PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 6 PEMATANG SIANTAR.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
SISWA SMP NEGERI 6 PEMATANGSIANTAR

TESIS

Oleh:

DIAN MAYASARI
NIM: 8126171004

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Matematika

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan open ended yang baik untuk topik segitiga di
kelas VII SMP Negeri 6 Pematangsiantar, mendeskripsikan efektifitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended untuk topik segitiga
di kelas VII SMP Negeri Pematangsiantar, dan meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Bahan ajar dikatakan baik jika setelah
divalidasi dan dilakukan uji coba, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, yaitu
untuk tiap pertemuan harus memenuhi: aktivitas siswa dalam pembelajaran berada
pada batas toleransi waktu ideal, kemampuan guru mengelola pembelajaran
minimal cukup baik, respon siswa terhadap perangkat pembelajaran positif, dan
tes hasil belajar valid, reliabel, dan sensitif. Selanjutnya, pendekatan open ended
efektif jika hasil belajar siswa tuntas, kemampuan guru mengelola pembelajaran
minimal cukup baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, dan respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran positif.Pengembangan perangkat pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan model 4-D Thiagarajan, dkk yang telah
dimodifikasi. Proses pengembangan tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu:
pendefinisisian, perancangan, dan pengembangan. Hasil analisis data yang telah
diperoleh menunjukkan bahwa bahan ajar menggunakan pendekatan open ended
berdasarkan validasi dari para validator dengan nilai rata-rata untuk buku guru

4,15 untuk RPP dengan rata-rata 4,26 pengelolahan pembelajaran dengan skor
rata-rata 3,94 dikatakan praktis, aktivitas siswa telah memenuhi kriteria efektif
dan dikatakan praktis, ketuntasan belajar siswa mencapai 80% dan dikatakan
efektif, respon siswa mencapai 90% dan dikatakan efektif. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open ended
pada materi segitiga kelas VII SMP Negeri 6 Pematangsiantar adalah valid,
praktis dan efektif. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematis telah terjadi
peningkatan dengan persentase gain 61%.

Kata kunci: pendekatan open ended, pengembangan perangkat pembelajaran,
keefektifan pembelajaran, kemampuan pemecahan masalah .

ABSTRACT
The purposes of this research are to develop open ended approach
materials for triangle lesson unit at 7th grade of SMP Negeri 6 Pematangsiantar, to
describe the effectiveness of open ended approach for the unit at 7th grade of SMP
Negeri 6 Pematangsiantar and to improve problem solving ability of students. The
instructional materials are said to be good if they are stated valid by experts and
after trials, satisfy five conditions, namely: students’ activities, teacher’s ability to
manage the instruction, students’ response for instructional tools are positive, and

the achievement test is reliable, valid and sensitive. Furthermore, open ended
instruction is said to be effective if classical students’ mastery achieved, students’
activities in the instructional process are between the ideal time’s tolerance
boundary, teacher’s ability to manage the instruction is minimal good enough,
students’ response for the instruction are positive. The development of
instructional materials used a modified 4-D model of Thiagarajan, et al. The
development process consists of three phases, namely: define, design and develop.
Research data was analyzed descriptively. The results of analysis show that (1)
the developed instructional materials, namely: lesson plans, teacher’s guide book,
students’ activity sheets, and achievement test satisfy the criteria of good
instructional materials; (2) open ended approach is effective for triangle lesson
unit; (3) the increase of ability problem solving
Keywords: open ended approach, instructional
instructional effectiveness, problem solving ability

materials

development,

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kasihNya, penulis dapat mempersembahkan tesis ini kepada para pecinta dan
pengembang ilmu pengetahuan, khususnya para pendidik atau calon pendidik.
Tesis ini berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Dengan Menggunakan
Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis”. Melalui karya ini, penulis berusaha memaparkan secara
jelas tentang pengembangan bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open
ended untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggitingginya kepada semua pihak yang telah membantu sejak mulai persiapan sampai
selesainya penulisan tesis ini, semoga Tuhan memberikan berkat dan kasih
karunia-Nya. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada:
1) Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi yang sangat bermanfaat dan berharga bagi
penulis dalam penusunan tesis ini dampai dengan selesai.
2) Bapak Dr. Waminton Rajagukguk, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, serta ilmu yang sangat bermanfaat dan
berharga bagi penulis dalam penusunan tesis ini dampai dengan selesai.
3) Bapak Peof. Dr. Edi Syahputra,M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan
Matematika Pascasarjana UNIMED sekaligus sebagai narasumber yang telah
banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan dan menjadi motivator

dalam penyelesaian tesis ini .

iii

4) Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, Dr. Edy Surya, M.Pd, Prof. Dr.
Pargaulan, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan banyak arahan
dalam rangka penyempurnaan tesis ini.
5) Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Prodi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
yang bermakna selama menjalani pendidikan.
6) Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED.
7) Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana UNIMED.
8) Padiar

Nainggolan,

S.Pd


selaku

Kepala

Sekolah

SMP

Negeri

6

Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
9) Ayahanda Drs. Maruap Silitonga (+) semasa hidup telah banyak memberikan
bimbingan kepada penulis dan Ibunda Minar Simanjuntak telah mendorong
penulis dalam membantu penulis dalam terlaksananya penelitian ini.
10) Abang Leonardo Silitonga, Rouli Simanjuntak, kakak Besty Agustina
Silitonga dan adik Endah Sutri Silitinga yang telah memberikan dorongan
pada penulis.

