ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS.

(1)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

(Studi Kasus Di SMK Negeri 12 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik Elektronika Industri

Oleh Rizkika Fitri E.0451.0905807

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK

DAN INDUSTRI MENGENAI

TINGKAT KEPENTINGAN

INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

(Studi Kasus Di SMK Negeri 12 Bandung)

Oleh Rizkika Fitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rizkika Fitri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Rizkika Fitri, 2014

SKRIPSI RIZKIKA FITRI

E.0451.0905807

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 12 BANDUNG) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19511122 198101 1 001

Pembimbing II

Wasimudin Surya Saputra, ST., MT. NIP. 19700808 199702 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Prof.Dr.H.Bachtiar Hasan,ST,MSIE NIP. 19551204 198103 1 002


(4)

ABSTRACT

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR

EMPLOYABILITY SKILLS

Rizkika Fitri NIM. E0451. 0905807

Based on data from the Central Statistics Agency ( BPS ) in 2012 the unemployment rate is still higher vocational graduates but ideally a vocational school graduates are job-ready workforce. One possible factor causing the high unemployment rate is still at least a vocational graduates of vocational students who have job readiness and not knowing what is actually needed and wanted by the world of work. The purpose of this study is to provide an overview as well as information regarding perceptions of vocational students who must possess the ability to enter the world of work (employability skills). The method used is descriptive research method with a quantitative approach. Samples were students of class XII SMK Negeri 12 Bandung academic year 2012/2013 and employees of PT. Dirgantara Indonesia Bandung. Data was collected using questionnaires and analysis of the data used is descriptive analysis with the calculation of percentages. The results showed that the perception of vocational students is lower than the criteria of employability skills needed industry, with the highest gap, namely the ability to work under pressure. Thus it can be concluded that there are differences in the perception of vocational students and industry regarding the importance indicator employability skills.


(5)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR

EMPLOYABILITY SKILLS

Oleh: Rizkika Fitri NIM. 0905807

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 tingkat pengangguran lulusan SMK masih tinggi padahal idealnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang siap kerja. Salah satu kemungkinan yang menjadi faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran lulusan SMK adalah masih sedikitnya siswa SMK yang mempunyai kesiapan kerja dan belum mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan dicari oleh dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran serta informasi mengenai persepsi siswa SMK tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam memasuki dunia kerja (employability skills). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah siswa-siswa kelas XII SMK Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dan karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa SMK lebih rendah dari kriteria employability skills yang dibutuhkan industri, dengan gap tertinggi yaitu kemampuan bekerja dibawah tekanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi siswa SMK dan industri mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Persepsi ... 7

2. Employability Skills ... 8

a. Definisi Employability Skills ... 8

b. Kategori Employability Skills ... 10

c. Tingkatan Employability Skills di Eropa ... 14

3. Kebutuhan Dunia Kerja ... 15

4. Penelitian Terdahulu ... 21

B. Kerangka Pemikiran ... 24


(7)

Rizkika Fitri, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Definisi Operasional ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 32

1. Uji Validitas instrumen ... 32

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 37

1. Uji Persyaratan analisis ... 38

a. Uji Normalitas ... 38

b. Uji Homogenitas ... 39

2. Uji Hipotesis ... 41

3. Deskripsi Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43

1. Hasil Uji Validitas ... 43

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 44

B. Analisis Data Penelitian ... 45

1. Hasil Uji Persyaratan Analisis ... 45

a. Normalitas Data ... 45

b. Hasil Uji Hogomenitas ... 45

2. Hasil Uji Hipotesis ... 46

C. Data Hasil Penelitian ... 47

a. Persepsi Siswa SMK Negeri 12 Bandung ... 48


(8)

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

1. Mengolah angka-angka (numerik) ... 51

2. Membaca dan menulis (literasi) ... 54

3. Menggunakan bahasa asing ... 56

4. Menggunakan komputer ... 58

5. Komunikasi lisan ... 60

6. Komunikasi tertulis ... 62

7. Memecahkan masalah ... 64

8. Berpikir kritis ... 66

9. Adaptasi terhadap lingkungan baru ... 67

10. Mengambil keputusan ... 69

11. Kerjasama dalam tim ... 72

12. Bekerja di bawah tekanan ... 74

13. Perencanaan dan organisasi ... 75

14. Inisiatif ... 78

15. Manajemen diri ... 79

16. Kemampuan belajar ... 81

17. Loyalitas dan integritas ... 83

18. Daya konsentrasi ... 84

19. Kepemimpinan ... 86

20. Bidang keahlian khusus ... 88

E. Analisis Hasil Temuan ... 90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 94

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(9)

Rizkika Fitri, 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dengan segala potensi yang dimilikinya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mudah terserap oleh dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif. Hal ini sesuai dengan pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang menjelaskan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Hal tersebut juga dapat dilihat dari Kurikulum SMK (Ayuning, 2007) tentang Tujuan Pendidikan di SMK, yaitu:

1. Mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

2. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mengembangkan diri.

3. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

4. Mempersiapkan lulusannya agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Jadi jelaslah lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri.

