PERAN GURU PKN DALAM PENGEMBANGAN MORAL SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PORSEA.

(1)

PERAN GURU PKN DALAM PENGEMBANGAN MORAL SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PORSEA

TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Alvonco Panjaitan Nim. 3113111003

JURUSAN PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGERAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

Alvonco Panjaitan. NIM 3113111003. Peran Guru PKn Dalam Pengembangan Moral Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea TP 2014/ 2015 serta untuk mengetahui pembinaan dan pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea yang dilakukan guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa dan juga untuk mengetahui seberapa besar peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa di SMP Negeri 2 Porsea. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea yang berjumlah 185 siswa oleh karena itu peneliti mengambil sampel sebanyak 1 (satu) kelas yang berjumlah 23 orang. Yang menjadi variabel penelitian ini adalah peran guru PKn dalam pengembangan moral siswa sebagai variabel tunggal. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, penyebaran angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rumus statistik sederhana (persentase). Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpul, diolah, dan dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa guru PKn sangat besar peranannya dalam pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea. Guru PKn sudah mengwujudkan usaha, kemampuannya dan peranan dalam membentuk moral siswa di dalam lingkungan sekolah SMP Negeri 2 Porsea. Dalam usaha pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea guru PKn juga mengalami kendala, baik yang berasal dari siswa, lingkungan sekolah, masyarakat dan juga keluarga. Namun dengan kemampuan guru PKn dapat mengatasi kendala-kendala tersebut.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala petunjuknya yang selalu memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmat, sehingga dapat mengatasi kesulitan yang penulis alami dalam menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pengembangan Moral Siswa SMP Negeri 2 Porsea T.P. 2014/ 2015”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Buha Simamora SH.M.H sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga selesai penulisan skripsi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan sepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun dati tutur bahasa dan penyajian tulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.


(4)

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka terselesaikan skripsi ini. oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Restu, Ms., selaku pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Sugiarto, M.si selaku Pembantu Dekan I dan seluruh Ibu dan Bapak staf pegawai Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H sebagai Dosen Pembimbing Akademik

dan Penguji Penulis yang telah memberikan masukan dalam penulisan Skripsi ini.


(5)

8. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si dan Bapak Yakobus Ndona, SS,M.Hum selaku dosen Penguji.

9. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

10. Bapak Manati Simajuntak, ST selaku Kepala Sekolah, Ibu Adelina Manik, S.pd dan Ibu Junita Butar-Butar, S.Pd selaku guru PKn Kelas VIII-6 di SMP Negeri 2 Porsea.

11. Teristimewa buat orangtua tercinta, ayahanda Jekson Panjaitan dan Ibunda Rohani Sinaga yang telah membesarkan, mendidik, memberikan semangat, motivasi, dan pengorbanan yang luar biasa serta selalu menyertai peneliti dalam doa selama menjalani perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

12. Untuk yang tercinta abang saya Tumbur Panjaitan, kakak- kakak saya Fitri Panjaitan, Sri Hermianti Panjaitan, adik-adik saya Era Panjaitan, Sastra Panjaitan, Yulan Tari Panjaitan, Yonata Sahat Panjaitan yang selalu memberi doa, dukungan dan motivasinya.

13. Buat yang tersayang Katika Magdalena Purba yang selalu memberi semangat, doa dan motivasinya.

14. Buat sahabat-sahabatku tersayang Gondo, Ella, Efraim, Majid, Dina, Julastro, Devi, Riani, Ika, Dinda, Widya, Tohap, Aprianta, Ety, Aniberta


(6)

dan Rikki yang selalu memberi doa dan motivasinya kepada peneliti selama pengerjaan skripsi ini.

