PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE DI SMK NEGERI 9 MEDAN.

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS

DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE

DI SMK NEGERI 9 MEDAN

TESIS

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

EMMA MALIA NIM: 8126132048

PROGRAM PASCASARJANA UNIMED

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU BAHASA INGGRIS

DALAM MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OFFICE-CONFERENCE

DI SMK NEGERI 9 MEDAN

TESIS

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

EMMA MALIA NIM: 8126132048

PROGRAM PASCASARJANA UNIMED

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KONSENTRASI KEPENGAWASAN PENDIDIKAN


(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRACT

EMMA MALIA. The Skill Improvement of Teachers of English in Using Mind Mapping Media through Office-Conference Academic Supervision in SMK Negeri 9 Medan. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan

(UNIMED). Medan. 2014.

The problem of this study is the low skill of teachers of English in using mind mapping media at SMK Negeri 9 Medan. The purpose of this research is to improve the skills of teachers of English through office-conference academic supervision. The kind of this research is Action Research held in SMK Negeri 9 with 5 teachers of English as the research subjects. The method used in this study is quantitative method by using two cycles which consists of 4 phases in each. The data analysis technique used is descriptive analysis, namely, the average score

and the percentage of the achievement of teachers’ skill which described the

activities of the researcher in office-conference academic supervision as well as the activities of teachers of English in instructional process. Before the action through office-conference academic supervision was carried out, the teachers of English were given pre-test to determine their preliminary abilities. Then they were trained the skill how to use mind mapping media through office-conference academic supervision. After it was completed, they were given post-test to find out

the upgrading of teachers of English’s skill in using mind mapping media. The

average score of pre-test of the research finding obtained was 36, 66 and it increased to 71, 42 in the first cycle, and then it increased to 86, 42 in the second cycle. After doing the action in cycle I, the skill level of teachers of English reached 20%. The result showed that teachers of English did not reach the standard achievement yet. Moving from the reflection performed in cycle I, after being given a more intensive and optimal action, it reached 100% of teachers of English have skill in using mind mapping media. With the standard achievement

of teachers of English reached ≥ 80 or meets the indicators of success, this

research is well done. Thus, it can be concluded that the application of office-conference academic supervision can improve the skill of teachers of English in using mind mapping in SMK Negeri 9 Medan. It is recommended to supervisors and principals to apply office-conference academic supervision in guiding teachers especially for teachers of English.


(7)

ii

ABSTRAK

EMMA MALIA. Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik

Office-Conference Di SMK Negeri 9 Medan. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan. Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (Action Research) yang dilaksanakan di SMK Negeri 9 Medan dengan subjek penelitian sebanyak 5 orang guru bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menghitung nilai rata-rata serta persentase keberhasilan keterampilan guru bahasa Inggris yaitu gambaran aktivitas peneliti dalam supervisi akademik office-conference dan aktivitas guru bahasa Inggris dalam pembelajaran. Sebelum tindakan melalui supervisi akademik office-conference dimulai, diberikan pre-tes kepada guru bahasa Inggris untuk mengetahui kemampuan awal guru bahasa Inggris, kemudian diberikan keterampilan dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference. Setelah tindakan selesai, diberi pos-tes kepada guru bahasa Inggris untuk melihat peningkatan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping. Hasil temuan penelitian diperoleh nilai rata-rata pada saat pre-tes sebesar 36, 66 dan meningkat menjadi 71, 42 pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 86, 42 pada siklus II. Adapun setelah melakukan tindakan pada siklus I yaitu meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping, tingkat keterampilan guru bahasa Inggris mencapai 20%. Hal ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris belum mencapai standar ketuntasan. Beranjak dari refleksi tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, maka pada siklus II, setelah diberikan tindakan yang lebih optimal dan intensif maka diperoleh 100% guru bahasa Inggris yang terampil dalam menggunakan media mind mapping. Jika semua guru bahasa Inggris mencapai nilai ≥ 80 dalam menggunakan media mind mapping atau memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka penelitian ini dianggap tuntas. Dengan demikian, dapat disimpulkan penerapan supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan. Disarankan kepada pengawas serta kepala sekolah untuk menerapkan supervisi akademik office-conference untuk melakukan pembinaan kepada guru dalam rangka meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping khususnya bagi guru bahasa Inggris.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Tesis berjudul “Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik Office-Conference di SMK Negeri 9 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Magister Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana UNIMED.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Arif Rahman, M. Pd selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd selaku Asisten Direktur II.