Perkembangan dan persaingan dunia industri yang semakin meningkat menuntut tenaga kerja untuk mempunyai keterampilan (skills) yang diperlukan dalam suatu pekerjaan baik berupa keterampilan teknis (hard skills) maupun keterampilan lunak (soft skills). Dengan kombinasi yang sesuai antara hard skills dan soft skills maka akan dihasilkan lulusan yang kompeten dan mampu menjawab tantangan dunia kerja. Apabila dicermati dari kenyataan yang ada, rasio kebutuhan hard skills dan soft skills di dunia kerja maupun usaha berbanding terbalik dengan pengembangannya di dunia pendidikan (pendidikan SMK). Hasil penelitian Neff dan Citrin (Sailah, 2008:9), menunjukkan bahwa yang membawa atau mempertahankan orang di


(10)

dalam sebuah kesuksesan di lapangan kerja yaitu 80% ditentukan oleh mind set yang dimilikinya dan 20% ditentukan oleh technical skills. Namun, pada gambar 1.2 dapat dilihat bahwa dalam sistem pendidikan kita saat ini, soft skills hanya diberikan rata-rata 10% dalam kurikulumnya.

Gambar 1.1. Persentase Hard Skills dan Soft Skills Sebagai Komponen Sukses

Gambar 1.2. Porsi Soft Skills Yang Diberikan Dalam Sistem Pendidikan (Source: Neff and Citrin, 1999)

Dewasa ini dunia kerja lebih cenderung melihat calon pekerja dari soft skills, tentunya dengan tidak mengesampingkan hard skills yang merupakan kemampuan (kompetensi keahlian) pada bidang tertentu yang ditunjukkan melalui kesiapan kerja. Hard skills merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skills-nya yang baik. Dalam sebuah buku yang berjudul Lesson From The Top: The 50 Most Successful Business Leaders in America and What You Can Learn From Them, Neff dan Citrin (Sailah, 2008:2) mendapatkan fakta bahwa dari 10 kiat sukses 50 orang tersukses di Amerika, tidak satu pun menyebutkan pentingnya memiliki keterampilan teknis (hard skills) sebagai prasyarat untuk sukses di dunia kerja. 50 orang tersukses di Amerika tersebut


(11)

Rizkika Fitri, 2014

sepakat bahwa yang paling menentukan kesuksesan mereka bukanlah keterampilan teknis, melainkan kualitas diri yang termasuk dalam katagori keterampilan lunak (soft skills).

Berdasarkan data tahun 2012 dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran berdasarkan level kelulusan pendidikan dari yang tertinggi berturut-turut adalah: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,87%, Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,6%, Sekolah Menengah Pertama 7,76%, Diploma I/II/III 6,21%, Universitas 5,91%, dan SD ke bawah dengan 3,64%. Pada periode Agustus 2012, tingkat pengangguran lulusan SMK sangat tinggi padahal idealnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang siap pakai. Salah satu kemungkinan yang menjadi faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran lulusan SMK adalah masih sedikitnya siswa SMK yang mempunyai kesiapan kerja dan belum mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan dicari oleh dunia kerja, sehingga ketika lulus siswa SMK tidak mempersiapkan diri untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang diperoleh siswa SMK tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

Siswa SMK disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Agar tujuan tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian lulusan SMK harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu perlu adanya penelitian yang dapat memberikan gambaran serta informasi kepada siswa SMK mengenai kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam memasuki dunia kerja (employability skills).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti persepsi siswa SMK mengenai employability skills dan harapan dunia kerja terhadap calon tenaga kerja (lulusan SMK). Penelitian ini berjudul : “Analisis Persepsi Siswa SMK dan Industri Mengenai Tingkat Kepentingan Indikator Employability Skills”.


(12)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah belum siapnya siswa SMK dalam memasuki dunia kerja yang menjadikan salah satu faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran lulusan SMK. Ketidaksiapan lulusan SMK memasuki dunia kerja, salah satunya dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh siswa SMK tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Pada dasarnya dunia kerja mengharapkan calon pekerja yang selain memiliki kemampuan teknis juga memiliki kemampuan mengola diri dan orang lain. Pada studi ini akan dikaji hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan yang harus dipersiapkan ketika memasuki dunia kerja (employability skills) menurut persepsi siswa SMK dan persepsi dunia kerja (Industri).

Berdasarkan pernyataan masalah diatas, masalah penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi siswa SMK mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills?

2. Bagaimana persepsi Industri mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills?

3. Bagaimana kriteria employability skills dalam dunia industri dan bagaimana yang terjadi dalam dunia pendidikan (siswa SMK) ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui persepsi siswa SMK mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills.

2. Mengetahui persepsi dunia Industri mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills.

3. Mengetahui kriteria employability skills dalam dunia Industri dan mengetahui kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia Industri.


(13)

Rizkika Fitri, 2014

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran tentang persepsi siswa mengenai employability skills serta mengetahui kebutuhan dunia industri terhadap kompetensi lulusan SMK. Dan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK melalui perbaikan program pembelajaran di SMK.

2. Bagi Siswa, memberikan informasi bagi siswa untuk mengenal secara pasti jenis keterampilan yang sangat diperlukan oleh pihak industri, sehingga siswa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. 3. Bagi pihak Industri, dapat membantu mengenal secara pasti keterampilan yang kurang dikuasai oleh siswa sehingga pelatihan yang sesuai dapat diberikan.

4. Bagi Penulis, menambah pengetahuan penulis tentang persepsi siswa SMK dan Industri mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills.

