UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS VII SMP JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN PADA

SISWA KELAS VII SMP JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

NANDA AULIA SIREGAR NIM. 6103111070

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karuniya yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Penerapan Metode Bagian Pada Siswa Kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ".

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini, secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Dekan FIK Unimed.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Wakil Dekan I FIK Unimed.

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan II FIK Unimed.

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Sebagai Wakil Dekan II FIK Unimed.

6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR dan

sebagai Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan PJKR.

8. Bapak Drs. M. Yusuf dan Bapak Drs. Suharjo, M.Pd yang telah menjadi

pengarah I dan II.

9. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di

lingkungan FIK Universitas Negeri Medan.

10.Terimakasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP Josua Medan Ibu Berta Lena

Purba, BA yang telah memberikan izin melakukan penelitian disekolah tersebut. Bapak Nuanda Fauzi S,Pd sebagai guru Penjaskes, serta Bapak/Ibu


(5)

Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian.

11.Teristimewa untuk Ayahanda (Yusron Siregar) dan Ibunda (Amrida Kurniati)

Terima kasih yang telah membesarkan, membimbing, dan membiayai serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Dan juga Terimakasih untuk Opa (H. Mahmud Hayat) dan Oma (Hj. Zainah S) yang selalu memberikan semangat, nasehat dan dukungan serta doa dalam penulisan skripsi ini.

12.Kepada Adik tersayang Nindy Chairunnisah Siregar, Dinda Audina Siregar

dan Devi Ananda Siregar yang telah menyemangati dan memberikan motivasi.

13.Untuk seseorang yang selalu setia menunggu Ria Pratiwi begitu banyak

membantu dan memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti, sehingga skripsi ini selesai.

14.Semua teman-teman mahasiswa PKR A Reg 2010, yang tidak dapat

disebutkan satu persatu dan juga kepada Tim Konyenk FC yang memberikan semangat dan dukungan sehingga penulisan ini dapat selesai.

Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2015

Nanda Aulia Siregar NIM. 6103111070


(6)

i

ABSTRAK

NANDA AULIA SIREGAR. NIM : 6103111070. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Penerapan Metode Bagian Pada Siswa Kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

(Pembimbing : SURYADI DAMANIK)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tolak peluru melalui penerapan metode bagian pada siswa kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Josua Medan yang berjumlah 21 orang, yang diberikan tindakan berupa pengajaran tolak peluru melalui penerapan metode bagian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat dianalisis. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar tolak peluru diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian berupa portofolio dengan hasil belajar ini dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertemuan.

Setelah data terkumpul dilakukan analisis, maka diperoleh hasil analisisnya : dengan diberikan penerapan metode bagian maka diperoleh tes hasil belajar pada siklus I sebanyak 10 orang siswa yaitu 47,61% telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 11 orang siswa yaitu 52,39% belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 66,47 (tidak tuntas). Namun pada siklus I belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal seperti yang diharapkan yaitu 85%. Maka dilakukanlah tes hasil belajar siklus II dengan memperoleh data sebanyak 18 orang siswa yaitu 85,71% yang telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 orang lainnya masih belum tuntas dengan nilai sebesar 14,29% dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 75,33 (tuntas). Dengan kata lain terdapat peningkatan klasikal siklus I 47,61% menjadi 85,71% pada siklus II, jumlah peningkatan kalsikal dari siklus I ke tahap siklus II sebesar 38,1%.Berdasarkan hasil data analisis dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode bagian dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan masalah... 7

E. Tujuan penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 9

2. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 13

3. Hakikat Atletik ... 15

4. Hakikat Pembelajaran Tolak Peluru... 17

5. Hakikat Metode Bagian... 29

B. Kerangka Berfikir... 32


(8)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian... 35

D. Desain Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian... 41

F. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskripsi Data Penelitian ... 47

B. Hasil Penelitian ... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Fortopolio Penilaian ... 43

3.2 Format Penilaian ... 45

4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru ... 47

4.2 Data Hasil Belajar Tolak Peluru ... 47

4.3 Hasil Tes Tolak Peluru Siklus I ... 51

4.4 Hasil Tes Tolak Peluru Siklus II ... 59


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lapangan Tolak Peluru ... 18

