MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK BAGI PESERTA BINA KELUARGA BALITA KPAD GEGER KALONG.

(1)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK

BAGI PESERTA BINA KELUARGA BALITA KPAD GEGER KALONG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Pekerjaan Sosial

Oleh:

BISRI FITRIANI AFINA MEITI EKA ISDHIYANTI 0900332

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

LEMBAR HAK CIPTA

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK

BAGI PESERTA BINA KELUARGA BALITA KPAD GEGER KALONG

Oleh:

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

BISRI FITRIANI AFINA MEITI EKA ISDHIYANTI MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF

DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK BAGI PESERTA BINA KELUARGA BALITA

KPAD GEGER KALONG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd NIP. 19490729 197702 2 001

PEMBIMBING II

Dr. Ana, S.Pd. M.Pd NIP. 19720307 199903 2 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK Dra. Tati Abas Iwan, M.Si


(5)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

MANFAAT PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK

BAGI PESERTA BINA KELUARGA BALITA KPAD GEGER KALONG

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti 0900332

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini mengungkap manfaat penyuluhan alat permainan edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong. Tujuan penelitian ini ingin memperoleh data tentang manfaat penyuluhan pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu tentang alat permainan edukatif untuk membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara (interview) pada ketua dan kader BKB serta bentuk angket (kuesioner) pada peserta BKB. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Sampling Purposive sebanyak 35 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun secara umum berada pada kriteria tinggi dalam memperoleh pemahaman pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengembangkan perkembangan kemampuan gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, menolong diri sendiri dan perkembangan kemampuan bergaul pada anak dengan menggunakan alat permainan edukatif. Saran yang disampaikan kepada Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) diharapkan dapat menjadi bekal ibu sebagai peserta BKB dalam meningkatkan proses pembelajaran ibu pada anak balitanya dengan terus mengembangkannya.

Kata kunci: Penyuluhan Alat Permainan Edukatif, Tumbuh Kembang Anak, Bina Keluarga Balita.


(6)

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

THE BENEFITS OF ELUCIDATION EDUCATIONAL PLAYTHING OR GAME TOOL IN HELPING GROWTH AND DEVELOPMENT

CHILDREN FOR PARTICIPANTS OF BKB KPAD GEGER KALONG

Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti 0900332

ABSTRACT

Problems in this study reveal the benefits of elucidation educational plaything or game tool in helping growth and development children for participants of BKB KPAD Geger Kalong. The purpose of this study is to obtain data on the benefits of elucidation on aspect of knowledge, attitudes and skills in using educational game tools in help growth and development children at the age 4-6. The research method used is descriptive method. Data collecting techniques in this study conducted by interviewing the chairmen and participant of BKB and give questionnares to the participants. Sampling used was purposive sample as many as 35 people. The result showed that the benefits of elucidation educational plaything or game tools for mothers as participant in helping growth and development children at the age of 4-6 in general are at high criteria in understanding knowledge, attitudes and skill to development skill both rough and smooth, intelegence, passive communication, active communication, self help and socialize or intercommunicate using educational toys. Suggestion presented to be equipped for mothers as participant to upgrade the learning process and continue to develop.

Keyword: Eluciadation educational plaything or game tool, Growth and development children, BKB.


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………... i

UCAPAN TERIMA KASIH ………...……….. ii

ABSTRAK ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ………. vi

DAFTAR GAMBAR ….……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ………. 1. Identifikasi Masalah ………...………. 2. Perumusan Masalah ………...…………. 4 4 5 C. Tujuan Penelitian ………... 1. Tujuan Umum ………. 2. Tujuan Khusus ……… 5 5 5 D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ………. 1. Kader Bina Keluarga Balita ……… 2. Peserta Bina Keluarga Balita ……….. 3. Peneliti ……… 6 6 6 6 E. Struktur Organisasi Skripsi ……… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 8

