PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMAN 2 TEBING TINGGI T.A. 2013/2014.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN
HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI
SMAN 2 TEBING TINGGI T.A. 2013/2014

Oleh:
Nova Andriani
NIM. 409431024
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu luar biasa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together) Dengan Menggunakan Handout Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Struktur Atom Kelas XI SMAN 2 Tebing Tinggi T.A
2013/2014”. Skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1) Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ida Duma Riris, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan
waktu dan memberikan ilmunya untuk memberikan arahan dan bimbingan yang
sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. Kepada Bapak Agus Kembaren
S.Si.,M.Si., Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si., dan Ibu Dra. Murniaty
Simorangkir, M.S selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak
Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis selama kuliah di
jurusan kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan yang telah membantu memberikan saran dalam penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., selaku Ketua
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan. Ibu Dra. Ani Sutiani, M. Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan
Kimia, serta kepada seluruh Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada Bapak
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini, serta guru kimia dan staf pegawai
yang telah meluangkan waktunya dalam penelitian skripsi ini. Ucapan terima
kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua saya Ayahanda Alm. Abu Amin
dan Ibunda Rosnah yang telah membesarkan, memberikan dorongan dan motivasi
serta bantuan moril maupun material kepada penulis. Ucapan terima kasih juga

v

buat Abang, Kakak serta Adik saya Samsul Bahri, Erwan Syahputra-Wati, Andi
Syahputra, Novi Lolita. Dan yang terkhusus buat Abang dan istri, Samsri SE.MM
dan Zalinarti, SE.MM terima kasih telah memberikan dorongan dan motivasi serta
bantuan moril maupun material kepada penulis. Dan terimakasih juga buat Om
dan Tante, Drs. H. Syahmi Edi M.Si dan Hj. Susana Armita, SH. Terspesial buat

sahabat-sahabat tercinta Nursahara Lubis, Putri Junita Sari dan Suaidah
Dalimuthe, serta semua teman- teman kelas Pendidikan Kimia Reg. A 2009, serta
teman-teman Diah Adistia, Ristanti, Erika Apriani, Samsidar, Silvi Elastari dll.
Dan terima kasih juga buat Para Tukiding PC (PPLT 2012).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik
dari segi isi dan maupun tata bahasa dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis menerima dengan hati terbuka setiap kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan skripsi ini untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Semoga rahmat dan karunia Allah Yang Maha Esa selalu menyertai kita.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih, dan
semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan secara khusus bagi penulis.
Medan,
Penulis

Nova Andriani

vi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN

HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI
SMAN 2 TEBING TINGGI T.A. 2013/2014
Nova Andriani (409431024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head
Together) dengan menggunakan Handout pada materi Struktur Atom. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang terdiri dari 5 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak random sederhana dengan mengambil
2 kelas dari 5 kelas yaitu kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
IPA-4 sebagai kelas kontrol.
Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata
pretest sebesar 37,22 ± 7,12 dan nilai rata-rata postest adalah 82,63 ± 8,74
sedangkan nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 37,5 ± 6,59 dan nilai rata-rata
postest adalah 74,68 ± 9,15. Nilai rata-rata gain kelas eksperimen diperoleh 72,9%
dan nilai rata-rata gain untuk kelas kontrol dalah 59,8%, sehingga kontribusi
peningkatan hasil belajar adalah sebesar 12,5%. Kemudian hasil uji hipotesis
didapat padataraf signifikan 0,05 denan thitung 4,5605 dan ttabel 1,6647, sehingga

thitung>ttabel (4,5605 > 1,6647), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan menggunakan Handout dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Struktur Atom.