2.2 Bola Tolak Peluru ... 19

2.3 Cara Memegang Peluru ... 20

2.4 Cara Meletakkan Peluru ... 21

2.5 Sikap Badan Menyamping Saat Akan Menolak Peluru ... 22

2.6 Sikap Badan Membelakangi Saat Akan Menolak Peluru ... 22

2.7 Cara Menolak Peluru Posisi Menyamping ... 23

2.8 Cara Menolak Peluru Posisi Membelakangi ... 24

2.9 Sikap Badan Setelah Menolak Peluru ... 25

2.10 Cara Memegang Tolak Peluru ... 26

2.11 Sikap Awalan / Persiapan ... 27

2.12 Cara menolak Peluru ... 28

2.13 Sikap Akhir / Gerak Lanjut ... 29

3.1 Desain Penelitian ... 36

4.1 Grafik Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Tolak peluru Siklus I ... 52

4.2 Grafik Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Tolak peluru Siklus II ... 59


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I ... 66

2. RPP Siklus II ... 69

3. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Guru Siklus I ... 72

4. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Siswa Siklus I ... 73

5. Lembar Observasi Pengamatan Kriteria Bagi Guru Siklus II ... 74

6. Lembar Observasi pengamatan Kriteria Bagi Siswa Siklus II ... 75

7. Lembar Portofolio Penelitian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I ... 76

8. Lembar Portofolio penelitian Proses Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 79

9. Data Awal Hasil Belajar Tolak Peluru ... 82

10.Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I ... 83

11.Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 84

12.Portofolio Penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I... 85

13.Portofolio penilaian Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II ... 91

14.Data Hasil Presentasi Ketuntasan Klasikal Siswa ... 97

15.Perbandingan Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I dan II ... 98

16.Rumus Presentase Indikator Lembar Portofolio Siklus I dan II ... 99

17.Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 102


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelaah lebih jauh dan mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya sehingga lebih dituntut dalam pengelolaan pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut bias dipahami karena mengarahkan siswa menuju sebuah perubahan dan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan yang baik kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan seperti yang diinginkan.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan

gerak dasar, tekhnik dan strategi permainan olahraga, internalisasi nilai – nilai


(13)

2

Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual emosional dan sosial.

Disinilah pentingnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuaan. Namun dalam kenyataannya masih banyak para guru pendidikan jasmani yang masih terbatas dalam mengajarkan pembalajaran praktek pendidikan jasmani dikarenakan berbagai macam keterbatasan dalam menyediakan sarana untuk penunjang dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, sehingga kadang-kadang pembelajaran pendidikan jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti yang kita harapkan. Terkait dengan hal tersebut ternyata pembelajaran tolak peluru dalam pembelajaran pendidikan jasmani juga belum dapat dilaksanaka secara tepat dan lengkap yakni teori dan juga praktek yang dikarenakan terbatasnya sarana ataupun prasarana yang tersedia.

Pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar anak. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa sekolah dasar hendaknya harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangannya agar kemampuan gerak dasarnya berkembang dengan baik. Pada umumnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah termasuk sekolah dasar didasarkan pada keterampilan yang sebenarnya atau menggunakan peralatan yang sebenarnya. Dari pembelajaran keterampilan yang sebenarnya, ternyata pada siswa sekolah dasar mengalami kendala atau kesulitan. Untuk mengatasi kendala atau kesulitan dalam pembelajaran pendidikan jasmani,


(14)

3

maka seorang guru harus mampu mencarikan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran pendidikan jasmani tercapai.Memodifikasi dan memvariasikan sarana atau alat pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Pencapaian keberhasilan seorang guru dalam mengajar didukung oleh beberapa keterampilan dasar mengajar diantaranya yaitu menerapkan metode bagian atau tahapan pembelajaran, keterampilan mengadakan variasi pembelajaran, modifikasi alat pembelajaran, dan metode pembelajaran yang dapat diterima oleh peserta didik. Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa variasi mengandung makna perbedaan. Dimana dalam kegiatan pembelajaran tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa. Selaku calon pendidik, kita harus mempersiapkan pendekatan pembelajaran yang tidak saja membuat proses pembelajaran menarik, tapi juga memberikan ruang bagi murid untuk berkreativitas dan terlibat secara aktif sepanjang proses pembelajaran.

