PENGARUH PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB) DALAM MENURUNKAN PIUTANG DI PT. PLN (PERSERO) APJ MAJALAYA.

(1)

PENGARUH PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB)

DALAM MENURUNKAN PIUTANG DI PT. PLN

(PERSERO) APJ MAJALAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LISTRI CIPTA LESTARI 0801018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB)

DALAM MENURUNKAN PIUTANG DI PT. PLN

(PERSERO) APJ MAJALAYA

Oleh: Listri Cipta Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Listri Cipta Lestari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Listri Cipta Lestari NIM : 0801018

Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Payment Point Online Bank (PPOB) dalam Menurunkan Piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

adalah karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikirian, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika keilmuan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh

gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam dalam naskah skripsi dan daftar pustaka. Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, 21 Februari 2013 Yang membuat pernyataan,

Listri Cipta Lestari NIM. 0801018


(4)

(5)

PENGARUH PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB) DALAM MENURUNKAN PIUTANG DI PT. PLN (PERSERO) APJ MAJALAYA

Listri Cipta Lestari

Pembimbing: Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Akt. / Dr. Kurjono, M.Pd. ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan payment point online bank (PPOB) dalam menurunkan piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya. Dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah piutang pada periode sebelum diterapkan PPOB, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jauhnya tempat pembayaran tagihan serta pelayanan PLN yang kurang memuaskan. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru mengenai pentingnya evaluasi piutang setelah diterapkan PPOB, serta menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen perusahaan yang berkaitan dengan sistem PPOB.

Penelitian ini menggunakan uji t untuk sampel bebas atau Independent Sample t Test. Maka diperoleh hasil, bahwa nilai t statistik sebesar 2,520 dengan nilai probabilitas sebesar 0,017. Dalam penelitian ini diketahui bahwa data berjumlah sama dan memiliki varian berbeda. Untuk uji dua sisi, nilai probabilitas menjadi 0,017/ 2 = 0,0085 < 0,025, maka Ho ditolak. Kemudian, nilai t statistik sebesar 2,520 > t tabel 2,064 (df: -1=24), maka Ho ditolak. Artinya hipotesis penelitian diterima, bahwa payment point online bank (PPOB) memiliki pengaruh dalam menurunkan piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.


(6)

INFLUENCE PAYMENT POINT ONLINE BANK (PPOB) IN LOWERING RECEIVABLE AT PT. PLN (PERSERO) APJ MAJALAYA

Listri Cipta Lestari

Adviser : Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Akt. / Dr. Kurjono, M.Pd. ABSTRACT

Research aims to know influence the application of payment point online bank (PPOB) in lowering receivable at PT. PLN (Persero) APJ Majalaya. Based on by the high amount of receivable in the period before applied PPOB, caused by several factors are away place payment of bills and service PLN less satisfactory. The result of research is expected to provide new input on the impotance of evaluation receivable afterwards applied PPOB, and being material consideration in decision making company management relating to a system PPOB.

This research use t test samples free or Independent Sample t Test. Then obtained result, that the value t statistics of 2,520 with the value probability sig. of 0,017. In research is revealed that the totaled same and variance are have differences. To test two tailed, value probability sig. be 0,017/ 2 = 0,0085 < 0,025, then Ho rejected. Then, value statistics t of 2,520 > t table 2,064 (df: -1=24), then Ho rejected. It means hypothesis research received, that payment point online bank (PPOB) having influential in lowering receivable at PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud danTujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 KegunaanTeoritis ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Piutang ... 10

2.1.1.1 Definisi Piutang ... 11

2.1.1.2 Klasifikasi Piutang ... 12

2.1.1.3 Pengakuan Piutang pada APJ Majalaya ... 13

2.1.1.4 Piutang Lancar Sudah Jatuh Tempo ... 15

2.1.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Piutang Usaha ... 17

2.1.1.6 Manajemen Piutang ... 18

2.1.1.7 Kebijakan Pengumpulan/ Penagihan Piutang ... 19

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 21


(8)

2.1.2.2 Sistem Online Payment Point (SOPP) ... 25

2.1.2.3 Payment Point Online Bank (PPOB) ... 27

2.1.3 Hubungan PPOB dengan Piutang Usaha ... 32

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 38

2.3 Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 43

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 53

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 53

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 55

4.1.3 Struktur Organisasi ... 56

4.1.4 Mitra PPOB APJ Majalaya ... 57

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 61

4.3.1 Analisis Data Perhitungan Statistik Deskriptif ... 61

4.3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 63

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

2. Surat Permohonan Penelitian pada PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

3. Surat Ijin Penelitian dari PT. PLN (Persero) APJ Majalaya 4. Surat Tugas Pembimbing

5. Piutang Lancar tahun 2009-2012 (sebelum dan Sesudah diterapkan PPOB)

6. Neraca dan Laporan Rugi Laba APJ Majalaya 2009-2012 7. Hasil Uji Hipotesis Independent Samples t Statistics

8. Daftar Mitra Perbankan Penyedia Layanan Jasa PPOB di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

9. Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) APJ Majalaya 10.Lembar Evaluasi Penelaah Seminar Usulan Penelitian Penelaah