11) Keponakan – keponakan penulis yaitu Gamaliel Silitonga dan Sebastian
Sidabutar
12) Sahabat seperjuangan angkatan XXI kelas A-1 dan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan menyelesaikan tesis ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

iv

Semoga Tuhan memberikan berkat dan karunia-Nya atas bantuan dan
bimbingan yang diberikan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis
berharap semoga tesis ini dapat member sumbangan dalam memperkaya ilmu
dalam bidang pendidikan dan menjadi masukan bagi penelitian lebih lanjut.

, Agustus 2014
Penulis

Dian Mayasari

v


DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................ i
Abstract .......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 12
1.3. Batasan Masalah ........................................................................ 12
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 13
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 13
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 13
1.7 Defenisi Operasional ................................................................ 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 16
2.1 Pembelajaran Matematika ........................................................... 16
2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................... 17
2.2.1 Masalah Matematika .......................................................... 17
2.2.2 Pemecahan Masalah .......................................................... 20
2.2.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika .................. 23
2.3 Pengembangan Bahan Ajar .......................................................... 28

2.3.1. Jenis Bahan Ajar ............................................................... 28
2.3.2 Fungsi Bahan Ajar ............................................................. 32
2.3.3. Kriteria Memilih Bahan Ajar ............................................ 33
2.4 Pendekatan Open Ended .............................................................. 33

2.4.1. Keunggulan dan kelemahan Pendekatan Open Ended ..... 38
2.4.2. Mengembangkan Rencana Pembelajaran Dengan Menggunakan
Pendekatan Open Ended ................................................. 39
2.5. Teori-teori Yang Mendukug Pendekatan Open Ended ............... 45
2.6. Keefektifan Pembelajaran ............................................................ 47
2.6.1. Validitas ............................................................................ 47
2.6.2. Kepraktisan ....................................................................... 49
2.6.3. Keefektifan ....................................................................... 51
2.7. Pengembangan Bahan Ajar ......................................................... 52
2.7.1. Model Borg And Gall ....................................................... 53
2.7.2. Model ADDIE .................................................................. 54
2.7.3. Model Plomp .................................................................... 57
2.7.4. Model Thiagarajan Dan Semmel ....................................... 60
2.8 Penelitian Yang Relevan .............................................................. 67
2.9. Kerangla Konseptual .................................................................. 69

2.9.1. Efektivitas (validitas, Kepraktisan, Keefektivan) bahan Ajar
Yang Dihasilkan Melalui Pendekatan open Ended ............ 69
2.9.2. Peningkatan Kemampuan Pemecehana Masalah matematis
Dengan Menggunakan bahan Ajar Yang Dikembangkan
Melalui Pendekatan open Ended ........................................ 72
2.9.3. Pertenyaan Penelitian ....................................................... 73
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 74
3.1. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 74
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 74

3.3 Jenis Penelitian .......................................................................... 74
3.4. Pengembangan Bahan Ajar ..................................................... 75
3.4.1. Tahap Pendefenisian (Define) ................................................ 77
3.4.2. Tahap Perencanaan (Design) ................................................. 79
3.4.3. Tahap Pengembanga (Design) ............................................... 80
3.4 Prosedur Penyusunan Bahan Ajar ............................................. 82
3.4.1. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................ 85
3.4.2. Kriteria Pengembangan Bahan Ajar ....................................... 86
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 96
3.6. Efektivitas Bahan Ajar ............................................................ 100

3.7. Jaminan Kualitas ..................................................................... 107
3.8. Evaluasi dan Penilaian ............................................................ 109
3.9 Uji coba Lapangan .................................................................... 110
3.9.1. Subjek Ujicoba Terbatas ...................................................... 110
3.9.2. Rancangan Ujicoba Terbatas ................................................ 110
3.10. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 114
3.10.1. Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Pendekatan
Open Ended ........................................................................ 115
3.10.2. Data Kemampuan guru Mengelolah Pembelajaran Dengan
Menggunakan Pendekatan Open Ended ........................... 115
3.11. Teknik Analisis Data ............................................................. 115
3.11.1. Analisis data Untuk menghitung Realibilitas, Validitas, Tingkat
Kesukaran, Daya Beda,Sensitivitas Instrumen .................... 115
3.11.2. Analisis datauntuk Menjawab Pertanyaan Penelitian ........ 123