5. Bagi Peneliti lain, diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan SMK.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Struktur organisasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian yang berkaitan dengan Employability skills.


(14)

BAB III berisi penjelasan rinci mengenai metode penelitian. Komponen dari metode penelitian terdiri dari lokasi dan populasi/sempel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

BAB IV menjelaskan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil penelitian.


(15)

Rizkika Fitri, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Industri. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 12 (SMKN 12) Bandung dan PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

a. SMKN 12 Bandung beralamat di Jl. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax 022-6038055 Bandung 40173 Jawa Barat.

b. PT. Dirgantara Indonesia (Persero) beralamat di Jl. Pajajaran No. 154 Tlp. 022-6040606 Bandung 40174 Jawa Barat.

2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian

a. Subjek Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012:117).

Populasi dalam penelitian ini terdapat 2 bagian, yaitu:

1) Populasi Siswa kelas XII SMK Negeri 12 Bandung yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 12 kelas dengan jumlah 383 siswa. Dua kelas dijadikan sampel untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen, sehingga hanya 10 kelas yang dijadikan populasi penelitian dengan jumlah 316 siswa. Adapun perincian jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.


(16)

Tabel 3.1. Populasi Penelitian Siswa Kelas XII SMKN 12 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013

No. Kompetensi Keahlian Kelas Jumlah Siswa

1. Permesinan Pesawat Udara (PPU)

XII. PPU 1 30

123 XII. PPU 2 31

XII. PPU 3 29 XII. PPU 4 33 2. Elektronika Pesawat

Udara (EPU)

XII. EPU 1 30

60 XII. EPU 2 30

3. Konstruksi Rangka Pesawat Udara (KRPU)

XII. KRPU 1 30

63 XII. KRPU 2 33

4. Konstruksi Badan Pesawat Udara (KBPU)

XII. KBPU 1 34

70 XII. KBPU 2 36

Total Populasi 316

Sumber: Data SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 2) Populasi Karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung.

b. Sampel Penelitian

Arikunto (2006:117) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”.

Pengambilan sampelnya dirinci sebagai berikut:

1) Dalam pengambilan sampel siswa kelas XII SMK Negeri 12 Bandung, peneliti memutuskan jumlah responden diambil dari jumlah siswa yang hadir pada saat pengambilan data. Adapun perincian jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Jumlah Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah Sampel Siswa

1.

XII. PPU 1 18

91

XII. PPU 2 24

XII. PPU 3 21

XII. PPU 4 28

2. XII. EPU 1 28 54

XII. EPU 2 26

3. XII. KRPU 1 27 56

XII. KRPU 2 29

4. XII. KBPU 1 14 36

XII. KBPU 2 22


(17)

Rizkika Fitri, 2014

2) Sampel untuk responden industri ditentukan berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe (Sugiyono, 2012:131) bahwa “ukuran sampel yang layak dalam penelitian kuantitatif adalah antara 30 sampai dengan 500 orang”. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti hanya menggunakan jumlah sampel karyawan dari hasil angket yang terkumpul dan dapat diolah yaitu 30 orang sampel.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah metode survei dimana penjelasan penelitian didapat dari hasil menggunakan alat kuesioner atau daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden.

Desain penelitian ini digambarkan dalam diagram blok di bawah ini:

Gambar 3.1. Diagram Blok Desain Penelitian Latar Belakang

Masalah Studi Literatur

Pembuatan Hipotesis

Menyusun Instrumen Penelitian Menentukan Sampel

Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Hasil Penelitian dan Kesimpulan


(18)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, menganalisis serta mempersentasikan data. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005) adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskipsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai segala sesuatu yang relevan dengan penelitian, yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, skripsi, karya tulis ilmiah, jurnal, laporan penelitian dan sumber lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang ditunjang dengan studi kepustakaan untuk memperkuat hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan kemungkinan pengertian yang beragam antara peneliti dengan orang yang membaca penelitiannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka definisi operasional disusun dalam suatu penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa mengenai employability skills adalah tanggapan atau penilaian yang diberikan siswa terhadap kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia kerja.


(19)

Rizkika Fitri, 2014

2. Employability skills merupakan keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk memasuki dunia kerja.

3. Kriteria dunia kerja merupakan ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan mengenai employability skills menurut dunia kerja (Industri).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden pada penelitian ini adalah menggunakan angket (kuesioner) untuk memperoleh data tentang persepsi siswa SMKN 12 Bandung dan persepsi industri mengenai indikator tingkat kepentingan employability skills. Tipe angket yang digunakan adalah angket dengan pertanyaan tertutup dalam bentuk skala likert dengan lima alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda check list ( ) pada jawaban yang tersedia. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi siswa SMK dan industri mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills.

Penyusunan angket pada penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian secara mendalam dan mengenali variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini berdasarkan pada literatur yang relevan. 2. Menjabarkan setiap variabel dalam bentuk indikator-indikator dengan

mengacu pada kajian teori mengenai variabel tersebut.

3. Mengembangkan kisi-kisi instrumen penelitian dengan berdasarkan pada variabel dan indikator yang telah ditetapkan.

4. Menyusun angket atau daftar pernyataan penelitian dengan alternatif jawaban yang harus dipilih responden.

5. Menetapkan kriteria penskoran untuk tiap alternatif jawaban yang ditetapkan. Kriteria penskoran menggunakan skala likert yang ditunjukkan pada tabel 3.3.