Atletik merupakan cabang olahraga yang didalamnya mencakup semua aspek gerak manusia, seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan dasar dari cabang olahraga lainnya. Atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Dalam kegiatannya, olahraga atletik mempunyai nomor-nomor yang diperlombakan pada umumnya adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Setiap nomor yang diperlombakan memiliki ciri gerak yang berbeda. Perbedaan itu disesuaikan


(15)

4

dengan gerakan yang dilakukan. Gerakannya pun semakin lama semakin baik dan efesien seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mendukung prestasi maksimal.

Dalam pembelajaran atletik siswa hanya diajarkan materi yang berupa teori khususnya tolak peluru, sehingga proses KBM yang semestinya harus dilakukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui media gerakan, akhirnya harus terhambat karena disebabkan faktor sarana belajar yang kurang mendukung tersebut. Jika kita telusuri lebih dalam mengenai pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dalam kurikulum 2013 dalam bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya kelas VII dimana pelaksanaannya harus dilakukan melalui praktek bukan hanya teori, yakni mempraktekkan tekhnik-tekhnik dasar dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran tolak peluru tersebut, kreativitas dari seorang guru sangatlah dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar yang baik serta lengkap kepada siswa. Hal ini merupakan sebuah masalah yang mengakibatkan kurangnya kemampuan sebagai guru pendidikan jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru yang memiliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan juga daya serap, terlebih sebagai pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan proses kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.


(16)

5

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan di SMP Josua Medan pada jam pelajaran pendidikan jasmanai, masih ada beberapa siswa yang belum mengetahui apa itu tolak peluru, sehingga membuat mereka bingung dalam mempelajari pembelajaran tolak peluru, peralatan tolak peluru di sekolah tersebut terbatas hanya ada 6 buah peluru, lapangan di sekolah tersebut cukup luas, tetapi yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran materi tolak peluru hanya sebagian kecil. Dan strategi belajar yang belum mempunyai metode dan variasi pembelajaran dari guru. Pengaruh dari kurangnya sarana prasarana atau fasilitas tolak peluru itu menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran tolak peluru di SMP Josua Medan tersebut adalah siswa menjadi pasif dalam proses penerimaan materi pelajaran dari guru pendidikan jasmani yang disebabkan minimnya fasilitas atau alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tolak peluru di sekolah tersebut yang dikarenakan siswa harus lama menunggu antrian untuk bergantian ketika akan mempraktekkan apa yang telah diajarkan oleh guru penjaskesnya. Pada pokok bahasan atletik khususnya tolak peluru, pada saat siswa mempraktekkan apa yang telah dijelaskan oleh gurunya, masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan pada tekhnik dasar penolakan peluru, hal itu terbukti karena banyak siswa yang belum memahami cara memegang peluru dengan benar, cara meletakkan peluru dileher, posisi badan saat menolak, cara menolak, hingga sikap badan setelah melakukan tolakan pada gerak akhir kurang tepat. Informasi yang diperoleh dari guru penjas, dari 21 siswa yang ada di kelas VII hanya ada 4 siswa yang tau tentang tekhnik dasar tolak peluru. Berarti, dari data tersebut sekurangnya hanya sekitar 19 % dari jumlah siswa yang ada, yang


(17)

6

berhasil memahami mengenai tentang cara memegang peluru yang benar, sikap awal saat menolak hingga posisi badan setelah melakukan tolakan pada materi tolak peluru. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 85 % dari keseluruhan siswa. Hasil yang diperoleh ini cukup rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di kelas tersebut.