1,2, dan 3

11.Frekuensi Bimbingan Pembimbing 1 dan 2

12.Jurnal-jurnal yang Berhubungan dengan Penelitian 13.Tabel Distribusi F


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Piutang Sebelum diterapkan PPOB ……….5

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ………...45

Tabel 4.2 Rata-rata Piutang Sebelum dan Sesudah PPOB di APJ Majalaya……58

Tabel 4.3 Pengujian Hipotesis ……….57

Tabel 4.3.1 Statistik Deskriptif ………61

Tabel 4.3.2 Pengujian Hipotesis ...63

Tabel 4.4.1 Pendapatan dari Hasil Penjualan ………69


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Piutang Sebelum diterapkan PPOB …………6

Gambar 2.1.6 Bisnis Model PPOB ………..30

Gambar 2.1.7 Alur Penerimaan Dana Sistem PPOB ………...31

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………..42

Gambar 4.1 Bagan Susunan Organisasi APJ Majalaya……… 56

Gambar 4.2 Grafik Piutang Sebelum dan Sesudah PPOB di APJ Majalaya…… 60


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Listrik Negara atau PT. PLN (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di Indonesia. Sebagai penyedia tenaga kelistrikan terbesar di Indonesia, PLN selalu berusaha melayani masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan akan sumber daya listrik baik untuk para pelanggan. Selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN dituntut untuk melaksanakan kegiatan usahanya dengan sebaik-baiknya dalam menghasilkan produk yang berkualitas, strategi pemasaran yang baik, dan memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan dalam meningkatkan penjualannya, agar mampu berdaya saing dengan perusahaan lainnya serta bebas subsidi pemerintah dengan beban atau kerugian yang dialami.

Namun dalam pencapaiannya, PLN mengalami banyak kendala dan hambatan dalam melakukan kegiatan operasi bisnisnya, diantaranya seperti inefisiensi anggaran, keterbatasan suplai energi pembangkit listrik, pencurian listrik, jumlah tunggakan yang sangat besar terhadap pelanggan, dan lain-lain. Hal ini menimbulkan kerugian yang besar bagi PLN.

Menurut Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB), Adang Djarkasih “Hingga akhir November 2011 tunggakan rekening listrik pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) mencapai Rp 270 miliar. Nilai tunggakan tersebut mengalami kenaikan


(13)

2

signifikan, 73,08% dibandingkan tunggakan tahun lalu, Rp 156 miliar” (www.pikiran-rakyat.com).

Mengingat semua wilayah tempat tinggal atau industri membutuhkan energi listrik, maka cakupan operasi PLN sangatlah luas meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Luasnya wilayah operasi inilah yang menyebabkan PLN merasa perlu adanya suatu sistem pelayanan pembayaran tagihan listrik yang berorientasi pada pelanggan melalui kerjasama dengan berbagai pihak.

Dengan adanya perkembangan teknologi komputer dan jaringan telekomunikasi, maka dibuatlah berbagai macam aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Salah satu aplikasi tersebut adalah payment point online bank (PPOB). Hal tersebut telah dimuat dalam

Keputusan Direktur PT. PLN (Persero) Nomor 021.K/0599/DIR/1995 yaitu tentang Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Langganan.

Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi dibuat dan diterapkannya sistem PPOB ini di PLN DJBB, diantaranya yaitu; banyak pelanggan yang mengeluhkan pelayanan pembayaran tagihan listrik pada payment point yang mengantri, tidak bisa membayar di tempat lain, dan lain-lain ; resiko pengelolaan pendapatan PLN ; good corporate governance yang ingin dicapai PLN ; dan

kemajuan teknologi dan informasi dengan layanan perbankan yang kian pesat. Sistem PPOB ini adalah layanan pembayaran listrik pelanggan PLN secara

online melalui jasa bank (http://adilhadiputra.wordpress.com). Dengan

diterapkannya PPOB dapat mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan listriknya karena pembayaran dapat dilakukan kapan dan


(14)

3

dimana saja, serta dapat menggunakan semua fasilitas yang ditawarkan pihak perbankan. PPOB diselenggarakan di perusahaan-perusahaan seperti PLN yang bekerjasama dengan pihak perbankan. Pelanggan dapat membayar di mana saja, kapan saja dan dengan cara apa saja melalui delivery channel (ATM, Teller,

Autodebet, Internet Banking, Mobile Banking, loket-loket pembayaran dibawah binaan mitra PLN, dan lain-lain).

Menurut General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB), Murtaqi Syamsudin bahwa sistem PPOB ini bertujuan untuk :

a. Mengamankan uang Negara b. Efisiensi

c. Menurunkan tunggakan

d. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (www.myrmnews.com).

“Hingga awal Desember 2008, tunggakan pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) mencapai Rp 128 miliar, turun Rp 42 miliar dibanding triwulan ketiga (Rp 170 miliar)”. Demikian dikatakan Plt. Deputi Manajer Komunikasi PT. PLN (Persero) DJBB, Adang Dzarkasih. Menurutnya, “jumlah tunggakan pelanggan PLN DJBB mengalami penurunan yang cukup signifikan. Ini jelas merupakan suatu prestasi yang luar biasa, karena biasanya tunggakan pelanggan PLN DJBB selalu di atas Rp 150 miliar. Bahkan, biasanya berkisar antara Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar”. Dikatakan, penurunan jumlah tunggakan tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, upaya keras petugas PLN DJBB dalam menekan jumlah tunggakan pelanggan dengan sistem jemput bola kepada para pelanggan.


