Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013

(1)

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-12 BULAN DI KLINIK CAHAYA MEDAN BRAYAN

TAHUN 2013

ZULHIDDA 125102002

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-12 BULAN DI KLINIK CAHAYA MEDAN BRAYAN TAHUN 2013

ZULHIDDA ABSTRAK

Latar Belakang: Tumbuh kembang adalah dua peristiwa yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ. Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas SDM di masa yang akan datang. Dimana pembangunan manusia masa depan di mulai dengan pembinaan anak masa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas di masa yang akan datang, maka anak perlu di persiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan organ atau fungsi sel tubuh. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang normal untuk mendeteksi deviasi/penyimpangan dari normal

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan.

Metodologi: Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil: Hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu tentang pertumbuhan adalah cukup yaitu sebanyak 23 orang (37,5%) dan ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 12 orang (42,5%). Pengetahuan ibu tentang perkembangan adalah baik yaitu sebanyak 26 orang (65,0%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (35,0%).

Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu untuk pertumbuhan adalah cukup dimana aspek pertumbuhan yang dinilai meliputi berat badan, panjang badan dan pertumbuhan gigi. Untuk pengetahuan tentang perkembangan mayoritas pengetahuan ibu adalah baik dengan melihat pada aspek motorik kasar, perkembangan sosial dan perkembangan bahasa.

Kata kunci: Ibu, pertumbuhan, perkembangan, bayi Daftar Pustaka: 16 Buku. Tahun 1995-2012


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013” yang diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini saya banyak mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata M.Kes, selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang ,S.Kep.Ns. M.Kep selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Farida Linda Sari Siregar, S. Kep, Ns, M. Kep penguji I yang akan memberikan kritik dan saran dalam penulisan karya tulis ilmiah ini

4. Juliani, SST, MARS selaku penguji II saya yang akan memberikan saran dan kritik dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

5. dr. Juliandi Harahap, MA selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan, arahan serta dukunganselama penyusunan karya tulis ilmiah ini.


(6)

6. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu kelancaran sidang karya tulis ilmiah.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta, ayah dan ibu yang telah banyak berkorban dan memberikan dukungan untuk kelancaran saya dalam menjalani kehidupan perkuliahan hingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Buat teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 01 Juli 2013


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR SKEMA ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

B. Tumbuh Kembang ... 8

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ... 9

D. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan ... 10

E. Penilaian Pertumbuhan Fisik... 12

F. Penilaian Perkembangan ... 15

G. Masalah Tumbuh Kembang ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Konseptual ... 18

B. Defenisi Operasional ... 18

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 20

B. Populasi dan sampel ... 20

C. Tempat Penelitian ... 20


(8)

E. Pertimbangan Etik ... 21

F. Alat Pengumpulan Data ... 21

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 22

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 23

I. Analisa Data ... 23

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 25

B. Pembahasan ... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR SKEMA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berat Badan dan Panjang Badan Normal Bayi Usia 0-1 Tahun ... 12 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 18 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 26 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pertumbuhan ... 27 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan tentang Pertumbuhan ... 28 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Perkembangan ... 29 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan tentang Perkembangan ... 30


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Responden

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (informed Consent)

Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Master Tabel

Lampiran 5. Hasil Penelitian (SPSS)

Lampiran 6. Hasil Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Surat Selesai Penelitian

Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup


(12)

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-12 BULAN DI KLINIK CAHAYA MEDAN BRAYAN TAHUN 2013

ZULHIDDA ABSTRAK

Latar Belakang: Tumbuh kembang adalah dua peristiwa yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ. Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas SDM di masa yang akan datang. Dimana pembangunan manusia masa depan di mulai dengan pembinaan anak masa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas di masa yang akan datang, maka anak perlu di persiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan organ atau fungsi sel tubuh. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang normal untuk mendeteksi deviasi/penyimpangan dari normal

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan.

Metodologi: Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil: Hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu tentang pertumbuhan adalah cukup yaitu sebanyak 23 orang (37,5%) dan ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 12 orang (42,5%). Pengetahuan ibu tentang perkembangan adalah baik yaitu sebanyak 26 orang (65,0%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (35,0%).

Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu untuk pertumbuhan adalah cukup dimana aspek pertumbuhan yang dinilai meliputi berat badan, panjang badan dan pertumbuhan gigi. Untuk pengetahuan tentang perkembangan mayoritas pengetahuan ibu adalah baik dengan melihat pada aspek motorik kasar, perkembangan sosial dan perkembangan bahasa.

Kata kunci: Ibu, pertumbuhan, perkembangan, bayi Daftar Pustaka: 16 Buku. Tahun 1995-2012


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2000) menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia. Dimana peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah bermula sejak masa anak.

Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas SDM di masa yang akan datang. Dimana pembangunan manusia masa depan di mulai dengan pembinaan anak masa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas di masa yang akan datang, maka anak perlu di persiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya (Narendra, et al. 2010).

Upaya pembinaan kesehatan anak diarahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial anak sejak dalam kandungan dengan perhatian khusus kepada kelompok anak usia 0-6 tahun yang berada dalam masa kritis atau masa emas proses tumbuh kembang (Depkes RI, 2000).

Diperkirakan lebih dari 200 juta anak di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena masalah kemiskinan, malnutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi, dan sosial anak.

Proses tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari lahir sampai dewasa. Ini berarti bahwa tumbuh kembang anak merupakan suatu tahapan proses yang harus dilalui oleh setiap anak. Anak yang sehat akan


(14)

menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, sesuai dengan anak lain seusianya dan sesuai parameter baku perkembangan anak (Maryunani, 2010).

Tumbuh kembang adalah dua peristiwa yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ (Soetjiningsih, 1995).

Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum dan setiap anak memilki ciri khas tersendiri dalam tumbuh kembangnya. Dimana pertumbuhan yang terjadi tidak hanya meliputi perubahan fisik, melainkan juga perubahan perkembangan dalam segi berfikir, berperasaan dan bertingkah laku.

Masa yang paling menentukan dalam proses tumbuh kembang adalah sejak masih dalam kandungan, tahun pertama kehidupan, hingga kira-kira dua tahun sesudahnya. Dimana saat sel otak sedang tumbuh dan menyempurnakan diri secara pesat sekali untuk kemudian bertambah lambat sedikit demi sedikit (Depkes RI, 2000).

Banyak hal yang belum diketahui orang tua tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena kebanyakan dari para orang tua hanya mengandalkan dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk masalah ini. Padahal orang tua dapat berperan dalam memantau atau mendeteksi dini apakah anak mengalami gangguan atau keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan organ atau fungsi sel tubuh. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui


(15)

hal-hal yang normal untuk mendeteksi deviasi/penyimpangan dari normal (Riyadi & Sukarmin, 2009).