4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Darwin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Sukarman Purba, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat kepada Penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan tesis ini. 6. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, serta

Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd selaku nara sumber dan penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 7. Para Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan dan civitas akademika

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang berperan dalam memberikan ilmu serta bantuan kepada penulis selama perkuliahan hingga selesai.

8. Drs. Purwadi Sutanto, M. Si selaku Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (P2TK Dikmen) yang telah membantu Penulis dalam memfasilitasi pemberian beasiswa pendidikan S2 di Universitas Negeri Medan sampai selesai.


(9)

iv

9. Abdul Johan, S. Pd selaku Kepala Bidang Program dan Pengembangan Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di lapangan.

10. Sakti, S. Pd, M. Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri 9 Medan yang turut serta membantu Penulis dalam melakukan penelitian hingga selesai.

11. Guru-guru SMK Negeri 9 Medan khususnya Ibu Florence Ambarita, S. Pd, Ibu Nuraina, S. Pd, Ibu Annisa Nur Panggabean S. Pd, Ibu Endang Nasution, S. Pd, Ibu Suci S. Liana, S. Pd, dan Ibu Dumaria Siagian yang telah membantu Penulis dalam melakukan penelitian.

12. Kedua orang tua Bapak Saberi dan Ibu Jawaher serta Ibu mertua Berlian Panjaitan dan semua saudara yang telah memotivasi Penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

13. Suami tercinta Irwansyah Simatupang yang penuh kasih sayang dan kesabaran mendampingi Penulis serta kedua putra tersayang Muhammad Army Ramadhan Simatupang dan Muhammad Dhafi Wiryanata Simatupang yang telah merelakan waktu dan jatah kasih sayangnya terpotong selama Penulis menjalani perkuliahan.

14. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Angkatan I (XXI) yang memberikan banyak motivasi, semangat, dan kontribusi yang berharga bagi Penulis selama perkuliahan.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 3 Juni 2014 Penulis,


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C.Fokus Area Penelitian... 11

D.Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN ... 13

A.Kajian Teori ... 13

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C.Kerangka Berpikir ... 36

D.Hipotesis Tindakan ... 37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

B. Subjek Penelitian ... 38

C.Definisi Operasional Variabel ... 38

D.Prosedur Penelitian ... 39


(11)

vi

F. Teknik Analisis Data ... 44

G.Indikator Keberhasilan Tindakan ... 46

H.Jadwal Kegiatan/Skenario Kegiatan ... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A.Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 76

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79

A.Simpulan ... 79

B. Implikasi ... 79

C.Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 17 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembuatan Materi dengan Media Mind

Mapping ... 25 Tabel 2.3 Langkah-langkah Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Dalam Pembelajaran 27 Tabel 2.4 Tahapan Supervisi Akademik Office-Conference ... 35 Tabel 3.1 Data Guru Bahasa Inggris yang Menjadi Subyek Penelitian 38 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Butir Soal ... 42 Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping

Selama Supervisi Akademik Office-Conference ... 43

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Kegiatan Supervisi Akademik

Office-Conference ... 44 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping dalam

Pembelajaran ... 44 Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ... 47 Tabel 3.7 Skenario Kegiatan Supervisi Akademik Office-Conference 48 Tabel 4.1 Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping ... 51 Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pre-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 53 Tabel 4.3 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 58 Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris

Dalam Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus I 60 Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Pada Pre-tes dan Pos-tes

Keterampilan Guru Bahasa Inggris Pada Siklus I ... 62 Tabel 4.6 Deskripsi Observasi Aktivitas Peneliti Pada Siklus I ... 63


(13)

viii

Tabel 4.7 Deskripsi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Pada Siklus I ... 64 Tabel 4.8 Analisis Butir Soal Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 70 Tabel 4.9 Nilai Pos-tes Keterampilan Guru Bahasa Inggris Dalam

Menggunakan Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 72 Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Pre-tes, Pos-tes Siklus I dan Pos-tes

Keterampilan Guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan

Media Mind Mapping Pada Siklus II ... 73 Tabel 4.11 Deskripsi Observasi Aktivitas Peneliti Pada Siklus II ... 73 Tabel 4.12 Deskripsi Aktivitas Guru Bahasa Inggris Dalam


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Contoh Media Mind Mapping yang Menggunakan

Program MindMaple ... 26 Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Tindakan ... 39 Gambar 3.2 Tahapan Analisis Data ... 46


