Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015 T1 362012014 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat, atau dalam arti sempitnya
disebut sebagai kesenian rakyat. Coseteng dan Nemenzo (Jahi 2003: 29)
mendefinisikan media tradisional sebagai bentuk verbal, gerakan, lisan dan visual
yang dikenal atau diakrabi rakyat, diterima oleh mereka, dan diperdengarkan atau
dipertunjukan

oleh

dan

atau

untuk

mereka

dengan


maksud

menghibur,

memaklumkan, menjelaskan, mengajar, dan mendidik. Media rakyat tampil dalam
bentuk nyayian rakyat, tarian rakyat, musik instrumental rakyat, drama rakyat, pidato
rakyat- yaitu semua kesenian rakyat apakah berupa produk sastra, visual ataupun
pertunjukkan yang diteruskan dari generasi ke generasi (Clavel dalam Jahi, 1988).
Dalam suatu pertunjukan erat kaitannya dengan tanda-tanda kehidupan, simbolsimbol kejahatan, dan lain sebagainya terselip secara implisit dalam suatu kesenian
baik kesenian tradisional maupun modern. Kehidupan manusia yang merupakan
amunisi penciptaan bagi pagelaran suatu kesenian akan membangun karya seni
pertunjukan penuh dengan tanda dan simbol-simbol kehidupan. Tanda dan simbol
yang sifatnya universal tersebut menjadi dasar dari sebuah komunikasi.
Komunikasi merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Penyampaian komunikasi antara komunikator dan komunikan dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Di dalam proses komunikasi tercipta sebuah
interaksi sosial Interaksi sosial dapat ditunjukan dengan tindakan manusia. Charles
Morris (2004), pakar semiotik dalam berbagai tulisannya menunjukkan bahwa
seluruh tindakan manusia melibatkan tanda dan makna dalam berbagai macam cara
yang menarik perhatian. Setiap ada tindakan orang akan menjadi sadar terhadap

tanda, menginterpretasikan tanda dan kemudian memutuskan bagaimana cara
meresponnya. . Makna terdiri atas konsepsi pribadi individu dan konsep umum yang

1

dipegang bersama-sama dengan orang-orang lain. Makna merupakan kesan yang
diakui secara umum.
Dalam Proses komunikasi tercipta sebuah interaksi sosial yang ditandai dengan
kebudayaan yang ditandai dengan kebudayaan. Melville J. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Salah satu komponen kebudayaan yang di wariskan secara turun menurun adalah
tarian tradisional. Tarian tradisional merupakan salah satu komponen budaya
nonmaterial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tari merupakan salah satu
wujud kesenian yang berkembang dan hidup di setiap daerah di Indonesia. Saat ini,
tarian daerah yang identik dengan tarian tradisional telah berjumlah lebih dari 3000
tarian1.

Tarian daerah mengalami berbagai perbedaan yang disesuaikan dengan


keadaan geografis dan lingkup sosial antar daerah sehingga tercipta seni tari dengan
ciri yang berbeda-beda.

Gambar 1
1

http://www.kompasiana.com/listhiahr/tarian-tradisional-membuat-bule-bule-ini-jatuhcinta_54f914b5a33311af068b45ed

2

Ilustrasi Tarian Dolalak Pada Tahun 1915

Gambar diatas merupakan tari Dolalak yang berkembang di Purworejo dari tahun
1915-2015. Kesenian tarian Dolalak merupakan sebuah tarian rakyat yang menjadi
primadona tari tradisional di Purworejo, yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.
Awal mula tarian Dolalak ditarikan oleh penari putra pada tahun 1915. Syair lagu
berupa pantun yang berisikan syaria’at agama, dan nasihat menggunakan bahasa jawa
dan bahasa Indonesia sederhana, dengan diiring musik: rebana atau kemprang, dan
bedhug2.
Dalam fungsinya, tarian Dolalak sebagai tarian rakyat dipertunjukan pada

acara-acara tertentu seperti ceremonial, untuk ucapan selamat datang, hajatan
(syukuran), dan untuk pertunjukan pada festival daerah dengan durasi 4 – 6 jam,
dengan menampilkan beberapa jenis tarian yang tiap jenis dibedakan dengan jumlah
syair 20-60 lagu. Kostum yang dikenakan penari: pakaian lengan panjang hitam
dengan pangkat di pundaknya, topi pet, kacamata hitam, dan kaos kaki panjang, dan
celana dibawah lutut. Tarian Dolalak sendiri juga termasuk dalam muatan lokal
sebagai bahan pembelajaran disekolah3.
Namun dengan seiring perkembangan zaman, Bapak Supanto selaku bupati
Purworejo pada tahun 1975 , mengusulkan tari Dolalak juga ditarikan oleh penari
perempuan. Hingga saat ini, penari Dolalak yang masih terus eksis adalah penari
Dolalak perempuan, sedangkan tari Dolalak pria sudah jarang ditemui. Dapat dilihat
juga dari durasi tarian Dolalak yang awalnya bisa 4-6 jam sekarang hanya berkisar
sekitar 10 menit dengan diiringi musik elektronik seperti organ. Dengan musik
pengiring organ, syair Dolalak pun berisikan tema romantic dan jenaka dengan
ditambah unsur dangdut, campursari, dan jenis musik pop.
2

http://www.purworejokab.go.id/pariwisata/wisata-budaya
Hasil wawancara dengan ibu Untari sebagai pamong budaya tari Dolalak di Purworejo pada tanggal
13 Oktober 2015