(15)

4

Selain itu, tambah Adang, peningkatan jumlah payment point online bank

(PPOB) sangat membantu pelanggan dalam memenuhi kewajibannya membayar rekening serta tunggakan listriknya. “Awal 2008, jumlah PPOB hanya sekitar 2.000 unit, tapi kini sudah mencapai 5.300 unit. Rasio loket pembayaran, 1 loket berbanding 1.700 pelanggan. Padahal idealnya 1 loket berbanding 1.000 pelanggan, jelasnya” (www.galamedia.com).

PPOB merupakan suatu sistem penyempurnaan dari sistem sebelumnya, yaitu payment point konvensional, karena sistem konvensional memiliki

kekurangan berupa resiko cash in transit, kesulitan rekonsiliasi, jasa penagihan

yang kurang menarik, bahkan tidak memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin membayar tagihan secara praktis.

Dengan adanya PPOB, PLN berharap proses pembayaran listrik menjadi mudah dan dengan kemudahan proses pembayaran tersebut, tunggakan atau piutang perusahaan dapat berpotensi untuk menurun. Sehingga PLN akan meringankan beban pemerintah dalam hal ini penurunan subsidi listrik. Namun, jumlah tunggakan memang tidak sebesar jumlah pendapatan, akan tetapi tunggakan merupakan kewajiban pelanggan yang harus diselesaikan agar jumlah tunggakan tersebut tidak semakin membengkak yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi PLN.

Dengan diterapkannya sistem tersebut yang berorientasi pada pelanggan, diharapkan PT. PLN (Persero) APJ Majalaya akan lebih cepat menarik piutangnya yang berada di pelanggan sehingga berpotensi untuk menurunkan piutang usaha. Namun, untuk mengetahui apakah sistem tersebut efektif atau tidak dalam


(16)

5

menurunkan piutang perlu dievaluasi melalui jumlah piutang usaha.Di bawah ini merupakan data piutang usaha lancar per umur bulanan PT. PLN (Persero) APJ Majalaya pada tahun 2008-2010, yaitu pada saat sebelum diterapkannya sistem PPOB. Berikut merupakan tabel beserta gambarnya :

Tabel 1.1

Rata-rata Piutang Sebelum diterapkannya PPOB di APJ Majalaya Bulan Piutang

Sebelum PPOB (dalam Rupiah)

Kenaikan/ Penurunan

(%) 2008-2009

Nopember 7.479.794.432 (46,72) Desember 2.561.764.626 (65,72) Januari 1.748.432.650 (31,75) Februari 1.702.069.085 (2,65)

Maret 4.469.291.781 162,58 April 4.931.310.420 10,34

Mei 5.699.682.308 15,58 Juni 6.780.308.259 18,96 Juli 7.410.660.998 9,30 Agustus 7.691.214.204 3,79 September 8.229.641.279 7,00 Oktober 6.434.119.202 (21,82) Nopember 6.334.319.351 (1,55)

Desember 8.567.004.295 35,25 Total 80.039.612.890 185,99 Rata-rata 5.717.115.206 13,29

Sumber: dokumen bidang Niaga PT. PLN (Persero) APJ Majalaya, diolah kembali.


(17)

6

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat gambaran perkembangan naik turunnya piutang sebelum PPOB pada gambar 1.1, yaitu sebagai berikut :

Sumber: dokumen bidang Niaga PT. PLN (Persero) APJ Majalaya, diolah kembali.

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Piutang Sebelum diterapkan PPOB

Berdasarkan tabel 1.1 dan gambar 1.1, bahwa jumlah piutang sebelum diterapkannya sistem PPOB mengalami kondisi yang tidak stabil baik dari sisi kenaikan maupun penurunannya dari bulan ke bulan dan cenderung meningkat hingga bulan Desember 2009. Dengan kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan, bagaimana dengan piutang untuk periode selanjutnya apabila sudah diterapkannya sistem PPOB. Oleh karena itu, dengan diberlakukannya sistem PPOB di seluruh loket pembayaran, PLN perlu menganalisis dan mengevaluasi sejauh mana sistem tersebut dapat mencapai harapan yang diinginkan yaitu target penurunan tunggakan pelanggan.

Selain penurunan tunggakan, tujuan utama lain perusahaan adalah meningkatkan keuntungan atau laba. Seiring dengan perusahaan memaksimalkan

2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000

Jumlah Piutang Sebelum PPOB (Tahun 2008-2009)

Jumlah Piutang Sebelum PPOB…


(18)

7

keuntungannya. Kebijakan pengumpulan piutang yang diterapkan perusahaan dalam rangka mengelola piutang akan berpengaruh pada jumlah piutangnya. Sundjaja dan Barlian (2002) mengemukakan bahwa, “laba perusahaan akan meningkat dilihat dari hubungan antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan dari penggunaan aktiva perusahaan baik aktiva tetap maupun lancar (piutang usaha) dalam kegiatan yang produktif”. Pengelolaan piutang yang efektif diharapkan dapat mendukung kelancaran aktifitas perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efisien dalam mencapai target penurunan tunggakan dan meningkatkan laba.

