STUDI ANALISIS KEMAMPUAN KREASI SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah Penelitian ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS A.Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas ... 10

B. Metode Pembelajaran ... 11

C.Sifat Kreativitas ... 13

D.Konsep Kreativitas ... 16

E. Pembelajaran Seni yang Mengembangkan Kreativitas ... 19

F. Evaluasi Pembelajaran Kreatif ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 22

B. Tehnik Pengumpulan Data ... 24


(2)

2. Metode Observasi ... 25

3. Metode Dokumenter ... 25

4. Metode Bahan Visual ... 26

5. Metode Penelusuran Data Online ... 26

C.Pelaksanaan Penelitian ... 25

D.Definisi operasional ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

1. Pedoman Wawancara ... 29

2. Lembar Observasi ... 29

3. Catatan Lapangan ... 29

F. Langkah- Langkah Penelitian ... 30

1. Tahap Orientasi ... 30

2. Tahap eksplorasi ... 30

3. Tahap Member Check ... 30

G.Prosedur dan Analisis Data ... 31

H.Validasi Hasil Penelitian ... 32

1. Kriedibilitas ... 32

2. Validitas ... 32

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 33

1. Profil Sekolah ... 33

a. Sejarah SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 35

b. Visi dan Misi SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 36

2. Profil Guru ... 37

3. Deskripsi Proses Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 37

4. Kemampuan Kreasi Siswa di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi .. 65


(3)

1. Proses Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 3 Kota sukabumi

... 69

2. Kemampuan Kreasi Siswa Pada Pembelajaran seni Tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan ... 84

B. Rekomendasi ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 88 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(4)

DAFTAR TABEL

1. Daftar nama siswa sampel penelitian ... 7

2. Jumlah guru dan karyawan di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ...34

3. Jumlah kelas dan jumlah siswa SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ...35

4. Kegiatan pembelajaran seni tari di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi ...40

5. Aspek yang menunjang pembelajaran di kelas ...60

6. Kepemilikan dokumen kesiapan mengajar ...62

7. Kemampuan Guru untuk mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran ...66


(5)

DAFTAR GAMBAR

1. Guru memberikan materi pelajaran...70

2. Guru memberikan bimbingan secara langsung terhadap masalah dan kendala yang dialami siswa ...71

3. Siswa berkreasi membuat properti untuk kreasi tari ...76

4. Siswa berkreasi membuat properti untuk kreasi tari ...76

5. Siswa berkelompok membuat gerak ...81

6. Siswa saat berlatih di aula sekolah ...81

7. Siswa saat berlatih di aula sekolah ...84

8. Siswa X2 sedang berdiskusi mengenai tema yang di angkat ...87

9. Siswa sedang mempersiapkan karya tari mereka ...87

10. Kreasi tari kelas X1 yang mengambil tema “Tradisional vs Modern” ...88

11. Guru sedang mengamati dan melihat pagelaran hasil karya siswa ...89


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat keterangan penelitian ...89 2. Surat permohonan izin penelitian ...90 3. Rekapitulasi nilai ...91


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan seni tari di Sekolah Menengah Atas tidak saja mendidik siswa untuk menjadi manusia yang cerdas dan berpengetahuan semata-mata, akan tetapi sekaligus mendidik menjadi manusia yang juga berwatak atau berbudi pekerti yang luhur.

Pendidikan seni tari berfungsi memperhalus budi pekerti manusia, sehingga sebagai warga negara yang baik nanti, disamping kecerdasan dan pengetahuan yang diperoleh dibangku sekolah, mereka di didik pula kepribadiannya dan sikapnya untuk dapat merasakan dan menghargai nilai-nilai keindahan dari hidupnya.

Pengalaman estetis yang di dapati dari pelajaran pendidikan seni tari di sekolah diharapkan para siswa lebih meningkatkan daya apresiasi terhadap tari. Mereka diharapkan akan lebih mampu menghargai tari baik disiplin studi maupun sebagai aktivitas kultural di masyarakat, selain itu keuntungan bagi mereka yang akan diperoleh banyak sekali. Mereka akan senang menonton pertunjukan-pertunjukan tari, bahkan lambat laun mereka tidak merasa malu lagi apabila melakukan kegiatan tari. Sedangkan bagi mereka yang memiliki bakat atau pembawaan yang istimewa, cenderung untuk tidak ragu-ragu lagi memilih spesialisasi tari sebagai profesi tambahannya disamping kemungkinan untuk melanjutkan pada pendidikan tari tingkat tinggi.