A. Bina Keluarga Balita ..………... 8

1. Gambaran Umum Bina Keluarga Balita …..……… 8

2. Peserta Bina Keluarga Balita ……… 11

B. Penyuluhan Alat Permainan Edukatif ………. 12

1. Konsep Penyuluhan Alat Permainan Edukatif …………. 12

2. Pengelolaan Penyuluhan Alat Permainan Edukatif …….. 13

3. Alat Bantu Penyuluhan Alat Permainan Edukatif ……… 17

4. Metode Penyuluhan Alat Permainan Edukatif …………. 17

5. Media Penyuluhan Alat Permainan Edukatif …………... 21

6. Materi Penyuluhan Alat Permainan Edukatif …………... 23

C. Tumbuh Kembang Anak ………. 34

BAB III METODE PENELITIAN ………... 41

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….. 41

1. Lokasi Penelitian ……….. 41

2. Subjek Penelitian ……….. 41


(8)

C. Definisi Operasional ……… 42

1. Manfaat ………. 42

2. Penyuluhan Alat Permainan Edukatif ……….. 42

3. Tumbuh Kembang Anak ……….. 42

4. Peserta Bina Keluarga Balita ……… 43

D. Instrumen Penelitian ……… 43

E. Teknik Pengumpulan Data ……….. 43

1. Wawancara (Interview) ……… 44

2. Angket (Kuesioner) ……….. 44

F. Analisis Data ………... 44

1. Verifikasi Data ………. 44

2. Tabulasi Data ……… 45

3. Persentase Data ……… 4. Penafsiran Data ……… 45 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 47

A. Pengolahan Data Hasil Angket Penelitian ………... 47

1. Aspek Pengetahuan ……….. 50

2. Aspek Sikap ……….. 61

3. Aspek Keterampilan ………. 72

B. Data Hasil Wawancara Peneliti dengan Ketua dan Kader Bina Keluarga Balita ………..………. 77

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 79

1. Secara Umum ……….. 2. Aspek Pengetahuan ……….. 79 81 3. Aspek Sikap ……….. 82

4. Aspek Keterampilan ………. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 84

A. Kesimpulan ……….. 84

B. Saran ……… 86


(9)

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Kemampuan yang Harus Dikuasai oleh Anak Usia

4−6 Tahun ………... 37

4.1 Identitas Peserta BKB ……….... 47 4.2 Identitas Anak Peserta BKB ………..………... 49 4.3 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Syarat APE yang Menunjang Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun ……… 50 4.4 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan Aktif yang Mengembangkan Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun ..……… 51 4.5 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan Pasif yang Mengembangkan Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun ..……… 52 4.6 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan yang Mengembangkan Tingkah Laku Sosial dalam Bergaul pada Anak Usia 4-6 Tahun ………. 53 4.7 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan yang Mengembangkan Gerakan Halus pada Anak Usia 4-6 Tahun ……… 54 4.8 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan yang Mengembangkan Anak dalam Menolong Diri Sendiri Usia 4-6 Tahun ………... 55 4.9 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan yang Mengembangkan Gerakan Kasar pada Anak Usia 4-6 Tahun ……… 56 4.10 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis Permainan yang Mengembangkan Kecerdasan pada Anak Usia 4-6 Tahun ……… 57 4.11 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun ………. 58 4.12 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Jenis APE yang Mendekatan Ibu dengan Anak Usia 4-6 Tahun ..………. 59 4.13 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Pengetahuan

Ibu Tentang Fungsi APE yang Mengembangkan Potensi Anak Usia 4-6 Tahun ………. 60 4.14 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu


(10)

4.15 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu pada Anak yang Tidak Suka Mendengarkan Cerita atau Dogeng yang Ibu Ceritakan ………. 62 4.16 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu pada

Anak yang Melampiaskan Kemarahan dengan Melempar APE dalam Membiasakan Tertib ..………. 63 4.17 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu pada

Anak Perempuan yang Mengajak Bermain Masak-Masakan……….... 64 4.18 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu pada

Anak Laki-Laki yang Mengajak Bermain Mobil-Mobilan….. 66 4.19 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu

dalam Menyediakan Waktu Bermain dengan Anak………… 67 4.20 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Ibu Menyikapi

