dilakukan anak, tanpa memperhatikan minat anak. Guru masih mengalami kesulitan terutama dalam alokasi waktu dan penyediaan bahan. Setelah dilakukan beberapa pelatihan, mengenai metode proyek, manfaatnya, peran guru, tahapannya, sampai pada contoh-contoh pembelajarannya. Guru dapat memahami metode tersebut dengan baik.
(37)
199
!
Dimana guru dapat melakukan metode proyek sesuai dengan tahapannya yaitu tahap memulai proyek, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan dengan bersumber pada minat anak. Metode proyek yang dilakukan mengarahkan pada pengembangan keterampilan berbicara dan menulis anak.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak yang menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran konvesional pada kelompok control. Keterampilan berbicara anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat anak lebih antusias bercerita dan menggunakan banyak kosakata. Hal ini dikarenakan pengalaman yang kaya dan bermakna sehingga mereka sangat senang menceritakannya.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis anak yang menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran konvesional pada kelompok kontrol. Keterampilan menulis anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat dari hasil tulisan yang dibuat anak lebih banyak baik bentuk huruf maupun gambar. Dengan metode proyek anak memiliki banyak kesempatan untuk menuangkan ide dan pengalaman yang kaya dan bermakna ke dalam bentuk bahasa tulisan.
(38)
200
! B. Rekomendasi
1. Keterampilan berbicara dan menulis perlu di kembangkan pada anak usia dini. Keduanya merupakan bagian penting dari perkembangan berbahasanya. Dengan demikian sejak kecil anak dilatih untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka baik melalui bahasa lisan maupun tulisan sesuai dengan tahapannya. Perkembangan berbahasa merupakan kemampuan yang bisa diajarkan baik secara formal maupun informal. Secara formal perkembangan berbahasa dilakukan disekolah pada anak usia dini diantaranya TK. Penulis memberikan rekomendasi pada guru agar senantiasa melatih keterampilan berbicara dan menulis anak melalui kegiatan pembelajaran salah satunya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam penilaian metode yang tepat, guru harus memiliki kemampuan dalam memahami kebutuhan dan karakteristik anak didiknya kontibusi yang salah satunya.
2. Pembelajaran yang baik dapat memberikan kontribusi yang salah satunya menggunakan metode proyek yang tepat. Proyek dapat memberikan kontribusi positif pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode pembelajaran proyek dapat memberikan peningkatan pada kemampuan bahasa anak khususnya berbicara dan menulis. Dengan demikian penulis memberikan rekomendasi pada guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini metode proyek untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis anak usia dini. Dengan metode proyek anak lebih memiliki banyak pengalaman yang bermakna, karena anak melakukan kegiatan secara langsung dan hal ini dilakukan sesuai dengan minatnya.
(39)
201
!
3. Penelitian ini bisa dikembangkan untuk aspek perkembangan lainnya selain bahasa. Diantaranya aspek perkembangan kognitif dan sosial anak. Serta perlu dikembangkan juga penggunaan metode proyek pada tema pembelajaran yang lainnya. Diantaranya tema aku, sekolah, gejala alamm, pekerjaan dll.
(1)
!
n1 = jumlah sampel variabel 1 n2 = jumlah sampel variabel 2
b. Menentukan t hitung dengan rumus sebagai berikut:
t = ," ,
+ -./
Keterangan :
1 =
2 =
*)0 1
c. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus sebagai berikut: db = n1+n2 -2 (Nurgana: 1993: 40)
keterangan :
db = derajat kebebasan penyebut
n1 = ukuran sampel yang variansinya besar n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
d. Menentukan t tabel dalam taraf kepercayaan (α ) 0,995 % (berarti pada taraf signifikansi 1 %) (Nurgana, 1993:39)
e. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut Jika t hitung < t tabel maka hipotesis diterima Jika t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
6. Uji Wilcoxon
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Yaitu uji ini dilakukan untuk menjawab
(2)
!
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan, jika salah satu atau kedua populasi tidak berdistribusi normal tetapi tidak homogen, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat daftar rank
Membuat daftar dengan mengurutkan nilai dari urutan yang terkecil sampai terbesar
No Urut Data
(X1) Xi-Me*)
Rank
Xi-Me Positif Negatif
(Nurgana, 1993:23) b. Menentukan W hitung
Nilai W (wilcoxon) ialah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif dan jumlah rank negatif. Bila ada yang tidak terisi berarti W=0 (Nurgana, 1993:23)
c. Menentukan nilai w dari daftar dalam taraf kepercayaan (α ) = 1 % d. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut;
Jika W < W α (n) , maka kedua perlakuan berbeda, dan Jika W > W α (n) , maka kedua perlakuan tidak berbeda
Jika kedua perlakuan berbeda, dengan ( α ) = 1 % selanjutnya dicoba dengan (α) = 5 % (Nurgana, 1993:44)
(3)
!