(8)

Pendidikan seni tari di Sekolah Menengah Atas perlu dikembangkan agar mencapai tujuan Indonesia yang seutuhnya. Karena di Sekolah Menengah Atas siswa lebih banyak sudah mulai menuju ke arah yang lebih dewasa yang dimana mereka harus sudah bisa menemukan jati diri mereka, profesi mereka, bahkan pemikiran mereka pun harus berubah tidak lagi seperti anak kecil.

Melalui pendidikan seni tari ini, siswa diharapkan dapat menikmati, mengagumi dan mempunyai apresiasi serta orientasi tentang karya-karya baik tari yang hidup di daerahnya sendiri maupun di seluruh Indonesia. Apresiasi akan suatu keindahan sebagai hasil seni ini sudah harus ditumbuhkan sejak masa kanak-kanak sesuai dengan harkat kemanusiaan yang memiliki rasa, cipta dan karsa, serta dapat menjadi kekuatan untuk mempertahankan kebudayaan kita agar tidak mudah terbawa oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia.

Pembelajaran seni tari yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar seni itu sendiri. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Kita ketahui, bahwa jiwa yang dilandasi oleh rasa seni dalam mencapai kedewasaannya, jelas bagi siswa merupakan modal utama untuk menuju ke arah manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri dan


(9)

membangun masyarakat. Di kemudian hari mereka akan menjadi warga masyarakat yang baik, sadar akan aturan kehidupan dengan nilai-nilai yang indah serta jauh dari sifat-sifat yang merusak dirinya sendiri serta orang lain dan lingkungannya.

Para siswa sebagai generasi muda diharapkan memiliki kemampuan keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang memadai tentang seni tari untuk dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan pengertiannya di masyarakat. Pengenalan nilai-nilai seni tari oleh para siswa sejak awal hidupnya akan berarti sekali dalam “perjalanan” menjangkau kedewasaan. Selain itu pelajaran seni tari diharapkan mampu untuk merangsang siswa untuk dapat mengembangkan kreativitasnya, dari sini dapat diketahui kemampuan siswa sejauh mana serta mengolah daya kreativitas siswa untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru yang dapat membuat kebanggaan tersendiri dalam kebudayaannya.

Namun pada saat ini masih ada sekolah yang dalam pembelajaran seni tarinya masih mengutamakan teori daripada praktek, jika ada praktek pun selalu menggunakan metode peniruan, yang menurut peneliti jika menggunakan metode ini siswa tidak bisa mengembangkan kreativitasnya, bahkan banyak siswa yang mengeluh pada jam pelajaran seni tari karena membosankan dan tidak sedikit dari mereka yang berfikir bahwa pelajaran seni tari hanya untuk mereka yang bisa menari. Disisi lain siswa laki-laki kebanyakan malu untuk bergerak karena mereka berfikir menari hanya untuk perempuan, dari situlah mereka dapat menyimpulkan bahwa pelajaran seni tari tidak menarik dan hanya membosankan.


(10)

Tetapi tidak semua sekolah seperti yang dibicarakan, salah satu sekolah di Kota Sukabumi masih ada yang sampai saat ini terkenal karena unggul dalam prestasinya yaitu SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Peneliti sebelumnya datang ke sekolah yang dituju untuk perencanaan penelitian disana, peneliti melihat banyak prestasi yang diraih dalam bidang seni nya, khususnya seni tari. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dengan judul penelitian “STUDI ANALISIS KEMAMPUAN KREASI SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI”

dengan tujuan untuk memperoleh data bagaimana proses pembelajaran seni tari di sekolah tersebut dan mendeskripsikan kemampuan kreasi siswa pada akhir pembelajaran. Kelas yang akan peneliti teliti disini adalah kelas sepuluh, disini kelas sepuluh dibagi menjadi sembilan kelas, tiga kelas diantaranya mengikuti pelajaran seni tari, sisanya pelajaran seni rupa dan seni musik. Namun peneliti disini mengambil sampel penelitian pada dua kelas dengan perwakilan jumlah siswa 10 orang masing- masing kelas 5 orang siswa.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian. Untuk memperoleh rumusan masalah yang lebih detail maka penelitian dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi? 2. Bagaimana kemampuan kreasi siswa pada pembelajaran seni tari di SMA