Kata Kunci : Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together), Handout,
dan Peningkatan Hasil Belajar

iii

DAFTAR ISI
Halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi


Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1

6
7
7
7
7
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Konsep Belajar
2.1.3. Proses Belajar dan Pembelajaran
2.1.4. Ciri-Ciri Beljar
2.1.5.Hakekat Belajar Kimia
2.1.6. Pengertian Keberhasilan Belajar
2.1.7.Faktor yang Mempengaruhi Keberhasiln Belajar Siswa
2.18. Motivasi Belajar
2.1.8.1. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi belajar
2.2. Pembelajaran Kooperatif
2.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan NHT
2.3. Sumber belajar
2.3.1. Jenis-Jenis Sumber belajar
2.3.2. Fungsi Sumber Belajar
2.3.3. Handout
2.3.3.1. Betuk Handout dan Manfaat Handout
2.4. Materi Ajar
2.4.1. Teori Atom Modern
2.4.2. Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital
2.4.3. Hubunganur Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian

9
9
9
9
10
10
11

12
13
13
14
14
16
18
18
19
20
21
21
22
22
26
28
34
35

vii


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Rancangan / Desain Penelitian
3.5.Teknik Pengumpulan Data
3.6. Instrumen Penelitian
3.6.1. Validasi Tes
3.6.2. Reliabilitas Tes
3.6.3. Tingkat Kesukaran Tes
3.6.4. Daya Beda Soal
3.7. Tekhnik analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas Data
3.7.2. Uji Homogenitas Data
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar


37
37
37
37
37
37
38
38
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Tes
4.1.1.2. Reliabilitas
4.1.1.3. Tingkat Kesukarasn Tes
4.1.1.4. Daya Beda
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1. Hasil Belajar Siswa
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.2.3 Persen Peningkatan Hasil Belajar
4.2.4 Uji Normalitas Gain
4.2.5 Uji Homogenitas Gain
4.2.6.Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan Penelitian

48
48
48
48
48
48
49
49
49
50
50
51
52
54
55
55
56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2 .Saran

60
60
60

DAFTAR PUSTAKA

62

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT
Tabel 3.1.Rancangan Peneltian
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Data
Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Data
Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Pretest Dan Posttest
Tabel 4.4. Uji Homogenitas
Tabel 4.5. Gain Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.6. Data Rata-rata Gain kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Ekasperimen
Dan Kelas Kontrol
Tabel 4.8.Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.9.Uji Hipotesis Data

ix

16
38
49
50
51
51
52
52
53
54
55

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Teori Atom Bohr
Gambar 2.2. Urutan Tingkat Energi Berdasarkan Aturan Aufbau
Gambar 2.3. Penggolongan Periode dan Golongan
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol

x

Halaman
23
26
31
41
53

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Belum Valid
Lampiran 4 Instrumen Test Belum Valid
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Test Sudah Valid
Lampiran 7 Instrumen Test Sudah Valid
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Test
Lampiran 9 Handout
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS
Lampiran 12 Tabel Uji Validitas Soal
Lampiran 13 Perhitungan Validasi
Lampiran 14 Tabel Reliabilitas
Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas
Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran
Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 18 Tabel Daya Beda
Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda
Lampiran 20 Tabulasi Nilai
Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas Data
Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas Data
Lampiran 23 Perhitungan Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas Gain
Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas Gain
Lampiran 26 Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 27 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
Lampiran 28 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
Lampiran 29 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
Lampiran 31 Dokumentasi

xi

Halaman
65
67
91
99
106
107
111
114
115
129
133
138
139
141
142
144
145
147
148
150
156
160
163
168
170
172
175
177
178
179
183

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena
pendidikan

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan
yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat
menyesusaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian
khusus yang diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem
pendidikan. (Isjoni, 2009)
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilhat salah satunya dari proses
pembelajaran yang berlangsung pada sekolah tersebut, baik metode maupun
pendekatan yang digunakan. Berdasarkan pengamatan dilapangan yaitu SMAN 2
Tebing Tinggi diperoleh informasi bahwa pelajaran kimia merupakan salah satu
pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Dimana fakta di lapangan menunjukkan
bahwa untuk mata pelajaran Kimia, sekitar 55% siswa SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi mendapatkan nilai di bawah KKM atau kurang dari 75. Padahal, siswa
dituntut untuk memenuhi KKM dengan nilai minimal 75 untuk mata pelajaran
Kimia.
Hal ini ditunjukkan pada proses pembelajaran kimia yang masih kurang dan
proses pembelajaran yang masih dominan oleh guru. Pola yang digunakan
cenderung menggunakan metode ceramah. Dimana Metode ceramah merupakan
metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal
ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor
kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah.
Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang
1