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Lembar Wawancara kepada Guru Bahasa Inggris tentang

Pengetahuan Mengenai Penggunaan Media Mind Mapping 84 Lampiran 2 Data Awal Pengetahuan Guru Bahasa Inggris tentang

Penggunaan Media Mind Mapping ... 85 Lampiran 3 Instrumen Telaah Kelengkapan Komponen RPP ... 86 Lampiran 4 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping ... 87 Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Supervisi Akademik

Office-Conference untuk Meningkatkan Keterampilan Guru

Bahasa Inggris Dalam Menggunakan Media Mind Mapping 89 Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Guru Bahasa

Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping

dalam Pembelajaran ... 91 Lampiran 7 Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ... 93 Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian ... 103


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rendahnya kualitas pendidikan pada suatu bangsa mencerminkan rendahnya kinerja guru. Menurut catatan UNDP pada tahun 2008, HDI (Human Development Index) Indonesia menempati peringkat 109. Kinerja guru yang rendah juga dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas (2003), guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD (21, 07%), SMP (54, 12%), SMA (65, 29%) dan SMK (55, 91%). Selain itu Ginting (2011: 2) mengungkapkan bahwa nilai rata-rata nasional calon guru PNS untuk bidang studi MM (27, 67%), Fisika (27, 35%), Biologi (44, 96%) dan Bahasa Inggris (37, 57%) dari skor 0-100. Ini berarti bahwa kualitas guru masih tergolong rendah karena batas ideal agar guru dapat mengajar dengan baik minimal guru harus menguasai 75% dari penguasaan bidang studi yang dikuasainya.

Untuk memperbaiki kualitas guru, pemerintah memperbaharui kurikulum, diklat dan penataran guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, serta pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan khususnya media pembelajaran. Ini sejalan dengan pendapat Arends (2012: 10) yang menyatakan bahwa “….teachers could use technology to enhance teaching and student learning and to apprise them of available computer related

resources”. Pendapat tersebut berarti bahwa guru bisa menggunakan teknologi

untuk meningkatkan pembelajaran dan menyediakan peserta didik dengan sumber belajar yang berhubungan dengan komputer.


(17)

Guru sebagai pendidik perlu untuk mendukung berbagai program pemerintah tersebut dengan memiliki keterampilan dasar mengajar yang salah satunya yaitu keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar. Arends dan Kilcher (2010: 11) menegaskan bahwa “The efficiency dimension involves a teacher’s ability to retrieve and accurately apply knowledge and skills to specific

teaching situations.” Ini bisa bermakna bahwa dimensi pembelajaran yang efisien

mencakup kemampuan guru untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilan mengajar dalam pembelajaran.

Dalam variasi mengajar, guru perlu terampil dalam penggunaan media pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat peserta didik agar memberikan seluruh perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengoptimalkan hasil belajar mereka. Sebagai komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan, guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan peserta. Ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa

Clearly, good teachers are concerned about what students get from their

teaching and the impact that they have on students’ understanding, knowledge

and critical engagement” (Eipstein, et al., 2005: 12). Ini bermakna bahwa guru

yang baik akan memperhatikan apa yang peserta didik peroleh dari pengajaran yang diberikan oleh guru dan dampak yang guru berikan terhadap pemahaman, pengetahuan serta hal-hal kritis dari peserta didik.

Pengertian di atas bermakna bahwa bagaimanapun bagus serta idealnya kurikulum pendidikan dan betapapun lengkapnya sarana serta prasarana pendidikan dan bagaimana kuat serta antusias peserta didik, tanpa diimbangi


(18)

dengan keterampilan guru dalam mengajar, khususnya dalam keterampilan mengadakan variasi maka semuanya kurang berhasil.

Pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya terbatas pada membaca buku dan mendengar pengajaran atau memberikan latihan, namun pembelajaran harus melibatkan pemikiran yang bekerja secara assosiatif untuk menguasai keterampilan dalam mendengar (Listening), berbicara (Speaking), Membaca (Reading) dan menulis (Writing). Agar peserta didik bisa menguasai keempat keterampilan tersebut, maka guru bahasa Inggris harus memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. Dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, guru perlu menyadari bahwa setiap peserta didik lahir dengan segala potensi yang dimiliki termasuk potensi pikiran. Untuk memaksimalkan potensi pikiran dalam memahami materi bahasa Inggris, banyak syarat yang harus dimiliki peserta didik diantaranya adalah kesiapan belajar, fasilitas, kemampuan dasar, dan yang paling penting penggunaan otak yang maksimal. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada membaca buku dan mendengar pengajaran atau memberikan latihan, namun pembelajaran harus melibatkan pemikiran yang bekerja secara asosiatif. Ini berarti bahwa apabila kegiatan proses pembelajaran bahasa Inggris dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari, maka proses pembelajaran akan serasa menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik sehingga tertarik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.