Menurut peneliti, melihat kondisi tersebut perlu adanya solusi yang tepat dalam menyikapi masalah proses pembelajaran penjas, terutama pada materi tolak peluru. Dalam hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah memodifikasi pembelajaran tolak peluru. Melalui penerapan metode bagian tolak peluru, ini diharapkan proses pembelajaran tolak peluru dapat berjalan dengan lancar dan menarik minat siswa. Penerapan metode bagian tolak peluru ini akan dapat membantu siswa dalam memahami keterampilan gerak dasar tolak peluru sehingga para siswa dapat melakukan tolakan pada peluru dengan baik dan benar.

Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran tolak peluru di SMP Josua Medan, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan metode bagian.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah tersebut yang dapat diidentifikasikan adalah masih adanya beberapa siswa yang tidak mengetahui apa itu tolak peluru sehingga membuat siswa tersebut bingung


(18)

7

saat melakukan pembelajaran tolak peluru. Kurangnya alat / sarana prasarana untuk pembelajaran tolak peluru disekolah tersebut sehingga membuat siswa bergantian untuk melakukan pembelajaran tolak peluru. Strategi pembelajaran tidak memakai metode dan variasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru disekolah tersebut hingga kurangnya minat dari siswa-siswi di kelas VII SMP Josua Medan.

C. Pembatasan Masalah

Karena hasil yang diteliti dan diidentifikasi cukup luas, maka perlu ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas hal yang pokok saja untuk mempertegas sasaran yang ingin dicapai yaitu : penerapan metode bagian untuk memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu : Bagaimanakah penerapan metode bagian pada materi pembelajaran tolak peluru dapat memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.


(19)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni : Untuk mengetahui perubahan proses pembelajaran tolak peluru melalui metode bagian pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memperbaiki

proses pembelajaran tolak peluru.

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca atau peneliti lain terkait

dengan pembelajaran tolak peluru.

3. Meningkatkan penguasaan teknik dasar tolak peluru dalam mengatasi

kesukaran belajar melalui penerapan metode bagian / tahapan pembelajaran.

4. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan metode bagian /


(20)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan perlakuan dari siklus I sampai dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode bagian dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014-2015. Dengan PKK pada siklus I adalah 47,62% kemudian meningkat menjadi 85,71% pada siklus II dari keseluruhan siswa sebanyak 21 siswa.

B. Saran

Adapun saran dari peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Josua Medan untuk

mempertimbangkan penggunaan permainan dalam pembelajaran dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Disarankan kepada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar

agar lebih giat belajar dan lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani.

3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian kiranya

dapat mencoba dengan materi yang lainnya dengan lebih baik lagi.

4. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan panduan bagi

rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan kelas (PTK) khususnya dalam penerapan metode bagian.


(21)

64

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga. Surakarta

Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi Paikem, Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Aip Syarifuddin 1992. Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd, 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung : Rosdakarya.

Drs. Yoyo Bahagia, dkk 1999. Atletik, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta.

Giri Wiarto 2013. Atletik. Yogyakarta. Graha Ilmu

Ika Kusumasari, 2012. Diktat Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Ika Kusumasari, 2012. Diktat Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani.

Tim Abdi Guru, 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta. Erlangga.

Tim Dosen FIP UNIMED, 2011. Psikologi Pendidikan. Medan. Pps Unimed.

Tim Pengajar FIP UNIMED, 2012. Diktat Filsafat Pendidikan. Medan.

Winendra Adi, dkk 2008. Seri Olahraga Atletik. Yogyakarta. Pustaka Insan mandiri

http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/

http://budsport.blogspot.com/2012/10/hakikat-pendidikan-jasmani.html


(22)

65

http://keajaibanikhlas.blogspot.com/2013/02/hakikat-pendidikan.html

http://kumpulan-contoh-ptk.blogspot.com/2014/01/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli.html

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+tolak+peluru&client

http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html.


(1)

6

berhasil memahami mengenai tentang cara memegang peluru yang benar, sikap awal saat menolak hingga posisi badan setelah melakukan tolakan pada materi tolak peluru. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 85 % dari keseluruhan siswa. Hasil yang diperoleh ini cukup rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di kelas tersebut.