Berdasarkan beberapa uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Payment Point Online Bank (PPOB) dalam Menurunkan Piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran penerapan payment point online bank (PPOB) di PT.

PLN (Persero) APJ Majalaya.

2. Bagaimana gambaran piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

3. Bagaimana pengaruh payment point online bank (PPOB) dalam menurunkan


(19)

8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mempelajari, menganalisis, dan membuat kesimpulan atas pengaruh Payment Point Online Bank (PPOB) dalam menurunkan piutang di PT.

PLN (Persero) APJ Majalaya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin hendak dicapai penulis adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran penerapan Payment Point Online Bank (PPOB) di

PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

2. Mengetahui gambaran piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

3. Mengetahui pengaruh Payment Point Online Bank (PPOB) dalam

menurunkan piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dapat dibagi menjadi dua kegunaan yaitu kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis, dapat diuraikan sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Adapun kegunaan penelitian secara teoritis adalah sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan wawasan pemikiran dan pengetahuan mengenai penerapan Payment Point Online Bank (PPOB) dalam menurunkan piutang


(20)

9

2. Dapat memberi masukan keilmuan Akuntansi seperti Ilmu Akuntansi Keuangan, Manajemen Keuangan, dan Sistem Informasi Akuntansi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan penelitian secara praktis adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan sebagai objek yang diteliti, memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan sistem pembayaran tagihan listrik yang efektif terhadap penurunan piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

2. Bagi pihak lain, diharapkan dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(21)

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2005: 1), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang disebutkan dalam pernyataan tersebut berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu :

1. Rasional, artinya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

2. Empiris, artinya cara – cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara yang digunakan.

3. Sistematis, artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis.

Suatu penelitian membutuhkan adanya metode penelitian untuk memberikan arahan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam suatu penelitian. Berdasarkan metodenya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dengan metode survey. Subana dan Sudrajat (2005: 33) mengemukakan bahwa :

Melalui metode ini dapat diungkapkan masalah-masalah aktual, mendeskripsikannya, mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan, atau menilai efektifitas suatu program.

Sedangkan, berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Nazir (2005: 68) mengemukakan bahwa :


(22)

44

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Metode deskriptif dalam penelitian ini maksudnya adalah untuk memperoleh gambaran mengenaipenerapan payment point online bank (PPOB) dalam

menurunkan piutang di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya untuk kemudian diolah menjadi data sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2011: 2) mengungkapkan bahwa, “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas atau independen, yaitu piutang yang diukur pada periode sebelum diterapkan PPOB dengan periode sesudah diterapkan PPOB, kemudian dapat dilihat perbedaannya serta pengaruhnya dalam penerapan PPOB terhadap besar kecilnya jumlah piutang di APJ Majalaya.

Dalam pelaksanaan penelitian, dibutuhkan pengukuran terhadap setiap variabelnya. Untuk memudahkan pengukuran, variabel tersebut disusun operasionalisasi variabel sebagai berikut :


(23)

45

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Piutang Piutang lancar sudah jatuh tempo yang sudah saatnya ditagih yang berumur satu bulan. Rumus:

∑(Biaya dan Pemakaian Listrik + Tagihan

Susulan + Pajak Penerangan Jalan Umum/ PPJU + Pajak Pertambahan Nilai + Bea Materai + Biaya Keterlambatan).

Rasio

3.3 Jenis dan Sumber Data

Menurut jenis datanya, penelitian ini menggunakan jenis data sekunder dengan data berupa time series. Menurut Sugiyono (2001: 402) mengungkapkan

bahwa, “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat orang lain atau lewat dokumen”. Sedangkan menurut Supranto (2004: 64) data time series adalah “data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan”.

Data yang berupa dokumen-dokumen perusahaan baik itu laporan keuangan maupun berupa bukti, catatan, atau laporan historis lainnya diperoleh langsung dari PT. PLN (Persero) APJ Majalaya, yang beralamat di Jl. Jaksanaranata No.1 Baleendah Bandung.

Adapun data yang diperlukan yaitu berupa data piutang usaha lancar per umur bulanan pada periode sebelum diterapkan PPOB selama 25 bulan


(24)

46

(Nopember 2008 - Nopember 2010) dan periode sesudah diterapkan PPOB selama 25 bulan (Desember 2010 - Desember 2012).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Daniel (2003: 133) menyatakan bahwa “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sugiyono (2005: 129) menyatakan bahwa :

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa penelitian ini menggunakan sumber data sekunder karena data yang digunakan diperoleh dari dokumen yang diberikan oleh perusahaan yang bersangkutan, dalam hal ini PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

Berdasarkan tekniknya, pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara telaah dokumen. Telaah dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menyimpulkan data-data perusahaan berupa dokumen-dokumen dan sumber lainnya sebagai bahan analisis yang berkaitan dengan variabel yang diteliti yaitu laporan keuangan khususnya laporan piutang usaha berdasarkan umur bulanan yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.