2

berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar
(Wina Sanjaya, 2006).
Materi pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup
sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitunganhitungan dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif sulit. Dalam
proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang
menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran
kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya
pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami.
Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa
bodoh, sehingga perhatian, minat, aktivitas dan motivasi siswa dalam
pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidak
tercapaian tujuan pembelajaran kimia. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha
untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia di kelas dengan menerapkan
pendekatan dan metode atau model yang tepat.
Selain itu, faktor yang sangat menentukan hasil belajar dan prestasi belajar
siswa adalah aktivitas dan motivasi siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering
dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar yang
dicapainya rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak/kurang
berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan
intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya
motivasi untuk berprestasi tinggi dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan
tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksireaksi untuk mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar .(Anonim,
http://www.depdiknas.go.id/jurnalU36 /tingkatan pemahaman siswa html).
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini
berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan aktivitas, motivasi
belajar dan hasil belajar siswa, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berfikir
kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian atau peningkatan hasil
pembelajaran yang lebih optimal. Maka dari itu, perkembangan model

3

pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Model-model
pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan berganti dengan model yang
lebih modern (Isjoni, 2009).
Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang
sangat menetukan.Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh
komponen ini. Bagaimana lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat
diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen
tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapain tujuan. Oleh karena
itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi model, metode dan
strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2006).
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, balajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran (Isjoni, 2009).
Koes (dalam Isjoni 2009) menyebutkan bahwa belajar kooperatif didasarkan
pada hubungan antara motivasi, hubungan interpersonal, Strategi pencapaian
khusus, suatu ketegangan dalam individu memotivasi gerakan kearah pencapaian
hasil yang diinginkan. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen
yang saling terkait di dalamnya, diantaranya adalah saling ketergantungan positif,
interaksi tatap muka, akun tabilitas individual, keterampilan untuk menjalin
hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang sengaja diajarkan. Elemenelemen tersebut tidak bisa dipisahkan dalam pembelajaran kooperatif karena
sangat mempengaruhi kesuksesan dari pembelajaran kooperatif sendiri (Isjoni,
2009).
Sumber belajar juga dapat mempengaruhi keberhasilan siswa. Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang
berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini

4

dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses
pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang
dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan
sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.(Agus
sadikin.2012.http://agussadikin.blogspot.com/2012/12/pengertiansumberbelajar.ht
ml). Dengan adanya sumber belajar siswa juga akan semakin aktif dalam belajar.
Dan sumber belajar juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satunya
adalah sumber belajar yang dirancang oleh guru berupa Handout. Handout atau
HO adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada siswa ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran. HO dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan
bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan Handout dalam kegiatan
belajar mengajar diantaranya adalah dapat merangsang rasa ingin tahu dalam
mengikuti pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar serta memelihara kekonsistenan penyampaian materi pelajaran dikelas
oleh guru sesuai dengan perancangan pengajaran. (Maria Cholifah. 2012)
Oleh sebab itu salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia
siswa perlu dikembangkan sedemikian rupa model pembelajaran dan sumber
belajarnya sehingga siswa tertarik pada pelajaran kimia. Salah satu model
pembelajaran yang sedemikian rupa diterapkan adalah model pembelajaran
Numbered Head Togetrher dengan sumber belajar berupa handout yang dibuat
oleh guru untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Silvia Mahardika di Kelas
VII-E Smp Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 yang menerapkan
metode pembelajaran NHT.Hasil pengamatan penelitian ini terjadi peningkatan
keaktifan siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Numbered Heads
Together dengan media audio visual dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran.Partisipasi siswa terlihat lebih menyeluruh. Peningkatan partisipasi