(20)

Tabel 3.3. Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SP (Sangat Penting) 5 1

P (Penting) 4 2

N (Netral) 3 3

TP (Tidak Penting) 2 4

STP (Sangat Tidak Penting) 1 5

Sumber: Employers’ Perception of Graduate Employability (Eurobarometer, 2010)

Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen penelitian Surya pada tahun 2012. Instrumen indikator employability skills ini merupakan penggabungan indikator employability skills yang telah dikembangkan dan ditetapkan dibeberapa negara berkembang. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Mengenai Tingkat Kepentingan Indikator Employability Skills

Variabel

Penelitian Indikator No. Item Instrumen

Persepsi Siswa SMK mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills

1. Pengetahuan umum 1, 2, 3 2. Informasi dan Teknologi (IT) 4 3. Kemampuan belajar 16 4. Memiliki bidang keahlian

khusus 20

5. Komunikasi lisan dan non lisan 5, 6 6. Bekerja sama 11 7. Memberikan solusi

penyelesaian masalah 7

8. Kepemimpinan 10, 13, 19

9. Kepribadiaan 8, 9, 12, 14, 15, 17, 18

Persepsi Industri mengenai tingkat kepentingan employability skills

1. Pengetahuan umum 1, 2, 3 2. Informasi dan Teknologi (IT) 4 3. Kemampuan belajar 16 4. Memiliki bidang keahlian

khusus 20

5. Komunikasi lisan dan non lisan 5, 6 6. Bekerja sama 11 7. Memberikan solusi

penyelesaian masalah 7

8. Kepemimpinan 10, 13, 19

9. Kepribadiaan 8, 9, 12, 14, 15, 17, 18

Instrumen dimodifikasi dari “Vocational Technology Education Students’ Perception on Employability Skills” (Surya, 2012).


(21)

Rizkika Fitri, 2014

F. Proses Pengembangan Instrumen

Jenis instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan jumlah item pernyataan sebanyak 20 item soal. Setelah instrumen penelitian selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu uji coba instrumen penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XII SMKN 12 Bandung Tahun ajaran 2012/2013 yang masih satu populasi dalam penelitian dan tidak terpilih dalam sampel penelitian dengan jumlah 60 siswa yaitu kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2. Pelaksanaan uji coba angket ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari angket atau instrumen tersebut.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211).

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut sugiyono (2012:176) “... untuk mengukur instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct validity)”.

Pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment (uji r) dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

√{ } { }

(Sugiyono, 2012:259) Keterangan:

rxy = koefisien korelasi suatu butir N = jumlah responden

X = skor butir Y = skor total


(22)

Kriteria uji validitas dapat diketahui dengan melakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal.

Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan Uji t, yaitu sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:259) Keterangan:

t hitung = hasil perhitungan uji signifikansi n = banyaknya peserta tes

r = validitas tes

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

Butir instrumen pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Software Microsoft Excel 2010 untuk memudahkan perhitungan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen (Hidayat, 2012) adalah sebagai berikut:

1) Input data hasil angket instrumen dalam worksheet (lembar kerja) 2) Jumlahkan skor setiap responden dengan menggunakan

syntax/perintah:

[=SUM(range cell)]

Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari item soal pertama sampai dengan item soal terakhir instrumen angket.

3) Menghitung nilai korelasi pearson dengan syntax: [=PEARSON(array cell1;array cell2)]

Array cell1 berisikan rentang sel item soal yang akan dihitung dan array cell2 berisikan rentang sel jumlah skor.


(23)

Rizkika Fitri, 2014

4) Menghitung nilai thitung dengan mendefinisikan sebuah fungsi di excel hasil interpretasi terhadap rumus t, dengan syntax:

[=SQRT(n-2)*rxy/SQRT(1-rxy^2)]

Nilai n adalah jumlah responden instrumen angket dan nilai rxy adalah nilai korelasi Pearson.

5) Nilai ttabel dapat dihitung dengan menggunakan syntax: [=TINV(probability;degree of freedom)]

Probability diisi dengan taraf signifikansi alpha = 0,05 dan degree of freedom diisi dengan derajat kebebasan (dk = n-2).

6) Menentukan signifikansi validitas dengan memasukkan syntax: [=IF(p>q;“valid”;“tidak valid”)]

Nilai p adalah nilai thitung dan q adalah nilai ttabel.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Tujuan dilaksanakan uji coba reliabilitas instrumen yaitu untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam penelitian ini apakah dapat dipercaya kebenarannya.

Uji reliabilitas instrumen untuk alternatif jawaban lebih dari dua yang berbentuk skala bertingkat menggunakan rumus Alpha Cronbach atau Rumus Alpha. sebagai berikut:

(Umar, 2008:56) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varians butir


(24)

Rumus varians butir sebagai berikut:

(Umar, 2008:57) Keterangan:

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Rumus varians total sebagai berikut:

(Umar, 2008:58) Keterangan:

= jumlah skor total n = jumlah responden

Selanjutnya harga r11 dibandingkan dengan rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = n-2.