(25)

47

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh melalui teknik-teknik pengumpulan data tersebut merupakan data yang memerlukan pengolahan dan penganalisaan lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas guna memecahkan masalah yang diteliti.

Maka langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis data dan menguji hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Statistik Deskriptif

Sugiyono (2011: 29) mengemukakan bahwa, statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Beberapa teknik penjelasan sekelompok data yang telah diobservasi dengan data kuantitatif, selain dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel dan gambar, dapat juga dijelaskan menggunakan teknik statistik lainnya seperti mean, dan lain-lain. Kemudian, untuk menjelaskan keadaan

sekelompok data,dapat juga didasarkan pada tingkat variasi data yang terjadi pada kelompok data tersebut. Untuk mengetahui tingkat variasi kelompok data dapat dilakukan dengan melihat rentang data (range), simpangan baku

(standar deviasi), dan lain-lain.

Dalam penelitian ini juga menggunakan statistik deskriptif, yaitu untuk mengetahui nilai mean, minimum, maksimum, range, standar deviasi untuk


(26)

48

kesimpulan. Adapun langkah-langkah dalam pngolahan datanya adalah sebagai berikut :

 Mengumpulkan dan mengolah data piutang sebelum dan sesudah diterapkannya PPOB.

 Menentukan nilai masing-masing variabel, yaitu dengan menghitung persentase kenaikan dan penurunan piutang sebelum dan sesudah diterapkannya PPOB. Agar terlihat perkembangan naik turunnya piutang secara persentase.

 Setelah selesai menghitung persentase kenaikan dan penurunan piutang. Kemudian, menghitung mean, simpangan baku (standar deviation), varians,

nilai maximum, minimum,dan range dari masing-masing variabel. Dengan

rumus-rumus sebagai berikut :

Menghitung nilai mean atau rata-rata dari masing-masing variabel.

Me = (Sugiyono, 2011: 49).

Keterangan :

Me = Mean (rata-rata) ∑ = Epsilon (dibaca: jumlah)

= Nilai x ke i sampai ke n N = Jumlah data

Menghitung simpangan baku (standar deviation) dan varians dari

masing-masing variabel, yang nantinya digunakan untuk menjelaskan homogenitas suatu kelompok data.

s = √ ̅

(Sugiyono, 2011: 57). Keterangan :


(27)

49

= Varians sampel/ data n = Jumlah sampel/ data ̅ = rata-rata

Mencari nilai maksimum (n terbesar) dan nilai minimum (n terkecil) pada masing-masing variabel.

Menghitung rentang data atau range dari masing-masing variabel.

R = - (Sugiyono, 2011: 55).

Keterangan : R = Rentang

= Data terbesar dalam kelompok data = Data terkecil dalam kelompok data

2. Uji Hipotesis

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu menentukan hipotesis statistik yaitu sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pada piutang sebelum dan sesudah diterapkan

payment point online bank (PPOB) di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

Ha : Terdapat perbedaan pada piutang sebelum dan sesudah diterapkan

payment point online bank (PPOB) di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, dan berikut ini diberikan pedoman penggunaannya :

a) Bila jumlah anggota sampel = dan varians homogen ( ) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun polled varians.

Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = + – 2.

b) Bila ≠ , varians homogen ( ), dapat digunakan rumus t-test


(28)

50

c) Bila = , varians tidak homogen ( ) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun polled varians ; dengan dk =

atau . Jadi dk tidak + – 2. (Phopan, 1973).

d) Bila ≠ dan varians tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test dengan separated varians, harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari

selisih harga t-tabel dengan dk ( ) dan dk ( ) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

e) Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel related.

Untuk menentukan rumus t-test yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians ke dua sampel atau data apakah homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :

F=

(Sugiyono, 2011: 140) Kemudian, membandingkan dengan .

Adapun rumus –rumus t-test, adalah sebagai berikut :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √

(Separated Varians)

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √


(29)

51

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ (

√ )(√ )

(untuk sample berpasangan)

(Sugiyono, 2011 : 139)

Adapun perhitungan atau pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS v.20 for Windows.Sebelum uji t dilakukan, uji F (uji

homogenitas/ Levene‟s) dilakukan terlebih dahulu. Artinya, jika varians sama maka uji t menggunakan nilai „Equal Variance Assumed‟ (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan nilai „Equal Variance Not Assumed‟ (diasumsikan varian berbeda). Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis

Ho : kelompok data piutang sebelum dan sesudah diterapkan PPOB memiliki varian yang sama.

Ha : Kelompok data piutang sebelum dan sesudah diterapkan PPOB memiliki varian yang berbeda.

2) Kriteria Pengujian (berdasar Signifikansi) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak. 3) Membuat kesimpulan

Setelah uji F, maka dapat dilakukan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Merumuskan Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan piutang sebelum dan sesudah diterapkan PPOB di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.


(30)

52

Ha : Terdapat perbedaan piutang sebelum dan sesudah diterapkan PPOB di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

2) Menentukan t hitung

t hitung terdapat pada output, tergantung dari hasil uji F apakah terdapat di varian yang sama atau berbeda.

3) Menentukan t tabel

t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai jika sudah diketahui jumlah dan varian data, kemudian dilihat pada t tabel.