(11)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan pedoman tentang apa yang harus di capai dalam pekerjaan tersebut. Sejalan dengan pernyataan itu , penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh data tentang proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

2. Mendeskripsikan kemampuan kreasi siswa pada pembelajaran tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran seni tari yang diperlukan untuk melaksanakan tugas keprofesionalan di sekolah sebagai bekal untuk terjun di masyarakat.

2. Pembaca secara umum menambah wawasan mengenai pembelajaran seni tari.

3. Penelitian ini berguna bagi guru untuk meningkatkan potensi keprofesionalan guru dikalangan para pendidik, khususnya guru seni tari. 4. Penelitian ini berguna bagi siswa supaya siswa dapat termotivasi untuk

belajar seni tari kedepannya agar lebih baik lagi.

5. Bagi lembaga yang terkait dalam penelitian ini diharapkan menjadi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam mempersiapkan calon tenaga guru yang diharapkan memiliki kemampuan yang diperlukan di lapangan.


(12)

E. Lokasi , Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di :

SMA Negeri 3 Kota Sukabumi

Jl. Ciaul Baru No 21 Kelurahan Subang Jaya Kecamatan Cikole Kode Pos 43116

Kota Sukabumi Jawa Barat. 2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, maka dari itu populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1, X2 SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. 3. Sampel

Sampel adalah sebagian subjek dari kelompok yang mewakili kelompok besar atau populasi penelitian, penelitian ini menggunakan purposive sampling atau pengambilan data dengan pertimbangan tertentu. Maka dari itu sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan siswa kelas X1 dan X2 dengan jumlah 10 Orang, yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 4 Orang laki-laki, yang masing- masing kelas terdiri dari 3 perempuan dan 2 laki- laki.

Tabel 1.

Daftar nama siswa sampel penelitian.


(13)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Ardian Ginanjar Fajar Achmad Nadya Silvia Selly Septiyani Vidya Dwi Biyan Sunni Egi Nasrullah Isti Sugiharti Karina Audia Riska Yuseptia L L P P P L L P P P X1 X1 X1 X1 X1 X2 X2 X2 X2 X2

Peran populasi dan sampel penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka laporan penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian


(14)

E. Lokasi, Populasi dan Sampel F. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas B. Metode Pembelajaran

C. Sifat Kreativitas D. Konsep Kreatif

E. Pembelajaran Seni yang Mengembangkan Kreativitas F. Evaluasi Pembelajaran Kreativitas

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

B. Tehnik Pengumpulan Data C. Pelaksanaan Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

F. Langkah-Langkah Penelitian G. Prosedur dan Analisis Data H. Validasi Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan


(15)

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian adalah “riset yang berusaha mengungkap atau membuka pengetahuan karena pengetahuan yang sudah ada di alam ini masih harus diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia” (Aan Komariah, 2011:22).

Banyak metode yang harus dipilih yang berhubungan dengan prosedur, tetapi metode yang dipakai harus sesuai dengan tujuan penelitian yang dibuat. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi serta melihat hasil dari proses pembelajaran tersebut. Perumusan masalah dalam penelitian ini menurut peneliti menggunakan eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah yang diteliti melalui komunikasi yang intensif mengenai sumber data.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 1) dalam bukunya memahami penelitian kualitatif mengatakan bahwa :

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisin objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksprerimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi , gambaran atau lukisan secara


(17)

sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta , sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki dengan melibatkan aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci sehingga diperoleh rekomendasi untuk memperoleh keperluan dimasa yang akan datang mengenai profesi guru pendidikan seni tari secara objektif.