Guru bahasa Inggris sebagai pengelola pembelajaran harus dapat memilih media pembelajaran yang tepat sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima peserta didik dengan baik. Media pembelajaran sangat bervariasi jenisnya dan kesemuanya mempunyai tujuan untuk mempermudah penyaluran


(19)

pesan dari guru kepada peserta didik. Pesan tersebut merangsang pikiran, perhatian dan minat peserta didik sehingga proses transformasi ilmu pengetahuan dapat terjadi. Fungsi media sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah. Ini sesuai dengan pendapat Rabbinowitz, et al (2004: 20) yang

mengungkapkan bahwa “Media are technologically based systems of information

delivery”. Ini bisa diartikan bahwa media merupakan sistem pengiriman informasi

berbasis teknologi yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik.

Ada beberapa jenis media yang dapat mendukung proses pembelajaran antara lain media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media audio, dan media cetak. Media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai semestinya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Agar peserta didik belajar secara efektif maka perlu media pembelajaran yang dapat lebih menarik perhatian dan minat peserta didik tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran secara umum. Rabinowitz, et al (2004: 21-22) menyimpulkan sebagai berikut:

I consider three ways that media forms can influence children’s learning: (a) as a way to get children to look at certain messages, thereby increasing the chances that they will process certain content; this is called the signal or marker function of formal features; (b) as a mode that children can use to represent content; and (c) as a way to foster active learning.

Kesimpulan di atas bermakna bahwa media memiliki tiga hal penting yang berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik yaitu: (1) sebagai sebuah cara untuk mengarahkan peserta didik melihat pesan tertentu, dengan demikian


(20)

meningkatkan kesempatan kepada peserta didik untuk memproses isi pesan tersebut yang disebut signal atau fungsi penanda; (2) sebagai mode yang peserta didik dapat gunakan untuk mewakili pesan media tersebut; dan (3) sebagai suatu cara untuk membantu pengembangan pembelajaran aktif.

Dari sekian banyak media, media pembelajaran yang paling tepat yang dapat dikonstruk oleh guru bahasa Inggris adalah peta pikiran (mind mapping). Mind mapping sebagai media pembelajaran visual dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas dengan meringkas materi-materi pelajaran menjadi beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah untuk dipelajari dan diingat oleh peserta didik.

Mind mapping merupakan pemanfaatan seluruh otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Mind mapping dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada media pencatatan secara tradisional karena mind mapping mengaktifkan kedua belahan otak sekaligus juga menenangkan, menyenangkan, dan menimbulkan kreatifitas. Mind mapping merupakan sebuah jalan pintas yang dituangkan dalam bentuk catatan yang membantu peserta didik dalam mengingat materi pelajaran bahasa Inggris dan membantu dalam mengerjakan tugas. Mind mapping merupakan salah satu sistem yang menggunakan otak untuk membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih


(21)

tersembunyi. Dengan guru menggunakan media mind mapping diharapkan membantu peserta didik dalam mengingat, menyelesaikan soal-soal dan membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran bahasa Inggris. Media ini cocok dipakai pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran bahasa Inggris. Penggunaan media mind mapping yang tepat dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris membuat peserta didik tertarik mengikuti pelajaran bahasa Inggris di kelas. Apabila peserta didik merasa senang dengan kegiatan pembelajaran di kelas maka dapat dengan mudah memahami pelajaran dan menguasai materi bahasa Inggris yang disampaikan oleh guru.

Salah satu program yang digunakan untuk membuat media mind mapping adalah program MindMaple yaitu sebuah program yang diciptakan dari teori Mind Map untuk membantu mengorganisasikan pikiran, dan berpikir secara terstruktur. MindMaple merupakan program yang sangat efektif karena dapat memindahkan informasi yang diperintah dengan mudah menggunakan fungsi-fungsi setting kedalam bentuk files Microsoft Word, Excel dan PowerPoint. Selain itu MindMaple dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dengan berbagai jenis bahan rancangan yang menarik. Aini (2012: 7) dalam penelitiannya membenarkan kalau piranti lunak mind mapping memberikan pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan membuat ide, memvisualisasikannya dan mengaturnya. Melalui mind mapping, seluruh informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran bahasa Inggris dapat diorganisir sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diingat. Penggunaan mind mapping dapat gunakan mulai dari tingkat dasar maupun menengah.