4) Kriteria Pengujian

Jika t statistik < t tabel, maka Ho diterima. Jika t statistik > t tabel, maka Ho ditolak. 5) Membuat Kesimpulan

(Priyatno, 2012: 83-83).


(31)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) APJ Majalaya, serta berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan payment point online bank (PPOB) di PT. PLN (Persero) APJ

Majalaya telah efektif dan memadai dalam proses pemungutan tagihan listrik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran online, karena didukung oleh bertambahnya jumlah pihak

perbankan atau agen PPOB yang bergabung menjadi mitra usaha yang tersebar di setiap wilayah APJ Majalaya.

2. Kondisi Piutang di APJ Majalaya pada periode sebelum dan sesudah diterapkannya PPOB mengalami kenaikan dan penurunan piutang yang cenderung tidak stabil. Hal ini ditunjukan pada saat periode sebelum diterapkannya PPOB, terlihat pada besarnya rentang antara jumlah piutang tertinggi dengan jumlah piutang terendah. Namun, jumlah rata-rata piutang pada periode sesudah diterapkan PPOB lebih rendah dibandingkan dengan piutang pada periode sebelum diterapkan PPOB. Berdasarkan kondisi tersebut mengindikasikan bahwa, terjadi penurunan dari periode sebelum ke periode sesudah diterapkan PPOB.


(32)

73

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t sampel bebas, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan piutang pada periode sebelum diterapkan PPOB dengan periode sesudah diterapkan PPOB. Sistem pembayaran tersebut dapat dikatakan efektif untuk menurunkan piutang, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang cukup berarti yaitu adanya penurunan dari periode sesudah ke periode sebelum diterapkannya PPOB. Maka dapat disimpulkan bahwa, payment point online bank (PPOB) memiliki pengaruh dalam

menurunkan piutag di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya. 5.2 Saran

1. Sebaiknya PPOB tetap digunakan secara konsisten dalam transaksi pembayaran tagihan listrik, selain mempermudah pelanggan dapat juga membantu PLN dalam menarik secara cepat piutangnya.

2. Membuka peluang usaha selebar mungkin dan mempermudah prosesnya bagi pihak perbankan maupun turunannya yaitu agen yang ingin menjadi mitra usaha PLN dalam transaksi pembayaran tagihan listrik, agar jumlahnya semakin banyak dan tersebar di setiap wilayah APJ Majalaya.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik meneliti dengan tema yang sama, disarankan untuk memilih variabel lain yang mempengaruhi penurunan piutang agar lebih memperkaya wawasan dan bervariatif, misalnya dengan meneliti kondisi piutang sesudah diterapkannya listrik pra bayar.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adisaputro, G.,dan Asri, M. (1995). Anggaran Perusahaan.Yogyakarta : BPFE

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk. Jakarta: Rineka Cipta.

Baridwan, Z. (2004). Intermediate Accounting.Yogyakarta : BPFE.

Brigham, E.F., dan J.F. Houston. (2001). Manajemen Keuangan Buku II.Ed. 8.Jakarta: Erlangga.

Bodnar, G. H., dan Hopwood, W.S. (2003). Accounting Information Systems.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Daniel, M. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta : BumiAksara.

Hansen., dan Mowen. (2000). Management Accounting.Ohio: International Thompson Publishing.

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. (2002). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Indriantoro, N., dan Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta : BPFE.

Kieso, et al. (2007). Intermediate Accounting.Hoboken : John Wlley& Sons.

Mulyadi.(1992). Sistem Akuntansi.Yogyakarta: STIE YKPN.

Mulyadi.(2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Jakarta : Salemba Empat.

Nikolai, L. A., dan John D. B.(2003). Intermediate Accounting. Ohio :Thomson South Western.

Niswonger, et.all. (1996). Prinsip-prinsip Akuntansi (dialihbahasakan oleh Hyginus Riswinarto). Jakarta: Erlangga).

Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta : BPFE

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.


(34)

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS).Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Santoso, S. (2012).PanduanLengkap SPSS Versi 20.Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Simamora, H. (2000). Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.

Jakarta : SalembaEmpat.

Subana, M., dan Sudrajat. (2005). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian : Alfabeta, CV.

Sundjaja, R., danBarlian, I. (2003). Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Prenhallindo.

Surakhmad, W. (2000). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Susanto, A. (2004). Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.

Sutabri, T. (2004). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : ANDI.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Marshall, R., and Steinbart, P. (2006). Accounting Information System.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Warren, et.al. (2006). Accounting. (Penerjemah : Aria Farahmita,Amanugrahani, Taufik Hendrawan). Jakarta : Salemba Empat.

Warsini, S. (2003). Manajemen Keuangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Weygandt, et.al. (2007). Accounting Principle. (Penerjemah: Ali Akbar Yulianto,Wasila, RanggaHandika). Jakarta : SalembaEmpat. . (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal

Djanegara, M. S., dan Ivonic, L. (2006). “Evaluasi Pengendalian Intern Penjualan Kredit dalam Meningkatkan Kolektibilitas Piutang pada PT. Austindo Nusantara Jaya Finance”, Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol.6 No. 1-6.


(35)

En, T. K., dan Sunarko, J. D. (2011). “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada Perusahaan

Sepatu X”, Akurat Jurnal Ilmiah. No. 05 Tahun ke-2.