15. Buat teman-teman seperjuangan kelas Reguler A 2011 dan PPLT SMA Negeri 1 Serba Jadi.

16. Buat teman-teman segang Tanjung Bunga II, Tomy Purba, Grace simbolon, Samy Purba, dan yang lainnya, terimakasih atas kebersamaan selama ini. Serta kepada semua pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, Juni 2015 Peneliti

Alvonco Panjaitan NIM. 3113111003


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 4

C. Pembatasan Masalah ………. 5

D. Perumusan Masalah ……….. 6

E. Tujuan Penelitian ……….. 6

F. Manfaat Penelitian ………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ……… 8

1. Pengertian Guru ……….. 8

2. Pengertian Peran Guru ………. 12

3. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ……… 16

4. Pengertian Moral ………. 19

5. Pengertian Peran Guru PKn dalam pengembangan moral .. 21

B. Kerangka Berpikir ……… 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian………26

B. Populasi dan sampel ………. 26

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ………. 27

D. Tekhnik Pengumpulan Data ……… 28


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……….31 B. Pembahasan………..57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………63 B. Saran………..64 DAFTAR PUSTAKA………..65 LAMPIRAN………..


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I. Tindakan Guru Terhadap Siswa Yang Tidak Bertingkah Laku Sopan……32

II. Tindakan Guru Jika Terjadi Perkelahian Antar Siswa Dikelas………33

III. Guru Membuka Salam Doa Sebelum Memulai Pelajaran………34

IV. Guru Menghukum Siswa Tidak Mengerjakan Tugas………35

V. Guru Memberikan Nasehat Dan Motivasi……….36

VI. Siswa Cabut Atau Bolos Sekolah………..37

VII. Siswa Surat Panggilan Orang Tua Karena Melanggar Peraturan Sekolah….38 VIII. Tindakan Siswa Saat Terjadi Perkelahian Sesama Teman Di Luar Sekolah...39

IX. Guru Memberikan Penghargaan/ Apresiasi Pada Saat Pembelajaran……….41

X. Guru Membeda-bedakan Siswa Saat Proses Pembelajaran PKn………42

XI. Guru Memberikan Pertanyaan Saat Pembelajaran PKn……….43

XII. Siswa Terlambat Pada Saat Pembelajaran Materi PKn………..44

XIII. Cara Guru Menarik Pada Saat Mengajarkan Materi PKn……….45

XIV. Guru PKn Berperilaku Yang Sopan Terhadap Sesama Guru………..46

XV. Guru PKn Sangat Jelas Menjelaskan Materi Pkn Di Dalam Kelas………..47

XVI. Guru Mengkaitkan Pengalaman Pribadinya Saat Pembelajaran PKn……..48

XVII. Tindakan Siswa Saat Disuruh Membantu Guru Di Dalam Sekolah………49

XVIII. Siswa Mengganggu Teman Saat Belajar Materi PKn……….50


(10)

XX. Guru PKn Memperingati Hari- hari Besar Agama Atau Pahlawan ………52

XXI. Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden………..53

XXII. Tabel Persentase Data Kwantitatif Ke Data Kwalitatif Dalam Bentuk Skala Ordinal………54


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket Penelitian 2. Nota Tugas

3. Penerbitan Surat Izin Penelitian Dari Jurusan PKn 4. Surat Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari Sekolah 6. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PKn

7. Kartu Bimbingan Skripsi 8. Daftar Hadir Seminar Proposal


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia tersebut, terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang terjadi didalam lingkungan keluarga maupun di tengah-tengah masyarakat. Masa anak-anak menjadi dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial, emosional, kemandirian, nilai-nilai moral dan agama.

Bangsa Indonesia telah mengalami kemunduran menyangkut persoalan kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Sehingga bangsa ini butuh kembali menanamkan nilai-nilai moral yang dimilikinya. Kemerosotan moral anak menjadi sorotan bagi masyarakat. Hal ini perlu penanganan yang lebih intensif dalam mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai moral untuk saat ini. Kemerosotan moral yang dialami bila tidak diberikan perhatian akan berakibat buruk bagi generasi mendatang.