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................... 132
4.1. Deskripsi hasil pengembangan bahan ajar .............................. 132
4.1.1. Deskripsi tahap Pendefenisian (define) ................................ 132
4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan (design) ................................ 138
4.1.3. Hasil Pengembangan (develop) ............................................ 146
4.1.4. hasil Uji coba I ..................................................................... 148
4.1.5. Hasil Ujicoba II ..................................................................... 171
4.1.6. Peningkatan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Pada Ujicoba II ...................................................................... 190
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 193
4.2.1. Efektivitas (Validitas, Kepraktisan, keefektifan ) Bahan Ajar Yang
Dikembangkan Dengan Menggunakan Pendekatan Open Ended
terhadap kemampuan Pemecahan Masalah matematis .......... 193
4.2.2.Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah matematis Siswa
Dengan Menggunakan Pendekatan Open ended .................. 210
4.3. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 213
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................. 216
5.1. Simpulan .................................................................................. 216
5.2. Saran ........................................................................................ 218
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Tabel .......................................................................................................... Hal
2.1 Sintaks Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Open Ended 44
2.2 Fase Model Four – D ............................................................................ 64
3.1. Konversi Nilai ...................................................................................... 94
3.2. Indikator/ Aspek Yang Diamati Pada Respon Siswa Terhadap Kegiatan
Pembelajaran ............................................................................................... 99
3.3 Persentase waktu Ideal Dan Batas Toleransi Aktivitas Siswa ............. 102
3.4. Kriteria Kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran ...................... 103
3.5. Penilaian Berdasarkan Kompetensi ..................................................... 105
3.6.Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa ....................................................... 105
3.7. Konversi Nilai ..................................................................................... 106
3.8 Rancangan Ujicoba Perangkat Pembelajaran ....................................... 110
3.9. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................ 112
3.10. Rubrik Pemecahan Masalah .............................................................. 113
3.11. Pemberian Skor bahan Ajar .............................................................. 114
3.12. Persentase waktu Ideal dan Batas Toleransi Aktivitas Siswa ........... 125
3.13. kriteria kemampuan guru mengelolah pembelajaran ........................ 126
3.14. Kriteria Ketuntasan Kompetensi Dasar .............................................. 129
3.15. kriteria ketuntasan Belajar Siswa ...................................................... 129
3.16. Konversi Nilai ................................................................................... 130
4.1. Media dan Alat Peraga Pembelajaran Materi Segitiga Kelas VII ........ 138
4.2. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli ..................... 149
4.3. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli ..................... 151

4.4. kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran Pada Ujicoba I ............. 152
4.5. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Ujicoba I) .............................. 154
4.6. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Ujicoba I) .............................. 158
4.7. kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran Pada Ujicoba I ............. 160
4.8 Hasil Angket respon Siswa Terhadap Bahan Ajar Dan Pelaksanaan
Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Open ended pada Ujicoba I 165
4.9. Deskripsi ketuntasan Belajar Siswa Pada Ujicoba I ............................ 167
4.10. Tingkat Penguasaan Belajar Siswa Pada Ujicoba I ........................... 168
4.11. Tingkat ketuntasan Belajar Siswa Pada Ujicoba I ............................. 169
4.12 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli .................... 172
4.13. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli ................... 174
4.14. Hasil kemampuan Guru Mengelolah kelas Pada Ujicoba II .............. 175
4.15. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Ujicoba II) ........................... 176
4.16. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Ujicoba II) ........................... 179
4.17. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran Pada
Ujicoba II ................................................................................................... 181
4.18. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar Dan Pelaksanaan
Pembelajaan Ddngan Mneggunakan Pendekatan Open Ended .................. 183
4.19. Deskripsi hasil kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada
Ujicoba II ................................................................................................... 185
4.20. Tingkat Penguasaan kemampuan Pemecahan masalah Matematis Siswa
Pada hasil pretes Ujicoba II ........................................................................ 186
4.21. Tingkat Penguasaan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Pada hasil Postes Ujicoba II ....................................................................... 186

4.22. Tingkat Ketuntasan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada
Ujicoba II ................................................................................................... 188
4.23. gain Pretes dan Postes kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ujicoba
II .................................................................................................................. 190
4.24. Rata-rata Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Ujicoba II
..................................................................................................................... 191
4.25. hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli ................... 194
4.26. hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Para Ahli ................... 196
4.27.Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Pada Ujicoba I dan Ujicoba II .
..................................................................................................................... 199
4.28 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Pada Ujicoba I dan Ujicoba II .
..................................................................................................................... 202
4.2.9. Peningkatan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa,
Persentase Ketuntasan Belajar dan hasil gain ............................................. 212

Daftar Gambar
Gambar ...................................................................................................... Hal
3.1 Gambar Diagram alu Modifikasi Model 4D .......................................... 76
4.1. Hasil Belajar Siswa Pada Ujicoba I .................................................... 169
4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Ujicoba I .......................... 170
4.3. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada hasil
Postes Ujicoba II ................................................................................. 187
4.4. Persenatse ketuntasan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada
Hasil Pretes dan Postes Pada Ujicoba II .............................................. 188
4.5. Rata-rata aspek kemampuan pemecahan masalah matematis
Ujicoba II ............................................................................................ 192
4.6. Nilai rata-rata Kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran ............. 197
4.7. Nilai rata-rata kemampuan Guru Mengelolah Pembelajaran .............. 204
4.8 Diagram persentase respon siswa terhadap komponen dan kegiatan
pembelajaran untuk setiap ujicoba ............................................................. 206