5

siswa terlihat dari peningkatan persentase partisipasi siswa pada prasiklus sebesar
15%, selanjutnya meningkat pada siklus I menjadi 77,19%, dan pada siklus II
meningkat menjadi 83,75%.
Penelitian yang dilakukan Meylisa Fitriana Pada Mata Pelajaran Kimia
Kelas Xi Sma Negeri 14 Palembang. Dapat dilihat rata-rata keaktifan siswa dalam
kelompok pada siklus I 47,60 %, pada siklus II 67,12 % dan pada siklus III73,41
%. Rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan (T0) yaitu59,83
(40,48%), rata-rata tes siklus I (T1) adalah 68,26 (54,76%), nilai rata-ratapada
siklus II (T2) adalah 74,40 (69,04%) dan nilai rata-rata pada siklus III (T3)adalah
80,71 ( 85,70%).
Penelitian yang dilakukan oleh Nanik Wijayati, dkk yang berjudul
Penggunaan

Model

Pembelajaran

Numbered

Heads

Together

Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Berdasarkan hasil analisis diperoleh thitung
sebesar 5,539.ttabel=1,66 pada taraf kesalahan 5% dengan dk=87. Jadi thitung >
ttabel yang berarti ada perbedaan yang signifi kan yaitu nilai rata-rata
kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Pengaruh positif
yang diberikan oleh penggunaan model pembelajaran NHT mungkin disebabkan
adanya variasi pembelajaran sehingga dapat menimbulkan ketertarikan, minat
dan motivasi pada siswa.
Penelitian yang dilakukan Lia Agustiningsih, di kelas X APK SMK
Muhammadiyah 2 Malang. Dibuktikan dengan rata-rata motivasi belajar siswa
meningkat dari siklus I sebesar 52,44% meningkat menjadi 78,85% pada siklus II.
Sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dimana hasil belajar
dari guru standar kompetensi nilai rata-rata kelasnya 63,46, pada siklus I nilai
rata-rata kelasnya meningkat menjadi 79,52 dan pada siklus II nilai rata-rata
kelasnya meningkat lagi menjadi 88,73. Kriteria hasil tes ini dapat dikatakan baik.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Wasi S( 2008) yang mengkaji
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
berbantuan Handout terhadap hasil belajar fisika siswa kelas xi ipa di ketahui
bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT
berbantu Handout lebih tinggi dibanding dengan siswa yang hanya di ajarkan

6

dengan model pembelajan NHT yang diseting secara individual. Dimana nilai
rata-rata siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran NHT berbantu
Handout 83,75 sedangkan nilai rata-rata siswa yang hanya diajarkan dengan
model pembelajaran NHT saja 69,14. Maka dari kedua penelitian dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa mengunakan model
pemebelajaran NHT dengan menggunakan Handout terjadi peningkatan.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered
Head Together) pada materi Struktur Atom dengan salah satu sumber belajar
berupa Handout penelitian ini akan memberikan variasi terhadap penggunaan
model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan
tidak membosankan sehingga pelajaran kimia tersebut mudah dipahami oleh
siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian dengan
judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together) Dengan Menggunakan Handout Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Kelas XI SMAN 2 Tebing Tinggi
2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Metode atau model pengajaran yang digunakan guru dalam proses belajarmengajar masih kurang bervariasi dan penggunaan metode masih kurang
efektif.
2. Pandangan siswa terhadap pelajaran kimia bahwa pelajaran kimia
merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit dipelajari.
3. Umumnya proses pembelajaran kimia yang dilakukan di kelas didominasi
oleh guru sehingga siswa kurang aktif.
4. Kurangnya aktivitas, motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajarmengajar, dimana guru yang berperan lebih aktif, sehingga siswa kurang
antusias yang akhirnya mempengaruhi hasil belajarnya.