Untuk itu dalam pendidikan anak saat ini, salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan dikembangkan adalah nilai moral. Karena dengan diberikannya pendidikan moral itu diharapkan anak mampu membedakan sikap baik buruknya suatu perbuatan. Pendidikan moral sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perilaku dan sikap anak dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah maupun diluar sekolah. Menurut Nurul (2007:26) “Pendidikan moral adalah suatu program


(13)

(sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber moral serta disajikan dengan memerhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan”.

Jelas bahwasanya pendidikan itu sangat dibutuhkan untuk menjadikan pribadi yang cerdas, berkarakter dan bermoral tinggi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 berbunyi:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah satu kata kunci dalam tujuan pendidikan adalah untuk membentuk peserta didik dalam kepribadian dan bermoral yang tinggi. Untuk itu Pendidikan moral ini diharapkan sebagai gerakan utama dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak. Pendidikan moral menjadi prioritas demi terciptanya perkembangan moral pada anak.

Dengan itu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian anak didik tersebut. Pendidikan moral yang beralaskan sikap kepribadian, tanggung jawab, jujur, sopan santun, mandiri, dan tentunya cinta akan tanah air.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik serta setia kepada bangsa dan negara indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

Pembinaan dan pengembangan moral dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral yang tercakup dalam Pancasila atau berusaha dalam


(14)

mengembangkan pola perilaku seseorang sesuia dengan kehendak masyarakatnya. Kehendak itu berupa moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai dan kehidupan yang berada didalam masyarakat.

Tetapi pada kenyataannya masih banyak permasalahan dalam penanaman moral pada anak yang sedang terjadi di sekolah yaitu pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar, dan saat di lingkungan dan luar sekolah. Banyaknya peserta didik yang tidak menunjukkan perilaku moral yang baik dan sikap santun, baik terhadap guru dan maupun kawan-kawan sesamanya. Kurangnya perilaku moral dan sikap kesopanan itu dilihat dari segi berbicara, berpakaian siswa, dan cara berinteraksi pada saat proses belajar mengajar maupun pada saat di dalam luar sekolah. Masih banyaknya siswa melakukan tindakan-tindakan dan melanggar peraturan yang ditetapkan di sekolah.

Untuk itu guru berperan aktif dalam membina dan mangembangkan moral siswa khusunya guru PKn. Peran guru PKn sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang memiliki cita-cita untuk melayani siswanya, sehingga siswa nantinya menjadi seorang pribadi yang cerdas dan bermoral tinggi. Peran guru tidak selamanya mampu menerangkan materi dan mengajarkan anak didik di kelas, namun guru juga harus benar-benar menjiwai murid-muridnya baik dari segi dalam dan luar siswa.

Diharapkan peran guru PKn dalam pengembangan moral benar-benar dilaksanakan demi terciptanya kecerdasan untuk anak nantinya. Dengan hubungan yang erat dan menjiwainya maka akan terjalin dan terciptanya kebersamaan antara guru dan peserta didik dalam pengembangan moral tersebut. Diakui memang


(15)

bahwa peran guru dalam membina karakter dan moral siswa itu sangat penting dan diperlukan anak sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penilitian yang berjudul: “Peran Guru PKn Dalam Pengembangan Moral Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Kurangnya penanaman moral anak tidak bisa dianggap sepele, jelaslah bahwa guru sangat mempunyai peranan penting dalam pembinaan moral siswa. Guru sebagai pendidik dan pembina tentunya pekerjaan yang cukup berat dalam mengembangkan moral tersebut, akan tetapi itulah yang menjadi sasaran utama guru dalam membina moral siswa. Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang memiliki cita-cita untuk melayani siswanya. Guru tidak selamanya mampu menerangkan materi dan mengajarkan anak didik di kelas, namun guru juga harus benar-benar menjiwai murid-muridnya. Diakui memang bahwa peran guru dalam membina karakter dan mengembangkan moral siswa itu sangat penting dan diperlukan anak semenjak sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini. Agar peniliti lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu dilakukan pengidentifikasian masalah, yaitu berhubungan dengan peran guru PKn dalam pembinaan moralitas siswa.