Whithney (1960) dalam Moh.Nasir (1988) menyebutkan bahwa “metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat”. Dengan metode ini diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor lain sehingga dinamakan studi status. Selain itu metode deskriptif juga mempelajari norma- norma atau standar (survey normatif). Perspektif waktu dalam penelitian deksriptif adalah sekarang, atau sekurang-kurangnya dalam jangka waktu yang terjangkau dalam ingatan responden. Penelitian ini bersifat naturalistik yang bertujuan untuk mengamati fenomena yang ada “seadanya” bukan untuk melakukan pengukuran secara terkontrol.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari kebenaran data yang ada, apakah yang terjadi di dalamnya dan bagaimanakah proses itu berlangsung. Sesuai dengan yang dikatakan Sugiyono (2012: 23) dalam bukunya memahami penelitian kualitatif bahwa “metode kualitatif digunakan untuk memastikan data”. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya, maka melalui metode kualitatif, melalui tehnik pengumpulan data yang tertentu maka kepastian data akan lebih terjamin.


(18)

B. Tehnik Pengumpulan Data

Seperti yang ditulis Burhan Bungin (2007:107) pada bukunya yang berjudul Penelitian Kualitatif, berdasarkan manfaat empiris, bahwa :

Metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknis analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode-metode bahan visual dan metode-metode penelusuran bahan Internet.

yang selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Metode Wawancara Mendalam

Metode wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial ynag relatif lama. Dengan demikian, ke khasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.

Wawancara mendalam ini ditujukan kepada Guru seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi serta beberapa siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 10 orang siswa perwakilan dari kelas X1 dan X2 . Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontrusksi saat sekarang mengenai bagaiamana proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.


(19)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian untuk melalui pengamatan dan penginderaan. Lembar observasi disini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Adapun jenis data yang akan di observasi yaitu berkenaan dengan dokumen yang berhubungan dengan proses pembelajaran seni tari yang berujung pada hasil pembelajaran yaitu kemampuan kreasi siswa pada bidang membuat pertunjukan karya tari sederhana, seperti langkah-langkah pembelajaran seni tari, dari bagaimana guru memberikan materi, metode apa yang diberikan, bagaimana tahapannya sehingga siswa dapat di asah tingkat kreativitasnya.

3. Metode Dokumenter

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dengan demikian, pada penelitian bahan dokumenter memegang peranan yang sangat penting.

Dokumentasi merupakan sumber data yang paling penting di dalam sebuah penelitian kualitatif, dapat berupa bentuk tulisan sederhana, atau dokumen lengkap seperti arsip, dokumentasi video, audiovisual. Selain dokumentasi ini berfungsi sebagai bukti tetapi dokumentasi ini juga dapat memberikan maksa tersendiri dan ilmu bagi peneliti.

Dalam metode dokumenter ini peneliti mendokumentasikan proses bagaimana siswa belajar seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dan hasil karya mereka di akhir pembelajaran.


(20)

4. Metode Bahan Visual

Metode bahan visual adalah metode dengan menggunakan dokumentasi berupa visual seperti video, film atau bahan lainnya yang berupa visual.

5. Metode Penelusuran Data Online

Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data-informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis.

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan kurang lebih dalam waktu kurang lebih tiga bulan pada semester tahun ajaran 2011/2012 di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu kepada rumusan masalah yang ditanyakan, yaitu bagaimana bagaimana proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi? dan bagaimana kemampuan kreasi siswa pada hasil pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi? Peneliti berusaha memaparkan dan menggambarkannya berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di lapangan. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti berpedoman kepada penelitian yang digunakan yakni mendeskripsikan hasil penelitian seputar permasalahan yang ditanyakan.