Penafsiran dari harga koefisien korelasi ini yaitu: r11 > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. r11 < rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Hasil penelitian dengan menggunakan rumus Alpha diinterpretasikan dengan tingkat keterandalan koefisien korelasi ditunjukan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Interpretasi Nilai “r”

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber: Prosedur Penelitian (Arikunto, 2010)


(25)

Rizkika Fitri, 2014

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan batuan Software Microsoft Excel 2010 untuk perhitungan uji reliabilitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengukur reabilitas instrumen (Hidayat, 2012) adalah sebagai berikut:

1) Input data hasil angket instrumen dalam worksheet (lembar kerja) 2) Jumlahkan skor setiap responden dengan menggunakan fungsi yang

ada di excel, menggunakan syntax/perintah: [=SUM(range cell)]

Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari item soal pertama sampai dengan item soal terakhir instrumen angket.

3) Menghitung nilai varians butir dengan menggunakan syntax: [=VAR(range cell)]

Range cell diisi dengan rentang sel tiap butir soal mulai dari responden pertama sampai dengan responden terakhir.

4) Menghitung jumlah varians butir dengan syntax: [=SUM(range cell)]

Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari varians butir soal pertama sampai dengan varians butir soal terakhir.

5) Menghitung jumlah varians total dengan syntax: [=VAR(range cell)]

Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari jumlah skor responden pertama sampai dengan jumlah skor responden terakhir.

7) Menghitung besarnya reabilitas dengan cara mendefinisikan sebuah fungsi di excel hasil interpretasi terhadap rumus r11, dengan syntax:

[=(k/k-1)*(1-(p/q)]

Nilai k adalah banyaknya butir pertanyaan, nilai p adalah nilai jumlah varians butir dan nilai q adalah nilai varians total.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan


(26)

data dapat dilakukan dengan wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini pengumpulan data tidak langsung yaitu menggunakan angket. Menurut Sugiyono (2012: 199) “kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Pada penelitian ini angket digunakan karena jumlah responden pada penelitian ini cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas sehingga waktu yang digunakan dalam pengumpulan data tidak terlalu lama. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan hal-hal yang ingin diungkap dari variabel-variabel yang disertai alternatif jawaban.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Setelah menentukan sampel yang akan diukur yaitu siswa kelas XII SMKN 12 Bandung dan Karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung, maka dilakukan penyebaran angket.

2. Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul.

4. Melakukan pengolahan data yang telah terkumpul.

H. Teknik Analisis Data

Mengolah data atau menganalisis data merupakan aspek penting untuk memperoleh jawaban terhadap masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka, sehingga agar data dapat bermakna maka perlu adanya suatu pengolahan data yang sesuai dengan pendekatan statistik.

Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis, dan deskripsi data.


(27)

Rizkika Fitri, 2014

1. Uji Persyaratan analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas sebagai berikut:

1) Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil 2) Menentukan banyak kelas interval. Untuk menentukan banyak

kelas interval yang berukuran besar, dapat menggunakan aturan Sturges, yaitu:

Banyak kelas = 1 + (3,3) log n

(Sudjana, 2005:47) 3) Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu:

(Sudjana, 2005:47) 4) Menghitung frekuensi tiap kelas interval

5) Menghitung rata-rata (̅) dan simpangan baku (s) ̅

(Sudjana, 2005:67)


(28)

6) Menyusun tabel perhitungan konversi ke Z score seperti di bawah ini:

Tabel 3.6. Perhitungan Konversi ke Z score

Interval Kelas

Batas

Kelas (x) Z

Luas tiap kelas interval

Keterangan:

= frekuensi teoritik/jumlah yang diharapkan = frekuensi nyata/jumlah data hasil observasi 7) Menghitung nilai Z dengan rumus :

̅

Untuk i = 1, 2, ..., n (Sudjana, 2005:99) 8) Mencari nilai luas kurva normal dengan membandingkan nilai Z

pada tabel distribusi normal.

9) Menghitung frekuensi yang diharapkan ( )

Cara menghitung didasarkan pada jumlah responden dikalikan luas tiap kelas interval.

10)Menghitung chi-kuadrat (χ2) dengan rumus:

(Sudjana, 2005:273) 11)Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat

tabel dengan ketentuan :

Jika hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal, jika hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji apakah kelompok-kelompok data pada penelitian bersifat homogen atau tidak yaitu dengan membandingkan nilai varians tiap kelompok data. Uji


(29)

Rizkika Fitri, 2014

homogenitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji Bartlett karena terdapat dua kelompok data.

Tabel 3.7. Tabel Penolong Uji Bartlett

Sampel ke : dk

log (dk) log

1 n1 – 1 log dk log

2 n2 – 1 log dk log

K nk– 1 log dk log

∑ (ni – 1) - - dk log

Sumber: Metode Statistika (Sudjana, 2005)

1) Hitung (varians gabungan) menggunakan rumus:

(Sudjana, 2005:263)

2) Hitung nilai B dengan rumus:

(Sudjana, 2005:263) 3) Cari hitung dengan rumus :

hitung =

(Sudjana, 2005:263) 4) Bandingkan hitung dengan tabel (α = 0,05) dengan kriteria:

Jika : hitung ≥ tabel maka tidak homogen. Jika : hitung < tabel maka homogen.


(30)

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

H0 : Persepsi siswa SMK mengenai employability skills lebih rendah dari kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia kerja.

