Tanggung Jawab Bank Atas Kerugian Pihak Applicant Akibat Pengakhiran Kontra Garansi dikaitkan dengan Kitab Undang Undang Hukum Perdata dan Ketentuan Bank Garansi.
ABSTRAK
Transaksi bisnis nasional maupun internasional kerap kali
melibatkan bank sebagai lembaga yang menyediakan jasa-jasa
keuangan yang beraneka ragam. Praktik yang terjadi di masyarakat,
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum
Peruri) berkedudukan di Indonesia dan Inland Reveneu Department
(IRD) yang berkedudukan di Nepal sepakat untuk menggunakan jasa
bank berupa bank garansi untuk menjamin kelancaran perjanjian
mereka yaitu perjanjian pencetakan pita cukai. Setelah seluruh
kesepakatan dalam perjanjian sudah terpenuhi, Perum Peruri
mengirimkan surat kepada Bank Mega untuk mengakhiri kontra
garansinya. Namun ada kelalaian dari pegawai Bank Mega yang tidak
segera menindaklanjuti pengakhiran kontra garansi tersebut
sementara waktu yang diberikan sudah cukup atau sudah lebih dari 2
(dua) bulan. Perum Peruri menyampaikan kekecewaannya kepada
Bank Mega karena tidak menindaklanjuti permintaan pengakhiran
kontra garansi tersebut sehingga menimbulkan kerugian, baik yang
bersifat materil maupun immateriil. Berdasarkan peristiwa hukum
tersebut, terdapat 2 (dua) bentuk permasalahan hukum yang dapat
dijabarkan yakni bagaimana tinjauan hukum atas klaim pencairan
performance bond yang dilakukan oleh beneficiary dan bagaimana
tanggung jawab bank atas kerugian applicant akibat pengakhiran
kontra garansi jika dikaitkan dengan Kitab Undang Undang Hukum
Perdata dan ketentuan bank garansi.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode yuridis normative dengan spesifikasi penelitian yang
bersifat deskriptif analitis. Data penelitian berupa bahan hukum primer
(Pancasila, UUD 1945, dll), bahan hukum sekunder (karya ilmiah, hasil
penelitian, dll) dan bahan hukum tersier (bibliografi, indeks kumulatif).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan
dan studi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa klaim pencairan
performance bond yang dilakukan oleh beneficiary itu merupakan
suatu perbuatan melawan hukum, karena klaim pajak yang ditagihkan
tidak masuk dalam perjanjian yang dibuat sebelumnya dan beneficiary
telah menagih kepada pihak yang tidak tepat. Applicant juga berhak
meminta pertanggungjawaban bank karena kerugian yang diderita baik
kerugian yang bersifat materiil maupun immateriil.
iv
Transaksi bisnis nasional maupun internasional kerap kali
melibatkan bank sebagai lembaga yang menyediakan jasa-jasa
keuangan yang beraneka ragam. Praktik yang terjadi di masyarakat,
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum
Peruri) berkedudukan di Indonesia dan Inland Reveneu Department
(IRD) yang berkedudukan di Nepal sepakat untuk menggunakan jasa
bank berupa bank garansi untuk menjamin kelancaran perjanjian
mereka yaitu perjanjian pencetakan pita cukai. Setelah seluruh
kesepakatan dalam perjanjian sudah terpenuhi, Perum Peruri
mengirimkan surat kepada Bank Mega untuk mengakhiri kontra
garansinya. Namun ada kelalaian dari pegawai Bank Mega yang tidak
segera menindaklanjuti pengakhiran kontra garansi tersebut
sementara waktu yang diberikan sudah cukup atau sudah lebih dari 2
(dua) bulan. Perum Peruri menyampaikan kekecewaannya kepada
Bank Mega karena tidak menindaklanjuti permintaan pengakhiran
kontra garansi tersebut sehingga menimbulkan kerugian, baik yang
bersifat materil maupun immateriil. Berdasarkan peristiwa hukum
tersebut, terdapat 2 (dua) bentuk permasalahan hukum yang dapat
dijabarkan yakni bagaimana tinjauan hukum atas klaim pencairan
performance bond yang dilakukan oleh beneficiary dan bagaimana
tanggung jawab bank atas kerugian applicant akibat pengakhiran
kontra garansi jika dikaitkan dengan Kitab Undang Undang Hukum
Perdata dan ketentuan bank garansi.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode yuridis normative dengan spesifikasi penelitian yang
bersifat deskriptif analitis. Data penelitian berupa bahan hukum primer
(Pancasila, UUD 1945, dll), bahan hukum sekunder (karya ilmiah, hasil
penelitian, dll) dan bahan hukum tersier (bibliografi, indeks kumulatif).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan
dan studi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa klaim pencairan
performance bond yang dilakukan oleh beneficiary itu merupakan
suatu perbuatan melawan hukum, karena klaim pajak yang ditagihkan
tidak masuk dalam perjanjian yang dibuat sebelumnya dan beneficiary
telah menagih kepada pihak yang tidak tepat. Applicant juga berhak
meminta pertanggungjawaban bank karena kerugian yang diderita baik
kerugian yang bersifat materiil maupun immateriil.
iv