(21)

Alasan mengapa penelitian ini dilaksanakan karena banyaknya kekhawatiran berbagai pihak, tentang penggembangan kreativitas para siswa. Sekarang ini siswa bukan hanya dituntut untuk belajar tetapi juga siswa harus dapat mengembangakan kreativitasnya dalam segala bidang terutama bidang seni. Karena wujud seni mencakup dua aspek, yakni nilai intrinsik dan ekstrinsik seni, maka dari segi kreativitas dalam seni perlu ditinjau dari dua sudut tersebut, meskipun sama sekali tak mungkin memisahkan kedua aspek itu tanpa “merusak” kesatuan seluruhnya karya seni. Hakikat kreativitas adalah menemukan sesuatu baru atau hubungan baru dari sesuatu yang telah ada.

D. Definisi Operasional

Kemampuan adalah suatu hal yang dapat dicapai oleh seseorang dalam hidupnya. Misalnya saja seorang siswa yang mampu membuat suatu gerak tari, adapula yang tidak bisa membuat gerak tari, semua tergantung kemampuan dari diri masing-masing. Kemampuan dari dalam diri seseorang tidak akan lepas dari usahanya untuk meningkatkan mutu kualitas dirinya.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru atau merupakan kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Kreativitas memiliki hubungan dengan inovasi, dalam implementasinya ketiga jenis kreativitas ini saling bersinergi . Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah hasil kesimpulan yang menggunakan dan memadukan segala potensi yang dimiliki, mendatangkan (hasil) pemikiran yang sifatnya baru , yang belum ada


(22)

sebelumnya, dan pemikiran yang baru itu lebih bermanfaat. Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas, kreativitas sangat ditunjang untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam tiap individu siswa dan menjadikannya sebuah kreasi, maka dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisis kemampuan kreasi siswa pada pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen harus siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari kebenarannya yang belum jelas, sumber datanya, dan hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Maka rancangan penelitian akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Dalam hal instrumen penelitian kualitatif, Nasution (1988) dalam buku Sugiono (2012: 60) menyatakan:

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- satunya yang dapat mencapainya.

Umumnya penelitian akan berhasil bila menggunakan instrumen, gunanya untuk mempermudan proses penelitian. Instrumen yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah manusia, sebab perilaku atau keadaan dapat mudah terekam oleh manusia lagi, namun hal yang paling utama adalah ketelitian.


(23)

Dengan kata lain hal ini perlu dilengkapi dengan alat-alat yang sekiranya dapat mempermudah proses penelitian seperti tape recorder, buku catatan dan kamera untuk berbagai macam dokumentasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebahai berikut: 1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk menjaring data berkenaan dengan proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Pedoman wawancara disusun dalam bentuk pertanyaan terhadap masing-masing responden secara terpisah terhadap guru serta siswa.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat agar peneliti tidak lupa atau melenceng dari apa yang ditelitinya saat meneliti langsung ke SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Dengan menggunakan lembar observasi ini diharapkan peneliti mampu fokus pada apa yang ditelitinya.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat agar peneliti mudah untuk mencatat hal yang berkembang saat proses penelitian di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi.

F. Langkah-Langkah Penelitian

Secara umum pelaksaan penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yang meliputi tahapan orientasi, eksplorasi data, dan analisis data. Hal ini sejalan


(24)

dengan pendapat Karwati (1999:93) dalam Usep (2006:63) yang mengelompokan langkah penelitian kedalam tiga tahapan yaitu :

1. Tahap orientasi merupakan penelitian awal untuk memperoleh gambaran masalah dalam menetapkan fokus penelitian dari hasil konsultasi dengan pembimbing, dilanjutkan dengan melaksanakan wawancara langsung dengan narasumber agar tidak terjadi salah penafsiran. Kegiatan ini dimulai dari bulan Januari 2012.

2. Tahap eksplorasi yaitu pelaksanaan penelitian yang sebenarnya melalui kinerja pengumpulan data yang berkenaan dengan fokus dan tujuan penelitian, setelah persyaratan perizinan lengkap secara intensif sejak bulan Januari 2012 sampai dengan Mei 2012, penelitian dilaksanakan di lapangan.