Menurut peneliti, melihat kondisi tersebut perlu adanya solusi yang tepat dalam menyikapi masalah proses pembelajaran penjas, terutama pada materi tolak peluru. Dalam hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah memodifikasi pembelajaran tolak peluru. Melalui penerapan metode bagian tolak peluru, ini diharapkan proses pembelajaran tolak peluru dapat berjalan dengan lancar dan menarik minat siswa. Penerapan metode bagian tolak peluru ini akan dapat membantu siswa dalam memahami keterampilan gerak dasar tolak peluru sehingga para siswa dapat melakukan tolakan pada peluru dengan baik dan benar.

Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran tolak peluru di SMP Josua Medan, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan metode bagian.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah tersebut yang dapat diidentifikasikan adalah masih adanya beberapa siswa yang tidak mengetahui apa itu tolak peluru sehingga membuat siswa tersebut bingung


(2)

saat melakukan pembelajaran tolak peluru. Kurangnya alat / sarana prasarana untuk pembelajaran tolak peluru disekolah tersebut sehingga membuat siswa bergantian untuk melakukan pembelajaran tolak peluru. Strategi pembelajaran tidak memakai metode dan variasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru disekolah tersebut hingga kurangnya minat dari siswa-siswi di kelas VII SMP Josua Medan.

C. Pembatasan Masalah

Karena hasil yang diteliti dan diidentifikasi cukup luas, maka perlu ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas hal yang pokok saja untuk mempertegas sasaran yang ingin dicapai yaitu : penerapan metode bagian untuk memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu : Bagaimanakah penerapan metode bagian pada materi pembelajaran tolak peluru dapat memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.


(3)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni : Untuk mengetahui perubahan proses pembelajaran tolak peluru melalui metode bagian pada siswa kelas VII SMP Josua Medan T.A.2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru.

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca atau peneliti lain terkait dengan pembelajaran tolak peluru.

3. Meningkatkan penguasaan teknik dasar tolak peluru dalam mengatasi kesukaran belajar melalui penerapan metode bagian / tahapan pembelajaran.

4. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan metode bagian / tahapan pembelajaran tolak peluru.


(4)

63 A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan perlakuan dari siklus I sampai dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode bagian dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Josua Medan Tahun Ajaran 2014-2015. Dengan PKK pada siklus I adalah 47,62% kemudian meningkat menjadi 85,71% pada siklus II dari keseluruhan siswa sebanyak 21 siswa.

B. Saran

Adapun saran dari peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Josua Medan untuk mempertimbangkan penggunaan permainan dalam pembelajaran dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Disarankan kepada siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar agar lebih giat belajar dan lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani.

3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian kiranya dapat mencoba dengan materi yang lainnya dengan lebih baik lagi.

4. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan panduan bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan kelas (PTK) khususnya dalam penerapan metode bagian.


(5)

64

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga. Surakarta

Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi Paikem, Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Aip Syarifuddin 1992. Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd, 2010. Mengajar dan Melatih Atletik.

Bandung : Rosdakarya.

Drs. Yoyo Bahagia, dkk 1999. Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Giri Wiarto 2013. Atletik. Yogyakarta. Graha Ilmu

Ika Kusumasari, 2012. Diktat Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Ika Kusumasari, 2012. Diktat Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Tim Abdi Guru, 2009. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta. Erlangga.

Tim Dosen FIP UNIMED, 2011. Psikologi Pendidikan. Medan. Pps Unimed. Tim Pengajar FIP UNIMED, 2012. Diktat Filsafat Pendidikan. Medan.

Winendra Adi, dkk 2008. Seri Olahraga Atletik. Yogyakarta. Pustaka Insan mandiri http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/

http://budsport.blogspot.com/2012/10/hakikat-pendidikan-jasmani.html http://dryalestari.blogspot.com/2012/05/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html


(6)

http://keajaibanikhlas.blogspot.com/2013/02/hakikat-pendidikan.html

http://kumpulan-contoh-ptk.blogspot.com/2014/01/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli.html

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+tolak+peluru&client http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU TEKNIK LINIER DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIIa SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2 13 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 CAMPANG RAYA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 10 31

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GADINGREJO TP.2012/2013

0 8 45

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIII SMP DARUL HIKMAH MAKASSAR

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIIB SMP N 2 TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10