(16)

Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kemampuan guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan moral siswa.

2. Tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa.

4. Peranan guru PKn dalam pengembangan moral siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pasa dasarnya wajib dilakukan dalam setiap penelitian, agar penulis terarah dan fokus pada masalah yang akan diteliti. Untuk mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu:

1. Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa.

2. Tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(17)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa?

2. Bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui gambaran faktual peran guru PKn dalam pengembangan moral siswa.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaklah memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis sendiri akan menambah wawasan dan pemahaman dalam hal pentingnya pengembangan moral siswa.


(18)

2. Untuk memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber bacaan di perpustakaan Universitas Negeri Medan.

3. Untuk memperluas dan memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 4. Untuk memperoleh gambaran tentang peran guru PKn dalam


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Guru PKn berperan besar dalam pengembangan moral peserta didik. Dalam usaha dan tindakan-tindakan pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea, guru PKn mengalami berbagai macam kendala baik itu berasal dari peserta didik dan lingkungan sekolah. Namun dengan kemampuan yang dimiliki guru saat ini dapat mengatasi kendala-kendala tersebut.

2. Siswa tertarik dengan mata pelajaran PKn. Hal ini disebakan karena siswa tertarik dan mengidolakan guru PKn mereka, karena guru PKn menggunakan model-model dan metode pembelajaran saat menyampaikan pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan memberikan saran antara lain: 1. Berdasarkan pengamatan bahwa guru harus lebih meningkatkan


(20)

mendidik, membimbing, dan mengarahkan setiap peserta didik demi pengembangan moral. Guru memberikan panutan untuk diguguh oleh setiap siswa. Karena ini merupakan salah satu faktor untuk mendukung pengembangan moral siswa nantinya.

2. Dilihat dari hasil tabel pertanyaan, belum secara keseluruhan siswa mampu menunjukkan pribadinya sesuai yang diharapkan. Untuk itu seharusnya guru PKn memiliki kemampuan khusus untuk mengembangkan moral siswa, sehingga secara keseluruhan siswa menjadi pribadi yang cerdas, berakhlah muliah, bermoral tinggi, dan berjiwa pancasila.

3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang cerdas untuk lebih memantangkan pola sikapnya. Siswa harus memiliki semangat juang dan menggalih kemampuan dengan memberikan kemauan untuk mempelajari pelajaran PKn, dengan ini akan mempermudah tingkat moral yang baik bagi setiap pribadi siswa.

4. Pengaruh lingkungan dan keluarga cukup besar membantu proses pengembangam moral siswa, diharapkan keluarga mampu membina dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan moral tersebut.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Adisusilo, Sutarjo. (2014). Pembelajaran- Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali

Pers.

Ahmadi, Sofan,dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.

Jakarta: Pretasi Pustakaraya.

Albarobis, Muhyidin. (2012). Mendidik Generasi Bangsa. Yogyakarta: PT

Pustaka Insan Madani.

Amran, Batubara, dan ja’far. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Ciptapustaka.

Asrul, Syafaruddin. (2007). Kepemimipnan pendidikan kontemporer.Bandung:

Cipta Pustaka Media.

Bahri, Syaiful. (2000). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dede, Rosyanda, dkk. (2004). Pendidikan Kewargaan. Jakarta: Penada Media.

Endang, Zaelani, dkk. (2002). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta:

Paradigma.

Kaelan. (2003). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Mudlofir, Ali. (2013). Pendidik Profesional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


(22)

Nurdin, Syafruddin. (2005). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.

Jakarta: PT. Ciputat Press.

Probowati, Handoyo dan Matulessy. (2011). Perspektif Guru dan Psikolog.

Malang: Selaras.

Sunarto dan Agung, (2002). Perkembanag Peserta Didik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Suparno, Paul. (2004). Guru Demokratis Di Era Reformasi Pendidikan.