Narendra et al. (2010) menyebutkan bahwa, pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi faktor genetik-herediter-konstitusi dengan faktor lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun postnatal. Lingkungan postnatal salah satunya adalah lingkungan pengasuhan. Dimana pada lingkungan pengasuhan interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang. Disamping ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak.

Dalam suatu survei mengenai tumbuh kembang anak balita dengan cara multi stage random sampling di sebuah kelurahan di Jakarta Timur pada tahun 1997, didapatkan status gizi normal 5,2 %, gizi kurang 18,6 %, gizi lebih 1,37 % dan obesitas 15,7 %, perkembangan yang normal 74,5 % serta diduga keterlambatan perkembangan 25,5 % (Gunardi, 2010).

Selain itu menurut Zoelandri (2007) menyebutkan bahwa berdasarkan laporan kesehatan, sekitar 5%-10% dari jumlah anak yang ada memiliki gangguan perkembangan dalam berbicara dan berbahasa. Perkembangan tidak hanya berbicara, namun juga berkomunikasi seperti memahami lambang bahasa menulis dan kemampuan visualisasi atau menunjukkan sesuatu.

Pembinaan tumbuh kembang perlu dilaksanakan sedini mungkin dengan bantuan berbagai pihak. Upaya yang bertujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang telah dilaksanakan di berbagai tingkatan pelayanan di antaranya deteksi dini tumbuh kembang di posyandu dan puskesmas, Gerakan Nasional Bina Keluarga Balita (BKB) di tingkat keluarga, Upaya Rehabilitasi bersumber Daya Masyarakat (RBM) dan pemantauan perkembangan anak di keluarga (Rochmah, et al. 2012). Yang salah


(16)

satunya dapat di temui pada Pos Pelayanan terpadu (Posyandu) dan Pos Kesehatan Keluarga (Poskeskel) di Klinik Cahaya Medan.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan tahun 2013?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pertumbuhan bayi usia 0-12 bulan.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perkembangan bayi usia 0-12 bulan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tenaga Kesehatan/Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam pemberian konseling kepada ibu-ibu yang memiliki bayi tentang tumbuh kembang bayi.


(17)

2. Bagi Responden

Memberikan informasi serta menambah pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang bayi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai sumber data atau masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tumbuh kembang bayi.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007: 139).

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan, baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku individu, kelurga dan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, diantaranya yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat


(19)

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang suatu objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh dan menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadapa objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan yang untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.


(20)

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2007:140).

B. Tumbuh Kembang

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 1995: 1).

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dalam jumlah sel serta jaringan interseluler, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat di ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.

Menurut Soetjiningsih (1995), pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).


(21)

Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti perubahan fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain. 2. Perkembangan

Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuhan (Narendra, et al. 2010: 1).

Perkembangan (developement) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum, misalnya: anak berdiri dengan satu kaki, berjingkat (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan seterusnya (Depkes RI, 2000: 2).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang normal, dan ini merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana faktor tersebut dapat


(22)

dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal/lingkungan).

Faktor internal dapat berupa perbedaan ras/etnik atau bangsa misalnya tinggi badan tiap bangsa beralinan, keluarga, umur, jenis kelamin misalnya wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Selain itu kelainan genetik dan kelainan kromosom yang disertai kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan Turner’s juga ikut berpengaruh.

Faktor eksternal/lingkungan dikelompokkan kedalam tiga faktor diantaranya faktor prenatal, faktor persalinan, dan faktor pasca natal. Faktor pranatal diantaranya gizi saat kehamilan, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio, dan psikologis ibu. Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. Faktor pasca natal meliputi gizi untuk tumbuh kembang bayi, penyakit kronis/kelainan kengenital, lingkungan fisis dan kimia, psikologis seperti hubungan anak dengan orang disekitarnya, endokrin, dan sosio-ekonomi berupa kemiskinan yang pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan anak terhambat. Lingkungan pengasuhan dimana interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang, begitu juga dengan stimulasi khususnya dalam keluarga (Narendra, et al. 2010: 8). D. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Umur 0-30 hari

Pada perubahan fisik berat badan akan meningkat 150-200 gr/mg, tinggi badan meningkat 2,5 cm/bulan, lingkar kepala meningkat 1,5 cm/bulan. Besarnya kenaikan seperti ini akan berlangsung sampai bayi berusia 6 bulan. Bayi menggengam/mengepalkan tangan dan perkembangan bahasa


(23)

berupa respon terhadap suara. Bayi mulai mengisap air susu ibu (ASI) dengan baik, menggerakkan kedua lengan dan kaki secara aktif.

2. Umur 2-3 bulan

Perubahan fisik berupa menutupnya fontanel posterior. Mulai mengangkat kepala, dada dan berusaha menahan dengan tangannya sendiri, kepalan tangan sudah mulai membuka, memasukkan tangan kedalam mulut, sudah mulai mengikuti benda dengan mata dan mengikuti arah, serta mulai tersenyum dan tertawa pada seseorang. Pada usia tiga bulan sudah mulai menunjukkan kemampuan vokalnya dengan mengeluarkan suara.

3. Umur 4-6 bulan

Berat badan menjadi dua kali berat badan lahir. Rata-rata kenaikan berat badan adalah 500-600 gram/bulan. Mulai telungkup dan berguling keposisi telentang, berusaha meraih benda di sekitar dengan tangan. Mulai mengenal orang-orang yang selalu didekatnya dan tertawa serta menjerit dan mulai menengok ke arah sumber suara.

4. Umur 6-9 bulan

Berat badan meningkat 90-150 gr/minggu, tinggi badan meningkat 1,25 cm/bulan, lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan, besarnya kenaikan ini akan berlangsung sampai usia 12 bulan dan Gigi mulai tumbuh. Bayi mulai bisa duduk sendiri, mulai bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, dan mulai berceloteh dengan suara konsonan.

5. Umur 9-12 bulan

Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian atas dan bagian bawah sudah tumbuh. Belajar berdiri dengan berpegangan, berjalan dengan bantuan, mulai mengerti akan perintah sederhana, mulaimengucapkan kata


(24)

“mama” atau “papa”, lebih senang pada lingkungan yang sudah diketahuinya dan takut pada situasi yang asing.

E. Penilaian Pertumbuhan Fisik

Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan dengan normal atau tidak. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu diantaranya:

1. Ukuran Antropometrik a. Berat Badan

Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh.