3. Tahap member check adalah tahap verivikasi dengan mengecek keabsahan data (validitas data). Hal ini dilakukan agar hasil penelitian bisa dipercaya. Pengecekan informasi dilakukan setiap kali setelah wawancara untuk menarik kesimpukan bersama responden. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan menafsirkan dari hasil data yang diperoleh. Selain itu data yang telah diperoleh dalam kesempatan lain diminta untuk dikoreksi oleh narasumber yang bersangkutan atau sumber lain yang berkompeten.


(25)

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) dalam Sugiyono (2012: 89) menyatakan :

Analisis telah mulai sejak merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian, analisis data menjadi pegangan bagi peneliti selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.

Pelaksanaan proses analisis data, sebaiknya menempuh beberapa prosedur sebagaimana yang disarankan Miles and Huberman (1984) dalam buku Sugiyono (2012: 91) yaitu “data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification”.

Pada bagian data reduction (reduksi data) , merangkum dan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal- hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan begitu data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi dan mencarinya bila diperlukan. Dalam tahap ini peneliti merangkum hal apa saja yang akan dilakukan nanti saat meneliti ke SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, seperti membuat rencana penelitian, jadwal penelitian, jadwal wawancara, dan jadwal menyusun laporan.

Sedangkan data display (penyajian data) yaitu bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012: 95) menyatakan “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”, yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.


(26)

Tahapan terakhir yaitu tahap conclusion drawing/ verification yaitu kesimpulan awal yang bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya.

H. Validasi Hasil Penelitian

Uji keabsahan penelitian sering ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel dan objektif. Keabsahan data penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012: 121) dapat ditentukan melalui tiga kriteria, yaitu:

1. Uji Kredibilitas, adalah perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dam member check.

2. Pengujian Transferability, adalah validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut di ambil.

3. Pengujian Depenability, adalah suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain mengulangi/ mereplikasi proses penelitian tersebut.

4. Pengujian Konfirmability disebut juga dengan objektivitas penelitian, yaitu peneliti dikatakan objektif bila hasil penelitiannya telah disepakati banyak orang.


(27)

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Sukabumi sudah dapat menghasilkan hasil kreativitas yang baik untuk kemampuan siswanya. Proses pembelajaran berjalan sesuai rencana yang dibuat oleh guru. Para siswa merasa antusias belajar seni tari dan bahkan mereka mampu membuat kreasi tari sederhana.

Kemampuan kreasi siswa pada hasil pembelajaran menghasilkan suatu karya yang bagus menurut peneliti. Siswa dapat bekerja sama berkelompok untuk dapat membuat suatu karya hasil kreasi mereka sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa siswa SMA Negeri 3 Kota Sukabumi kreatif dalam bidang kesenian, khususnya seni tari. Meski dalam gerak menari mereka belum seratus persen bagus, tetapi pemahaman, kreativitas mereka jauh berkembang.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal yang menurut peneliti perlu dikemukakan sebagai rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini, yaitu:


(29)

1. Rekomendasi bagi guru mata pelajaran seni tari

Profesi sebagai pengajar masih harus dikembangkan lagi, walaupun selama ini pembelajaran seni tari sudah berjalan lancar, namun guru harus terus mencoba dan berusaha mengembangkan metode mengajarnya supaya dapat lebih baik lagi kedepannya. Pembelajaran bukan hanya guru berikan untuk peserta didik, tetapi pembelajaran untuk gurunya sendiri dimana guru harus mampu untuk mengembangkan metode mengajarnya demi tercapainya tujuan pendidikan. 2. Rekomendasi bagi sekolah

Peneliti merekomendasikan adanya saling peduli terhadap pimpinan sekolah, staf guru, dan guru sehingga mampu menyelesaikan kendala yang dihadapi siswa untuk mendapatkan pelayanan mutu pendidikan secara berkualitas. Karena guru, pimpinan sekolah dan staf guru lainnya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

3. Rekomendasi bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih baik lagi kedepannya. Siswa dapat menentukan bidang mana yang akan ia kembangkan lagi selanjutnya.

4. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini masih bersifat umum, banyak kendala dan permasalahan yang belum dikaji sehingga memerlukan penelitian lebih mendalam. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih sfesifik pada aspek kemampuan kreativitas pada pembelajaran seni tari di Sekolah Menengah.