Jakarta: PT Grasindo.

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional (sikdisnas). Bandung : Fokus Media.

Uno, Hamzah. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Winarno. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuriah, Nurul (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. Jakarta: Bumi


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral siswa?

2. Bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui gambaran faktual peran guru PKn dalam pengembangan moral siswa.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaklah memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis sendiri akan menambah wawasan dan pemahaman dalam hal pentingnya pengembangan moral siswa.


(2)

2. Untuk memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber bacaan di perpustakaan Universitas Negeri Medan.

3. Untuk memperluas dan memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 4. Untuk memperoleh gambaran tentang peran guru PKn dalam


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Guru PKn berperan besar dalam pengembangan moral peserta didik.

Dalam usaha dan tindakan-tindakan pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea, guru PKn mengalami berbagai macam kendala baik itu berasal dari peserta didik dan lingkungan sekolah. Namun dengan kemampuan yang dimiliki guru saat ini dapat mengatasi kendala-kendala tersebut.

2. Siswa tertarik dengan mata pelajaran PKn. Hal ini disebakan karena siswa

tertarik dan mengidolakan guru PKn mereka, karena guru PKn menggunakan model-model dan metode pembelajaran saat menyampaikan pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan memberikan saran antara lain:

1. Berdasarkan pengamatan bahwa guru harus lebih meningkatkan


(4)

mendidik, membimbing, dan mengarahkan setiap peserta didik demi pengembangan moral. Guru memberikan panutan untuk diguguh oleh setiap siswa. Karena ini merupakan salah satu faktor untuk mendukung pengembangan moral siswa nantinya.

2. Dilihat dari hasil tabel pertanyaan, belum secara keseluruhan siswa

mampu menunjukkan pribadinya sesuai yang diharapkan. Untuk itu

seharusnya guru PKn memiliki kemampuan khusus untuk

mengembangkan moral siswa, sehingga secara keseluruhan siswa menjadi pribadi yang cerdas, berakhlah muliah, bermoral tinggi, dan berjiwa pancasila.

3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang cerdas

untuk lebih memantangkan pola sikapnya. Siswa harus memiliki semangat juang dan menggalih kemampuan dengan memberikan kemauan untuk mempelajari pelajaran PKn, dengan ini akan mempermudah tingkat moral yang baik bagi setiap pribadi siswa.

4. Pengaruh lingkungan dan keluarga cukup besar membantu proses

pengembangam moral siswa, diharapkan keluarga mampu membina dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan moral tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Yogyakarta: Rineka Cipta.

Adisusilo, Sutarjo. (2014). Pembelajaran- Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.

Ahmadi, Sofan,dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.

Jakarta: Pretasi Pustakaraya.

Albarobis, Muhyidin. (2012). Mendidik Generasi Bangsa. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Amran, Batubara, dan ja’far. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Ciptapustaka.

Asrul, Syafaruddin. (2007). Kepemimipnan pendidikan kontemporer.Bandung:

Cipta Pustaka Media.

Bahri, Syaiful. (2000). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Dede, Rosyanda, dkk. (2004). Pendidikan Kewargaan. Jakarta: Penada Media. Endang, Zaelani, dkk. (2002). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta:

Paradigma.

Kaelan. (2003). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Mudlofir, Ali. (2013). Pendidik Profesional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Muslich,Masnur. (2011). Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Nurdin, Syafruddin. (2005). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT. Ciputat Press.

Probowati, Handoyo dan Matulessy. (2011). Perspektif Guru dan Psikolog. Malang: Selaras.

Sunarto dan Agung, (2002). Perkembanag Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparno, Paul. (2004). Guru Demokratis Di Era Reformasi Pendidikan.

Jakarta: PT Grasindo.

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional (sikdisnas). Bandung : Fokus Media.

Uno, Hamzah. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Winarno. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuriah, Nurul (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. Jakarta: Bumi Aksara.