3

3

Fungsi dari tarian Dolalak sebagai kesenian rakyat dan identitas berubah
menjadi hiburan semata yang dapat dinikmati disetiap waktu, melalui jenis musik
popular yang juga menggeser makna tarian Dolalak sebagai icon kota Purworejo.
Karena tidak seperti saat awal mula, ketika tarian Dolalak hanya dapat dilihat
pada moment-moment tertentu. Dilihat dari segi kostum sekarang Dolalak memakai
celana diatas lutut, dan kaos kakinya tidak panjang melainkan semata kaki.

Gambar 2
Ilustrasi Dolalak Versi Perempuan (Mlaranan)
Keberadaan penari putri dalam tarian Dolalak ditujukan untuk menarik
perhatian penonton. Tarian Dolalak yang ditarikan oleh penari putri lebih dikenal
dengan Versi Mlaranan4. Para penari putri dengan goyangan pantat/kemolekan. tubuh
dan dengan pakaian pentas yang mini. Pakaian pentas dan musik Dolalak yang ada
pada versi Mlaranan membuat nilai-nilai estetika dalam tarian Dolalak bukan lagi
estetika yang indah dalam sebuah gerakan, melainkan estetika dari pemaknaan yang

diberikan penari perempuan itu sendiri kepada audience 5. Hal tersebut diperkuat
dengan komentar dari para penonton Dolalak yang berkpmentar dalam situs

4

Hasil Wawancara dengan Bapak Wardoyo Pelaku Seni Dolalak Mlaranan Seren-Gebang
Hasil wawancara dengan ibu Untari sebagai pamong budaya tari Dolalak di Purworejo pada tanggal
13 Oktober 2015

5

4

Facebook, yang menyayangkan dengan fenomena yang terjadi pada tarian Dolalak
masa kini.

Gambar 3
Komentar Masyarakat Lewat Media Sosial Facebook
Makna tarian Dolalak Mlaranan sebagai pertunjukan khas dari daerah
Purworejo mengalami pergeseran terhadap budaya asli dari makna pesan

sesungguhnya yang ingin disampaikan dalam pementasan tarian Dolalak. Namun
pergeseran tersebut juga dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat setempat yang
menganggap bahwa pementasan tari Dolalak hanya dilakukan dalam upaya
melestarikan kesenian daerah. Penambahan simbol-simbol yang terdapat dalam
pementasan tarian Dolalak versi Mlaranan bukan semata hasil dari budaya, namun
merupakan pelengkap guna menarik penonton alih-alih melestarikan kesenian daerah.
Dari perbandingan antara tari Dolalak versi terdahulu yang ditarikan oleh
penari putra dan versi Mlaranan yang ditarikan penari putri dengan kostum, musik
pengiring, durasi pementasan, fungsi tarian, peneliti ingin mengetahui: Pergeseran

5

makna dan fungsi apa yang terdapat pada Tari Dolalak versi Mlaranan dari tahun
1980 – 2015?

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
“ Bagaimana pergeseran makna bentuk sajian tarian Dolalak Mlaranan periode
1980-2015 dalam analisis semiotika Roland Barthes ?”


1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan pergeseran makna dari
Pementasan Tari Dolalak Versi Mlaranan periode 1980-2015 dalam analisis
semiotika Roland Barthes.

1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis :


Secara teoritis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat,
diantaranya:



Mengembangkan

ilmu komunikasi khususnya pengembangan metode

semiotika



Dapat dijadikan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis atau
sebagai bahan pengembangan apabila akan dilakukan penelitian lanjutan.

b. Manfaat Praktis



Berbagi pengetahuan bagi mahasiswa lain dalam menambah pengetahuan
mengenai budaya daerah.

6



Bagi masyarakat kota Purworejo, agar mengetahui seperti apa makna asli
dari tarian Dolalak, perubahan yang terjadi pada tarian Dolalak versi
Mlaranan, dan upaya melestarikan kesenian Dolalak.




Bagi Pemerintahan kota Purworejo, dengan penelitian ini diharapkan
dapat membantu pemerintah daerah Purworejo dalam upaya melestarikan
kesenian Dolalak.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015 T1 362012014 BAB II

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015 T1 362012014 BAB IV

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015 T1 362012014 BAB V

0 3 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015 T1 362012014 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi “Kesenian Tari Dolalak” di Kabupaten Purworejo dalam Mempertahankan Eksistensi T1 362009041 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi “Kesenian Tari Dolalak” di Kabupaten Purworejo dalam Mempertahankan Eksistensi T1 362009041 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi “Kesenian Tari Dolalak” di Kabupaten Purworejo dalam Mempertahankan Eksistensi T1 362009041 BAB IV

0 0 16

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Seni Tari Prajuritan di Desa Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga T1 BAB I

0 0 4