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN

HAL

A – 1 LEMBAR VALIDASI ..................................................................... 220
A – 2 SILABUS .......................................................................................... 236
A – 3 BUKU GURU ................................................................................... 240
A – 4 BUKU SISWA ................................................................................. 334
A – 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ...................... 372
B – 1 KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS ..................................................................................... 448
B – 2 TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS 449
B – 3 PEDOMAN PEMBERIAN SKOR TES KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS .................................... 452
B – 4 ALERNATIF JAWABAN TES KEMAPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS .............................................................. 453
B – 5 ANGKET RESPON SISWA ...............................................................
C – 1 HASIL VALIDASI BAHAN AJAR ................................................ 458
C – 2 SIMULASI PERANGKAT PEMBELAJARAN ............................. 464
D – 1 DESKRIPSI HASIL AKTIVITAS SISWA SELAMA
PEMBELAJARAN ....................................................................... 464
D – 2 DESKRIPSI KEMAMPUAN GURU MENGELOLAH PEMBELAJARAN
..................................................................................................................... 468
D – 3 DATA ANGKET RESPON SISWA TERHADAP BAHAN AJAR DAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN OPEN ENDED ...................................................... 475

D – 4 DESKRPSI HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS ..................................................................................... 478
D – 5 SKOR GAIN KEMAMPUA PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS ............................................................................... 48

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada

dasarnya

pendidikan

merupakan

suatu

usaha

untuk

menyiapkan peserta didik dalam menghadapi lingkungan yang selalu
mengalami perubahan yang sangat pesat. Pendidikan merupakan salah satu
alternatif dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
tekhnologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Upaya pemerintah
untuk meningkatkan pendidikan sudah terlihat jelas melalui Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 (KEMDIKBUD, 2013) tentang sistem
pendidikan nasional. Dalam Undang-undang ini, diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas peserta didik sebagai
genarasi penerus bangsa di masa depan yang diyakini akan menjadi faktor
determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara.
Namun, saat ini yang terjadi di lapangan umumnya pembelajaran
matematika di sekolah masih cenderung terfokus pada ketercapaian target
materi yang disesuaikan dengan kurikulum atau buku ajar yang dipakai
sebagai buku pegangan, bukan pada pemahaman materi yang dipelajari.
Hal ini mengakibatkan siswa cenderung hanya menghapal konsep-konsep
matematika tanpa memahami maksud dan isinya. Sementara apabila
ditinjau dari model pembelajaran yang banyak diterapkan di sekolah
sebagaimana yang dikatakan Soedjadi (Agnesa, 2011) cenderung
dikembangkan melalui suatu pola yaitu dengan mengajarkan teori/
teorema, memberikan contoh-contoh serta diberikan latihan soal.

2

Sistem pembelajaran yang didasarkan pada sistem mengajarkan
teori, memberikan contoh dan latihan soal hanya akan menyajikan suatu
pandangan yang sempit tentang materi pembelajaran dan tidak akan
1

pernah menyarankan keterkaitan maupun hubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi kurang bemakna
dikarenakan guru dalam pembelajarannya di dalam kelas tidak mengaitkan
dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan siswa kurang
diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi
kembali ide-ide mereka sendiri, sehingga siswa masih belum terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya
mutu pendidikan.
Salah satu keluhan guru SMP akhir-akhir ini adalah tentang
kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang bersifat
non rutin, antara lain: 1). Pembelajaran matematika yang kurang
melibatkan aktifitas siswa secara optimal sehingga siswa kurang aktif
dalam belajar Sumarmo (Sugandi, 2011);

2). Pada umumnya

mengajarkan dengan metode ceramah dan ekspositori, siswa jarang
mengajukan pertanyaan dan guru asyik sendiri dengan apa yang telah
dipersiapkannya, sebagian siswa hanya menerima materi yang diberikan
guru Wahyuni (Sugandi, 2011); 3). Pendekatan pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran kurang membangun kemampuan berpikir
siswa. Akibat kurang keaktifan siswa dan pemilihan pendekatan
pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan prestasi belajar matematika
siswa juga rendah.

3

Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari pendekatan yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang
digunakan guru di dalam kelas masih berpusat pada guru (teacher center)
dan ketidakaktifan siswa di dalam kelas. Tujuan pembelajaran dijelaskan
sejelas mungkin untuk keperluan menghapal informasi. Aktifitas siswa di
dalam kelas mengikuti bahan ajar yang disediakan oleh sekolah.
Tujuan pembelajarannya lebih menekankan pada penambahan
pengetahuan dengan cara menghapal konsep atau prosedur untuk
menyelesaikan masalah dan kurang meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa, akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Pelaksanaan pembelajaran seperti
di atas, tentu tidak dapat mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah siswa karena siswa cenderung menghapal dan belajar hanya untuk
kenaikan kelas.
Berawal dari kendala yang dihadapi oleh guru SMP dan
berdasakan harapan yang diinginkan pemerintah yang teradapat Undangundang Nomor 20 Tahun 2003, saat ini mulai banyak dikembangkan
inovasi pembelajaran dengan berbagai pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga pembelajaran
tersebut menjadi lebih bermakna. Salah satu pendekatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan keaktifan siswa dalam pembelajaran
adalah dengan menggunakan pendekatan open ended.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended
merupakan suatu kegiatan yang membawa siswa ke dalam permasalahan