(22)

SMK Negeri 9 Medan sebagai salah satu dari sekian banyak sekolah menengah kejuruan di Medan berusaha mencetak para lulusan yang siap bersaing dalam mencapai prestasi yang diinginkan. Jurusan yang ada pada sekolah tersebut ada tiga jurusan yaitu jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Perawatan Sosial (Persos). Dalam menghadapi tantangan yang ada, SMK Negeri 9 Medan berusaha meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan keterampilan guru. Sesuai dengan tuntutan sekolah menengah kejuruan menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dalam penjelasan pasal 5 dikatakan bahwa pendidikan kejuruan itu mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang keahlian tertentu. Sagala (2013: 150) juga menegaskan bahwa faktor kurikulum, proses belajar mengajar, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran merupakan faktor dominan menentukan kualitas tamatan SMK.

Pendapat di atas berarti bahwa untuk mempersiapkan peserta didik tamatan SMK yang berkualitas maka diperlukan kurikulum, pembelajaran serta fasilitas yang optimal. Untuk mewujudkan semua itu maka perlu ada usaha untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping.

Namun hasil data observasi di SMKN 9 Medan tanggal 1-2 Oktober 2013, menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris belum melaksanakan tugasnya secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini kelihatan dari hasil pengamatan di kelas yang antara lain dibuktikan dengan pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher-centered learning), guru hanya melakukan teknik ceramah sebagai pokok metode mengajar. Penggunaan media pembelajaran masih jarang digunakan oleh guru dan media yang disediakan sekolah masih terbatas.


(23)

Sedangkan media tambahan yang disediakan dalam pembelajaran di sekolah hanya in focus tetapi belum digunakan dalam pembelajaran.

Selain itu, dari hasil studi dokumentasi terhadap RPP yang dikumpulkan dari guru mata pelajaran bahasa Inggris terlihat bahwa hasil telaah kelengkapan komponen RPP guru persentasenya hanya 75%. Dari 5 RPP tersebut, semuanya tidak mencantumkan penggunaan media dalam pembelajaran.

Dari hasil wawancara dengan 5 guru bahasa Inggris tentang pengetahuan guru terhadap penggunaan media tanggal 1-2 Oktober 2013, hanya 60 % yang menggunakan media dalam pembelajaran. Dalam penggunaan media mind mapping, diketahui bahwa hanya 40 % yang tahu media mind mapping dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pretes yang diberikan kepada guru menunjukkan bahwa nilai keterampilan dalam penggunaan media mind mapping rata-rata sebesar 36, 66 dengan kategori sangat kurang sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping masih sangat rendah.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping misalnya diklat, seminar, workshop, pelatihan, supervisi, dll. Dari sekian banyak cara atau upaya yang dilakukan ialah melalui supervisi akademik. Ini sejalan dengan pendapat Sudjana dan Dharma (2013: 1) yang menyatakan bahwa salah satu bantuan keahlian dari seorang pengawas dalam pengawasan akademik kepada guru ialah berkisar pada penggunaan media serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Tujuan utama supervisi akademik adalah untuk


(24)

meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik.

Supervisi akademik dapat dilakukan dengan teknik kelompok maupun teknik individual. Teknik kelompok artinya pengawas memberikan bantuan kepada kelompok guru atau kelompok kepala sekolah yang menghadapi masalah yang sama. Sedangkan teknik individual artinya bantuan dan layanan secara individual yang diberikan pengawas kepada guru. Teknik individual yaitu berupa: (1) kunjungan dan observasi kelas; (2) pertemuan individual; (3) observasi kelas; (4) inter vitasi; (5) menilai diri sendiri (evaluasi diri); (6) supervisory bulletin; (7) profesional reading; (8) profesional writing (Sagala, 2010: 173).

Salah satu jenis percakapan dalam teknik supervisi individual ialah pertemuan individual. Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara pengawas dengan guru atau guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru. Sagala (2010: 173) menegaskan bahwa teknik individual merupakan teknik supervisi yang sangat menarik karena dapat memberi jalan kepada pengawas untuk menilai cara-cara mereka bertindak. Dalam pertemuan individual, jenis percakapan individual terbagi menjadi empat macam yaitu: (1) Classroom-conference; (2) Office-conference; (3) Causal-Office-conference; dan (4) Observational visitation.