Tabel 2.1

Berat Badan dan Panjang Badan Normal Bayi Usia 0-1 Tahun Usia

(Bulan)

Berat Badan (kg) Panjang Badan (cm)

0 2,7 - 3,0 45,5 - 50,5

1 3,4 - 4,0 48,5 - 55,0

2 4,0 - 4,7 51,5 - 58,0

3 4,5 - 5,4 54,0 - 60,0

4 5,0 - 6,0 56,5 - 62,5

5 5,5 - 6,5 58,0 - 64,5

6 6,0 - 7,0 59,0 - 66,0

7 6,5 - 7,5 60,5 - 67,5

8 6,8 - 8,2 62,0 - 69,0

9 7,3 - 8,5 63,5 - 70,5

10 7,9 - 9,0 67,0 - 74,5

11 8,0 - 9,5 68,5 - 75,0

12 8,2 - 9,7 70,5 - 78,0


(25)

b. Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai.

c. Lingkaran Kepala

Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala (LK) yang lebih kecil dari normal (mikrosefali), akan menunjukkan adanya retardasi mental, sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga LK lebih besar dari normal.

d. Lingkaran Lengan Atas

Lingkaran Lengan Atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan berat badan. LLA dipakai untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah.

e. Lipatan Kulit

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi.

2. Gejala/tanda pada Pemeriksaan Fisik

Keseluruhan fisik dilihat dari bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota tubuh. Juga diperhatikan apa ada edema atau tidak, pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas, pantat, dan paha dengan cara


(26)

cubitan tebal, jaringan lemak diperiksa pada lapisan kulit dibawah triseps dan subskapular dengan cara cubitan tipis, pada rambut yang diperiksa adalah pertumbuhannya, warna, diameter (tebal atau tipis), sifat (keriting atau lurus), dan akar rambut (mudah dicabut atau tidak), dan pada gigi-gerigi dimana saat erupsi gigi susu, saat tanggal dan erupsi gigi permanen. Gigi pertama umumnya akan tampak dalam mulut ketika bayi berusia 6 sampai 14 bulan. Tumbuh sepasang di bagian tengah depan dari rahang bawah atau di rahang atas. Gigi ini disebut gigi seri susu pertama. Kemudian menyusul geligi lainnya; gigi seri kedua, gigi taring, dan 2 geligi geraham. Pada usia 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu.

3. Gejala/tanda pada Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologis

Pada pemeriksaan laboratoruim yang terutama diperiksa adalah kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), hormon dan lain-lain. Pada pemeriksaan radiologi dilakukan pemeriksaan umur tulang yang biasanya dilakukan kalau ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan.

4. Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS adalah alat yang penting untuk menilai tumbuh kembang anak. Aktifitasnya tidak hanya menimbang dan mencatat saja, tetapi harus menginterpretasikan tumbuh kembang anak kepada ibunya. Sehingga memungkinkan pertumbuhan dapat diamati dengan cara teratur setiap bulan. David Morley, Pelopor KMS mencantumkan kurva berat badan anak usia 0-5 tahun terhadap umurnya, riwayat kelahiran, imunisasi dan pemberian ASI. Selain itu ia juga menambahkan 4 patokan sederhana perkembangan psiko-motorik pada KMS agar ibu dapat mengetahui juga tingkat perkembangan anaknya (Soetjiningsih, 1995: 37).


(27)

F. Penilaian Perkembangan

Perkembangan anak pada fase awal dibagi dalam empat kelompok diantaranya motorik kasar, motorik halus dan penglihatan, berbicara bahasa dan pendengaran, sosial emosi dan perilaku.

Adanya kekurangan pada salah satu aspek kemampuan tersebut dapat mempengaruhi aspek yang lain misalnya gangguan pendengaran dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan perilaku anak. Pada pertumbuhan selanjutnya kemampuan-kemampuan seperti perhatian, kemampuan konsentrasi dan sejauh mana kemampuan individual anak terintegrasi, menjadi sangat penting artinya.

Kemajuan perkembangan anak ditentukan oleh pencapaian kemampuan fungsionalnya dengan prinsip-prinsip diantaranya terdapat pola kemajuan perkembangan dalam patokan kemampuan perkembangan berjenjang yang penting, kemajuan perkembangan untuk tiap kemampuan selalu dipertimbangkan dalam jangka panjang tehadap waktu, adanya skala waktu yang lebar dalam rentang yang normal, serta batasan usia menunjukkan bahwa suatu patokan kemampuan harus dicapai karena batas ini penting untuk memonitor perkembangan yang mana bila gagal mencapainya dapat segera dilakukan penilaian yang lebih rinci, pemeriksaan serta intervensi (Narendra, et al. 2010: 105).

Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan dengan skrining untuk mengetahui penyakit-penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak.


(28)

Karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilkukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin (Soetjiningsih, 1995: 63).

Stimulasi dalam tumbuh kembang adalah perangsangan dan pelatihan terhadap anak yang datangnya dari lingkungan luar misalnya latihan kemampuan motorik, kemampuan bahasa dan kognitif, kemampuan bersosialisasi, dan kemandirian sehingga anak mencapai kemapuan yang optimal (Rochmah, 2012: 56).

Kurangnya stimulasi mungkin berkaitan dengan keterlambatan perkembangan terutama pada kemampuan berbicara, bahasa dan sosial. Selain pencapaian tahap perkembangan, kualitas yang dicapai juga penting. Anak mungkin akan mencapai tolok ukur berbahasa dan menyusun kalimat pada tahap yang sesuai akan tetapi tidak mampu atau lemah dalam berdiskusi/berkomunikasi dengan anak-anak lain atau orang dewasa.

Salah satu instrumen untuk skrining yang dipakai secara internasional adalah DDST (Denver Development Screening Test) disebut sebagai Denver II dengan menggunakan pass-fail ratings pada empat ranah perkembangan yaitu personal-social, fine motor adaptive, language dan gross motor untuk anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Test ini sudah sejak tahun 1969 dikembangkan oleh Frankenburg di Denver Colorado (Narendra, et al. 2010: 106).

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, dimana tes ini bukanlah tes diagnostik ataupun tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa DDST dapat secara efektif mengidentifikasi bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan.


(29)

Aspek perkembangan yang dinilai dalam DDST terdiri dari 105 tugas perkembangan dan pada Denver II direvisi lagi sehingga terdapat 125 tugas perkembangan menurut umur. Semua tugas perkembangan tersebut disusun berdasarkan empat sektor perkembangan yang meliputi perilaku sosial, gerakan motorik halus, bahasa, dan gerakan motorik kasar (Soetjingsih, 1995:71)

G. Masalah Tumbuh Kembang

Untuk mengetahui masalah tumbuh kembang fisik pada anak, perlu pemantauan yang kontinu. Dengan pemantauan berat badan, tinggi badan (proporsi), lingkar kepala, umur tulang dan pertumbuhan gigi maka dapat diketahui adanya suatu kelainan tumbuh kembang fisik seorang anak. Masalah pada pertumbuhan fisik diantaranya adalah obesitas, kekurangan gizi (mal nutrisi), hidrosefalus, megansefali, mikrosefali, dan lain-lain. Selain itu deteksi dini gangguan penglihatan dan pendengaran juga sangat penting.