4

dengan banyak cara penyelesaian dan memiliki beragam solusi yang
mungkin sehingga dalam proses menemukan hasil dari sebuah masalah
sehingga pengalaman siswa sangat dibutuhkan. Tujuan dari pembelajaran
open ended menurut Nohda (Tim MKPBM,2001:114) ialah untuk
mengembangkan kegiatan kreatif, pola pikir matematis siswa dan
kemampuan setiap siswa semaksimal mungkin. Oleh karena itu, guru perlu
memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dengan bebas sesuai
dengan kemampuannya.
Aktifitas

pembelajaran

yang

penuh

dengan

ide-ide

akan

menumbuhkembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended diharapkan
mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa serta
pada saat yang sama dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
juga berkembang melalui proses belajar mengajar.
Penelitian dengan menerapkan pendekatan open ended dan
pemecahan masalah sebelumnya telah dilakukan oleh Agnesa (2011)
dengan kesimpulan bahwa dengan menggunakan pendekatan open ended
kemampuan siswa dalam menyelesaikan jawaban lebih meningkat. Uhti
(2011) mengatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
open ended merupakan salah satu pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk menumbuhkembangkan kemampuan pemecahan masalah
matematis dan membuat mereka untuk aktif dalam aktivitas kelas.
Kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan harus dapat membawa
sisiwa dalam menjawab sebuah permasalahan dengan berbagai macam

5

alternatif jawaban yang benar sehingga mengunang potensi intelektual dan
pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru. Penelitian
yang dilakukan oleh Uhti ini dapat dikembangkan dengan memberikan
bahan ajar melalui pendekatan open ended untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Masalah yang dikemukakan di dalam pendekatan open ended
beracuan pada tipe pengetahuan, tingkat kompleksitas berpikir matematika
dan tingkat berpikir kreatif pada berbagai dimensi (kelancaran/kefasihan,
fleksibilitas, kompleksitas dan kreativitas). Dasar-dasar pengembangan
daya kritis berupa keinginaan untuk bernalar, keinginan untuk ditantang,
dan keinginan untuk mencari kebenaran dapat dilatih dengan memberi
masalah matematis secara terus – menerus oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru
di SMP Negeri 6 Pematangsiantasr secara lisan, sampai saat ini mereka
melakukan proses pembelajaran masih menggunakan bahan ajar cetak
yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Guru sebagai pendidik hanya
menggunakan sebuah buku sebagai satu-satunya bahan ajar. Bahan ajar
cetak tersebut hanya merupakan ringkasan materi, contoh soal serta latihan
soal dalam pembelajaran matematika. Bahan ajar yang akan diterapkan
oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan open ended belum pernah
diterapkan sebelumnya. Strategi pengorganisasian dan penyampaian
materi dalam bahan ajar tersebut tidak terstruktur dengan baik serta
kemasannya kurang menarik bagi siswa. Materi yang disajikan dalam buku
ajar tersebut bersifta abstrak sehingga siswa enggan untuk membacanya.

6

Selain itu, soal-soal yang terdapat dalam buku ajar cetak tersebut
merupakan soal yang sifatnya rutin dan memaksa siswa untuk menjawab
sesuai dengan ketentuan dalam buku tersebut. Hal ini diduga sebagai salah
satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa.
Bahan ajar yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
open ended dapat disesuaikan dengan kondisi peserta didik.

Selain

lingkungan, sosial, budaya dan geografis karakteristik peserta didik juga
mencakup tahapan perkembangan peserta didik, latar belakang keluarga
dan sebagainya. Pengembangan bahan ajar (Depdiknas 2008) dapat
memfasilitasi peserta didik tertarik dalam belajar dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Menurut Santyasa (Somayasa, 2013) keuntungan yang diperoleh
dari pembelajaran dengan penerapan bahan ajar adalah : 1) Meningkatkan
motivasi peserta didik, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran
yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan; 2) Setelah
dilakukan evaluasi, pendidik dan peserta didik mengetahui benar, pada
bahan ajar yang mana peserta didik telah berhasil dan pada bagian bahan
ajar yang mana mereka belum berhasil; 3) Peserta didik mencapai hasil
sesuai dengan kemampuannya; 4) Bahan pelajaran terbagi lebih merata
dalam satu semester dan 5) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
Faktor lain yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar
siswa adalah pembelajaran matematika yang dijalankan oleh pendidik
selama ini memisahkan antara pengetahuan formal dan pengalaman

7

mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa berasumsi
bahwa pelajaran matematika tidak mempunyai hubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Bahan ajar yang akan dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan open ended akan disajikan sebuah materi yang
semenarik mungkin dengan berbagai macam gambar yang akan dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. Selain materi yang
akan disajikan dalam bahan ajar juga akan terdapat tantangan dimana
dalam menyelesaikan tantangan tersebut dapat bermacam cara.
Untuk menjadikan pembelajaran matematika lebih menarik bagi
siswa, pembelajaran matematika tidak dapat lepas dari kehidupan seharihari yang dialami oleh peserta didik. Dengan adanya pembelajaran yang
menarik diharapkan dapat meningkatkan kemamampuan matematika
siswa. Salah satu kemampuan yang sangat penting dikembangkan di
kalangan siswa adalah kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan
pemecahan masalah matematika (Risna: 2011) merupakan faktor yang
sangat penting bagi perkembangan kognitif siswa.
Problem solving atau pemecahan masalah dalam matematika
melibatkan metode dan cara penyelesaian yang tidak biasa dilakukan dan
tidak diketahui terlebih dahulu. Untuk mencari penyelesaiannya, siswa
dapat memanfaatkan pengetahuannya yang mereka miliki sebelumnya, dan
melalui proses ini mereka akan sering mengembangkan pemahaman
matematika yang baru. Penyelesaian masalah bukan merupakan tujuan
akhir dari belajar matematika, melainkan sebagai bagian terbesar dari
aktivitas ini. Siswa harus memiliki kesempatan sesering mungkin untuk