Office-conference sebagai salah satu jenis percakapan individual merupakan percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, yang sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru. Office-conference merupakan pertemuan yang bersifat pribadi yang dapat dilakukan di ruang kepala sekolah atau ruang


(25)

guru sehingga antara pengawas dan guru bisa lebih intensif membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh guru khususnya penggunaan media mind mapping. Office-conference merupakan alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping.

Ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi (2012) yang mengungkapkan bahwa supervisi akademik memberikan peningkatan kompetensi ICT guru kelas dalam proses belajar mengajar. Penelitian tentang efektifitas penggunaan media mind mapping yang dilakukan Nanang Khoiruddin, dkk (2013) menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran mind mapping sangat baik dimanfaatkan sebagai media pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman peserta didik serta dapat mengatasi kesalahpahaman konsep terhadap konsep materi Fisika SMA kelas X. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan Silaban dan Masita Anggraini Napitupulu (2012) juga menguatkan bahwa media mind mapping memberikan pengaruh terhadap kreativitas dan hasil belajar Kimia peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satu cara yang diduga lebih dominan adalah melalui supervisi akademik office-conference. Untuk membuktikan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tindakan yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan Media Mind Mapping Melalui Supervisi Akademik


(26)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan antara lain: 1. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. 2. Kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah.

3. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah.

4. Kurangnya keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping.

5. Belum sesuainya model supervisi akademik yang diterapkan.

C. Fokus Area Penelitian

Dari sekian banyaknya identifikasi masalah, agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, fokus area penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan fokus area penelitian di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan?


(27)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan terutama:

1. Bagi guru sebagai informasi untuk memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan media mind mapping dalam pembelajaran agar pembelajaran jadi lebih menarik dan bervariasi.

2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan ilmiah dalam pelaksanaan supervisi akademik office-conference untuk peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

3. Bagi pengawas sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan supervisi akademik office-conference dalam meningkatkan keterampilan guru binaannya dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain sebagai literatur sekaligus bahan perbandingan untuk mengembangkan hasil penelitian ini dengan konsep yang berbeda di tempat penelitian yang lain.


(28)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Media mind mapping merupakan media pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan karena otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan yang dapat meningkatkan kreatifitas dengan menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.

2. Supervisi akademik office-conference merupakan salah satu jenis percakapan dalam supervisi akademik teknik individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, dimana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.

3. Keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik office-conference. Hal ini tercermin dari persentase keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping yaitu 20% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian telah membuktikan bahwa supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMKN 9 Medan. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping menggunakan supervisi akademik office-conference.


(29)

Supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping karena supervisi akademik office-conference merupakan jenis supervisi yang menciptakan suasana supervisi yang lebih kondusif, terbuka dan intensif antara peneliti dan guru bahasa Inggris sehingga sangat membantu guru bahasa Inggris mengikuti langkah-langkah dalam menggunakan media mind mapping dengan program MindMaple dengan mudah. Dengan demikian jika ada yang ingin menerapkan supervisi akademik office-conference dapat dilakukan dengan langkah-langkah: (1) Pra-observasi (Pertemuan awal), (2) Observasi (Pengamatan), (3) Pasca-observasi (Pertemuan balikan).

C.Saran

Saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran di kelas.

2. Kepala Sekolah bisa memfasilitasi media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru di sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan supervisi akademik office-conference dalam membina para guru terutama dalam menggunakan media mind mapping di sekolah.

4. Peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis supervisi akademik dan media yang berbeda.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Annisa, dkk. 2012. Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (Online), Vol 1, No. 1, (http: //www. universitas sebelas maret.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

Arends, Richard. 2012. Learning to Teach. 9thed. New York: McGraw-Hill Companies.

Arends, Richard, and Kilcher, Ann 2010. Teaching for Student Learning. Becoming an Accomplihed Teacher. New York: Routledge.

Balitbang Depdiknas. 2003. Data Kelayakan Mengajar Guru. Jakarta: Depdiknas Buzan, Tony. 2009. MindMaps for Kids. An Introduction. The Shortcut to Success

at School. United Kingdom: Buzan Center Ltd Headquarters

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional (DitPMPTK Kemendiknas). 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta.