Gangguan lain yang mempengaruhi tumbuh kembang diantaranya adalah gangguan perkembangan motorik, gangguan perkembangan bahasa, gangguan fungsi vegetatif berupa gangguan makan, fungsi eliminasi, gangguan tidur dan gangguan kebiasaan.

Selain itu gangguan yang berhubungan dengan psikologi anak dapat berupa kecemasan, gangguan suasana hati, gangguan kepribadian yang terpecah, gangguan perkembangan pervasive dan psikosis yang dapat berupa autisme, kelainan asperger (gangguan interaksi sosial, perilaku yang terbatas dan di ulang-ulang) serta gangguan lain yang banyak muncul saat usia remaja (Narendra, et al. 2010: 88).


(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep

Skema 3.1. Kerangka Konsep

B. Defenisi Operasional

Tabel 3.1. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur

Skala

1. Pengetahuan ibu tentang pertumbuhan

Pengetahuan yang dimiliki ibu tentang bertambahnya atau meningkatnya pertumbuhan yang dapat dinilai dengan pertambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan lainnya.

Kuisioner Wawancara Pengetahuan dikatakan : 1. Baik : bila

skor 9-12 2. Cukup :

bila skor 5-8 3. Kurang :

bila skor 0-4

Ordinal Pengetahuan ibu tentang

pertumbuhan

Tumbuh Kembang

Pengetahuan ibu tentang perkembangan


(31)

2. Pengetahuan ibu tentang

per-kembangan

Pengetahuan yang dimiliki ibu tentang bertambahnya atau meningkatnya kemampuan melalui proses pematangan organ tubuh yang dinilai dari perkembangan motorik kasar, motorik halus dan bahasa.

Kuisioner Wawancara Pengetahuan dikatakan : 1. Baik : bila

skor 9-12 2. Cukup :

bila skor 5-8 3. Kurang :

bila skor 0-4


(32)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan yang datang ke Klinik Cahaya Medan Brayan yaitu 40 orang.

2. Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik total sampling. Dimana jumlah sampel sama dengan jumlah seluruh populasi yaitu 40 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan yang datang ke Klinik Cahaya Kelurahan Pulo Brayan Darat Indah Kecamatan Medan Timur. Dengan kriteria sampel adalah ibu yang sudah pernah punya anak dan saat ini memiliki bayi usia 0-12 bulan yang datang ke Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Cahaya Medan Brayan. Hal ini dikarenakan jumlah pasien di Klinik Cahaya yang dapat mewakili kriteria sampel yang digunakan peneliti. Selain itu Klinik Cahaya Medan juga mempunyai pos pelayanan terpadu (posyandu) dan pos kesehatan keluarga (poskeskel) yang salah satu fungsinya mencakup pemantauan tumbuh kembang.


(33)

D. Waktu Penelitian

Waktu pada penelitian ini adalah selama empat bulan. Dengan periode penelitian dimulai sejak bulan Februari sampai Mei 2013.

E. Pertimbangan Etik Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin kepada pimpinan Klinik Cahaya Medan Brayan tempat peneliti melakukan penelitian untuk mengambil data dalam bentuk penyebaran kuesioner.

Sebelum menyebarkan kuesioner terlebih dahulu peneliti memberikan lembaran persetujuan (Informed consent) menjadi responden dan diberikan kepada calon responden yang akan diteliti, peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan, maka responden diminta untuk menandatangani dengan pengisian lembaran persetujuan yang dilanjutkan dengan pengisian lembaran kuisioner. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada responden jika memilih untuk tidak bersedia mengisi kuesioner yang diberikan.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang disusun menurut skala Guttman. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian, yaitu kuesioner data demografi atau karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi, dan kuesioner pengetahuan tentang pertumbuhan serta pengetahuan tentang perkembangan bayi usia 0-12 bulan yang disusun secara terstruktur berdasarkan tinjauan pustaka. Masing-masing pertanyaan tentang pengetahuan dibagi sebanyak 12 pertanyaan untuk pengetahuan tentang pertumbuhan dan 12 pertanyaan untuk pertanyaan tentang perkembangan.


(34)

Kuesioner dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban ya dan tidak yang dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 (Hidayat, 2010: 103).

Aspek kategori tingkat pengetahuan tentang pertumbuhan dan tingkat pengetahuan tentang perkembangan diukur dengan kriteria sebagai berikut:

1. Baik : Bila skor 76%-100% (Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar 9-12 dari seluruh pertanyaan yang ada).

2. Cukup : Bila skor 40%-75% (Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar 5-8 dari seluruh pertanyaan yang ada).

3. Kurang : Bila skor < 40% (Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar 0-4 dari seluruh pertanyaan yang ada).

G. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas (kesahihan) yang dilakukan adalah dengan cara content validity yang di uji oleh ahlinya, sehingga instrumen yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur . Dimana tahap pertama ada perbaikan kuisoner, lalu pada perbaikan yang ketiga kuesioner untuk pengetahuan dinyatakan valid dengan nilai content validity index (CVI) adalah 0,8.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas (kehandalan) dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto, 2006). Uji realibilitas akan dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Uji reabilitas dilakukan pada 10 orang ibu di Desa Sinar Gunung Deli Serdang yang memiliki kriteria sama dengan responden penelitian. kemudian data diolah


(35)

menggunakan SPSS dengan mencari nilai koefisien yang dikatakan reliabel apabila koefisien α ≥ 0,7.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden dalam hal ini adalah ibu-ibu yang memilki bayi usia 0-12 bulan yang datang ke Klinik Cahaya Medan Brayan.

Sebelum mengisi kuesioner terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari pemberian kuesioiner. Setelah itu peneliti meminta perstujuan responden yang bersedia untuk menjawabnya dengan mengisi informed consent yang telah disediakan.

Kemudian peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner dan mendampingi apabila terdapat ketidak jelasan dalam pengisian kuesioner. Terakhir peniliti akan memeriksa kelengkapan data dan jawaban yang telah diisi para responden.

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap pengolahan, yang pertama Editing yaitu hasil wawancara atau angket yang diperoleh menggunakan kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Kemudian Coding yaitu mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data. Tabulating yaitu Menghitung data yang telah lengkap, sesuai dengan variabelnya masing- masing, kemudian disajikan dalam distribusi frekuensi.


(36)

Analisa data yang pada peneletian ini adalah analisa univariat yang bersifat deskriptif dengan melakukan penghitungan terhadap masing-masing jawaban responden, lalu diberi nilai untuk masing-masing jawaban responden kemudian ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.


(37)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Mei 2013 di Klinik Cahaya Medan Brayan dengan jumlah responden adalah 40 orang.