Permainan yang Berkaitan dengan Jenis Kelamin Anak …… 68 4.21 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu untuk

Mengupayakan Anak dapat Bermain Sendiri ……… 69 4.22 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Sikap Ibu untuk

Menanamkan Nilai Religius pada Anak Saat Bermain……… 70 4.23 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Keterampilan

Ibu agar Anak Terampil Mewarnai Gambar ………..… 72 4.24 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Keterampilan

Ibu agar Anak Terampil Mengenal Angka ……….………… 73 4.25 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Keterampilan

Ibu dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak untuk Berkomunikasi APE ……… 74 4.26 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Keterampilan

Ibu untuk Mengembangkan Kemampuan Gerakan Halus pada Anak …….………. 75 4.27 Manfaat Penyuluhan APE Berkaitan dengan Keterampilan

Ibu untuk Mengembangkan Kemampuan Gerakan Kasar pada Anak ………. 76


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Bermain Lepas dan Spontan atau Eksplorasi ……...……… 29 2.2 Alat Permainan Edukatif ………... 30 2.3 Kartu Menuju Sehat Menurut Jenis Kelamin Balita ... 35


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ……… 89 2. Instrumen Penelitian ……….. 92 3.

4.

Kartu Bimbingan Skripsi ………... Surat-surat ………..

101 104


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha manusia dalam meningkatan sumber daya manusia yang diwujudkan dengan proses belajar. Jalur pendidikan dikelompokkan menjadi pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Proses belajar dalam pendidikan nonformal yang dikenal oleh masyarakat dilaksanakan melalui informasi, latihan, bimbingan maupun penyuluhan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan. Pendidikan nonformal bertujuan untuk mengembangkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan agar menjadi individu yang lebih baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negara.

Pendidikan nonformal pada hakekatnya dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga, sedangkan untuk pelaksanaan dan pengembangannya di masyarakat adalah menjadi tanggung jawab Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam mengembangkan potensi keluarga menyusun berbagai program, diantaranya: Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan program yang strategis sebagai upaya membina tumbuh kembang balita secara optimal dan sebagai bagian dari upaya untuk mempersiapkan keluarga yang berkualitas.


(14)

Tujuan Program Bina Keluarga Balita (BKB) menurut BKKBN (2007:6) adalah:

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial ekonomi dengan sebaik–baiknya merupakan salah satu upaya untuk dapat mengembangkan fungsi–fungsi pendidikan, sosialisasi dan kasih sayang dalam keluarga. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan orang tua mampu mendidik dan mengasuh anak balitanya sejak dini agar balita tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas.

Keluarga khususnya orang tua mempunyai kewajiban untuk membina tumbuh kembang anak secara optimal dan memperhatikan aspek pembinaan yang seimbang tidak hanya intelektual dan emosional tetapi juga spiritual. Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) potensial yang berkualitas, diperlukan pembangunan karakter yang harus dilakukan sejak dini karena setiap masalah dan keberhasilan yang dicampuri oleh seseorang berakar pada karakter. Pembentukan karakter sejak dini yang paling baik adalah melalui penanaman cinta kasih dalam keluarga. Pelaksanaan program Bina Keluarga Balita (BKB) yang melibatkan orang tua, diharapkan dapat menghasilkan pola asuh yang tepat melalui penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE).

Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam pelaksanaan program Bina Keluarga Balita (BKB) diikuti kader dan peserta sebagai anggota kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang memiliki anak balita (0−5 tahun) dan usia pra sekolah (5−6 tahun). Sasaran utama dalam penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah para ibu yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda satu dengan lainnya, dilakukan dalam kurun waktu sebulan sekali pada minggu terakhir.

Pelaksanaan penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) memerlukan kesabaran dan keuletan para kader dalam menghadapi ibu balita sebagai peserta agar materi mengenai Bina Keluarga Balita (BKB) dapat diserap secara baik.