Eipstein, Debbie, et al. 2005. Teaching and Supervision. London: SAGE Publication Ltd.

Gelsthorpe, Tony. 2003. Engaging Communities and School. Dalam Tony Gelsthorpe dan John West-Burnham (Eds), Educational Leadership and the Community. Strategies for School Improvement through Community Engagement (hlm. 17). Great Britain: Pearson Education Limited.

Ginting, Bersita. 2011. Hubungan Budaya Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMAN Kota Binjai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 8 No. 1, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 28 Juli 2013)

Gravemeijer, Koeno dan Cobb, Paul. 2006. Design Research from a Learning Design Perspective. Dalam Jan Van Den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan McKenney dan Nienke Nievenne (Eds.), Educational Design Research. (hlm 18). New York. Routledge.

Heinich, Robert et al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. Pearson Education, Inc. New Jersey: Merrill Prentice Hall.


(31)

Khorudin, Nanang, dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 untuk Siswa SMA pada Pokok Bahasa Alat Optik. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Vol.1, No 1, (http://www.uns.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

MindMaple Inc. 2011. Mindmaple Lite 1.3//http:www.mindmaple.com.

Mulyadi. 2012. Peningkatan Kompetensi ICT Guru Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Cijoho Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi. Laporan PTS. (Online) diakses 5 November 2013.

Panjaitan, Tauhaposan. 2010. Pengaruh Supervisi Akademik dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru. (Studi Kasus Pada SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan). Disertasi. Medan. Program Pascasarjana UNIMED MEDAN.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta: CV. Eka Jaya.

Rabbinowitz, et al. 2004. The Design of Instruction and Evaluation. Affordance of Using Media and Technology. United States of America: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Rahmah, Maulida. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia Dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2013. Spektrum 2008 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen Program Studi Administrasi Perkantoran dalam Buku Human Capital. Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat ASPAPI di UNIMED, Medan, 9 Juni 2012.

____________. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Membantu Mengatasi Kesulitan Guru Memberikan Layanan Belajar yang Bermutu. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Alfabeta.


(32)

Saragih, Abdul Hasan. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 5 No1 29, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 15 April 2013)

Silaban, Ramlan, dan Napitupulu, Masita Anggraini. 2012. Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 8 April 2013)

Sudjana, Nana dan Dharma, Surya. 2013. Menyusun Program Pengawasan. Panduan bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing. Sudjana, dkk. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan

(Panduan bagi Pengawas Sekolah). Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan. Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

____________.2011. Supervisi Pendidikan. Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

___________ .2010. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan. Cikarang. Bekasi: Binamitra Publishing.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tapantoko, Agung Aji. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Yus, Anita. dan Ray, Damaiwaty. 2011. Penggunaan Mind Mapping Berbasis Information Technology dalam Mata Kuliah Pendekatan dan Strategi Pembelajaran AUD untuk Meningkatkan Kreativitas. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 1 April 2013)


(1)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping melalui supervisi akademik office-conference di SMK Negeri 9 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan terutama:

1. Bagi guru sebagai informasi untuk memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan media mind mapping dalam pembelajaran agar pembelajaran jadi lebih menarik dan bervariasi.

2. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan ilmiah dalam pelaksanaan supervisi akademik office-conference untuk peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

3. Bagi pengawas sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan supervisi akademik office-conference dalam meningkatkan keterampilan guru binaannya dalam menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain sebagai literatur sekaligus bahan perbandingan untuk mengembangkan hasil penelitian ini dengan konsep yang berbeda di tempat penelitian yang lain.


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Media mind mapping merupakan media pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan karena otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan yang dapat meningkatkan kreatifitas dengan menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.

2. Supervisi akademik office-conference merupakan salah satu jenis percakapan dalam supervisi akademik teknik individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, dimana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.

3. Keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMK Negeri 9 Medan dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik office-conference. Hal ini tercermin dari persentase keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping yaitu 20% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian telah membuktikan bahwa supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping di SMKN 9 Medan. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping menggunakan supervisi akademik office-conference.


(3)

Supervisi akademik office-conference dapat meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris dalam menggunakan media mind mapping karena supervisi akademik office-conference merupakan jenis supervisi yang menciptakan suasana supervisi yang lebih kondusif, terbuka dan intensif antara peneliti dan guru bahasa Inggris sehingga sangat membantu guru bahasa Inggris mengikuti langkah-langkah dalam menggunakan media mind mapping dengan program MindMaple dengan mudah. Dengan demikian jika ada yang ingin menerapkan supervisi akademik office-conference dapat dilakukan dengan langkah-langkah: (1) Pra-observasi (Pertemuan awal), (2) Observasi (Pengamatan), (3) Pasca-observasi (Pertemuan balikan).