Selanjutnya untuk menilai pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 12 pertanyaan tentang pertumbuhan, dan 12 pertanyaan tentang perkembangan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan pengetahuan ibu tentang perkembangan di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013.

1. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah ibu yang memilki bayi usia 0-12 bulan yang bukan merupakan anak pertama. Karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek kategori yaitu berupa umur responden yang terdiri dari usia 20-35 tahun dan lebih dari 35 tahun, pendidikan terakhir yang terdiri dari SMP, SMA dan perguruan tinggi, pekerjaan responden meliputi ibu rumah tangga (IRT), swasta dan pegawai negeri sipil (PNS), dan sumber informasi yang diperoleh responden tentang tumbuh kembang bayi dari media massa, tenaga kesehatan dan lingkungan.


(38)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Di Klinik Cahaya Medan Brayan Tahun 2013

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%) Umur

20-35 tahun 39 95,0

>35 tahun 2 5,0

Pendidikan

SMP 5 12,5

SMA 29 72,5

PT 6 15

Pekerjaan

IRT 23 57,5

Swasta 15 37,5

PNS 2 5

Sumber Informasi

Media Massa 7 17,5

Petugas Kesehatan 19 47,5

Lingkungan 14 35

Berdasarkan Tabel 5.1 tentang karakteristik responden, menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini berumur 20-35 tahun sebanyak 39 orang (97,5 %), berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (72,5%), dengan pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 23 orang (57,5%) dan sumber informasi mayoritas diperoleh dari petugas kesehatan sebanyak 19 orang (47,5%).


(39)

2. Pengetahuan Ibu tentang Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan salah satu yang menunjang dalam proses tumbuh kembang. Pengetahuan ibu tentang pertumbuhan juga menjadi pendukung agar pertumbuhan bayi itu sendiri berlangsung secara baik dan optimal .

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pertumbuhan di Klinik Cahaya

Medan Brayan Tahun 2013 Kategori

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

f %

Baik 17 47,5

Cukup 23 57,5

Jumlah 40 100

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh mayoritas pengetahuan ibu tentang pertumbuhan adalah cukup sebanyak 23 orang (57,5%) dan berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (42,5%).

Selanjutnya, berdasarkan hasil pengetahuan ibu tentang pertumbuhan diatas, peneliti akan menjelaskan lebih detail tentang hal-hal yang dibahas dalam kuesioner tentang pertumbuhan. Pertumbuhan meliputi beberapa aspek penting dalam penilaiannya dan yang paling dominan digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pengukuran pertumbuhan dengan antropometri yang dapat berupa pengukuran berat badan dan tinggi/panjang badan. Disamping itu peneliti juga menilai bagaimana tentang perumbuhan gigi pada bayi, karena pada masa inilah gigi pertama bayi mulai tumbuh.


(40)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan tentang Pertumbuhan di Klinik Cahaya

Medan Brayan Tahun 2013 No Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Panjang badan bayi usia 1 bulan adalah

50-55 cm 27 67,5 13 32,5

2. Pada usia 2 bulan ubun-ubun masih terasa

lembut 27 67,5 13 32,5

3. Berat badan bayi usia 3 bulan mencapai 5

kg 34 85,0 6 15,0

4. Usia 4 bulan ada tanda gigi akan tumbuh

27 67,5 13 32,5 5. Panjang badan bayi usia 5 bulan ± 60 cm

18 45,0 22 55,0 6. Berat badan bayi usia 6 bulan dua kali lipat

berat badan lahir 29 72,5 11 27,5

7. Bayi tumbuh gigi pada usia 7 bulan

26 65,0 14 35,0 8. Panjang badan bayi usia 8 bulan

69 cm 19 47,5 21 52,5

9. Berat badan normal bayi usia 9 bulan

sekitar 7-8 kg 25 62,5 15 37,5

10. Panjang badan bayi usia 10 bulan

mencapai satu meter 29 72,5 11 27,5

11. Pada usia 11 bulan bayi mempunyai 6-8

gigi 27 67,5 13 32,5

12. Berat badan bayi usia satu tahun adalah

tiga kali lipat berat badan lahir 33 82,5 7 17,5

Berdasarkan Tabel 5.3 mengenai distribusi jawaban responden yang menunjukkan pengetahuan ibu tentang pertumbuhan, diperoleh mayoritas ibu dengan jawaban benar adalah pada pertanyaan tentang berat badan bayi usia 12 bulan (1 tahun) yaitu 33 orang (85,0%), dan mayoritas ibu dengan jawaban salah adalah pada pertanyaan tentang panjang badan bayi usia 10 bulan yaitu 29 orang (67,5%).


(41)

3. Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan

Ibu yang mengetahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tumbuh kembang bayinya akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayinya.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Perkembangan Bayi di Klinik Cahaya Medan Brayan

Tahun 2013 Kategori

Pengetahuan Tentang Perkembangan

f %

Baik 26 65,0

Cukup 14 35,0

Jumlah 40 100

Berdasarkan Tabel 5.4 pada penelitian ini menunjukkan mayoritas pengetahuan ibu tentang perkembangan adalah baik sebanyak 26 orang (65,0%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 14 orang (35,0%).

Selanjutnya, peneliti akan menjelaskan lebih detail mengenai pokok yang akan dibahas dalam pertanyaan mengenai perkembangan. Dalam penelitian ini, peneliti melihat perkembangan bayi dalam motorik kasar, motorik halus, perkembangan sosial, dan perkembangan bahasa. Diantaranya seperti masa bayi mulai telungkup, bayi mulai mengoceh, duduk sendiri, hingga saat bayi mulai berjalan.


(42)

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan tentang Perkembangan di Klinik Cahaya

Medan Brayan Tahun 2013 No Pengetahuan tentang Perkembangan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Usia 1 bulan bayi dapat menghisap dengan

baik 35 87,5 5 12,5

2. Bayi mulai tersenyum pada orang lain usia

2 bulan 36 90,0 4 10,0

3. Bayi mulai mengangkat kepala jika

ditelungkupkan pada usia 3 bulan 22 55,0 18 45,0 4. Bayi mulai telungkup pada usia 4 bulan 26 65,5 14 35,0 5. Pada usia 5 bulan bayi mulai belajar

merangkak 26 65,5 14 35,0

6. Usia 6 bulan bayi mulai mengoceh tanpa

arti 35 87,5 5 12,5

7. Usia 7 bulan bayi dapat makan makanan

kecil sendiri 34 85,0 6 15,0

8. Bayi dapat duduk dengan bantuan pada

usia 8 bulan 29 72,5 11 27,5

9. Usia 9 bulan bayi mulai memasukkan

segala sesuatu kedalam mulut 37 92,5 3 7,5 10. Bayi dapat berjalan sendiri usia 10 bulan

16 40,0 24 60,0 11. Usia 11 bulan bayi dapat mengucapkan

kata “mama” atau “papa” 32 80,0 8 20,0 12. Bayi berjalan tanpa bantuan usia 1 tahun 32 80,0 8 20,0

Berdasarkan pada Tabel 5.5 hasil dari pilihan jawaban pengetahuan ibu tentang perkembangan, diperoleh bahwa mayoritas ibu yang banyak menjawab benar yaitu pada pertanyaan tentang upaya bayi memasukkan segala sesuatu kedalam mulut pada usia sembilan bulan sebanyak 37 orang (92,5 %), dan ibu yang menjawab pertanyaan salah yaitu pada pertanyaan tentang bayi merangkak pada usia lima bulan ada 26 orang (65,6 %).