(15)

Alat Permainan Edukatif (APE) berfungsi sebagai media untuk mencapai 7 (tujuh) aspek perkembangan yang harus dicapai oleh anak diantaranya: perkembangan gerakan motorik kasar, perkembangan gerakan motorik halus, perkembangan komunikatif pasif, perkembangan komunikatif aktif, perkembangan kecerdasaan, perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan perkembangan sosial.

Hasil wawancara penulis pada hari rabu tanggal 17 April 2013 dalam studi penjajakan dengan ketua kader Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung diketahui bahwa setelah mengikuti penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE), ibu balita diharapkan akan lebih

memahami perkembangan dan ciri−ciri khas pada usia tertentu dan diharapkan

dapat mengetahui cara pembinaan yang harus dilakukan untuk anak usia 4−6 tahun melalui Alat Permainan Edukatif (APE) agar anak tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pelaksanaan program Bina Keluarga Balita (BKB) melalui penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali di minggu terakhir dengan 140 orang peserta Bina Keluarga Balita, ada yang tergolong peserta aktif dan pasif. Peserta Bina Keluarga Balita yang tergolong aktif pada kelompok anak usia 4-6 tahun adalah 35 orang.

Permasalahan yang diangkat dari lapangan menunjukkan bahwa ibu balita yang mengikuti penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) meliputi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu balita dalam memanfaatkan berbagai jenis, bahan dan penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) berbeda dilihat dari latar belakang dan kesungguhan ibu balita serta keberhasilan kegiatan penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) yang diselenggarakan oleh kader Bina Keluarga Balita (BKB) dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan ibu balita dalam upaya membantu tumbuh kembang anak.


(16)

Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan cara yang tepat untuk mengakrabkan hubungan orang tua atau keluarga dengan anak, selain itu dengan adanya Alat Permainan Edukatif (APE) orang tua dan anak dapat menunjukkan perasaan kasih sayang, rasa aman, saling berbicara, saling mengungkapkan perasaan dan akan lebih mempererat antara orang tua dengan anak dalam suatu keluarga. Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) diharapkan dapat memberikan manfaat kepada ibu balita sebagai peserta penyuluhan sehingga dapat membantu tumbuh kembang anak di RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung.

Pemaparan di atas, memotivasi penulis untuk melakukan penelitian mengenai manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Pemaparan latar belakang penelitian mendasari masalah penelitian yang dapat diidentifikasi, sebagai berikut:

a Penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu balita dalam memanfaatkan berbagai jenis, bahan dan penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) berbeda dilihat dari latar belakang dan kesungguhan ibu balita.

b Keberhasilan kegiatan penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) yang diselenggarakan oleh kader Bina Keluarga Balita (BKB) dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan ibu balita dalam upaya membantu tumbuh kembang anak.


(17)

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: “Bagaimana manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah ingin memperoleh data tentang manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong yang memiliki anak usia 4-6 tahun, berkaitan dengan:

a Manfaat penyuluhan APE yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, yaitu: syarat APE, jenis-jenis APE, aspek-aspek perkembangan dan fungsi APE.

b Manfaat penyuluhan APE yang berkaitan dengan aspek sikap, yaitu: ibu dapat memilih APE, melakukan pendekatan pada anak dalam bercerita atau mendogeng, pendekatan pada anak dalam belajar melampiaskan kemarahan, melakukan bermain, menyediakan waktu bermain dengan anak.

c Manfaat penyuluhan APE yang berkaitan dengan aspek keterampilan, yaitu: ibu dapat memberikan contoh mewarnai gambar, mengenal warna, mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan gerakan halus dan kasar pada anak usia 4-6 tahun.


(18)

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Kader Bina Keluarga Balita (BKB)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dalam meningkatkan kualitas keluarga melalui pelaksanaan program Bina Keluarga Balita (BKB) untuk ibu yang memiliki anak balita (0-5 tahun) dan anak usia pra sekolah (5-6 tahun) agar anak tumbuh dan berkembang dengan optimal. 2. Peserta Bina Keluarga Balita (BKB)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pembelajaran sehingga peserta Bina Keluarga Balita (BKB) dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang Alat Permainan Edukatif (APE) untuk membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun.

3. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengalaman melakukan penelitian berkenaan dengan manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong.


(19)

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika dalam penulisan skripsi ini, yaitu:

BAB I Pendahuluan. Pada BAB ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian pustaka. Pada BAB ini penulis akan menjelaskan mengenai Bina Keluarga Balita (BKB), penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dan tumbuh kembang anak.

BAB III Metode penelitian. Pada BAB ini penulis akan menjelaskan mengenai lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, intrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Pada BAB ini penulis akan menjelaskan mengenai pengolahan data hasil angket penelitian, data hasil wawancara peneliti dengan ketua dan kader BKB serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan saran. Pada BAB ini penulis akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari bab−bab yang telah dibahas sebelumnya serta saran dari hasil penelitian.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V yang berlokasi di RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya: lokasi penelitian ini mudah dijangkau, adanya masalah yang cukup menarik untuk diteliti, tersedianya data yang mudah terkumpul dan adanya objek kajian yang dapat diteliti. Pertimbangan−pertimbangan yang dirasakan oleh penulis dapat mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian.

2. Subjek Penelitian a Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta yang mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung berjumlah 140 orang.

b Sampel

Sampel penelitian ini yaitu peserta yang mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V RW 02 KPAD Geger Kalong Bandung dengan karakteristik ibu yang aktif mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) Kemas (kesiapan masuk sekolah) yang mempunyai anak usia 4−6 tahun berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Sampling Purposive (penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu).


(21)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif dimana penulis mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi tentang penyuluhan terhadap para orang tua dalam program Bina Keluarga Balita (BKB) dan agar penulis dapat secara jelas mengetahui manfaat penyuluhan pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua tentang Alat Permainan Edukatif untuk membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun. Penulis dapat menggali masalah dengan baik melalui instrumen yang dibuat dalam pedoman wawancara (interview) dan bentuk angket (kuesioner).

C. Definisi Operasional 1. Manfaat

Manfaat adalah guna atau faedah (W.J.S Purwadarmita, 2003:630). 2. Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE)

Penyuluhan adalah hubungan antar pribadi antara penyuluh dengan yang disuluh untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi agar mendapat solusi atau pemecahan masalahnya (Sri, Melly S., 2011:41).

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah suatu alat permainan yang dapat mengembangkan dan mengoptimalkan aspek tertentu (kemampuan fisik, bahasa, kognitif, dan adaptasi sosialnya) secara optimal ketika anak bermain (Triharso, Agung. 2012:1).

3. Tumbuh kembang Anak

Pertumbuhan anak adalah perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh anak (BKKBN, 2007:38). Perkembangan anak adalah proses perubahan yang teratur dari satu tahap pertumbuhan ke pertumbuhan lainnya artinya perkembangan mental, termasuk perkembangan kecerdasaan, tingkah laku, budi pekerti dan sikap (BKKBN, 2007:45).


(22)

4. Peserta Bina Keluarga Balita (BKB)

Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) adalah ibu dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita, diutamakan pada masyarakat berpenghasilan rendah dan bertempat tinggal dilokasi kegiatan atau tergabung dalam organisasi masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) (BKKBN, 1997:3).

Pengertian manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong yang dimaksud penelitian ini mengacu beberapa istilah yang telah dijelaskan di atas yaitu guna atau faedah setelah melaksanakan interaksi antara kader BKB dan ibu balita yang memiliki anak usia 4-6 tahun dengan APE sebagai bekal untuk membantu terjadi perubahan yang teratur sesuai tahap perkembangan dalam diri anak baik jasmani maupun rohani.

D. Intrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara (interview) dan bentuk angket (kuesioner) mengenai manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita (BKB).

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bahan yang sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil analisis, pada suatu penelitian untuk itu diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pedoman wawancara (interview) dan bentuk angket (kuesioner).


(23)

1. Wawancara (interview)

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara terstuktur. Wawancara digunakan sebagai studi pendahuluan dalam teknik pengumpulan data kepada ketua kader BKB dan para kader BKB untuk mengetahui pelaksanaan program BKB dan ingin mengetahui hal−hal dari orang tua atau keluarga lainnya sebagai responden yang lebih mendalam.

2. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) digunakan untuk mengukur pendapat peserta BKB mengenai penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam membantu tumbuh kembang anak dalam bentuk uraian pernyataan.

F. Analisis Data

Tahap analisis data sudah dilakukan sejak awal, dimulai dengan mengumpulkan data−data yang telah didapat kemudian disederhanakan atau diseleksi. Data−data yang sudah diselektif kemudian dikelompokkan serta dianalisis. Hasil analisis data secara empirik yang berkaitan untuk menjawab pertanyaan penelitian selanjutnya. Pengolahan data menggunakan deskriptif data kuantitatif yang memudahkan dalam mengetahui tingkat ketercapaian dari hasil angket penelitian mengenai manfaat penyuluhan Alat Permainan Edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita setelah mengikuti kegiatan penyuluhan APE di KPAD Geger Kalong Bandung.

1. Verifikasi Data

Instrumen penelitian disebarkan kepada 35 responden yang merupakan ibu balita yang aktif mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) Kemas (Kesiapan Masuk Sekolah) yang mempunyai anak balita usia 4−6 tahun.


(24)

2. Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk memprediksikan jawaban mengenai frekuensi tiap item option dalam tiap item, sehingga terlihat jelas frekuensi jawaban responden. Pertama, responden boleh memilih semua alternatif jawaban. Kedua, responden boleh memilih lebih dari satu pilihan jawaban.

3. Persentase Data

Persentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi intrumen penelitian yang diberikan reponden, karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda.

Rumus yang digunakan untuk mencari persentase mengutip pendapat Mohammad Ali (1995:184) dalam Irma Susanti (2013:27) adalah:

Keterangan:

P : Persentase (jawaban responden yang dicari) f : Frekuensi jawaban responden

n : Jumlah responden 100 % : Bilangan tetap


(25)

4. Penafsiran Data

Penafsiran data yang dilakukan untuk melihat besaran rata-rata atau kategori. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada besaran yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (1995:184), yaitu:

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26% - 49% : Kurang dari setengahnya 1% - 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorangpun

Data yang telah dianalisis berdasarkan masalah di atas, selanjutnya ditafsirkan berdasarkan rata-rata atau kategori menurut Suharsimi Arikunto (2002:245), yaitu:

80% - 100% : Tinggi 60% - 80 % : Cukup

40% - 60% : Agak Rendah 20% - 40% : Rendah

0% - 20% : Sangat Rendah

Penafsiran ini dipergunakan pada data setiap item dan untuk menafsirkan data setiap item yang diperoleh yaitu diambil data yang paling besar persentase.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran akan diuraikan pada BAB ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Penyuluhan Alat Permainan Edukatif dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Bagi Peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong”.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun secara umum berada pada kriteria tinggi dalam memperoleh pemahaman pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengembangkan perkembangan kemampuan gerakan kasar, perkembangan kemampuan gerakan halus, perkembangan kemampuan komunikasi pasif (perkembangan kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain), perkembangan kemampuan komunikasi aktif (perkembangan kemampuan berbicara), perkembangan kemampuan kecerdasan, perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan perkembangan kemampuan bergaul pada anak dengan menggunakan alat permainan edukatif.

2. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam aspek pengetahuan dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun berada pada kriteria tinggi dalam memperoleh pemahaman pengetahuan tentang syarat APE, jenis-jenis APE, aspek-aspek perkembangan dan Fungsi APE, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan jenis permainan yang mengembangkan anak dalam menolong diri sendiri sehingga dalam melakukan proses pembelajaran pada anak masih perlu ditingkatkan.