7

1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu meluas dan penelitian ini juga lebih terarah,
maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan
menggunakan Handout.
2. Peningkatan hasil belajar kimia pada materi Struktur Atom di kelas XI
SMAN 2 Tebing Tinggi.
1.4.

Rumusan Masalah
Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model

pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan menggunakan Handout lebih besar
daripada hasil belajar kimia siswa tanpa model pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT dengan menggunakan Handout?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
bertujuan untuk:
Mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Menggunakan
lebih besar daripada hasil belajar kimia siswa tanpa model pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT dengan menggunakan Handout.
1.6.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan penulis.

Adapun manfaat peelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa :
a. Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan
oleh guru dan membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif
b. Meningkatkan tangung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap
kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

8

2. Bagi Guru :
Memberi informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam
mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi sekolah :
Diharapkan pada masa yang akan datang semua guru tidak hanya dapat
mengajar dengan metode ceramah. Karena banyak metode-metode yang
menarik dalam belajar-mengajar.
4. Peneliti :
Peneliti yang bersangkutan dapat memiliki pengalaman untuk mengajar
dengan menggunakan model NHT dengan Handout yang nantinya dapat
diterapkan dalam mengajar ketika sudah menjadi pendidik.
1.7.

Defenisi Operasional
1. Hasil belajar siswa merupakan gambaran dari kemampuan, keterampilan
dan pemahaman siswa atau kelompok siswa tentang penguasaannya
terhadap suatu materi pembelajaran.
2. Sumber belajar adalah segala macam bahan ataupun benda yang
digunakan untuk belajar dengan mudah.
3. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
dimana siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil, yang memiliki
tingkat kemampuan yang berbeda.
4. NHT (Numbered Head Together) merupakan rangkaian penyampaian
materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan
persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan
guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai
dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok siswa diberi
nomor masing-masing sesuai dengan urutannnya.
5. Handout merupakan sumber belajar yang dirancang oleh oleh guru, untuk
memperlancarkan dan memberikan bantuan informasi atau materi
pembelajaran sebagai pegangan siswa.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan menggunakan Handout memberikan hasil yang
tinggi yakni sebesar 72,3 % dari pada peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar tanpa model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan menggunkan
Handout yakni 59,8 % .
2. Selisih Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui model
pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan menggunakan Handout dengan
peningkatan hasil belajar kimia siswa tanpa model pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT dengan menggunakan Handout sebesar 12%
3. Peningkatan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan menggunakan
Handout. Rata-rata pretes untuk kelas eksperimen adalah 37,22±7,11 dan
untuk kelas Kontrol adalah 37,5± 6,59 sedangkan nilai postes pada kelas
eksperimen adalah 82,64± 8,74 dan untuk kelas kontrol adalah 74,68±9,15

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan menggunakan Handout
yang mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa tercapai secara optimal
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT dengan menggunakan handout hendaknya mampu menguasai kelas
dan mengatur waktu dengan baik supaya tahapan model pembelajaran
kooperatif Tipe NHT dengan menggunakan Handout dapat berjalan dengan
60

61

baik dan juga LKS lebih menuntun siswa dalam menyelesaikan pemecahan
atau penyelesaian soal dengan kemampuan siswa.
3. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai model pembelajaran NHT dengan menggunakan Handout
dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda. Selain itu, harus
memperhatikan

kelemahan-kelemahan

dalam

pembelajaran dalam melakukan pembelajaran ini.