(43)

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik responden, mayoritas ibu yang menjadi responden pada penelitian ini berusia antara 20-35 tahun dengan SMA sebagai pendidikan terakhir yang terbanyak. Pada umunya ibu yang menjadi responden pada penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang kebanyakan mendapat sumber informasi tentang tumbuh kembang dari petugas kesehatan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah umur. Selain itu juga terdapat faktor pendidikan, dimana makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikan rendah, akan menghambat pengetahuan seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Disisi lain menurut asumsi peniliti bahwa pekerjaan itu tidak terlalu mengikat, hal ini karena walaupun hanya bekerja sebagai Ibu rumah tangga tetapi ibu juga memiliki pengetahuan yang baik. Selanjutnya menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sumber informasi mempengaruhi pengetahuan baik dari media maupun orang.

2. Pengetahuan Ibu tentang Pertumbuhan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh mayoritas pengetahuan ibu tentang pertumbuhan adalah cukup sebanyak 23 orang (57,5%) dan berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (42,5%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengklasifikasikan pertanyaan tentang pertumbuhan menjadi beberapa pokok bahasan diantaranya:


(44)

a. Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok umur. Merupakan hasil keseluruhan peningkatan jaringan-jaringan tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lainnya. Merupakan indikator tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang (Narendra, et. al, 2010)

Pada penelitian ini dapat dilihat pertanyaan mengenai berat badan bayi diantaranya usia 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan. Untuk pertanyaan berat badan bayi usia 3 bulan mayoritas ibu menjawab benar yaitu sebanyak 34 orang (85,0%) dan sisanya menjawab salah. Selanjutnya pertanyaan bayi tentang berat badan usia 6 bulan kebanyakan ibu juga menjawab benar yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) dan 11 orang (27,5%) menjawab salah. Pada pertanyaan tentang berat badan usia bayi 9 bulan sekitar 25 orang (62,5%) menjawab dengan benar dan sisanya menjawab salah dan pada pertanyaan terakhir tentang pertumbuhan berat badan bayi usia 1 tahun sebanyak 33 orang (82,5%) ibu menjawab benar dan 7 orang (17,5%) menjawab salah. Menurut asumsi peneliti pada pertanyaan tentang berat badan, mayoritas ibu dapat menjawab dengan benar karena pengukuran berat badan dilakukan setiap kali ibu datang berkunjung ke klinik untuk melakukan pemeriksaan ataupun posyandu sehingga ibu tahu bagaimana penambahan berat badan bayinya walaupun beberapa ibu lainnya tidak tahu tentang berat badan bayi semestinya pada setiap usia pertumbuhannya.


(45)

b. Panjang Badan

Panjang badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting setelah berat badan. Pada saat penelitian dilakukan, banyak responden yang tidak tahu tentang panjang badan bayi mereka. Karna pengukuran panjang badan hanya dilakukan sesaat setelah lahir.

Beberapa pertanyaan tentang panjang badan bayi pada penelitian ini dapat dilihat pada usia 1 bulan, 5 bulan, 8 bulan dan 10 bulan. Pada usia 1 bulan panjang badan bayi dapat mencapai 55 cm dimana 27 orang (67,5%) ibu menjawab benar. Selanjutnya pada usia 5 bulan dimana panjang badan bayi sudah mencapai 60 cm hanya 18 orang (45,0%) ibu menjawab benar dan mayoritas ibu menjawab salah sebanyak 22 orang (55,0%). Pada usia 8 bulan panjang badan bayi dapat mencapai 69 cm dimana pada pertanyaan ini sebanyak 19 orang (47,5%) ibu menjawab benar dan 21 orang (52,5%) ibu menjawab salah.

Selanjutnya sebanyak 29 orang (72,5%) menjawab salah dan 11 orang (27,5%) menjawab benar pada pertanyaan tentang panjang badan bayi usia 10 bulan. Pada pertanyaan tersebut peneliti menyebutkan bahwa panjang badan bayi usia 10 bulan adalah 1 meter dimana seharusnya panjang badan normal bayi usia 10 bulan adalah sekitar 67,0 - 74,5 cm.

Berdasarkan hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas ibu tidak tahu tentang ukuran panjang badan bayi seharusnya. Meskipun pengukuran panjang badan menjadi pengukuran antropometrik terpenting kedua setelah berat badan, namun pertambahan panjang badan sangat bermanfaat dalam penilaian dan analisis pertumbuhan anak (Muslihatun, 2010).


(46)

Pada saat penelitian dilakukan, responden mengatakan bahwa bayi mereka tidak pernah dilakukan pengukuran panjang badan kecuali saat baru lahir. Hal ini yang menyebabkan mayoritas ibu tidak mengetahui panjang badan bayi mereka. Menurut asumsi peneliti, pemeriksaan panjang badan jarang dilakukan karena perlunya tenaga tambahan untuk melakukan pemeriksaan. c. Pertumbuhan gigi

Menurut Widyastuti pertumbuhan gigi terjadi pada usia yang berbeda-beda, tergantung pada irama pertumbuhan gigi masing-masing. Gigi pertama umumnya tumbuh pada usia antara 6 sampai 14 bulan.

Pada penelitian ini pertanyaan tentang awal mulai pertumbuhan gigi terdapat pada usia 4 bulan dimana mayoritas responden menjawab benar sebanyak 27 orang (67,5%) dan sisanya menjawab salah. Selain itu pada usia 7 bulan terdapat pertanyaan mengenai gigi bayi yang mulai tumbuh dimana sebanyak 26 orang (65,0%) ibu menjawab benar dan 14 orang (35,0%) menjawab salah.

3. Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan

Penelitian tentang pengetahuan ibu mengenai perkembangan menunjukkan mayoritas pengetahuan ibu tentang perkembangan adalah baik sebanyak 26 orang (65,0%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 14 orang (35,0%). Penilaian dalam pengetahuan tentang perkembangan mencakup dalam aspek motorik kasar, perkembangan sosial, dan perkembangan bahasa.