Hastoni., dan Aprilisabeth, D. S. (2008). “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern

Piutang dan Penerimaan Kas”, Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 8 No.

30-36. Skripsi

Adawiyah, S. R. (2011). Analisis Perbedaan Piutang PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten UPJ Padalarang Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Payment PointOnline Bank (PPOB). Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilang. (2008). Analisis Perbedaan Tunggakan PT. PLN (Persero) APJ Kota Bandung Sebelum dan Sesudah 100% Diterapkannya Payment Point Online Bank (PPOB).Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat danBantenAPJMajalaya. (2010).

Laporan Keuangan untuk periode 1 Januaris.d. 31 Desember 2010.

Bandung : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

PT. PLN (Persero) DistribusiJawa Barat dan Banten APJ Majalaya. (2011).

Laporan Keuangan untuk periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011.Bandung : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

Internet

AdilHadi Putra. (2008). PPOB PLN, Pro danKontra. [online]. Tersedia: [http://adilhadiputra.wordpress.com/2008/11/27/ppob-pln-pro-dan-kontra/]. Budiningrum, D. (2011). Implementasi Strategi Penurunan Tunggakan. [online].

Tersedia: [http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=14736]. Crebo.(2012). SOPP dan PPOB.[online].Tersedia : [http://creebo

blogspot.blogspot.com/2011/06/2011-tugas-makalah-mata-kuliah konsep.html].


(36)

PT. PLN (Persero) Wilayah NTT. Deskripsi Produk Sistem Online Payment Point (SOPP).[online].Tersedia:[www.nusaku.com/portalindex2.php?option=co m_content&dopdf=1&id=2].

Skripsi. (2012). Pengaruh piutang terhadap arus kas. [online]. Tersedia: [jbptunikompp-gdl-s1-2007-fahyiflori-6389-bab-ii].

. (2012). Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Langganan.[online].Tersedia: [http://mediakonsumen.com].

. (2012). Keuntungan Aplikasi SOPP. [online]. Tersedia: [www.nusaku.com].

. (2012) .Sejarah PLN DJBB. [online]. Tersedia: [www.pln-jabar.co.id].

. (2011). Tujuan Sistem PPOB. [online]. Tersedia:

[www.myrmnews.com/nusantara/index.php?q=news&id=5930].

. (2012). Tunggakan PLN DJBB. [online]. Tersedia: [ www.pikiran-rakyat.com].

Undang – undang dan Dasar Hukum

KepDir PT. PLN (Persero) Nomor: 021.K/0599/DIR/1955 tanggal 23 Mei 1995 Tentang pedoman dan petunjuk tata usaha langganan.


(1)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) APJ Majalaya, serta berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan payment point online bank (PPOB) di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya telah efektif dan memadai dalam proses pemungutan tagihan listrik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya pelanggan yang menggunakan sistem pembayaran online, karena didukung oleh bertambahnya jumlah pihak perbankan atau agen PPOB yang bergabung menjadi mitra usaha yang tersebar di setiap wilayah APJ Majalaya.

2. Kondisi Piutang di APJ Majalaya pada periode sebelum dan sesudah diterapkannya PPOB mengalami kenaikan dan penurunan piutang yang cenderung tidak stabil. Hal ini ditunjukan pada saat periode sebelum diterapkannya PPOB, terlihat pada besarnya rentang antara jumlah piutang tertinggi dengan jumlah piutang terendah. Namun, jumlah rata-rata piutang pada periode sesudah diterapkan PPOB lebih rendah dibandingkan dengan piutang pada periode sebelum diterapkan PPOB. Berdasarkan kondisi tersebut mengindikasikan bahwa, terjadi penurunan dari periode sebelum ke periode sesudah diterapkan PPOB.


(2)

73

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t sampel bebas, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan piutang pada periode sebelum diterapkan PPOB dengan periode sesudah diterapkan PPOB. Sistem pembayaran tersebut dapat dikatakan efektif untuk menurunkan piutang, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang cukup berarti yaitu adanya penurunan dari periode sesudah ke periode sebelum diterapkannya PPOB. Maka dapat disimpulkan bahwa, payment point online bank (PPOB) memiliki pengaruh dalam menurunkan piutag di PT. PLN (Persero) APJ Majalaya.

5.2 Saran

1. Sebaiknya PPOB tetap digunakan secara konsisten dalam transaksi pembayaran tagihan listrik, selain mempermudah pelanggan dapat juga membantu PLN dalam menarik secara cepat piutangnya.

2. Membuka peluang usaha selebar mungkin dan mempermudah prosesnya bagi pihak perbankan maupun turunannya yaitu agen yang ingin menjadi mitra usaha PLN dalam transaksi pembayaran tagihan listrik, agar jumlahnya semakin banyak dan tersebar di setiap wilayah APJ Majalaya.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik meneliti dengan tema yang sama, disarankan untuk memilih variabel lain yang mempengaruhi penurunan piutang agar lebih memperkaya wawasan dan bervariatif, misalnya dengan meneliti kondisi piutang sesudah diterapkannya listrik pra bayar.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adisaputro, G.,dan Asri, M. (1995). Anggaran Perusahaan.Yogyakarta : BPFE Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk. Jakarta:

Rineka Cipta.