8

memformulasikan, menyentuh, dan menyelesaikan masalah-masalah
kompleks yang mensyaratkan sejumlah usaha yang bermakna, dan harus
mendorong siswa untuk berani merefleksikan pikiran mereka.
Dengan menggunakan pemecahan masalah dalam matematika,
siswa mengenal cara berfikir, kebiasaan untuk tekun dan keingintahuan
yang tinggi, serta percaya diri dalam situasi yang tidak biasa, yang akan
melayani mereka (para siswa) secara baik di luar kelas matematika. Webb
(bergeson, 2000) Results from the Mathematical Problem Solving Project
suggest that willingness to take risks, perseverance, and self-confidence
are the three most important influences on a student’s problem solving
performance (Webb et al., 1977). Artinya bahwa dengan menggunakan
pemecahan masalah, siswa tersebut menjadi lebih tekun, percaya diri dan
tidak terpengaruh dengan jawaban orang lain.
Pemecahan masalah merupakan bagian tak terpisahkan dalam
semua bagian pembelajaran matematika, dan juga tidak harus diajarkan
secara terisolasi dari pembelajaran matematika. Salah satu cara mengukur
kemampuan pemecahan masalah adalah dengan menggunakan masalah
non rutin, yaitu masalah yang memiliki beragam solusi atau strategi
penyelesaian serta masalah tersebut tidak rutin diajarkan oleh guru di
dalam kelas. Artinya, permasalahan itu dapat berupa masalah-masalah
yang mengarah pada solusi yang tidak tunggal. Osborn (Tialar, 2012:68)
mendefenisikan pemecahan masalah secara kreatif yang meliputi 3
langkah yaitu: 1) menemukan fakta yaitu mengindentifikasikan masalah

9

dan mengumpulkan fakta-fakta, 2) menemukan ide pemecahan, 3)
menemukan solusi termasuk evaluasi dan implementasi ide.
Suydam (Bargeson,2000) Mathematics teachers who help students
improve as problem solvers tend to ask frequent questions and use
problem resources other than the mathematics textbook. Less successful
teachers tend to demonstrate procedures and use problems taken only
from the students’ textbook (Suydam). Hal ini dimasksudkan bahwa,
seorang guru matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan menggunakan sumber lain selain dari buku bacaan.
Kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah banyak
disebabkan oleh guru yang cenderung menggunakan penyelesaian masalah
yang ada di dalam buku teks siswa. Dengan demikian, dalam melakukan
penelitian ini akan digunakan media pembelajaran yang diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Selain itu, Kadir dalam penelitiannya (2009) mengatakan bahwa
kemampuan peningkatan pemecahan masalah dapat ditingkatkan dengan
pembelajaran kontekstual lebih efektif digunakan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMP di daerah pesisir
daripada model pembelajaran konvensional baik ditinjau dari peringkat
sekolah maupun pengetahuan awal matematika.
Belajar memecahkan masalah perlu dikembangkan oleh guru dan
hendaknya masalah yang diberikan tidak hanya membutuhkan daya ingat
siswa melainkan mampu untuk mengkondisikan masalah yang lebih
menantang untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,

10

logis dan rasional. Proses pembelajaran di kelas yang mengkondisikan
siswa untuk belajar memecahkan masalah dan menemukan kembali, ini
akan membuat siswa terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan
sesuatu. Kegiatan proses belajar mengajar

biasanya dimulai dengan

pemberian masalah yang sifatnya nyata dan pernah dialami siswa
dilanjutkan dengan kegitan bereksplorasi dengan benda konkret lalu siswa
akan menemukan ide atau konsep dengan sendirinya.
Dalam proses mengajar, guru masih menggunakan paradigma lama
yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa dengan sikap siswa pasif,
duduk, diam, dengar, dan catat. Kesulitan yang dialami siswa ini (Syaiful,
2011), dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor
pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran serta
kurangnya aktivitas guru untuk membangun kemampuan pemecahan
masalah matematis. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan
pendekatan open ended yang bertujuan agar kemampuan pemecahan
masalah siswa dapat meningkat pula.
Tuntutan dalam dunia pendidikan banyak berubah, dimana kita
tidak bisa mempertahankan paradigma lama tersebut. Seorang pendidik
perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan
pokok pemikiran (Lie.2010:5) yaitu: 1) Pengetahuan ditemukan, dibentuk
dan dikembangkan oleh siswa, 2) Siswa membangun pengetahuan secara
aktif, 3) Pengajar perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan
kemampuan siswa, 4) Pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para
siswa dan interaksi antara guru dan siswa.