Pada penelitian ini mayoritas pertanyaan yang digunakan adalah mengenai motorik kasar diantaranya saat usia bayi 1 bulan, bayi sudah dapat menghisap ASI dengan baik dimana sebanyak 35 orang (87,5%) ibu menjawab benar dan


(47)

5 orang (12,5%) menjawab salah. Selanjutnya pada pertanyaan tentang bayi merangkak usia 5 bulan, dimana pertanyaan tersebut mayoritas responden menjawab salah yaitu 26 orang (65,5%) dan sisanya menjawab benar. Menurut Soetjiningsih (1995) menyatakan bahwa usia rata-rata anak belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan yaitu antara usia 6-9 bulan. pada usia ini bayi akan mulai merangkak untuk meraih benda atau mendekati seseorang. Asumsi peneliti, mayoritas responden menjawab salah karena menurut responden kegiatan merangkak akan terjadi segera setelah bayi dapat telungkup dengan sendirinya yaitu sekitar usia bayi 4 bulan.

Pada perkembangan bahasa bayi berupa ucapan “mama/papa” mayoritas responden menjawab benar sebanyak 32 orang (80,0%) dan 8 orang (20,0%) menjawab salah. Hal ini menunjujjan perkembangan normal bayi usia 11 bulan dimana bayi mulai berbicara walaupun belum sempurna (Widyastuti, 2011).


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengetahuan ibu tentan tumbuh kembang bayi di Klinik Cahya Medan Brayan Tahun 2013 dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan karakteristik responden pada penelitian ini mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 39 orang (97,5 %), berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (72,5%), dengan pekerjaan Ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 23 orang (57,5%) dan mendapat sumber informasi dari petugas kesehatan sebanyak 19 orang (47,5%).

2. Berdasarkan hasil penelitian tentang pertumbuhan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang pertumbuhan adalah cukup yaitu sebanyak 23 orang (37,5%) dan ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 12 orang (42,5%).

3. Berdasarkan hasil penelitian tentang perkembangan didapat bahwa pengetahuan ibu tentang perkembangan mayoritas adalah baik yaitu sebanyak 26 orang (65,0%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (35,0%).


(49)

B. Saran

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Diaharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi berupa penyuluhan tentang tumbuh kembang bayi. Penyuluhan dalam hal ini berupa penegasan pada fase-fase penting saat tumbuh kembang. Misalnya pada perkembangan tenaga kesehatan lebih banyak memberikan informasi tentang stimulus bayi dalam merangsang perkembangan motorik halus, motorik kasar, perkembangan sosial dan perkembangan bahasa. Selain itu melakukan pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh untuk penilaian tumbuh kembang bayi terutama pada pengukuran berat badan dan panjang badan agar dapat diketahui gangguan tumbuh kembang secara dini.

2. Bagi Responden

Diharapkan ibu menjadi tahu tentang apa-apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu juga lebih memperhatikan setiap proses tumbuh kembang bayi karena ibu sebagai orang yang terdekat dengan bayi adalah yang dapat mengetahui secara dini tentang masalah tumbuh kembang yang terjadi pada bayinya. Selain itu ibu juga diharapkan dapat mengawasi pertumbuhan dan perkembangan bayinya bekerjasama dengan tenaga kesehatan.

3. Bagi Peneliti Lanjut

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang hanya untuk menggambarkan pengetahuan responden saja. Maka diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti masalah hubungan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi serta faktor yang terkait didalamnya.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, K. E., & Lynn R. M. (2008). Profil Perkembangan Anak: Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks

Depkes RI. (2000). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hidayat, A. A. A., (2009). Asuhan Neonatus Bayi & Balita: Buku Praktikum Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

_____________________. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Muslihatun, W. N. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya..

Narendra, M. B., et al. (2010). Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, edisi tiga (Ed-3). Jakarta: CV. Agung Seto.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Adi Mahastya.

Ritonga, P., et al. (2012). Bahasa Indonesia Praktis, edisi 6 (Ed-6). Medan: Bartong Jaya

Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rochmah, et al. (2012). Panduan Belajar: Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Penerbit Buku Kedoktern EGC.

Schwartz, M. W. (2005). Pedoman Klinis Pediatri (Cilinical Handbook of Pediatrics). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sitohang, N. A. & Farida L. S. S. (2012). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan: tidak dipublikasikan.


(51)

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2007). Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak, edisi 9 (Ed-9). Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Widyastuti, D. & Widyani, R. (2011). Panduan Perkembangan Anak 0-1 Tahun. Jakarta: Puspa Swara


(52)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan Hormat,

Nama saya Zulhidda, saat ini saya sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Klinik Cahaya Medan Tahun 2013”. Sebelumnya saya akan memberikan gambaran penjelasan tentang tumbuh kembang.

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Perkembangan (developement) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995: 1).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan. Dimana saya akan memembagikan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan hal-hal yang terkait didalamnya.


(53)

Untuk setiap pernyataan yang ada pada kuesioner, ibu diharapkan untuk menjawab sesuai dengan apa yang ibu ketahui dan saya akan memberikan waktu 10 menit untuk mengisi pernyataan pada lembaran kuesioner tersebut.

Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Zulhidda

Alamat : Jl. Djamin Ginting Gg Sarmin No. 10 Padang Bulan Medan

No. HP : 085278680569

Terima kasih sebelumnya saya ucapkan kepada ibu yang telah bersedia untuk berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 03 Maret 2013

Peneliti


(54)

KUESIONER

Kuesioner Penelitian Pengetahan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

Petunjuk pengisian:

1. Isilah kolom jawaban sesuai dengan yang ibu ketahui. 2. Berilah tanda checklist pada kolom yang telah disediakan

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan satu jawaban pada setiap kolomnya. Hari / Tanggal :

No Responden :

Umur :

a. 20-35 Tahun b. >35 Tahun Pendidikan :

a. SMP b. SMA

c. Perguruan Tinggi

Pekerjaan :

a. IRT b. Swasta c. PNS Sumber Informasi :

a. Media Massa b. Petugas Kesehatan c. Lingkungan


(55)

A. Pengetahuan tentang Pertumbuhan

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban Ya Tidak 1. Menurut ibu, apakah panjang badan bayi usia 1 bulan

adalah 50-55 cm?