(27)

3. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun dalam aspek sikap berada pada kriteria tinggi dalam memilih APE, melakukan pendekatan pada anak dalam bercertita atau mendogeng, pendekatan pada anak dalam belajar melampiaskan kemarahan, melakukan bermain; menyediaan waktu bermain dengan anak, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan sikap ibu pada anak yang tidak suka mendengarkan cerita atau dogeng yang ibu ceritakan dan sikap ibu pada anak yang melampiaskan kemarahan dengan melemparkan APE dalam membiasakan tertib; serta ada yang baru mencapai kriteria agak rendah berkenaan dengan sikap ibu pada anak perempuan yang mengajak bermain masak-masakan dan sikap ibu pada anak laki-laki yang mengajak bermain mobil-mobilan sehingga dalam melakukan proses pembelajaran pada anak masih perlu ditingkatkan.

4. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun dalam aspek keterampilan berada pada kriteria tinggi dalam keterampilan memberikan contoh mewarnai gambar, mengenal warna, mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan gerakan halus dan kemampuan gerakan kasar pada anak, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan keterampilan ibu dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak untuk berkomunikasi sehingga dalam melakukan proses pembelajaran pada anak masih perlu ditingkatkan.


(28)

B. Saran

1. Peserta Bina Keluarga Balita (BKB)

Manfaat penelitian penyuluhan alat permainan edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan mempunyai manfaat bagi peserta BKB, diharapkan dapat menjadi bekal ibu sebagai peserta BKB dalam meningkatkan proses pembelajaran ibu pada anak balitanya dengan terus mengembangkannya.

2. Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih dalam lingkup terbatas dan dapat dilanjutkan dengan penelitian tentang pengaruh penyuluhan APE terhadap kemampuan peserta BKB dalam pembuatan APE untuk mengembangkan kreativitas anak.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1995). Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardy, Novan. (2013). Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar−Ruzz Media. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (1992). Materi Pelatihan

Kampanye Ibu Sehat Sejahtera untuk Pelatih. Jakarta: BKKBN.

____________. (1997). Bahan Penyuluhan Gerakan Bina Keluarga Balita Kelompok

Umur 0−5 Tahun. Bandung: BKKBN.

____________. (1999). Baktiku Bagi BKB Pedoman Praktis Bina Keluarga Balita untuk Kader BKB. Jakarta: BKKBN.

____________. (2007). Modul Bina Keluarga Balita. Bandung: BKKBN.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. (2011). KMS.

[online].

Tersedia: http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/816/kms [14 Februari 2011].

__________. (2012). APE (Alat Peraga Edukatif). [online].

Tersedia: http://menaralogam.com/ape-alat-peraga-edukatif [26 Maret 2012].

__________. (2012). APE (Alat Peraga Edukatif). [online].

Tersedia: http://menaralogam.com/ape-alat-peraga-edukatif-pasif [26 Maret 2012].

Purwadarmita, W. (2003). Manfaat Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Ar-Ruzz Media.


(30)

Susanti, Irma. (2013). Manfaat Hasil Penyuluhan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Triharso, Agung. (2012). Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Andi.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Umar. (2001). Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV Pustaka Setia.


(1)

4. Penafsiran Data

Penafsiran data yang dilakukan untuk melihat besaran rata-rata atau kategori. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada besaran yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (1995:184), yaitu:

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26% - 49% : Kurang dari setengahnya 1% - 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorangpun

Data yang telah dianalisis berdasarkan masalah di atas, selanjutnya ditafsirkan berdasarkan rata-rata atau kategori menurut Suharsimi Arikunto (2002:245), yaitu:

80% - 100% : Tinggi 60% - 80 % : Cukup

40% - 60% : Agak Rendah 20% - 40% : Rendah

0% - 20% : Sangat Rendah

Penafsiran ini dipergunakan pada data setiap item dan untuk menafsirkan data setiap item yang diperoleh yaitu diambil data yang paling besar persentase.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran akan diuraikan pada BAB ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Penyuluhan Alat Permainan Edukatif dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Bagi Peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong”.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun secara umum berada pada kriteria tinggi dalam memperoleh pemahaman pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengembangkan perkembangan kemampuan gerakan kasar, perkembangan kemampuan gerakan halus, perkembangan kemampuan komunikasi pasif (perkembangan kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain), perkembangan kemampuan komunikasi aktif (perkembangan kemampuan berbicara), perkembangan kemampuan kecerdasan, perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan perkembangan kemampuan bergaul pada anak dengan menggunakan alat permainan edukatif.

2. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam aspek pengetahuan dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun berada pada kriteria tinggi dalam memperoleh pemahaman pengetahuan tentang syarat APE, jenis-jenis APE, aspek-aspek perkembangan dan Fungsi APE, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan jenis permainan yang mengembangkan anak dalam menolong diri sendiri sehingga


(3)

3. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun dalam aspek sikap berada pada kriteria tinggi dalam memilih APE, melakukan pendekatan pada anak dalam bercertita atau mendogeng, pendekatan pada anak dalam belajar melampiaskan kemarahan, melakukan bermain; menyediaan waktu bermain dengan anak, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan sikap ibu pada anak yang tidak suka mendengarkan cerita atau dogeng yang ibu ceritakan dan sikap ibu pada anak yang melampiaskan kemarahan dengan melemparkan APE dalam membiasakan tertib; serta ada yang baru mencapai kriteria agak rendah berkenaan dengan sikap ibu pada anak perempuan yang mengajak bermain masak-masakan dan sikap ibu pada anak laki-laki yang mengajak bermain mobil-mobilan sehingga dalam melakukan proses pembelajaran pada anak masih perlu ditingkatkan.

4. Manfaat penyuluhan alat permainan edukatif bagi ibu sebagai peserta BKB dalam membantu tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun dalam aspek keterampilan berada pada kriteria tinggi dalam keterampilan memberikan contoh mewarnai gambar, mengenal warna, mengembangkan kemampuan bahasa, kemampuan gerakan halus dan kemampuan gerakan kasar pada anak, walaupun ada yang berada pada kriteria cukup berkenaan dengan keterampilan ibu dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak untuk berkomunikasi sehingga dalam melakukan proses pembelajaran pada anak masih perlu ditingkatkan.


(4)

B. Saran

1. Peserta Bina Keluarga Balita (BKB)

Manfaat penelitian penyuluhan alat permainan edukatif dalam membantu tumbuh kembang anak bagi peserta Bina Keluarga Balita KPAD Geger Kalong pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan mempunyai manfaat bagi peserta BKB, diharapkan dapat menjadi bekal ibu sebagai peserta BKB dalam meningkatkan proses pembelajaran ibu pada anak balitanya dengan terus mengembangkannya.

2. Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih dalam lingkup terbatas dan dapat dilanjutkan dengan penelitian tentang pengaruh penyuluhan APE terhadap kemampuan peserta BKB dalam pembuatan APE untuk mengembangkan kreativitas anak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1995). Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardy, Novan. (2013). Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar−Ruzz Media. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (1992). Materi Pelatihan

Kampanye Ibu Sehat Sejahtera untuk Pelatih. Jakarta: BKKBN.

____________. (1997). Bahan Penyuluhan Gerakan Bina Keluarga Balita Kelompok

Umur 0−5 Tahun. Bandung: BKKBN.

____________. (1999). Baktiku Bagi BKB Pedoman Praktis Bina Keluarga Balita untuk Kader BKB. Jakarta: BKKBN.

____________. (2007). Modul Bina Keluarga Balita. Bandung: BKKBN.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. (2011). KMS.

[online].

Tersedia: http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/816/kms [14 Februari 2011].

__________. (2012). APE (Alat Peraga Edukatif). [online].

Tersedia: http://menaralogam.com/ape-alat-peraga-edukatif [26 Maret 2012].

__________. (2012). APE (Alat Peraga Edukatif). [online].

Tersedia: http://menaralogam.com/ape-alat-peraga-edukatif-pasif [26 Maret 2012].

Purwadarmita, W. (2003). Manfaat Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Ar-Ruzz Media.


(6)

Susanti, Irma. (2013). Manfaat Hasil Penyuluhan Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi

Keluarga. Skripsi Sarjana PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Triharso, Agung. (2012). Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Andi.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Umar. (2001). Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV Pustaka Setia.