menerapkan

model

62

62

DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, L., (2011), Implementasi metode pembelajaran kooperatif
modelNHT(Numbered Heads Together) untuk meningkatkan motivasi dan
hasil
belajar siswa(studi pada siswa kelas X APK SMK Muhammadiyah 2
Malang dalam standar kompetensi mengelola peralatan kantor).
http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail=51993 (diakses tanggal
03 februari 2013).
Anonim., (2012, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
HeadsTogether. (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
http://aiiuindriani.blogspot.com/2012/04/penerapan-model-pembelajarankooperatif .html (diakses tanggal 07 februari 2013)
Anonim., (2012), Teori Atom Mekanika Kuantum.
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/perkembangan-teoriatom-modern/. (tanggal 07 februari 2013)
Anonim., (2012), Defesisi Handout. http://permasil/pengembanganhandout.pdf
(diakses tanggal 6 november 2013)
Arikunto,S., (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta
Chairil., (2009), Handout, http://chai-chairil.blogspot.com/)
Cholifah ,Maria.,(2012), Pengertian Handout, http://mariacholifah. com/ 2010/07/
pengertian-handout-modul-buku-dan.pdf
Dimayati,dan Mujiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Halidrus, Sofiya.,(2009), Sumber Belajar ,http://blog.um.ac.id/shofiyahalidrus/
edukasi/dumberbelajar.html

Indriani, A., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
http://aiiuindriani.blogspot.com/2012/04/penerapan-model-pembelajarankooperatif.html
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka, Pelajar Jakarta

63

Istarani., ( 2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Jam’an., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi
Kelompok menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa
materi pokok koloid kelas XI SMA N 15 Medan , skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan.
Justiana, S dan Muchtaridi., (2009). Kimia 2, Yudistira, Jakarta
Kunandar., (2009), Langkah Mudah penenlitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Pers, Jakarta
Krisnawati, Y, A, (2009), Penerapan Pembelajaran kooperatif Model Numbered
Heads Together (NHT) Untuk MeningkatkanMotivasi dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII-H SMP Negeri 1Watulimo Trenggalek.Malang :
Universitas
Negeri
Malang.http://fisika.um.ac.id/abstrak-skripsimahasiswa/306-penerapan-pembelajarankooperatif-model-numberedheads-together-nht-untuk meningkatkanmotivasi-danhasil-belajar-siswakelas-viii-h-smp-negeri-1watulimo trenggalek.html.(tanggal 07 februari
2013).
Mulyana, A. (2012), Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya.http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertianhasil-belajar-dan-faktor.html (diakses tanggal 10 februari 2013)
Meltzer. 2002. The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain In Physics : A Possible “Hidden Variable” In
Diagnostic Pretest Scors American Jurnal Physics : 70 ( 12) (1259. 1267
Meylisa F., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Numbered
Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan HasilBelajar
Siswa Pada MataPelajaran Kimia Kelas Xi Sma Negeri14
Palembang.(http://fisika.um.ac.id/abstrak-skripsi-mahasiswa/306penerapan-pembelajaran-kooperatif-model-numbered-heads-together-nhtuntuk-meningkatkanmotivasi-dan-hasil-belajar-siswa-kelas-viii-h-smpnegeri-1watulimo-trenggalek.html (diakses anggal 07 februari 2013)
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Wali Pres. Jakarta
Sadirman.,(2003), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,
Gravindopersada, Jakarta

PT. Raja

64

Sanjaya,
W.,
(2006),Strategi
Pembelajaran
ProsesPendidikan, Pranada Media, Jakarta

Berorientasi

Standar

Silitonga, P, M., (2011), Metodologi Penelitian pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan.
Silitonga, P.M., (2010), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
Sutresna, N., (2006), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah Menengah
Atas/Madrasyah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam, Grafindo,
Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif, Kencana,
Jakarta
Wasi.R., (2008),Pengaruh Penerapan Kooperatif Tipe Numbered Head Together
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XIIPA SMAN 7 Padang.
(http://tp.ac.id/pdf/tag/jurnal-model-pembelajaran-NHT.pdf.)(diakses
tanggal 7 Februari 2013)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 8 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TP. 2014/2015

0 4 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 0 15