Baridwan, Z. (2004). Intermediate Accounting.Yogyakarta : BPFE.

Brigham, E.F., dan J.F. Houston. (2001). Manajemen Keuangan Buku II.Ed. 8.Jakarta: Erlangga.

Bodnar, G. H., dan Hopwood, W.S. (2003). Accounting Information Systems.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Daniel, M. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta : BumiAksara. Hansen., dan Mowen. (2000). Management Accounting.Ohio: International

Thompson Publishing.

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. (2002). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Indriantoro, N., dan Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta : BPFE.

Kieso, et al. (2007). Intermediate Accounting.Hoboken : John Wlley& Sons. Mulyadi.(1992). Sistem Akuntansi.Yogyakarta: STIE YKPN.

Mulyadi.(2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Jakarta : Salemba Empat.

Nikolai, L. A., dan John D. B.(2003). Intermediate Accounting. Ohio :Thomson South Western.

Niswonger, et.all. (1996). Prinsip-prinsip Akuntansi (dialihbahasakan oleh Hyginus Riswinarto). Jakarta: Erlangga).

Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta : BPFE Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.


(4)

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS).Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Santoso, S. (2012).PanduanLengkap SPSS Versi 20.Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Simamora, H. (2000). Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.

Jakarta : SalembaEmpat.

Subana, M., dan Sudrajat. (2005). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian : Alfabeta, CV.

Sundjaja, R., danBarlian, I. (2003). Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Prenhallindo.

Surakhmad, W. (2000). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Susanto, A. (2004). Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.

Sutabri, T. (2004). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : ANDI.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Marshall, R., and Steinbart, P. (2006). Accounting Information System.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Warren, et.al. (2006). Accounting. (Penerjemah : Aria Farahmita,Amanugrahani, Taufik Hendrawan). Jakarta : Salemba Empat.

Warsini, S. (2003). Manajemen Keuangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Weygandt, et.al. (2007). Accounting Principle. (Penerjemah: Ali Akbar Yulianto,Wasila, RanggaHandika). Jakarta : SalembaEmpat. . (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal

Djanegara, M. S., dan Ivonic, L. (2006). “Evaluasi Pengendalian Intern Penjualan Kredit dalam Meningkatkan Kolektibilitas Piutang pada PT. Austindo Nusantara Jaya Finance”, Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol.6 No. 1-6.


(5)

En, T. K., dan Sunarko, J. D. (2011). “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada Perusahaan Sepatu X”, Akurat Jurnal Ilmiah. No. 05 Tahun ke-2.

Hastoni., dan Aprilisabeth, D. S. (2008). “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Piutang dan Penerimaan Kas”, Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 8 No. 30-36.

Skripsi

Adawiyah, S. R. (2011). Analisis Perbedaan Piutang PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten UPJ Padalarang Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Payment PointOnline Bank (PPOB). Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilang. (2008). Analisis Perbedaan Tunggakan PT. PLN (Persero) APJ Kota Bandung Sebelum dan Sesudah 100% Diterapkannya Payment Point Online Bank (PPOB).Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat danBantenAPJMajalaya. (2010).

Laporan Keuangan untuk periode 1 Januaris.d. 31 Desember 2010.

Bandung : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

PT. PLN (Persero) DistribusiJawa Barat dan Banten APJ Majalaya. (2011).

Laporan Keuangan untuk periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011.Bandung : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

Internet

AdilHadi Putra. (2008). PPOB PLN, Pro danKontra. [online]. Tersedia: [http://adilhadiputra.wordpress.com/2008/11/27/ppob-pln-pro-dan-kontra/]. Budiningrum, D. (2011). Implementasi Strategi Penurunan Tunggakan. [online].

Tersedia: [http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=14736]. Crebo.(2012). SOPP dan PPOB.[online].Tersedia : [http://creebo

blogspot.blogspot.com/2011/06/2011-tugas-makalah-mata-kuliah konsep.html].


(6)

PT. PLN (Persero) Wilayah NTT. Deskripsi Produk Sistem Online Payment Point (SOPP).[online].Tersedia:[www.nusaku.com/portalindex2.php?option=co m_content&dopdf=1&id=2].

Skripsi. (2012). Pengaruh piutang terhadap arus kas. [online]. Tersedia: [jbptunikompp-gdl-s1-2007-fahyiflori-6389-bab-ii].

. (2012). Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Langganan.[online].Tersedia: [http://mediakonsumen.com].

. (2012). Keuntungan Aplikasi SOPP. [online]. Tersedia: [www.nusaku.com].

. (2012) .Sejarah PLN DJBB. [online]. Tersedia: [www.pln-jabar.co.id]. . (2011). Tujuan Sistem PPOB. [online]. Tersedia:

[www.myrmnews.com/nusantara/index.php?q=news&id=5930].

. (2012). Tunggakan PLN DJBB. [online]. Tersedia: [ www.pikiran-rakyat.com].

Undang – undang dan Dasar Hukum

KepDir PT. PLN (Persero) Nomor: 021.K/0599/DIR/1955 tanggal 23 Mei 1995 Tentang pedoman dan petunjuk tata usaha langganan.