2. Apakah ibu tahu pada usia 2 bulan ubun-ubun bayi masih terasa lembut?

3. Menurut ibu apakah pada usia 3 bulan berat badan bayi sudah mencapai 5 kg?

4. Apakah menurut ibu pada usia 4 bulan sudah ada tanda gigi akan tumbuh?

5. Apakah ibu tahu panjang badan bayi usia 5 bulan adalah sekitar 60 cm?

6. Apakah ibu tahu pada usia 6 bulan berat badan bayi akan menjadi 2 kali lipat berat badan lahir?

7. Menurut ibu, apakah bayi mulai tumbuh gigi saat usia 7 bulan?

8. Apakah ibu tahu panjang badan bayi pada usia 8 bulan mencapai 75 cm?

9. Menurut ibu, apakah berat badan normal bayi usia 9 bulan adalah 6 kg?

10. Apakah menurut ibu, panajang badan bayi usia 10 bulan akan mencapai satu meter?

11. Apakah ibu tahu pada usia 11 bulan gigi susu bayi sudah hampir tumbuh secara lengkap?

12. Apakah ibu tahu pada usia 12 bulan berat badan bayi bertambah 3 kali berat badan lahir?


(56)

B. Pengetahuan tentang Perkembangan

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban Ya Tidak 1. Apakah ibu tahu pada usia 1 bulan, bayi seharusnya

sudah dapat menghisap dengan sempurna?

2. Menurut ibu apakah pada usia 2 bulan, bayi mulai mengangkat kepala?

3. Apakah ibu tahu pada usia 3 bulan, bayi mulai tersenyum pada orang lain ?

4. Apakah ibu tahu bayi mulai belajar telungkup pada usia 4 bulan?

5. Menurut ibu apakah pada usia 5 bulan bayi mulai belajar merangkak?

6. Apakah ibu tahu bayi usia 6 bulan mulai berbicara dengan cara mengoceh tanpa arti?

7. Apakah ibu tahu pada usia 7 bulan bayi sudah dapat makan makanan kecil sendiri?

8. Apakah ibu tahu pada usia 8 bulan, bayi sudah dapat duduk sendiri?

9.

Menurut ibu apakah saat bayi usia 9 bulan bayi akan mulai memasukkan segala sesuatu yang ada didekatnya kedalam mulut?

10. Apakah ibu tahu pada usia 10 bulan bayi sudap dapt berjalan sendiri?

11. Apakah ibu tahu pada usia 11 bulan bayi sudah mulai dapat mengucapkan kata “mama” atau “papa”? 12. Apakah ibu tahu saat usia satu tahun bayi akan mulai


(57)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Klinik Cahya Medan Tahun 2013”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 03 Maret 2013


(58)

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Umur Ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-35 38 95.0 95.0 95.0

>35 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMP 5 12.5 12.5 12.5

SMA 29 72.5 72.5 85.0

PT 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 23 57.5 57.5 57.5

Swasta 15 37.5 37.5 95.0

PNS 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber Informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Media Massa 7 17.5 17.5 17.5

Petugas Kesehatan 19 47.5 47.5 65.0

Lingkungan 14 35.0 35.0 100.0


(59)

Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Pengetahuan tentang Pertumbuhan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 17 42.5 42.5 42.5

Cukup 23 57.5 57.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Terhadap Karakteristik Responden Pengetahuan tentang

Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Umur Ibu 20-35 16 22 38

>35 1 1 2

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Umur Ibu 20-35 25 13 38

>35 1 1 2

Total 26 14 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 26 65.0 65.0 65.0

Cukup 14 35.0 35.0 100.0


(60)

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Pendidikan Terakhir

SMP 1 4 5

SMA 12 17 29

PT 4 2 6

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Pendidikan Terakhir

SMP 2 3 5

SMA 20 9 29

PT 4 2 6

Total 26 14 40

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Pekerjaan IRT 7 16 23

Swasta 8 7 15

PNS 2 0 2

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Pekerjaan IRT 14 9 23

Swasta 10 5 15

PNS 2 0 2


(61)

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Sumber Informasi

Media Massa 5 2 7

Petugas Kesehatan 8 11 19

Lingkungan 4 10 14

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Sumber Informasi

Media Massa 4 3 7

Petugas Kesehatan 14 5 19

Lingkungan 8 6 14


(62)

(63)

(64)

RIWAYAT HIDUP A. Identitas Pribadi

Nama : Zulhidda

Nim : 125102002

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 23 Mei 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kaharuddin Nst Asrama Putri UIR

B. Riwayat Keluarga

1. Nama Ayah : H. Husardi Pekerjaan : Petani 2. Nama Ibu : Hj. Sumarni

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Alamat : Jl. Kaharuddin Nst Asrama Putri UIR

C. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1995 – 1996 : TK Islam YLPI, Pekanbaru

2. Tahun 1996 – 2002 : SD Negeri 018 Simpang Tiga, Pekanbaru 3. Tahun 2002 – 2005 : MTsN Simpang Tiga, Pekanbaru

4. Tahun 2005 – 2008 : MA Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau

5. Tahun 2008 – 2011 : Akademi Kebidanan Internasional,Pekanbaru 6. Tahun 2012 – 2013 : D-IV Bidan Pendidik F. Kep Universitas


(1)

Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 17 42.5 42.5 42.5

Cukup 23 57.5 57.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Terhadap Karakteristik Responden Pengetahuan tentang

Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Umur Ibu 20-35 16 22 38

>35 1 1 2

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Umur Ibu 20-35 25 13 38

>35 1 1 2

Total 26 14 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 26 65.0 65.0 65.0

Cukup 14 35.0 35.0 100.0


(2)

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Pendidikan Terakhir

SMP 1 4 5

SMA 12 17 29

PT 4 2 6

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Pendidikan Terakhir

SMP 2 3 5

SMA 20 9 29

PT 4 2 6

Total 26 14 40

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Pekerjaan IRT 7 16 23

Swasta 8 7 15

PNS 2 0 2

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Pekerjaan IRT 14 9 23

Swasta 10 5 15

PNS 2 0 2


(3)

Pengetahuan tentang Pertumbuhan

Total

Baik Cukup

Sumber Informasi

Media Massa 5 2 7

Petugas Kesehatan 8 11 19

Lingkungan 4 10 14

Total 17 23 40

Pengetahuan Tentang Perkembangan

Total

Baik Cukup

Sumber Informasi

Media Massa 4 3 7

Petugas Kesehatan 14 5 19

Lingkungan 8 6 14


(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Zulhidda

Nim : 125102002

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 23 Mei 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kaharuddin Nst Asrama Putri UIR

B. Riwayat Keluarga

1. Nama Ayah : H. Husardi Pekerjaan : Petani 2. Nama Ibu : Hj. Sumarni

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Alamat : Jl. Kaharuddin Nst Asrama Putri UIR

C. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1995 – 1996 : TK Islam YLPI, Pekanbaru

2. Tahun 1996 – 2002 : SD Negeri 018 Simpang Tiga, Pekanbaru 3. Tahun 2002 – 2005 : MTsN Simpang Tiga, Pekanbaru

4. Tahun 2005 – 2008 : MA Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau

5. Tahun 2008 – 2011 : Akademi Kebidanan Internasional,Pekanbaru 6. Tahun 2012 – 2013 : D-IV Bidan Pendidik F. Kep Universitas