C.Saran

Saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media mind mapping dalam pembelajaran di kelas.

2. Kepala Sekolah bisa memfasilitasi media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru di sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan supervisi akademik office-conference dalam membina para guru terutama dalam menggunakan media mind mapping di sekolah.

4. Peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis supervisi akademik dan media yang berbeda.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Annisa, dkk. 2012. Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (Online), Vol 1, No. 1, (http: //www. universitas sebelas maret.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

Arends, Richard. 2012. Learning to Teach. 9thed. New York: McGraw-Hill Companies.

Arends, Richard, and Kilcher, Ann 2010. Teaching for Student Learning. Becoming an Accomplihed Teacher. New York: Routledge.

Balitbang Depdiknas. 2003. Data Kelayakan Mengajar Guru. Jakarta: Depdiknas Buzan, Tony. 2009. MindMaps for Kids. An Introduction. The Shortcut to Success

at School. United Kingdom: Buzan Center Ltd Headquarters

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional (DitPMPTK Kemendiknas). 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta.

Eipstein, Debbie, et al. 2005. Teaching and Supervision. London: SAGE Publication Ltd.

Gelsthorpe, Tony. 2003. Engaging Communities and School. Dalam Tony Gelsthorpe dan John West-Burnham (Eds), Educational Leadership and the Community. Strategies for School Improvement through Community Engagement (hlm. 17). Great Britain: Pearson Education Limited.

Ginting, Bersita. 2011. Hubungan Budaya Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMAN Kota Binjai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 8 No. 1, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 28 Juli 2013)

Gravemeijer, Koeno dan Cobb, Paul. 2006. Design Research from a Learning Design Perspective. Dalam Jan Van Den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan McKenney dan Nienke Nievenne (Eds.), Educational Design Research. (hlm 18). New York. Routledge.

Heinich, Robert et al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. Pearson Education, Inc. New Jersey: Merrill Prentice Hall.


(5)

Khorudin, Nanang, dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 untuk Siswa SMA pada Pokok Bahasa Alat Optik. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Vol.1, No 1, (http://www.uns.ac.id, diakses 29 Oktober 2013)

MindMaple Inc. 2011. Mindmaple Lite 1.3//http:www.mindmaple.com.

Mulyadi. 2012. Peningkatan Kompetensi ICT Guru Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi pada Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri Cijoho Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi. Laporan PTS. (Online) diakses 5 November 2013.

Panjaitan, Tauhaposan. 2010. Pengaruh Supervisi Akademik dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru. (Studi Kasus Pada SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan). Disertasi. Medan. Program Pascasarjana UNIMED MEDAN.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta: CV. Eka Jaya.

Rabbinowitz, et al. 2004. The Design of Instruction and Evaluation. Affordance of Using Media and Technology. United States of America: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Rahmah, Maulida. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia Dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2013. Spektrum 2008 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen Program Studi Administrasi Perkantoran dalam Buku Human Capital. Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat ASPAPI di UNIMED, Medan, 9 Juni 2012.

____________. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Membantu Mengatasi Kesulitan Guru Memberikan Layanan Belajar yang Bermutu. Bandung: CV. Alfabeta.

____________. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Alfabeta.


(6)

Saragih, Abdul Hasan. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 5 No1 29, (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 15 April 2013)

Silaban, Ramlan, dan Napitupulu, Masita Anggraini. 2012. Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pembelajaran Menggunakan Advance Organizer. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 8 April 2013)

Sudjana, Nana dan Dharma, Surya. 2013. Menyusun Program Pengawasan. Panduan bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing. Sudjana, dkk. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan

(Panduan bagi Pengawas Sekolah). Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan. Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

____________.2011. Supervisi Pendidikan. Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing.

___________ .2010. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan. Cikarang. Bekasi: Binamitra Publishing.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tapantoko, Agung Aji. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Yus, Anita. dan Ray, Damaiwaty. 2011. Penggunaan Mind Mapping Berbasis Information Technology dalam Mata Kuliah Pendekatan dan Strategi Pembelajaran AUD untuk Meningkatkan Kreativitas. (Online). Artikel UNIMED., (http://www.digilibunimed.ac.id, diakses 1 April 2013)