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan :
1. Pada kondisi awal keterampilan berbicara di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu An-Nur dimana anak masih sulit dalam menceritakan pengalamannya, mengungkapkan ide atau gagasan maupun menceritakan kembali isi cerita sederhana. Pada kondisi awal keterampilan menulisnya anak berada pada tahap menulis fonetik (phonetic writing stage), anak mulai menghubungkan bentuk tulisan dengan bunyinya. Disebut juga dengan menulis nama huruf, terjadi pada usia 4 tahun keatas. Anak menulis kata you dengan u, sebagaimana huruf u dilafalkan dimana anak menyukai menulis nama sendiri, namun masih sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan kata maupun gambar.
2. Pelaksanaan metode proyek yang dilaksanakan guru di TKIT An-Nur sebelum dilakukan pelatihan dapat disimpulkan guru kurang memahami esensi metode proyek dan tahapan metode tersebut. Terlihat guru masih mendominasi kegiatan yang dilakukan anak, tanpa memperhatikan minat anak. Guru masih mengalami kesulitan terutama dalam alokasi waktu dan penyediaan bahan. Setelah dilakukan beberapa pelatihan, mengenai metode proyek, manfaatnya, peran guru, tahapannya, sampai pada contoh-contoh pembelajarannya. Guru dapat memahami metode tersebut dengan baik.
(4)
199
!
Dimana guru dapat melakukan metode proyek sesuai dengan tahapannya yaitu tahap memulai proyek, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan dengan bersumber pada minat anak. Metode proyek yang dilakukan mengarahkan pada pengembangan keterampilan berbicara dan menulis anak.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak yang menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran konvesional pada kelompok control. Keterampilan berbicara anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat anak lebih antusias bercerita dan menggunakan banyak kosakata. Hal ini dikarenakan pengalaman yang kaya dan bermakna sehingga mereka sangat senang menceritakannya.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis anak yang menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran konvesional pada kelompok kontrol. Keterampilan menulis anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat dari hasil tulisan yang dibuat anak lebih banyak baik bentuk huruf maupun gambar. Dengan metode proyek anak memiliki banyak kesempatan untuk menuangkan ide dan pengalaman yang kaya dan bermakna ke dalam bentuk bahasa tulisan.
(5)
200
!
B. Rekomendasi
1. Keterampilan berbicara dan menulis perlu di kembangkan pada anak usia dini. Keduanya merupakan bagian penting dari perkembangan berbahasanya. Dengan demikian sejak kecil anak dilatih untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka baik melalui bahasa lisan maupun tulisan sesuai dengan tahapannya. Perkembangan berbahasa merupakan kemampuan yang bisa diajarkan baik secara formal maupun informal. Secara formal perkembangan berbahasa dilakukan disekolah pada anak usia dini diantaranya TK. Penulis memberikan rekomendasi pada guru agar senantiasa melatih keterampilan berbicara dan menulis anak melalui kegiatan pembelajaran salah satunya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam penilaian metode yang tepat, guru harus memiliki kemampuan dalam memahami kebutuhan dan karakteristik anak didiknya kontibusi yang salah satunya.
2. Pembelajaran yang baik dapat memberikan kontribusi yang salah satunya menggunakan metode proyek yang tepat. Proyek dapat memberikan kontribusi positif pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode pembelajaran proyek dapat memberikan peningkatan pada kemampuan bahasa anak khususnya berbicara dan menulis. Dengan demikian penulis memberikan rekomendasi pada guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini metode proyek untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis anak usia dini. Dengan metode proyek anak lebih memiliki banyak pengalaman yang bermakna, karena anak melakukan kegiatan secara langsung dan hal ini dilakukan sesuai dengan minatnya.
(6)
201
!
3. Penelitian ini bisa dikembangkan untuk aspek perkembangan lainnya selain bahasa. Diantaranya aspek perkembangan kognitif dan sosial anak. Serta perlu dikembangkan juga penggunaan metode proyek pada tema pembelajaran yang lainnya. Diantaranya tema aku, sekolah, gejala alamm, pekerjaan dll.