Ha : Persepsi siswa SMK mengenai employability skills lebih tinggi dari kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia kerja.

Jenis pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif.

̅ √

(Sugiyono, 2012:250) Keterangan:

t = nilai t yang dihitung ̅ = nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan = simpangan baku sampel N = jumlah anggota sampel

Menurut Sugiyono (2012:250), untuk menguji hipotesis deskriptif dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung skor ideal untuk variabel yang diuji. b. Menghitung rata-rata nilai variabel (menghitung ̅) c. Menentukan nilai yang dihipotesiskan (menentukan ) d. Menghitung nilai simpangan baku variabel (menghitung s) e. Menentukan jumlah anggota sampel

f. Masukan nilai-nilai tersebut kedalam rumus t

3. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi relatif. Kemudian


(31)

Rizkika Fitri, 2014

dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan menggunakan skala likert.

Deskripsi data penelitian mencakup uraian tentang gambaran umum dari setiap indikator employability skills. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan perhitungan persentase, yaitu dengan rumus:

(Nazir, 2005) Keterangan:

p = persentase (jumlah persentase yang dicari) = Frekuensi

= Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian = Bilangan tetap


(32)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Analisis

Persepsi Siswa SMK dan Industri Mengenai Tingkat Kepentingan Indikator Employability Skills”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Indikator employability skills dengan tingkatan tertinggi menurut persepsi siswa SMK adalah; kemampuan bekerja sama dalam tim, kemampuan daya konsentrasi, dan kemampuan membaca dan menulis.

2. Urutan tingkat kepentingan indikator employability skills menurut persepsi industri adalah; kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru, loyalitas dan integritas, dan kemampuan daya konsentrasi.

3. Kriteria employabillity skills dalam dunia industri memiliki nilai rata-rata yang tinggi sedangkan nilai rata-rata persepsi siswa SMK mengenai hal tersebut masih rendah; artinya persepsi siswa SMK mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills lebih rendah dari kriteria employability skills yang dibutuhkan industri, dengan gap tertinggi pada kriteria kemampuan bekerja dibawah tekanan.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh penulis pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai employability skills, maka terdapat beberapa saran. Saran tersebut diantaranya:

1. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memberikan gambaran persepsi siswa SMK mengenai employabiliy skills. Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama dalam hal pengumpulan data.


(33)

Rizkika Fitri, 2014

Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih beragam dan pengumpulan data dilengkapi dengan observasi lapangan yang lebih mendalam, antara lain:

a. Pengamatan dilapangan mengenai employability skills.

b. Melakukan penilaian uji kompetensi keahlian siswa SMK untuk mengukur kompetensi kesiapan kerja secara lebih mendalam.

c. Melakukan penilaian uji kompetensi keahlian pekerja lulusan SMK untuk mengukur kemampuan bekerja lulusan SMK secara lebih mendalam.

2. Saran Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

a. Melibatkan dunia usaha dan dunia industri dalam mengembangkan kurikulum SMK agar dapat menyiapkan siswa SMK memasuki dunia kerja, karena dunia industri merupakan evaluator terdekat untuk mempekerjakan lulusan SMK.

b. SMK dapat mengembangkan materi keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai.

c. Dengan mengetahui kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia industri, SMK diharapkan untuk lebih meningkatkan soft skills, tentunya dengan tidak mengesampingkan hard skills yang merupakan kemampuan (kompetensi keahlian) pada bidang tertentu.

3. Saran Untuk Siswa

Dengan mengetahui kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia industri, diharapkan siswa memiliki keinginan untuk lebih termotivasi mengembangkan soft skills dan hard skills.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ayuning. (2007). Hubungan Persepsi Siswa SMK Negeri 8 Bandung Tentang Dunia Kerja di Bidang Otomotif Terhadap Motivasi Belajarnya. Skripsi Pada FPTK-UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Badan Pusat Statistik. (2012). Berita Resmi Statistik. [Online]. Tersedia: http://bps.go.id/brs_file/naker_05nov12.pdf [7 April 2013]

Budiarti., L.N. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: Institut Teknologi Bandung. CKerc. (2010). Employability Skills. [Online]. Tersedia: http://www.chatham-sent.

ca/Jobs/Documents/Employability%20Skills.pdf [26 Juni 2013]

Depdiknas. (2008). KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Department of Education, Employment and Workplace Relation. (2012). Employability Skills Framework. [Online]. Tersedia: http://deewr.gov.au/employability-skills [22 Mei 2013]

Eurobarometer, F. (2010). Employers’ Perception of Graduate Employability: Analytical report. [Online].

Tersedia: http://ec.europa.eu/public_opinion/flash/fl_304_en.pdf [18 Maret 2013]

Harvey, L. (2001). Employability And Diversity. [Online]. Tersedia: http: //www2.wlv.ac.uk/webteam/confs/socdiv/ sdd-harvey - 0602.doc

[18 Juni 2013]

Hidayat, A. (2012). Uji Statistik. [Online].

Tersedia: http://statistikian.blogspot.com/ [18 Juni 2013]

KBBI Online. (2013). Kamus Besar bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/kriteria [6 April 2013]

Lowden, K., Hall, S., Elliot, D., dan Lewin, J. (2011). Employers’ Perceptions of the Employability Skills of New Graduates. [Online].