(30)

(31)

(32)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Rusliana. (1979). Pendidikan Kesenian Seni Tari. Jakarta: PT.Rais Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ayan, Jordan. (1997). Bengkel Kreativitas. Bandung: Penerbit Kaifa.

Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kartini, dkk. (2002). Kerajinan Tangan dan Kesenian. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masunah, Tati Narawati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI.

Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nasir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pasaribu, IL. (1980). Psikologi Perkembangan. Bandung: Tarsito.

Rasyidin,Waini.,dkk. (2008). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia..

Satori dan Aan Komariah. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Sudjana,Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tilaar H.A.R. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Zulkifli. (2009). Psikologi Perkembangan . Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


(33)

99

Sumber lain:

www. blog.uns.ac.id/members/mazjun/blogs/recent-posts

www.blogspot.com

www. gurukreatif.wordpress.com

www.kompasiana.com

www.scribd.com


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 3 Sukabumi sudah dapat menghasilkan hasil kreativitas yang baik untuk kemampuan siswanya. Proses pembelajaran berjalan sesuai rencana yang dibuat oleh guru. Para siswa merasa antusias belajar seni tari dan bahkan mereka mampu membuat kreasi tari sederhana.

Kemampuan kreasi siswa pada hasil pembelajaran menghasilkan suatu karya yang bagus menurut peneliti. Siswa dapat bekerja sama berkelompok untuk dapat membuat suatu karya hasil kreasi mereka sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa siswa SMA Negeri 3 Kota Sukabumi kreatif dalam bidang kesenian, khususnya seni tari. Meski dalam gerak menari mereka belum seratus persen bagus, tetapi pemahaman, kreativitas mereka jauh berkembang.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal yang menurut peneliti perlu dikemukakan sebagai rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini, yaitu:


(2)

1. Rekomendasi bagi guru mata pelajaran seni tari

Profesi sebagai pengajar masih harus dikembangkan lagi, walaupun selama ini pembelajaran seni tari sudah berjalan lancar, namun guru harus terus mencoba dan berusaha mengembangkan metode mengajarnya supaya dapat lebih baik lagi kedepannya. Pembelajaran bukan hanya guru berikan untuk peserta didik, tetapi pembelajaran untuk gurunya sendiri dimana guru harus mampu untuk mengembangkan metode mengajarnya demi tercapainya tujuan pendidikan. 2. Rekomendasi bagi sekolah

Peneliti merekomendasikan adanya saling peduli terhadap pimpinan sekolah, staf guru, dan guru sehingga mampu menyelesaikan kendala yang dihadapi siswa untuk mendapatkan pelayanan mutu pendidikan secara berkualitas. Karena guru, pimpinan sekolah dan staf guru lainnya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

3. Rekomendasi bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih baik lagi kedepannya. Siswa dapat menentukan bidang mana yang akan ia kembangkan lagi selanjutnya.

4. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini masih bersifat umum, banyak kendala dan permasalahan yang belum dikaji sehingga memerlukan penelitian lebih mendalam. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih sfesifik pada aspek kemampuan kreativitas pada pembelajaran seni tari di Sekolah Menengah.


(3)

(4)

(5)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Rusliana. (1979). Pendidikan Kesenian Seni Tari. Jakarta: PT.Rais Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ayan, Jordan. (1997). Bengkel Kreativitas. Bandung: Penerbit Kaifa.

Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kartini, dkk. (2002). Kerajinan Tangan dan Kesenian. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masunah, Tati Narawati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI.

Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nasir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pasaribu, IL. (1980). Psikologi Perkembangan. Bandung: Tarsito.

Rasyidin,Waini.,dkk. (2008). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia..

Satori dan Aan Komariah. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Sudjana,Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tilaar H.A.R. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Zulkifli. (2009). Psikologi Perkembangan . Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


(6)

99

Sumber lain:

www. blog.uns.ac.id/members/mazjun/blogs/recent-posts

www.blogspot.com

www. gurukreatif.wordpress.com

www.kompasiana.com

www.scribd.com