11

Demikian juga untuk perkembagan matematika dunia dewasa ini
menurut Fadjar Shadiq (Setiawan,2008 :6) adalah: (1). Beralihnya
pendidikan matematika dari bentuk formal ke penerapan, proses
(activities), dan pemecahan masalah nyata. Dengan kata lain dari deduktif
ke induktif. (2). Beralihnya assessment (penilaian) ke bentuk penilian
autentik seperti portofolio, proyek, wawancara (interview), laporan siswa,
jurnal penilaian mandiri siswa, ataupun penampilan (performance). (3).
Pemaduan matematika dengan disiplin lain (dari single disciplines ke
interdisciplinary). (4).Peralihan dari belajar perorangan (yang bersifat
kompetitif) ke belajar bersama (cooperative learning) (5). Peralihan dari
belajar menghafal (rote learning), ke belajar pemahaman (learning for
understanding) dan belajar pemecahan masalah (problem solving). (6).
Peralihan dari dasar positivis (behaviorist) ke konstruktivisme, atau dari
subject centered ke clearer centered (terbentuk/ terkonstruksinya
pengetahuan). (7). Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan
(knowledge transmitted) ke bentuk interaktif, investigatif, eksploratif,
kegiatan terbuka, keterampilan proses, modeling dan pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian di atas, maka pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan bahan ajar dengan pendekatan open ended diharapkan
mampu menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan
matematika siswa. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul
:“Pengembangan Bahan Ajar Dengan Menggunakan Pendekatan
Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP Negeri 6 Pematangsiantar”

12

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1.

Hasil belajar matematika siswa pada mata pelajaran matematika rendah.

2.

Bahan ajar yang digunakan di sekolah terfokus pada materi yang terdapat
dalam kurikulum, sehingga siswa cenderung hanya menghapal konsepkonsep matematika tanpa memahami maksud dan isinya.

3.

Dalam proses mengajar, guru masih menggunakan paradigma lama yaitu
memberikan pengetahuan kepada siswa dengan sikap siswa pasif, duduk,
diam, dengar, dan catat

1. 3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka
perlu adanya batasan masalah demi tercapai tujuan yang diinginkan.
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1.

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami bahan ajar yang diberikan
guru sehinga siswa hanya menghapal konsep-konsep.

2.

Proses

pembelajaran

yang

digunakan

guru

yaitu

memberikan

pengetahuan kepada siswa dengan sikap siswa pasig, duduk, diam,
dengar dan catat.

13

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah efektivitas bahan ajar yang dikembangkan melalui
pendekatan open ended pada materi segitiga di kelas VII SMP Negeri 6
Pematangsiantar?
2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa dengan menggunakan bahan ajar pendekatan open ended yang
dikembangkan pada materi segitiga di kelas VII SMP Negeri 6
Pematangsiantar?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektivitas bahan ajar yang dikembangkan melalui
pendekatan open ended pada materi segitiga di kelas VII SMP Negeri 6
Pematangsiantar.
2. Mengetahui

peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa dengan menggunakan bahan ajar pendekatan open ended yang
dikembangkan pada materi segitiga di kelas VII SMP Negeri 6
Pematangsiantar.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak pihak,
diantaranya:
1. Siswa diharapkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan open
ended yang membutuhkan pengalaman siswa, sehingga pengetahuannya

14

dan pengalaman lebih meresap dan dapat diterapkan pada proses belajar
mendatang.
2. Guru. Dapat menjadi suatu gambaran tentang bagaimana menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended dalam
kaitannya dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Dan guru dapat mengelolah bagaimana cara mengajarkan matematika
serta bahan pertimbangan untuk meninkatkan keterlibatan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Sekolah, sebagai masukan untuk meningkatkan pengelolahan pendidikan
dalam pembelajaran.
4. Peneliti,

memberi

gambaran

tentang

pengembangan

kemampuan

pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pendekatan open ended.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran, perlu adanya penjelasan dari
beberapa istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Beberapa konsep
atau istilah yang digunakkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bahan ajar dipandang sebagai sarana yang harus secara jelas dapat
mengkomunikasikan
mengembangkan

informasi,

kemampuan

konsep,

sedemikian

pengetahuan,
rupa,

sehingga

dan
dapat

dipahami dengan baik oleh guru dan peserta didik. Bahan ajar juga harus
mampu menyajikan suatu objek secara terurut bagi keperluan
pembelajaran dan memberikan sentuhan nilai-nilai afektif, sosial, dan
kultural yang baik agar dapat secara komprehensif menjadikan peserta

15

didik bukan hanya dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya,
tetapi juga afektif dan psikomotoriknya.
2. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu kombinasi dari sejumlah
aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru.
Kemampuan pemecahan masalah dapat berkembang secara perlahanlahan dengan jangka waktu yang panjang, dikarenakan banyak
keterampilan dan pemahaman yang dapat dikembangkan pada tingkat
yang berbeda. Kemampuan pemecahan masalah merupakan kunci utama
dalam proses pembangunan pengalaman dalam berbagai konteks dan
pada berbagai tingkat kompleksitas. Langkah-langkah pemecahan
masalah

oleh

Polya

yaitu

memahami

masalah,

merencanakan

penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa
kembali jawaban.
3. Pendekatan open ended merupakan suatu kegiatan yang membawa siswa
ke dalam permasalahan dengan prosesnya yang terbuka maksudnya
masalah yang digunakan dalam open ended memiliki banyak cara dalam
menyelesaikannya, hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu
memiliki

banyak

jawaban

benar

dalam

penyelesaiannya,

cara

pengembangan lanjutan terbuka maksudnya ketika siswa telah
menyelesaikan masalah mereka dapat menerapkan masalah itu dengan
merubah kondisi dengan kehidupan mereka yang dialami sehari-hari.