Tersedia:http://www.edge.co.uk/media/63412/employability_skills_as_p df_-_final_online_version.pdf [23 Maret 2013]


(35)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR

Little, B dan Contributors. (2003). International Perspectives on employability. [Online].

Tersedia:http://78.158.56.101/archive/palatine/files/emp/1260.pdf [27 Febuari 2013]

Mariah, S dan Sugandi, M. (2010). “Kesenjangan Soft Skills Lulusan SMK

Dengan kebutuhan Tenga Kerja di Industri”. Jurnal Inovasi dan Rekayasa Pendidikan. 3, (1), 379-400.

My Future. (2012). Employability Skills. [Online].

Tersedia: http://myfuture.edu.au/TheFacts/Skills/Employability/skills [27 April 2013]

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: PT.Ghalia Indonesia.

Sailah, I. (2008). Pengembangan Soft Skills 2008. [Online]. Tersedia: http://isailah.50webs.com/BUKU/PENGEMBANGAN/SOFTSKILLS/20 08.pdf [11 April 2013]

Sekretariat Negara. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Suarta, I. M. (2011). Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Politeknik. Disertasi Pada PPs UNY Yogyakarta. [Online]. Tersedia: http://analisis-dan-pengembangan-employability.html [25 Mei 2013] Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, W. (2012). “Vacational Technology Education Student’ Perception on Employability Skills”. Collaboration in TVET Proceedings of The 2ND UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training. 2, (1), 193-201.

Suhartanta, dan Arifin, Z. (2010). Jejaring Kerja Sama Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Dan Daya Saing Lulusan Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia:

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/APTEKINDO/article/view/90/84 [22 Juni 2013]

UKCES. (2009). The Employability Challenge, Full Report. [Online]. Tersedia:


(36)

Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.

Usman, H. dan Akbar, P. S. (2006). Pengantar Statistika. Yogyakarta: PT. Bumi Aksara.

Weligamage, S. S. dan Siengthai, S. (2003).Employer Needs and Graduate Skills: The Gap between Employer Expectations and Job Expectations of Sri Lankan University Graduates. [Online]. Tersedia:

http://www.freewebs.com/slageconr/9thicslsflpprs/fullp029.pdf [27 Febuari 2013]

Weligamage, S. S. (2009). Graduates Employability Skills: Evidence from Literature Review. [Online]. Tersedia:

http://www.kln.ac.lk/uokr/ASAIHL/SubThemeA8.pdf [27 Febuari 2013] Widayatun, T.R. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Yorke, M. (2006). Employability in Higher Education: what it is – what it is not. [Online]. Tersedia:

http://www.heacademy.ac.uk/assets/documents/tla/employability/id116_e mployability_in_higher_education_336.pdf [27 Februari 2013]

Zaharim, A., Omar, M. Z., danBasri, H. (2009). “A Gap Study between

Employers’ Perception and Expectation of Engineering Graduates in

Malaysia”. Wseas Transactions on Advances in Engineering Education.


(1)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan menggunakan skala likert.

Deskripsi data penelitian mencakup uraian tentang gambaran umum dari setiap indikator employability skills. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan perhitungan persentase, yaitu dengan rumus:

(Nazir, 2005) Keterangan:

p = persentase (jumlah persentase yang dicari) = Frekuensi

= Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian


(2)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Analisis

Persepsi Siswa SMK dan Industri Mengenai Tingkat Kepentingan Indikator

Employability Skills”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Indikator employability skills dengan tingkatan tertinggi menurut persepsi siswa SMK adalah; kemampuan bekerja sama dalam tim, kemampuan daya konsentrasi, dan kemampuan membaca dan menulis.

2. Urutan tingkat kepentingan indikator employability skills menurut persepsi industri adalah; kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru, loyalitas dan integritas, dan kemampuan daya konsentrasi.

3. Kriteria employabillity skills dalam dunia industri memiliki nilai rata-rata yang tinggi sedangkan nilai rata-rata persepsi siswa SMK mengenai hal tersebut masih rendah; artinya persepsi siswa SMK mengenai tingkat kepentingan indikator employability skills lebih rendah dari kriteria

employability skills yang dibutuhkan industri, dengan gap tertinggi pada

kriteria kemampuan bekerja dibawah tekanan.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh penulis pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai employability skills, maka terdapat beberapa saran. Saran tersebut diantaranya:

1. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memberikan gambaran persepsi siswa SMK mengenai

employabiliy skills. Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan


(3)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih beragam dan pengumpulan data dilengkapi dengan observasi lapangan yang lebih mendalam, antara lain:

a. Pengamatan dilapangan mengenai employability skills.

b. Melakukan penilaian uji kompetensi keahlian siswa SMK untuk mengukur kompetensi kesiapan kerja secara lebih mendalam.

c. Melakukan penilaian uji kompetensi keahlian pekerja lulusan SMK untuk mengukur kemampuan bekerja lulusan SMK secara lebih mendalam.

2. Saran Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

a. Melibatkan dunia usaha dan dunia industri dalam mengembangkan kurikulum SMK agar dapat menyiapkan siswa SMK memasuki dunia kerja, karena dunia industri merupakan evaluator terdekat untuk mempekerjakan lulusan SMK.

b. SMK dapat mengembangkan materi keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai.

c. Dengan mengetahui kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia industri, SMK diharapkan untuk lebih meningkatkan soft skills, tentunya dengan tidak mengesampingkan hard skills yang merupakan kemampuan (kompetensi keahlian) pada bidang tertentu.

3. Saran Untuk Siswa

Dengan mengetahui kriteria employability skills yang dibutuhkan dunia industri, diharapkan siswa memiliki keinginan untuk lebih termotivasi mengembangkan soft skills dan hard skills.


(4)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ayuning. (2007). Hubungan Persepsi Siswa SMK Negeri 8 Bandung Tentang

Dunia Kerja di Bidang Otomotif Terhadap Motivasi Belajarnya. Skripsi

Pada FPTK-UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Badan Pusat Statistik. (2012). Berita Resmi Statistik. [Online]. Tersedia: http://bps.go.id/brs_file/naker_05nov12.pdf [7 April 2013]

Budiarti., L.N. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: Institut Teknologi Bandung. CKerc. (2010). Employability Skills. [Online]. Tersedia: http://www.chatham-sent.

ca/Jobs/Documents/Employability%20Skills.pdf [26 Juni 2013]

Depdiknas. (2008). KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Department of Education, Employment and Workplace Relation. (2012).

Employability Skills Framework. [Online]. Tersedia: http://deewr.gov.au/employability-skills [22 Mei 2013]

Eurobarometer, F. (2010). Employers’ Perception of Graduate Employability:

Analytical report. [Online].

Tersedia: http://ec.europa.eu/public_opinion/flash/fl_304_en.pdf [18 Maret 2013]

Harvey, L. (2001). Employability And Diversity. [Online]. Tersedia: http: //www2.wlv.ac.uk/webteam/confs/socdiv/ sdd-harvey - 0602.doc

[18 Juni 2013]

Hidayat, A. (2012). Uji Statistik. [Online].

Tersedia: http://statistikian.blogspot.com/ [18 Juni 2013]

KBBI Online. (2013). Kamus Besar bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/kriteria [6 April 2013]

Lowden, K., Hall, S., Elliot, D., dan Lewin, J. (2011). Employers’ Perceptions of

the Employability Skills of New Graduates. [Online].

Tersedia:http://www.edge.co.uk/media/63412/employability_skills_as_p df_-_final_online_version.pdf [23 Maret 2013]


(5)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Little, B dan Contributors. (2003). International Perspectives on employability. [Online].

Tersedia:http://78.158.56.101/archive/palatine/files/emp/1260.pdf [27 Febuari 2013]

Mariah, S dan Sugandi, M. (2010). “Kesenjangan Soft Skills Lulusan SMK Dengan kebutuhan Tenga Kerja di Industri”. Jurnal Inovasi dan Rekayasa Pendidikan. 3, (1), 379-400.

My Future. (2012). Employability Skills. [Online].

Tersedia: http://myfuture.edu.au/TheFacts/Skills/Employability/skills [27 April 2013]

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: PT.Ghalia Indonesia.

Sailah, I. (2008). Pengembangan Soft Skills 2008. [Online]. Tersedia: http://isailah.50webs.com/BUKU/PENGEMBANGAN/SOFTSKILLS/20 08.pdf [11 April 2013]

Sekretariat Negara. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Suarta, I. M. (2011). Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa

Politeknik. Disertasi Pada PPs UNY Yogyakarta. [Online]. Tersedia:

http://analisis-dan-pengembangan-employability.html [25 Mei 2013] Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, W. (2012). “Vacational Technology Education Student’ Perception on Employability Skills”. Collaboration in TVET Proceedings of The 2ND

UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training. 2, (1), 193-201.

Suhartanta, dan Arifin, Z. (2010). Jejaring Kerja Sama Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Dan Daya Saing Lulusan Pendidikan Kejuruan.

[Online]. Tersedia:

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/APTEKINDO/article/view/90/84 [22 Juni 2013]

UKCES. (2009). The Employability Challenge, Full Report. [Online]. Tersedia:


(6)

Rizkika Fitri, 2014

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMK DAN INDUSTRI MENGENAI TINGKAT KEPENTINGAN INDIKATOR EMPLOYABILITY SKILLS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.

Usman, H. dan Akbar, P. S. (2006). Pengantar Statistika. Yogyakarta: PT. Bumi Aksara.

Weligamage, S. S. dan Siengthai, S. (2003).Employer Needs and Graduate Skills: The Gap between Employer Expectations and Job Expectations of Sri Lankan University Graduates. [Online]. Tersedia:

http://www.freewebs.com/slageconr/9thicslsflpprs/fullp029.pdf [27 Febuari 2013]

Weligamage, S. S. (2009). Graduates Employability Skills: Evidence from Literature Review. [Online]. Tersedia:

http://www.kln.ac.lk/uokr/ASAIHL/SubThemeA8.pdf [27 Febuari 2013] Widayatun, T.R. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Yorke, M. (2006). Employability in Higher Education: what it is – what it is not.

[Online]. Tersedia:

http://www.heacademy.ac.uk/assets/documents/tla/employability/id116_e mployability_in_higher_education_336.pdf [27 Februari 2013]

Zaharim, A., Omar, M. Z., danBasri, H. (2009). “A Gap Study between Employers’ Perception and Expectation of Engineering Graduates in Malaysia”. Wseas Transactions on Advances in Engineering Education.