216

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian melalui model pengembangan
bahan ajar Thiagarajan dan Semmel, maka diperoleh bahan ajar yang valid,
praktis dan efektif. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian ini
dijabarkan sebagai beriikut:
1. Dalam penelitian yang dilakukan bahan ajar dengan menggunakan
pendekatan open ended telah memenuhi syarat dari efektivitas yaitu:
a. Valid
Bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open ended telah
divalidasi kepada para ahli dengan rata-rata 3,5 dan berada pada
kriteri “baik”
b. Praktis
Bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open ended telah
memenuhi persyaratan kepraktisan. Dimana syarat dari kepraktisan
adalah:
-

Kemampuan guru mengelolah kelas. Pada ujicoba I nilai ratarata keseluruhan kemampuan guru mengelolah kelas berada
pada kategori “efektif”

-

Aktivitas siswa. Dalam proses belajar yang dilakukan pada
ujicoba I dan ujicoba II berada pada kategori “efektif”

217

c. Efktif . bahan ajar dengan menggunakan pendekatan open ended
telah memenuhi persyaratan dari efektif yaitu:
-

Respon siswa. respon siswa pada ujicoba I yang dilakukan
mencapai rata-rata 80%, dengan kata lain bahwa siswa sudah
merespon bahan ajar yang digunakan dengan pendeketan open
ended. Pada ujicoba II yang dilakukan mencapai rata-rata 90%
siswa sudah merespon bahan ajar yang digunakan dengan
pendekatan open ended

-

Ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang dilakukan pada
ujicoba I mencapai 53% artinya bahwa tes kemampuan
pemecahan masalah yang dilakukan telah tuntas. Ketuntasan
belajar siswa yang dilakukan pada ujicoba II mencapai 80%,
dengan kata lain pada ujiocba II ini 80% siswa sudah tuntas
belajar. Dengan demikian syarat diatas telah memenuhi syarat
dari efektif

2. Terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan pesentase nilai gain 61%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, pembelajaran matematika dengan
menggunakan

pendekatan

open

ended

yang

diterapkan

pada

kegiatan

pembelajaran memberikan beberapa hal penting untuk diperhatikan. Untuk itu
peneliti menyarankan beberapa hal berikut ini:

218

1.

Berdasarkan kesimpulan di atas guru-guru dapat menggunakan pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan open ended untuk mengajarkan
materi segitiga di kelas VII SMP.

2.

Kelompok yang akan dibentuk dalam pembelajaran sebaiknya dibentuk
sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. Dengan kata lain dapat
disesuaikan dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Selain itu,
sebelum guru memasuki kelas sebaiknya kelompok yang telah dibentuk telah
mengambil posisi masing-masing.

3.

Bahan ajar yang akan digunakan oleh siswa sebaiknya diberikan terlebih
dahulu sebelum memulai pembelajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa siswa
dapat mempelajari sebelumnya materi yang akan dipelajari.

4.

Pada tahap pembelajaran dengan open ended , gunakanlah pengalaman siswa
didalam pembelajaran.

5. Bahan ajar yang dihasilkan masih perlu diujicobakan di sekolah-sekolah lain
dengan berbagai kondisi agar diperoleh bahan ajar yang benar-benar
berkualitas (sebagai tahapan penyebaran dalam model pengembangan 4-D).
6. Perlu

dikembangkan

bahan

ajar

matematika

pendekatan open ended untuk materi yang lain.

dengan

menggunakan

219

DAFTAR PUSTAKA
Agnesa, Tia. (2011). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa:Dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA Lampung
[0nline].978-979-8510-32-8.Tersedia
(http://semnaspendmipa.files.wordpress.com/2012/02/prosiding-seminarnasional-pendidikan-mipa-2011.pdf) diakses 26 Agustus 2013
Asep. (2011), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting
Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemampuan berpikir Kritis dan Kreatif :
Dalam Prosiding Seminar Nasaional Pendidikan MIPA Lampung (hal 177)[0nline].978-979-8510-32-8.Tersedia
(http://semnaspendmipa.files.wordpress.com/2012/02/prosiding-seminarnasional-pendidikan-mipa-2011.pdf) diakses 26 Agustus 2013
Arikunto, Suharsimi, 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Perkasa. Jakarta
Ansari, B. I. (2009). Konsep dan Aplikasi Matematik. Yayasan Pena Banda Aceh
Divisi Penerbitan: Banda Aceh
Bergeson, Terry.(2000). Teaching and Learning Mathematics using Research to
Shift from the “Yesterday”Mind to The “Tomorrow Mind”. State
Su

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended

0 7 0

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 16 MEDAN.

0 3 48

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SOAL OPEN ENDED DI KELAS VIII SMP N 2 SIANTAR.

0 3 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

8 33 71

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA MATEMATIKA.

0 0 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS, DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

1 2 67

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS, DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

0 10 72

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN OPEN ENDED

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 1 REMBANG MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PENDEKATAN MASALAH OPEN-ENDED

0 0 15